Tag Archives: emas

Investasi Emas / freepik

Investasi Emas: Pengertian, Keuntungan, Resiko dan Caranya

Investasi emas adalah pilihan populer bagi investor yang mencari aset safe-haven yang dapat mempertahankan nilainya selama masa ketidakpastian ekonomi.

Walaupun investasi emas dapat menawarkan potensi keuntungan, penting bagi investor untuk mengingat bahwa bukan berarti investasi emas tidak memiliki risiko.

Seperti peluang investasi lainnya, investor harus mempertimbangkan dengan hati-hati toleransi risiko dan tujuan investasi mereka sendiri sebelum membuat keputusan untuk berinvestasi di emas.

Pengertian Investasi Emas

Emas adalah pilihan investasi yang populer di Indonesia, terutama pada masa ketidakpastian ekonomi karena emas dipandang sebagai aset safe-haven yang dapat mempertahankan nilainya bahkan di saat volatilitas pasar.

Berikut ini adalah penjelasan mengenai investasi emas.

Definisi Investasi Emas

Investasi emas merupakan salah satu cara untuk berinvestasi sebagai aset yang berharga.

Emas telah dianggap sebagai aset berharga selama berabad-abad, sehingga investasi di dalamnya bisa menjadi langkah yang tepat untuk berinvestasi.

Berinvestasi emas memiliki macam cara yang dapat kamu lakukan; berupa emas fisik, di pasar berjangka, reksadana emas, ETF, dan logam mulia.

Namun, salah satu cara terpopuler untuk berinvestasi emas adalah emas fisik, seperti emas batangan atau koin. Karena merupakan aset berwujud yang dapat mempertahankan nilainya dari waktu ke waktu, maka kamu akan merasa aman jika berinvestasi pada emas.

Keuntungan Investasi Emas

Berinvestasi pada emas dapat memberikan banyak keuntungan, yaitu:

  1. Diversifikasi: Investasi emas dapat memberikan diversifikasi portofolio investasi, karena tidak berkorelasi langsung dengan aset lain seperti saham dan obligasi. 
  2. Terhindar Inflasi: Emas memiliki nilai yang cenderung meningkat ketika biaya hidup meningkat, sehingga dapat melindungi kita dari inflasi.
  3. Potensi Pertumbuhan: Karena nilainya yang meningkat dari waktu ke waktu, emas dapat memberikan pengembalian investasi. Meskipun tidak ada jaminan, emas dapat mempertahankan nilainya dan bahkan meningkatkan nilai dalam jangka panjang.
  4. Likuiditas: Emas merupakan aset yang likuid atau dapat dengan mudah dibeli dan dijual di pasar global. Sehingga dapat dengan mudah menjadi uang tunai ketika keadaan darurat.

     

    Risiko Investasi Emas

Tidak hanya keuntungan saja, sayangnya investasi emas ini juga memiliki risiko yang dapat kamu pertimbangkan:

  1. Nilai emas bisa turun, sama seperti investasi lainnya. Artinya, emas bukan sebuah jaminan kamu akan mendapatkan pengembalian yang tinggi ketika menjualnya.
  2. Penyimpanan dan keamanan yang rawan. Emas fisik, seperti emas batangan atau koin, perlu disimpan di tempat yang aman untuk mencegah pencurian atau kerusakan. Sehingga akan membutuhkan perlengkapan dengan biaya yang tidak murah.
  3. Risiko likuiditas: Meskipun emas adalah aset yang sangat likuid, mungkin ada kalanya sulit menemukan pembeli atau penjual, terutama pada saat tekanan pasar atau ketidakpastian ekonomi.

     

    Perbandingan Investasi Emas dengan Instrumen Keuangan Lainnya

Tidak hanya investasi pada emas, namun kamu juga bisa berinvestasi di berbagai macam instrumen keuangan. Namun, setiap instrumen keuangan memiliki kelebihan dan risikonya masing-masing.

Berikut ini adalah beberapa perbandingan investasi emas dengan instrumen keuangan lainnya.

Saham

Saham mewakili kepemilikan dalam suatu perusahaan dan dapat memberikan pengembalian yang lebih tinggi daripada emas dalam jangka panjang. Namun, saham juga lebih tidak stabil dan bisa lebih berisiko.

Emas dapat memberikan lindung nilai terhadap volatilitas pasar saham, tetapi mungkin tidak menawarkan potensi pertumbuhan yang sama.

Obligasi

Obligasi adalah sekuritas hutang yang membayar tingkat bunga tetap dan biasanya memiliki volatilitas yang lebih rendah daripada saham atau emas.

Umumnya, obligasi menawarkan pengembalian yang lebih rendah daripada emas, risikonya juga lebih kecil dan dapat memberikan pendapatan melalui pembayaran bunga reguler.

Real Estate

Real estate dapat memberikan aliran pendapatan sewa yang stabil dan potensi apresiasi dari waktu ke waktu.

Namun, itu juga bisa tidak likuid dan membutuhkan investasi awal yang signifikan. Sebaliknya, emas sangat likuid dan dapat dibeli dan dijual dengan mudah.

Tunai

Uang tunai adalah aset yang paling likuid dan dapat digunakan untuk pengeluaran sehari-hari atau situasi darurat.

Namun, umumnya menawarkan pengembalian rendah dan dapat kehilangan nilai seiring waktu karena inflasi. Sedangkan emas dapat memberikan lindung nilai terhadap inflasi dan menjaga kekayaan dalam jangka panjang.

Cara Investasi Emas

Kamu tidak perlu khawatir akan melalui proses-proses yang rumit untuk memulai investasi pada emas, karena proses tersebut tidak serumit yang kamu bayangkan.

Berikut ini adalah penjelasan dari cara berinvestasi pada emas dengan mudah.

Membeli Emas Fisik

Membeli emas fisik tidak sesulit yang dipikirkan, namun kamu perlu teliti dan berhati-hati di setiap prosesnya. Karena jika kamu salah memilih toko, atau kamu tidak memiliki emas yang tepat, maka hal itu akan mempengaruhi investasi kamu untuk masa depan.

Berikut ini adalah beberapa tahap untuk melakukan pembelian emas fisik:

  1. Riset lokasi pembelian: Hal utama yang paling penting adalah melakukan riset untuk menemukan sumber terpercaya untuk membeli emas fisik. Carilah produsen emas, percetakan pemerintah, percetakan swasta, dealer logam mulia, dan toko perhiasan yang memiliki reputasi baik dan sejarah penjualan emas yang panjang.
  2. Tentukan jenis emas yang ingin dibeli: Tentukan jenis emas fisik yang ingin dibeli. Hal ini bisa termasuk emas batangan, koin emas, atau perhiasan emas. Perlu diingat bahwa harga emas bervariasi tergantung berat, kemurnian, dan permintaan pasar.
  3. Bandingkan harga: Setelah kamu memutuskan jenis emas yang ingin dibeli, bandingkan harga dari penjual yang berbeda untuk memastikan kamu mendapatkan harga yang wajar. Pastikan untuk memperhitungkan biaya tambahan, seperti pengiriman atau asuransi.
  4. Beli emas: Setelah kamu menemukan penjual yang memiliki reputasi baik dan membandingkan harga, kamu dapat membelinya.
  5. Simpan emas dengan aman: Pastikan untuk menyimpan emas fisik di lokasi yang aman, seperti brankas rumah. Hal ini akan membantu melindungi investasi kamu dan memastikan bahwa emas mempertahankan nilainya dari waktu ke waktu.

Investasi Emas di Pasar Berjangka

Investasi emas di pasar berjangka melibatkan kontrak jual beli emas di masa mendatang. Ini berarti kamu tidak benar-benar membeli emas fisik, melainkan bertaruh pada harga emas di masa depan.

