Tag Archives: ecommerce

Tips Sukses dalam Bisnis eCommerce Melalui Copywriting yang Efektif

Dalam era digital ini, eCommerce telah menjadi salah satu platform bisnis yang paling berkembang pesat. Dengan begitu banyak pesaing di pasar online, kemampuan untuk menarik perhatian pelanggan potensial dan mengubahnya menjadi pelanggan sangat penting.

Salah satu kunci utama untuk mencapai hal ini di eCommerce adalah melalui copywriting yang efektif.

Apa itu eCommerce Copywriting?

eCommerce copywriting adalah seni dan ilmu menulis teks yang dirancang khusus untuk mengoptimalkan penjualan dan konversi dalam platform penjualan online.

Ini mencakup pembuatan teks untuk deskripsi produk, headline, tagline, dan seluruh konten situs web yang dirancang untuk memotivasi pengunjung agar melakukan pembelian.

Halaman pada Situs eCommerce yang Memerlukan Copywriting

Product Page

Product page atau halaman produk adalah halaman paling penting di toko online Anda. Fokuskan pada manfaat produk daripada fitur. Jelaskan bagaimana produk Anda dapat memecahkan masalah atau memenuhi kebutuhan pelanggan.

Misalnya, daripada hanya menyebutkan spesifikasi teknis, beri tahu pelanggan bagaimana produk Anda akan bermanfaat dalam kehidupan pelanggan.

Halaman Kategori

Halaman ini sering diabaikan, namun sebenarnya dapat memberikan peluang besar. Pada halaman ini, dibutuhkan copy untuk memberikan informasi tentang jenis produk yang tersedia dalam kategori tersebut dan mengarahkan pengunjung ke produk spesifik.

Homepage dan About Us

Copy di halaman beranda atau homepage harus menarik perhatian pengunjung sekaligus memberikan gambaran singkat tentang produk yang Anda tawarkan. Sementara itu, halaman About Us memerlukan copy yang dapat membantu mengenalkan merek dan menyampaikan nilai-nilai perusahaan untuk membentuk koneksi dengan pelanggan.

Tips Membuat Copy yang Menarik di Platform eCommerce

Menurut Big Commerce, terdapat 7 langkah untuk membuat copy yang tepat di platform eCommerce.

Kenali Target Audiens Anda

Menulis copy akan menjadi tugas yang sulit jika Anda tidak mengenali target audiens Anda. Karenanya, lakukan riset untuk memahami siapa target audiens Anda. Pahami kebutuhan, keinginan, dan masalah mereka, serta sesuaikan gaya penulisan dengan preferensi bahasa yang mereka gunakan.

Sampaikan Cerita yang Menarik

Cerita yang menarik akan membuat target audiens penasaran dan akan membacanya hingga selesai. Selain itu, cerita yang menarik juga membantu menciptakan koneksi emosional dengan pelanggan. Ceritakan bagaimana produk Anda bisa memecahkan masalah atau memberikan pengalaman positif kepada pelanggan.

Hindari Kalimat yang Panjang

Pemakaian kalimat yang panjang dan bertele-tele dapat membuat target audiens kehilangan minat. Karenanya, gunakan kalimat yang singkat dan langsung ke tujuan. Pecah teks menjadi paragraf pendek untuk meningkatkan keterbacaan.

Fokus pada Manfaat

Pada halaman produk, sebaiknya Anda menekankan manfaat produk daripada hanya fitur. Jelaskan bagaimana produk akan memberikan manfaat atau memecahkan masalah di kehidupan pelanggan. Gambarkan pengalaman pengguna yang positif yang dapat dicapai dengan menggunakan produk Anda.

Gunakan Kata Kerja yang Mendorong Tindakan

Gunakan CTA atau kata kerja yang mendorong tindakan target audiens, seperti “Tambah ke Keranjang Sekarang”, atau “Dapatkan Diskon”. Dorong pembaca untuk melakukan tindakan spesifik setelah membaca copy Anda.

Integrasikan Kata Kunci dalam Copy

Untuk meningkatkan visibilitas di mesin pencari, pastikan untuk menyertakan kata kunci yang relevan dalam copy Anda. Namun, jangan terlalu memaksakan banyaknya kata kunci yang dicantumkan.

Gunakan Poin untuk Halaman Produk

Penyajian dalam bentuk poin akan membuat informasi lebih mudah dipahami. Saat menjelaskan fitur atau spesifikasi produk, susun dalam bentuk poin untuk membuat teks lebih terstruktur.

Copywriting yang efektif dalam eCommerce bukan hanya tentang meyakinkan pelanggan untuk membeli, tetapi juga tentang membangun hubungan jangka panjang. Ingatlah bahwa setiap kata memiliki potensi untuk membentuk persepsi pelanggan. Dengan memilih kata-kata dengan bijak, Anda dapat menciptakan pengalaman belanja online yang tak terlupakan.

9 Cara Meningkatkan Penjualan dengan Teknik Sense of Urgency

9 Cara Meningkatkan Penjualan dengan Teknik Sense of Urgency

Dalam dunia pemasaran, memahami perilaku konsumen adalah kunci mencapai keberhasilan. Salah satu prinsip psikologi yang sering diterapkan dalam e-commerce adalah sense of urgency.

Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana urgensi mempengaruhi perilaku konsumen dan sembilan cara untuk memanfaatkannya demi meningkatkan konversi.

Apa itu Sense of Urgency?

“Sense of urgency” adalah perasaan atau dorongan yang mendorong seseorang atau sebuah kelompok untuk bertindak secepat mungkin dalam menyelesaikan tugas atau mengatasi masalah tanpa penundaan. Ini adalah kesadaran akan pentingnya waktu dan kebutuhan untuk bertindak dengan cepat dalam situasi tertentu.

Dalam konteks pemasaran, “sense of urgency” adalah teknik yang digunakan untuk mendorong konsumen agar segera mengambil keputusan pembelian. Teknik ini bertujuan untuk menciptakan perasaan bahwa suatu penawaran atau kesempatan akan segera berakhir, sehingga konsumen merasa perlu untuk bertindak dengan cepat.

Hal ini seringkali dilakukan melalui penawaran terbatas waktu, diskon khusus yang hanya berlaku dalam periode tertentu, atau pesan-pesan seperti “stok terbatas” untuk meningkatkan kecepatan respons dari konsumen.

