Tag Archives: e-Health

Zi.care SaaS untuk Rumah Sakit

Zi.Care Fokus Kembangkan Solusi Digitalisasi Rumah Sakit

Pandemi Covid-19 menjadi salah satu faktor kuat yang mendorong banyak sektor bergerak ke arah digital, termasuk di dunia kesehatan. Dengan latar belakang lebih dari sepuluh tahun di beberapa rumah sakit ternama, Founder dan CEO Zi.Care Indonesia Jessy Abdurrahman melihat sebuah fenomena, dengan kemampuan dokter yang mumpuni serta teknologi yang tak kalah canggih, mengapa masih banyak masyarakat Indonesia yang lebih memilih akses kesehatan di luar negeri?

Hal ini mendorong ia untuk menemukan pain points dalam sistem operasional rumah sakit di Indonesia lalu mengembangkan solusi digital untuk mengatasi masalah tersebut.

Dibangun pada tahun 2017 bersama rekannya Sanjaya I Mayluddin, Zi.Care menawarkan solusi end-to-end untuk digitalisasi rumah sakit. Sebuah platform Sistem Informasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan yang sepenuhnya secara komprehensif menangani seluruh siklus dalam proses dari manajemen sumber daya hingga klaim asuransi.

Solusi yang ditawarkan

Saat ini, Zi.Care membagi bisnisnya dalam tiga macam konsep, yaitu B2B untuk menyediakan dan mengembangkan platform SaaS untuk fasilitas kesehatan; B2C untuk merevolusi utilitas aplikasi seluler perawatan kesehatan dan memasukkan rekam medis elektronik pribadi; serta B2G untuk menyelaraskan dan mendukung regulator dalam menetapkan standar ekosistem perawatan kesehatan digital.

Jodi Susanto, Co-Founder dan Executive Director Zi.Care Indonesia menyampaikan, “Solusi digital yang ingin kami tawarkan adalah end-to-end business process meliputi dokter, pasien, manajemen rumah sakit, perawat, back and front office, hingga purchasing dan procurement. Namun saat ini, kami fokus mengedepankan solusi EMR (Electronic Medical Record).”

Dalam ranah B2B, Zi.Care menerapkan bisnis model berlangganan untuk platform SaaS mereka dengan waktu minimum 3 tahun pemakaian. Dalam paket ini, pihaknya akan menangani secara keseluruhan Sistem Informasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan pada rumah sakit berikut pemeliharaannya. Saat ini, perusahaan mengaku telah melayani 76 Rumah Sakit, terdiri dari 70 RS nasional yang menangani Covid-19 serta 6 kontrak komersial.

Tekait layanan SaaS yang ditawarkan, Jodi turut menambahkan, “Zi.Care dibangun dengan kompleksitas yang lengkap, namun dalam penerapannya, sifatnya initialization, berdasarkan permintaan.”

Selain fokus pada beberapa fitur unggulan di atas, Zi.Care juga tengah mengembangkan solusi B2C yang disebut health passport, yaitu catatan medis elektronik untuk individual berbasis cloud yang terintegrasi sepenuhnya dengan stakeholder yang berkepentingan. Namun, perusahaan mengaku masih dalam perbincangan dengan beberapa stakeholder mengenai regulasi.

“Kita sudah berkomunikasi intensif dengan tim dari otoritas, seperti KemKes, Mendagri, dan lainnya. Karena dalam penggunaannya sendiri, terdapat juga integrasi antar kementrian dan butuh NIK. Namun, secara produk sudah jadi dan siap di-launching bersamaan dengan distribusi vaksin,” tambah Jodi.

Selain menawarkan solusi dalam hal sistem, Zi.Care juga memiliki modul yang memudahkan pasien BPJS untuk berobat di rumah sakit melalui fitur dana talangan BPJS. Saat ini telah bermintra dengan bank BNI, Mandiri, dan Mandiri Syariah, untuk rumah sakit yang belum bankable, kita juga sudah kerja sama dengan alami dalam mengakomodasi kebutuhan tersebut.

“Kami menyebut ekosistem ini cloud hospital, di mana setiap layanan kesehatan bisa terjadi di bawah payung rumah sakit. Dengan konsep ini, setiap rumah sakit bisa menjangkau pasien di mana saja. Hal ini otomatis akan meningkatkan daya saing rumah sakit dengan solusi healthtech lainnya,” ujar Jodi.

Dalam perjalanan bisnisnya, Zi.Care telah bekerja sama dengan beberapa pihak terkait inklusi kesehatan. Pada tahun 2019, Zi.Care bersama lima startup kesehatan dan Kemenkes telah meneken MoU yang menyebut bahwa perusahaan akan mendukung aspek pengembangan teknologi dari platform SehatPedia. Aplikasi ini memfasilitasi masyarakat untuk berkonsultasi dengan dokter-dokter beragam spesialisasi dari 33 rumah sakit vertikal Kemenkes.

