Tag Archives: Echo Fox

Echo Fox

Tergerus Konflik Antar Founder, Echo Fox Akhirnya Dikabarkan Bubar

Echo Fox adalah salah satu nama yang cukup besar di dunia esports, akan tetapi situasi organisasi ini di tahun 2019 cukup memprihatinkan. Keanggotaan mereka dalam League of Legends Championship Series (LCS) telah dihapus oleh Riot Games karena kasus rasisme, para founder berseteru, dan sejumlah masalah yang menerpa organisasi ini mencakup tuduhan penyelewangan dana hingga hutang jutaan dolar pada investor.

Ulrich Alexander Fox alias Rick Fox, sang pendiri Echo Fox, beberapa waktu lalu akhirnya memutuskan untuk keluar dari organisasi tersebut, meninggalkan co-founder lainnya seperti Amit Raizada dan Stratton Sclavos. Perselisihan antara para founder ini pada akhirnya berujung damai, namun kondisi Echo Fox sudah terlanjur kacau balau. Puncaknya, kini organisasi Echo Fox dikabarkan telah 100% bubar.

Rick Fox
Rick Fox, mantan CEO Echo Fox | Sumber: Dot Esports

Berita tersebut datang dari salah seorang juru bicara investor yang diwawancara oleh media WIN.gg. Secara resmi Echo Fox maupun Vision Esports (perusahaan shareholder Echo Fox) belum mengeluarkan pernyataan, tapi narasumber tersebut menyatakan bahwa organisasi ini benar-benar telah bubar. “Sudah tidak ada lagi Echo Fox. (Echo Fox) sudah hilang,” ujarnya. “Seluruh pemain telah dilepaskan. Para staf sudah diputus kontrak. Logo dan seragam (Echo Fox) sekarang jadi barang kolektor.”

Kondisi Echo Fox sebenarnya sudah cukup kritis semenjak tim tersebut kehilangan slot LCS. Saat itu Riot Games menjual slot milik Echo Fox kepada Evil Geniuses untuk harga yang terlampau rendah, yaitu US$30.000.000 (sekitar Rp421,4 miliar). Ditambah lagi saat itu Echo Fox hanya memiliki likuiditas (uang kas) sebesar US$5.000.000 saja. Padahal biaya operasional yang harus mereka keluarkan untuk membayar atlet dan staf setiap bulannya mencapai kurang lebih US$500.000.

EVO 2019 - SSBU Champion
MKLeo, juara EVO 2019 | Sumber: Echo Fox

Memang masih ada beberapa atlet Echo Fox yang menunjukkan performa gemilang di kancah esports, contohnya SonicFox (Dominique McLean) dan MKLeo (Leonardo Lopez Perez). Keduanya berhasil meraih juara di EVO 2019 kemarin, SonicFox di Mortal Kombat 11 dan MKLeo di Super Smash Bros. Ultimate. Namun Echo Fox sudah tidak punya uang untuk membayar gaji mereka.

Sang narasumber memaparkan bahwa selama ini Rick Fox memang berhasil dalam hal membangun tim yang dinamis, juga ahli dalam urusan humas. Tapi di bawah kepemimpinan Rick Fox sebagai CEO, organisasi ini gagal secara finansial. Rick Fox bahkan disebut sebagai “bencana berjalan” karena caranya mengatur keuangan.

Saat ini Rick Fox sudah tidak lagi ada di Echo Fox, tapi para investor/partner organisasi ini belum punya keinginan untuk terus melanjutkan brand Echo Fox. Mereka masih ingin terlibat dalam dunia esports, namun belum jelas seperti apa wujudnya. Membangun ulang Echo Fox bukan hal mustahil, akan tetapi butuh proses besar, sama saja seperti membangun organisasi baru. Jadi Echo Fox benar-benar telah tiada, setidaknya untuk sekarang.

