Ekuitas adalah salah satu cara paling umum yang analis gunakan, untuk menilai kesehatan keuangan bisnis. Dalam neraca perusahaan, selisih antara kewajiban dan asetnya menunjukkan seberapa besar ekuitas yang perusahaan miliki. Investor yang menetapkan harga saham agai nilaimya, menjadi acuan untuk nilai ekuitas.
Apakah kamu tertarik untuk mempelajari lebih lanjut mengenai ekuitas? Simak artikel berikut ini, ya!
Definisi Ekuitas
Ekuitas mengacu pada kepemilikan saham yang dimiliki oleh individu atau entitas dalam perusahaan atau properti. Ekuitas mewakili sisa dalam aset setelah dikurangi kewajiban. Dalam istilah yang lebih sederhana, ekuitas mewakili bagian yang menjadi milik pemilik atau pemegang saham.
Dalam konteks bisnis, ekuitas sering dikaitkan dengan saham atau kepemilikan di sebuah perusahaan. Ketika seseorang membeli saham perusahaan, ia memperoleh ekuitas di perusahaan tersebut dan menjadi pemegang saham. Jumlah saham yang mereka miliki menentukan bagian kepemilikan dan jumlah ekuitas yang mereka miliki.
Ekuitas mewakili klaim atas aset dan pendapatan perusahaan. Pemegang saham yang memiliki ekuitas di sebuah perusahaan memiliki hak-hak tertentu, seperti hak suara dalam urusan perusahaan dan hak untuk menerima bagian dari keuntungan perusahaan, yang dikenal sebagai dividen. Jika perusahaan dijual atau dilikuidasi, pemegang saham mungkin juga berhak atas sebagian dari hasil penjualan.
Ekuitas adalah konsep penting dalam keuangan dan investasi. Ekuitas sering digunakan untuk menilai nilai dan kesehatan keuangan perusahaan. Posisi ekuitas perusahaan dapat dievaluasi melalui metrik seperti rasio ekuitas (ekuitas dibagi dengan total aset) atau laba atas ekuitas (laba bersih dibagi dengan ekuitas).
Dalam bidang keuangan pribadi, ekuitas dapat merujuk pada nilai aset yang dimiliki individu, seperti ekuitas di rumah. Ekuitas rumah merupakan bagian dari properti yang benar-benar dimiliki oleh pemilik rumah, tidak termasuk hipotek atau pinjaman yang dijamin dengan properti tersebut. Pemilik rumah dapat memanfaatkan ekuitas rumah mereka untuk mendapatkan pinjaman atau jalur kredit, yang sering disebut sebagai pinjaman ekuitas rumah.
Ekuitas juga dapat dilihat dalam konteks keadilan sosial dan kewajaran. Dalam hal ini, ekuitas menekankan prinsip keadilan dan kesempatan yang sama..
Jenis Ekuitas
Terdapat berbagai jenis ekuitas, berikut ini adalah penjelasan dari beragam jenis ekuitas.
Ekuitas Pemilik
Istilah ekuitas pemilik biasanya mengacu pada kepemilikan perseorangan (bisnis dengan satu pemilik) dan kemitraan. Tidak seperti bisnis dengan banyak pemegang saham, pemilik perseorangan dan kemitraan mengasumsikan kepemilikan total atas bisnis.
Ini merupakan klaim pemilik atas apa pun yang tersisa jika bisnis habis terjual, atau semua kewajiban sudah terbayar. Perhitungan ekuitas pemilik sama dengan ekuitas pemegang saham.
Ekuitas Pemegang Saham
Ekuitas pemilik mengacu pada kepemilikan perseorangan dan kemitraan, sedangkan ekuitas pemegang saham hampir selalu berkaitan dengan banyak pemegang saham. Dalam kasus ini, beberapa investor memiliki saham di perusahaan – yang berarti pemilik bisnis tidak memiliki 100% kepemilikan ekuitas.
Ada banyak jenis pemegang saham. Beberapa adalah investor saham – perusahaan publik dapat menerbitkan ekuitas (dalam bentuk saham) untuk meningkatkan modal dan mendanai pertumbuhan. Yang lainnya adalah karyawan bisnis yang menawarkan ekuitas sebagai bentuk kompensasi.
Investor swasta, seperti angel investor dan pemodal ventura (VC), juga akan mencari ekuitas sebagai imbalan atas pendanaan. Dalam kasus apa pun, jika bisnis dijual atau dilikuidasi, pemegang saham akan menerima sisanya.
Cara Menghitung Ekuitas
Untuk menghitung ekuitas, rumusnya adalah:
Ekuitas = Aset – Kewajiban
Beberapa aset yang umum termasuk:
- Uang tunai
- Piutang usaha
- Persediaan
- Bahan baku
- Properti, pabrik, dan peralatan
- Merek dagang dan paten
Beberapa liabilitas yang umum termasuk:
- Utang usaha (AP)
- Pajak yang harus dibayar
- Pinjaman
- Utang bank
- Utang hipotek
- Upah yang terhutang
Perlu diingat, rumus ini mencakup aset dan liabilitas lancar (misalnya, uang tunai) dan tidak lancar (misalnya, utang jangka panjang).
Cara Menghitung Ekuitas Pemegang Saham
Secara umum, ekuitas pemilik dan ekuitas pemegang saham memiliki rumus yang sama. Namun, beberapa investor menggunakan rumus alternatif untuk menghitung ekuitas pemegang saham yang bernama metode modal saham. Berikut rumusnya:
Ekuitas Pemegang Saham = Modal Saham + Laba Ditahan – Saham Treasuri
Modal saham mewakili uang yang perusahaan peroleh melalui penerbitan saham biasa atau saham preferen. Laba ditahan adalah laba kumulatif perusahaan setelah memperhitungkan dividen.
Jika sebuah perusahaan memperoleh laba bersih $7 ribu dan membagikan dividen $2 ribu, maka perusahaan tersebut akan memiliki laba ditahan sebesar $5 ribu. Saham treasuri, juga dikenal sebagai saham yang diperoleh kembali, terjadi ketika perusahaan membeli kembali saham yang beredar.
Perusahaan dapat membeli kembali saham karena berbagai alasan, termasuk mengkonsolidasikan kepemilikan dan memengaruhi harga saham.
Nah, itulah penjelasan mengenai ekuitas. Jika kamu ingin menghitung besaran ekuitas, jangan lupa gunakan rumus yang ada, ya!