Tag Archives: Early Access

Midnight Society Adalah Studio Game AAA Baru Besutan Dr Disrespect

Streamer kenamaan berpenampilan nyentrik, Dr Disrespect, mengumumkan studio game baru yang digagasnya bersama eks developer Call of Duty dan Halo. Studio tersebut dinamai Midnight Society, dan sejauh ini masih sedang dalam tahap perekrutan karyawan.

Pria bernama asli Guy Beahm itu tidak segan menyebut studio yang baru didirikannya sebagai studio game AAA, dan lowongan kerja yang dibuka untuk sebagian posisi bahkan mewajibkan pengalaman bekerja minimal selama 5 tahun.

Mendampingi Guy adalah Robert Bowling, mantan creative strategist Call of Duty yang kini menjabat sebagai Studio Head, dan Quinn DelHoyo, eks multiplayer designer Halo 5 yang kini bertanggung jawab sebagai Creative Director di Midnight Society. Menariknya, kursi CEO-nya bukan ditempati oleh Guy, melainkan oleh sosok yang sudah cukup berpengalaman di industri esports, Sumit Gupta.

Alhasil, tidak mengejutkan kalau game pertama yang direncanakan adalah sebuah game PVP multiplayer, spesifiknya yang digarap menggunakan Unreal Engine 5. Sebelum memulai kariernya sebagai influencer, Dr Disrespect sendiri juga merupakan seorang developer yang terlibat dalam pengembangan game Call of Duty: Modern Warfare 3 dan Advanced Warfare.

Sejauh ini memang belum ada detail mengenai game baru yang sedang dikerjakan tersebut, namun yang pasti Midnight Society bakal melibatkan komunitas pemain dan influencer dalam proses pengembangannya sejak sedini mungkin. Dengan kata lain, kita semestinya tidak perlu menunggu lama sebelum game-nya muncul dengan status early access.

AAA tapi early access? Menurut saya sah-sah saja, dan ini bukan pertama kalinya itu terjadi. Di tahun 2015 misalnya, ada Codemasters yang meluncurkan Dirt Rally dalam status early access. Kemudian tahun lalu, ada Baldur’s Gate 3 yang sampai sekarang juga masih berstatus early access.

Tidak bisa dimungkiri, popularitas Dr Disrespect dan pengalaman dua co-founder-nya tadi membuat studio baru ini patut mendapat sorotan. Saat artikel ini ditayangkan, komunitas Discord Midnight Society sudah memiliki sekitar 24 ribu anggota, menunjukkan antusiasme besar dari publik.

Sumber: IGN dan PC Gamer.

Old World Adalah Game 4X Baru dari Lead Designer Civilization IV

Dua tahun lalu, beredar kabar bahwa lead designer Civilization IV, Soren Johnson, sedang mengerjakan game 4X baru berjudul 10 Crowns. Game itu sudah semakin dekat dengan peluncuran, akan tetapi judulnya sekarang diganti menjadi Old World.

Old World kabarnya bakal dirilis sebelum musim panas (pertengahan Juni) di Epic Games Store, tapi statusnya masih Early Access. Tujuannya adalah supaya pengembangnya bisa semakin menyempurnakan Old World berdasarkan input langsung dari para pemain.

Old World

Seperti seri Civilization, Old World menempatkan pemain sebagai seorang pemimpin bangsa di peradaban kuno. Yang membuatnya berbeda adalah, karakter yang pemain pilih di sini bisa mati karena usia. Setiap turn sama dengan satu tahun berlalu dalam Old World, dan ketika tokoh pemimpin yang dipilih sudah bertambah tua, saatnya mewariskan kekuasaan ke garis keturunannya.

Perbedaan ini menuntut mekanisme turn-based yang agak berbeda. Kalau di Civilization kita bisa menggerakkan setiap unit di tiap turn, di Old World tidak sesimpel itu. Ada satu resource baru bernama Orders, dan pemain hanya mempunyai jumlah Orders yang terbatas di setiap turn.

Nyaris semua aksi yang dilakukan dalam Old World membutuhkan Orders, bahkan yang sesederhana mendirikan bangunan baru sekalipun. Sistem Orders sejatinya bakal menuntut pemikiran yang lebih strategis, sebab pemain harus benar-benar paham dampak dari aksi yang mereka ambil di tiap turn.

