Tag Archives: element inc.

Biometric Platform Developer Element Inc Debuts in Indonesia

Element Inc partners with BCA for its debut in Indonesia. In its release, the New York-based biometric platform developer said, BCA is to implement authentication solution using facial recognition. Before Jakarta, Element Inc also has an operational base in Singapore, Manila, Nairobi, and Lagos.

The mobile software base biometric technology implementation from Element Inc is expected to ignite banking service development, to open the digital banking innovations and provide a convenient process. It includes improving customer acquisition for BCA by offering a safe and user-friendly experience through biometric authentication. It goes along with BCA’s main focus in its technology innovation.

“BCA’s reputation and success as the biggest private bank in Southeast Asia reflect the company’s leading technology innovation, giving the customers high-quality products and services in digital banking,” Head of Element Inc Indonesia, Suluh Adi said.

“By 2025, 284 million Indonesians are projected to have 410 million smartphone connection, that allows mobile banking to have the next breakthrough in digital financial. We’re proud to be partners with BCA in order to develop digital initiatives and take a closer step to the frictionless future,” he added.

Indonesia and target in 2019

Element Inc is supported by far with some investors, including GDP Venture, PTB Ventures, Central Capital Ventura, MDI Venture, and BRI investment arm. The Artificial Intelligence and biometric solution of Element Inc offer palm, fingerprint, and face recognition in the simplest and safest way.

The strategy for new markets, including Indonesia, is to adjust and form partnerships. Starts from the national-scale company for financial service, health and communication, also innovation companies with rapid growth in the market.

Their focus in Indonesia begins with providing high quality, streamlined, and scalable software service to be used by partners, including requirements and market demand. Their team believes the KPI on user growth and revenue will be discovered once the partner’s success metric achieved.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

BCA jalin kemitraan dengan Element Inc untuk solusi digital

Pengembang Platform Biometrik Element Inc Debut di Indonesia

Element Inc jalin kerja sama dengan BCA untuk debutnya di Indonesia. Dalam rilisnya, startup pengembang platform biometrik berbasis pusat di New York tersebut menuliskan, BCA akan menerapkan solusi autentikasi menggunakan facial recognition. Selain di Jakarta, Element Inc juga sudah memiliki basis operasi di Singapura, Manila, Nairobi dan Lagos.

Penerapan teknologi biometrik berbasis perangkat lunak mobile dari Element Inc diharapkan bisa memicu pertumbuhan layanan perbankan, membuka kunci untuk seluruh inovasi digital banking dan memberikan keamanan yang lebih baik. Termasuk meningkatkan akuisisi pelanggan BCA dengan menawarkan sebuah pengalaman yang nyaman dan aman melalui autentikasi biometrik. Sesuai dengan fokus BCA dalam inovasinya di bidang teknologi.

“Reputasi dan kesuksesan BCA sebagai salah satu bank swasta terbesar di Asia Tenggara mencerminkan kepemimpinan inovasi teknologinya, memberikan pelanggan mereka produk dan layanan berkualitas tinggi dalam perbankan digital,” ujar Head of Indonesia Element Inc Rizki Suluh Adi.

“Pada tahun 2025, diproyeksikan 284 juta orang Indonesia diperkirakan memiliki 410 juta koneksi ponsel cerdas, memungkinkan mobile banking untuk membuka terobosan berikutnya dalam layanan keuangan digital. Kami bangga dapat bermitra dengan BCA untuk memajukan inisiatif digitalnya dan melangkah selangkah lebih dekat untuk membangun frictionless future,” imbuhnya.

Indonesia dan target di tahun 2019

Element Inc sejauh ini didukung oleh sederet investor seperti GDP Venture, PTB Ventures, Central Capital Ventura, MDI Venture, hingga unit investasi BRI. Teknologi kecerdasan buatan dan solusi biometrik Element Inc menjanjikan solusi pengenalan wajah, sidik jari, hingga telapak tangan yang dikemas dengan kemudahan dan aman.

Strategi yang diusung Element Inc untuk pasar-pasar baru, termasuk Indonesia adalah dengan penyesuaian dan kerja sama. Mulai dari perusahaan skala nasional untuk penyedia jasa finansial, kesehatan dan komunikasi hingga perusahaan inovasi yang bertumbuh dengan pesat di pasar.

Fokus mereka di Indonesia dimulai dengan menyediakan layanan perangkat lunak berkualitas tinggi, streamlined dan scalable yang bisa dimanfaatkan oleh mitra-mitra, termasuk dengan pemenuhan persyaratan dan kebutuhan pasar. Pihak Element percaya bahwa KPI mereka tentang pertumbuhan pengguna dan juga pendapatan akan didapatkan setelah metrik keberhasilan para mitra tercapai.

