Tag Archives: EBIT

Startup kreator meta human GENEXYZ mengumumkan pendanaan pra-awal dari Future Creative Network (FCN), EBIT, Infia Group, dan Benz Budiman

Pengembang “Meta Human” GENEXYZ Umumkan Pendanaan Pra-Awal

Startup kreator meta human GENEXYZ mengumumkan perolehan pendanaan pra-awal dengan nominal dirahasikan. Sejumlah investor berpartisipasi dalam putaran tersebut, yakni Future Creative Network (FCN), PT Ekonomi Baru Investasi Teknologi (EBIT) sebagai anak perusahaan BOLA (Bali United), Infia Group (media holding dari Dagelan, Volix, dan Folkative), dan Benz Budiman (Creative Gorilla Capital sebagai strategic investor).

Dana segar akan dimanfaatkan untuk pengembangan teknologi agar semakin mutakhir dan merekrut lebih banyak talenta — tak hanya untuk teknologi juga seni, yang merupakan bagian terpenting dari GENEXYZ. Perusahaan akan melakukan berbagai kolaborasi menerbitkan IP (intellectual property) unik bersama jajaran investor, mengingat mayoritas investor GENEXYZ adalah pembuat konten.

Secara bersamaan, perusahaan juga mengumumkan kehadirannya ke publik. Startup ini mendeklarasikan diri sebagai pionir untuk agregator virtual influence/human IPs di Indonesia.

GENEXYZ didirikan oleh tiga orang, yakni Belinda Luis (CEO), Christian Melvin (CPO), dan Adrianka (Creative Director) pada pertengahan tahun ini. Mereka bertiga datang dari berbagai latar industri yang saling mendukung satu sama lain dalam meluncurkan GENEXYZ. Belinda lama berkecimpung di dunia teknologi. Sementara, Melvin merupakan pendiri agensi OU Creative, bagian dari FCN dan Anka berprofesi sebagai digital imaging artist.

Ketiganya bertemu pada tahun lalu dan membahas soal ruang lingkup konten, interaksi, dan fungsi pemengaruh yang tak luput dari keterbatasan akses dan skalabilitas. Keterbatasan tersebut, mereka menilai bahwa Indonesia memerlukan solusi berdasarkan teknologi untuk menghubungkan setiap orang secara optimal dan merepresentasikan kredibilitas perusahaan dalam jangka panjang.

Menghadirkan cara baru menjangkau target pengguna

Dalam konferensi pers yang digelar kemarin (30/8), Co-founder dan CEO GENEXYZ Belinda Luis menyampaikan pihaknya meluncurkan GENEXYZ sebagai solusi bagi setiap brand yang membutuhkan voice of market secara optimal di industri kreatif, periklanan, dan ekosistem Web3. Dengan demikian, brand dapat menemukan cara baru dalam menjangkau target konsumer secara tepat dan efisien lewat teknologi meta human.

Perusahaan telah diintegrasikan dengan fitur IP dan teknologi meta human dan memiliki kemampuan untuk dapat bekerja nonstop layaknya robot pintar. Di samping itu, perusahaan juga dilengkapi dengan sistem berbasis data yang memungkinkan pengguna dapat menentukan IP DNA mereka sendiri berdasarkan alur cerita hidup karakter masing-masing dari virtual influencer atau customer service yang ingin dibangun.

“Keunggulan lainnya adalah untuk mengetahui voice of market dan mengontrol narasi, serta keterlibatan komunitas di dalamnya,” kata Belinda.

Melvin melanjutkan, dalam pengembangan meta human, perusahaan memanfaatkan sejumlah teknologi mutakhir yang memungkinkan proses pembuatan lebih cepat. Di antaranya, Unreal Engine yang merupakan alat pembuatan 3D real-time untuk visual foto riil dan pengalaman imersif.

Selanjutnya, Rokoko yang menggunakan teknologi gerak dan sensor grafis 3D yang dapat dipakai untuk membuat adegan kompleks secara langsung, memungkinkan pembuat konten mengubah ruang apapun menjadi tahap penangkapan gerak profesional untuk merekam, memvisualisasikan, dan mengekspor momen.

“Dalam membangun meta human kami ingin hyper realistic, jadi kami mempelajari anatomi tubuh manusia asli dan mengekstraknya agar hasil lebih detail.”

Baru-baru ini, perusahaan merilis IP pertama, hasil berkolaborasi dengan salah satu platform digital musik terbaru, Ujung-ujungnya Dangdut (UUD) dengan menghadirkan penyanyi dangdut virtual pertama yaitu Laverda Salsabila, yang akrab dipanggil Lavcaca. Ke depannya, UUD dan GENEXYZ akan memperkenalkan kecanggihan teknologi ini di generasi muda melalui Mega Tour ke beberapa wilayah Indonesia.

Tidak hanya itu, GENEXYZ juga turut menghadirkan karakter IP lainnya lewat sederet virtual influencer terbaru, melalui kolaborasi epik bersama Infia dan Volix di tahun ini, serta beberapa rencana pipeline IP lainnya yang masih berlanjut dengan target market e-sport, lifestyle, film, entertainment, dan lainnya.