Old World

Juga tidak kalah menarik adalah sistem Dynamic Events yang Old World siapkan. Dari waktu ke waktu, akan muncul sejumlah peristiwa unik berdasarkan progress permainan. Sebagian besar peristiwanya diambil langsung dari buku sejarah, sebagian lainnya bisa sesimpel memilih jurusan pendidikan yang harus diambil oleh garis keturunan sang pemimpin.

Pengembangnya bilang sejauh ini mereka sudah menyiapkan lebih dari 1.200 peristiwa yang dapat muncul kapan saja, dan mereka memprediksi jumlahnya bisa bertambah menjadi 2.000 peristiwa menjelang perilisan versi final Old World nanti. Lebih lanjut, pengembangnya juga bakal mempersilakan komunitas modder untuk menciptakan peristiwa-peristiwa baru.

Old World sepintas terdengar mirip seperti Civilization, dan tidak bisa dipungkiri banyak terinspirasi oleh permainan garapan Firaxis Games tersebut. Kendati demikian, sejumlah inovasi yang Old World terapkan pada mekanisme 4X semestinya bisa menjadi daya tarik tersendiri di mata penggemar game strategi.

Sumber: PC Gamer 1, 2.

Baldur’s Gate III Akan Meluncur Tahun Ini di Steam Early Access

Sebagai salah satu seri game role-playing paling legendaris, upaya pengembangan penerus Baldur’s Gate sudah dilakukan sejak dua dekade silam. Saat itu, Interplay selaku pemegang lisensi Dungeons & Dragons menugaskan Black Isle Studios untuk mengerjakannya. Namun karena masalah teknis dan krisis finansial, game yang tadinya akan diberi judul The Black Hound tersebut akhirnya dibatalkan. Sementara itu, hak publikasi game D&D kembali diamankan oleh Wizards of the Coast.

Beberapa belas tahun berlalu, fans dan gamer dikejutkan oleh pengumuman mendadak Baldur’s Gate III dalam presentasi Google Stadia di ajang E3 2019. Berkat kesuksesan Divinity: Original Sin dan sekuelnya, Larian Studios mendapatkan kepercayaan Wizards of the Coast untuk menggarap permainan yang dinanti-nanti ini. Baldur’s Gate III akan dihadirkan di Windows serta platform cloud gaming Google, dan ada kemungkinan versi console-nya meluncur setelah itu. Dan di minggu ini, terungkaplah informasi mengenai kapan game bisa mulai dicicipi.

Dalam acara investor di New York Toy Fair, Hasbro yang merupakan perusahaan induk Wizards of the Coast mengumumkan agenda buat meluncurkan Baldur’s Gate III via Steam Early Access di tahun 2020. Melalui cara ini, Larian mengajak komunitas untuk bersama-sama mengembangkan dan memoles permainan – sama seperti ketika mereka meramu Divinity: Original Sin 1 dan 2. Menariknya lagi, perusahaan juga mengungkap rencana pelepasan tujuh game Dungeons & Dragons hingga tahun 2025. Selain Baldur’s Gate III, sedang digarap pula sekuel spin-off Baldur’s Gate: Dark Alliance.

Setelah trailer sinematik Baldur’s Gate III ditayangkan di E3 2019, Larian berencana untuk memamerkan demo gameplay perdana di acara PAX East di tanggal 27 Februari besok. Lewat channel YouTube resmi, minggu lalu tim developer menyingkap sedikit apa yang sudah mereka kerjakan – seperti proses desain level, perekaman musik dan dialog, serta motion capture. Baldur’s Gate III dibangun berlandaskan ruleset D&D edisi kelima dengan sejumlah penyesuaian agar gameplay-nya lebih berorientasi pada pemain.

Baldur’s Gate III buatan Larian tidak mempunyai keterkaitan dengan Baldur’s Gate III: The Black Hound yang sempat ditangani Black Isle. Permainan di-setting kurang lebih 200 tahun setelah Baldur’s Gate II dan menyajikan jalan cerita orisinal. Berdasarkan trailer-nya, permainan sepertinya mengedepankan insiden atau konflik dengan ras illithid (Mind Flayer).

