Tag Archives: E3

Kreator Cheats di PUBG Mobile Kena Sanksi Sebesar US$10 Juta, Durasi Bermain Dyling Light 2 Bisa Tembus 500 Jam

Minggu lalu, ESA mengonfirmasi bahwa tahun ini, E3 tidak akan digelar secara offline. Sementara itu, grup hackers yang membuat cheats untuk PUBG Mobile dikenakan denda sebesar US$10 juta. Pada minggu lalu, Roblox juga memutuskan untuk menghapus aplikasi mereka dari app stores di Tiongkok karena mereka sedang mengembangkan versi baru. Dan developer Dying Light 2 mengatakan, untuk menamatkan game itu sepenuhnya diperkukan waktu sekitar 500 jam.

Pembuat Cheats untuk PUBG Mobile Kena Denda Sebesar US$10 Juta

Grup hackers yang membuat cheats untuk PUBG Mobile dikenakan hukuman berupa denda senilai US$10 juta. Pihak developer PUBG mengatakan, mereka akan menggunakan uang tersebut untuk membuat teknologi anti-cheat. Grup pembuat cheats PUBG Mobile ini dibawa ke meja hijau oleh Tencent Games dan Krafton, yang merupakan publisher dari PUBG Mobile. Kedua perusahaan itu lalu dimenangkan oleh pengadilan federal di Amerika Serikat dan Jerman.

Selain membayar denda, kelompok hackers yang membuat cheats ini juga diharuskan untuk memberikan informasi tentang cara mereka untuk mengeksploitasi celah yang ada dalam game. Tak hanya itu, mereka juga dilarang untuk melibatkan diri dalam kegiatan ilegal terkait game cheating di masa depan, menurut laporan IGN.

Total Playtime dari Light 2 Capai 500 Jam

Techland, developer Dying Light 2, mengonfirmasi bahwa pemain perlu menghabiskan 500 jam untuk bisa menyelesaikan game tersebut sepenuhnya. Di Twitter, mereka mengungkap, total playtime dari Dying Light 2 bisa dibandingkan dengan waktu yang diperlukan untuk berjalan dari Warsaw, Polandia ke Madrid, Spanyol. Menurut laporan IGN, jarak antara kedua kota itu bisa ditempuh dengan berjalan kaki selama 534 jam.

Pengumuman dari Techland ini membuat netizen heboh. Sebagian orang mengaku khawatir dengan waktu playtime yang sangat lama tersebut. Namun, Techland meyakinkan, 500 jam adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan semua hal yang ada di dalam Dying Light 2. Jika pemain hanya fokus pada cerita utama dan side quests, mereka akan bisa menamatkan Dying Light 2 dalam waktu kurang dari 100 jam.

2022, E3 Tidak Diadakan Secara Offline

Entertainment Software Association (ESA) telah mengonfirmasi bahwa tahun ini, E3 tidak akan digelar secara offline. Alasan ESA untuk tidak menyelenggarakan E3 secara offline adalah karena pandemi COVID-19, khususnya kemunculan varian baru, yaitu Omicron. Tahun lalu, acara E3 hanya diadakan secara online dan pada 2020, E3 dibatalkan sama sekali.

“COVID-19 memunculkan risiko kesehatan yang bisa memberikan dampak buruk, baik pada pengunjung dan exhibitors E3. Karena itu, E3 tidak akan diadakan secara offline pada 2022,” tulis ESA dalam pernyataan resmi, seperti dikutip dari Pocket Gamer. “Kami tetap tidak sabar untuk mengadakan E3 dan kami akan memberikan informasi lebih lanjut tentang acara itu dalam waktu dekat.”

Xbox Jalin Kerja Sama dengan Merek Cat Kuku OPI

Minggu lalu, Xbox mengumumkan kerja sama mereka dengan brand cat kuku OPI. Melalui kerja sama ini, pemain akan bisa mendapatkan skin khusus di Halo Infinite dan Forza Horizon 5. Skin tersebut akan memiliki warna yang sesuai dengan cat kuku yang Anda beli di dunia nyata. Di situs resmi, disebutkan bahwa koleksi OPI x Xbox menawarkan cat kuku dalam 12 warna yang berbeda.

Koleksi cat kuku Xbox x OPI.

Selain mendapatkan skin khusus, orang-orang yang membeli cat kuku hasil kerja sama Xbox dengan OPI ini akan punya kesempatan untuk memenangkan custom wireless controllers Xbox. Dari 12 warna cat kuku yang tersedia, warna yang dipilih untuk custom controller itu adalah warna yang menjadi warna favorit netizens, lapor IGN.

Dalam beberapa bulan belakangan, Xbox memang sibuk menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan dari berbagai industri. Tahun lalu, Xbox bekerja sama dengan Adidas untuk meluncurkan sepatu yang terinspirasi oleh konsol Xbox. Selain itu, mereka juga bekerja sama dengan Krispy Kreme untuk membuat donut bertema Xbox dan berkolaborasi dengan Gucci untuk membuat Xbox Series X senilai US$10 ribu.

Roblox Hapus Aplikasi di Tiongkok, Bangun Aplikasi Baru

Roblox menutup aplikasi mereka di Tiongkok. Menurut laporan Reuters, aplikasi LuoBuLesi — yang Roblox luncurkan di Tiongkok pada tujuh bulan lalu, dengan bantuan dari Tencent — telah menghilang dari berbagai app stores di negara tersebut. Orang-orang yang sudah mengunduh aplikasi Roblox akan mendapatkan pesan, yang mengucapkan terima kasih karena mereka telah menggunakan aplikasi versi pengujian.