Bagaimana Urgensi Mempengaruhi Perilaku

Ketika sebuah tugas dianggap mendesak, orang cenderung bertindak lebih cepat. Bahkan ketika urgensi dibuat-buat, orang tetap cenderung memprioritaskannya.

Prinsip psikologi ini dikenal sebagai “mere urgency effect”. Dalam e-commerce, prinsip ini dapat digunakan untuk mendorong konsumen melakukan pembelian.

Mengapa Urgensi Penting dalam E-commerce

Perjalanan Konsumen yang Kompleks

Dengan banyaknya pilihan yang tersedia di era digital, konsumen sering kali merasa kewalahan. Mereka mungkin memerlukan waktu yang lama untuk memutuskan pembelian. Dengan menambahkan elemen urgensi, proses keputusan dapat dipercepat.

Mendorong Keputusan Cepat

Urgensi mendorong konsumen untuk membuat keputusan dengan lebih cepat, mengurangi waktu tunggu dan meningkatkan kemungkinan pembelian.

9 Teknik Sense of Urgency yang Bisa Dipraktikkan dalam Bisnis

1. Menetapkan Batas Waktu

Membatasi waktu yang diberikan kepada pelanggan adalah salah satu cara efektif untuk meningkatkan urgensi pembelian. Sebuah penelitian pada tahun 2006 menemukan bahwa batasan waktu yang lebih singkat menciptakan urgensi yang lebih besar, yang pada akhirnya meningkatkan niat pembelian.

Contoh penerapannya meliputi penetapan batas waktu untuk pengiriman hari berikutnya, mengirimkan kode diskon dengan batas waktu tertentu, atau mempromosikan tanggal atau waktu berakhirnya penjualan.

2. Menggunakan Timer Hitung Mundur untuk Menyoroti Batas Waktu

Setelah Anda menetapkan batas waktu, tambahkan timer hitung mundur untuk memastikan pelanggan Anda menyadarinya. Saat waktu terus berkurang, urgensi untuk membeli meningkat.

Sebuah laporan dari Neuroscience Marketing menunjukkan bahwa menambahkan timer yang menunjukkan berapa lama waktu yang tersisa untuk pengiriman hari berikutnya dapat meningkatkan pendapatan hingga 9%.

3. Menyoroti Potensi Kenaikan Harga

Ancaman kenaikan harga di masa depan dapat mendorong pelanggan untuk membeli sekarang.

Menampilkan berapa banyak item yang tersisa dengan harga tertentu adalah cara efektif untuk memanfaatkan ketakutan pelanggan akan kenaikan harga jika mereka menunda pembelian.

4. Menunjukkan Kelangkaan

Kelangkaan adalah salah satu cara paling persuasif untuk mendorong pelanggan membeli sekarang. Sebuah penelitian tahun 2016 mencatat bahwa dalam kondisi kelangkaan yang dirasakan, konsumen menunjukkan urgensi untuk membeli.

Anda dapat menunjukkan kelangkaan secara online dengan menyoroti ketika stok barang hampir habis.

5. Menggunakan Perilaku Real-time sebagai Bukti Sosial

Menampilkan perilaku pelanggan lain dalam waktu nyata adalah cara yang ampuh untuk menciptakan urgensi. Misalnya, menunjukkan berapa banyak orang yang sedang melihat produk saat pelanggan lain menjelajah. Ini bekerja pada dua level: sebagai bukti sosial dan pemicu rasa takut ketinggalan (FOMO).

6. Menulis Copy yang Berhubungan dengan Waktu untuk Mendorong Tindakan

Kata-kata yang tepat dapat mengubah perilaku. Optimalisasi copy Anda dengan bahasa yang menunjukkan urgensi.

Frasa seperti “Jangan tunda”, “Jangan lewatkan”, “Penawaran berakhir”, “Buruan”, dan “Hanya hari ini” dapat menyoroti apa yang mungkin hilang jika pelanggan tidak membeli sekarang.

7. Memberi Tahu Bahwa Keranjang Akan Kedaluwarsa

Kadang-kadang pelanggan terganggu saat proses checkout. Anda dapat menambahkan urgensi dengan memberi tahu mereka bahwa item di keranjang mereka hanya akan disimpan untuk waktu yang terbatas.

8. Melakukan Flash Sale

Penjualan kilat adalah cara efektif untuk membangun urgensi, meningkatkan konversi, dan pendapatan Anda. Flash sales memanfaatkan prinsip psikologi seperti aversi kerugian, kelangkaan, dan batasan waktu.

9. Menunjukkan Ketika Item Habis

Sebagian besar bisnis e-commerce menyembunyikan item yang habis dari halaman kategori mereka. Namun, menampilkan item yang habis dapat memotivasi pelanggan untuk membeli item lain yang terkait.

Cara Memaksimalkan Pengelolaan Produk di Aplikasi Woogigs by Looyal

Dalam era digitalisasi bisnis yang meluas, aplikasi digital telah menjadi salah satu fundamental bagi kesuksesan dan kelangsungan operasional perusahaan di berbagai sektor. Salah satu aplikasi yang dapat dimanfaatkan adalah Woogigs CRM Tools by Looyal.

Sebagai salah satu super selling platform di Indonesia, Woogigs CRM Tools by Looyal menyediakan berbagai fitur dan layanan, salah satunya dapat membantu memudahkan pengelolaan produk bagi bisnis Anda.

Mengapa pengelolaan produk menjadi penting? Dalam era digital, pengelolaan produk yang efektif menjadi elemen penting dalam menjawab tantangan dan peluang yang ditawarkan oleh kemajuan teknologi. Pengelolaan produk yang efisien menjadi salah satu fondasi dalam meraih daya saing yang kuat dan memberikan pengalaman pelanggan yang memuaskan.

Karenanya artikel ini hadir untuk memberikan panduan bagi Anda dalam mengelola produk di Aplikasi Woogigs CRM Tools by Looyal. Yuk, simak artikelnya sampai habis!