Selain lewat Stadia dan Steam, Baldur’s Gate III juga akan dirilis di platform bebas-DRM GOG.com. Uniknya, ketika banyak developer melangsungkan kesepakatan eksklusif dengan Epic Games Store, Larian malah tidak punya niatan untuk meluncurkan game di platform distribusi yang dimiliki pencipta Fortnite itu. Founder Larian Studios, Swen Vincke menyampaikan bahwa ia ingin agar Baldur’s Gate III tersedia secara luas dan mudah diakses gamer.

Via DualShockers.

Valve Singkap Game Steam Dengan Pemasukan Terbesar di Tahun 2019

Satu alasan mengapa Steam jadi platform distribusi digital favorit jutaan orang adalah karena ia sukses mendekatkan gamer dengan developer. Melalui Steam, pemain bisa memberikan saran dan masukan langsung pada pencipta game. Dan siapa pun developer-nya, mereka dapat lebih mudah mendistribusikan update, memastikan game tetap mampu menghimpun banyak pemain bertahun-tahun setelah dirilis.

Meneruskan tradisi mereka, Valve kembali mengumumkan permainan-permainan terlaris di Steam tahun ini di tengah berlangsungnya Steam Winter Sale 2019. Seperti biasa, perusahaan tidak mengungkap angka penjualan atau pemasukan secara detail; mereka membagi judul-judul tersebut ke dalam tingkatan Platinum, Gold, Silver dan Bronze. Dan di daftar Best of 2019, Valve membagi game ke dalam lima kategori.

 

Top Sellers

Game dengan penjualan atau pendapatan terbesar.

Best of Steam 2019 2

 

Platinum

  • Counter-Strike: Global Offensive
  • Destiny 2
  • Sekiro: Shadows Die Twice
  • Grand Theft Auto V
  • The Elder Scrolls Online
  • Dota 2
  • PlayerUnknown’s Battlegrounds
  • Warframe
  • Sid Meier’s Civilization VI
  • Total War: Three Kingdoms
  • Monster Hunter: World
  • Tom Clancy’s Rainbow Six Siege

 

Gold

  • Halo: The Master Chief Collection
  • Assassin’s Creed Odyssey
  • Resident Evil 2
  • Dead by Daylight
  • Devil May Cry 5
  • Total War: Warhammer II
  • Star Wars Jedi: Fallen Order
  • Rocket League
  • The Witcher 3: Wild Hunt
  • Mordhau

 

Silver

  • Risk of Rain 2
  • Borderlands 2
  • Red Dead Redemption II
  • Rust
  • Planet Zoo
  • Code Vein
  • Stellaris
  • Ark: Survival Evolved
  • Arma 3
  • War Thunder
  • Cities: Skylines
  • Divinity: Original Sin 2 – Definitive Edition
  • Remnant: From the Ashes
  • Euro Truck Simulator 2
  • Team Fortress 2

Jumlah game di grup Bronze sangat banyak. Anda bisa melihat rinciannya secara langsung di tautan ini.

 

Top New Releases

Permainan-permainan baru dengan penjualan terbaik.

Best of Steam 2019 3

Di datar Top New Releases, Valve membagi game berdasarkan bulan perilisannya – dari Januari sampai Desember 2019. Di antara ratusan judul yang ada, 12 nama keluar sebagai permainan baru terlaris. Mayoritas dari mereka juga muncul di daftar Top Sellers Platinum dan Gold. Hal ini lagi-lagi membuktikan bahwa merilis game di Steam merupakan investasi menguntungkan – meski platform distribusi lain menjanjikan pembagian keuntungan lebih besar.

  • Mordhau
  • Star Wars Jedi: Fallen Order
  • Destiny 2
  • Sekiro: Shadows Die Twice
  • Remnant: From the Ashes
  • Halo: The Master Chief Collection
  • Red Dead Redemption II
  • Code Vein
  • Total War: Three Kingdoms
  • Devil May Cry 5
  • Resident Evil 2
  • Planet Zoo

Daftar lengkapnya ada di sini.

 

Top Selling VR Games

Game virtual reality dengan pemasukan tertinggi.

