Tag Archives: email marketing tools

Email tracker

5 Hal yang Perlu Diketahui Tentang Email Tracker

Email adalah salah satu tool utama yang wajib digunakan pekerja. Tanpa email, komunikasi antar tim dan mengecek progress kerja pasti akan sangat sulit untuk dilakukan. Namun, mengelola email sendiri menjadi tugas yang cukup berat, karena banyaknya email yang masuk, pasti kita tidak bisa memonitor aktivitas secara sekaligus.

Karenanya, dibutuhkan tool khusus seperti email tracker untuk melacak aktivitas email secara proaktif. SONAR dari MTARGET menjadi tool yang tepat dan berfungsi sebagai Gmail extension untuk email tracker.

Pada artikel kali ini, kami akan mengupas tentang SONAR Email Tracker secara mendalam, termasuk manfaat menggunakannya, menginstal SONAR di dalam Gmail, arti dari simbol SONAR pada “folder sent”, serta waktu yang ideal untuk menggunakan SONAR. 

Apa Itu SONAR Email Tracker?

Dilansir MTARGET, SONAR adalah email tracker yang menjadi extension pada Gmail untuk membantu penggunanya melacak aktivitas email

SONAR mampu memberikan petunjuk seperti email apa yang harus dikirim pengguna di waktu berikutnya, tindakan apa yang harus dilakukan setelah pengguna mengirim email, mengetahui siapa saja yang membuka email, serta berapa kali email sudah dibuka.

Apa Manfaat Memakai SONAR Email Tracker?

Dengan SONAR, pengguna mampu melacak aktivitas di email yang mereka kirimkan, seperti mengecek email tersebut telah atau perlu dibuka, dibaca dan lainnya.

Adapun SONAR juga menawarkan beberapa fitur, di antaranya sebagai berikut.

Real-Time Notification

Fitur ini bermanfaat bagi pengguna yang memiliki email urgent untuk segera dibuka atau dibalas.

Daily Report

Fitur ini merupakan report terkait email yang dikirim pengguna, seperti report email yang dibuka, email yang dibaca, email yang dibalas dan masih banyak lagi. Pengguna bisa melacak aktivitas ini setiap harinya. Daily report juga bisa digunakan untuk analisis dan meningkatkan strategi pengguna, seperti email apa yang perlu dikirim setelah orang membaca email sebelumnya.

Selain kedua manfaat ini, SONAR juga menawarkan keunggulan yang berguna, di antaranya sebagai berikut.

-High-powered tool.

-Mudah diinstal.

-Mudah dipelajari dan digunakan.

-Gratis dan melacak aktivitas email tanpa batas.

-Bisa dipakai untuk email marketing pribadi.

-Mudahkan pelacakan aktivitas email.

-Tingkatkan produktivitas email.

-Alternatif baru selain Mailtrack, Snov.io, Yesware, Bananatag, dan Mixmax.

Cara Mudah Instal SONAR

  1. Buka Chrome Web Store, arahkan kursor ke search bar di atas navbar, lalu ketik SONAR.
  2. Klik dan teruskan instalasi SONAR extension by MTARGET untuk Google Chrome Extension yang digunakan.
  3. Tulis email dan tekan kirim. SONAR akan melacak email secara otomatis.
  4. Pengguna bisa mencoba untuk melacak email dengan klik folder “Email Terkirim”.

Cek Arti Simbol SONAR di Folder Terkirim

-Jika simbolnya dua garis abu-abu, artinya email yang dikirim tak diberdayakan SONAR.

-Jika simbolnya dua tanda centang abu-abu ✓✓ artinya penerima belum buka email yang dikirim.

-Jika simbolnya dua tanda centang biru ✓✓ artinya penerima sudah membuka dan membaca email.

Waktu Ideal untuk Gunakan SONAR

-Untuk lamaran kerja, pengguna bisa memanfaatkan SONAR untuk mengetahui apakah email lamaran sudah dibuka atau belum dibuka oleh recruitment.