Tim Element Inc.

Amunisi Mempelajari Teknologi Kecerdasan Buatan

Teknologi kecerdasan buatan (AI kini telah menjadi bagian keseharian. Kita bisa melihat hasil kerjanya dari prediksi ramalan cuaca, penyaring e-mail spam, prediksi di mesin pencari, hingga produk seperti Siri dan Cortana yang bisa kita manfaatkan sehari-hari.

AI memiliki algoritma khusus yang memungkinkan teknologi ini dapat memberi reaksi, merespons, atau memecahkan masalah secara real time seperti layaknya manusia. Ke depannya pemanfaatan AI akan jauh lebih mendalam dan terasa dalam seluruh elemen kehidupan sehari-hari.

Potensi yang besar ini menjadi suatu peluang bagi siapapun yang ingin menekuninya. Namun apa saja hal-hal yang perlu diketahui? CEO Element Inc. Adam Perold dan CTO Element Inc. Yang Wang hadir dalam #SelasaStartup edisi pekan pertama bulan Maret 2017.

Element Inc. adalah perusahaan software yang khusus mengembangkan identitas biometrik berbasis di New York, Amerika Serikat. Solusinya tersebut kini dimanfaatkan untuk platform imunisasi, memberikan identitas digital untuk penyedia layanan kesehatan dan keuangan.

Baik Perold maupun Yang berbagi tentang apa saja yang harus diperhatikan sebelum mendalami teknologi mutakhir ini. Berikut rangkumannya:

1. Mengetahui lebih dalam kaitan deep learning dan AI

Deep learning bisa dikatakan sebagai puzzle yang bisa membawa AI jadi lebih cerdas dan manusiawi. Pasalnya, dalam deep learning berisi rangkaian metode untuk melatih jaringan saraf buatan multilapisan dari ujung ke ujung.

Dia belajar terus menerus seiring bertambahnya saraf, bagaimana memroses suatu informasi baru. Saat itu, deep learning bisa senantiasa diawasi atau tidak diawasi oleh manusia.

Lalu mengapa harus memahami proses kerja deep learning? Menurut Perold, hal ini disebabkan deep learning itu data driven, sehingga bisa diandalkan dalam menyampaikan data.

Contoh terdekat yang bisa dilihat dari implementasi deep learning untuk AI adalah produk yang dihasilkan Element Inc., yakni kerja samanya dengan Global Good dalam mengembangkan platform mobile untuk mengidentifikasi bayi dan anak-anak.

Berikutnya, di Bangladesh dan Kamboja, BioNIC juga menggandeng Element untuk bangun platform mobile untuk identifikasi orang dewasa hingga anak-anak usia di bawah lima tahun dengan mengecek sidik jari, telinga, kaki, iris, hanya lewat perangkat seluler saja.

“AI kami pakai sebagai alat untuk memecahkan masalah apa yang ingin kita coba pecahkan.”

2. Mengenal modul-modul untuk pelajari deep learning

Untuk mempelajari seputar AI hingga deep learning, ada banyak modul yang bisa diakses secara umum. Element sendiri juga punya modul seperti ini, dinamai Torch. Ini adalah salah satu kontribusi Element terhadap proyek open source, termasuk torch7, nn, dan dp.

Kontribusi ini bisa berupa perbaikan bug, pembuatan modul baru, atau script pelatihan yang lengkap. Komunitas ini berisi pengembang Facebook, Google, Twitter, NY University, dan Purdue University.

Tak hanya Element, perusahaan teknologi lainnya juga punya hal serupa. Seperti Apache MXNet dari Amazon adalah kerangka kerja mendalam bersifat open source yang memungkinkan pengembang dapat menentukan, melatih, dan menyebarkan jaringan saraf dalam berbagai platform, fleksibel, dan tersedia dalam beberapa bahasa.

Google sendiri memiliki TensorFlow sebuah perpustakaan perangkat lunak dan open source untuk perhitungan numerik dengan menggunakan grafik aliran data di berbagai tugas.

3. Menguasai ilmu seputar deep learning

Adapun ilmu-ilmu yang memiliki korelasi kuat dengan deep learning, dijelaskan Yang, adalah matematika, termasuk kalkulus, aljabar linier, analisis numerik, vektor, dan matriks. Materi lain yang berhubungan adalah stastika, misalnya probabilitas dan analisis data. Selain itu juga dibutuhkan pengetahuan analisis kompleksitas komputasi dan optimasi seluruh ilmu tersebut.

Baca info lengkap di sini