Juru bicara Roblox mengatakan, keputusan perusahan untuk menghapus aplikasi di Tiongkok merupakan bagian dari strategi mereka. Dia juga mengungkap, Roblox kini tengah mengembangkan versi terbaru dari aplikasi mereka. Namun, masih belum diketahui kapan aplikasi terbaru itu akan diluncurkan, lapor GamesIndustry.

Sumber header: Steam

Kreator PUBG Targetkan US$5 Miliar di IPO, Nintendo Direct Jadi Event Terpopuler di E3 2021

Krafton, perusahaan induk dari developer PUBG, PUBG Corp., telah mendaftarkan dokumen penawaran saham perdana (IPO) mereka di Korea Exchange. Melalui IPO ini, Krafton berharap akan bisa mengumpulkan dana sebesar US$5 miliar. Sementara itu, perusahaan asal Filipina, Yield Guild Games mengungkap bahwa mereka telah mendapatkan pendanaan sebesar US$4 juta. Dan Nintendo Direct menjadi acara paling populer di E3 2021.

Krafton, Kreator PUBG Targetkan US$5 Miliar Saat IPO

Tahun lalu, Krafton, perusahaan induk dari PUBG Corp, developer dari PUBG, mendapatkan pemasukan sebesar US$1,47 miliar, hampir dua kali lipat dari pemasukan mereka pada 2019. Sekarang, Krafton berencana untuk melakukan penawaran saham perdana (IPO). Mereka berharap, melalui IPO ini, mereka akan bisa mendapatkan dana sebesar US$5 miliar.

Menurut laporan Hypebeast, Krafton akan menawarkan 10 juta lembar saham: 3 juta lembar merupakan saham yang sudah beredar sementara 7 juta lainnya merupakan saham baru. Saham tersebut akan dihargai sekitar KRW458 ribu sampai KRW 557 ribu. Jika Krafton berhasil mendapatkan US$5 miliar saat IPO, maka IPO mereka akan menjadi IPO terbesar di Korea Selatan, mengalahkan IPO dari Samsung Life Insurance pada 2010.

Nintendo Direct Jadi Event Terpopuler di E3 2021

Di E3 2021, Nintendo Direct berhasil menjadi acara terpopuler. Pada puncaknya, ada 3,1 juta orang yang menonton Nintendo Direct, menurut data dari Stream Hatchet. Acara terpopuler kedua di E3 2021 adalah konferensi pers Xbox, yang mendapatkan peak viewers sebanyak 2,3 juta orang. Di Twitter, Head of Xbox, Phil Spencer mengungkap bahwa acara Xbox/Bethesda tahun ini merupakan konferensi E3 Microsoft dengan penonton paling banyak. Sementara itu, acara terpopuler ketiga adalah Ubisoft dengan 1,4 juta peak viewers, diikuti oleh Square Enix dengan 1,3 juta peak viewers, dan Devolver Digital dengan 1,1 juta peak viewers, menurut laporan GamesIndustry.

Lima event terbesar di E3 2021. | Sumber: Stream Hatchet.

21 Juni 2021, Cyberpunk 2077 Kembali ke PlayStation Store

Mulai 21 Juni 2021, Cyberpunk 2077 akan kembali tersedia di PlayStation Store, ungkap developer CD Projekt Red. Ketika diluncurkan pada Desember 2020, Cyberpunk 2077 punya banyak masalah, yang membuat para gamers berang. Sony lalu memutuskan untuk menghapus game tersebut dari PS Store dan menawarkan refund pada gamers yang sudah terlanjur membelinya. Sejak saat itu, CD Projekt Red terus memperbaiki Cyberpunk 2077 di semua platform. Dan akhirnya, mereka memutuskan untuk meluncurkan game itu di PS Store lagi. Namun, menurut VentureBeat, saat ini, Cyberpunk 2077 masih belum bisa berjalan dengan lancar di PlayStation 4 dan Xbox One.

Facebook Luncurkan Fan Groups untuk Kreator Konten di FB Gaming

Minggu lalu, CEO Facebook, Mark Zuckerberg mengumumkan peluncuran Fan Groups, yang merupakan Facebook Groups khusus untuk kreator konten di Facebook Gaming dan komunitas mereka. Keberadaan Fan Groups diharapkan akan membantu para kreator konten FB Gaming untuk membangun hubungan yang lebih dekat dengan fans mereka, baik saat siaran tengah berlangsung maupun setelah siaran usai.

Fan Group dibuat untuk kreator konten di Facebook Gaming. | Sumber: Engadget

Fidji Simo, Head of the Facebook App, mengakui bahwa Facebook sadar, untuk membangun komunitas gaming, mereka masih harus bekerja keras. Sampai saat ini, kreator FB Gaming masih kesulitan untuk membangun komunitas mereka setelah mereka selesai siaran. Simo mengungkap, para kreator harus bisa menjalin hubungan yang lebih erat dengan para fans mereka sehingga mereka bisa membangun brand mereka dan menjual merchandise serta kegiatan lainnya, menrutu laporan VentureBeat.

Yield Guild Games Dapat Kucuran Dana Sebesar US$4 Juta

Yield Guild Games baru saja mendapatkan pendanaan sebesar US$4 juta. Pendanaan tersebut dipimpin oleh BITKRAFT Ventures. Investasi ini merupakan validasi dari model bisnis Yield Guild Games, yang memungkinkan orang-orang untuk mendapatkan uang dengan bermain game. Yield Guild Games merupakan perusahaan asal Filipina yang berisi orang-orang yang percaya dengan model  bisnis play-to-earn. Dalam bisnis model itu, pemain bisa mendapatkan uang sebenarnya dengan ikut aktif bermain game.

