Tag Archives: E3 2016

Siapakah ‘Pemenang’ E3 2016? Ternyata Bukan Sony Ataupun Microsoft

Tradisi tahunan yang menyusul setelah E3 ialah perdebatan antar fans dari dua kubu console game: Sony dan Microsoft. Meski Microsoft menyingkap Scorpio sebagai kartu As mereka, penampilan Sony boleh dikatakan lebih baik, diisi banyak judul eksklusif. Namun ternyata, mereka bukanlah ‘pemenang’ ajang kali ini, berdasarkan analisis tim spesialis riset pasar.

Berkat layanan seperti Twitch dan YouTube Gaming, ajang E3 tak hanya bisa dinikmati oleh para pengunjung. Memanfaatkan platform streaming Twitch, Electronic Entertainment Design and Research menakar jumlah penonton online masing-masing konferensi pers. Hampir semuanya mengalami kenaikan dari tahun lalu, dan acara EA Play terbukti sukses menghimpun pemirsa paling banyak.

Kemenangan Electronic Arts tersebut sangat menarik mengingat sang publisher memutuskan untuk tidak membuka booth di E3 tahun ini. Sebagai bagian dari agenda EA Play, mereka memindahkan event pers dari hari Senin petang ke Minggu siang. Pemilih waktu yang tepat merupakan alasan mengapa ada lebih banyak orang menyaksikan presentasi EA: karena acara di West Coast itu bertepatan dengan jam aktif khalayak Eropa.

Grafisnya bisa Anda lihat di bawah:

E3 2016 winner

Dari analisis terhadap E3 tahun lalu, EEDAR menemukan bahwa konferensi pers yang dilangsungkan di pagi atau sore akan lebih banyak ditonton dibandingkan event di malam hari, meskipun kalangan media lebih menyukai waktu ini. Sebabnya lagi-lagi terkait penonton di Eropa, yang mampu menyumbangkan angka viewer secara signifikan.

E3 2016 winner 1
Komparasi viewer di tahun ini dan tahun lalu.

Mayoritas penonton event pers di Twitch melonjak tahun ini. Sony memperoleh kenaikan besar dari tahun ke tahun, meskipun jam 18:00 PST (Pacific Standard Time) bukanlah waktu paling optimal – mempunyai dampak negatif terhadap jumlah user streaming. Hal tersebut menyebabkan Sony cuma menempati urutan keempat dalam daftar banyaknya viewer, padahal PlayStation 4 dan PSVR adalah tema yang paling banyak menjadi topik pembicaraan.

Penonton PC Gaming Show sendiri meroket, lebih dari dua kali total viewer tahun lalu – dari kisaran 276.000 menjadi 600.000 orang. Penyelenggara menggeser acara dari Selasa (di tahun lalu) malam ke Senin pagi, mengisi jeda setelah event Microsoft dan Ubisoft, mendapatkan dongkrakan pemirsa dari dua konferensi tersebut.

Satu-satunya publisher yang mengalami penurunan penonton ialah Nintendo, terlepas dari diumumkannya permainan Zelda baru. Boleh jadi, gamer kecewa karena ketiadaan update mengenai NX, ditambah lagi The Legend of Zelda anyar itu tidak dirilis tahun ini.

Sumber: Games Industry.

Shuhei Yoshida: Neo Masih Merupakan PlayStation 4

Terdengarnya kabar mengenai hardware terbaru dari Microsoft maupun Sony membuat gamer bersemangat sekaligus khawatir. Produsen console harus melakukan terobosan jika mereka ingin produknya sanggup menangani VR dan 4K gaming. Di sisi lain, keberadaan hardware baru berpeluang menciptakan kesenjangan antara gamer di sistem generasi pertama dan pemilik console anyar.

Setelah rumor soal Neo beredar, terungkap pula-lah pendekatan Sony dalam menyajikannya. Sang produsen meminta developer menciptakan dua mode: base dan Neo di permainan mereka; serta mewanti-wanti agar tidak ada perbedaan kualitas visual di antara keduanya – misalnya resolusi ataupun frame rate. Di interview bersama Gameswelt, Boss Sony Worldwide Studios Shuhei Yoshida kembali menekankan visi mereka.

Yoshida bilang, versi high-end dari PlayStation 4 yang saat ini kita kenal dengan codename Neo masih merupakan console PS4. Ia menjamin, siklus hidup platform game tersebut tidak akan menjadi lebih pendek. Ketika ditanya sang pewawancara soal status Neo, Yoshida hanya menjawab, “Untuk sekarang kami tidak mau berbicara soal varian mutakhir dari PlayStation 4. Kami baru akan menyingkapnya [Neo] lebih rinci ketika sudah betul-betul siap.”

