Tag Archives: elgato

EpocCam

EpocCam yang Mengubah iPhone Menjadi Webcam Mendapatkan Filter AR Snap Lens Ala Snapchat

EpocCam adalah aplikasi dari Elgato yang memungkinkan menjadikan iPhone sebagai webcam untuk PC atau laptop berbasis Windows 10 dan macOS. Setelah driver EpocCam terinstal di komputer, iPhone yang dihubungkan akan terdeteksi sebagai webcam pada aplikasi seperti Zoom, Microsoft Teams, OBS Studio, dan sebagainya.

Kini Corsair selaku perusahaan induk Elgato telah mengumumkan kemitraannya dengan Snap. Mereka memperbarui EpocCam dengan dukungan native untuk filter augmented reality Snap Lens seperti yang terdapat di aplikasi Snapchat.

Total ada 15 filter Snap Lens baru di EpocCam yang mencakup virtual background, virtual mask, serta customizable filter dan akan terus bertambah kedepannya. Untuk content creation, filter Snap Lens tentunya sangat menyenangkan digunakan untuk mengekspresikan diri dengan cara yang kreatif, tetapi mungkin kurang cocok digunakan saat rapat bisnis.

EpocCam sendiri tersedia dalam dua versi, gratis dengan fitur terbatas dan berbayar US$7.99 dengan fitur lengkap yang mendukung conference call dan live streaming hingga 1080p HDR. Dengan bantuan Stream Deck, pengguna dapat menggunakan kamera iPhone sebagai solusi multi kamera – sangat ideal untuk content creation, online teaching, dan sebagainya.

Untuk mengubah iPhone menjadi webcam sangat mudah, install aplikasi EpocCam di iPhone atau iPad. Kemudian install driver EpocCom di komputer Windows 10 atau MacOS, hubungkan perangkat lewat kabel data atau WiFi, dan iPhone akan terdeteksi sebagai webcam pada aplikasi video call.

Sumber: TheVerge

Elgato Facecam Adalah Webcam Premium Buat Para Streamer dan Kreator Konten

Elgato terus memantapkan posisinya sebagai penyedia perlengkapan streaming dan kreasi konten. Saking niche-nya dagangan Elgato, mereka bahkan juga punya mouse pad yang bisa merangkap peran sebagai green screen. Pun begitu, anak perusahaan Corsair tersebut selama ini rupanya belum pernah punya satu ‘senjata’ terpenting para streamer, yaitu kamera/webcam.

Perangkat bernama Elgato Facecam berikut ini adalah alternatif buat para streamer yang belum memiliki setup kamera high-end, atau bagi para pekerja WFH yang sekadar membutuhkan webcam baru dengan kualitas gambar yang jauh lebih prima ketimbang yang mereka gunakan sekarang.

Facecam dibekali sensor backside-illuminated CMOS Sony Starvis yang ditandemkan dengan lensa 24mm f/2.4 dengan delapan elemen. Kamera ini siap menghasilkan output video yang uncompressed dalam resolusi 1080p 60 fps, dengan sudut pandang paling luas 82°. Elgato pun tidak lupa menyematkan heatsink sekaligus ventilasi udara pada sisi belakang Facecam demi memastikan perangkat tidak kepanasan meski digunakan secara nonstop.

Facecam mengandalkan sambungan USB-C. Selain dijepitkan ke monitor, perangkat juga dapat dipasangkan di atas tripod standar. Meski bersifat plug-and-play, Facecam juga bisa diutak-atik lebih lanjut menggunakan sebuah aplikasi pendamping, dan semua pengaturan yang ditetapkan bakal langsung tersimpan dalam memori internal Facecam.

Yang mungkin terkesan mengecewakan adalah fakta bahwa Facecam tidak dilengkapi mikrofon sama sekali. Kemungkinan Elgato berasumsi konsumennya pasti lebih sreg menggunakan mikrofon eksternal atau bawaan headset, apalagi mengingat Elgato sendiri memang menjual mikrofon USB, lengkap beserta sederet aksesorinya.

Terlepas dari itu, hal ini mungkin bisa jadi dealbreaker buat sebagian orang, apalagi mengingat banderolnya mencapai $200. Di saat yang sama, beberapa produk pesaingnya yang dijual di kelas harga ini, macam Logitech StreamCam dan Razer Kiyo Pro, hadir membawa mikrofon terintegrasi. Rival sepadan Elgato Facecam yang sama-sama tidak dilengkapi mikrofon internal adalah Dell UltraSharp, tapi perangkat itu menawarkan resolusi 4K 30 fps di harga yang sama.