-Dalam kebutuhan marketing, pengguna juga bisa mengetahui apakah klien potensial mereka telah membaca email dan berinteraksi dengan mereka.

-Dalam menunggu email, pengguna bisa mengetahui kapan email urgent dibaca untuk melakukan langkah yang tepat setelah dibuka.

Dapatkan SONAR dan rasakan berbagai fitur gratis yang ditawarkan, seperti pelacakan email pertama kali dibuka dan notifikasi di Google Chrome, pelacakan email hingga 48 jam, indikator untuk tracked email, serta laporan aktivitas setiap harinya. Unduh extension-nya di link berikut ini. 

 

 

 

6 Cara Menghitung Efektivitas Email Marketing Beserta Toolsnya

Tahukah Anda seberapa baik kinerja email marketing bisnis Anda? Apakah strategi marketing tersebut bisa meningkatkan ROI? Kali ini, DailySocial akan memberitahu cara menghitung efektivitas email marketing dan tools yang bisa Anda gunakan.

Email marketing adalah salah satu strategi digital marketing yang diterapkan dengan mengirimkan email ke konsumen. Tujuan dari strategi ini antara lain untuk mengedukasi konsumen, melakukan branding, hingga meningkatkan penjualan.

Setiap bisnis memiliki tujuannya masing-masing, misalnya ingin meningkatkan pertumbuhan konsumen. Untuk mencapai tujuan tersebut, Anda perlu mencari tahu metrik mana yang perlu Anda lacak.

Metrik ini dapat mengukur seberapa efektivitasnya strategi email marketing Anda. Mari kita lihat metrik yang harus Anda perhatikan dalam upaya email marketing Anda.

6 Metrik Email Marketing Untuk Menghitung Efektivitas Strategi Anda

Click-Through Rate

Click-through rate adalah persentase penerima email yang mengklik satu atau beberapa tautan yang terdapat di email tertentu. Anda bisa menghitung rumus ini tiap minggu.

Metrik ini sangat penting digunakan karena memberi Anda gambaran langsung tentang berapa banyak orang di daftar Anda yang tertarik dengan konten Anda dan ingin mempelajari lebih lanjut tentang brand atau penawaran Anda.

Selain itu, CTR sering digunakan saat menentukan hasil A/B testing, karena tes ini sering dirancang untuk menemukan cara baru dalam mendapatkan lebih banyak klik pada email Anda.

Berikut adalah rumus dari metrik pertama ini : 

CTR : (Total klik atau klik unik / Jumlah email yang terkirim) x 100%

Sebagai contoh, dari 10.000 email yang Anda kirim, hanya 800 orang yang membuka tautan tersebut. Berapakah CTR-nya?

CTR : (800/10.000) x 100 = 8%.

Conversion Rate

Setelah konsumen menerima email, langkah selanjutnya adalah membuat mereka mengonversi ajakan Anda. Misalnya, Anda mengirimkan email untuk mengajak mereka membeli produk, lalu konsumen akhirnya memilih untuk membeli produk yang Anda tawarkan. Itulah yang disebut sebagai conversion rate.

Jadi, conversion rate adalah persentase penerima email yang mengklik tautan di dalam email dan menyelesaikan tindakan yang diinginkan oleh pengirim. Metrik ini dapat dilacak tiap bulan.

Lalu, metrik ini sangat penting karena dapat menentukan sejauh mana Anda mencapai tujuan Anda, terutama apabila tujuan Anda untuk menghasilkan leads (orang yang telah melakukan konversi di situs web Anda).

Perlu diingat sebelum mengukur metrik ini Anda harus mengintegrasikan platform email dan analisis web Anda, ya. Berikut adalah rumus metrik ini : 

Conversion Rate : (Jumlah orang yang menyelesaikan tindakan yang diinginkan / Jumlah email yang terkirim) x 100

Contohnya, dari 10.000 email yang terkirim hanya 500 orang yang menyelesaikan tindakan yang diinginkan. Berapakah hasil dari conversion rate-nya?