Terlepas dari kasus-kasus kontroversinya, nama Echo Fox akan selalu punya tempat spesial di dunia esports terutama komunitas fighting game. Echo Fox adalah salah satu organisasi yang mendukung sejumlah pemain fighting game veteran sejak lama, dan telah berkontribusi mendorong perkembangan ekosistem esports genre ini. Beberapa pemain hebat yang pernah mengenakan jersey Echo Fox antara lain Tokido, Justin Wong, NuckleDu, Momochi, Punk, Chocoblanka, JDCR, dan masih banyak lagi.

Sumber: WIN.gg

Tempuh Jalur Damai, Rick Fox Akhirnya Putuskan Pergi dari Echo Fox

Perseteruan antara Rick Fox sang founder organisasi Echo Fox dengan para partnernya akhirnya selesai sudah. Dilansir dari Newsweek, pria yang merupakan mantan pemain profesional NBA itu telah menyepakati perjanjian damai di luar pengadilan dan menarik tuntutan masing-masing. Rick Fox juga akan keluar dari Echo Fox maupun dari perusahaan shareholder organisasi tersebut, Vision Esports.

Bila Anda tidak familier dengan kasus ini, konflik antara Rick Fox dengan partner-partnernya telah berjalan selama berbulan-bulan sejak pertengahan 2019 lalu, sekitar bulan April. Rick Fox menuduh bahwa partnernya yaitu Amit Raizada telah memperlakukan dirinya secara rasis. Sebagai hukuman, Riot Games menyuruh Echo Fox untuk mengeluarkan Raizada organisasi, namun mereka menolak. Akhirnya Riot Games melepas keanggotaan Echo Fox dari League of Legends Championship Series (LCS), dan menyuruh mereka menjual slot franchise ke pihak lain.

Slot LCS itu akhirnya dibeli oleh tim Evil Geniuses. Perseteruan kemudian berlanjut ke meja hijau, di mana Raizada dan partner lainnya yaitu Stratton Sclavos menuduh Rick Fox memiliki hutang sebesar US$5,1 juta pada investor, dan telah melakukan tindakan-tindakan yang merugikan perusahaan. Rick Fox lalu balik menuntut Raizada dan Sclavos atas tuduhan penipuan dan penggelapan dana.

Kini, kedua belah pihak telah mencabut tuntutan mereka setelah menjalin kesepakatan damai yang dirahasiakan. Namun belum jelas bagaimana nasib Echo Fox ke depannya, terutama di dunia esports League of Legends.

“Saya telah memilih untuk meninggalkan Echo Fox, perusahaan esports yang saya dirikan, sebagai cara untuk mengakhiri perkelahian yang bergolak dan sebagai gantinya akan terus melanjutkan minat visioner saya untuk terlibat dalam sejumlah oportunitas berpikiran maju di dunia video game bersama partner-partner lain yang kuat, kredibel, dan memiliki value yang sama dengan saya,” ujar Rick Fox dalam pernyataan resminya.

Rick Fox lanjut bercerita bahwa dunia bisnis tak ubahnya pertandingan di atas lapangan, perlu ada kesatuan tujuan dengan anggota tim untuk meraih kesuksesan. Menurutnya, di dalam Echo Fox terdapat perbedaan besar soal value, etika, komitmen, hingga integritas. Rick Fox menyebut pengalamannya di organisasi tersebut sebagai “pelajaran yang menyakitkan”, namun semangatnya terhadap esports tidak berkurang dan ia akan terus melanjutkan kiprahnya.

Rick Fox - Bahamas Relief Foundation
Rick Fox kini aktif di badan amal Bahamas Relief Foundation | Sumber: Rick Fox

Kabarnya, setelah ini Rick Fox akan mendirikan organisasi baru bersama mantan presiden Echo Fox, Jace Hall. Organisasi tersebut bernama Twin Galaxies International. Rick Fox juga sedang mengembangkan serial TV komedi yang mengangkat kisah hidupnya ke layar kaca. Ia bekerja sama dengan penulis skenario berpengalaman Dan Kopelman, serta studio produksi Warner Bros. Television untuk pembuatannya.

Di luar esports, Rick Fox aktif dalam kegiatan-kegiatan kemanusiaan, dan telah mendirikan lembaga amal Bahamas Relief Foundation. Lembaga ini juga melibatkan sejumlah atlet atau mantan atlet olahraga ternama, seperti Shaquille O’Neal dan Serena Williams.