Sumber: Corsair.

Versi Baru Capture Card Razer Ripsaw Siap Tandingi Produk Andalan Elgato

Sempat dicemooh oleh generasi terdahulu, gaming telah berubah menjadi industri raksasa yang bisa menghidupi para penikmatnya. Esports tak lagi dipandang sebelah mata, dan bahkan mereka yang tak terlalu mahir bermain dapat meniti karier sebagai penghibur lewat platform live stream dan video sharing. Tren ini ditanggapi oleh sejumlah dengan sigap lewat penyediaan produk pendukung perekaman.

Elgato merupakan salah satu nama favorit konsumen karena mereka telah berkecimpung di ranah perekaman video jauh sebelum kemunculan selebritas gaming. Namun sejak tahun 2016, lini produk capture card punya Corsair Components tersebut mendapatkan kompetisi baru dari brand terkenal di ranah aksesori PC. Saat itu, Razer meluncurkan Ripsaw yang mampu men-stream sesi gaming di resolusi 1080p 60fps.

Razer Ripsaw HD 1

Dan di bulan April ini, perusahaan pimpinan Min-Liang Tan itu memperkenalkan versi baru capture card mereka, kali ini ditujukan untuk menandingi produk andalan Elgato, HD60 S. Dinamai Razer Ripsaw HD, perangkat menjanjikan hasil video berkualitas tinggi, output audio yang jernih, serta fleksibilitas pemakaian karena kompatibel baik ke PC maupun console. Satu fitur unggulan Ripsaw HD ialah kapabilitas passthrough 4K di 60-frame rate per detik.

Razer Ripsaw HD 4

Kemampuan passthrough 4K maksudnya adalah, capture card ini mempersilakan Anda bermain di resolusi ultra-HD (jika hardware PC Anda menyanggupinya) sembari menampilkan stream full-HD 1080p 60fps bebas kompresi ke penonton. Sebagai perbandingan, HD60 S baru ditopang fitur passthrough 1080p2. Perlu diketahui bahwa Elgato sendiri sebetulnya mempunyai varian yang lebih high-end lagi, yakni 4K60, memungkinkan kita merekan atau streaming di resolusi 4K tulen.

Razer Ripsaw HD 3

“Dengan hadirnya Ripsaw HD di deretan produk Broadcaster kami, para streamer kini memperoleh sebuah capture card yang memperkenankan mereka menyiarkan permainan-permainan terbaru di resolusi serta frame rate tinggi dari console dan PC,” kata Tan via rilis pers. “Penonton pasti akan menyukai stream HD, sedangkan Anda tetap bisa menikmati game di kualitas visual paling optimal berkat passthrough 4K.”

Razer Ripsaw HD 2

Razer Ripsaw HD dibekali input dan output HDMI, plus sebuah port USB 3.0. Capture card juga dilengkapi kapabilitas audio mixing built-in, demi memastikan sesi perekaman/stream live bebas dari masalah latency dan audio yang tidak sinkron. Selain itu, Ripsaw HD memungkinkan kita menggunakan sebuah microphone di dua PC, sehingga menyederhanakan proses setup software dan audio.

Ripsaw HD rencananya akan mulai dipasarkan pada tanggal 11 April 2019, dipatok di harga US$ 160. Sebagai perbandingan, Elgato HD60 S dijajakan dengan harga retail US$ 170 (di Indonesia dibanderol di atas Rp 2,7 juta).

Via PC Gamer & The Verge.

Berbekal Sebuah Terobosan Inovatif, Corsair Kian Percaya Diri Merangkul Konsep Gaming Gear Wireless

Saat ini, hal paling menantang bagi produsen periferal gaming adalah meyakinkan gamer pro untuk menggunakan periferal nirkabel. Alasan mereka tetap berpegang pada teknologi lawas kemungkinan besar tak jauh berbeda: sambungan fisik lebih bisa diandalkan dan peluang adanya interferensi jauh lebih kecil. Namun keadaan pelan-pelan berubah. Sistem wireless mulai dipercaya dan Corsair ialah salah satu nama yang mempionirkannya.

