Agate yang merupakan perusahaan developer dan penerbit game terbesar di Indonesia baru saja mengumumkan langkah akuisisi terhadap sebuah perusahaan game lain, yaitu Ekuator Games. Menurut siaran pers yang dirilis Agate, bergabungnya dua perusahaan yang sama-sama bermarkas di Bandung ini telah resmi berlaku sejak tanggal 5 Januari 2019, dengan total nilai akuisisi senilai Rp5 miliar.
Akuisisi ini merupakan salah satu bentuk kolaborasi talenta-talenta game developer lokal, juga usaha untuk meningkatkan kualitas karya anak bangsa. CEO Agate, Arief Widhiyasa, mengatakan bahwa ia ingin mempersatukan kekuatan milik Agate dengan talenta para kru Ekuator Games, dengan harapan mereka bisa bersama-sama mendorong perkembangan industri game Indonesia ke ranah global.
Rumor tentang bergabungnya kedua perusahaan ini sudah beredar sejak sekitar perempat akhir 2018, namun pengumuman resminya baru diluncurkan sekarang. Ekuator Games pun sebenarnya telah bekerja sama dengan Agate sejak lama sebelum terjadinya akuisisi. Penggabungan ini bisa dibilang sebuah acara “pulang kampung”, karena Ekuator Games sendiri sebenarnya didirikan oleh kru yang sebagian besar adalah mantan karyawan Agate.
“Sebelum merger Ekuator udah co-dev sama Agate buat project baru. Di project ini Ekuator practically bergerak sebagai divisi sendiri yang terpisah dari Agate. Setelah merger kita masih jadi divisi sendiri, tapi integrated dengan Agate,” jelas Cipto Adiguno, eks-CEO Ekuator Games yang kini menjabat sebagai Vice President of Consumer Games di Agate.
Selain proyek baru yang belum bisa diumumkan tersebut, sebagian kru Ekuator Games juga sempat terlibat dalam pembuatan Valthirian Arc: Hero School Story. Sementara dalam game bikinan Ekuator Games, yaitu Celestian Tales: Old North, pengerjaan soundtrack digarap oleh para komponis dari divisi musik Agate yang dulunya disebut sebagai Agate Simfonia.
Salah satu manfaat langsung yang muncul dari merger antara Agate dan Ekuator Games ini adalah jaminan atas masa depan franchise Celestian Tales. Ketika proyek Celestian Tales dimulai, Ekuator Games merencanakan agar game tersebut menjadi sebuah trilogi. Celestian Tales: Old North merupakan bagian pertama, dan Ekuator telah merilis DLC cerita tambahan berjudul Howl of the Ravager. Akan tetapi game keduanya, yaitu Celestian Tales: Realms Beyond, mengalami hambatan sehingga belum bisa diselesaikan.
https://www.youtube.com/watch?v=pFlWLcEfNAQ
“Sebagai bagian deal merger Agate akan funding sisa development Celestian Tales sampai memenuhi semua kewajiban Kickstarter-nya. IP-nya jadi milik Agate,” demikian ungkap Cipto kepada Hybrid. Menurut jadwal yang mereka cantumkan di situs Kickstarter, Celestian Tales: Realms Beyond seharusnya dirilis pada bulan Desember 2017. Dengan adanya merger ini para penggemar Celestian Tales bisa tenang karena petualangan Lucienne, Reynard, dan kawan-kawan pasti akan diceritakan sampai selesai.
Selain merger dengan Ekuator Games, Agate juga tengah mempersiapkan diri untuk melakukan relokasi markas. Saat ini kru Agate sudah mencapai 170 orang, dan kantor Agate yang berada di Bandung wilayah Gegerkalong kurang memadai untuk jumlah tersebut. Semoga saja semua perubahan ini dapat terus membawa dampak positif, dan Agate bisa menciptakan produk yang melampaui kesuksesan Valthirian Arc: Hero School Story nantinya.