Conversion Rate : (500/10.000) x 100 = 5%

Bounce Rate

Bounce rate adalah metrik yang mengukur persentase total email terkirim yang tidak berhasil dikirim ke kotak masuk penerima. Metrik ini bisa diukur tiap bulannya.

Terdapat dua jenis bounce, yaitu hard bounce dan soft bounce

Hard bounce adalah hasil dari alamat email yang tidak valid atau tidak ada, dan email ini tidak pernah berhasil dikirim. Maka dari itu, Anda harus segera menghapus email tersebut dari daftar email Anda, karena penyedia layanan internet (ISP) menggunakan bounce rate sebagai salah satu faktor kunci untuk menentukan reputasi pengirim email.

Sedangkan, soft bounce adalah hasil dari alamat email yang valid tapi sedang memiliki kendala, seperti kotak masuk yang penuh atau masalah dengan server penerima. Jadi, Anda dapat mencoba mengirim ulang pesan email Anda ke alamat email tadi.

Berikut adalah rumus metrik ini : 

Bounce Rate : (Jumlah email yang tidak berhasil terkirim ke penerima / Jumlah email yang dikirim) / 100

Contohnya, dari 10.000 email yang terkirim terdapat 75 email yang tidak berhasil masuk ke penerima. Berapakah hasil bounce rate?

Bounce Rate : (75/10.000) x 100 = 0.75%

List Growth Rate

Jika sebelumnya Anda mengukur metrik call-to-action (CTR dan conversion rate), maka kali ini Anda akan mengawasi seberapa banyak bisnis Anda bertumbuh dan mengalami kerugian.  Jadi, Anda bisa menggunakan list growth rate atau metrik yang mengukur tingkat pertumbuhan daftar email Anda. Anda bisa mengukur metrik ini setiap bulan.

List growth rate dapat digunakan jika tujuan bisnis Anda adalah untuk meningkatkan jumlah daftar email calon konsumen dan memperluas jangkauan atau audiens Anda. Berikut adalah rumusnya : 

List Growth Rate :{(S – U + ESC) / Jumlah daftar alamat email} x 100

Keterangan : 

  • S : Jumlah pelanggan baru
  • U : Jumlah orang yang berhenti berlangganan
  • ESC : email / spam complaints

Contohnya,dari 10.000 email yang terkirim  terdapat 500 pelanggan baru dan 200 yang berhenti berlangganan. Berapakah list growth rate-nya?

List Growth Rate : {(500-200) / 10.000} x 100 = 3%

Sharing dan Forwarding Rate

Sharing dan/atau forwarding rate adalah persentase penerima email yang mengklik tombol “bagikan” untuk mengirim konten email ke jejaring sosial dan/atau mengklik tombol “kirim ke teman”. Anda bisa mengukur metrik ini setiap bulannya.

Jika Anda bisa melacak penerima yang membagikan konten ataupun mengirim ke temannya, maka Anda bisa menghasilkan kontak baru di database Anda.

Metrik ini bisa digunakan untuk mencari tahu konten artikel dan penawaran mana yang cenderung paling banyak dibagikan. Dari situ Anda bisa menentukan email campaign yang efektif di masa depan.

Berikut adalah rumus metrik ini : 

Sharing Rate : (Jumlah klik pada tombol bagikan atau teruskan / Jumlah email yang terkirim) x 100

Sebagai contoh, dari 10.000 email yang terkirim terdapat 150 penerima yang membagikan email Anda. Berapakah sharing rate-nya?

Sharing rate : (150/10.000) x 100 = 1.5%

Overall ROI

Overall ROI adalah laba atas investasi keseluruhan untuk kampanye email Anda. Dengan kata lain, total pendapatan dibagi dengan total pengeluaran.

Seperti saluran marketing lainnya, Anda harus menentukan ROI dari email marketing Anda. Sebab, jenis metrik ini akan membantu Anda menunjukkan kepada atasan dan tim penjualan Anda betapa berharganya email marketing sebagai saluran yang menghasilkan leads dan keuntungan.