Menariknya, sang presiden Sony Worldwide memperlihatkan keterkejutannya mengenai pengumuman resmi Scorpio yang dilakukan Microsoft di E3 2016. Yoshida bilang, ia tidak menduga kompetitornya itu akan mengungkap sistem baru secepat ini, dan menyampaikan bahwa ia sangat tertarik melihat perkembangan Scorpio ke depan.

Menerka dari respons Yoshida, Neo hadir sebagai opsi tambahan bagi gamer, disuguhkan buat segmen high-end. Sistem menawarkan hardware dan performa yang lebih superior di harga lebih tinggi, di mana PlayStation 4 versi standar adalah opsi terjangkaunya.

Meskipun Sony memegang janji mereka untuk tidak mengumumkan Neo di acara E3 2016, laporan narasumber berbeda mengindikasikan ancang-ancang sang console maker Jepang buat melepas platform high-end itu di tahun ini juga. Jika informasi tersebut akurat, kemungkinan Neo akan dipamerkan di Tokyo Game Show, Gamescom, Paris Game Week atau malah acara terpisah (seperti waktu mereka menyibak PlayStation 4).

Hingga kini PlayStation 4 dan Xbox One menunjukkan performa penjualan yang tinggi, namun berdasarkan angka, console Sony tersebut memimpin jauh di depan rivalnya. Di Januari 2016, Microsoft diketahui sukses menjual hampir 20 juta unit Xbox One; sedangkan di bulan Mei, penjualan PlayStation 4 sudah mencapai 40 juta unit.

Via Tech Times. Gambar: Segment Next.

Razer Umumkan Headset OSVR Hacker Dev Kit Generasi Kedua

Tingginya harga Rift dan Vive membuat kedua headset itu berada di luar jangkauan ekonomi banyak orang, dan di sanalah OSVR mempunyai keunggulan. Diprakarasi oleh Razer dan Sensics, device alternatif ini menawarkan pengalaman VR di harga yang lebih terjangkau, ditambah lagi premis dari ekosistem open-source, dan potensi kompatibilitas ke periferal lain.

Belum lama, CEO Razer Min-Liang Tan mengungkap agenda untuk mendorong OSVR sebagai platform virtual reality standar di Tiongkok. Di negeri itulah headset dikabarkan akan pertama kali mendarat. Namun meski jendela rilis mulai tampak, upaya pengembangannya tidak melambat. Di momen E3 2016, Razer mengumumkan generasi kedua versi developer dari Open Source Virtual Reality, alias Hacker Development Kit 2.

Via PC Gamer, Christopher Mitchel dari Razer menjelaskan bahwa OSVR HDK 2 memungkinkan developer memenuhi kebutuhan fans dan gamer, serta menyediakan developer hardware open-source inovatif yang terjangkau. Kinerjanya diklaim tidak kalah dari pemain besar di industri itu, disiapkan untuk segmen konsumen yang lebih luas dan kontennya tidak tersekat-sekat.

Pendekatan desain OSVR sedikit berbeda dibanding headset high-end kompetitor. Teorinya, konsumen dibebaskan mengonfigurasi modul sesuai kebutuhan serta spesifikasi komputer mereka. Tapi sebelum versi retail-nya tersedia, satu-satunya varian OSVR paling canggih adalah HDK 2 ini. Menariknya lagi, Anda bisa memiliki device dengan mengeluarkan uang separuh dari bundel HTC Vive.

OSVR HDK 2

OSVR HDK 2 menyajikan resolusi 2160×1200-pixel, artinya tiap mata mendapatkan display full-HD, menghidangkan refresh rate 90Hz dan field of view 110-derajat. Melihat sisi teknis ini, device tampak setara dengan Rift serta Vive. Bedanya, area tracking OSVR sedikit lebih sempit, yaitu 243,8×274,3-meter (Vive: 457x457cm). Developer membubuhkan accelerometer, gyroscope, magnetometer, dan tracker 360 derajat – mirip Rift.

Di versi ini, OSVR kompatibel ke segala macam hardware serta gamepad PC, mendukung penuh Unreal Engine, Cry Engine, serta platform SteamVR. Agar bisa beroperasi, perangkat harus tersambung ke PC lewat kabel. Wujudnya memang belum secantik Vive, mempunyai bobot 650-gram. Selain itu, Anda perlu melengkapinya dengan headset ber-microphone.

Daftar kebutuhan sistem OSVR HDK 2 hampir identik dengan headset rival: kartu grafis Nvidia GeForce GTX 970 atau AMD Radeon R9 280, prosesior Intel Core i5-4590, RAM minimal 8GB, port HDMI 1.3 serta dua buah port USB 2.0.