Sumber: Newsweek, The Esports Observer

Rick Fox

Founder Echo Fox Angkat Kisah Hidupnya Menjadi Serial TV Komedi

Penggemar esports terutama genre fighting tentu sudah tak asing dengan nama organisasi Echo Fox. Didirikan oleh Rick Fox, Amit Raizada, dan Khalid Jones pada tahun 2015, Echo Fox menjadi rumah bagi sejumlah atlet paling tenar dunia. Termasuk di antaranya SonicFox (Mortal Kombat), Tokido (Street Fighter), MKLeo (Super Smash Bros.), dan JDCR (Tekken), meskipun beberapa di antara mereka kini telah pindah ke tim lain.

Kabar yang beredar baru-baru ini, Rick Fox akan menjadi executive producer untuk sebuah serial di stasiun televisi populer Amerika Serikat, CBS. Dilansir dari Variety, serial tersebut bergenre komedi dan mengambil tema esports. Tepatnya, serial itu akan bercerita tentang kisah mantan pemain bola basket profesional yang berusaha memperbaiki hubungan dengan anaknya dengan cara membeli sebuah franchise esports.

Meskipun tidak disebutkan secara eksplisit bahwa cerita ini terinspirasi dari kisah nyata, garis besar alurnya sangat mirip dengan kisah hidup Rick Fox sendiri. Sebelum menjadi pendiri Echo Fox, ia pernah bermain untuk tim NBA yaitu Boston Celtics dan LA Lakers di posisi small forward. Rick Fox juga memiliki gelar sarjana di bidang perfilman, dan pernah berperan di sejumlah film pada tahun 90-2000an.

Selain Rick Fox, serial esports ini juga melibatkan Dan Kopelman ( penulis Me, Myself and I dan Big Wolf on Campus) sebagai penulis, serta Aaron Kaplan dan Dana Honor dari Kapital Entertainment sebagai executive producer bersama. Sementara studio produksinya dipegang oleh Warner Bros. Television. Saat ini CBS telah setuju untuk menayangkan pilot episode untuk serial tersebut, namun mereka belum mengumumkan judul acaranya.

Satu hal yang menjadi spekulasi tentang serial komedi ini adalah kemungkinan bahwa ceritanya akan mengandung kisah perjalanan Echo Fox, termasuk konflik antara Rick Fox dengan co-founder lainnya. Di pertengahan 2019 lalu, Rick Fox sempat berseteru dengan Raizada dan mengatakan bahwa Raizada memperlakukan dirinya secara rasis. Akibatnya, Riot Games memutuskan untuk mendepak Echo Fox dari keikutsertaan mereka di League of Legends Championship Series (LCS), kemudian menjual slot mereka ke tim lain. Echo Fox pun terpaksa melepaskan roster League of Legends mereka yang berjumlah 14 orang.

Sebagai balasan, Raizada dan partner lain yaitu Stratton Sclavos kemudian melaporkan Rick Fox ke pengadilan atas tuduhan bahwa ia telah mengambil keputusan yang bertentangan dengan keinginan para partnernya terkait penjualan tim Echo Fox dan slotnya di liga League of Legends. Laporan restraining order itu ditolak karena pengadilan menilai bahwa tidak ada bukti bahwa Rick Fox melakukan sesuatu yang bisa merugikan perusahaan dalam 60 hari.

“Ini semua bohong, dan ini adalah kolusi antara Amit dan Stratton untuk menciptakan narasi yang mereka butuhkan untuk mencopot saya dari kendali atas perusahaan yang kami dirikan,” kata Fox kepada The Washington Post terkait laporan tersebut. Rick Fox masih terus menjalani pertarungan legal melawan partner-partnernya di Echo Fox, namun melihat rencananya untuk meluncurkan serial baru ini, tampaknya masalah-masalah itu tidak akan menghentikan aktivitas Rick Fox di dunia esports dan sekitarnya.

Sumber: Variety, Esportz Network