Tag Archives: Edwin Halim

Teknologi Pemasaran Prediktif: Panduan Bagi Pemula

Ingin mendapatkan ROI maksimal dengan segala usaha pemasaran anda? Inilah saat yang tepat untuk berteman baik dengan teknologi pemasaran prediktif (predictive marketing). Belum lama ini, perusahaan besar rela menginvestasikan banyak usaha dan uang untuk mengumpulkan data demi menguraikan perilaku para pelanggan mereka. Akan tetapi, lanskap digital kini telah berubah drastis, dengan pemasaran online yang menjadi super kompetitif dan pelanggan online yang tersebar di berbagai tempat.

Berikut sebuah kabar baik! Munculnya teknologi baru telah membuka jalan bagi platform-platform pemasaran untuk mengubah algoritme data raksasa menjadi teknologi prediktif yang optimal. Tenang saja dan tidak perlu membawa buku panduan data sains anda. Dalam artikel ini, Anda akan belajar bagaimana mengoptimalkan pemasaran online dengan teknologi prediktif, menargetkan pengunjung bahkan sebelum mereka memasuki situs.

Apa yang dimaksud dengan Teknologi Pemasaran Prediktif?

Teknologi pemasaran prediktif akan menganalisis data pengunjung situs Anda untuk mengidentifikasi pola. Dengan informasi ini, para pemasar dapat menyampaikan pengalaman yang sesuai target pada para pengunjung dengan perilaku serupa dan membantu memindahkannya ke saluran pemasaran.

Penelitian terbaru kami mengenai data e-commerce yang dikumpulkan di Indonesia menunjukkan bahwa rasio perempuan pengguna seluler ada lebih dari 50% dibandingkan dengan laki-laki yang hanya sekitar 40%, sedangkan untuk rasio penggunaan desktop pada laki-laki lebih tinggi sebanyak 60% dan perempuan ada di bawah 50%. Dengan data ini, para pemasar bisa menggunakan teknologi prediktif untuk secara khusus menargetkan pengunjung berdasarkan jenis kelamin mereka.

Misalnya, dengan mengetahui bahwa perempuan lebih banyak beralih ke seluler, perusahaan yang menargetkan pengguna perempuan dapat menyesuaikan pengalaman seluler dengan menu khusus dan rekomendasi produk-produk real-time untuk menciptakan gambaran besar bagi pengunjung perempuan (di mana 50% nya cenderung akan membeli). Jadi, alih-alih menghabiskan tenaga dan uang untuk menjangkau pelanggan perempuan di desktop, brand bisa berkomunikasi dan membangun koneksi langsung melalui perangkat seluler.

Bagaimana cara kerjanya?

Cara kerjanya sendiri sangat sederhana. Semisal situs Anda mendapat ribuan pengunjung dan teknologi memprediksi bahwa seratus dari jumlah pengunjung memiliki kecenderungan pembelian yang tinggi. Satu hal yang perlu Anda lakukan adalah, mengintegrasikan platform pemasaran menjadi platform iklan yang dipilih (Google Adwords, Iklan Facebook, Yandex Direct) untuk meningkatkan segmen pengguna dengan potensi pembelian yang tinggi ke platform iklan Anda.

Anda kemudian dapat menjangkau pengunjung di seluruh situs dan aplikasi, serta berkomunikasi langsung dengan mereka melalui iklan yang ditargetkan. Karena platform tersebut telah memperkirakan para pengunjung yang memiliki potensi pembelian tinggi, Anda akan melihat lebih banyak konversi dibandingkan dengan penggunaan pendekatan ‘spray-and-pray‘ (kapanpun, di manapun). Dan lagi, Return on Ad Spend (ROAS) Anda akan meningkat secara drastis.

Dengan menggunakan teknologi prediktif, para pemasar dapat lebih memahami kecenderungan pengguna mereka dan mengarahkan mereka ke pesan, produk, atau diskon yang sesuai, sehingga mereka lebih banyak terlibat. Hal ini memungkinkan pemasar untuk mengoptimalkan pengeluaran iklan dalam menyederhanakan saluran konversi mereka.

Singkatnya, teknologi ini akan menganalisis data dari semua pengunjung (prospek dan pelanggan), menarik kesimpulan mengenai pola kecenderungan mereka, dan mengidentifikasi kebiasaan kelompok tertentu untuk memprediksi perilaku pengunjung.

Kendati itu belum semua. Dengan menggunakan teknologi pemasaran prediktif, Anda dapat menilai pengunjung terkait dengan kecenderungan pembelian dan mengirimkan pemberitahuan yang ditargetkan dan dipersonalisasi pada mereka.