OSVR HDK 2 akan mulai didistribusikan bulan Juli 2016, dijual seharga US$ 400. HDK 1.4 sendiri juga masih dijajakan, harganya US$ 300.

Sumber: OSVR.org.

Microsoft Jelaskan Alasan Mereka Garap Project Scorpio

Meski rumor mengenai PlayStation Neo lebih sampai di telinga kita, ternyata Microsoft-lah yang melakukan pengumuman lebih dulu terkait console baru. Dengan agenda peluncuran Xbox One S di penghujung 2016, Project Scorpio secepat-cepatnya baru hadir tahun depan. Tapi tetap saja penyingkapan resmi ini membuat fans bersemangat, apalagi mendengar kabar soal kemampuan gaming di 4K.

Namun apa sebetulnya sistem yang disebut-sebut sebagai ‘super console‘ itu dan apa bedanya ia dengan platform current-gen? Di E3 2016, bos Xbox Phil Spencer akhirnya memberi penjelasan lebih rinci soal Project Scorpio lewat wawancara bersama Eurogamer, Gamespot dan PCGamesN. Melalui hardware anyar ini, Microsoft berupaya ‘menghilangkan upgrade serta meruntuhkan sekat antar generasi console‘.

Microsoft mengawali proses pengembangan Scorpio dengan berdiskusi bersama para kreator mengenai hal apa yang akan segera hadir dan aspek-aspek apa yang ingin mereka manfaatkan, dan alhasil, diliriklah tema 4K gaming. Sejauh ini, menikmati permainan di empat kali resolusi full-HD adalah kemewahan. Spencer bilang, itulah alasan mengapa kartu grafis GTX 980 jadi populer di kalangan gamer PC. Dan dari sana, Microsoft termotivasi menciptakan console pendukung 4K.

Menariknya, walaupun nantinya ada beberapa tingkatan Xbox One (standar, S, dan Scorpio), pemilik hardware lawas tidak perlu khawatir akan tertinggal karena kontennya tetap sama. Performa enam teraflop di Scorpio sengaja ditujukan buat mengangkat konten 4K, dan kita bisa melihat arahan pengembangan Scorpio. Pelepasan hardware baru tersebut sengaja dijadwalkan saat sudah lebih banyak konsumen mempunyai TV 4K.

Phil Spencer menekankan, tanpa memiliki TV 4K, Scorpio tidak memberi banyak manfaat untuk kita. Itu mengapa Microsoft turut menyediakan Xbox One S (alternatif lebih kecil plus sejumlah tambahan fitur), dan menurunkan harga Xbox One biasa, karena harga ialah aspek sensitif. Pertanyaannya, bukankah developer akan tergoda pada prospek enam teraflop dan terdorong menciptakan kreasi yang lebih ambisius?

Sang bos Xbox mengkomparasinya dengan PC. Di platform ini, UHD bukan lagi hal baru. Microsoft telah menyiapkan fitur 4K di Forza Motorsport Apex dan bahkan tidak sedikit orang mulai bermain-main di 6K. Scorpio dibuat sebagai ‘sweet spot‘, sebuah standar 4K buat console. Microsoft yakin, puluhan juta gamer Xbox One akan meyakinkan developer untuk menghadirkan konten di seluruh hardware – bukan di satu tipe saja.

Untuk sekarang, Microsoft belum mau menyingkap seperti apa wujud dan harga Scorpio. Yang jelas, console baru tersedia di ‘musim liburan’ 2017.

Nintendo Umumkan Franchise Game Baru, Disiapkan Buat 3DS

Nama Nintendo akan segera mengingatkan kita pada franchise klasik seperti The Legend of Zelda, Mario serta Pokémon; dan biasanya judul-judul eksklusif inilah yang menarik hati banyak orang buat membeli platform game Nintendo. Di acara Treehouse E3 2016, Nintendo ungkap satu kejutan untuk gamer setia console handheld mereka, sebuah franchise permainan orisinil berjudul Ever Oasis.

Ever Oasis adalah game role-playing action adventure singleplayer untuk Nintendo 3DS, di mana Anda bisa melakukan berbagai hal seperti menciptakan tempat tinggal di tengah gurun, menghimpun tim dan mengelola perlengkapan, menjelajahi dungeon, serta menyelesaikan beragam puzzle. Tim developer Greezo berjanji, permainan menyuguhkan ‘segala aspek yang digemari para pecinta RPG’.