Best of Steam 2019 4

 

Platinum

  • Hot Dogs, Horseshoes & Hand Grenades
  • VR Kanojo
  • The Elder Scrolls V: Skyrim VR
  • Superhot VR
  • Arizona Sunshine
  • Pavlov VR
  • Blade and Sorcery
  • Gorn
  • Fallout 4 VR
  • Beat Saber
  • Boneworks
  • Zero Caliber V

 

Gold

  • Half-Life: Alyx
  • Job Simulator
  • Budget Cuts
  • Pistol Whip
  • Contractors
  • Creed: Rise to Glory
  • Sairento VR
  • Moss
  • Virtual Desktop
  • Onward
  • Rick and Morty: Virtual Rick-ality
  • Vacation Simulator

 

Silver

  • VTOL VR
  • The Talos Principle VR
  • Audica: Rhythm Shooter
  • Tilt Brush
  • I Expect You To Die
  • Doom VFR
  • OrbusVR: Reborn
  • Hellsplit: Arena
  • Serious Sam VR: The Last Hope
  • Space Pirate Trainer
  • Jet Island
  • VR Dungeon Knight
  • Windlands 2
  • Raw Data
  • BoxVR
  • Blood Trail

Selengkapnya, game-game VR terlaris di grup Bronze bisa disimak via link ini. Seperti yang bisa Anda lihat, mayoritas judul-judul di atas bukanlah permainan baru. Yang paling menarik di sini adalah munculnya Half-Life: Alyx di kategori Gold. Game ini baru akan meluncur di bulan Maret 2020. Itu berarti, ada banyak orang melakukan pre-order.

 

Top Early Access Graduates

Permainan laris yang lulus dari program early access Steam.

Best of Steam 2019 5

 

Platinum

  • Oxygen Not Included
  • PC Building Simulator
  • They Are Billions
  • Battalion 1944
  • Green Hell
  • My Time At Portia
  • Beat Saber
  • Slay the Spire
  • Hunt: Showdown
  • Astroneer
  • Space Engineers

 

Gold

  • Deathgarden: Bloodharvest
  • Minion Masters
  • Sunless Skies
  • Project Winter
  • Pagan Online
  • Gorn
  • Black Squad
  • Supraland
  • Rise of Industry
  • Asseto Corsa Competizione
  • Streets of Rogue
  • Touhou Luna Nights

Di Top Early Access Graduates, kategori permainan hanya sampai Silver, namun di grup ini jumlah game-nya sangat banyak.

 

Most Simulataneous Players

Game dengan jumlah pemain concurrent terbanyak.

Best of Steam 2019 6

 

Di atas 100 ribu pemain

  • Halo: The Master Chief Collection
  • Dota 2
  • Warframe
  • Tom Clancy’s Rainbow Six Siege
  • Total War: Three Kingdoms
  • Counter-Strike: Global Offensive
  • Destiny 2
  • Dota Underlords
  • Grand Theft Auto V
  • Sekiro: Shadows Die Twice
  • PlayerUnknown’s Battlegrounds

 

Di atas 50 ribu pemain

  • Dead by Daylight
  • Monster Hunter: World
  • Risk of Rain 2
  • Sid Meier’s Civilization VI
  • Red Dead Redemption II
  • Rocket League
  • Rust
  • No Man’s Sky
  • Borderlands 2
  • Resident Evil 2
  • Ark: Survival Evolved
  • Devil May Cry 5
  • Garry’s Mod
  • Terraria
  • Football Manager 2020
  • Atlas
  • Mordhau
  • Team Fortress 2

Dan ini dia daftar lengkap game yang mampu menghimpun pemain concurrent sebanyak 25 ribu orang atau lebih.

PlanetSide 3 Diumumkan, PlanetSide Arena Akan Jadi Batu Pijakannya

Seri PlanetSide memang kurang familier di telinga gamer Indonesia, namun tujuh tahun setelah dirilis, PlanetSide 2 tetap menjadi standar bagaimana shooter berskala raksasa disajikan. Game bahkan berhasil mencetak rekor Guinness ‘pertempuran FPS terbesar’, diikuti oleh 1.158 pemain dalam satu konfrontasi. Dan di penghujung tahun lalu, tim Daybreak menyingkap proyek baru yang tengah mereka godok.

Meski begitu, PlanetSide Arena bukanlah penerus sejati dari PlanetSide 2. Game ini digarap sebagai respons developer terhadap melesatnya kepopuleran genre battle royale. Mereka meraciknya dengan mengadopsi sejumlah elemen esensial khas PlanetSide. Namun baru di minggu lalu Daybreak Game Company angkat suara soal eksistensi dari sekuel PlanetSide 2. Lewat post di situs resmi, developer mengonfirmasi agenda pengembangan PlanetSide 3.