Potensi pasar dan target

Bulan Juni 2020, Zi.Care akhirnya meluncurkan versi beta platformnya. Dalam aplikasi ini, ada beberapa fitur utama seperti Reservasi Online, Telekonsultasi, serta EMR. Perusahaan mengklaim telah mendapatkan 500 pengguna hingga saat ini.

Terkait pendanaan, Zi.Care berhasil meraih seed round dari Lima Ventura, sebuah venture capital milik Garuda Food senilai $600 ribu di tahun 2019. Perusahaan mengklaim valuasi saat itu berada di angka $2,5 juta. Saat ini, perusahaan tengah dalam proses penyelesaian putaran pendanaan seri A senilai $1,5 juta dari venture capital asal Singapura yang fokus pada healthech. Perusahaan juga mengungkap adanya beberapa potensi partisipasi dari grup farmasi lokal. Harapannya adalah untuk bisa close di akhir tahun 2020 ini.

Pada dasarnya, semua healthtech menikmati upside effect dari pandemi, namun ada yang ternyata nasibnya tidak begitu baik, yaitu rumah sakit dan klinik. Ketika pandemi, orang-orang sebisa mungkin untuk menghindari datang langsung ke rumah sakit, di sini Zi.Care ingin lebih dulu membantu pihak rumah sakit dalam melancarkan program internal sebelum akhirnya melakukan kesepakatan eksternal.

“Dalam artian, Rumah Sakit harus lebih dulu menerapkan digitalisasi sebelum bisa mencanangkan konektivitas dan integrasi dengan aplikasi,” tutup Jodi.

Application Information Will Show Up Here

Gambar header: Depositphotos.com

ProSehat Tanggapi Positif Tantangan dan Persaingan di Sektor E-Commerce Kesehatan

Di Indonesia, sektor e-commerce mulai mendapatkan tempat di masyarakat. Kebiasaan berbelanja online lama kelamaan menjadi budaya dan menyatu sebagai keseharian masyarakat. Sukses industri e-commerce diharap juga melebar ke niche atau segmen lainindustri tersebut. Subsegmen yang mencoba untuk bertumbuh adalah bisnis e-commerce khusus kesehatan. ProSehat, salah satu pemain e-commerce yang fokus pada penyedia alat dan item-item kesehatan, adalah satu yang mencoba peruntungannya. Sejauh ini edukasi dan “memasyarakatkan” e-commerce kesehatan menjadi tantangan tersendiri.

CEO ProSehat dr. Gregorius Bimantoro kepada DailySocial bercerita bahwa sektor kesehatan masih banyak tantangan edukasi di berbagai stakeholder di bidang terkait, mencakup beragam bidang profesi, institusi pelayanan, pendidikan, sampai regulasi.

“Kompleksitas masing-masing peraturan yang pada dasarnya berupaya menjamin keamanan konsumen perlu dipahami dan dilihat kembali dengan perspektif yang positif untuk maju,” terang dr. Bimo.

Menghadapi ekosistem yang terus diupayakan tumbuh dan persaingan yang semakin banyak, ProSehat melihatnya dari sudut pandang lain. Menurut Bimo salah satu core value tim ProSehat adalah kolaborasi. Dengan melihat tumbuhnya ekosistem kesehatan digital, tim ProSehat justru melihat peluang jika ada solusi-solusi lain yang bisa bekerja sama karena beragam inovasi sedang tumbuh subur sehingga bisa saling melengkapi. Khusus untuk persaingan, dr. Bimo memandang hal tersebut sebagai hal positif yang bisa mendorong ProSehat untuk semakin baik dan inovatif dalam membantu masyarakat hidup sehat.

“Banyak kerja sama yang sedang dilakukan oleh ProSehat dengan beragam komunitas sadar kesehatan dan juga profesi kesehatan yang terkait. Kami hendak memberikan kemudahan sarana digital ini bukan hanya kepada konsumen saja melainkan kepada tenaga kesehatan,” terang dr. Bimo.

Saat ini ProSehat disebutkan tengah fokus pada kemudahan pengguna, mulai dari akses bantuan aplikasi, Tanya Dokter, dan beberapa perbaikan di user experience dengan mengumpulkan informasi umpan balik dari pengguna.

“Pengguna ProSehat terus tumbuh dengan positif melalui penawaran yang mendukung hidup sehat. Tentunya kami akan mengutamakan kepuasan pengguna dan kerja sama yang semakin luas untuk memperkenalkan gaya hidup sehat digital. […] Kami akan menyediakan kemudahan mobile app bukan hanya kepada konsumen, melainkan profesi kesehatan terkait. Dan tahun ini total nilai transaksi ditargetkan akan berkembang 8x dibandingkan dari tahun 2016,” tutup dr. Bimo.