Salah satu contoh game yang didukung oleh Yield Guild Games adalah Axie Infinity. Di game tersebut, pemain bisa mendapatkan token dalam game yang disebut Smooth Love Potion (SLP) dengan mengalahkan pemain lain. SLP dibutuhkan untuk mendapatkan Axies baru. Setelah mendapatkan SLP, pemain bisa memilih untuk menjualnya di marketplace atau menukarnya dengan cryptocurrency.

“Ronde pendanaan ini menarik. Karena, pada ronde investasi pertama, sebagian besar dana yang kami dapatkan berasal dari crypto funds,” kata Gabby Dizon, Co-founder dari Yield Guild Games, pada VentureBeat. “Kali ini, salah satu investor kami adalah perusahaan venture capital paling dihormati di dunia. Mereka tertarik dengan apa yang kami lakukan karena sesuai dengan visi mereka di masa depan.”

10 Game Terbaik yang Diumumkan pada E3 2021

Gelaran E3 2021 memang sudah selesai dan banyak game baru diperkenalkan. Beberapa game yang sudah diantisipasi sebelumnya juga muncul untuk memberikan update tentang game-nya. Meskipun E3 tahun ini bukanlah yang terbaik namun setidaknya event ini mampu memancing hype untuk sejumlah game yang diumumkan.

Dari puluhan game yang diumumkan di dalam event kemarin, saya telah merangkum 10 game terbaik yang sekiranya wajib untuk ditunggu hingga dirilis nanti. Sebagai catatan, tidak semua game yang masuk dalam daftar ini telah memiliki tanggal rilis pasti. Namun setidaknya game-game tersebut layak untuk diikuti perkembangannya selanjutnya.

10. Replaced

Xbox Series X|S, Xbox One – 2022

Salah satu judul game baru ini memiliki art style unik namun tetap mengagumkan. Game ini menggabungkan gaya pixel art sekaligus visual kelas tinggi pada pencahayaan dan juga lingkungan game-nya yang membuatnya tetap tampil indah.

Game-nya sendiri dideskripsikan sebagai “sci-fi, retro-futuristic action platformer” yang mengizinkan Anda akan memainkan sebuah kecerdasan buatan (A.I.) yang terjebak dalam tubuh manusia.

9. Starfield

Xbox Series X|S, PC – 11 November 2022

Salah satu RPG fiksi ilmiah yang paling ditunggu tentu adalah Starfield. Dan akhirnya para gamer di seluruh dunia mendapat pandangan pertama terhadap game buatan Bethesda ini.

Meskipun teaser yang ditampilkan lebih berkesan adegan sinematik ketimbang sebuah gameplay yang sebenarnya, berita baiknya, Bethesda akhirnya memastikan tanggal rilis untuk game ini.

8. Redfall

Xbox Series X|S, PC – Musim panas 2022

https://www.youtube.com/watch?v=lxX-4U5uJqk

Bagaimana bila studio pembuat Dishonored dan Prey membuat game seperti Left 4 Dead. Namun alih-alih melawan zombie, para gamer akan melawan sebuah komunitas vampir. Itulah yang ditawarkan oleh Studio Arkane lewat game terbarunya, Redfall.

Game ini membawa co-op shooter ke level yang baru dengan memberikan setiap karakternya dengan kemampuan-kemampuan khusus.

7. Marvel’s Guardians of the Galaxy

PS5, Xbox Series X|S, Xbox One, PS4, PC, Switch – 26 Oktober 2021

Ketika DC dan Warner Bros sudah menampilkan game Suicide Squad tahun lalu, maka Marvel dan Square Enix tahun ini membawa Guardian of the Galaxy kepada para gamer.

Berbeda dengan proyek The Avengers mereka sebelumnya yang muncul sebagai game co-op, game GOTG kali ini akan menjadi game single-player. Kita akan memainkan karakter Star-Lord meski akan tetap ditemani rekan setimnya seperti Gamora hingga Groot.

6. Avatar: Frontiers of Pandora

PS5, Xbox Series X|S, PC – 2022

Salah satu pengumuman paling mengejutkan pada gelaran E3 2021 kemarin pantas dinobatkan pada game ini. Mengambil cerita yang tidak berkaitan dengan filmnya kelihatannya menjadi keputusan yang tepat mengingat sekuel filmnya juga akan dirilis pada tahun yang sama.

Masih sedikit gambaran mengenai gameplay-nya namun semoga saja grafik menakjubkan yang ditunjukkan di trailernya dapat dibawa ke dalam game-nya.

5. Battlefield 2042

PS5, Xbox Series X|S, Xbox One, PS4, PC – 22 Oktober 2021

Battlefield akhirnya meninggalkan tema perang dunia jadulnya dan bahkan sedikit ke masa depan untuk menyajikan Battlefield 2042 kepada para gamer. EA mengambil keputusan cukup besar dengan menghapus mode campaign dari game-nya dan berfokus 100% pada multiplayer.

Namun Battlefield tentunya lebih dikenal lewat perang masif multiplayer-nya, yang nanti akan mampu mengumpulkan hingga 128 pemain dalam satu map.

4. Far Cry 6

PS5, Xbox Series X|S, Xbox One, PS4, PC – 7 Oktober 2021

Setiap seri baru dari Far Cry pasti banyak dinanti oleh para gamer di seluruh dunia. Komitmen Ubisoft untuk selalu membawa tema yang berbeda dan unik pada setiap serinya memang patut diapresiasi.

Petualangan ke-6 ini akan membawa pemain memerankan karakter bernama Dani ke sebuah pulau tropis bernama Yara untuk dapat mengalahkan diktator jahat bernama Anton Castillo dengan menggunakan berbagai cara, senjata, dan juga bantuan hewan peliharaan miliknya.

