Tag Archives: Ekspansi bisnis

Rencana Bisnis Fore Coffee 2022

Fore Coffee Genjot Ekspansi Gerai Baru untuk Jangkau 30 Kota di Indonesia

Fore Coffee akan menggenjot ekspansi gerai baru di Indonesia tahun ini demi mengakselerasi pertumbuhan bisnisnya. Startup coffee chain ini menargetkan penambahan maksimal sebanyak 100 gerai baru dan melanjutkan pengembangan produk F&B seasonal (musiman).

Dalam keterangan resminya, Fore Coffee menyebut telah menjual 5 juta cup kopi di sepanjang 2021. Salah satu produk musimannya, Almond Cocoa Series yang dirilis akhir November 2021, tercatat menjadi menu terlaris dengan penjualan lebih dari 300 ribu cup.

Adapun, Fore Coffee telah membuka 42 gerai baru di beberapa kota metropolitan, seperti Denpasar, Palembang, Yogyakarta, Malang, hingga Batam. Per Februari 2022, Fore Coffee tercatat memiliki 110 gerai.

Dihubungi DailySocial.id secara terpisah, Co-Founder & CEO Fore Coffee Vico Lomar mengaku bahwa industri F&B memang tengah dalam pemulihan di masa pandemi. Kendati demikian, penambahan gerai Fore Coffee meningkat cukup signifikan dari awalnya hanya ada di empat kota di awal 2021, kini sudah berada di 18 kota.

Terlepas dari itu, ujarnya, Fore Coffee mampu mengecap pertumbuhan penjualan yang baik, bahkan ketika varian Delta sedang mengganas di Indonesia pada pertengahan Juni 2021.

“Saya meyakini strategi the right product, price, dan experience menjadi landasan kuat ekspansi kami. Tentu kami selektif dalam membangun gerai baru, kami cek lokasi, visibility agar dapat menjangkau ke 30 kota di Indonesia,” paparnya.

Selain ekspansi gerai, Fore Coffee juga menggenjot program pemasaran kreatif bersama mitra food delivery seperti Go Food, Grab Food, Shopee Food, dan Traveloka Eats. Salah satunya melanjutkan menu-menu musiman terbaru pada Maret-April mendatang dan meluncurkan lini produk makanan terbaru bernama Fore Deli.

“Potensi pasar upper class terus berkembang, terutama segmen pasar yang selalu mencari tahu produk baru dan relevan terhadap kebutuhannya. Kami akan berkolaborasi dengan brand, influencer, yang cocok dengan produk kami, serta melakukan campaign. Artinya, kami tidak sekadar membangun gerai baru saja,” tambahnya.

Seperti diketahui, Vico Lomar merupakan pakar profesional di bidang F&B selama lebih dari 20 tahun. Misinya adalah memperkuat kehadiran Fore Coffee di kalangan masyarakat peminat kopi kekinian. Ia berkomitmen untuk terus mengawal proses dari hulu ke hilir untuk dapat menyajikan kopi bernilai bagi masyarakat.

Selain Vico, Fore Coffee juga diperkuat oleh Umara Ardra yang mengembang posisi sebagai Chief Financial Officer (CFO). Kepemimpinan Vico Lomar dan Umara Ardra diyakini dapat membuka berbagai peluang untuk mendongkrak jangkauan Fore Coffee di Indonesia, baik dari upaya penggalangan dana, pembukaan gerai, hingga pengembangan fitur di aplikasi Fore Coffee untuk mendorong pengguna dan transaksi.

Terkait kebutuhan modal untuk ekspansi ini, Vico enggan berkomentar lebih lanjut. “Saat ini yang bisa kami katakan, kami adalah profitable business and we have a very good numbers in terms of it untuk bisa grow secara eksponensial,” ujarnya.

Dinamika coffee chain Indonesia

Di sepanjang 2021, gerak startup coffee chain di Indonesia terbilang dinamis. Beberapa di antaranya mendapatkan pendanaan baru untuk mendukung ekspansi gerai mereka di Indonesia. Menurut data yang kami himpun per November 2021, ada lebih dari 4.500 jaringan coffee chain di seluruh Indonesia.

Selain Fore Coffee, startup lain yang mengusung konsep “grab and go“, adalah Kopi Kenangan baru-baru ini mengantongi status baru sebagai startup new retail unicorn pertama di Indonesia. 