Berikut ini adalah caranya:

  1. Buka rekening dengan pialang berjangka: Langkah pertama untuk berinvestasi emas berjangka adalah membuka rekening dengan pialang berjangka yang terdaftar di pasar berjangka.
  2. Setor dana: Setelah kamu membuka akun, kamu perlu menyetor dana untuk menutupi persyaratan margin untuk kontrak berjangka emas. Margin adalah persentase dari keseluruhan nilai kontrak yang harus kamu setorkan untuk masuk ke dalam perdagangan.
  3. Lakukan pemesanan: Kamu dapat melakukan pemesanan untuk membeli atau menjual kontrak berjangka emas. Kamu harus menentukan tanggal kadaluarsa dan jumlah kontrak yang ingin kamu perdagangkan.
  4. Pantau pasar: Kamu perlu memantau pasar untuk melihat bagaimana harga emas berubah. Hal ini akan membantu menentukan apakah kamu ingin mempertahankan kontrak berjangka atau menjualnya untuk untung atau rugi.
  5. Jual kontrak: Jika kamu memutuskan untuk menjual kontrak berjangka kamu, kamu dapat melakukannya kapan saja sebelum tanggal kadaluarsa. Harga kontrak akan ditentukan oleh harga pasar emas saat ini, serta faktor lain seperti penawaran dan permintaan, peristiwa geopolitik, dan indikator ekonomi.
  6. Tutup akun: Setelah menjual kontrak berjangka, kamu dapat menutup akun dengan pialang berjangka. Pastikan untuk menarik dana yang tersisa dari akun kamu.

Investasi Emas melalui Reksadana Emas

Investasi emas dalam reksadana emas adalah jenis investasi yang melibatkan pengumpulan uang dari berbagai investor untuk membeli aset terkait emas.

Berikut ini adalah cara berinvestasi di reksadana emas yang baik dan benar:

  1. Pilih reksadana emas: Langkah pertama adalah memilih yang memenuhi tujuan investasi dan toleransi risiko kamu. Kamu dapat menemukan daftar reksadana emas dari berbagai lembaga keuangan dan memilih salah satu yang sesuai dengan tujuan investasi kamu.
  2. Buka rekening: Setelah memilih, kamu harus membuka rekening di lembaga keuangan yang mengelola dana tersebut. Kamu dapat melakukannya secara online atau dengan mengunjungi cabang lembaga keuangan.
  3. Selesaikan proses KYC: Untuk berinvestasi di reksadana emas, kamu harus menyelesaikan proses KYC (Know Your Customer). Proses ini melibatkan memberikan detail pribadi dan dokumen identifikasi kamu ke lembaga keuangan.
  4. Pilih jumlah investasi: Kamu dapat memilih jumlah yang ingin diinvestasikan disana. Ini bisa berupa investasi sekaligus atau investasi reguler melalui Systematic Investment Plan (SIP).
  5. Pantau investasi: Kamu dapat memantau melalui online atau aplikasi seluler lembaga keuangan. Kamu juga dapat melacak kinerja dana dan melakukan perubahan pada investasi kamu jika perlu.
  6. Tukarkan investasi: Jika kamu ingin menebus investasi kamu, kamu dapat melakukannya dengan mengajukan permintaan penebusan di lembaga keuangan secara online atau dengan mengunjungi cabang. Jumlah penebusan akan dikreditkan ke rekening bank kamu setelah dikurangi biaya atau tagihan yang berlaku.

Investasi Emas melalui ETF Emas

Investasi emas di ETF (Exchange-Traded Funds) adalah jenis investasi dimana kamu dapat berinvestasi emas tanpa membeli emas fisik. Penting untuk memilih lembaga keuangan terpercaya dan memantau investasi secara teratur untuk memastikannya sejalan dengan tujuan investasi kamu.

Berikut ini adalah cara melakukannya:

  1. Pilih ETF: Pilih ETF yang berinvestasi di emas yang dapat kamu temukan di daftar ETF dari berbagai lembaga keuangan dan memilih salah satu yang sesuai dengan tujuan investasi kamu.
  2. Buka akun broker: Untuk berinvestasi di ETF, kamu harus membuka akun broker dengan lembaga keuangan terpercaya. Kamu dapat melakukannya secara online atau dengan mengunjungi cabang lembaga keuangan.
  3. Top-up akun: Kamu perlu top-up akun dengan jumlah yang ingin kamu investasikan di ETF. Hal ini dapat dilakukan melalui transfer bank, kartu kredit, atau metode pembayaran lainnya.
  4. Lakukan pemesanan: Kamu dapat melakukan pemesanan untuk membeli saham ETF. Kamu dapat melakukannya secara online melalui platform perdagangan broker atau dengan menghubungi broker.
  5. Pantau investasi: Kamu dapat melacak kinerja ETF dengan baik dan mudah.
  6. Jual investasi: Jika ingin menjual investasi, kamu dapat melakukannya dengan melakukan pemesanan jual melalui platform perdagangan broker atau dengan menghubungi broker. Hasil penjualan akan dikreditkan ke akun perantara kamu setelah dikurangi biaya yang berlaku.

Investasi Emas melalui Logam Mulia

Investasi emas logam mulia merupakan jenis investasi yang melibatkan jual beli logam yang dianggap berharga dan langka. Logam mulia termasuk emas, perak, platinum, dan palladium.

Berikut ini adalah cara untuk berinvestasi melalui logam mulia:

  1. Pilih logam untuk berinvestasi: Langkah pertama adalah memilih logam mulia yang ingin diinvestasikan. Emas adalah logam mulia yang paling populer untuk investasi, tetapi kamu juga dapat mempertimbangkan logam lain seperti perak, platina, atau palladium .
  2. Pilih metode investasi: Ada beberapa cara untuk berinvestasi di logam mulia, seperti membeli logam fisik, membeli saham perusahaan pertambangan, atau berinvestasi di ETF yang memantau harga logam tersebut. Pilih metode investasi yang sesuai dengan tujuan investasi dan toleransi risiko kamu.
  3. Temukan dealer yang memiliki reputasi baik: Jika kamu memilih untuk berinvestasi dalam logam fisik, kamu harus mencari dealer yang memiliki reputasi baik untuk membeli logam tersebut. Carilah dealer yang terakreditasi dan memiliki reputasi baik di industrinya.
  4. Beli logam: Kamu dapat membeli logam tersebut dan pastikan untuk memeriksa kemurnian dan berat logam sebelum melakukan pembelian.
  5. Simpan logam: Kamu harus menyimpannya di lokasi yang aman dan terlindungi, seperti brankas.

Analisis Investasi Emas

Analisis investasi emas adalah proses memeriksa dan mengevaluasi berbagai faktor yang menentukan nilai emas.

Hal ini termasuk menganalisis tren pasar, data ekonomi, peristiwa geopolitik, dan faktor penawaran dan permintaan yang memengaruhi harga emas.

Tujuan dari analisis emas adalah untuk memberi investor wawasan tentang potensi kinerja emas di masa depan dan untuk membuat keputusan investasi berdasarkan analisis tersebut.

Analisis Fundamental Emas

Analisis fundamental emas adalah metode mengevaluasi nilai emas berdasarkan faktor ekonomi dan keuangan yang mempengaruhi penawaran dan permintaan logam mulia.

Hal ini melibatkan melihat berbagai indikator ekonomi, kebijakan pemerintah, peristiwa geopolitik, dan faktor lain yang mempengaruhi harga emas.

