Tag Archives: Ega Praditya

Tren pengembangan aplikasi oleh operator seluler telah dimulai. Sebelum kehadiran Switch yang didukung Smartfren, Telkomsel meluncurkan by.U

Didukung Smartfren, Switch Mudahkan Pembelian Kartu Perdana dan Paket Data

Bertujuan untuk memudahkan pengguna mendapatkan layanan telekomunikasi secara fleksibel, Switch resmi diperkenalkan. Melalui aplikasi ini, pengguna bisa melakukan pembelian kartu perdana dan mendapatkan paket data internet.

Founder & CEO Switch Ega Praditya mengungkapkan, “Cara kerjanya tidak jauh berbeda dengan proses pembelian SIM Card operator lainnya. Hanya dengan mengedepankan proses online, pengguna bisa langsung mengunduh aplikasi dan memilih nomor SIM yang diinginkan. Usai pembayaran dilakukan kami akan mengirimkan SIM Card tersebut langsung ke rumah pengguna.”

Untuk pembayaran disediakan opsi melalui transfer bank (Permata, Mandiri, dan Danamon), kartu kredit, dan gerai Alfamart. Selain itu Switch menjalin kemitraan dengan dompet digital GoPay dan Dana. Mereka juga merangkul JNE dan GoSend sebagai mitra logistik.

“Kami ingin menghadirkan cara pembelian dengan konsep on demand seperti yang diterapkan oleh layanan e-commerce. Pengguna bisa membeli paket data internet yang diinginkan atau fitur-fitur lainnya sesuai dengan kebutuhan,” kata Ega.

Didukung Smartfren

Ki-ka: Dadang Hidayat Co-Founder & Chief Bussines Officer, Ega Praditya Founder & CEO, Andry The Co-Founder & Chief Experience Officer / Switch
Ki-ka: Dadang Hidayat (Co-Founder & Chief Bussiness Officer), Ega Praditya (Founder & CEO), Andry The (Co-Founder & Chief Experience Officer) / Switch

Kendati founder mengklaim layanan tersebut beroperasi secara independen, inisiatif aplikasi Switch didukung penuh PT Smartfren Telecom (Smartfren). Paket data yang ditawarkan berasal dari nomor-nomor berbasis Smartfren.

“Bisa dibilang proses ini yang membedakan kami dengan operator telekomunikasi lainnya. Meskipun kami menjalankan bisnis layaknya seperti perusahaan operator telekomunikasi pada umumnya, namun kami ingin memangkas penggunaan pulsa yang dibebankan kepada pengguna,” kata Ega.

Konsep serupa sudah diluncurkan Telkomsel. Bernama by.U, aplikasi tersebut didesain untuk memudahkan pengguna mendapatkan paket data dan layanan telekomunikasi lainnya dari perusahaan.

Meskipun tidak benar-benar murni MVNO, konsep yang dihadirkan by.U dan Switch, jika berhasil, menjadi jembatan bahwa branding yang berjalan di atas suatu jaringan seluler tertentu bisa berjalan, terutama jika ditujukan ke kaum muda yang lebih melek digital.

Sebagai pemanis, Switch juga dilengkapi berbagai fitur lain, seperti berita, voucher makanan, game, dan sistem berbasis reward.

“Target kami hingga akhir tahun 2020 adalah terus mengembangkan produk dan menghadirkan inovasi terbaru [..] dan tentunya menampung semua feedback dari pengguna agar kami bisa memenuhi kebutuhan mereka,” kata Ega.

Application Information Will Show Up Here

Qubicle Ingin Akomodir Komunitas untuk Produksi Konten Digital Bermutu

Setelah sebelumnya meluncurkan microsite untuk menghimpun pengguna dengan menghadirkan tantangan beserta kesempatan meraih hadiah, portal muda-mudi Qubicle kini telah hadir dalam versi penuhnya. Sesuai yang telah disampaikan sebelumnya, website konten besutan Codigo Cyberlin Metadata ini hadir untuk mengakomodir konten digital berbasis komunitas.

Quibicle diistilahkan sebagai social content network karena di dalamnya menggabungkan antara pendekatan media sosial dan juga content creation platform. Pengguna di sini dapat berkolaborasi mengkreasikan konten digital (berupa artikel atau konten multimedia) disesuaikan dengan minat atau hobi, sembari berinteraksi dengan orang lain yang memiliki minat yang sama.

Dalam beberapa kesempatan Quibicle juga menghadirkan para selebritis untuk berkontribusi dalam membuat karya, dan pengguna lain pun dapat berkolaborasi dalam proses pembuatannya. Seperti disampaikan oleh Marketing and Communications Specialist Qubicle Avi Kurwet, Qubicle begitu selektif terhadap konten yang dihimpun. Visi Qubicle ingin menghimpun dan menayangkan konten berkualitas. Oleh karenanya proses moderasi juga diterapkan dalam menyajikan konten.

“Qubicle telah bekerja sama dengan berbagai content creator dan komunitas untuk menyediakan konten-konten yang bermutu di dalam Qubicle. Saat ini juga telah terdapat berbagai Qube atau kanal dengan bermacam hobi dan ketertarikan seperti fashion, dance, party, film, art, comedy. Kami ingin menjadi panggung unjuk diri komunitas-komunitas yang sering kali dilihat sebelah mata. Saat ini kami telah meluncurkan versi penuh Qubicle untuk mulai dinikmati pengguna,” ujar Head of Qubicle Ega Praditya.

Di versi terkini dari Qubicle, pengguna yang telah melakukan pendaftaran akan disajikan pada pilihan minat. Pengguna dapat memilih opsi yang disediakan untuk menyesuaikan konten yang akan ditampilkan pada halaman beranda.

“Dengan mengusung motto ’empower one, inspire many’, Qubicle juga akan menyediakan berbagai fasilitas offline seperti galeri untuk pameran, ruang kerja bersama bagi komunitas untuk berkarya, tempat rekaman suara untuk membuat album atau single, dan rekaman video,” pungkas Ega.