Daybreak Games memang tidak mengungkap banyak detail terkait permainan anyar tersebut. Developer hanya bilang bahwa mereka tahu ekspektasi pemain sangat tinggi. PlanetSide Arena sendiri sengaja dirancang sebagai batu pijakan menuju PlanetSide 3, termasuk pada aspek jalan cerita dan narasi. Arena juga akan dijadikan sarana bagi Daybreak buat bereksperimen dengan fitur-fitur dan cara bermain baru.

Untuk PlanetSide 3, Daybreak membayangkan arena tempur dengan proporsi yang lebih masif. Konflik tidak lagi hanya difokuskan di planet Auraxis (tempat PlanetSide 2 di-setting), dan membawanya ke tingkat galaksi. Tiap-tiap faksi melakukan eksplorasi, mendirikan koloni dan saling menaklukkan. Daybreak belum menyebut faksi apa yang akan hadir di PlanetSide 3, tapi tebakan saya, Anda kemungkinan besar kembali disodorkan pilihan Terran Republic, New Conglomerate dan Vanu Sovereignty.

PlanetSide Arena 2

Sementara itu, PlanetSide Arena sudah bisa Anda nikmati. Game saat ini berada di fase early access, tersedia di Steam sebagai judul free to play. Daybreak juga menawarkan versi berbayar dari Arena, yakni Recruit Edition dan Legendary Edition, masing-masing berisi bonus, skin, banner, kostum serta item-item kosmetik lain.

“Di tahap Early Access ini, kami memfokuskan perhatian pada sejumlah aspek krusial: mengumpulkan saran dan masukan demi memoles sistem permainan, fitur, konten serta kestabilian. Semuanya perlu dilaksanakan secepat mungkin,” tutur executive producer Daybreak Andy Sites. “Target kami sekarang adalah merampungkan proses implementasi fitur dan konten yang kami anggap fundamental, mengeluarkan game dari fase Early Access, kemudian mulai mempromosikannya.”

PlanetSide Arena 3

Walaupun ada dua proyek besar yang tengah dihadapi, studio yang dahulu dikenal sebagai Sony Online Entertainment itu berjanji bahwa mereka tidak akan meninggalkan PlanetSide 2 begitu saya. Daybreak berkomitmen buat terus menambahkan konten secara berkala ke game MMOFPS tersebut.

Discord Luncurkan Segmen Khusus Early Access pada Toko Game-nya

Awalnya terkesan tabu, Early Access kini sudah berevolusi menjadi kategori game tersendiri di Steam. Kategori ini cukup unik mengingat semua game yang dijual di sana adalah game yang belum sepenuhnya selesai dikerjakan, dimaksudkan agar gamer antusias bisa membantu pengembangannya melalui input-input yang mereka berikan.

Beberapa judul populer yang terlahir dari kategori ini di antaranya adalah Minecraft, Ark: Survival Evolved, Conan Exiles, dan bahkan Fortnite. Singkat cerita, Early Access tak boleh lagi dipandang sebelah mata, dan Discord yang mulai berjualan game sejak Agustus lalu pun menyadari akan hal tersebut.

Mereka baru saja meluncurkan Discord Early Access, kategori khusus untuk game yang masih dalam tahap pengembangan. Dibandingkan Steam, Discord sebenarnya bisa menjadi ‘rumah’ yang lebih ideal untuk Early Access, sebab Discord sendiri memang sudah cukup sering digunakan sebagai medium komunikasi antara pemain dan kalangan developer.

Discord Early Access

Di samping itu, Discord juga sudah punya rencana untuk menjadi jembatan komunikasi antar sesama developer game di Early Access. Sesama kreator semestinya bisa saling membantu dan berbagi pengalaman, bukannya saling menjatuhkan, dan itu yang menjadi tujuan Discord.

Discord tidak lupa menyoroti sejumlah game Early Access yang mereka unggulkan pada awal peluncurannya ini. Beberapa di antaranya adalah Descenders, Parkasaurus, Kynseed, Visage, dan Mad Machines. Tentu saja sudah ada server terverifikasi sehingga pemain bisa langsung berkomunikasi dengan developer masing-masing beserta komunitas.