Wawasan lain yang diraih dari penelitian di ruang e-commerce Indonesia ini juga menunjukkan bahwa traffic pada situs seluler di negara ini mencapai 71%. Hal ini menunjukkan besarnya potensi bagi para pemasar untuk menargetkan pengguna seluler dengan diskon tinggi dan lifetime value, beberapa fitur merupakan informasi dari teknologi prediktif. Dengan demikian, pemasar dapat lebih memahami data historis dan real-time serta memprediksi perilaku di masa depan. Dan hasilnya tidak sebanding: dengan komunikasi yang telah dipersonalisasi dan disesuaikan, pelanggan akan lebih terlibat dan berkonversi lebih baik.

Menutup Kesenjangan Antara Pemasaran dan Periklanan

Jika Anda menjalankan situs e-commerce, tentu saja Anda memiliki strategi pemasaran. Anda bisa saja menggunakan AdWords, Facebook Ads, Display Ads, dan banyak lagi, untuk menarik perhatian pengunjung situs. Anda tidak tahu banyak tentang mereka, namun berharap mereka akan mengklik iklan Anda serta mengunjungi situsnya berkat segmentasi dan penargetan yang telah diterapkan melalui platform iklan Anda. Agar strategi ini berhasil, Anda mungkin sudah menyisihkan anggaran yang besar untuk iklan online, namun, seringnya iya, Anda tetap tidak dapat menyesuaikan pengeluaran untuk pembelanjaan iklan. Balasannya ternyata tidak sesuai dengan semua usaha, waktu dan uang yang telah dihabiskan untuk strategi tersebut.

Mari melihat kembali pada data Indonesia yang telah disebutkan sebelumnya untuk memahami skenario ini dan bagaimana teknologi prediktif dapat mengubah jalannya permainan dengan penggunaan alat personalisasi. Angka tersebut menunjukkan bahwa aktivitas sementara desktop mencapai 40% di siang hari, antara pukul 09:00 pagi hingga 16:00 sore, sesi seluler mencapai 90% pada dini hari, dengan puncaknya pada 04:00 pagi. Ini berarti pada siang hari, pengunjung menghabiskan lebih banyak waktu untuk menjelajah di desktop daripada seluler, namun pada pagi,malam dan dini hari, pengunjung selular meningkat secara drastis.

Dengan wawasan demografi ini, pemasar dapat mengoptimalkan penjelajahan pelanggan sesuai dengan saluran digital mereka serta menargetkan pengguna yang tepat pada waktu yang tepat. Inilah saatnya teknologi membantu menutup kesenjangan antara pemasaran dan periklanan. Dengan menggunakan platform seperti Insider, Anda dapat memprediksi pengunjung yang memiliki kecenderungan tinggi dalam melakukan pembelian dan menjangkau orang-orang di berbagai platform iklan secara anonim.

Kapan dan Bagaimana Untuk Memulai?

Layaknya hubungan lain, menuai keuntungan penuh dari investasi dalam teknologi pemasaran prediktif memerlukan usaha jangka panjang. Hal ini disebabkan oleh akurasi dan efisiensi setiap data engine bergantung pada berapa banyak data yang terdapat di sistem. Semakin banyak data, semakin akurat pola dan wawasan yang akan didapat. Jadi, waktu terbaik untuk memulai adalah sekarang.

Untuk memulai, yang perlu Anda lakukan adalah mengintegrasikan platform teknologi pemasaran prediktif ke situs, memungkinkannya untuk mulai mengumpulkan data dan menciptakan segmen cerdas yang dapat Anda gunakan untuk menargetkan pengunjung dengan kemungkinan konversi lebih tinggi. Anda pasti akan melihat angka pemasaran yang meningkat. Alat yang tersedia cukup sederhana, ramah pengguna, dan tidak memerlukan pengetahuan khusus tentang coding atau data sains. Cukup memilih yang paling sesuai dengan target bisnis Anda, pilih dari rak lalu dapatkan, siap mengirim pesan yang relevan dan membangun komunikasi pribadi dengan segmen pengguna yang benar-benar penting.


Keterangan: Artikel Tamu ini ditulis oleh Edwin Halim. Edwin Halim bekerja sebagai Strategic Account Manager di Insider. Ia dapat dihubungi via email: edwin@useinsider.com.

Predictive Marketing Technology: A Beginner’s Guide

Looking to get maximum ROI from all your marketing efforts? Then it’s time you became best friends with predictive marketing technology. Not long ago, big companies would invest immeasurable effort and money collecting data to decipher the behaviour of their customers. But the digital landscape has drastically changed, with online marketing becoming ever more competitive and the online customer spread out across different channels.

But here’s the good news! The advent of new technologies has paved the way for new marketing platforms to convert gigantic data algorithms into optimized predictive technologies.