  • Emas dianggap sebagai investasi safe-haven selama masa ketidakpastian ekonomi dan ketegangan geopolitik. Artinya, ketika ada ketidakpastian di pasar saham atau ketidakstabilan politik, investor cenderung beralih ke emas, dan menaikkan harganya. Oleh karena itu, faktor-faktor seperti resesi global, perang dagang, dan kerusuhan politik dapat memengaruhi permintaan emas dan harganya.
  • Nilai emas juga dipengaruhi oleh pasokan logam tersebut. Hasil penambangan emas, cadangan emas bank sentral adalah beberapa faktor yang mempengaruhi pasokan emas. Penurunan hasil penambangan emas atau peningkatan permintaan bank sentral akan emas dapat mengurangi pasokan emas dan menaikkan harganya.
  • Nilai dolar AS juga berdampak pada harga emas. Emas dihargai dalam dolar AS, jadi dolar AS yang lebih lemah cenderung membuat emas lebih terjangkau bagi investor yang menggunakan mata uang lain. Oleh karena itu, perubahan kebijakan moneter AS, suku bunga, dan inflasi dapat mempengaruhi nilai dolar dan nilai emas.

Analisis Teknikal Emas

Analisis teknis emas adalah metode mengevaluasi harga emas dengan menganalisis data harga dan volume historisnya, serta indikator teknis lainnya.

Dengan memahami pola grafik, indikator teknikal, dan sentimen pasar, investor dapat membuat keputusan yang lebih matang tentang berinvestasi di emas.

  • Analisis teknis emas melibatkan mempelajari grafik harga untuk mengidentifikasi tren dan pola. Dapat menggunakan berbagai alat seperti rata-rata bergerak, garis tren, dan level support dan resistance untuk menganalisis pergerakan harga emas.
  • Hal ini dapat melihat indikator teknikal lainnya seperti momentum, volume, dan Relative Strength Index (RSI). Indikator ini membantu mengidentifikasi apakah pasar overbought atau oversold dan dapat membantu memprediksi kapan tren akan berbalik arah.
  • Analisis teknis emas juga melibatkan mempelajari sentimen pasar dan perilaku investor. Dengan memahami bagaimana investor bereaksi terhadap perubahan harga emas dan kejadian ekonomi lainnya, analis teknikal dapat membuat prediksi tentang pergerakan harga di masa depan.

Faktor yang Mempengaruhi Harga Emas

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi harga emas. Berikut beberapa faktor utamanya:

Pasokan dan Permintaan

Seperti komoditas lainnya, harga emas sangat ditentukan oleh penawaran dan permintaan.

Ketika permintaan emas tinggi dan pasokannya rendah, harganya cenderung naik. Sebaliknya, ketika penawaran tinggi dan permintaan rendah, harga cenderung turun.

Data Ekonomi

Data ekonomi seperti PDB, inflasi, dan angka ketenagakerjaan juga dapat berdampak pada harga emas.

Ketika data ekonomi positif, hal itu dapat menyebabkan mata uang yang lebih kuat dan penurunan harga emas. Sebaliknya, data ekonomi negatif dapat menyebabkan mata uang melemah dan kenaikan harga emas.

Peristiwa Geopolitik

Peristiwa geopolitik seperti kerusuhan politik, perang, dan bencana alam juga dapat berdampak pada harga emas.

Ketika ada ketidakpastian di pasar global, investor akan beralih ke emas sebagai investasi safe-haven yang dapat mendorong kenaikan harga.

Suku Bunga

Suku bunga yang ditetapkan oleh bank sentral juga dapat berdampak pada harga emas.

Ketika suku bunga rendah, itu dapat menyebabkan mata uang yang lebih lemah dan kenaikan harga emas. Sebaliknya, suku bunga yang tinggi dapat menyebabkan mata uang yang lebih kuat dan penurunan harga emas.

Fluktuasi Mata Uang

Harga emas juga dipengaruhi oleh fluktuasi mata uang. Karena emas dihargai dalam dolar AS, fluktuasi mata uang lain dapat memengaruhi permintaan emas.

Mata uang yang lebih lemah cenderung membuat emas lebih terjangkau bagi investor yang menggunakan mata uang lain, yang dapat meningkatkan permintaan dan harga.

Strategi Investasi Emas Jangka Pendek

Strategi investasi emas jangka pendek melibatkan pembelian dan penjualan emas dalam waktu yang relatif singkat, biasanya beberapa minggu hingga beberapa bulan.

Investor yang menggunakan strategi investasi emas jangka pendek sering mencari fluktuasi harga di pasar emas, yang dapat memberikan peluang untuk membeli rendah dan menjual tinggi.

Artinya, mereka memantau harga emas dengan cermat dan mencari pola atau tren yang mungkin menunjukkan waktu yang tepat untuk membeli atau menjual.

Mereka sering menggunakan analisis teknis untuk mengidentifikasi tren dan pola di pasar emas yang mempelajari grafik dan menggunakan indikator teknis untuk memprediksi pergerakan harga di masa depan.

Dengan memahami pola-pola ini, investor dapat membuat keputusan yang lebih tepat tentang kapan harus membeli atau menjual emas.

Strategi Investasi Emas Jangka Panjang

Strategi investasi emas jangka panjang melibatkan pembelian emas dengan niat untuk menyimpannya dalam waktu lama, biasanya beberapa tahun atau bahkan puluhan tahun.

Investor yang menggunakan strategi investasi emas jangka panjang sering memandang emas sebagai penyimpan nilai dan lindung nilai terhadap inflasi.

Emas secara historis mempertahankan nilainya dalam jangka panjang, dan dapat membantu melindungi dari penurunan ekonomi atau fluktuasi mata uang.

Selain itu, mereka juga sering berfokus pada akumulasi emas fisik, seperti koin atau batangan, daripada berinvestasi di saham emas atau ETF.

Dengan memiliki emas fisik, investor dapat memiliki kendali lebih besar atas investasinya dan menghindari risiko yang terkait dengan investasi emas kertas.

Manajemen Risiko Investasi Emas

Manajemen risiko investasi emas melibatkan identifikasi, penilaian, dan mitigasi risiko yang terkait dengan investasi emas. Beberapa risiko yang terkait dengan investasi emas termasuk volatilitas pasar, peristiwa geopolitik, ketidakstabilan ekonomi, dan inflasi.

Untuk mengelola risiko ini, investor dapat mendiversifikasi portofolionya dengan berinvestasi di berbagai aset, termasuk saham, obligasi, dan real estat. Bisa juga menggunakan kontrak berjangka untuk melindungi dari potensi kerugian.

Diversifikasi Portofolio Investasi

Diversifikasi portofolio investasi adalah strategi yang melibatkan penyebaran investasi kamu di berbagai aset yang berbeda, seperti saham, obligasi, real estate, dan komoditas.

Tujuan diversifikasi portofolio investasi adalah untuk mengurangi keseluruhan risiko portofolio kamu. Dengan berinvestasi di berbagai aset yang berbeda, kamu berpotensi mengurangi dampak dari setiap investasi yang kinerjanya buruk.

Misalnya, jika kamu menginvestasikan semua uang kamu dalam satu saham dan saham itu berkinerja buruk, kamu bisa kehilangan banyak uang. Namun, jika kamu berinvestasi di berbagai saham, obligasi, dan aset lainnya, dampak dari satu investasi yang berkinerja buruk cenderung kurang signifikan.

Diversifikasi portofolio investasi juga dapat membantu memanfaatkan kondisi pasar yang berbeda. Misalnya, jika pasar saham berkinerja baik, kamu berpotensi mendapatkan keuntungan dari berinvestasi di saham.

Namun, jika pasar saham sedang mengalami penurunan, kamu mungkin ingin berinvestasi di obligasi atau aset lain yang kurang stabil. Dengan mendiversifikasi portofolio kamu, kamu berpotensi mendapatkan keuntungan dari kondisi pasar yang berbeda dan mengurangi risiko secara keseluruhan.

