Tag Archives: EEDAR

Nintendo Switch Merupakan Console Favorit Kaum Hawa, Rangkul Pemain dari Segala Rentang Usia

Kesuksesan Switch memperlihatkan pada kita bahwa masih ada ruang bagi console handheld dedicated untuk berkembang meski segmen ini mendapat gempuran hebat dari smartphone. Fleksibilitas ialah aspek unggulan dari Switch, dan banyak pengguna memperlakukannya sebagai perangat sekunder setelah sebelumnya mereka sudah ber-gaming di Xbox atau PlayStation.

Dua tahun setelah console hybrid Nintendo itu tersedia, detail mengenai demografi pemiliknya mulai tersingkap jelas. EEDAR, firma riset spesialis gaming yang kini dipegang oleh NPD Group itu mengungkap data terkait gamer Switch di kuartal keempat 2018 yang dikomparasi dengan karakterisitik pengguna di momen awal peluncuran produk (yaitu pada triwulan kedua 2017). Hasilnya cukup mengejutkan karena Switch ternyata merupakan hardware gaming  pilihan kaum Hawa.

Mengambil sampel dari konsumen di kawasan Amerika Utara, khalayak awalnya menganggap Switch sebagai console biasa. Saat itu, 70 persen pembeli adalah para pria. Namun selama hampir dua tahun tersedia, ada transisi menarik di komunitas gamer Switch. Pelan-pelan, populasi pemain wanita meningkat. Dan di akhir tahun lalu, jumlah mereka menyamai gamer pria dengan pembagian 50:50.

Hal ini sangat menarik karena memperlihatkan bagaimana Switch berhasil memikat perempuan dibanding console kompetitor. Sebagai komparasi, baik PlayStation 4 maupun Xbox One punya berbandingan user 55 persen pria dan 45 persen wanita. Uniknya lagi, tampaknya perangkat gaming Nintendo sudah lama menjadi favorit kaum Hawa. Contohnya saja pemakaian Wii U dan 3DS, yang didominasi oleh perempuan masing-masing dengan persentase 52 dan 53 persen.

EEDAR 1

Selain jenis kelamin, EEDAR menyingkap usia user Switch dan ternyata mereka datang dari berbagai golongan umur. Adopsi Nintendo di kalangan ‘young adult‘ antara 18 sampai 24 tahun menunjukkan peningkatan signifikan (mencapai 31 persen), begitu pula di kelompok usia 35 hingga 44 tahun (11 persen). Namun yang cukup mengejutkan, ada penurunan minat terhadap Switch di rentang umur 25 sampai 34 tahun. Bisa jadi, lonjakan gamer di usia 24 tahun kebawah dipicu oleh kehadiran game-game eksklusif berkonten ‘kid-friendly‘.

Selain itu, mereka yang baru membeli Switch umumnya bermain game lebih lama. Dalam satu minggu, 59 persen para early adopter ini bisa menghabiskan waktu ber-gaming selama 11 jam lebih.

EEDAR 2

Melengkapi informasi soal karakteristik gamer secara umum, EEDAR menjabarkan info mengenai segala pengeluaran yang berkaitan dengan gaming. Sekitar 9 persen dari mereka tidak tanggung-tanggung dalam berbelanja, rela mengeluarkan US$ 500 lebih selama setahun. Di rentang 12 bulan, sebagian besar gamer (37 persen) sendiri membelanjakan uang antara US$ 100 hingga 250.

Sumber: Games Industry.

Siapakah ‘Pemenang’ E3 2016? Ternyata Bukan Sony Ataupun Microsoft

Tradisi tahunan yang menyusul setelah E3 ialah perdebatan antar fans dari dua kubu console game: Sony dan Microsoft. Meski Microsoft menyingkap Scorpio sebagai kartu As mereka, penampilan Sony boleh dikatakan lebih baik, diisi banyak judul eksklusif. Namun ternyata, mereka bukanlah ‘pemenang’ ajang kali ini, berdasarkan analisis tim spesialis riset pasar.

Berkat layanan seperti Twitch dan YouTube Gaming, ajang E3 tak hanya bisa dinikmati oleh para pengunjung. Memanfaatkan platform streaming Twitch, Electronic Entertainment Design and Research menakar jumlah penonton online masing-masing konferensi pers. Hampir semuanya mengalami kenaikan dari tahun lalu, dan acara EA Play terbukti sukses menghimpun pemirsa paling banyak.

Kemenangan Electronic Arts tersebut sangat menarik mengingat sang publisher memutuskan untuk tidak membuka booth di E3 tahun ini. Sebagai bagian dari agenda EA Play, mereka memindahkan event pers dari hari Senin petang ke Minggu siang. Pemilih waktu yang tepat merupakan alasan mengapa ada lebih banyak orang menyaksikan presentasi EA: karena acara di West Coast itu bertepatan dengan jam aktif khalayak Eropa.

Grafisnya bisa Anda lihat di bawah:

E3 2016 winner

Dari analisis terhadap E3 tahun lalu, EEDAR menemukan bahwa konferensi pers yang dilangsungkan di pagi atau sore akan lebih banyak ditonton dibandingkan event di malam hari, meskipun kalangan media lebih menyukai waktu ini. Sebabnya lagi-lagi terkait penonton di Eropa, yang mampu menyumbangkan angka viewer secara signifikan.

E3 2016 winner 1
Komparasi viewer di tahun ini dan tahun lalu.

Mayoritas penonton event pers di Twitch melonjak tahun ini. Sony memperoleh kenaikan besar dari tahun ke tahun, meskipun jam 18:00 PST (Pacific Standard Time) bukanlah waktu paling optimal – mempunyai dampak negatif terhadap jumlah user streaming. Hal tersebut menyebabkan Sony cuma menempati urutan keempat dalam daftar banyaknya viewer, padahal PlayStation 4 dan PSVR adalah tema yang paling banyak menjadi topik pembicaraan.

Penonton PC Gaming Show sendiri meroket, lebih dari dua kali total viewer tahun lalu – dari kisaran 276.000 menjadi 600.000 orang. Penyelenggara menggeser acara dari Selasa (di tahun lalu) malam ke Senin pagi, mengisi jeda setelah event Microsoft dan Ubisoft, mendapatkan dongkrakan pemirsa dari dua konferensi tersebut.

Satu-satunya publisher yang mengalami penurunan penonton ialah Nintendo, terlepas dari diumumkannya permainan Zelda baru. Boleh jadi, gamer kecewa karena ketiadaan update mengenai NX, ditambah lagi The Legend of Zelda anyar itu tidak dirilis tahun ini.

Sumber: Games Industry.