Berikut adalah rumus dari Overall ROI : 

Overall ROI : {($ in ASM – $ IC) / $ IC} x 100

Keterangan : 

  • in ASM : penjualan tambahan
  • IC : diinvestasikan ke dalam kampanye

Contohnya, Anda menginvestasikan kampanye sebesar 100 juta dan akhirnya mendapatkan laba sebesar 500 juta. Berapa hasil dari overall ROI Anda?

Overall ROI : {(900 juta – 100 juta) / 100 juta} x 100 = 800%

3 Email Marketing Tools Untuk Meningkatkan Kampanye Anda

Nah, Anda bisa menggunakan tools saat menerapkan strategi email marketing, lho. Penasaran dengan rekomendasi email marketing tools yang memiliki fitur analisisnya? Yuk, kita cari tahu bersama-sama!

EmailOctopus

EmailOctopus menawarkan semua fitur utama yang diperlukan untuk email marketing dan automation. Berikut beberapa fitur yang ada di platform ini : 

  • Analytics/Tracking ROI
  • Drip Campaigns
  • Dynamic Content
  • Landing Pages/Web Forms
  • Segmentation

Platform ini memiliki paket gratis dengan maksimal 2.500 pelanggan dan pengiriman 10.000 email tiap bulannya, tetapi statistik pengirimannya hanya disimpan selama 90 hari dan saat mengirim email pun akan disertai merek dari EmailOctopus. 

Jika Anda membeli paket berbayar yang dimulai dari $6.4 tiap bulan, Anda akan mendapatkan fitur untuk email marketing dan automation, mengirim email tanpa merek dari EmailOctopus, dan menyimpan statistik selamanya.

SendPulse

SendPulse adalah platform yang menyediakan berbagai layanan, seperti email, web push, SMS, SMTP, Viber, dan Facebook Messenger. Terdapat beberapa fitur yang bisa Anda gunakan : 

  • A/B Testing
  • Reporting/Analytics
  • List Management
  • Template Management
  • Email Monitoring

Platform ini menyediakan 2 paket, yaitu paket gratis dan berbayar. Dengan paket gratis, Anda bisa memiliki pelanggan hingga 500 dan dapat mengirimkan maksimal 15.000 email per bulan. Sedangkan, untuk paket berbayar di SendPulse dimulai dari harga $8.

HubSpot

HubSpot adalah platform CRM yang juga memiliki alat untuk marketing, sales, service, dan sebagainya. Dengan HubSpot. Anda bisa mengelola dan melacak kinerja email Anda. Misalnya, membuat email marketing dengan template yang sudah tersedia dan juga memiliki fitur analytics tools.

Seperti platform sebelumnya, HubSpot juga memiliki paket gratis dan berbayar. Dengan paket gratis, Anda bisa mengirimkan hingga 2.000 email per bulan dan pengiriman emailnya pun disertai merek dari HubSpot.

Sayangnya, Anda tidak bisa mengakses fitur analytics tools jika menggunakan paket gratis. Untuk paket berbayar ada bermacam-macam, tetapi harganya dimulai dari $800 per bulannya.

Itulah 6 cara menghitung efektivitas email marketing beserta tools yang bisa Anda gunakan. Kalau Anda tertarik dengan email marketing, silahkan baca prediksi tren email marketing di tahun 2023, ya.

Header Photo by Rawpixel.com on Freepik

Istilah Kamus Email Marketing yang Wajib Kamu Ketahui

Salah satu bentuk strategi pemasaran yang digunakan saat ini adalah email marketing. Penggunaan email sebagai channel pemasaran dibandingkan lainnya adalah karena sifatnya lebih personal. Namun, sebelum menggunakan email marketing, kamu wajib paham tentang kamus email marketing.

Kamus email marketing adalah kumpulan glosarium atau istilah terkait email marketing yang dapat membantu kamu memahami penggunaan email.

Kamus Email Marketing

Dikutip dari MTARGET, berikut daftar istilah yang digunakan dalam email marketing:

1. Acceptable Spam Report Rate

Tingkat di mana Anda dapat dilaporkan sebagai SPAM tanpa merusak reputasi pengiriman Anda.