Penentuan Waktu Jual dan Beli Emas

Biaya waktu untuk menjual dan membeli emas mengacu pada jumlah waktu dan upaya yang diperlukan untuk menyelesaikan transaksi yang melibatkan emas fisik.

Jual beli emas fisik bisa menjadi proses yang memakan waktu dibandingkan jenis investasi lain, seperti saham atau obligasi.

Saat membeli emas, kamu perlu meneliti dealer atau pemasok yang berbeda untuk menemukan harga dan kualitas terbaik. Kamu juga perlu mengunjungi dealer secara fisik atau mengatur pengiriman atau pengambilan emas. Demikian pula, saat menjual emas, kamu perlu mencari pembeli, menegosiasikan harga, dan mengatur transfer emas.

Waktu jual beli emas juga bisa dipengaruhi oleh kondisi pasar dan permintaan. Misalnya, jika permintaan emas tinggi dan pasar bergejolak, akan lebih sulit menemukan pembeli atau penjual dengan harga wajar.

Demikian pula, jika pasar sedang mengalami penurunan, mungkin akan lebih sulit untuk menjual emas demi keuntungan. 

Risiko Inflasi dan Deflasi

Inflasi dan deflasi adalah dua risiko ekonomi yang dapat mempengaruhi nilai investasi. Penting bagi investor untuk menyadari risiko inflasi dan deflasi serta mempertimbangkan faktor-faktor ini saat membuat keputusan investasi.

Risiko Inflasi:

  • Mengacu pada kenaikan umum harga dari waktu ke waktu.
  • Inflasi dapat menurunkan daya beli uang dan menurunkan nilai investasi.
  • Risiko inflasi dapat menjadi perhatian khusus untuk investasi jangka panjang, karena dampak inflasi dapat bertambah dari waktu ke waktu.
  • Investor dapat memilih untuk berinvestasi dalam aset yang diketahui berkinerja baik selama periode inflasi, seperti real estat atau komoditas seperti emas.

Risiko Deflasi:

  • Deflasi mengacu pada penurunan umum harga dari waktu ke waktu.
  • Tampak seperti hal yang baik bagi konsumen, sebenarnya bisa berbahaya bagi investasi.
  • Dapat menyebabkan penurunan permintaan barang dan jasa, yang dapat menyebabkan keuntungan yang lebih rendah bagi perusahaan dan pengembalian investasi yang lebih rendah.
  • Kurang menjadi perhatian investor dibandingkan dengan risiko inflasi, karena periode deflasi cenderung lebih pendek dan kurang umum.

Risiko Fluktuasi Mata Uang

Risiko fluktuasi mata uang adalah risiko bahwa nilai investasi akan berubah karena perubahan nilai tukar mata uang. Berikut ini adalah penjelasannya:

  • Risiko fluktuasi mata uang dapat berdampak pada investasi yang melibatkan mata uang asing, seperti saham atau obligasi internasional.
  • Fluktuasi nilai tukar mata uang dapat berdampak pada nilai investasi, karena perubahan nilai tukar dapat meningkatkan atau menurunkan nilai aset dasar.
  • Dapat menjadi perhatian khusus bagi investor yang berinvestasi di negara-negara dengan situasi ekonomi atau politik yang tidak stabil, karena perubahan kebijakan pemerintah atau kondisi ekonomi dapat menyebabkan fluktuasi nilai tukar mata uang yang signifikan.
  • Investor dapat memilih untuk melakukan lindung nilai terhadap risiko fluktuasi mata uang dengan menggunakan opsi atau futures mata uang, yang dapat membantu melindungi terhadap perubahan nilai tukar.

Risiko Geopolitik dan Keamanan

Risiko geopolitik dan keamanan merupakan pertimbangan penting bagi investor yang berinvestasi di kawasan atau industri yang mungkin terkena dampak ketidakstabilan politik atau ancaman keamanan. Berikut ini adalah penjelasannya:

  • Dapat mencakup ketidakstabilan politik, perubahan kebijakan pemerintah, dan konflik internasional.
  • Risiko keamanan dapat mencakup terorisme, serangan dunia maya, dan ancaman lain terhadap keamanan fisik atau digital.
  • Risiko ini dapat mempengaruhi investasi dalam beberapa cara, seperti menyebabkan volatilitas pasar dan mengganggu rantai pasokan.
  • Dapat menyebabkan penurunan kepercayaan investor, yang dapat menyebabkan penurunan harga saham dan nilai investasi lainnya.
  • Risiko geopolitik dan keamanan dapat menjadi perhatian khusus bagi investor yang berinvestasi di negara-negara dengan tingkat ketidakstabilan politik atau ancaman keamanan yang tinggi.

Pajak dan Peraturan Investasi Emas

Pajak dan peraturan investasi emas mengacu pada berbagai undang-undang dan peraturan yang mengatur pembelian, penjualan, dan kepemilikan investasi emas dan pajak yang dapat diterapkan pada investasi tersebut.

Tergantung pada negara atau wilayahnya, mungkin terdapat peraturan khusus terkait pembelian dan kepemilikan emas fisik, serta pajak atas capital gain atau keuntungan dari penjualan emas.

Pajak Investasi Emas

Di Indonesia, investasi emas dikenakan pajak yang dikenal dengan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Tarif PPN untuk emas saat ini ditetapkan sebesar 11%, yang berarti investor yang membeli emas di Indonesia diharuskan membayar pajak tambahan 11% di atas harga pembelian.

Pajak ini dimaksudkan untuk membantu menghasilkan pendapatan bagi pemerintah dan membantu mengatur pasar emas dengan mencegah pembelian dan penjualan spekulatif.

Namun, ada beberapa pengecualian pajak investasi emas, misalnya perhiasan emas yang ditujukan untuk kepentingan pribadi dibebaskan dari PPN.

Selain itu, emas yang dibeli oleh bank, lembaga keuangan, atau lembaga pemerintah untuk tujuan investasi juga dibebaskan dari PPN.

Investor yang tertarik untuk berinvestasi emas di Indonesia harus mengetahui PPN dan mempertimbangkan potensi dampak pajak ini terhadap hasil investasi mereka.

Peraturan Investasi Emas di Indonesia

Investor yang berminat berinvestasi emas di Indonesia harus mengikuti aturan tertentu, seperti melaporkan pembelian emasnya kepada pemerintah dan membayar pajak pertambahan nilai (PPN) atas pembelian emas.

Peraturan ini dimaksudkan untuk membantu melindungi investor dan memastikan pasar emas stabil dan transparan.

Investor yang tertarik berinvestasi emas di Indonesia harus mengetahui peraturan ini dan bekerja sama dengan dealer emas terpercaya yang mematuhi aturan dan persyaratan pemerintah.

Pajak Investasi Emas di Luar Negeri

Saat berinvestasi dalam emas di luar negeri, investor dapat dikenakan peraturan pajak yang berbeda tergantung pada negara tempat mereka berinvestasi.

Secara umum, sebagian besar negara memiliki beberapa bentuk pajak atas investasi emas, baik sebagai pajak capital gain atas laba yang diperoleh dari penjualan emas, atau sebagai pajak pertambahan nilai (PPN) atas pembelian emas.

Di Amerika Serikat, investasi emas dikenakan pajak capital gain, yang didasarkan pada selisih antara harga beli dan harga jual emas. Tarif pajak atas keuntungan modal dari investasi emas dapat bervariasi tergantung pada lamanya investor memegang emas dan tingkat pendapatannya.

Di beberapa negara, seperti Singapura, tidak ada pajak capital gain atas investasi emas, menjadikannya tujuan populer bagi investor emas.