Cara Membuat Kategori Produk

  • Buka Aplikasi Woogigs dan masuk ke akun Woogigs Anda
  • Klik (+) Data, lalu pilih Lainnya

  • Pada menu Produk, pilih Kategori

  • Klik ikon (+) untuk menambahkan kategori

  • Masukkan nama kategori yang akan dibuat, lalu klik Simpan

Cara Menambahkan Produk

  • Buka aplikasi Woogigs Anda dan pastikan Anda sudah login
  • Klik ikon (+) Data yang berada di kiri bawah, lalu pilih Lainnya
  • Pilih Produk, lalu klik (+) Tambah Produk

  • Masukkan detail produk seperti SKU, nama produk, kategori produk, satuan, catatan produk, stok, harga modal, harga jual, izin tampil di toko online, dan gambar produk. Terakhir, klik Simpan untuk menambahkan produk

Cara Menambahkan Satuan

  • Masuk ke akun Woogigs Anda melalui aplikasi Woogigs
  • Klik (+) Data, lalu klik Lainnya
  • Pilih menu Satuan, klik ikon (+) yang berada di kanan atas
  • Pilih dan lengkapi detail satuan yang akan ditambahkan, lalu klik Simpan

Cara Menambahkan Catatan

  • Pada dashboard Woogigs Anda, klik (+) Data lalu pilih Lainnya
  • Klik Catatan pada menu Produk
  • Pilih ikon (+) Tambahkan Data Catatan
  • Masukkan detail catatan yang ingin Anda cantumkan, lalu klik Simpan

Pengelolaan produk yang cermat di aplikasi Woogigs akan membantu meningkatkan efisiensi pengelolaan bisnis Anda. Semakin efisien pengelolaan bisnis Anda, maka akan semakin meningkatkan peluang untuk mencapai hasil yang maksimal.

Dengan begitu, diharapkan Anda dapat menghadapi tantangan dengan percaya diri, memenangkan persaingan, dan menciptakan pengalaman pelanggan yang tak terlupakan.

Quick Commerce vs eCommerce: Perbedaan dan Perkembangannya

Quick Commerce vs eCommerce: Perbedaan dan Perkembangannya

Quick Commerce dan eCommerce merupakan dua konsep bisnis yang semakin populer dalam era digital saat ini. Meskipun keduanya terkait dengan transaksi online, ada perbedaan mendasar antara Quick Commerce dan eCommerce yang perlu kita ketahui. Berikut ini adalah ulasan singkat mengenai perbedaan antara Quick Commerce dan eCommerce.

 

Quick Commerce merupakan konsep bisnis yang menawarkan kecepatan pengiriman barang dalam hitungan menit atau maksimal beberapa jam. Layanan ini biasanya menggunakan aplikasi mobile atau platform online yang memungkinkan konsumen untuk memesan produk, kemudian diantar oleh mitra pengantar yang bekerja sama dengan platform tersebut. Quick Commerce lebih fokus pada sektor makanan, minuman, dan kebutuhan sehari-hari. Contoh perusahaan Quick Commerce yang terkenal adalah Gojek, Grab, dan Getir.

 

Sementara itu, eCommerce adalah konsep bisnis yang lebih luas, mencakup semua aktivitas jual beli yang dilakukan melalui internet. eCommerce meliputi berbagai macam produk, mulai dari elektronik, fashion, hingga jasa. Beberapa contoh platform eCommerce terkenal di Indonesia adalah Tokopedia, Shopee, dan Lazada.

 

Perbedaan utama antara Quick Commerce dan eCommerce terletak pada kecepatan pengiriman dan cakupan produk. Quick Commerce menawarkan pengiriman cepat dalam hitungan menit hingga beberapa jam, sementara eCommerce umumnya membutuhkan waktu lebih lama, mulai dari satu hari hingga beberapa minggu, tergantung pada jarak dan metode pengiriman. Selain itu, Quick Commerce lebih fokus pada produk konsumsi sehari-hari, sementara eCommerce menawarkan beragam produk dan jasa.

 

Tren Quick Commerce semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan penetrasi internet dan kebutuhan konsumen akan layanan yang cepat dan nyaman. Menurut data eMarketer, pada tahun 2021, penjualan ritel eCommerce di Indonesia mencapai $32 miliar dan diperkirakan akan terus meningkat hingga $49 miliar pada tahun 2025. Sementara itu, Quick Commerce juga semakin berkembang, dengan investasi yang ditanamkan ke perusahaan-perusahaan seperti Getir dan Gorillas mencapai ratusan juta dolar.

 

Kesimpulannya, Quick Commerce dan eCommerce merupakan dua konsep bisnis yang berbeda dalam hal kecepatan pengiriman dan cakupan produk. Quick Commerce menawarkan pengiriman cepat dan fokus pada kebutuhan sehari-hari, sementara eCommerce memiliki cakupan produk yang lebih luas. Keduanya akan terus berkembang seiring dengan peningkatan penetrasi internet dan kebutuhan konsumen akan layanan yang cepat dan nyaman.

 

Semoga bermanfaat dan bisa memberikan pencerahan untuk jawaban dari kuis #NgabubureaDS hari Rabu, tanggal 12 April 2023 di akun Instagram DailySocial.id pada postingan ini:

Hadiah:

Voucher belanja dari Titipku sebesar @Rp100ribu untuk 3 orang pemenang!

Syarat dan Ketentuan: 

  1. Periode Quiz #2: 12 April 2023-19 April 2023
  2. Follow akun @dailysocial.id
  3. Tulis jawaban yang tepat di kolom komentar pada postingan ini:
  4. Mention teman kamu di kolom komentar
  5. Sertakan hashtag #ngabubureaDS
  6. Pastikan akun tidak di-private ya 🙂
  7. Jawab sebanyak-banyaknya!
  8. Pemenang akan diumumkan pada hari Rabu, 19 April 2023 melalui akun Instagram @dailysocial.id.

Tentang #NgabubureaDS:

Merayakan bulan Ramadan ini, DailySocial.id hadir dengan kampanye #NgabubureaDS yang akan menemani kamu selama bulan Ramadan. Akan ada beragam aktivitas yang kita lakukan, yaitu kuis berhadiah setiap minggunya dan dapatkan hadiah voucher dari berbagai partner kami setiap hari Rabu secara GRATIS.

Apa Itu Sinbad, Platform E-commerce B2B yang Menawarkan Harga yang Kompetitif

Sinbad adalah platform e-commerce B2B (business to business) yang fokus mendukung toko retail seperti pemilik warung untuk memenuhi kebutuhan toko. Cara kerjanya yakni pemilik warung dapat memesan produk secara online di platform ini untuk dijual di tokonya.