Bahkan sebelum menyuguhkan solusi kustomisasi all-in-one lewat software iCUE, Corsair Components sudah lama menawarkan kapabilitas nirkabel di gaming gear mereka sembari terus mengembangkan teknologinya. Di awal tahun ini, tersingkaplah satu terobosan wireless yang berpeluang merevolusi ranah penyajian periferal komputer. Dan dalam acara Corsair Press Tour 2019 di Jakarta minggu kemarin, perusahaan asal Fremont itu mengungkapnya lebih detail.

Corsair Press Tour 2019 1

Di presentasinya, senior product line manager Corsair Michael Grey menjelaskan bagaimana signifikansi teknologi wireless lambat laun diakui dan bertambah esensial. Namun begitu, ia menyadari ada sejumlah aspek yang perlu diperbaiki jika produsen ingin produk-produk mereka diadopsi lebih banyak konsumen. Langkah ini boleh dikatakan sebagai lanjutan kampanye Unplug and Play tahun lalu yang dimaksudkan buat membebaskan pengguna dari ‘jeratan kabel’.

Corsair Press Tour 2019 18

Agar perangkat berkonektivitas wireless dapat bekerja sebaik varian berkabel, Corsair menetapkan bahwa waktu respons 1-milidetik harus tercapai dan jadi standar. Beberapa nama dapat menyajikannya, tapi memang masih ada banyak kendala yang harus diatasi. Gray mengkungkap tiga kekurangan terbesar dari teknologi nirkabel. Pertama, jangkauannya terbatas; kemudian penggunaan dua receiver berpeluang lebih besar menciptakan gangguan; dan terakhir, bunyi-bunyian di sekitar bisa menyebabkan hilangnya informasi atau memperlambat aliran data.

Corsair Press Tour 2019 2

 

Slipstream

Melihat eksistensi dari kendala-kendala itu, Corsair menyodorkan solusi lewat terobosan bertajuk Slipstream. Teknologi ini menjanjikan sinyal yang lebih kuat (hingga radius 20-meter), stabilitas terlepas dari banyaknya interferensi via pemanfaatan Intelligent Frequency Shift, serta kecepatan tinggi dalam mengirim data ke unit receiver dengan waktu cuma 0,5-milidetik.

Corsair Press Tour 2019 11

Slipstream merupakan sebuah protokol racikan Corsair sendiri yang didesain agar mampu mengirimkam paket data per bandwidth di satuan milidetik dua kali lebih besar. Rahasia kemampuannya itu ialah Intelligent Frequency Shift, yaitu layer pintar yang berfungsi untuk mengirimkan ulang data jika ada kendala dan menjaganya alirannya tetap optimal. IFS secara terus-menerus melakukan pemindaian demi mencari transmisi terbaik dan paling stabil (di 0,5-milidetik).

Corsair Press Tour 2019 8

Slipstream diklaim mampu menghasilkan sinyal berkekuatan dua setengah kali lebih besar dari teknologi wireless generasi selanjutnya berbekal upgrade pada platform RF, dan diharapkan bisa menjadi jalan keluar bagi mereka yang pernah kecewa dengan performa gaming gear berbasis frekuensi 2,4GHz. Itu berarti di atas kertas, Slipstream menghidangkan kecepatan yang lebih tinggi dibanding teknologi Lightspeed 1-milidetik punya Logitech.

Corsair Press Tour 2019 4

Hal menarik di sini adalah, Corsair memutuskan agar teknologi canggih ini inklusif dan bisa mudah dijangkau oleh lebih banyak konsumen. Buat sekarang, Slipstream bisa ditemukaan di mouse gaming Harpoon RGB Wireless yang saya ulas di Januari kemarin. Dari sisi desain, perangkat ini identik seperti varian standarnya, dan saya sempat penasaran mengapa kehadiran opsi wireless di sana membuat harganya melonjak cukup tinggi. Namun saya juga mengakui istimewanya kinerja mode nirkabel Harpoon RGB Wireless dan kini memahami alasannya.

Corsair Press Tour 2019 13

Ke depannya, Slipstream tak hanya berguna untuk meningkatkan stabilitas koneksi wireless dan menyuguhkan kecepatannya tinggi saja. Corsair sempat menyingkap agenda mereka terkait Slipstream selanjutnya.

Corsair Press Tour 2019 6

Corsair meyakini, Slipstream nantinya juga akan jadi hal esensial di ranah audio, terutama di aspek komunikasi. Saat ini memang ada banyak pilihan headphone dengan output high definition, tapi mayoritas dari mereka dibekali microphone berperforma pas-pasan karena komponen chipset memangkas frekuensi input. Slipstream siap menjawab kendala tersebut berkat dukungan bandwidth dua arah serta sambungan nirkabel berjarak jauh – mencapai 30-meter.