Namun, mungkin masih ada pajak atau biaya lain yang terkait dengan pembelian atau penjualan emas di negara-negara tersebut, jadi investor harus melakukan riset dan berkonsultasi dengan profesional pajak sebelum berinvestasi emas di luar negeri.

Kasus Sukses Investasi Emas

Ada banyak kasus-kasus sukses dari para investor emas, berikut ini adalah salah satu kisah sukses yang paling banyak dibicarakan:

Kisah Sukses Investor Emas

John Paulson merupakan seorang miliarder yang menghasilkan banyak uang dengan bertaruh melawan pasar perumahan AS selama krisis keuangan 2008.

Pada tahun 2009, dia mengalihkan perhatiannya ke emas dan mulai berinvestasi besar-besaran di logam mulia. Selama beberapa tahun berikutnya, investasi emas Paulson terbayar dengan baik, dengan dananya menghasilkan keuntungan miliaran dolar.

Salah satu investasi emas Paulson yang paling sukses adalah di SPDR Gold Trust, sebuah ETF yang memantau harga emas.

Pada tahun 2010, Paulson membeli saham besar di ETF, yang pada saat itu bernilai sekitar $4,6 miliar. Karena harga emas terus meningkat, nilai investasi Paulson tumbuh, dan pada tahun 2011, sahamnya di ETF bernilai lebih dari $5 miliar.

Kisah sukses Paulson ini adalah bukti potensi manfaat investasi emas sebagai penyimpan nilai jangka panjang. 

Analisis Investasi Emas pada Kasus Sukses

Kesuksesan John Paulson dalam investasi emas dapat dikaitkan dengan beberapa faktor. Salah satu faktor kuncinya adalah kemampuannya untuk mengidentifikasi tren ekonomi makro dan memanfaatkannya.

Sebagai buntut dari krisis keuangan tahun 2008, Paulson menyadari bahwa upaya stimulus pemerintah AS dan suku bunga yang rendah kemungkinan akan menyebabkan inflasi dan dolar AS yang lebih lemah, yang pada gilirannya dapat menaikkan harga emas. 

Dia dapat bertindak berdasarkan wawasan ini dan berinvestasi besar-besaran dalam emas, yang terbayar dengan baik karena harga emas melonjak di tahun-tahun berikutnya.

Faktor lain dalam kesuksesan Paulson adalah kemampuannya memilih investasi yang tepat. Investasinya di SPDR Gold Trust, merupakan langkah yang cerdas, karena memberikan eksposur terhadap harga emas sekaligus menawarkan likuiditas dan daya jual yang tidak dimiliki emas fisik. 

Selain itu, Paulson dapat menegosiasikan persyaratan yang menguntungkan dengan kustodian dana, yang membantu memaksimalkan keuntungannya.

Kasus Gagal Investasi Emas

Namun, ada beberapa kasus kegagalan yang dialami oleh beberapa investor emas yang sangat disayangkan. Berikut ini adalah salah satu contoh kisah kegagalan investasi emas:

Kisah Kegagalan Investasi Emas

Kegagalan M.F. Global adalah pengingat yang gamblang tentang risiko yang terkait dengan investasi komoditas, termasuk emas. M.F. Global adalah perusahaan pialang komoditas yang dipimpin oleh mantan eksekutif Goldman Sachs Jon Corzine.

Pada tahun 2011, perusahaan bertaruh besar pada utang negara Eropa, yang ternyata merupakan keputusan yang membawa malapetaka. Ketika krisis utang di Eropa semakin parah, M.F. Global tidak dapat memenuhi panggilan marginnya dan terpaksa mengajukan kebangkrutan.

Klien perusahaan, yang telah mempercayai M.F. Global dengan investasi mereka, kehilangan jutaan dolar sebagai akibat dari kebangkrutan.

Corzine banyak dikritik karena perannya dalam kegagalan M.F. Global. Dia telah mendorong perusahaan untuk membuat taruhan berisiko atas utang Eropa dan telah gagal mengelola risiko perusahaan dengan baik. 

Analisis Investasi Emas pada Kasus Kegagalan

Kegagalan M.F. Global yang dipimpin oleh Jon Corzine disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu masalah utama adalah taruhan berisiko perusahaan pada utang negara Eropa, yang menjadi bumerang saat krisis utang memburuk.

Selain itu, ada kekhawatiran tentang kurangnya transparansi dan pengawasan dalam perusahaan dan gaya kepemimpinan Corzine.

Kasus M.F. Global berfungsi sebagai kisah peringatan bagi investor, menyoroti pentingnya manajemen risiko yang tepat dan pengawasan dalam investasi komoditas, termasuk emas.

Hal ini juga menggarisbawahi perlunya transparansi dan akuntabilitas di perusahaan, dan bahaya mengambil risiko berlebihan tanpa perlindungan yang tepat.

Tren Investasi Emas

Tren investasi emas mengacu pada arah keseluruhan pergerakan harga dan permintaan emas di pasar.

Emas telah menjadi pilihan investasi populer selama berabad-abad, dan trennya dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kondisi ekonomi global, ketidakstabilan politik, dan inflasi.

Dalam beberapa tahun terakhir, emas telah mengalami kebangkitan popularitas karena investor mencari tempat berlindung yang aman dari volatilitas pasar keuangan lainnya.

Perkembangan Harga Emas

Perkembangan harga emas di Indonesia mengalami kenaikan dalam beberapa tahun terakhir.

Salah satu faktor pendorong kenaikan harga emas di Indonesia adalah melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS. Karena emas dihargai dalam dolar AS, Rupiah yang lebih lemah berarti dibutuhkan lebih banyak Rupiah untuk membeli emas dalam jumlah yang sama.

Selain itu, permintaan emas telah meningkat karena pertumbuhan kelas menengah dan pendapatan yang dapat dibelanjakan yang meningkat. Hal ini menyebabkan peningkatan permintaan perhiasan dan investasi untuk emas, yang selanjutnya mendorong harga. 

Potensi Pertumbuhan Investasi Emas di Masa Depan

Potensi pertumbuhan investasi emas ke depan terlihat menjanjikan. Emas adalah sumber daya yang terbatas, artinya pasokannya terbatas, sementara permintaannya terus meningkat. Hal ini menjadikan emas sebagai aset berharga yang cenderung meningkat nilainya seiring berjalannya waktu.

Selain itu, emas adalah aset safe-haven yang cenderung mempertahankan nilainya bahkan selama masa ketidakpastian ekonomi, menjadikannya pilihan investasi yang menarik bagi investor yang ingin melindungi kekayaannya.

Faktor lain yang dapat berkontribusi terhadap potensi pertumbuhan investasi emas adalah meningkatnya penggunaan emas dalam teknologi. Emas adalah logam yang sangat konduktif yang digunakan dalam berbagai perangkat elektronik, termasuk smartphone, tablet, dan laptop.

Seiring kemajuan teknologi, permintaan emas di perangkat ini kemungkinan besar akan meningkat, yang dapat menaikkan harga logam tersebut. 

Tren Investasi Emas di Pasar Global

Tren investasi emas di pasar global telah positif dalam beberapa tahun terakhir. 

Hal ini menyebabkan peningkatan permintaan emas sebagai pilihan investasi, terutama pada saat krisis. Faktanya, pandemi COVID-19 telah memicu lonjakan permintaan emas karena investor beralih ke aset safe-haven.

Faktor lain yang mendorong tren investasi emas di pasar global adalah lingkungan suku bunga rendah. Dengan tingkat suku bunga terendah dalam sejarah, investor beralih ke emas sebagai cara untuk menghasilkan keuntungan.

Selain itu, melemahnya dolar AS membuat emas lebih menarik bagi investor, karena emas dihargai dalam dolar AS. Alhasil, tren investasi emas di pasar global tampaknya akan terus berlanjut, menjadikannya pilihan investasi cerdas bagi mereka yang ingin melindungi kekayaan dan mendiversifikasi portofolionya.