Game mengisahkan petualangan seorang pemuda bernama Tethu (bisa Anda pilih sebagai karakter pria ataupun wanita) seorang Seedling yang terpilih untuk membangun koloni di daerah oasis bersama rekannya, Isuna. Tentu saja perjalanan Anda tidak akan selalu mulus, sebuah bahaya muncul mengancam kedamaian koloni di gurun pasir. Itulah alasannya pemain diminta mengumpulkan tim.

Ever Oasis 3
Screenshot Ever Oasis.

Sistem pertempuran Ever Oasis disajikan secara real-time, dan Anda dapat mengendalikan langsung tiga karakter. Game memiliki sistem perputaran siang-malam, dan layaknya RPG, terdapat bermacam-macam material yang bisa diperoleh dari gua dan tempat-tempat lain, digunakan untuk membangun toko-toko ataupun menciptakan perlengkapan baru. Alternatifnya, bahan-bahan tersebut bisa dibuat di rumah pohon Anda.

Dari penjelasan Nintendo, untuk menciptakan party, pertama-tama Anda harus menghimpun penduduk desa – masing-masing mempunyai shop, kemampuan, bahkan persenjataan sendiri. Setelah itu, pemain baru bisa mengajak mereka berpetualang atau menyuruh penduduk desa mengumpulkan sumber daya. Menyimak trailer-nya, Ever Oasis terlihat seperti campuran antara Animal Crossing, The Legend of Zelda dan Final Fantasy.

Dari sisi desain, developer mengaku bahwa segi estetika Ever Oasis terinspirasi dari era Mesir Kuno. Permainan diproduksi serta disutradarai oleh Koichi Ishii, figur yang turut menakhodai tiga judul Final Fantasy pertama serta hampir seluruh seri Mana. Tim Greezo sendiri didirikan di tahun 2006, sebelumnya sempat mengerjakan proyek game Zelda buat handheld, misalnya Ocarina of Time 3D, Majora’s Mask 3D dan Tri-Force Heroes.

Sejauh ini, Ever Oasis belum mendapatkan tanggal rilis, baru tiba tahun depan.

Ever Oasis 2
Isuna dan Tethu.

Via Kotaku. Sumber: Nintendo.

Nintendo Akhirnya Umumkan Waktu Rilis Pokémon Go

Di E3 kali ini, Nintendo memutuskan buat memamerkan beragam game Wii U dan 3DS melalui program Treehouse. Di sana, Nintendo menyingkap informasi lebih lanjut mengenai permainan-permainan Mario teranyar, sekuel BOXBOY!, serta satu IP baru. Tapi bagi sejumlah fans, tak ada kabar yang lebih dinanti dibanding waktu peluncuran Pokémon Go.

Kejutan yang disiapkan Nintendo memang jadi rusak akibat kebocoran video gameplay Pokémon Go bulan April silam saat tes beta sedang berlangsung. Kabar baiknya, kita tidak perlu menunggu lebih lama lagi untuk menikmati game Pokémon berbasis augmented reality ciptaan Niantic tersebut. Akhirnya sang raksasa gaming Jepang itu mengumumkan waktu perilisan Pokémon Go.

Pokémon Go disajikan sebagai judul free-to-play dengan in-app purchase buat Android dan iOS, mengusung sistem menyerupai karya Niantic sebelumnya, Ingress. Nintendo turut menyediakan aksesori Pokémon Go Plus, sebuah aksesori clip-on yang terhubung ke smartphone lewat Bluetooth LE – gunanya adalah untuk mempermudah pemain menangkap Pokémon serta mengumpulkan item.

Pokémon Go Release Date 2

Pokémon Go Plus akan memberi notifikasi saat terjadi event dalam game, misalnya sewaktu mendeteksi monster di dekat Anda, dengan memanfaatkan LED serta getaran. Berbekal perangkat tambahan ini, kita dapat menangkap Pokémon tanpa perlu mengeluarkan handset.

Ada sejumlah fakta yang membuat Pokémon Go begitu menjanjikan. Pertama ialah hubungan antara Pokémon dengan tipe lingkungan. Monster-monter lucu ini terikat ke lokasi khusus, misalnya, Tentacool dan Magikarp banyak ditemukan di area pantai; sedangkan hutan, pegunungan serta padang pasir menjadi rumah bagi spesies Pokémon lain – berdasarkan elemen mereka. Terlepas dari itu, developer menegaskan bahwa mereka tidak akan memposisikan Pokémon di tempat-tempat tak terjangkau ataupun berbahaya.

Yang tak kalah unik adalah penempatan item dan Pokémon Gym; ditaruh di landmark, monumen atau tempat-tempat bersejarah. App akan menyala ketika Anda mendekati titik tersebut. Lalu untuk menetaskan telur Pokémon, game menantang Anda menempuh jarak tertentu, misalnya harus berjalan sejauh 2km, 5km, dan seterusnya. Buat proses evolusi, Anda perlu menangkap satu spesies Pokémon beberapa kali.