Platform ini memungkinkan pemilik toko retail dapat berbelanja produk bagi tokonya dengan harga grosir dan tarif terendah yang ada di pasaran. Dengan Sinbad, pemilik toko retail dapat terhubung langsung ke brand pincipal atau distributor utama.

Berikut penjelasan lebih lanjut terkait platform e-commerce B2B Sinbad berikut latar belakang, produk yang disediakan, cara menggunakan hingga keuntungannya bagi pemilik toko retail yang bergabung.

Apa Itu Platform E-commerce B2B Sinbad?

Sebelum mengenal lebih jauh terkait platform Sinbad, perlu diketahui terlebih dulu tentang model bisnis e-commerce B2B yang dijalankan platform ini. B2B adalah model bisnis di mana kegiatan atau transaksi di e-commerce terjadi antara sesama pelaku bisnis. Dalam konteks ini, produsen atau distributor dengan pemilik toko retail, dropshipper dan pelaku bisnis sejenis.

Platform Sinbad ini sendiri memiliki misi memberdayakan toko retail di Indonesia melalui teknologi yang disediakannya. Startup yang dirintis sejak 2018 oleh Emilio Wibisono dan Jabert Hachchouch ini juga ingin menyederhanakan rantai pasok di Indonesia,  dengan mempermudah pedagang dan pemasok dalam proses pengadaan.

Perusahaan ini mengklaim telah memiliki 5 ribu lebih total SKU atau produk yang berasal dari 80 lebih brand pemasok. Sinbad juga disebutkan telah menjangkau lebih dari 150 kota untuk persebaran jaringan toko dan pemasok.

Tak hanya kemudahan berbelanja dengan harga kompetitif langsung dari pemasok, Sinbad juga menawarkan kemudahan belanja dengan fitur bayar nanti (paylater). Selebihnya, tidak banyak informasi lain yang bisa digali mengenai pencapaian Sinbad sejak berdiri hingga sekarang.

Produk yang Disediakan Sinbad

Kategori produk yang dijual Sinbad mayoritas adalah FMCG (fast-moving consumer goods) atau produk kebutuhan sehari-hari yang dapat terjual secara cepat dengan harga yang relatif murah. Seluruh produk di platform ini disuplai oleh brand prinsipal utama.

Ada pun kategori produk di Sinbad, rinciannya sebagai berikut:

  • Makanan, yang terdiri atas camilan, permen, cokelat, sereal, kacang tanah, makanan kalengan, mie instan, selai, madu, minyak, tepung, dan makanan beku.
  • Minuman, yang terdiri atas air mineral, minuman ringan, minuman energi, yogurt, kopi, teh, dan minuman rasa.
  • Milk Diary, yang terdiri atas berbagai jenis produk susu seperti susu kental, susu bayi, susu bersalin, dan susu bubuk.
  • Perlengkapan mandi dan perawatan tubuh, yang terdiri atas sabun mandi, shampo, kondisioner, deodoran, sabun muka, losion, obat kumur, dan sikat gigi.
  • Perawatan dan makanan bayi, yang terdiri atas makanan bayi, shampo bayi, sabun bayi, minyak bayi, krim bayi, bedak bayi, dan popok.
  • Makanan dan perlengkapan hewan peliharaan, yang terdiri atas makanan anjing, makanan kucing, dan camilannya.

Cara Menggunakan dan Keuntungan Sinbad bagi Toko Retail

Bagi pelaku usaha toko retail yang ingin mendapatkan suplai produk tokonya dari distrubutor utama, dapat memesan secara online di platform Sinbad, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  • Unduh dan install aplikasi Sinbad dari Google Playstore.

  • Lakukan registrasi dengan memasukkan detail toko Anda.
  • Selanjutnya, memverifikasi dan mengaktifkan akun Anda melalui WhatsApp.
  • Lakukan pemesanan stok untuk toko Anda di Sinbad.

Ada pun beberapa keuntungan bagi pelaku usaha toko retail sebagai pengguna Sinbad, yang dijanjikan oleh platform ini, antara lain sebagai berikut:

  • Sinbad bekerja sama dengan para pemasok utama untuk menawarkan harga pasar terbaik bagi pelaku usaha toko retail.
  • Platform ini menyediakan beragam produk asli langsung dari pemasok resmi.
  • Pengiriman terpercaya yang terlacak dan tepat waktu untuk melayani kebutuhan pelanggan toko.
  • Metode pembayaran fleksibel yang dapat dilakukan secara tunai dan non-tunai.

Sebetulnya, solusi yang ditawarkan Sinbad bukanlah barang baru di Indonesia. Perusahaan berkompetisi langsung dengan pemain lainnya, seperti GudangAda. Credibook (CrediMart), Ula, Warung Pintar, GoToko, Dagangan, dan lainnya, untuk permudah pemilik warung berbelanja.

Cara Jualan di Tokopedia, Lengkap Dengan Tutorial Buka Toko

Cara jualan di Tokopedia menjadi topik yang sering dicari oleh para online sellers. Siapa yang tidak tahu Tokopedia? Tokopedia merupakan salah satu e-commerce terbesar dan terpopuler di Indonesia dengan jumlah pengguna yang membuat Tokopedia menjadi tempat yang tepat untuk para online sellers.

Dengan berjualan di Tokopedia, Anda tidak perlu membangun toko online Anda sendiri sekaligus dapat menjangkau banyak pelanggan dengan lebih mudah. Sudah tidak sabar ingin memulai perjalanan sebagai Tokopedia seller? Intip panduan selengkapnya di sini, ya!

Cara Mulai Jualan di Tokopedia

Ketika Anda telah memutuskan untuk berjualan di Tokopedia, maka Anda perlu mencari tahu dan memahami bagaimana cara berjualan di Tokopedia. Nah, berikut ini adalah panduan berjualan di Tokopedia.