Peluang Investasi Emas

Investasi emas menawarkan peluang bagi investor untuk mendiversifikasi portofolio mereka dan berpotensi mewujudkan capital gain.

Investor dapat memilih untuk berinvestasi dalam emas fisik, ETF emas, atau saham pertambangan emas, tergantung pada tujuan investasi dan toleransi risiko mereka.

Peluang Investasi Emas di Pasar Modal

Salah satu cara populer untuk berinvestasi dalam emas adalah melalui dana yang diperdagangkan di bursa (ETF). Ini adalah dana investasi yang diperdagangkan di bursa efek seperti saham.

ETF dapat memberi investor paparan harga emas tanpa harus memiliki logam secara fisik, menjadikannya pilihan investasi yang nyaman dan hemat biaya.

Cara lain untuk berinvestasi emas di pasar modal adalah melalui saham pertambangan emas, yaitu saham perusahaan yang terlibat dalam eksplorasi, ekstraksi, dan produksi emas.

Berinvestasi dalam saham pertambangan emas dapat memberi investor eksposur ke pasar emas, karena harga emas dapat mempengaruhi profitabilitas perusahaan-perusahaan ini.

Sehingga, berinvestasi emas di pasar modal bisa menjadi cara cerdas untuk mendiversifikasi portofolio kamu dan melindungi kekayaan kamu.

Peluang Investasi Emas di Pasar Internasional

Peluang investasi emas di pasar internasional sangat luas dan menawarkan berbagai cara kepada investor untuk berinvestasi dalam logam mulia.

Salah satu cara berinvestasi emas di pasar internasional adalah melalui reksadana emas yang merupakan dana investasi yang berinvestasi dalam portofolio aset terkait emas, seperti saham perusahaan pertambangan emas atau ETF. Hal ini dapat memberi investor diversifikasi dan eksposur ke pasar emas di berbagai negara.

Investor juga dapat berinvestasi melalui kontrak berjangka emas yang merupakan perjanjian untuk membeli atau menjual emas dengan harga dan tanggal yang telah ditentukan di masa mendatang.

Berinvestasi dalam emas berjangka bisa sedikit lebih rumit dan berisiko, namun dapat memberi investor paparan ke pasar emas internasional dan potensi pengembalian. 

Peluang Investasi Emas bagi Investor Pemula

Investasi emas dapat bermanfaat bagi investor pemula, karena memberikan peluang untuk mendiversifikasi portofolio mereka dan melindungi kekayaan mereka.

Namun, penting untuk dipahami bahwa berinvestasi dalam emas memiliki risiko dan tantangan tersendiri.

Salah satu manfaat utama berinvestasi emas untuk pemula adalah aksesibilitasnya. Ada berbagai pilihan yang tersedia untuk berinvestasi emas, termasuk ETF, reksadana, dan emas fisik.

Pilihan investasi ini relatif mudah dipahami dan dapat memberikan titik awal yang baik bagi investor pemula untuk memasuki pasar emas.

Demikianlah penjelasan lengkap mengenai investasi emas, semoga bermanfaat.

IndoGold

Kantongi Izin Pedagang Fisik Emas Digital dari Bappebti, IndoGold Ingin Tingkatkan Pengalaman Berinvestasi

Platform investasi emas digital semakin populer di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, dengan semakin banyaknya investor yang berusaha untuk mendapatkan akses ke pasar emas melalui sarana digital. Platform ini pada umumnya menawarkan berbagai keuntungan dibandingkan opsi investasi emas tradisional, seperti kenyamanan, transparansi, dan aksesibilitas.

Salah satu platform jual beli emas secara online berbasis aplikasi saat ini adalah IndoGold. Kepada DailySocial.id, Founder & CMO IndoGold Indra Sjuriah mengungkapkan rencana perusahaan tahun ini, setelah mengantongi izin dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) sebagai pedagang fisik emas digital.

Fokus kepada profitabilitas

Emas telah lama dianggap sebagai aset safe-haven yang dapat membantu melindungi investor dari volatilitas pasar dan ketidakpastian ekonomi. Di Indonesia, investasi emas menjadi semakin populer dalam beberapa tahun terakhir, karena investor berusaha mendiversifikasi portofolio mereka dan menjaga kekayaan mereka.

Indonesia juga merupakan salah satu penghasil emas terbesar di dunia, dengan cadangan emas negara diperkirakan sekitar 3000 ton. Dengan latar belakang tersebut, tidak mengherankan jika platform emas online semakin populer di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.

IndoGold melihat, selama periode tahun 2022 sampai saat ini, nilai transaksi dan volume transaksi transaksi perdagangan fisik emas digital terus mengalami peningkatan, seiring minat investasi emas digital yang didorong kesadaran berinvestasi pasca-pandemi. Perusahaan juga mencatat hingga awal Januari 2023, jumlah pengguna mereka saat ini telah mencapai lebih dari 1,2 juta termasuk pengguna layanan emas digital di platform mitra.

Secara demografi, sebagian besar pengguna IndoGold masih berpusat di pulau Jawa. Tahun 2023 ini perusahaan akan berfokus pada perluasan akses investasi emas dengan melakukan peningkatan pengalaman berinvestasi bagi pengguna, inovasi fitur serta program edukasi keuangan dan investasi baik secara online maupun offline yang berkelanjutan.

IndoGold juga berupaya untuk terus membuka kemitraan strategis, guna mendukung peningkatan inklusi keuangan. Perusahaan juga memiliki target untuk bisa mencetak pertumbuhan transaksi maupun pendapatan. Dengan berbagai upaya yang dilakukan, harapannya dalam waktu dekat perusahaan dapat mencapai profitabilitas.

“Harapannya dapat berkontribusi positif terhadap pertumbuhan bisnis serta semakin banyak masyarakat Indonesia yang menggunakan platform IndoGold untuk berinvestasi emas secara digital,” kata Indra.

Saat ini IndoGold telah memiliki fitur yang dapat memudahkan pengguna dalam berinvestasi emas. Mulai dari fitur auto debet supaya pengguna dapat menjadwalkan pembelian emas secara otomatis, program IndoGold Poin yang memungkinkan pengguna mendapat poin untuk dapat selanjutnya digunakan sebagai potongan pembelian emas hingga penambahan opsi penarikan emas tidak hanya ANTAM dan UBS, terdapat opsi emas logam mulia merk EmasKita dan Lotus Archi. Pengguna dapat mulai berinvestasi emas digital mulai dari Rp10 ribu atau setara dengan 0,01 gram.

Selain IndoGold platform hingga marketplace yang menawarkan investasi digital berupa emas di antaranya adalah Pluang, Treasury, LakuEmas, dan Sakumas. Kelima perusahaan ini membentuk asosiasi Perkumpulan Pedagang Emas Digital Indonesia (PPEDI) atau Indonesia Digital Gold Traders Society (IDGTS).

Kantongi izin Bappebti

Terlepas dari banyaknya keuntungan platform investasi emas digital, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi. Sebagai contoh, masih kurangnya kesadaran masyarakat Indonesia tentang manfaat berinvestasi emas. Selain itu, ada kekhawatiran tentang kebijakan dan peraturan untuk platform investasi emas digital, khususnya seputar masalah perlindungan konsumen dan pencegahan penipuan.

Untuk bisa memberikan kepercayaan dan layanan lebih, IndoGold di bawah naungan PT Indogold Makmur Sejahtera, baru-baru ini telah mengantongi izin dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) sebagai pedagang fisik emas digital melalui Keputusan Kepala Bappebti Nomor 001/BAPPEBTI/P-ED/01/2023.

