Tag Archives: ekosistem esports fifa

Barcelona tak Mau Ikut Dalam Game Esports Bertema Kekerasan

FIFA eWorld Cup 2019 ditonton sebanyak 47 juta kali. Hal ini dianggap sebagai bukti dari potensi dari esports FIFA di dunia. Memang, kebanyakan game esports yang populer adalah game dengan genre FPS atau MOBA. Namun, tampaknya, esports sepak bola juga akan semakin populer. Karena itu, tidak heran jika semakin banyak klub dan pemain sepak bola yang tertarik untuk membentuk tim esports atau bekerja sama dengan organisasi esports yang telah ada, seperti Arsenal atau Juventus. Barcelona menjadi salah satu klub sepak bola yang juga ikut aktif di esports.

Klub Spanyol itu pertama kali memasuki ranah esports pada 2018 dengan berlaga dalam game Pro Evolution Soccer (PES) buatan Konami. Tak berhenti sampai di situ, mereka kemudian ikut turun dalam turnamen Rocket League pada April 2019. Ini memunculkan pertanyaan apakah Barcelona tertarik untuk melakukan ekspansi besar-besaran ke esports. Untuk menjawab pertanyaan ini, President Barcelona, Josep Maria Bartomeu berkata bahwa Barcelona tidak akan ikut serta dalam esports yang menampilkan kekerasan. Alasannya karena kekerasan tidak sesuai dengan reputasi klub.

President Barcelona, Bartomeu. | Sumber: AsianAge
President Barcelona, Joseph Maria Bartomeu. | Sumber: AFP via AsianAge

“Kami punya beberapa tim esports di Asia yang bertanding membawa nama Barcelona,” kata Bartomeu pada Radio Marca, dikutip dari Sports Pro. “Tapi, kami tidak sepenuhnya masuk ke esports karena kami tidak ingin berpartisipasi dalam game yang menampilkan kekerasan, yang merupakan 80 persen dari esports.” Dalam waktu beberapa bulan ke depan, Barcelona berencana untuk bekerja sama dengan tim esports di Tiongkok. Mereka tampaknya lebih memilih untuk bekerja sama dengan tim yang sudah memiliki reputasi daripada harus membangun tim dari nol.

Terkait game bertema kekerasan yang disebutkan Bartomeu, dia tidak menyebutkan judul game tertentu. Namun, game FPS seperti Counter-Strike: Global Offensive dan Call of Duty, keduanya jelas memiliki gameplay yang penuh dengan kekerasan. Padahal, keduanya masuk dalam daftar 15 game esports yang memberikan dampak paling besar pada ekosistem. Meskipun begitu, menurut laporan Palco23, game seperti League of Legends atau Fortnite masih dianggap sebagai game strategi. Sehingga Barcelona tak keberatan untuk mendukung tim yang bermain di kedua game itu.

FIFA eWorld Cup 2019 - MoAuba

Liga Italia Serie A Bakal Adakan Turnamen Esports FIFA 20

Liga sepak bola Italia, Serie A hendak masuk ke ranah esports. CEO Luigi De Siervo mengumumkan bahwa mereka akan mengadakan turnamen esports FIFA 20. Turnamen online tersebut akan mengadu sekitar 4.000 pemain PlayStation 4 yang telah berumur setidaknya 16 tahun. Pendaftaran untuk turnamen tersebut telah dibuka dan tampaknya cukup diminati.

Turnamen yang dinamai eSerie A TIM ini akan memulai babak kualifikasi pada 10 dan 11 Februari 2020. Setelah babak kualifikasi, para peserta akan bertanding dalam group stage, kemudian mereka akan bermain dalam babak playoff sebelum berlaga dalam babak final yang akan disiarkan pada Mei. Selain itu, juga akan digelar acara khusus untuk menobatkan pemenang pertama dari eSerie A TIM.

“Saya bangga bisa menyelenggarakan eSerie A TIM,” kata De Siervo pada Sky Italia dalan konferensi pers, seperti dikutip dari Forbes. “Esports adalah fenomena yang terus berkembang dan merupakan salah satu bagian penting dari bisnis kami di olahraga. Kami memiliki kesempatan untuk ikut serta dalam komunitas yang luas dan beragam, yang memungkinkan kami untuk mendekatkan diri dengan generasi muda. Semua fans kini bisa ikut serta dalam turnamen esports dan pemain terbaik akan bisa mewakili tim favorit mereka.”