Application Information Will Show Up Here

Lippo Group Berencana Perluas Bisnis Online di Bidang Kesehatan

Layanan e-medical Lippo Group akan libatkan rumah sakit di daerah / Shutterstock

Setelah menggebrak di bisnis e-commerce melalui MatahariMall, Lippo Group dalam waktu dekat berencana memperluas bisnis online-nya di bidang kesehatan. Disampaikan langsung oleh Chariman Lippo Group Mochtar Riady bahwa pihaknya tertarik untuk membangun solusi online di bidang kesehatan dengan jargon e-medical.

Continue reading Lippo Group Berencana Perluas Bisnis Online di Bidang Kesehatan

XL Gandeng Platinum Healthcare Kembangkan Solusi e-Health di Indonesia

Pemanfaatan teknologi cloud computing kini sudah begitu berkembang, tidak hanya untuk menangani kebutuhan bisnis saja, namun sudah merambah ke sektor lain, seperti kesehatan (e-health). Pasar e-health di Indonesia kini mulai diramaikan oleh inovasi dari berbagai perusahaan, salah satunya oleh operator telekomunikasi, seperti yang dilakukan oleh PT XL Axiata Tbk (XL). Dengan menggandeng PT Platinum Healthcare, sebuah perusahaan yang mengembangkan solusi medis, XL akan merilis sebuah sistem berbasis cloud computing untuk menangani berbagai transaksi yang berkaitan dengan sistem administrasi kesehatan.

Kerja sama XL dengan Platinum dirintis untuk menyediakan solusi proses administrasi medis kepada pengguna layanan asuransi kesehatan, layanan administrasi rumah sakit, dan pemegang kartu kesehatan. Sebelumnya XL juga telah bekerja sama dengan PT Asuransi Umum Mega dan mengeluarkan produk Mega XL Proteksi Diri untuk mempermudah pelanggan dalam mendapatkan layanan asuransi.

“Kami sudah bermain di e-health secara bertahap, mulai dari aplikasi, komunitas, sekarang menggandeng private sector. Posisi Platinum selain teknologi partner, mereka membawa kita ke pasar e-health,” ungkap General Manager Cloud and Marketing Machine Technology XL, Arkav Juliandri sesuai yang dikutip oleh IndoTelko. “Solusi ini menjadi jembatan antara asuransi kesehatan dan rumah sakit. XL porsinya untuk konektivitas, professional services, dan infrastruktur. Kita juga ikut investasi di sisi terminal tap kartunya.”

Pada tahap awal implementasi, XL dan Platinum akan mengembangkan sistem untuk percepatan proses administrasi dan pembayaran. Platform 1-TAP milih Platinum akan didistribusikan ke 50 rumah sakit di tahun ini, dan ditargetkan akan melenggang di 400 rumah sakit di tahun 2015. Sistem ini dinilai akan mampu mempercepat proses administratif seperti proses pendaftaran, penagihan dan proses klaim asuransi yang lebih cepat dibanding dengan sistem konvensional.

Platinum Healthcare sebagai perusahaan yang bergerak dibidang solusi medis sudah memiliki beberapa klien diantaranya Astralife, Manulife, dan Tugu Pratama. Sedangkan pelanggan korporasinya seperti Takeda Pharmaceuticals, Dexa Medika, dan beberapa afiliasi perusahaan Pertamina. Platinum juga mengelola Assitance Services di Indonesia untuk Cega, IMG Travel Guard, dan Healix International.

Saat ini di Indonesia terdapat lebih dari 10 juta pemegang polis asuransi kesehatan, dan ini akan menjadi peluang emas untuk mensukseskan layananclearing administrasi untuk e-health. Dan peluang ini kan terus meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya melakukan perencanaan asuransi kesehatan.

 

[Ilustrasi Gambar: Shutterstock]

Arikel sindikati ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Randi Eka. 

XL Gandeng Platinum Healthcare Kembangkan Solusi e-Health di Indonesia

Pemanfaatan teknologi cloud computing kini sudah begitu berkembang, tidak hanya untuk menangani kebutuhan bisnis saja, namun sudah merambah ke sektor lain, seperti kesehatan (e-health). Pasar e-health di Indonesia kini mulai diramaikan oleh inovasi dari berbagai perusahaan, salah satunya oleh operator telekomunikasi, seperti yang dilakukan oleh PT XL Axiata Tbk (XL). Dengan menggandeng PT Platinum Healthcare, sebuah perusahaan yang mengembangkan solusi medis, XL akan merilis sebuah sistem berbasis cloud computing untuk menangani berbagai transaksi yang berkaitan dengan sistem administrasi kesehatan. Continue reading XL Gandeng Platinum Healthcare Kembangkan Solusi e-Health di Indonesia