Dengan izin tersebut, IndoGold dapat memberikan fasilitas jual beli emas dilandasi dengan ketersediaan emas fisik. Dengan terdapatnya regulasi perdagangan emas fisik digital oleh Bappebti, IndoGold menjadi salah satu pedagang fisik emas digital yang berizin, diharapkan Indogold dapat memberikan rasa aman bagi masyarakat untuk berinvestasi emas digital, karena terdapat kepastian hukum sekaligus perlindungan masyarakat.

“Dengan diperolehnya izin sebagai pedagang fisik emas digital oleh Bappebti semakin memantapkan misi IndoGold karena diatur oleh lembaga yang berwenang. Untuk itu, kami berterima kasih atas arahan yang diberikan Bappebti dalam proses mendapatkan izin sebagai pedagang fisik emas digital,” kata Indra.

Dari perlindungan terhadap inflasi dan diversifikasi portofolio hingga memberikan pengembalian jangka panjang yang stabil dan likuiditas yang tinggi, emas dapat menjadi pilihan investasi yang menarik bagi mereka yang ingin melindungi kekayaan mereka dan membangun keamanan finansial dalam jangka panjang. Dengan demikian, investasi emas harus dianggap sebagai komponen kunci dari setiap portofolio investasi yang terdiversifikasi dengan baik di tanah air.

“Dengan kondisi supercycle commodity, diproyeksikan harga emas di tahun ini akan menguat seiring permintaan komoditas emas yang naik tajam dan perdagangan fisik emas digital di Indonesia memiliki potensi menjanjikan pada 2023, Pedagang fisik emas digital meluncurkan produk retail yang dapat dijangkau semua level investor dengan tujuan untuk mendidik masyarakat agar mulai belajar investasi dengan logis dalam platform digital yang telah berizin,” kata Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Berjangka Komoditi Bappebti, Tirta Karma Sanjaya.

Application Information Will Show Up Here

10 Cara Investasi Pemula Modal Kecil dan Menguntungkan

Investasi merupakan suatu hal yang begitu penting bagi kehidupan masyarakat. Melalui investasi, kita dapat mempersiapkan tabungan untuk kehidupan di masa mendatang. Banyak produk dan aset investasi yang dapat menjadi pilihan bagi kamu loh. Kamu dapat memilih investasi pada produk reksa dana, emas, saham, maupun obligasi, tergantung pada preferensi pribadi kamu.

Bagi seorang pemula, memulai investasi mungkin menjadi suatu hal yang membingungkan. Banyak juga mungkin pertanyaan yang sekiranya berkecamuk dan membuat urung untuk memulai investasi. Padahal investasi akan semakin bagus apabila dimulai sedini mungkin.

Apa saja ya cara untuk memulai investasi bagi pemula? Kira-kira bagaimana ya tips untuk memilih investasi yang menguntungkan, aman, dan minim risiko? Berikut ini adalah cara dan tips memulai investasi bagi pemula agar kamu tidak bertemu dengan instrumen investasi zonk nan bodong yang seringkali berkeliaran akhir-akhir ini.

Cara Investasi untuk Pemula Modal Kecil dan Menguntungkan

Investasi Pemula Modal Kecil
Ilustrasi Investasi Pemula Modal Kecil dan Menguntungkan | Pexels

Investasi adalah suatu komitmen yang dimiliki oleh seseorang terhadap sejumlah harta pada masa saat ini, yang diharapkan mampu memberikan keuntungan di masa depan (Tandelilin, 2017). Apakah kamu merupakan seseorang yang baru ingin memulai investasi? Jangan takut untuk mencoba-coba dan mempelajari seluk beluk investasi ya.

Karena kalau bukan sekarang, kapan lagi bukan? Artikel ini akan sangat cocok untuk kamu yang ingin memulai investasi terlebih untuk yang memiliki modal kecil dan mengharapkan keuntungan yang optimum. Simak 10 cara investasi untuk pemula dengan modal kecil dan menguntungkan ini ya!

1. Mulai Investasi Sedini Mungkin

Dewasa ini, modal untuk memulai investasi tidak perlu menggunakan cuan yang besar. Bahkan, saat ini mungkin kamu hanya perlu uang Rp100.000,- untuk mengantongi satu lot saham perusahaan. Kenapa sih sebenarnya kita harus mulai investasi sedini mungkin? Berikut ini beberapa alasannya.

Menciptakan Sumber Penghasilan Baru

Investasi pada dasarnya hampir sama dengan tabungan. Ada suatu keuntungan –baik itu bunga maupun imbal hasil bagi produk syariah– yang didapatkan ketika menyimpan dana melalui aset tertentu. Walaupun begitu, jika dibandingkan dengan menabung, tentunya sumber penghasilan dari investasi (yang tepat) akan memiliki keuntungan yang lebih tinggi.

Pada misalnya, saat berinvestasi pada saham, investor dapat memperoleh penghasilan dari capital gain dan dividen. Capital gain adalah selisih antara harga jual dengan harga beli saham. Investor dapat memperoleh keuntungan dari capital gain ketika investor menjual saham miliknya dengan harga yang lebih besar dibanding dengan harga beli.

Sementara itu, investor juga memperoleh penghasilan dari dividen (laba yang dibagikan oleh perusahaan pada pemegang saham). Besaran penghasilan itu akan berbeda jauh jika dibandingkan dengan penghasilan menabung yang hanya akan memperoleh beberapa persen dari tabungan selama satu tahun penuh.

Menyiapkan Modal untuk Bisnis Impian

Melalui berbagai penghasilan dari investasi, kamu dapat mengumpulkan cuan untuk kebutuhan bisnis impian kamu loh. Semakin dini kamu memulai investasi, semakin banyak juga aliran kas yang akan masuk ke dalam rekening kamu sehingga semakin cepat kamu memutuskan untuk berinvestasi, maka akan semakin banyak juga penghasilan kamu.

Menyiapkan Tabungan Masa Tua

Selain untuk modal bisnis, penghasilan yang kamu dapatkan dalam berinvestasi dapat digunakan juga untuk keperluan di masa mendatang. Pada dasarnya semua jenis investasi akan membuahkan hasil berupa keuntungan di masa mendatang. 

2. Pelajari Beragam Jenis Aset Investasi

Investasi Pemula Modal Kecil
Cara Investasi Pemula Modal Kecil dan Menguntungkan Salah Satunya Emas | Pexels

Investor sangat disarankan untuk berinvestasi pada aset investasi yang sesuai dengan profil risiko mereka. Profil risiko dapat diartikan sebagai kadar atau tingkatan seberapa seorang investor berani mengambil risiko. Dengan mempelajari berbagai macam jenis aset investasi, investor dapat menentukan mana produk investasi yang paling cocok untuknya.

Pada misalnya investor tidak masalah dengan risiko dan menginginkan laba yang menguntungkan. Ia dapat memilih investasi saham sebagai alternatif solusi investasinya. Investasi saham seringkali mengalami fluktuasi harga yang cukup tinggi, oleh karena itu investor disarankan untuk bersiap dengan risiko yang mungkin muncul ketika berinvestasi saham. 

3. Tentukan Jenis Aset Investasi

Setelah mempelajari berbagai macam instrumen aset yang dapat dijadikan alternatif dalam berinvestasi. Investor tentunya perlu menentukan kemanakah kira-kira dana yang mereka miliki akan mereka salurkan. Investor dapat mempertimbangkan berbagai macam hal dalam memilih jenis aset yang akan menjadi ladang investasinya pada misalnya risiko, modal, prospek masa depan aset, dan lain sebagainya.