Sumber: VentureBeat dan Discord.

Kreator Gears of War Siap Luncurkan Game Battle Royale Baru Sebentar Lagi

Ada masa ketika LawBreakers sempat mencuri perhatian gamer. Game garapan studio baru Cliff Bleszinski ini menjanjikan formula shooter bertempo cepat yang mempersilakan pemain menyerang musuh dari sudut manapun. Tapi konsep unik itu tidak bisa menghentikan merosotnya jumlah pemain. Minggu lalu, developer mengumumkan keputusannya untuk beralih ke proyek lain.

Tak lama, sang pencipta Gears of Wars dan timnya mengumumkan agenda untuk meluncurkan game baru. Kreasi mereka itu mengusung formula yang sangat populer saat ini: battle royale. Boss Key Productions memberinya judul Radical Heights. Menariknya lagi, pelepasan versi early access permainan akan dilaksanakan sebentar lagi, di tanggal 10 April 2018 hari ini.

Melihat presentasi visual dan trailer-nya, Radical Heights mengusung arahan visual kartun penuh warna ala Fortnite dengan kejenakaan Saints Row. Latar belakang game sepertinya di-setting sebagai acara reality TV, bayangkan saja Hunger Games atau Battle Royale tapi dilangsungkan di Amerika di era 80- atau awal 90-an. Game sendiri disuguhkan dalam perspektif orang ketiga, tapi kemungkinan ada alternatif mode first-person.

Radical Heights 1

Hal yang membuatnya berbeda dari game last man standing sejenis adalah kesempatan untuk mencuri uang pemain lain serta pemanfatan sepeda BMX sebagai alat transportasi utama. Pemain bisa menghancurkan mesin kasir buat mendapatkan uang – yang dapat digunakan untuk membeli senjata atau disimpan di bank via ATM. Anda bisa mengambil uang tunai musuh dengan menumbangkan mereka, namun kejadian serupa dapat terjadi juga pada Anda.

Radical Heights 2

Radical Heights merupakan permainan free-to-play dengan in-app purcahse. Boss Key Productions belum menjelaskan bagaimana cara mereka menerapkan microtrasaction-nya. Saya menduga, developer hanya akan menjajakan item-item kosmetik pada gamer. Di trailer, saya juga melihat eksistensi dari wheel of fortune, mengindikasikan adanya peluang penggunaan loot box.

Radical Heights 3

Di Steam, developer menjelaskan bahwa elemen gameplay utama Radical Heights sudah rampung dikerjakan, namun di versi early access itu, pemain mungkin akan menemukan sejumlah placeholder asset serta bagian-bagian yang masih belum selesai dipoles. Boss Key Productions saat ini juga masih terus berusaha untuk meningkatkan performa game.

Rencananya, Radical Heights akan digodok dan disempurnakan di Steam Early Access selama setahun sebelum versi retail-nya dilepas.

Meskipun tertulis ‘Available: April 10th’ di page Steam, saat artikel ini ditulis, saya masih belum bisa mengunduh Radical Heights. Di sana juga belum muncul ulasan para user Steam. Saya akan mengunjungi lagi laman ini malam nanti buat mengeceknya.

Saat Lepas Dari Early Access Nanti, Conan Exiles Akan Suguhkan Mekanisme Permainan Baru

Minecraft boleh dibilang menjadi judul yang mempopulerkan formula survival, tapi DayZ dan Rust-lah yang membuat survival bertambah serius. Dan sebagai pemegang franchise Conan, kepopula-ritasan genre ini mendorong Funcom untuk mengusungnya di permainan baru mereka, Conan Exiles. Di bulan Januari 2017, Conan Exiles memulai perjalanannya sebagai game early access.

Tak mau berlama-lama berada di Steam Early Access, sang studio game asal Norwegia itu akhirnya mengumumkan waktu perilisan versi retail dari Conan Exiles di PC, Xbox One dan PS4 – yang jatuh pada tanggal 8 Mei 2018. Namun ada kabar menarik kembali terdengar belakangan. Gameplay versi rampung Conan Exiles nantinya akan berbeda dari early access-nya. Developer punya agenda buat merombak sistem pertempuran, serta menambahkan fitur dan beragam konten baru di dunianya.