Pokémon Gym sendiri berfungsi sebagai arena PvP, dikendalikan oleh faksi-faksi. Di awal game, Anda diminta menentukan tim, berlaku secara global: merah, biru dan kuning. Gym bisa saling diperebutkan, dan jika sudah jadi milik tim, Anda bisa melatih Pokémon di sana.

Pokémon Go segera hadir di bulan Juli 2016, bersamaan dengan perilisan aksesori Pokémon Go Plus, dibanderol US$ 35.

Via Nintendo. Tambahan: Gamespot.

Tandingi MSI, Alienware Rancang PC Berbentuk Ransel Untuk Dukung VR

Di Computex 2016, ada pemandangan berbeda terlihat di booth MSI saat semua orang berlomba-lomba menyiapkan perangkat pendukung virtual reality. Produsen Taiwan itu menyingkap PC desktop berwujud backpack buat disambungkan ke headset VR. Tampaknya konsep tersebut cukup meyakinkan hingga sesepuh gaming PC turut mencoba menggarap versi mereka.

Di momentum E3 2016, kali ini Alienware memutuskan untuk angkat suara. Mereka memperkenalkan empat perangkat gaming baru, serta memamerkan backpack PC di acara PC Gaming Show, dilakukan oleh CEO AMD Lisa Su. Teorinya, komputer yang dipasangkan di tubuh user membuat pengoperasian device VR seperti Rift ataupun Vive menjadi lebih ringkas karena tidak tertambat di satu area saja.

Jika memang demikian alasannya, maka ada peluang ia didesain buat perusahaan-perusahaan hiburan dalam penciptaan taman rekreasi berbasis VR, ataupun untuk keperluan yang lebih ‘serius’ seperti mempresentasikan desain. Backpack PC Alienware merupakan hasil kolaborasi antara anak perusahaan Dell itu dengan tim Zero Latency.

Zero Latency adalah sebuah wahana free-roam arcade berbasis virtual reality yang berlokasi di North Melbourne di mana Anda dan kawan-kawan disuguhkan aksi baku-tembak co-op melawan zombi – penyajiannya mirip The Void. Tentu saja, developer di belakang Zero Latency membantu proses perancangan berbekal pengalaman mereka, demi memastikan PC ransel tersebut nyaman dikenakan user. Perlu diketahui, unit baterai ternyata mengambil porsi bobot paling banyak dibanding komponen lain.

Melihat dari wujudnya, device tampil lebih ramping dibanding milik MSI. Tubuh backpack PC berwarna hitam, dengan frame heksagonal dan garis vertikal membelah bagian tengah secara simetris. Logo Alienware putih terlihat kontras di latar belakang hitam.

Karena disingkap di acara AMD, tak mengherankan jika PC ransel Alienware ini mengusung kartu grafis Radeon. Di Computex 2016, AMD menghebohkan banyak orang lewat pengumuman Radeon RX 480 sebagai GPU pendukung VR paling terjangkau (hanya US$ 200). Meski demikian, tidak tertutup kemungkinan Anda bisa menyematkan GPU dari Nvidia. Buat otaknya, Alienware menggunakan prosesor Intel Core i5.

Via Tech Radar, PC development manager Alienware Joe Olmsted menekankan bahwa PC backpack untuk virtual reality ini ialah sebuah proof of concept, dan mereka belum mempunyai agenda buat menawarkannya ke publik. Jika seandainya dijual, konsumen harus mengeluarkan uang sampai ‘ribuan dolar’.

Via PC World.

 

Round-Up Kabar dari Ubisoft di E3 2016

Bahkan sebelum E3 2016 dimulai, Ubisoft telah mengambil ancang-ancang terlebih dulu, mengandalkan sejumlah franchise kebanggaan buat meramaikan pesta gaming tahunan terbesar di dunia itu. Di sana, publisher asal Perancis fokus pada kurang lebih sepuluh permainan, mengungkap agenda soal update konten judul yang ada, serta rencana mereka terkait Nintendo NX.

Watch Dogs 2

Meskipun karya mereka kadang tidak sesuai janji, Ubisoft memang sangat pandai dalam membangun hype. Dan setelah diumumkan, kita bisa melihat sendiri perhatian khalayak mulai tertuju pada sekuel permainan open world bertema hacking, Watch Dogs 2. Di trailer berjudul Hack Everything, Anda dapat menyimak bagaimana sang protagonis Marcus Holloway menjadikan kota San Francisco sebagai mainannya.