Buka Toko

Untuk mulai berjualan di Tokopedia, hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah buka toko di Tokopedia. Langkah-langkah membuka toko di Tokopedia sangatlah mudah. Tapi, sebelum itu, pastikan Anda telah memiliki aplikasi Tokopedia dan memiliki akun pembeli Tokopedia. Kemudian, simak dan ikuti cara dbuka toko di bawah ini yang dilansir dari situs Tokopedia Seller:

  • Buka aplikasi Tokopedia.
  • Lalu, buka menu utama dengan klik pada ikon tiga garis di pojok kanan halaman Beranda Tokopedia.
  • Kemudian, klik tombol Mau Mulai Berbisnis? Buka Toko Gratis.

  • Selanjutnya, Anda akan dialihkan ke halaman pendaftaran toko di Tokopedia. Klik Buka Toko Gratis.
  • Setelah itu, Anda akan masuk ke langkah pertama membuat toko di Tokopedia, yakni mengisi informasi nama dan domain toko. Klik Lanjut.
  • Berikutnya, masukkan alamat lengkap toko untuk kebutuhan layanan penjemputan paket.

  • Lalu, klik Lanjut jika sudah selesai.
  • Selesai. Toko Anda berhasil dibuka.

Unggah Produk

Setelah berhasil membuka toko di Tokopedia, langkah selanjutnya adalah mengunggah produk ke toko Anda. Unggah seluruh produk dengan foto produk yang menarik dan jangan lupa untuk menambahkan deskripsi di setiap produk.

Tip: Tambahkan kata kunci produk pada judul produk untuk memudahkan calon pelanggan menjangkau produk Anda.

Lengkapi Informasi Toko

Selanjutnya, jangan lupa untuk melengkapi informasi toko Anda, seperti deskripsi toko dan logo bisnis untuk membuat tampilan toko Anda lebih kredibel.

Aktifkan Layanan Pengiriman

Langkah keempat dalam berjualan di Tokopedia adalah mengaktifkan layanan pengiriman. Tokopedia menyediakan berbagai layanan pengiriman yang bisa Anda aktifkan dan non-aktifkan sesuai kebutuhan.

Semakin banyak layanan pengiriman yang Anda aktifkan, maka pembeli akan memiliki lebih banyak pilihan pengiriman ketika memesan produk dari toko Anda.

Promosi Lintas Platform

Apabila toko Anda telah siap, maka selanjutnya Anda dapat mulai melakukan promosi. Bagikan link toko Anda di Tokopedia ke berbagai platform promosi yang Anda gunakan. Contohnya, Anda dapat membagikan link toko Anda ke media sosial bisnis Anda atau menambahkan link ke halaman Linktree dan berbagai tools link bio lainnya.

Demikian cara jualan di Tokopedia bagi Anda yang tertarik untuk menjajakan produk Anda di salah satu platform e-commerce terbesar di Indonesia. Anda juga dapat mengakses panduan lainnya di Pusat Edukasi Seller Tokopedia. Selamat mencoba!

Co-Founder Fresh Factory: Larry Ridwan, Widijastoro Nugroho dan Andre Septiano

Fresh Factory Raih Pendanaan Tahap Awal Senilai 66 Miliar Rupiah Dipimpin East Ventures

Startup penyedia solusi fulfillment rantai dingin (cold chain) Fresh Factory berhasil meraih pendanaan tahap awal atau seed funding senilai $4,5 juta atau setara 66 milliar Rupiah dipimpin East Ventures. Putaran ini juga diikuti oleh beberapa investor lainnya, termasuk PT. Saratoga Investama Sedaya TBK, Trihill Capital, Indogen Capital, Prasetia Dwidharma, Number Capital, Y Combinator, dan beberapa investor angel lainnya.

Dana segar ini rencananya akan dialokasikan untuk ekspansi gudang ke semua kota sekunder di Jawa serta kota-kota utama di Sumatera dan Sulawesi.  Selain itu, investasi kali ini juga akan digunakan untuk memperkuat tim dan teknologi guna meningkatkan adopsi dan pencapaian operasional perusahaan.

Didirikan pada tahun 2020 oleh Larry Ridwan (Founder & CEO), Widijastoro Nugroho (Co-Founder & CCO), dan Andre Septiano (Co-Founder & CFO), Fresh Factory menyadari besarnya masalah pada logistik rantai dingin di Indonesia. Maka dari itu, perusahaan berkomitmen menyediakan jaringan pusat fulfillment rantai dingin hiperlokal, transformasi, dan sistem manajemen fulfillment cerdas yang memungkinkan pelaku bisnis untuk menyimpan, mengambil, mengemas, dan mengirimkan produk mereka ke pelanggan dengan lebih baik, cepat dan efisien.

Sebagai negara dengan sumber daya yang melimpah dari pertanian dan akuakulturnya, Indonesia memiliki kebutuhan logistik rantai dingin yang efisien untuk penyimpanan dan pengiriman dari pusat produksi ke pelanggan. Namun, masih ada kesenjangan besar dalam lingkaran distribusi yang hanya berfokus pada gudang pusat tanpa memperhatikan logistik mid dan last mile. Fresh Factory ingin menjembatani hal ini dengan mendirikan cold storage cerdas di berbagai lokasi dekat dengan pelanggan.

Beberapa solusi teknologi yang telah terintegrasi ke dalam layanan mereka termasuk GeoTagging dan GeoLocation dalam menyimpan produk di gudang, Artificial Intelligence (AI) untuk proyeksi dan pengelolaan stok di gudang, serta Internet of Things (IoT) untuk memantau suhu freezer dan chiller.

Venture Partner East Ventures Avina Sugiarto mengungkapkan, “Melihat kesenjangan besar dalam solusi rantai dingin dan bagaimana hal tersebut menyebabkan berbagai masalah terkait food loss dalam rantai pasokan, kami percaya Fresh Factory hadir seagai solusi untuk memperbaiki logistik rantai dingin untuk produk makanan yang mudah rusak dan membantu para UMKM. Kami yakin Fresh Factory telah dan akan terus memberi manfaat dan menciptakan masyarakat yang lebih tangguh.”

Hingga April 2022, Fresh Factory telah mencapai $10 juta GMV tahunan dan fulfillment tahunan untuk lebih dari 1 juta pesanan. Hal ini diikuti dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 30% MoM dalam tiga bulan terakhir. Perusahaan juga telah memiliki lebih dari 20 gudang cabang yang tersebar di berbagai kota di Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Bali dengan solusi penyimpanan barang beku hingga dingin.