Di tengah popularitas esports yang terus meroket, semakin banyak pihak di luar esports yang tertarik untuk masuk. Tahun lalu, FIFA eWorld Cup ditonton sebanyak 47 juta kali. Ini menunjukkan potensi akan scene esports FIFA. Sebelum ini, ada sejumlah klub dan pemain sepak bola yang masuk ke dunia esports. Misalnya, Arsenal dan Gareth Bale yang membuat tim esports. Ada juga klub sepak bola yang memilih untuk bekerja sama dengan organisasi esports besar, seperti Juventus yang memilih Astralis.

Inter Milan juga dikabarkan tertarik untuk masuk ke dunia esports. Menurut laporan situs esports Italia esportsmag, klub asal Italia tersebut akan bekerja sama dengan tim Qlash untuk mewakili mereka dalam turnamen FIFA 20 dan PES 20. Daily Esports menyebutkan, saat ini, Inter Milan memang belum mengonfirmasi kebenaran berita tersebut. Namun, tidak aneh jika mereka memutuskan untuk turut serta dalam esports. Tim Italia lain, Atalanta juga baru saja mengumumkan rencana mereka untuk membuat akademi esports, yang bertujuan untuk mencari pemain terbaik.

Keputusan liga dan klub sepak bola Italia untuk ikut serta dalam esports, industri yang dipenuhi dengan generasi muda, menunjukkan keinginan mereka untuk mengikuti tren yang muncul di kalangan anak-anak muda.

Sumber header: FIFA

Southampton FC Kini Punya Pemain Esports Tetap

Owen Venn menandatangani kontrak dengan Southampton FC, menjadikannya sebagai pemain esports pertama yang bekerja tetap untuk klub asal Inggris tersebut. Menggunakan alias SaintsVenny, pria berumur 22 tahun ini akan mewakili Southampton FC dalam dunia gaming profesional dengan bertanding di turnamen FIFA 20, termasuk 2019/20 ePremier League.

“Kami menyambut Venny sebagai pemain esports resmi kami dengan tangan terbuka,” kata Marketing Director Southampton FC, Luke Nicholson, seperti dikutip dari Esports News. “Sebagai klub, kami bangga dengan pencapaian kami di dunia digital, dan kami selalu berusaha untuk mendekatkan diri dengan fans dan audiens menggunakan cara baru yang menarik. Kami dapat melakukan itu dengan melibatkan diri dalam esports, area yang berkembang pesat dalam beberapa tahun belakangan.”

Owen Venn saat mewakili Southampton FC di ePremier League. | Sumber: Esports News
Owen Venn saat mewakili Southampton FC di ePremier League. | Sumber: Esports News

Setelah mendapatkan kontrak, Venn akan mendapatkan gaji bulanan dari Southampton FC. Selain itu, dia juga akan mendapatkan sejumlah dukungan lain untuk memastikan bahwa kondisinya tetap prima, baik dari segi mental maupun fisik, saat bertanding dalam turnamen esports. Salah satu dukungan yang didapatkan oleh Venn adalah akses ke psikolog olahraga serta ahli nutrisi dan fitness. Dengan begitu, diharapkan, Venn dapat merealisasikan potensinya sebagai pemain profesional.

Sebelum ini, Venn juga telah merepresentasikan Southampton dalam ePremier League pertama. Dalam turnamen tersebut, dia lolos ke babak semi-final dari PlayStation 4 bracket dan lolos babak kualifikasi untuk eChampions League. “Venny mewakili kami dengan sangat baik dalam ePremier League musim lalu, dan kami senang bisa menjalin kerja sama yang lebih erat dengannya sekarang,” kata Nicholson. “Kami senang untuk mendukungnya mencapai tujuannya sendiri dan kami tak sabar untuk melihat pencapaiannya bersama kami.”

Owen sendiri mengaku puas dengan kontrak yang dia dapatkan dengan Southampton FC. Dia berharap, kerja sama dengan klub sepak bola tersebut akan membantunya untuk mengembangkan karirnya dalam dunia gaming profesional. “Saya bangga untuk menjadi pemain esports FIFA Southampton FC pertama,” kata Venn. “Saya memiliki ambisi besar dan saya merasa, Southampton dapat memberikan dukungan yang saya perlukan untuk memajukan karir saya. Saya tak sabar untuk melihat pencapaian yang bisa kami dapatkan melalui kerja sama ini.”

Sumber header: Esports News

Kualifikasi IGL Pekan 5, Lolosnya Player Sukabumi di antara Nama Besar Kancah FIFA 19

Indonesia Gaming League kini sudah memasuki fase kualifikasi pekan kelima . Pekan ini menjadi pekan kualifikasi yang panas. Pasalnya dua dari tiga peserta yang lolos pada pekan ini merupakan pemain profesional yang sudah tergabung ke dalam organisasi esports ternama.