CEO dan Creative Chairman Future Creative Network Ivan Hadywibowo turut menambahkan, pihaknya sebagai jaringan ekosistem yang menjangkau para pelaku bisnis di bidang teknologi dan kreativitas, akan terus mendukung secara penuh langkah yang dilakukan oleh GENEXYZ dalam melakukan pembaruan-pembaruan fitur di dalam platformnya.

“Kami juga sangat optimis, prospek dalam mengembangkan teknologi meta human ini mampu meningkatkan performa pasar digital secara baik dan menyeluruh,” ucapnya.

Vidio Bags Follow on Funding Worth of 663 Billion Rupiah from Sinarmas Group, Grab, and Others

Vidio recently announced a $45 million (over 663 billion Rupiah) funding from several strategic investors. The largest amount was provided by Sinarmas Group, PT Dian Swastika Sentosa (DSSA) through its subsidiary PT DSST Mas Gemilang (DSST). Other investors also participated, including Grab LA Pte Ltd (Grab), and PT Ekonomi Baru Investasi Teknologi (EBIT), a subsidiary of the Bali United football club.

For the record, DSSA is one of the shareholders in DANA (PT Elang Andalan Nusantara). Previously, DANA was operating under the Emtek Group.

This is Vidio’s follow on funding after securing fresh funding of $150 million from Affinity Equity Partners in October 2021. Previously, Vidio was entirely owned by Emtek Group under Surya Citra Media (SCM).

The entrance of Sinarmas Group marks an open door for Vidio to collaborate strategically with its portfolios, such as Smartfren and MyRepublic. Along with its new investors, Vidio aims to drive growth and strengthen its position as a leading local OTT.

Vidio’s CEO, Sutanto Hartono said, the company is to increase its commitment to users by continuously adding the best premium content with this new fund, as well as improving the features and quality of the platform.

“Aside from an exclusive Premier League airing in August and the World Cup in November, we will also be more aggressive in releasing local original series and quality soap operas to entertain streaming audiences in Indonesia,” he said, Tuesday (14/6).

Investors also delivered their statements. DSSA’s Director Daniel Cahya said this investment is the starting point for sustainable collaboration between the Sinarmas Group and the Emtek Group. It is also a positive act for the group, including Smartfren, MyRepublic, and other DSST digital investments, with Vidio as the content provider.

“Being the most preferred partner of Vidio is an honor for us. This collaboration is expected to bring added value, and the Sinarmas Group is fully committed to building an integrated digital ecosystem. Therefore, we are very welcome to the strategic partnership with Vidio,” Daniel said.

Meanwhile, Grab Indonesia’s Country Managing Director, Neneng Goenadi said, Grab and Emtek Group have an aligned vision that Indonesia’s bright digital era should be enjoyed by the entire society. OTT is a sector that has experienced rapid development in the country, especially since the pandemic and the shifting focus of the entertainment industry from linear channels to OTT and streaming will continue in the next few years.

“We are pleased to be able to strengthen the strategic partnership that has been established with the Emtek Group through investment in Vidio. As the largest OTT platform in Indonesia, Vidio has a very broad reach, and we see the potential for solid synergies between the Grab and Vidio ecosystems. Together with Emtek Group, Grab will present more digital solutions with positive impacts for society and the environment in Indonesia,” Neneng said.

The Milestones

According to a report from Media Partner Asia, in the first quarter of 2022, Vidio rules on top of the table for the OTT platform based on monthly active users (MAU) and total minutes streamed. The company continues to add to its content catalog in the field of sports and claims to be the most complete in Indonesia.

The list starts from the 2022 FIFA World Cup Qatar, English Premier League, Indonesian Football League (Liga 1, Liga 2, and Liga 3), UEFA Champions League and UEL, NBA, European Football League (Serie A, La Liga, Ligue 1) , FA Cup, Formula One, Indonesian professional volleyball league (ProLiga), Indonesian Basketball League (IBL), Women’s Tennis Association (WTA), and a wide selection of other premium sports content. Not only that, Vidio continues to actively release original content of up to three titles every month.

On a separate occasion, in an interview with DailySocial.id, Vidio’s Managing Director, Monika Rudijono said that until the closing of Q4 2021, Vidio had experienced an increase in the number of MAU reaching 62 million subscribers. Among its user base, 2.3 million of them are paid users. “Vidio closed Q1 2022 with 1.9x growth in paid subscribers compared to Q1 2021,” she added.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Platform OTT lokal Vidio mengumumkan pendanaan tambahan sebesar $45 juta (lebih dari 663 miliar Rupiah) dari Grup Sinarmas, Grab, dan EBIT

Vidio Peroleh Investasi Tambahan 663 Miliar Rupiah dari Grup Sinarmas, Grab, dan Lainnya

Vidio mengumumkan pendanaan sebesar $45 juta (lebih dari 663 miliar Rupiah) dari beberapa investor strategis. Investasi terbesar diberikan oleh Grup Sinarmas, yakni PT Dian Swastika Sentosa (DSSA) melalui entitas anaknya PT DSST Mas Gemilang (DSST). Investor lain yang turut berpartisipasi, antara lain Grab LA Pte Ltd (Grab), PT Ekonomi Baru Investasi Teknologi (EBIT), entitas anak klub sepak bola Bali United.