Layanan fulfillment di Indonesia

Pertumbuhan e-commerce sedikit banyak telah mempengaruhi lanskap layanan pemenuhan atau fulfillment. Indonesia saat ini menjadi pasar e-commerce terbesar di Asia Tenggara dengan kontribusi hingga 50% dari seluruh transaksi yang tercatat. Pertumbuhan ini menandakan kontribusi besar e-commerce terhadap perekonomian digital di Indonesia.

Dikutip dari laporan e-Conomy SEA 2021, ekonomi digital Indonesia mengalami peningkatan dari angka USD47 miliar di 2020 menjadi USD70 miliar di 2021, ditambah dengan penetrasi digital yang terus meningkat berjumlah 158 juta pengguna e-commerce di Indonesia.

Sementara itu, berdasarkan laporan dari Research and Markets, pasar layanan fulfillment secara global diperkirakan akan mencapai $198,62 miliar pada tahun 2030, tumbuh pada CAGR sebesar 9,5% selama periode perkiraan. Penetrasi layanan internet yang cepat dan peningkatan jumlah pembeli online merupakan faktor utama yang mendorong permintaan akan layanan fulfillment di seluruh dunia.

Manuver dari para pemain e-commerce tanah air untuk masuk ke bisnis fulfillment dinilai sangat baik dengan memberikan pelayanan logistik secara terpadu. Langkah ini pertama kali diambil Tokopedia dengan meluncurkan layanan TokoCabang yang kini bertransformasi menjadi Dilayani Tokopedia. Layanan tersebut memungkinkan penjual menitipkan produk di “gudang pintar” pada wilayah dengan permintaan tinggi.

Selanjutnya, Bukalapak ikut menyasar segmen ini melalui layanan BukaGudang yang sudah dapat digunakan pelapak sejak Maret 2020. Buka Gudang memiliki dua mitra fulfillment, yakni PT IDCommerce dan startup penyedia jaringan pergudangan mikro Crewdible. Lalu, ada Shopee yang resmi masuk lewat layanan Dikelola Shopee pada September lalu. Layanan Dikelola Shopee memanfaatkan gudang milik sendiri dengan rata-rata pesanan diklaim dapat dikirim dua jam setelah pengguna menyelesaikan transaksi.

Selain para pemain e-commerce yang melakukan penetrasi di segmen fulfillment, sejumlah startup lokal juga fokus menggarap jaringan pergudangan mikro dan solusi pengadaannya untuk menciptakan dampak efisiensi. Beberapa diantaranya termasuk CrewdibleShipper, dan TokoTalk.

Unggulkan Sistem Kelas Dunia, iSeller Bersiap Menjadi Solusi Transformasi Digital Bagi Seluruh Pebisnis

Salah satu kunci penting dalam upaya pemulihan ekonomi adalah melalui transformasi digital. Pergeseran yang komprehensif pada pola dan perilaku konsumsi di masyarakat akibat pandemi, membuat transformasi digital menjadi langkah yang esensial. Tak heran di tahun 2024, pemerintah pun menargetkan ada sekitar 30 juta pelaku ekonomi mikro, kecil, dan menengah (UMKM) telah terdigitalisasi. Dalam merespon isu tersebut, dibutuhkan inovasi dan langkah yang strategis dari para stakeholder.

Berbicara mengenai inovasi, salah satu stakeholder yang memiliki peranan ini datang dari sektor startup teknologi. Hingga kini industri startup teknologi tanah air telah cukup rajin menelurkan berbagai macam inovasi layanan dan produk dalam mendorong kesiapan pebisnis dalam memasuki ekosistem digital. Seperti halnya yang disuguhkan oleh iSeller – startup penyedia platform omnichannel sebagai solusi bisnis yang mampu membantu para pemilik bisnis dalam mengelola sekaligus mendistribusikan beragam kebutuhan bisnis ke berbagai kanal melalui satu platform. Mari kita kenali iSeller lebih lanjut.

Solusi mendigitalisasi bisnis yang paling komprehensif dengan SLA 99.99 persen

Di ranah global, model bisnis dan solusi yang diusung iSeller sekilas hampir serupa dengan Shopify, meski begitu, keberadaan iSeller juga mampu menjadi jawaban bagi tantangan pasar di negara berkembang perihal pemahaman bisnis online – terlebih bagi pasar yang berada di wilayah tier 2 dan 3. Solusi omnichannel yang ditawarkan iSeller bisa jadi memangkas isu tersebut. iSeller memungkinkan pebisnis untuk berjualan dan mengelola semua bisnis baik itu secara online, maupun offline, dengan SLA kelas dunia yang mencapai 99,99 persen, berikut dengan bandwidth dan performa sistem online store yang 10 kali lebih optimal. Sehingga memudahkan pebisnis dalam mengelola, sekaligus memanjakan konsumen dalam berbelanja.

Tingkat SLA yang tinggi dengan jaminan performa sistem yang mumpuni menjadi hal yang menarik, sebab, iSeller pada akhirnya mampu menyuguhkan sistem yang paling lengkap dalam bentuk portal web modern, yang memungkinkan klien bisnis memanfaatkan fitur integrasi, dashboard online untuk mengatur inventori, pemasaran, layanan pelanggan, sampai operasional bisnis, hingga sistem POS (point of sale) yang bisa dimanfaatkan bagi pebisnis luring.

Mendukung pertumbuhan pebisnis melalui teknologi dan layanan yang saling terintegrasi

Integrasi layanan dalam pengelolaan bisnis online menjadi salah satu dari sekian yang diunggulkan iSeller di atas untuk memikat pasar. Fitur integrasi iSeller terpusat pada beberapa elemen yang esensial dalam menjalankan bisnis online seperti; integrasi multi kanal penjualan, integrasi pembayaran digital melalui iSeller Pay, dan juga integrasi layanan logistik yang seluruhnya bisa diakses melalui satu dashboard. iSeller Pay sendiri merupakan fitur yang ditawarkan iSeller dalam membuka akses layanan pembayaran secara lengkap mulai dari pemanfaatan produk e-wallet populer, kartu debit/kredit, platform “pay later” seperti Atome, dan lain sebagainya.