Belum puas dengan video singkat itu? Ubisoft tak lupa melepas presentasi walkthrough gameplay, menjelaskan latar belakang cerita serta fitur permainan, bisa disaksikan di bawah. Watch Dogs 2 akan meluncur di PC, Xbox One dan PlayStation tanggal 15 November 2016.

Ghost Recon: Wildlands

Meluncur tanggal 7 Maret 2017, Ghost Recon: Wildlands merupakan entry terbaru franshice Tom Clancy, kali ini mengajak pemain memerangi kartel narkotik di Bolivia. Di E3 2016, Ubisoft melepas sejumlah trailer sinematik kemudian disusul demonstrasi permainan. Di porsi game tersebut, para pengunjung dihidangkan aksi co-op empat pemain dengan misi menangkap seorang kriminal bernama El Pozolero alias Stewmaker.

Wildlands merupakan game action tactical open world, dan di video, tiap pemain mempunyai tugas berbeda dan diberikan kebebasan dalam menyerbu musuh – ada yang jalan kaki, ada pula yang naik mobil serta mengendarai helikopter.

Steep

Di konferensi E3 2016 mereka, Ubisoft menyingkap game action sport baru berjudul Steep. Kabarnya, ia sudah dikembangkan selama dua setengah tahun oleh studio Ubisoft Annecy dan akhirnya siap dilepas tahun ini di PC dan console. Olahraga dalam Steep meliputi ski, snowboarding, ber-paralayang serta terbang dengan wingsuit; dan pemain bisa menemukan ratusan aktivitas yang dapat mereka lakukan.

Aspek sosial dan multiplayer tampaknya menjadi elemen kunci di Steep. Para pemain ‘diturunkan’ di pegunungan Alpen yang sama dan bisa saling berinteraksi. Game menjanjikan kebebasan, kreativitas dan kegembiraan.

Just Dance 2017

Just Dance 2017 adalah game pertama yang Ubisoft siapkan untuk console Nintendo NX. Karena Nintendo bersikeras mereka tidak mau berbicara banyak soal NX di E3 kali ini, tak heran, detail mengenai Just Dance turut Ubisoft jaga ketat. 11 lagu dikonfirmasi, di antaranya Sorry oleh Justin Bieber, PoPiPo oleh Hatsune Miku, sampai Don’t Stop Me Now-nya Quenn. Just Dance akan menemani The Legend of Zelda di hari peluncuran NX.

Menariknya, Just Dance bukanlah judul eksklusif NX. Ia juga disiapkan untuk PlayStation 4, Xbox One, last-gen console serta PC via distribusi digital – pertama kalinya di sepanjang sejarah seri ini.

For Honor

Dengan mengadu para Kesatria Medieval, Samurai dan Viking, banyak orang mengira game hack and slash For Honor hanya disiapkan sebagai permainan multiplayer. Mengejutkannya, ia ternyata menyimpan porsi singleplayer, diperlihatkan secara perdana di E3 2016. Narasi fokus pada karakter bernama Apollyon, tokoh jahat yang menyebabkan konflik antara tiga faksi tersebut selama ribuan tahun.

Ubisoft memilih waktu unik untuk meluncurkan For Honor: di hari Valentine tahun depan. Game akan tersedia di PC, Xbox One dan PlayStation 4.

Selain judul-judul diatas, Ubisoft turut mengumumkan tanggal rilis South Park: Fractured But Whole (6 Desember 2016), update konten The Division, memamerkan game VR Star Trek: Bridge Crew, meluncurkan permainan platformer Trials of the Blood Dragon, serta menginformasikan berita gembira: merayakan ulang tahun ke-30, Ubisoft berencana membagi-bagikan game secara cuma-cuma tiap bulan hingga 2016 berakhir, dimulai dari Prince of Persia: The Sands of Time. Total, akan ada tujuh permainan gratis.

Via Gamespot.

Alienware Ramaikan E3 2016 dengan Empat Perangkat Gaming Anyar

Sepanjang event Computex 2016 kemarin, Alienware kelihatan seperti tenang-tenang saja di saat pesaing-pesaingnya tengah unjuk gigi, di antaranya MSI dan HP lewat lini gaming barunya yaitu HP Omen. Namun ternyata Dell menunggu hingga E3 2016 dimulai guna memamerkan senjata-senjata gaming terbarunya di bawah bendera Alienware.

Total ada empat perangkat baru yang dipertontonkan Alienware dalam gelaran E3 2016. Dua di antaranya adalah PC desktop dengan spesifikasi mengerikan, didampingi oleh suksesor Steam Machine dan sebuah notebook berlayar istimewa.