Kepada VentureBeat, game director Joel Bylos mengungkapkan rencana buat mengganti sistem pertempuran tradisional (serang, tangkis dan menghindar) dengan solusi berbasis combo. Hal ini dilakukan terkait kurang hangatnya respons pemain terhadap pendekatan Funcom sebelumnya. Di versi retail-nya nanti, Anda dapat mengombinasikan jenis serangan cepat dan kuat untuk menaklukkan lawan.

CE1

Funcom juga memodifikasi sistem panjat. Di early access, kemampuan memanjat dibubuhkan agar pemain bisa mencapai lokasi-lokasi tinggi. Tapi sepertinya penggunaan stamina tetap membatasi jangkauan. Developer kabarnya akan menerapkan metode free-form sehingga lebih natural dan lebih membebaskan penjelajahan. Selain itu, Funcom berniat untuk memperkenalkan dua jenis area baru: rawa dan gunung berapi.

Pembaruan terbesar di versi retail adalah penambahan The Purge, yakni event in-game di mana musuh akan menyerang tempat tinggal atau markas Anda terlepas dari apakah Anda sedang bermain atau tidak. Poin Purge terkumpul seiring bermain, dan jenis musuh yang akan menyerang bergantung dari lokasi Anda berada. Bylos berjanji, bahkan mendirikan benteng di bukit berbatu tidak akan menghalangi Anda diserbu undead.

CE4

The Purge bisa diaktifkan baik di server PvP ataupun PvE. Durasi terkumpulnya poin dan lamanya waktu penyerangan para NPC bisa diatur oleh pemain yang jadi host. Khusus di server PvP, Anda bisa memanfaatkan momentum The Purge buat menyerang markas musuh yang sedang repot menghadapi para monster.

CE3

Dengan dihadirkannya tidak kurang dari 32 update besar dan 100 patch selama early access, Conan Exiles pelan-pelan berevolusi menjadi permainan survival yang kian menjanjikan. Harapan saya pribadi ialah agar developer terus membubuhkan konten baru secara gratis selepas perilisannya – dan tidak cuma mengandalkan komunitas modder saja.

Setelah Masa Pengembangan Selama 4 Tahun, Rust Siap Tinggalkan Early Access

Awalnya didesain sebagai tiruan DayZ serta mengadaptasi elemen-elemen dari Minecraft, Rust terus berevolusi hingga menjadi permainan survival sejati berkat penambahan formula crafting serta digantinya zombi dengan beruang dan serigala. Kreasi Facepunch Studios ini juga memicu kemunculan game-game sejenis dan membantu mempopulerkan genre survival.

Meski versi awalnya mendapatkan respons yang kurang positif akibat begitu banyaknya bug, Rust terjual satu juta kopi hanya dua bulan setelah tersedia di Steam Early Access. Lalu di akhir 2015, ia dibeli oleh tiga juta gamer. Setelah masa pengembangan selama kurang lebih empat tahun ini, desainer Garry Newman mengabarkan kesiapan timnya untuk melangkah ke tahap berikutnya: meninggalkan early access dan melepas Rust versi 1.0.

Menariknya, peluncuran Rust tidak dilakukan secara meriah dan Facepunch Studios tak mau cepat-cepat beralih ke proyek selanjutnya. Mereka berjanji untuk tetap fokus pada ekspansi konten dan akan terus menyempurnakan Rust. Developer juga sudah menyiapkan agenda ke depan: memoles gameplay agar proses belajarnya tidak terlalu sulit, kemudian memperbaiki kecerdasan buatan NPC.

Rust 1

Versi rampung Rst diklaim akan berjalan lebih stabil. Itu berarti, developer tak lagi perlu buru-buru merilis patch atau perbaikan. Frekuensi update mingguan akan diubah menjadi tiap satu bulan. Developer juga punya rencana untuk menyediakan dua versi berbeda: satu merupakan versi stabil dengan update bulanan, dan versi eksperimental buat mencoba hal-hal baru. Anda dipersilakan menikmati semuanya secara berbarengan.

Rust 3

Anda harus memaklumi jika harga Rust 1.0 berbeda dari sewaktu game masih berada di tahap alpha. Facepunch Studios berniat menaikkan harga permainan dari US$ 20 menjadi US$ 35. Di kawasan Indonesia, saat ini akses ke alpha dibanderol Rp 136 ribu. Saya berasumsi angkanya naik ke kisaran Rp 330 ribuan.