3. Forza Horizon 5

Xbox Series X|S, PC

Muncul setelah seri Motorsport namun akan dirilis terlebih terlebih dahulu, game ke-5 dari Forza Horizon ini membawa para pemain menuju alam tropis Mexico yang akan menawarkan pemandangan yang lebih bervariasi.

Mulai dari hutan hujan, padang pasir, hingga gunung berapi aktif yang diselimuti salju, dengan grafis yang semakin dipoles dan berbagai tambahan kecil Forza Horizon 5, tentu menjadi game yang patut ditunggu oleh para gamer yang menyukai balapan.

2. Elden Ring

PS5, Xbox Series X|S, Xbox One, PS4, PC – 21 Januari 2022

Setelah cukup lama tidak terdengar kabarnya, akhirnya game terbaru buatan From Software, Elden Ring menampilkan gameplay perdananya.

Game yang merupakan kolaborasi dengan George R.R. Martin yang terkenal karena Game of Thrones ini membawa para pemain ke petualangan di dunia fantasi baru untuk mencari “Elden Ring”. Pemain akan tetap menemui pertarungan ala ‘Dark Souls’ melawan berbagai jenis musuh dan monster.

1. Legend of Zelda: Breath of the Wild 2

Nintendo Switch – 2022

Nintendo akhirnya mengungkap keberadaan sekuel dari Breath of the Wild. Pada seri keduanya ini Link akan diajak berpetualang ke pulau yang diselimuti oleh awan. Nintendo bahkan mengonfirmasi bahwa sebagian game nantinya akan berada di atas langit.

Penjelajahan di dalam dunianya juga akan lebih seru dengan musuh yang lebih beragam dan juga kemampuan baru untuk dieksplorasi.

Penutup

Itulah tadi 10 game terbaik pada gelaran E3 2021 kemarin. Banyak game yang diantisipasi sebelumnya yang memang tidak muncul ke dalam event ini. Tetapi tentunya beberapa judul baru bisa menjadi target pantauan Anda hingga tahun depan.

Sisi baiknya, beberapa game terbaru masih mengikutsertakan konsol generasi sebelumnya (Playstation 4 dan Xbox One) ke dalam platform game mereka. Artinya, Anda yang masih belum kebagian stok konsol next-gen masih bisa memainkannya. Meskipun tentu akan ada konsekuensi perbedaan grafis dan performa nantinya.

Razer Tampil Perdana di E3 2021, Perkenalkan Produk-produk Barunya

Gelaran E3 biasanya identik dengan para penerbit dan pengembang yang menunjukkan game-game terbarunya yang akan datang. Namun perangkat gaming Razer ternyata ikut muncul pada event E3 2021 untuk memperkenalkan produk-produk barunya.

Ada 4 produk baru yang dipamerkan pada keynote berdurasi 2 jam tersebut. Sang CEO, Min Liang Tan, turun tangan langsung untuk memperkenalkan produk-produk terbaru untuk para gamer dan juga para pecinta RGB.

Razer Blade 14

Produk pertama dan menjadi sorotan utama dari showcase milik Razer adalah laptop gaming legendaris mereka yaitu Razer Blade 14. Laptop flagship ini kini mendapatkan generasi terbarunya yang ditenagai oleh prosesor AMD Ryzen 9 5900HX.

Masalah grafis, laptop tipis ini ditenagai oleh Nvidia RTX 3060 dan RTX 3070. Bahkan nantinya akan ada pilihan RTX 3080 bagi mereka yang ingin memaksimalkan performa laptop ini.

Razer USB-C 130W GaN Charger

https://youtu.be/_0ZlXS1TEWg?t=139

Selanjutnya, Razer juga memperkenalkan generasi terbaru dari all-in-one charger mereka. Charger kompak ini diklaim lebih kecil 59% daripada generasi sebelumnya. Namun charger ini tetap mampu mengisi daya hingga 4 perangkat sekaligus.

Charger ini memiliki 2 USB-A dan 2 USB-C yang dapat digunakan untuk mengisi daya mulai dari smartphone, tablet, laptop, dan bahkan perangkat gaming lainnya. Charger ini juga punya fitur fast-charging hingga total 130W.

Menjadi charger yang siap untuk dibawa berpergian dan mampu mengisi lebih dari 1 perangkat sekaligus, Razer GaN charger ini dibanderol dengan harga yang lumayan mahal yaitu US$180 atau sekitar Rp2,5 juta.

Razer Raptor 27 inci

Produk kedua yang dipamerkan oleh Min-Liang Tan adalah monitor gaming baru mereka. Pada generasi baru ini, monitor gaming ini kini memiliki refresh rate yang naik hingga 165Hz, naik dari sebelumnya 144Hz.

Monitor ini juga menjadi monitor gaming pertama yang mendapatkan sertifikasi THX untuk memastikan panel yang digunakan memenuhi standar dari THX. Menjadi monitor dari Razer, monitor ini juga memiliki lampu RGB di bawahnya.

Untuk masalah harga, Monitor Razer Raptor 27 ini akan dibanderol $799 atau sekitar Rp11,379,597. Sedangkan mount VESA-nya dijual secara terpisah pada $99,99 atau sekitar Rp1,4 juta.

Razer Project Hazel

Masker gaming mungkin adalah sebutan yang melekat pada Project Hazel sejak pertama kali diperkenalkan. Bagaimana tidak, masker wajah dengan lampu LED ini benar-benar direalisasikan oleh Razer.