2. Acceptance Rate 

Persentase pesan email yang diterima oleh server email. Tidak semua email yang diterima oleh server akan masuk ke dalam inbox audience.

3. Blacklist 

Sesuai namanya, blacklist adalah daftar alamat IP spammer yang nantinya akan  menghambat pengiriman email.

4. Bounce Rate

Persentase pengiriman email yang tidak sampai. Ada dua jenis bounce, hard bounce dan soft bounce. Rasio bounce yang dapat diterima adalah kurang dari 5%.

5. CAN-SPAM

Berisi undang-undang yang menguraikan aturan untuk email komersial, menetapkan persyaratan untuk pesan komersial, memberikan hak kepada penerima email untuk membuat kamu berhenti mengirim email kepada mereka, dan menjabarkan konsekuensi atas pelanggaran UU.

6. Clicks per Delivered

Persentase jumlah klik dibagi dengan jumlah email yang dikirim ke kotak masuk audience.

7. Conversion Rate

Persentase penerima yang menanggapi CTA bisnis kamu dalam campaign atau promosi email.  Bisa digunakan untuk mengukur keberhasilan campaign.

8. Double Opt-In

Metode yang disarankan untuk membuat daftar email, mengharuskan pelanggan untuk mengonfirmasi keikutsertaan mereka dengan mengklik CTA di email konfirmasi atau menanggapi email konfirmasi.

9. Email Campaign

Serangkaian email nurturing prospek yang dirancang untuk mencapai tujuan pemasaran secara keseluruhan.

10. Email Filter 

Sesuai namanya, ini adalah teknik yang digunakan untuk memblokir email berdasarkan pengirim, baris subjek, atau konten email.

11. Email Sponsorships 

Membeli ruang iklan di newsletter atau mensponsori artikel. Sponsor akan membayar agar iklan mereka dimasukkan ke dalam badan email.

12. Hard Bounce

Pengiriman email yang gagal karena alasan permanen seperti alamat email yang tidak ada, tidak valid, atau diblokir.

13. HTML Email

Mengirim email HTML memungkinkan untuk berkreasi dengan desain email bisnis kamu.

14. Landing Page

Halaman pengambilan prospek di situs web bisnis kamu yang ditautkan dari email untuk memberikan informasi tambahan yang terkait langsung dengan produk atau layanan yang dipromosikan dalam ajakan bertindak untuk memberikan informasi tentang pengguna.

15. List Segmentation

Memilih audiens target yang relevan dengan pesan email. Hal ini bertujuan agar email marketing lebih tersegmentasi untuk meningkatkan respon yang tinggi.

16. Opt-In (Subscribe)

Metode yang dapat digunakan untuk menambah contact list dalam pemasaran.

17. Opt-Out (Unsubscribe)

Ketika pelanggan memilih untuk tidak menerima email dari kamu, dan meminta penghapusan dari daftar email bisnis kamu.

18. Personalization 

Personalisasi pada email marketing adalah mengubah cara orang dalam menerima dan merespons suatu email. Email ini tidak hanya sekadar menyapa nama pelanggan pada saat mengirimkan email, namun juga dengan mengingat identitas basic penerima email, seperti mengingat tanggal dalam momen penting, seperti tanggal ulang tahun.

19. Soft Bounce

Terjadi ketika email gagal terkirim disebabkan oleh masalah sementara, seperti inbox penerima penuh, server sedang down, email dianggap sebagai spam atau ukuran email yang terlalu besar.

20. Whitelist Email

Tanda bahwa sender email kamu telah disetujui oleh penerima email. Sehingga ketika kamu mengirimkan email, lalu subscriber memasukkan domain kamu ke dalam whitelist email. Maka email akan disetujui dan akan selalu masuk ke kotak pesan utama si penerima.

Nah, itu adalah 20 istilah dalam kamus email marketing. Akan tetapi, masih banyak istilah penggunaan email marketing yang bisa kamu pelajari di web MTARGET terkait Marketing 101: Kamus Email Marketing.