Alienware Aurora R5

Alienware Aurora R5 / Alienware
Alienware Aurora R5 / Alienware

Aurora R5 merupakan penerus dari Aurora R4 yang menawarkan performa epik dalam paket berukuran ringkas, ala MSI Aegis. Dimensi R5 kini bertambah kecil dibandingkan pendahulunya, tetapi di balik gaya minimalis tersebut bernaung spesifikasi kelas hardcore.

Bukan Alienware namanya kalau konsumen tak diberi opsi kustomisasi. R5 bisa dikonfigurasikan dengan spesifikasi tertinggi yang mencakup prosesor 10 core baru milik Intel, sepasang kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1080, RAM 64 GB DDR4, serta M.2 SSD 1 TB dan HDD 2 TB dalam konfigurasi RAID.

Konfigurasi tertinggi tersebut juga bisa ditemani oleh sistem pendingin cair, dengan catatan budget Anda masih cukup. Harga buat konfigurasi terendahnya dipatok $800, tapi bisa naik berlipat-lipat jika Anda memilih konfigurasi tertingginya, mengingat prosesor 10 core Intel itu sendiri harganya $1.723.

Alienware Area 51

Alienware Area 51 / Alienware
Alienware Area 51 / Alienware

Anda tentunya belum lupa dengan Area 51 bukan? Sempat dipamerkan di ajang Computex tahun kemarin, Area 51 kini hadir mengusung spesifikasi terkini. Desain segitiganya masih dipertahankan, memastikan perangkat tidak overheating sekaligus terlihat keren setiap saat.

Dibandingkan Aurora R5 di atas, Area 51 benar-benar tidak mau kompromi soal spesifikasi. Konfigurasi tertingginya sama-sama mengusung prosesor Intel Core i7-6950X yang harganya selangit itu, tapi Area 51 juga dapat dijejali dengan tiga kartu grafis GTX 1080 sekaligus.

Area 51 memang ditujukan buat gamer yang secara teori punya modal tak terbatas. Harganya berawal di angka $1.700, dan terus naik hingga menembus $5.000 ketika Anda memilih konfigurasi tertingginya.

Alienware Alpha R2

Alienware Alpha R2 / Alienware
Alienware Alpha R2 / Alienware

Meski gaungnya terbilang tidak seberapa, Steam Machine belum mati. Buktinya, Alienware baru saja memperkenalkan generasi penerusnya, yakni Alpha R2. Desain R2 tidak banyak berubah, masih ringkas dan elegan, serta lebih kelihatan seperti sebuah game console ketimbang PC.

Spesifikasinya tentu saja sudah diperbarui dengan komponen generasi terkini yang meliputi prosesor Intel Core generasi keenam, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 960, RAM 16 GB DDR4, serta kombinasi M.2 SSD dan HDD. Anda memang belum bisa menikmati Oculus Rift atau HTC Vive dengan spesifikasi ini, tapi setidaknya Alpha R2 berjanji dapat menyajikan The Witcher 3 dalam resolusi 1080p 60 fps.

Soal harga, Alpha R2 dipatok mulai $500 untuk konfigurasi terendahnya. Konsumen juga bisa menyandingkannya dengan komponen Graphics Amplifier yang dijual secara terpisah.

Alienware 13 OLED

Alienware 13 OLED / Alienware
Alienware 13 OLED / Alienware

Sempat diendus eksistensinya di event CES bulan Januari kemarin, Alienware 13 OLED bisa dibilang sebagai salah satu gaming notebook dengan layar paling istimewa. Panel OLED beresolusi 2560 x 1440 pixel miliknya punya response time yang sangat tinggi, yakni 1 milidetik, memastikan grafik tersaji seapik mungkin tanpa kendala ghosting maupun artifact.

Spesifikasinya cukup mumpuni, mencakup prosesor Intel Core i7-6500U, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 965, RAM 16 GB DDR3, M.2 SSD berkapasitas 512 GB, serta speaker khusus rancangan ahli pabrikan audio Klipsch. Semua itu dibungkus dalam bodi yang terbentuk dari material aluminium, tembaga dan serat karbon.

Sumber: Engadget.

Di E3 2016, Sony Unggulkan Game-Game Eksklusif dan Fokus Pada PlayStation VR

Hal yang sedikit mengecewakan dari konferensi Sony di E3 2016 ialah ketiadaan pengumuman hardware baru – padahal banyak di antara kita yang menanti kabar soal Neo. Sebagai kompensasinya, mereka mengungkap banyak sekali permainan eksklusif, termasuk proyek Sony bersama Hideo Kojima. Dan mendekati pelepasan PSVR, fitur virtual reality turut mereka implementasikan di sejumlah game.