Masker ini dilengkapi dengan filter berstandar N95 yang dapat diganti, pelindung wajah yang terbuat dari silikon, lampu dalam masker yang akan menerangi wajah, dan juga lapisan anti embun bagi para pengguna kacamata.

Sayangnya, masker ini belum memiliki harga pasti dan hanya dikonfirmasi akan dijual secara terbatas. Dengan perkiraan penjualan pertama pada kuartal 4 tahun ini.

Nintendo Habiskan Rp12,4 Triliun untuk R&D, Square Enix dan Bandai Bakal Meriahkan E3 2021

Nintendo merilis laporan keuangan terbarunya pada minggu lalu. Dari sana, diketahui bahwa mereka telah mengeluarkan US$880 juta (sekitar Rp12,4 triliun) untuk divisi riset dan pengembangan. Selain itu, mereka juga menyebutkan bahwa total angka penjualan Switch mencapai 84,59 juta unit. Sementara itu, penyelenggara E3 mengumumkan nama dari perusahaan-perusahaan game yang telah mengonfirmasi kehadiran mereka, termasuk Square Enix dan Bandai Namco.

Nintendo Alokasikan Rp12,4 Triliun untuk R&D

Dalam laporan keuangan terbaru Nintendo, diketahui bahwa perusahaan Jepang itu mengalokasikan US$880 juta (sekitar Rp12,4 triliun) untuk divisi riset dan pengembangan (R&D) untuk periode satu tahun yang dimulai pada April 2020 sampai 31 Maret 2021. Juru bicara Nintendo mengungkap, alasan mengapa mereka rela mengucurkan banyak uang untuk divisi R&D adalah karena Switch telah memasuki paruh dari lifecycle-nya. Artinya, biaya untuk membuat game dan mengembangkan fitur online serta fitur-fitur lain untuk Switch naik.

Selain itu, dana R&D dari Nintendo juga digunakan untuk mengembangkan “platform berikutnya, yang akan terus mengintegrasikan software dan hardware”. Komentar itu bisa berarti bahwa Nintendo tengah mengembangkan versi baru dari Switch, yang dikabarkan akan dirilis pada tahun ini. Namun, bisa jadi, Nintendo juga sedang mengembangkan konsol yang sama sekali baru  untuk diluncurkan setelah lifecycle Switch habis, seperti yang disebutkan oleh Dot Esports.

Total Penjualan Switch Tembus 84,59 Juta Unit

Dalam laporan keuangan terbarunya, Nintendo juga mengungkap total penjualan Switch dalam periode satu tahun fiskal, yang dimulai pada April 2020 dan berakhir pada 31 Maret 2021. Secara keseluruhan, total penjualan Switch telah menembus 84,59 juta konsol. Sementara total game Switch yang terjual mencapai 587,12 juta unit. Sebagai perbandingan, total penjualan Nintendo 3DS adalah 75,94 juta konsol dengan angka penjualan game mencapai 386,48 juta unit. Nintendo memperkirakan, dalam 1 tahun ke depan, hingga 31 Maret 2022, mereka akan bisa menjual 26,5 juta Switch, menurut laporan VentureBeat.

Square Enix, Sega, dan Bandai Namco Konfirmasi Kehadiran di E3 2021

Penyelenggara E3 baru saja mengumumkan sejumlah perusahaan game yang akan ikut serta dalam E3 2021, yaitu Square Enix, Sega, Bandai Namco, Xseed Games, dan Gearbox Entertainment. Sebelum ini, ada beberapa perusahaan game yang juga telah mengonfirmasi kehadiran mereka di E3, seperti Nintendo, Xbox, Capcom, Ubisoft, Take-Two Interactive, Warner Bros. Games, dan Koch Media.

Bandai Namco dan Square Enix telah mengonfirmasi kehadiran mereka di E3 2021.

Salah satu perusahaan yang tidak akan hadir di E3 walau mereka sempat mengonfirmasi kehadiran mereka adalah Konami, lapor Polygon. Mereka menyebutkan, alasan mereka untuk tidak hadir di E3 adalah karena waktu yang kurang tepat. Namun, mereka meyakinkan para fans bahwa mereka kini tengah mengembangkan sejumlah proyek penting. E3 2021 akan digelar pada 12-15 Juni 2021 mendatang.

Tiongkok Perketat Regulasi Terkait Durasi Bermain Game

Tiongkok mengesahkan regulasi baru bernama Online Game Anti-Addiction Real-name Authentication System pada Februari 2021. Melalui regulasi itu, pemerintah mencoba untuk membatasi lama waktu bermain dan jumlah uang yang bisa dihabiskan oleh anak-anak dan remaja di game. Misalnya, semua anak di bawah 18 tahun tidak boleh bermain game pada pukul 10 malam sampai 8 pagi. Tak hanya itu, mereka juga hanya bisa bermain selama 90 menit pada hari sekolah. Sekarang, pemerintah memperketat regulasi itu.

Dalam regulasi versi terbaru, semua perusahaan game harus memvalidasi identitas pemain melalui jaringan yang disediakan pemerintah. Sebelum ini, mereka bisa melakukan validasi dengan bantuan pihak ketiga. Tak hanya itu, sekarang, durasi bermain semua pemain harus dicatat, tidak peduli umur dari para gamers, lapor Pocket Gamer.

Metacore Dapat Rp2,5 Triliun dari Supercell untuk Kembangkan Game Kasual

Studio mobile game Metacore telah mendapatkan dana US$179,9 juta (sekitar Rp2,5 triliun) dari Supercell. Dana ini akan mereka gunakan untuk terus mengembangkan game kasual mereka, Merge Mansion. Sejak meluncurkan Merge Mansion pada akhir 2020, pemasukan tahunan Metacore telah mencapai US$54 juta (sekitar Rp764,6 miliar). Dengan begitu, Metacore berpotensi untuk menjadi salah satu studio game dengan pertumbuhan paling cepat di Eropa.