Corsair Press Tour 2019 10

Selain itu, teknologi Slipstream juga memungkinkan satu unit adaptor tersambung ke tiga periferal – sehingga kita bisa menambahkan keyboard dan headset tanpa perlu mencantumkan dongle USB berbeda. Sayangnya, masih terlalu dini untuk membicarakan produk-produk anyar Corsair yang akan mengusungnya…

Corsair Press Tour 2019 15

 

Tradisi Corsair dan perkenalan anggota keluarga baru

Tentu saja, Corsair Press Tour 2019 bukan cuma mengenai Slipstream. Lewat acara ini, sang produsen meluncurkan beragam aksesori PC baru, di antaranya ada mouse top-end M65 RGB Elite (dibanderol Rp 1,05 juta) dan Ironclaw RGB (Rp 950 ribu), fan & pump head LL120 RGB putih, case PC pintar Crystal 680X RGB (Rp 3,95 juta) serta case mid-tower Carbide 678C (Rp 2,8 juta). Di sana, Corsair tak lupa menghadirkan keyboard khusus hiburan K83 yang mereka perkenalkan beberapa minggu lalu.

Corsair Press Tour 2019 16

Menjawab pertanyaan saya, Michael Grey menyampaikan bahwa K83 Entertainment Keyboard belum dilengkapi teknologi Sliptream karena ia memang tidak membutuhkannya. Berbeda dari sebagian besar papan ketik Corsair, K83 dirancang untuk menjadi pusat kendali segala jenis konten hiburan ‘kasual’. Produk tidak dikhususkan buat gaming walaupun mempunyai thumb stick, sebuah shoulder button dan satu tombol trigger di area kanan.

Corsair Press Tour 2019 19

Corsair Press Tour 2019 juga menandai pelepasan produk-produk khusus streamer buatan Elgato di Indonesia, yang jadi bagian dari perusahaan setelah Corsair mengakuisisinya di pertengahan tahun lalu. HD60 Pro, HD60S, Stream Deck, Cam Link 4K, Key Light sampai Elgato Green Screen rencananya akan hadir di bulan April 2019.

Corsair Press Tour 2019 5

Corsair Press Tour 2019 12

Corsair Press Tour 2019 20

Elgato Luncurkan Versi Baru Cam Link dengan Dukungan Resolusi 4K

Setahun yang lalu, Elgato mengungkap periferal yang sangat menarik bernama Cam Link. Ditujukan buat para streamer, Cam Link pada dasarnya mampu mengalihfungsikan beragam kamera (DSLR, mirrorless, action cam) menjadi sebuah webcam untuk keperluan live streaming.

Bagi para streamer yang memang sudah mempunyai kamera, Cam Link merupakan alternatif yang lebih terjangkau untuk meningkatkan kualitas konten bikinannya tanpa harus beralih ke webcam kelas premium macam Logitech C922 Pro. Namun Cam Link bukanlah tanpa kelemahan: meski kamera yang Anda gunakan kapabel untuk merekam video 4K, output yang bisa dihasilkan Cam Link hanya terbatas di 1080p 60 fps.

Itulah mengapa Elgato baru saja merilis model anyar, yakni Cam Link 4K. Sesuai namanya, output video yang disiarkan bisa dalam resolusi 4K 30 fps, dan Elgato memastikan latency-nya masih sangat minimal seperti sebelumnya. Lebih lanjut, Cam Link 4K juga mendukung teknik interlacing video, membuatnya kompatibel dengan lebih banyak kamera.

Elgato Cam Link 4K

Selebihnya, Cam Link 4K mirip seperti pendahulunya. Wujudnya identik, masih seperti flash disk yang menyambung ke port USB 3.0 milik laptop atau komputer, lalu di ujung satunya ada port HDMI untuk menyambungkan kamera yang hendak digunakan. Software yang didukung pun juga masih bervariasi, mencakup yang populer seperti OBS Studio, Discord maupun Skype.

Bagian terbaiknya, banderol harga Elgato Cam Link 4K sama persis seperti pendahulunya: $130. Sekali lagi, daripada harus membeli webcam baru, kenapa tidak dimanfaatkan saja kamera yang sudah ada?

Sumber: Corsair.