Rust akan lepas landas dari Steam Early Access pada tanggal 8 Februari 2018.

Developer tak lupa mengucapkan terima kasih bagi semua orang yang telah perpartisipasi di program early access, terutama gamer yang memberikan masukan dan opini, serta dengan sabar melaporkan bug serta para cheater. Facepunch Studios juga sangat mengapresiasi para pemain yang berkreasi menciptakan skin dan turut merancang mode permainan baru.

rust 2

Satu hal yang menghentikan saya membeli Rust (walaupun Early Access-nya dijajakan sangat murah) adalah ketiadaan kustomisasi karakter. Game ini menyuguhkan penampilan dan gender secara acak, padahal menciptakan karakter dari nol adalah bagian menyenangkan dari permainan berformula sandbox. Itu sebabnya saya lebih menyukai Conan Exiles.

Daftar dan Jadilah Orang Pertama yang Mencicipi Game Terbaru Crytek

Hampir setiap karya digital yang dirilis Crytek menjadi standar teknologi grafis. Crysis masih terlihat mengagumkan 11 tahun setelah ia dirilis, lalu Ryse: Son of Rome merupakan salah satu game console generasi kedelapan dengan visual paling indah. Itu mengapa para gamer veteran tidak melepaskan perhatian mereka dari Hunt: Showdown meski game mengalami beberapa kali penundaan.

Awalnya dikembangkan oleh Crytek USA di bawah judul Hunt: Horrors of the Gilded Age sebagai penerus spiritual dari Darksiders, proses pengembangan game ini terhenti karena penutupan Crytek USA akibat masalah finansial. Permainan akhirnya diumumkan kembali oleh Crytek di bulan Mei 2017 dengan mengusung nama baru, Hunt: Showdown. Belum diketahui kapan tepatnya ia akan dirilis, tapi dalam waktu dekat, beberapa orang terpilih bisa mencicipinya.

Lewat situs resmi, Crytek mengumumkan agenda untuk memberikan kesempatan bagi sejumlah gamer di PC untuk mencoba Hunt: Showdown dalam sesi tes closed alpha via Steam di akhir Januari nanti. Lewat program ini, developer ingin menguji aspek gameplay, keseimbangan, dan fungsi-fungsi backend secara lebih intensif. Mereka juga bermaksud mengumpulkan masukan dari para tester.

Hunt Showdown 1

Hunt: Showdown adalah permainan multiplayer yang mencampur formula player versus player dengan player versus environment. Game di-setting di jagat alternatif era abad ke-19. Di sana, Anda bermain sebagai pemburu monster dan iblis. Pemain lain bisa membantu atau malah menimbulkan masalah baru buat Anda karena mereka punya kesempatan buat mencuri hasil buruan.

Hunt Showdown 2

Ada banyak elemen yang Hunt: Showdown adopsi dari Darksiders, contohnya seperti penyajian beragam jenis musuh dan formula boss fight. Struktur peta dan misinya sendiri mengusung sistem procedurally generated, sehingga pengalaman bermain tidak pernah sama. Latar belakang game juga mirip seperti The Order: 1886, namun lead studio David L. Adams berargumen bahwa Hunt: Showdown mengusung tema yang lebih serius.

Hunt Showdown 3

Berpegang pada informasi sebelumnya, Hunt: Showdown akan menjadi permainan free-to-play berkualitas AAA dengan sistem monetisasi dari penjualan item-item kosmetik. Rencananya, game akan dilepas lebih dulu di Steam Early Access selama kurang lebih 12 bulan sebelum diluncurkan di PC, Xbox One dan PlayStation 4. Anda bisa mencoba mendaftarkan diri ke program closed beta dengan memasukkan alamat email di laman ini.

Pemanfaatan formula free-to-play disebutkan dalam artikel di tahun 2014 sebelum sub judul Horrors of the Gilded Age diganti jadi Showdown. Dengan begitu, ada kemungkinan formula F2P diubah ke penyajian pay-to-play standar. Tapi jika hal tersebut memastikan tidak ada penundaan lagi, saya sama sekali tidak keberatan.