Merge Mansion buatan Metacore.

Merge Mansion adalah game puzzle dengan jumlah pemain harian mencapai lebih dari 800 ribu orang. Kucuran dana segar ini akan membantu Metacore untuk memperkuat operasi global mereka dan memungkinkan mereka untuk menambah tim utama mereka, lapor VentureBeat.

E3 2020 Dibatalkan, Ubisoft Akan Gelar Event-nya Sendiri Bertajuk Forward

Dibatalkannya E3 2020 akibat pandemi COVID-19 memaksa sejumlah publisher untuk mengadakan acara showcase-nya sendiri. Ubisoft adalah salah satunya. Mereka berniat menggelar konferensi online bertajuk Ubisoft Forward pada tanggal 12 Juli mendatang.

Ubisoft mendeskripsikan Forward sebagai event ala E3, yang umumnya dijadikan panggung penyingkapan banyak game sekaligus. Kita tahu ada banyak franchise di bawah naungan Ubisoft, tapi sudah pasti yang bakal menjadi bintang terbesarnya adalah Assassin’s Creed Valhalla.

Ubisoft memang tidak menjelaskan lebih jauh mengenai Forward, tapi saya cukup yakin mereka bakal mengungkap detail mengenai inkarnasi terbaru Assassin’s Creed itu, termasuk memamerkan gameplay-nya. Ini penting mengingat gameplay trailer yang disuguhkan di acara Xbox kemarin tidak menunjukkan gameplay-nya secara gamblang.

Assassin's Creed Valhalla

Selain Assassin’s Creed Valhalla, game lain yang kemungkinan bakal mendapat porsi banyak pada event Forward adalah Watch Dogs Legion, Rainbow Six Quarantine, dan Gods & Monsters. Pasalnya, ketiga game ini sempat Ubisoft tunda perilisannya akibat penjualan Ghost Recon: Breakpoint dan The Division 2 yang mengecewakan.

Terakhir, saya yakin tidak sedikit pula yang berharap Ubisoft bakal memberikan update terkait Beyond Good and Evil 2. Sekuel dari game action-adventure legendaris itu Ubisoft umumkan pertama kali di ajang E3 2017, dan terakhir kita mendengar kabar mengenainya adalah di akhir 2018.

Buat yang tertarik menonton acaranya secara langsung, silakan catat di kalender Anda: 13 Juli 2020, pukul 02.00 WIB (sudah saya konversikan dari Pacific Daylight Time).

Sumber: Eurogamer dan Ubisoft.

Akibat Pandemi Virus Corona, E3 2020 Resmi Dibatalkan

Baru saja Organisasi Kesehatan Dunia mengumumkan bahwa virus corona (COVID-19) telah masuk ke kategori pandemi. Pandemi ialah istilah yang sangat serius: itu artinya penyakit menyebar cepat di banyak negara dalam waktu singkat, dan upaya untuk menangkal penyebarannya gagal. Kita tahu, dampak virus corona dapat dirasakan di mana-mana. Satu contoh kecilnya, penyakit ini menyebabkan dibatalkan banyak acara teknologi dan gaming.

Perhelatan raksasa terakhir yang resmi dibatalkan akibat kekhawatiran penyebaran virus corona adalah E3 2020, ajang yang dianggap banyak orang sebagai pameran gaming tahunan terbesar dan paling bergengsi di Bumi. Kabar ini diumumkan oleh Entertainment Software Association sendiri selaku pihak penyelenggara. Itu berarti, ini pertama kalinya dalam sejarah Electronic Entertainment Expo tidak digelar akibat wabah sejak acara tersebut dilangsungkan dari tahun 1995.

Kepada sejumlah media, ESA memberikan pernyataan mereka, “Setelah melakukan diskusi serius dengan para mitra terkait keamanan dan kesehatan semua orang yang berpartisipasi di industri ini – mulai dari fans, staf, serta partner – dengan berat hati kami memutuskan untuk membatalkan E3 2020, tadinya dijadwalkan buat diadakan pada tanggal 9 sampai 11 Juni di Los Angeles.”

“Menindaklanjuti meningkatnya penyebaran dan kekhawatiran massal terhadap virus COVID-19, kami merasa pembatalan merupakan jalan keluar terbaik di tengah fenomena global yang belum pernah terjadi ini,” jelas ESA. “Kami sangat kecewa tidak bisa mengadakan E3 untuk para fans dan segala pihak yang mendukungnya. Tapi menakar dari data-data terbaru, bagi kami ini adalah keputusan terbaik.”

Selain itu, ESA menjanjikan pengembalian biaya kepada tiap partisipan yang sudah membayar secara penuh dan saat ini penyelanggara sedang berkoordinasi bersama para mitra dalam mempersiapkan acara online. Setelah semua itu beres, ESA akan mengalihkan perhatian mereka untuk mempersiapkan E3 2021.

Kabar baiknya, peniadaan E3 2020 tidak mengurangi semangat sejumlah perusahaan gaming ternama untuk melakukan pengumuman. Setidaknya sudah ada beberapa nama yang mengonfirmasi event digital, misalnya Microsoft, Ubisoft, Devolver Digital, distributor Limited Run Games, serta Nintendo (walaupun perusahaan Jepang ini belum memberi tahu rencana mereka secara spesifik).