Dua orang tersebut adalah Ega “Eggsy” Rahaditya dari RRQ, dan Muhammad “Icanbutsky” Ikhsan dari PG.Barracx. Terselip di antara dua nama besar tersebut, ada sosok pemain yang mungkin namanya belum sebegitu berkibar seperti dua pemain lainnya. Dia adalah sosok Rakel Ramadhan pemain FIFA 19 asal Sukabumi.

Berbincang singkat dengan Achmad Fadh selaku Community Manager IGL, ia mengatakan bahwa Rakel merupakan pemain yang sama-sama dari komunitas Sukabumi. “Iya dia memang bukan pemain pro yang tergabung dalam satu organisasi esports profesional, tapi dia satu komunitas dengan finalis Sukabumi lainnya” Fadh mengatakan kepada Hybrid.

Sumber: Instagram @igl.id
Sosok Rakel Ramadhan, pemain yang berhasil lolos di antara pemain dengan nama besar di jakat kompetisi FIFA 19. Sumber: Instagram @igl.id

Sejauh ini kehadiran komunitas FIFA Sukabumi memang terasa sangat kuat selama lima pekan kualifikasi IGL berjalan. Total sudah ada tiga pemain asal Sukabumi yang lolos ke IGL. Ketiga pemain tersebut selain Rakel Ramadhan adalah, Arlan Paranti yang lolos dari kualifikasi pekan kedua, dan Egi Ilyas Fauzi yang lolos dari kualifikasi pertama.

Arlan Paranti sempat menceritakan secara singkat soal keadaan komunitas FIFA di Sukabumi kepada Hybrid. “Di Sukabumi lumayan cukup ramai yang main FIFA daripada PES, terutama di rental. Kebetulan kita yang suka main online, memang suka kumpul, dan punya Pro Club bernama Cups FC. Semua yang lolos IGL itu merupakan bagian dari Cups FC.” Arlan bercerita kepada Hybrid.

Bagi Anda yang belum tahu, Pro Club merupakan salah satu mode permainan online di dalam FIFA 19. Dalam mode ini, setiap pemain memegang satu pemain di dalam pertandingan. Jadi dalam satu pertandingan bisa ada sampai dengan 22 pemain, yang mengendalikan masing-masing pemain di dalam tim.

Sumber: Instagram @igl.id
Arlan Paranti, salah satu penggagas Cups FC, komunitas Esports FIFA 19 yang berbasis di Sukabumi. Sumber: Instagram @igl.id

Lebih lanjut cerita soal Cups FC, Arlan mengatakan bahwa ia dan kawan-kawan komunitas memang ingin memajukan esports FIFA di Sukabumi lewat komunitas online yang dibuatnya tersebut. “Kami kepingin suatu saat ada yang mensponsori Cups FC, karena kami yakin kami punya potensi lebih terutama dari pemain-pemain mudanya.”

Saat ini sendiri ada 4 daerah yang tergabung ke dalam Cups FC. Empat daerah tersebut adalah Sukabumi, Surabaya,  Lombok, dan Jakarta. Dengan 9 orang yang menjadi anggota Cups FC, Sukabumi merupakan mayoritas dalam komunitas ini. “Masih akan ada kejutan dari Cups FC untuk kualifikasi IGL pekan selanjutnya. Menurut saya, setidaknya masih ada 2-3 orang lagi dari Sukabumi yang berpotensi lolos kualifikasi IGL.” Kata Arlan menceritakan potensi Cups FC.

Kualifikasi FIFA 19 FUT IGL 2019 kali ini memang lebih keras dibanding pekan-pekan sebelumnya. Fadh mengatakan bahwa hampir semua klub esports profesional Indonesia mengikuti kualifikasi ini, kecuali SFI yang diwakili oleh Kenny Prasetyo. Namun ada 3 bracket di dalam setiap kualifikasi IGL 2019, jadi Rakel memang tidak bertemu dan bertanding dengan Ega ataupun Icanbutsky pada kualifikasi ini.

Icanbutsky, salah satu pemain jagoan di kancah FIFA yang berhasil lolos IGL pekan ini. Sumber: PG.Barrackx Official Media
Icanbutsky, salah satu pemain jagoan di kancah FIFA yang berhasil lolos IGL pekan ini. Sumber: PG.Barrackx Official Media

Masih ada 3 pekan dan 9 slot tersisa untuk menuju ke liga utama IGL 2019 ini. Pekan ini merupakan pekan keenam dari kualifikasi IGL 2019. Bagi Anda yang ingin menjajal kemampuan bermain FIFA 19 FUT dan mengikuti kualifikasi, Anda dapat mendaftarkan diri lewat laman registrasi resmi Indonesia Gaming League. Pendaftaran untuk kualifikasi pekan 6 sendiri masih terbuka sampai 12 April 2019 mendatang.