Sebagai catatan, DSSA merupakan salah satu pemegang saham di DANA (PT Elang Andalan Nusantara). Sebelumnya, DANA berada di bawah naungan Emtek Group.

Pengumuman ini merupakan tambahan pendanaan yang diterima Vidio, setelah memperoleh dana segar sebesar $150 juta dari Affinity Equity Partners pada Oktober 2021. Sebelumnya, Vidio dimiliki sepenuhnya oleh Emtek Group di bawah Surya Citra Media (SCM).

Masuknya Grup Sinarmas, menandai terbukanya kesempatan bagi Vidio untuk berkolaborasi strategis dengan portofolio di bawahnya, misalnya Smartfren dan MyRepublic. Bersama investor-investor barunya, Vidio berambisi dapat mendorong pertumbuhan dan memperkuat posisinya sebagai OTT lokal terkemuka.

CEO Vidio Sutanto Hartono mengatakan, dengan dana baru ini perusahaan akan meningkatkan komitmen kepada pengguna dengan terus menambah konten-konten premium terbaik, serta meningkatkan fitur dan kualitas platform.

“Selain penayangan Liga Inggris di bulan Agustus dan Piala Dunia di bulan November secara eksklusif, kami juga akan lebih agresif lagi merilis local original series dan Vidio Sinetron berkualitas untuk menghibur penonton streaming di Indonesia,” katanya, Selasa (14/6).

Para investor turut menyampaikan pernyataannya. Direktur DSSA Daniel Cahya mengatakan, investasi ini menjadi gerbang awal dari kolaborasi yang berkesinambungan, antara Grup Sinarmas dan Grup Emtek. Sekaligus menjadi langkah positif bagi grup, termasuk Smartfren, MyRepublic, dan investasi digital DSST lainnya, dengan Vidio sebagai content provider.

“Menjadi most preferred partner dari Vidio merupakan kebanggaan bagi kami. Kolaborasi ini diharapkan akan membawa nilai tambah, dan Grup Sinarmas berkomitmen penuh untuk membangun ekosistem digital yang terintegrasi. Oleh karena itu, kami menyambut baik strategic partnership dengan Vidio,” kata Daniel.

Sementara itu, Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi menyampaikan, Grab dan Emtek Group punya visi selaras bahwa era digital Indonesia yang cerah harus dapat dinikmati seluruh lapisan masyarakat. OTT sebagai kategori yang telah mengalami perkembangan pesat di tanah air, terutama sejak pandemi, dan tren pergeseran fokus industri hiburan dari linear channel ke OTT dan streaming akan terus berlanjut dalam beberapa tahun ke depan.

“Kami senang dapat mempererat kerja sama strategis yang telah terjalin dengan Emtek Group melalui investasi di Vidio. Sebagai platform OTT terbesar di Indonesia, Vidio memiliki jangkauan yang sangat luas, dan kami melihat potensi sinergi yang solid untuk ekosistem Grab dan Vidio. Bersama Emtek Group, Grab akan menghadirkan lebih banyak solusi digital dengan dampak positif untuk masyarakat dan lingkungan di Indonesia,” tutur Neneng.

Pencapaian Vidio

Menurut laporan dari Media Partner Asia, pada kuartal I 2022, Vidio menjadi platform OTT posisi teratas berdasarkan pengguna aktif bulanan (monthly active user/MAU) dan total durasi menit streaming (minute streamed). Perusahaan terus menambah katalog kontennya di bidang olahraga dan diklaim sebagai terlengkap di Indonesia.

Daftarnya mulai dari Piala Dunia FIFA 2022 Qatar, English Premier League, Liga sepak bola Indonesia (Liga 1, Liga 2, dan Liga 3), Liga Champions UEFA dan UEL, NBA, Liga sepakbola Eropa (Serie A, La Liga, Ligue 1), FA Cup, Formula One, Liga bola voli profesional Indonesia (ProLiga), Liga Bola Basket Indonesia (IBL), Women’s Tennis Association (WTA), dan ragam pilihan konten olahraga premium lainnya. Tak hanya itu, Vidio terus aktif merilis konten original hingga tiga judul setiap bulannya.

Secara terpisah, dalam wawancara bersama DailySocial.id, Managing Director Vidio Monika Rudijono mengatakan hingga penutupan Q4 2021 Vidio telah mengalami peningkatan jumlah MAU mencapai 62 juta pelanggan. Di antara basis penggunanya, 2,3 juta di antaranya adalah pengguna berbayar. “Vidio menutup Q1 2022 dengan pertumbuhan pelanggan berbayar 1,9x dibandingkan Q1 2021,” imbuhnya.