Rest assured and leave your data science textbook at home. In this article, you will learn how to optimize online marketing with predictive technologies, targeting visitors even before they enter your website.

What is Predictive Marketing Technology?

Predictive marketing technology analyses data about your website visitors to identify patterns. Using this information, marketers are able to deliver targeted experiences to groups of visitors who behave in similar ways and help to move them along the sales funnel.

Our latest research on ecommerce data collected in Indonesia shows that female conversion rate on mobile is more than 50%, with male rates around 40%, whereas in desktop male conversion rate is higher than 60%, with female rates standing below 50%. With this data in hands, marketers can use predictive technologies to specifically target visitors based on their gender.

For instance, knowing that women convert more on mobile, companies that wish to target a female audience can tailor the mobile experience with custom menu and real-time product recommendations to create hyper-personalized experiences for female visitors (who are already 50% more likely to purchase). So instead of wasting effort and money trying to reach out female customers on desktop, brands can channel their communication and build a more direct connection with them on mobile devices.

How does it work?

The way it works inside the tool is actually quite simple. Say your website gets a thousand visitors and the technology predicts that a hundred of them have a high likelihood of making a purchase. All you need to do is to integrate a marketing tech platform into your chosen ad platform(s) (Google Adwords, Facebook Ads, Yandex Direct) to push this segment of users who have a high purchase potential into your ad platform(s).

You will then be able to reach out to these visitors across the web, mobile web, and apps, and communicate with them directly through targeted ads. Since the platform already predicted that they have a high likelihood of making a purchase, you will see far more conversions than you would when using the conventional ‘spray-and-pray’ approach. Plus, your Return on Ad Spend (ROAS) will increase dramatically.

Using predictive technology, marketers can better understand their users’ preferences and point them to the appropriate messages, products, or discounts, making them more likely to engage. This enables marketers to optimize their ad spend and streamline their conversion funnel.

In short, this technology analyzes data from all your visitors (prospects and customers), draws out patterns in their preferences, and identifies specific group habits to predict a new visitor’s behavior. But that’s not all. Using predictive marketing technology you can score your visitors on their purchase likelihood and send them highly targeted and personalized notification.

Another insight from our research on the Indonesian ecommerce space shows that traffic on mobile web in the country is as high as 71%. This means that there is a huge potential for marketers to target mobile users with a higher discount affinity and a lifetime value, some of the features informed by predictive technologies. This way, marketers can better understand beyond historical and real-time data and predict future behaviours. And the results are unparalleled: with personalized and tailored communication, customers become more engaged and convert better.

Closing the Gap Between Marketing and Advertising

If you’re running an ecommerce site you will, of course, have an advertising strategy. You might be using AdWords, Facebook Ads, Display Ads, and many more, to catch the attention of visitors across the web. You don’t know much about these people, but you hope they’ll click on your ads and visit your website thanks to all the segmentation and targeting you’ve implemented via your ad platform. To make this strategy successful, you’ve probably set aside a huge budget for online advertising, yet, more often than not, you’re still unable to justify your ad spend. The return simply does not match up with all the effort, time and money you put into your strategy.

Let’s look back at the Indonesian data previously mentioned to understand this scenario and how predictive technology can change the game with the use of personalization tools. The figures show that while desktop activities reach a maximum of 40% peak during the day, between 9:00 in the morning and 4:00 in the afternoon, mobile sessions are as high as 90% in the wee hours, with its peak at 4:00 in the morning. This means that during the day, visitors spend more time on desktop browsing than on mobile, but during early morning, evening and late night, mobile visits spike exponentially.

With this valuable demographic insight, marketers can optimize customers’ journeys according to their digital channel and target the right audience at the right time. Here is where technology helps close the gap between marketing and advertising. Using platforms like Insider, you can predict which of your visitors have a high likelihood of making a purchase and reach out to these folks on various ad platforms anonymously.

When and How to Get Started?

Like any other relationship, reaping the full benefits of investment in predictive marketing technology requires a long term effort. This is because the accuracy and efficiency of any data engine relies on how much data there is in the system. The richer the data, the more accurate patterns and insights can be drawn from it. So the best time to get started is now.

To get started, all you need to do is integrate a predictive marketing technology platform with your website, allowing it to start collecting data and creating smart segments which you can use to hyper-target visitors with a high likelihood of conversion. You will definitely see your marketing numbers rising. The tools available are quite simple, user-friendly, and do not require any coding or data science knowledge. Just choose the one that best suits your business’ targets, pick it off the shelf and there you are, ready to send relevant messages and establish more personal communication with the user segments that really matter.


Disclosure: This guest post is written by Edwin Halim. Halim works as a Strategic Account Manager at Insider. He can be reached via email: edwin@useinsider.com.