Lewat Twitter, executive vice-president of gaming Microsoft Phil Spencer menekankan pentingnya E3 bagi brand Xbox dan mereka tak bisa mengabaikannya begitu saja. Sebagai alternatifnya, Microsoft berjanji untuk melangsungkan presentasi online. Jadwal lengkapnya akan diungkap ‘beberapa minggu lagi’. Saya menduga, ada banyak informasi terkait console next-gen yang sudah Microsoft siapkan.

Agenda serupa juga disingkap oleh Ubisoft. Walaupun pembatalan E3 2020 memang mengecewakan, namun bagi publisher, kesehatan harus tetap jadi prioritas. Satu-satunya cara agar mereka tetap dapat menyampaikan berita terkait konten-konten anyar ialah melalui event digital. Detail mengenai program tersebut akan segera menyusul.

Via Gamespot. Sumber: E3Expo.com.

 

Siap-Siap Meluncurkan PlayStation 5, Sony Kembali Absen di E3 Tahun Ini

Sebagai ajang gaming terbesar di dunia, menjadi sebuah kehormatan bagi perusahaan untuk bisa ikut serta di E3. Selain dimeriahkan oleh  produsen console, konferensi pers dari sejumlah publisher seperti EA, Ubisoft, dan Bethesda juga dinanti khalayak. Tapi ada sesuatu yang kurang dari E3 2019. Karena alasan persiapan peluncuran console baru, Sony memutuskan buat melewatkannya dan membiarkan sang rival Microsoft mendominasi acara.

Di tengah-tengah penantian kabar terbaru mengenai console next-gen serta kelanjutan info mengenai The Last of Us Part II dan Ghost of Tsushima, Sony Interactive Entertainment kembali mengabarkan agenda untuk absen dari E3 2020. Sebagai kompensasinya, perusahaan berencana hadir di berbagai perhelatan konsumen lain buat memamerkan permainan-permainan PlayStation 4 dan 5 –  setidaknya itulah yang mereka ungkapkan pada Games Industry.

Sony menjelaskan bahwa langkah ini diambil setelah evaluasi menyeluruh. Juru bicara perusahaan menyampaikan, “Kami sangat menghargai Entertainment Software Association sebagai organisasi [penyelenggara E3], namun menurut pandangan kami, visi E3 2020 tidak sesuai dengan apa yang ingin jadi fokus Sony di tahun ini dan bukan merupakan tempat yang tepat untuk melangsungkan acara.”

Logo E3 2020.

Buat sekarang, Sony mencoba mengeksekusi strategi berbeda: perusahaan akan berpartisipasi dalam ‘ratusan acara konsumen di seluruh dunia’. Lewat cara tersebut, perusahaan ingin merangkul gamer-nya secara langsung sehingga mereka betul-betul merasa jadi anggota keluarga besar PlayStation, dan di saat yang sama memberikan akses ke beragam permainan favorit. Sony sudah menyiapkan judul-judul menarik di PlayStation 4 sembari mengajak khalayak menanti pelepasan PlayStation 5.

Sony sebetulnya punya sejarah panjang bersama E3. Sejak awal, perusahaan menggunakan E3 untuk menyingkap detail terkait hardware gaming-nya, dimulai dari PlayStation pertama di tahun 1995 sebagai persiapan perilisan console di kawasan Amerika Serikat. Lalu di E3 2013, Sony dianggap sukses membangun penantian tinggi terhadap PlayStation 4, membuat brand ini berhasil merebut kepemimpinan  pasar console dari tangan Xbox.

Absennya Sony tahun lalu memang memberi dampak besar bagi Electronic Entertainment Expo. Sejak beberapa tahun silam, angka pengunjung E3 terus menurun, apalagi dengan adanya fasilitas live stream untuk setiap konferensi pers. Dan di E3 2019, jumlahnya bahkan merosot lebih drastis lagi. ESA sendiri kini menghadapi dilema: sejumlah publisher ingin agar E3 menjadi ajang selebrasi gaming, namun pihak lain berharap agar acara tetap fokus pada aspek bisnis.

Menyusul pengumuman ini, ESA tak lama mengeluarkan pernyataan tanpa secara langsung menyebutkan Sony. Pada intinya, mereka berjanji E3 2020 akan jadi ‘acara menarik dan penuh energi, dimeriah oleh bermacam-macam pengalaman, program, mitra, dan brand baru yang dapat menghibur pengunjung, baik bagi mereka yang baru pertama kali hadir maupun para veteran’.

Via DualShockers.

10 Game yang Paling Banyak di-Pre-Order Setelah E3 2019 Berlangsung

Setidaknya ada dua hal yang selalu menjadi sumber kemeriahan E3: pengumuman game/hardware baru serta penyingkapan tanggal rilis produk-produk tersebut. E3 2019 minggu lalu sama sekali tidak kekurangan momen-momen itu. Tak sedikit pula, pengungkapan-pengungkapan game anyar turut diiringi oleh dimulainya fase pre-order – meski pelepasannya masih berbulan-bulan lagi.

Tak lama setelah pameran gaming tahunan raksasa itu berlangsung, GameStop sebagai salah satu retailer permainan video terbesar di Amerika segera melepas daftar judul yang paling banyak dipesan oleh konsumen. GameStop menyampaikan bahwa ada 66.000 orang menghadiri Electronic Entertainment Expo 2019 di Los Angeles. Sesi konferensi dari masing-masing publisher-nya juga ditonton oleh jutaan pasang mata via live stream. Dan setelah E3 2019 usai, GameStop melihat adanya kenaikan angka pre-order hingga 63 persen.