Elgato Stream Deck Mini Adalah Solusi Terjangkau untuk Kreator Sekaligus Multitasker

Masih ingat dengan Elgato Stream Deck, semacam keyboard mini yang mengemas deretan tombol yang dapat diprogram untuk kebutuhan para live streamer? Elgato Gaming, yang kini berada di bawah naungan Corsair, baru saja mengumumkan versi mini dari perangkat inovatif tersebut.

Berbeda dari kakaknya yang mengemas total 15 tombol, Elgato Stream Deck Mini hanya memiliki 6 tombol, dengan layout 3 x 2. Dimensinya pun menyusut secara drastis menjadi 84 x 60 x 58 mm. Kenapa jadi lebih tebal? Karena dudukannya tidak bisa diatur tingkat kemiringannya seperti milik kakaknya.

Elgato Stream Deck Mini

Terlepas dari itu, fungsinya sama persis; keenam tombolnya bisa diprogram sesuai keperluan (plus dapat menampilkan beragam icon melalui panel LCD-nya masing-masing), dan perangkat pun terintegrasi ke berbagai software macam OBS dan XSplit, serta layanan seperti Twitch, YouTube dan Mixer.

Perangkat ini sejatinya bisa dijadikan semacam pusat kendali bagi para live streamer dan kreator, terutama yang selalu melibatkan multitasking. Stream Deck Mini pada dasarnya merupakan jawaban atas keluhan calon konsumen Stream Deck orisinil yang merasa perangkat tersebut terlalu overkill dengan 15 tombolnya.

Karena lebih kecil dan lebih terbatas, harganya pun jelas lebih murah. Stream Deck Mini saat ini sudah dipasarkan seharga $100, lebih murah $50 dibanding kakaknya.

Sumber: Corsair.

Akuisisi Elgato Gaming, Corsair Ambil Ancang-Ancang Buat Invasi Ranah Stream Video?

Corsair telah melangkah begitu jauh dari saat mereka memulai bisnisnya dengan menjadi pemasok memori PC. Ketika nama Corsair disebutkan sekarang, konsumen akan segera mengasosiasikannya dengan hardware dan periferal gaming premium. Dan beberapa tahun lagi, perusahaan asal Fremont itu mungkin akan jadi salah satu pemain di ranah live stream.

Di tanggal 27 Juni kemarin, Corsair Components mengumumkan bahwa mereka sudah mencapai kesepakatan untuk mengakuisisi divisi gaming dari Elgato. Elgato ialah perusahaan teknologi berbasis Munich, Jerman, yang terkenal akan produk perekam video EyeTV. Belakangan, Elgato mulai memperkenalkan deretan perangkat pintar seperti key fob, smart bulb sampai smart water controller.

Pemberitahuan itu cukup singkat dan belum mengungkap detail-detail seperti seberapa nilai total dari pengambil-alihan tersebut, apakah teknisi Elgato Gaming akan dipindahkan ke markas utama Corsair, serta kapan mereka mulai beroperasi bersama tim di Kalifornia. Corsair juga belum menyingkap arahan bisnis mereka selanjutnya, tapi melihat reputasi Elgato Gaming, kita bisa memprediksi ke mana Corsair akan melakukan ekspansi.

Divisi gaming Elgato memperkenalkan Game Capture HD di tahun 2012, yaitu aksesori console berkonektivitas USB yang berfungsi buat merekam sesi bermain. Produk ini kabarnya diramu sebagai respons munculnya kegiatan tak terduga di kalangan konsumen mereka: mengoprek produk EyeTV untuk merekam game. Dua tahun setelahnya, Elgato melepas versi baru Game Capture, yakni HD 60 – mampu mengabadikan video di 1080p 60fps.

Melihat fokus Corsair pada penyediaan aksesori gaming, tidak aneh jika buah dari akuisisi ini adalah kelahiran perangkat recording serupa dengan fitur dan spesifikasi lebih canggih lagi. Dan seperti produk mereka lainnya, kustomisasi dan konfigurasi (boleh jadi) dapat dilakukan lewat software Corsair Utility Engine. Dalam beberapa tahun terakhir ini, Corsair berupaya memperluas kompatibilitas gaming gear mereka sehingga bisa dinikmati pula oleh gamer console.