Death Stranding

Akhirnya proyek baru Hideo Kojima dan Sony mendapatkan sebuah judul: Death Stranding. Tampaknya meneruskan pengembangan Silent Hills yang dibatalkan, permainan dibintangi aktor Norman Reedus, diperkenalkan dalam trailer berdurasi tiga menit. Sayangnya selain video bertema abstrak tersebut, belum ada rincian apapun mengenai Death Stranding, termasuk tanggal rilisnya.

God of War

Khusus buat penerus game hack’and’slash bertema mitos Yunani ini, Sony memutuskan untuk menghilangkan angka dari judulnya. Gameplay trailer menceritakan Kratos (kini berjanggut tebal) dan putranya, Charlie. Mereka berdua berburu di hutan bersalju, dan tak lama terseret ke dalam pertempuran bersama makhluk-makhluk mistis. Di akhir video, Charlie secara tidak sengaja memanah pundak Kratos.

Berdasarkan bocoran beberapa waktu lalu, God of War baru akan dilatarbelakangi mitos Skandinavia. Sejauh ini, tanggal rilisnya belum diumumkan.

The Last Guardian

Setelah masa pengembangan yang sangat lama, akhirnya Sony menyingkap tanggal pelepasan permainan terbaru Fumito Ueda (ia turut menggarap Ico dan Shadow of the Colossus). Video sekali lagi memperlihatkan hubungan dekat antara seorang anak dengan makhluk raksasa mirip griffin, ia namai Trico. Di ujung trailer, Trico mengeluarkan suara kesakitan, dan sang anak kecil bertanya pada sang raksasa apakah sayapnya patah. The Last Guardian meluncur tanggal 25 Oktober 2016 nanti.

Horizon: Zero Dawn

Seharusnya mendarat di tahun ini, penundaan selama beberapa bulan tampaknya bisa kita maklumi jika kreasi baru Guerilla Games tersebut ternyata seistimewa demonya. Di Horizon: Zero Dawn, Anda bermain sebagai gadis bernama Aloy dalam dunia open world yang cantik dan luas, dipenuhi robot-robot hewan. Sebagian porsi video fokus pada upaya Aloy mengalahkan monster mekanik cuma berbekal pisau dan panah.

Horizon: Zero Dawn akan diluncurkan tahun depan secara eksklusif di PlayStation 4.

Resident Evil VII

Para pengunjung acara Sony di E3 2016 menjadi saksi pengumuman perdana Resident Evil VII Biohazard, disiapkan untuk PlayStation 4, Xbox One dan PC. Saat ini masih belum jelas apakah permainan merupakan pelanjut seri Resident Evil atau digarap sebagai reboot. Menariknya, ada sejumlah kesamaan antara Resident Evil VII dan P.T. ciptaan Hideo Kojima. Jika benar begitu, berarti developer bersungguh-sungguh mengembalikan Resident Evil ke akarnya.

Di waktu rilisnya nanti, Resident Evil VII Biohazard akan didukung mode VR; dan sebentar lagi, pelanggan PlayStation Plus dapat menikmati demonya.

Detroit: Become Human

Diumumkan pertama kali di konferensi pers Sony di Paris Game Week tahun lalu, Detroit: Become Human adalah permainan sci-fi teranyar dari tim pencipta Heavy Rain dan Beyond: Two Souls. Demo memperlihatkan situasi penyanderaan, di mana pilihan dan keputusan Anda bisa memengaruhi hasilnya. Di sana, trailer gameplay memperkenalkan karakter android sekaligus detektif bernama Connor. Sejauh ini, Become Human belum memiliki tanggal rilis.

Days Gone

Mungkin merupakan jawaban atas franchise Dead Rising yang dipegang Microsoft. Meski demikian, Days Gone tampaknya mengangkat narasi yang lebih serius, menghidangkan formula action-adventure open world setelah virus zombie mewabah. Permainan menyajikan tokoh protagonis seorang biker, dikerjakan oleh tim Oregon Sony Bend – yaitu para kreator seri Syphon Filter.

Buat sekarang, belum ada detail soal waktu pelepasannya.

Selain judul-judul di atas, Sony turut mengumumkan agenda remaster Crash Bandicoot, game Spiderman baru, memamerkan gameplay trailer Call of Duty Infinite Warfare, Lego Stars Wars: The Force Awakens dan mengungkap informasi soal PlayStation VR.

Headset virtual reality khusus PlayStation itu akan dijual seharga US$ 400, dan didukung 50 permainan di waktu peluncurannya – termasuk Star Wars Battlefront X-Wing VR Missions, Batman Arkham VR, dan Farpoint VR.

Via Gamespot.