Video game ialah DNA kami dan sebagai pemain retail teratas, kami memiliki data dan sistem pelacakan internal untuk memprediksi serta memahami apa yang konsumen ingin mainkan,” kata vice president merchandising GameStop Eric Bright di rilis pers. “Seperti yang bisa dilihat dari E3, industri gaming terus berkembang dan kami berada tepat di tengahnya. Terdapat lebih dari 40 ribu gerai kami siap membantu konsumen mengakses permainan-permainan favorit mereka.”

Ini dia 10 game E3 2019 yang laris di-pre-order di GameStop. Mereka adalah judul-judul baru yang diungkap di periode E3 2019 dan tanggal rilisnya sudah diketahui jelas:

 

1. Call of Duty: Modern Warfare

25 Oktober 2019

 

2. Pokemon Sword/Shield

15 November 2019

 

3. Final Fantasy VII Remake

3 Maret 2020

 

4. Cyberpunk 2077

16 April 2020

 

5. Borderlands 3

13 September 2019

 

6. Legend of Zelda: Link’s Awakening

20 September 2019

 

7. Star Wars Jedi: Fallen Order

15 November 2019

 

8. Gears 5

6 September 2019

 

9. Super Mario Maker 2

28 Juni 2019

 

10. Crash Team Racing: Nitro-Fueled

21 Juni 2019

Kejadian menarik di sini adalah, daftar pre-order dari GameStop ini tidak benar-benar merepresentasikan judul-judul yang berhasil mencuri perhatian media. Belum lama ini, ICO Partners mengungkap 15 permainan yang paling banyak diliput atau diangkat di artikel. Dua game teratas di list GameStop, yaitu Call of Duty: Modern Warfare dan Pokemon Sword/Shield bahkan tidak masuk di sana.

Hal ini mungkin bisa memberi kita gambaran mengenai betapa kuatnya pengaruh kedua franchise (Call of Duty dan Pokemon), karena mereka terus jadi favorit gamer begitu judul terbarunya diumumkan. Hanya ada satu IP orisinal yang masuk ke top 10 pre-order GameStop, yaitu Cyberpunk 2077 (plus Star Wars Jedi: Fallen Order jika Anda tidak keberatan). Sisanya ialah sekuel dan remake.

Via Gamespot.

 

Analis: Xbox dan Cyberpunk 2077 Ialah ‘Pemenang’ E3 2019

Bahkan hingga tahun ini, kegemerlapan E3 tidak bisa seluruhnya bebas dari momen-momen canggung: insiden Dr Disrespect, CEO AMD Lisa Su yang tak mau menerima hadiah action figure dirinya, hingga kekecewaan fans karena Shenmue 3 cuma dapat diakses dari Epic Games Store. Namun mungkin hampir semua dari kita setuju, kehadiran Keanu Reeves merupakan bagian terbaik di ajang gaming terbesar di dunia ini.

Ternyata partisipasi sang aktor utama film John Wick dan The Matrix itu memberikan dampak besar bukan hanya bagi Cyberpunk 2077, tapi juga Microsoft yang mewadahi pertunjukan tersebut. ICO Partners melaporkan bahwa berkat kombinasi Keanu Reeves dan Cyberpunk 2077, Xbox menjadi brand yang paling banyak diliput media selama Electronic Entertainment Expo 2019 dilangsungkan – tepatnya dalam periode delapan hari dari tanggal 9 sampai 16 Juni 2019.

Data tersebut diperoleh ICO Partners dari sistem pengamatan khusus yang mereka punyai. Kalkulasi dimulai di hari Minggu waktu setempat, dan tidak meliputi konferensi pers Google Stadia dan Electronic Arts karena event pre-E3 2019 itu dilakukan lebih dini, di tanggal 6 dan 7 Juni. Microsoft memang mendapatkan perhatian istimewa karena khalayak mengantisipasi update soal console ‘Project Scarlet’ dan layanan game streaming xCloud. Kemudian kita juga tahu, Sony absen dari E3 tahun ini.

ICO Partners E3 2019 1

Berdasarkan perhitungan ICO Partners, Xbox menempati urutan pertama indeks volume peliputan yang dilakukan media-media global, disusul Nintendo dan PlayStation. Dengan menyederhanakan indeks di angka maksimal 100 yang diperoleh Xbox, dua kompetitornya itu masing-masing memperoleh 82 persen dan 76 persen.

ICO Partners E3 2019 3

Setidaknya ada tiga hal yang perlu digarisbawahi: Pertama, walaupun Sony tidak melangsungkan konferensi pers, volume peliputan PlayStation masih 76 persen dari Xbox. Kedua, dalam periode enam tahun, 2019 merupakan tahun kedua Xbox berhasil menarik perhatian media lebih banyak dari PlayStation (setelah tahun 2017). Dan ketiga, ini ialah momen pertama bagi Nintendo menyusul Sony dalam hal jumlah coverage.

ICO Partners E3 2019 2

Ditakar dari judul permainan, Cyberpunk 2077 menempati posisi pertama dalam daftar top 15 video games di E3 2019 berdasarkan jumlah artikel. Dari data ICO Partners, game RPG anyar kreasi CD Projekt Red itu diangkat dalam sekitar 6.500 tulisan, kemudian disusul oleh Final Fantasy VII Remake (4.800-an artikel), Marvel’s Avengers (3.800-an artikel), Star Wars Jedi: Fallen Order (3.500-an artikel), dan Watch Dogs Legion (2.800-an artikel).

ICO Partners E3 2019 4

Dari daftar ini, Square Enix ialah publisher dengan permainan-permainan yang paling banyak dibicarakan di E3 2019, dibuntuti oleh Ubisoft, Electronic Arts dan Bethesda. Segala hal yang sudah DailySocial/Hybrid rangkum terkait Electronic Entertainment Expo 2019 bisa Anda simak di tautan ini.

Via GamesIndustry.