Disclosure: Artikel ini bekerja sama dengan MTARGET.

Begini cara memulai strategi email marketing / Pixabay

Langkah-langkah Memulai “Email Marketing”

Tahun 2016, Indonesia memiliki lebih dari 130 juta pengguna email. Sehingga, email menjadi area pemasaran yang tidak boleh terlewat. Akan tetapi, ternyata masih terdapat beberapa pebisnis yang belum tahu bagaimana cara memulai email marketing.

Pada artikel kali ini kami menyajikan langkah-langkah memulai email marketing untuk memastikan setiap campaign yang dilakukan menjadi sukses.

1. Memilih email marketing tools yang tepat

Dalam memulai email marketing, hal pertama yang harus dilakukan adalah memilih dan berlangganan email marketing tools. Melakukan hal ini akan memastikan Anda tidak perlu lagi mengirim email satu persatu, namun mengirim banyak email sekaligus. Tidak hanya itu, kebanyakan email marketing tools menawarkan fitur lain, seperti template, manajemen kontak, hingga fitur tracking email.

2. Mengumpulkan daftar kontak

Setelah memilih email marketing tools, yang selanjutnya perlu dilakukan mengumpulkan kontak yang akan dikirimi email. Banyak sekali cara untuk mengumpulkan kontak, yang dapat dibaca di sini. Mengumpulkan kontak memang tidak bisa dilakukan secara instan, semisal dengan cara membeli daftar email.

Kami sangat tidak menyarankan untuk melakukan pembelian daftar email, karena para penerima email akan merasa memberikan tidak pernah memberikan emailnya dan bisa jadi email yang dikirimkan justru ditandai sebagai spam oleh mereka. Lebih baik mengirim email dengan jumlah kontak yang sedikit daripada kepada orang-orang yang bahkan tidak mengetahui bisnis Anda.

3. Mendesain email semenarik mungkin

Buat desain email semenarik mungkin. Manfaatkan template email yang telah disediakan oleh email marketing tools. Salah satu keuntungan dari menggunakan MailTarget yaitu setiap desain yang telah dibuat dapat tersimpan dalam Template Manager dan siap untuk diduplikasi kapanpun.

4. Menulis konten email

Tujuan utama email adalah agar subscriber memahami informasi yang dikehendaki. Tapi, membuat konten yang persuasif tidak dapat dilakukan dengan sekali mencoba. Diperlukan proses latihan untuk membuat konten email menjadi lebih persuasif.

Untuk memudahkan, Anda dapat membagi email ke dalam 3 bagian penting:

  • Headline (apa yang Anda tawarkan)
  • Isi email (keterangan bagaimana ‘headline’ dapat membantu pembaca)
  • Call to action (beritahu apa yang selanjutnya harus dilanjutkan pembaca)

Tidak hanya konten email, luangkan juga waktu untuk membuat subjek email. Sebagai tips tambahan, buat subyek email sesingkat mungkin, tidak lebih dari 40 karakter.

5. Mengetes pengiriman email

Jika sudah memiliki email yang siap dikirim (dengan desain dan konten menarik), tes email sebelum mengirimnya ke seluruh subscriber. Tujuannya adalah untuk mengecek apakah masih ada kesalahan atau kekurangan di dalam email yang telah dibuat. Ini juga untuk melihat apakah email yang dikirimkan akan masuk spam atau tidak. Jika semua sudah sempurna, lanjut ke langkah berikutnya.

6. Mengirim email

Satu hal yang perlu diperhatikan dalam mengirimkan email adalah timing. Lakukan research terlebih dahulu untuk menentukan kapan waktu terbaik mengirim email. Selain research, Anda perlu melakukan trial and error untuk menentukan waktu pengiriman email yang sesuai dengan pelanggan Anda. Setelah mendapatkan waktu yang tepat, pastikan untuk selalu konsisten ketika mengirim email.


Disclosure: Artikel tamu ini adalah hasil kerja sama dengan layanan email marketing dan marketing automation MailTarget