Selamat untuk Icanbutsky, Eggsy, dan Rakel yang berhasil lolos ke IGL dari kualifikasi pekan 5 ini. Menarik memang melihat dinamika kancah esports lokal FIFA 19, yang punya ragam pemain dari ragam daerah. Akankah muncul kejutan lain pada pekan 6 kualifikasi IGL 2019?

 

Tiga Pemain Terbaik Indonesia Gaming League dari Fase Kedua Kualifikasi Online

Kualifikasi fase kedua Indonesia Gaming League (IGL) baru saja selesai pada Minggu, 17 Maret  2019, lalu. Kompetisi IGL ini merupakan liga esports yang mempertandingkan game FIFA 19 FUT (Versi online dari game FIFA 19). Liga ini merupakan kompetisi rutin FIFA 19 FUT yang ditujukan untuk mencari bakat pemain FIFA 19 terbaik se-Indonesia.

Sebanyak 250 pemain telah berpartisipasi pada minggu kedua liga ini. Kualifikasi online dari IGL 2019 ini berlangsung selama delapan pekan, mulai dari 9 Maret sampai 27 April 2019 mendatang. Dari setiap pekan, tiga pemain terbaik akan diambil untuk memasuki fase babak liga.

Sumber: dokumentasi resmi IGL
Sumber: dokumentasi resmi IGL

Namun satu yang menarik adalah, meskipun Anda gagal di pekan sebelumnya, Anda masih bisa mengikuti kualifikasi kembali di pekan berikutnya. Tercatat, beberapa nama besar di esports FIFA 19 bahkan sempat gugur di pekan pertama dan kedua kualifikasi online. Nama seperti Anding wong (EVOS), Angga (The Prime), Kenny Prasetyo (SFI), Icanbutski (PG.Barracx), Tarigan (CAPCORN), Davi (NARA), dan Chanks (XCN) merupakan nama besar yang belum berhasil lolos dari kualifikasi online.

Dari kualifikasi sepekan kemarin sudah terpilih tiga pemain terbaik yang berhasil lolos dari kualifikasi. Mereka yang berhasil lolos adalah Abdul “PandaDewa” Rozak R (Jakarta), Dedy “DavionGre” Tami H (Bogor), dan Arlan “ParantiFIFA” Paranti (Sukabumi). Penasaran dengan sosok sosok tersebut, kami pun menanyakan komentar dari Achmad “FadhKarim” Fadh selaku Ketua Indonesia FIFA juga community manager dari IGL.

“Kalau untuk kelolosan Rozak dan Dedi sebenarnya sesuai prediksi saya, tetapi untuk Paranti agak surprise. Kenapa? Karena dia bisa mengalahkan dominasi beberapa pemain yang sudah profesional dan dinaungi oleh organisasi.” Ucap Fadh mengomentari ketiga orang yang lolos tersebut.

Achmad Fadh (Kiri) ketua komunitas FIFA, sekaligus community manager di IGL. Sumber: RevivalTV
Achmad Fadh (Kiri) ketua komunitas FIFA, sekaligus community manager di IGL. Sumber: RevivalTV

Paranti memiliki gaya permainan yang unik. Skuad FUT miliknya banyak mengandalkan pemain pemain klasik seperti Hernan Crespo, Gennaro Gattuso, Luis Figo, serta ditambah dua jendral lini belakang yaitu Paolo Maldini serta Fabio Cannavaro. Faranti mengandalkan pola permainan 4-3-3 yang siap berganti menjadi 4-2-3-1 wide. Dengan permainan penyerangan serta pertahan yang seimbang dan cukup presisi, Paranti kerap melakukan serangan counter attack yang mematikan.

Namun menariknya, kalau bicara soal pemain yang paling potensial, Fadh malah lebih melihat Abdul Rozak. “Karena dia adalah salah satu player yang memiliki skill di atas rata-rata, dicampur gaya permainan possession yang kuat.” Jawab Fadh membicarakan soal Abdul Rozak.

Saat ini baru ada 6 pemain yang lolos ke dalam liga IGL. Fase online qualifier masih berlangsung sampai 26 April 2019 mendatang. Ini berarti tersisa sekitar 6 pekan lagi untuk mencari 18 pemain lain guna berkompetisi di IGL 2019. Bagi Anda pemain FIFA 19 FUT dan ingin menguji kemampuan di dalam kompetisi, Anda bisa langsung ke laman resmi Indonesia Gaming League untuk mendaftarkan diri ke dalam online qualifier pekan selanjutnya.