Sistem serba terintegrasi yang ditawarkan iSeller diklaim merupakan solusi terbaik bagi segala jenis bisnis, mulai dari bisnis kuliner, retail, elektronik, dan lain sebagainya. iSeller juga menyediakan akses layanan yang cepat dan mudah dilakukan di mana saja melalui Admin App iSeller yang membantu pelaku bisnis memantau penjualan dan operasional tanpa terkendala lokasi dan waktu.

“Melalui ekosistem iSeller yang lengkap, kami percaya mampu mempercepat proses digital transformasi bangsa dengan menyediakan berbagai inovasi serta pelayanan kelas dunia guna membantu UMKM bertumbuh dan naik kelas” terang Jimmy Petrus, Founder & CEO iSeller Commerce dalam keterangannya.

Melihat inovasi dan pengembangan yang diusung iSeller tadi rasanya tak begitu berlebihan jika iSeller layak memperoleh apresiasi dalam kehadirannya sebagai salah satu startup teknologi yang mampu membantu mempercepat kemajuan ekonomi digital Indonesia, terlebih bagi sektor UMKM yang justru beberapa kali terbukti sebagai sektor yang memberikan dampak pemulihan yang besar di tengah ketidakpastian ekonomi. Meski begitu, dukungan dan dorongan dari stakeholder seperti yang dilakukan oleh iSeller harus tetap lestari di masa mendatang untuk menghadirkan solusi yang efisien bagi dunia wirausaha.

“Semangat untuk berwirausaha di Indonesia ini sangat tinggi, Meskipun begitu, kami melihat masih banyak kendala yang kerap dialami, seperti menjalankan bisnis yang kurang efisien dan berujung pada bisnis yang merugi. Adanya iSeller diharapkan bisa membantu para pebisnis meningkatkan efisiensi dan menumbuhkan bisnis mereka lebih besar lagi”, ujar Kevin Ventura selaku CCO iSeller Commerce.

Dari sisi bisnis, iSeller menutup tahun 2021 dengan apik. Pada Oktober lalu, perusahaan ini dikabarkan telah menerima pendanaan pra-seri B senilai 120 miliar rupiah dengan target ekspansi bisnis yang masif dan pertumbuhan yang diincar hingga 3 kali lipat. Terakhir, iSeller juga mengklaim telah digunakan oleh lebih dari 60 ribu pelaku usaha yang tersebar di 10 kota di Indonesia. Sangat menarik untuk kita nantikan perkembangan selanjutnya dari iSeller.

Advertorial ini didukung oleh iSeller.

woman wearing mask ordering food cafe restaurant covid

Pengertian B2C, Ini Karakteristik hingga Bentuk Layanannya

Istilah B2C adalah akronim dari Business to Consumer. Berbeda dengan b2b, b2C merupakan salah satu model bisnis  e-commerce yang paling umum dan populer. Ada pun beberapa model bisnis lain, selain B2C, antara lain yakni B2B, C2B, C2C.

Model Business to Consumer disebut merupakan kebalikan dari B2B atau Business to Business. Keduanya memiliki konsep dan cara kerja yang sangat berbeda. Lantas, seperti apa konsep, karakteristik B2C hingga bentuk layanannya? Berikut penjelasannya.

Pengertian B2C (Business to Consumer)

Business to Consumer adalah model bisnis di mana transaksi bisnis atau kegiatan jual belinya terjadi secara langsung, dari perusahaan penyedia barang atau jasa ke konsumen akhir. Umumnya, perusahaan B2C menyediakan barang atau jasanya untuk keperluan pribadi konsumen.

Konsep Business to Consumer dapat dengan mudah dijumpai di pusat perbelanjaan seperti mall, pasar, hingga di restoran. Tak hanya pada perusahaan dengan metode penjualan tradisional, model bisnis ini juga dapat ditemui pada perusahaan dengan penjualan online.

Ada pun perusahaan dengan model Business to Consumer dapat ditemukan secara online melalui e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, dan Lazada dan lainnya. Tak hanya perusahaan besar, e-commerce juga memberi kesempatan bagi UMKM untuk terlibat dalam model bisnis B2C.

Karakteristik Model Bisnis B2C

Bisnis yang dianggap paling familiar di masyarakat ini memiliki karakteristik, antara lain sebagai berikut:

  • Terbuka untuk umum, di mana informasi terkait produk barang atau jasa yang disediakan perusahaan disebarkan kepada masyarakat luas.
  • Transaksi B2C dilakukan dengan prosedur yang sederhana, serta tidak melulu didasari atas hubungan atau relasi antara perusahaan dan kosumen.
  • Produk barang dan jasa yang disediakan berdasarkan permohonan (on demand) dan digunakan untuk keperluan pribadi konsumen akhir.
  • Persaingan tinggi antar sesama pemain, seiring dengan permintaan yang tinggi akibat produk B2C yang banyak dibutuhkan masyarakat secara perorangan.

Tipe Pelayanan Business to Consumer

Secara garis besar, ada beberapa tipe pelayanan B2C yang dapat dijalankan secara online melalui e-commerce. Antara lain:

  • Online Stores

Cara kerja layanan toko online ini adalah konsumen melakukan kegiatan jual beli barang secara digital. Dimulai dari memilih barang, memesan barang, hingga melakukan transaksi pembelian secara online tanpa bertatap muka.

  • Online Services

Cara kerja layanan jasa online ini adalah customer melakukan permintaan jasa kepada perusahaan penyedia jasa, yang transaksinya dilakukan secara online. Misalnya, pemesanan tiket perjalanan, pemesanan kamar hotel, pemesanan jasa pengantaran dan lainnya.

  • Subscription

Cara kerja layanan berlangganan berbayar ini adalah dengan perusahaan menyediakan konten atau fitur tertentu secara khusus yang hanya dapat diakses oleh konsumen yang telah membayar untuk menjadi pelanggan yang berlangganan. Misalnya, berlangganan film di Netflix atau berlangganan berita eksklusif di media online.

aplikasi bisnis online

5 Jenis Aplikasi Bisnis Online Ini Bantu Bisnis Makin Go Digital

Dalam menjalankan bisnis, pemanfaatan teknologi digital dapat mempermudah operasional bisnis. Apalagi, saat ini telah banyak aplikasi atau platform digital penunjang bisnis. Sehingga, semakin mendukung bisnis menuju ‘go digital’.