Akuisisi tidak diterapkan pada seluruh aset Elgato. Divisi connected home mereka, Elgato Eve, akan terus beroperasi secara independen dan terpisah, mengusung nama Eve Systems. Corsair juga mengabarkan bahwa mereka meminta bantuan firma investasi global Drake Star Partners untuk menjadi penasehat finansial, serta Bird & Bird sebagai penasehat hukum bagi Elgato di masa transisi tersebut.

Nama Elgato mungkin cukup jarang kita dengar, namun perangkat Game Capture HD mereka bisa mudah ditemukan di sejumlah platform eCommerce lokal. Pertanyaannya, akankah produk-produk itu tetap mendapatkan dukungan purna jual setelah Elgato bergabung bersama Corsair?

Elgato Cam Link Ubah DSLR atau GoPro Jadi Webcam untuk Live Streaming

Anda ingin memulai kiprah sebagai broadcaster di Twitch, tapi bingung ketika dihadapkan dengan sederet pilihan webcam yang ada di pasaran, dan di saat yang sama Anda punya DSLR atau GoPro yang menggangur? Jangan khawatir, Elgato punya solusi yang sangat menarik buat Anda.

Mereka baru saja memperkenalkan produk bernama Cam Link. Perangkat ini pada prinsipnya merupakan dongle HDMI yang bertugas menyambungkan kamera apa saja (DSLR, mirrorless, camcorder, action cam) yang memiliki output HDMI ke port USB 3.0 milik laptop atau PC. Usai tersambung, kamera akan langsung terbaca sebagai webcam standar.

Dari situ pengguna bisa menyiarkan hasil rekaman videonya secara real-time dalam resolusi maksimum 1080p 60 fps dan latency yang sangat minimal. Kompatibel dengan Windows dan macOS, Cam Link mendukung berbagai macam software, mulai dari bikinan Elgato sendiri, OBS sampai layanan seperti YouTube dan tentu saja, Twitch.

Elgato Cam Link

Mengingat Cam Link tersambung langsung ke komputer, semua video yang direkam pun akan langsung disimpan ke hard drive milik PC. Dengan begitu, pengguna tak perlu cemas memory card kameranya tiba-tiba penuh di saat sedang asyik menyiarkan sesi gaming-nya.

Elgato Cam Link saat ini sudah dipasarkan seharga $130. Harganya memang setara webcam baru, tapi setidaknya kamera Anda jadi punya fungsi lain yang sebelumnya belum terbayangkan.

Sumber: Neowin.

Elgato Stream Deck Dirancang untuk Menjadi Pendamping Live Streamer Sejati

Live streaming sudah menjadi bagian penting dari gaming. Dan layaknya industri gaming yang ditopang oleh beragam peripheral yang spesifik, live streaming pun perlahan juga melahirkan kategori-kategori produk baru yang inovatif. Salah satu contohnya adalah besutan Elgato berikut ini.

Dinamai Elgato Stream Deck, perangkat ini sederhananya merupakan sebuah keyboard mini dengan 15 tombol yang semuanya dapat diprogram. Tujuannya tidak lain dari memberikan para streamer akses cepat ke berbagai fungsi dan fitur yang kerap mereka gunakan selama sesi live streaming.

Cara kerjanya tidak jauh berbeda dari tombol macro yang ada di keyboard maupun mouse gaming. Total ada sekitar 210 fungsi yang bisa diaktifkan oleh Stream Deck, dan semua ini tanpa melibatkan cara tradisional yang selama ini diandalkan oleh para streamer, yakni menghafalkan keyboard shortcut.

Pasalnya, di setiap tombol Stream Deck telah tertanam LCD yang bisa menampilkan berbagai macam icon. Streamer dapat memanfaatkannya untuk mengunggah Tweet, mengecek jumlah penonton di Twitch secara real-time, atau malah menempatkan GIF “thug lyfe” di atas tampilan wajahnya di video.

Stream Deck datang bersama sebuah dudukan yang bisa disesuaikan tingkat kemiringannya. Koneksinya mengandalkan USB 2.0 standar, sedangkan dimensinya berkisar 118 x 84 x 21 mm, dengan bobot sekitar 190 gram. Ia kompatibel baik dengan sistem operasi Windows 10 atau macOS 10.11 (atau yang lebih baru).

Perangkat ini rencananya akan dipasarkan mulai bulan Mei mendatang dengan banderol sebesar $150. Kalau Anda aktif di dunia live streaming, saya yakin Anda bakal tertarik dengan Elgato Stream Deck setelah melihat videonya di bawah ini.

Sumber: Engadget dan Elgato.