Kemudian, JIWA Group juga memperoleh mendapatkan pendanaan tahun lalu untuk memperkuat strategi omnichannel dengan memanfaatkan aplikasi JIWA+. Startup portofolio dari Rocket Internet, Flash Coffee juga mulai ekspansi ke pasar Indonesia dengan menargetkan pembangunan 75 gerai baru di 2021.

Application Information Will Show Up Here
Waku sajikan berbagai pilihan katering yang bisa dipesan secara online

Waku Terus Perluas Area Bisnis di Tengah Momentum Pertumbuhan Aplikasi Kuliner

Setelah melakukan rebranding akhir tahun 2020 lalu, platform yang memungkinkan penggunanya mudah mendapatkan makanan atau kuliner, Waku, melakukan ekspansi di beberapa wilayah di Indonesia. Setelah melakukan ekspansi di Medan dan Denpasar, kini mereka juga telah hadir di Bandung dan Tegal.

Kepada DailySocial, Founder & CEO Anthony Gunawan mengungkapkan, alasan utama mengapa kota-kota tersebut dipilih untuk ekspansi adalah, adanya klien anchor yang perlu dilayani.

“Selain Denpasar dan Medan, kami sudah berhasil ekspansi ke Bandung dan Tegal juga. Empat kota-kota baru ini termasuk kota metropolitan yang menjadi target ekspansi kami di tahun 2021,” kata Anthony.

Ekspansi bisnis pada umumnya bukanlah hal yang dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. Banyak sekali faktor dan sumber daya yang perlu dipersiapkan sebelumnya. Tetapi dengan model bisnis dan tim operasional yang dimiliki, Waku membuktikan bahwa ekspansi bisnis tidak sulit dilakukan. Perusahaan juga terus berinovasi dan membuat menu-menu baru dan layanan-layanan baru dengan cepat.

“Dengan memiliki dapur-dapur yang sangat profesional dan berpengalaman, digabung dengan sistem dan tim Waku yang sudah kokoh dan berpengalaman juga, kami dapat memastikan Waku dapat diterapkan di seluruh kota di Indonesia dan akan beroperasional dengan baik sekali, untuk memenuhi kebutuhan makanan karyawan baik di perusahaan maupun pemerintahan,” kata Head of Operations Waku Farid Syuhada.

Di Indonesia sendiri, bisnis teknologi terkait kuliner memang sedang banyak digencarkan. Salah satunya Kulina, startup berbasis di Jakarta yang juga sediakan paket katering untuk personal maupun perusahaan. Selama pandemi sendiri, kami memantau peningkatan traksi di bisnis pengantaran makanan, lantaran adanya pembatasan sosial dan adopsi layanan teknologi yang makin masif.

Rencana Waku tahun 2021

Walaupun pandemi telah memberikan banyak sekali tantangan baru bagi bisnis Waku, namun secara keseluruhan telah memberikan dampak yang sangat positif terhadap pertumbuhan bisnis Waku. Tahun 2020, Waku mengklaim telah berhasil meningkatkan penjualan dan melebarkan coverage area layanan ke beberapa kota besar, serta turut menambah jumlah cloud kitchen Waku dalam waktu yang singkat. Secara keseluruhan Waku telah memiliki lebih dari 40 dapur katering dan cloud kitchen, dan lebih dari 300 klien perusahaan dan pemerintahan.

“Banyak sekali perbedaan dan unique selling propositions yang dimiliki oleh Waku. Salah satu yang paling utama yaitu Waku adalah satu-satunya F&B assistant yang memberikan solusi terlengkap bagi klien perusahaan dan pemerintahan, baik untuk makanan harian, keperluan meeting, training, acara-acara, kebutuhan mendadak, dan lain-lain. Dengan lebih dari 16 kategori dan 15 ribu pilihan menu, Waku merupakan one-stop all-in-one solutions bagi pelanggan,” kata Anthony.

Tahun ini Waku memiliki beberapa target dan rencana yang ingin dilancarkan, di antaranya adalah berencana hadir di semua kota metropolitan di Indonesia, meluncurkan beberapa brand dan layanan baru juga. Saat ini Waku juga tengah melakukan penggalangan dana untuk tahapan Seed.

“Potensi catering dan cloud kitchen sangatlah besar, dengan adanya COVID-19 maupun tidak. Kami selalu bersemangat dan optimis untuk terus bertumbuh dan melayani pasar yang lebih luas di seluruh Indonesia.” ujar Anthony.

Application Information Will Show Up Here