Berbagai jenis aplikasi bisnis online telah tersedia dengan beragam layanan. Mulai dari layanan jual beli, pembayaran, akuntansi dan pembukuan, pengiriman barang, hingga branding dan pemasaran.

Berikut ini beberapa aplikasi yang dapat digunakan untuk menunjang operasional bisnis online, yang dikelompokkan berdasarkan layanan yang ditawarkannya.

1. Aplikasi Jual Beli melalui Marketplace

Marketplace adalah platform digital yang mempertemukan penjual dan pembeli secara online. Penjual dapat menawarkan barangnya di platform ini tanpa harus membuka toko fisik, begitu pun pembeli bisa mendapatkan produk yang diinginkan tanpa harus keluar rumah.

Ada pun aplikasi marketplace yang dapat digunakan pebisnis online, antara lain:

  • Tokopedia

Tokopedia menjadi marketplace nomor satu di Indonesia saat ini. Platform digital ini menyediakan pilihan produk yang beragam, dengan kategori produk yang paling banyak dicari yakni produk elektronik, fashion dan bahan makanan.

  • Shopee

Tak kalah dengan Tokopedia, Shopee juga merupakan salah satu marketplace dengan pengunjung terbanyak di Indonesia. Shopee menawarkan beragam produk dengan harga terjangkau. Produk paling populer di platform ini adalah produk kecantikan, fashion dan rumah tangga.

Selain Tokopedia dan Shopee, masih banyak marketplace yang dapat digunakan oleh pebisnis online dalam memasarkan produknya, antara lain seperti Bukalapak, Lazada, Blibli, JD.ID, Zalora, Sociolla, Jakmall, dan lain-lain.

2. Aplikasi E-commerce Enabler

E-commerce Enabler adalah platform jasa yang memberi fasilitas bagi pebisnis online dalam mengeksekusi segala strategi bisnis digitalnya. Platform ini berperan menjembatani suatu bisnis online dengan partners lain dalam marketplace. Ada pun aplikasi E-commerce Enabler yang dapat dimanfaatkan oleh pebisnis online, antara lain:

  • Sirclo

Sirclo merupakan aplikasi solusi e-commerce, yang membantu pebisnis membuat situs toko online berbasis template dan membantu meningkatkan penjualannya secara online. Sirclo juga membantu pebisnis online mengelola transaksi penjualan online, mulai dari pengepakan hingga distribusi pesanan.

3. Aplikasi Pembayaran Digital

Padaa bisnis online, layanan pembayaran digital sangat dibutuhkan bagi pembeli, untuk mempermudah proses transaksi. Sehingga, sebagai penjual perlu memfasilitasi opsi pembayaran digital itu agar mempermudah pelanggan melakukan pembelian. Beberapa aplikasi pembayaran digital yang banyak digunakan saat ini, antara lain:

  • DANA

Dana merupakan platform dompet digital yang dapat memfasilitasi pelaku bisnis dalam melakukan transaksi nontunai dan nonkartu secara digital. Aplikasi satu ini dapat digunakan secara online juga offline. Selain itu, saldo dana juga dapat dicairkan ke rekening dengan mudah.

  • OVO

OVO merupakan aplikasi penyedia jasa pembayaran secara nontunai. OVO membuka akses terhadap produk dan layanan keuangan digital lainnya melalui kerja sama dengan mitra terpilih. Pelaku bisnis dapat menjadi mitra OVO, sehingga dapat meningkatkan transaksi juga pencatatan keuangan secara digital.

Selain DANA dan OVO, pelaku bisnis dapat menggunakan layanan pembayaran digital lainnya seperti Gopay yang disediakan Gojek, ShopeePay yang disediakan Shopee, Flip, Sakuku, Linkaja, dan lainnya.

4. Aplikasi Akuntansi dan Pembukuan Digital

Aplikasi akuntansi dan pembukuan digital berguna membantu pebisnis online dalam membuat laporan keuangan perusahaannya. Umumnya, pencatatan keuangan dilakukan secara manual di buku besar, kini hadirnya aplikasi digital dapat mempermudah kegiatan pencatatan tersebut.

Ada pun aplikasi akuntansi dan pembukuan digital yang dapat digunakan pebisnis online, antara lain:

  • BukuWarung

BukuWarung adalah aplikasi pembukuan untuk UMKM atau usaha mikro, kecil dan menengah, yang bertujuan memudahkan pebisnis dalam mencatat pembukuan dan laporan keuangan usahanya secara praktis melalui smartphone.

  • Quickbooks

Quickbooks merupakan aplikasi akuntansi bisnis dengan berbagai fitur yang memudahkan pebisnis online dalam membuat pengelolaan akun dan pengiriman invoice. Aplikasi ini menjunjung tinggi tiga layanannya, yakni accounting, billing dan invoicing.

Selain BukuWarung dan Quickbooks, ada beberapa aplikasi akuntasi dan pembukuan digital lainnya yang dapat menjadi opsi pebisnis online, di antaranya Credibook, Freshbooks, Jurnal, POST App, Wave, dan Jubelio.

5. Aplikasi Pengiriman Barang

Dalam menunjang kemudahan transaksi digital pada bisnis online, pengiriman barang juga dapat dilakukan secara mudah melalui aplikasi pengiriman barang. Ada pun beberapa aplikasi yang dapat digunakan pelaku bisnis, antara lain:

  • Paxel

Paxel adalah aplikasi jasa pengiriman berbasis teknologi yang melayani pengiriman jarak jauh di Indonesia. Aplikasi ini dapat mengirimkan paket secara instan, bekerja sama dengan layanan pengiriman barang oleh Gojek yakni Gosend.

  • Deliveree

Deliveree adalah aplikasi yang memudahkan pelaku bisnis melakukan pengiriman barang pesanan. Aplikasi ini menyediakan layanan pengiriman seperti cargo dan ekspedisi. Selain bagi pelaku bisnis, Deliveree juga dapat digunakan untuk keperluan di luar bisnis seperti pindah rumah atau pindah kantor.

Selain Paxel dan Deliveree, aplikasi jasa pengiriman barang lainnya dapat ditemukan pada aplikasi Gojek melalui Gosend, Grab melalui GrabExpress, AnterAja, Lalamove, Shipper, Popaket, MrSpeedy dan lain-lain.