Aset investasi yang dapat dipilih oleh investor pun sangat bervariasi, ada investasi saham, investasi obligasi, investasi reksa dana, investasi emas, investasi properti dan masih banyak lagi instrumen atau efek lain. Beberapa aset investasi yang mungkin dapat kamu lirik sebagai pilihan berinvestasi dengan risiko yang minimum adalah reksa dana, emas, serta obligasi. Apabila kamu mencari instrumen investasi dengan modal yang minim, saham mungkin dapat menjadi pilihan.

Saat ini, harga untuk membeli satu lot saham –satuan dalam transaksi jual beli saham, biasanya setara dengan 100 lembar saham– sangat terjangkau. Walaupun begitu, tetap perhatikan berbagai faktor lainnya ketika berinvestasi ya! Jangan lupa untuk mempersiapkan segala kebutuhan dalam memulai investasi ketika sudah menentukan jenis investasi yang dipilih juga ya. Pada misalnya jika akan berinvestasi saham kamu akan membutuhkan berbagai macam dokumen untuk membuka akun khusus jual beli saham.

4. Tentukan Jangka Waktu dan Modal Pertama Investasi

Penentuan jangka waktu investasi serta modal investasi akan berpengaruh terhadap instrumen saham yang investor pilih. Ketika investor ingin berinvestasi dalam jangka waktu yang lama mungkin investor dapat memilih pada aset minim risiko pada misalnya obligasi, emas, serta properti. Penentuan jangka waktu investasi juga akan berpengaruh terhadap keputusan investasi seorang investor.

Pada misalnya, jika investor ingin berinvestasi pada jangka panjang pada pasar modal, investor akan memilih saham dari perusahaan-perusahaan besar atau bahkan perusahaan yang terjamin (perusahaan di bidang finansial biasanya akan diawasi keberlangsungannya oleh pemerintah). Selain itu investor saham yang berinvestasi dalam jangka panjang akan cenderung menggunakan analisis fundamental dalam pemilihan saham mereka. Analisis fundamental adalah analisis keamanan saham perusahaan berdasarkan kondisi perusahaan, industri, dan ekonomi makro negara tempat perusahaan beroperasi.

5. Jangan Berinvestasi Hanya pada Satu Instrumen Aset Saja

Investasi Pemula Modal Kecil
Cara Investasi Pemula Modal Kecil dan Menguntungkan | Pexels

Kamu mungkin sering mendengar kata pepatah, “Jangan taruh telur dalam satu keranjang yang sama”. Frasa tersebut seringkali dirapalkan oleh kalangan investor baik itu yang sudah sangat berpengalaman maupun investor yang baru saja menginjakkan kaki di kancah investasi. Ungkapan tersebut sebenarnya adalah anjuran di mana investor tidak seharusnya menyetorkan seluruh dananya kepada satu macam investasi saja.

Hal ini disebut sebagai diversifikasi. Diversifikasi menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dapat diartikan sebagai tindakan untuk menempatkan dana investasi di beberapa instrumen investasi dengan karakteristik yang berbeda. Dengan begitu, ketika salah satu aset mengalami tren penurunan, aset lainnya setidaknya dapat memberikan kompensasi dengan tidak ikut mengalami tren penurunan.

Pada misalnya kamu berinvestasi pada saham perusahaan yang bergerak pada bidang perhotelan dan perusahaan yang bergerak pada pengadaan tower. Semasa pandemi Covid-19 kinerja perusahaan yang bergerak pada industri perhotelan mengalami penurunan karena adanya kebijakan social distancing. Dengan begitu, perusahaan perhotelan tempat kamu berinvestasi terkena imbasnya dan mengalami tren harga saham yang turun.

Walaupun begitu, perusahaan dengan industri yang bergerak di bidang infrastruktur khususnya pengadaan tower meningkat karena pesatnya penggunaan internet dengan kebijakan sekolah daring. Perusahaan infrastruktur tersebut akhirnya memiliki tren harga saham yang naik. Berdasarkan fenomena ini, kamu telah melakukan diversifikasi aset investasi dan merasakan bahwa kerugian yang terjadi pada satu aset dapat dikompensasi dengan kenaikan di aset lain.

Selain melakukan diversifikasi melalui perusahaan dengan industri yang berbeda, investor pun dapat melakukan diversifikasi melalui perbedaan mata uang, perbedaan jenis investasi (misalnya obligasi dengan emas), dan lain sebagainya.

6. Banyak Belajar Terkait dengan Literasi Keuangan dan Investasi

Pembelajaran terkait dengan literasi keuangan sangat-sangat penting bagi investor. Selain untuk mendapatkan keuntungan yang besar, informasi terkait dengan dunia investasi dan finansial akan membuat investor senantiasa terhindar dari modus penipuan berkedok investasi yang saat ini marak terjadi. Banyak mungkin istilah-istilah terkait investasi yang begitu penting namun kurang familier diperbincangkan seperti skema ponzi, saham ARB, dan lain sebagainya yang perlu kamu eksplorasi.

Sumber ilmu yang dapat digunakan sebagai bekal dalam berinvestasi dapat diperoleh melalui buku, e-book, pengalaman dari berbagai expertise, atau mungkin kamu dapat sering singgah di laman Dailysocial.id untuk mendapat informasi dan beragam artikel terkait investasi dan informasi seputar startup terbaru.

7. Sisihkan Dana untuk Investasi secara Rutin

Investasi Pemula Modal Kecil
Cara Investasi Pemula Modal Kecil dan Menguntungkan | Pexels

Investasi akan semakin banyak memberikan keuntungan apabila dilakukan secara konsisten dan teratur. Setiap bulan usahakan untuk mengalokasikan beberapa persen dari penghasilan kamu untuk berinvestasi. Niscaya di masa mendatang besar investasi kamu akan sangat mencukupi untuk bekal kehidupan kamu.

8. Pilih Produk Investasi yang Diawasi oleh OJK

Dalam berinvestasi, sangat penting untuk memilih aset investasi yang aman. Selalu ingat bahwa suatu investasi yang menjanjikan keuntungan besar tanpa risiko itu adalah suatu hal yang dirasa sangat tidak mungkin terjadi. Suatu keuntungan yang tinggi dalam investasi biasanya akan selalu dengan risiko yang tinggi juga. Pastikan bahwa investasi yang kamu pilih untuk kamu kucuri dana merupakan investasi yang telah diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai badan pengawas kegiatan yang bersinggungan dengan dunia finansial di Indonesia. 

9. Manfaatkan Momentum untuk Memperoleh Keuntungan lebih Besar

Untuk investor yang lebih suka untuk berinvestasi pada jangka yang pendek, suatu momentum akan sangat berpengaruh rasanya untuk mendapatkan keuntungan yang berlipat. Investor dapat memanfaatkan momentum untuk membeli aset ketika aset tersebut sedang murah. Kemudian, investor yang oportunis ini juga dapat memanfaatkan momentum untuk menjual aset ketika harga aset tersebut sedang naik di pasaran.

10. Selalu Update dengan Berita Investasi dan Prospek Masa Depan

Investasi Pemula Modal Kecil
Ilustrasi Cara Investasi Pemula Modal Kecil dan Menguntungkan | Pexels

Selalu mengikuti berita terkini terkait dengan dunia investasi maupun perusahaan yang telah kita kucuri sedikit dana kita rasanya tidak akan salah. Dengan mengikuti informasi terbaru perusahaan, kita dapat menentukan keputusan investasi seperti untuk membeli, menjual, atau melakukan hold terhadap suatu investasi. Melalui riset terhadap prospek industri tertentu di masa mendatang, kamu juga jadi tahu sekiranya perusahaan mana yang layak untuk mendapatkan pendanaan dari kamu. 

Kira-kira itulah 10 cara investasi khususnya bagi pemula yang ingin mulai berinvestasi dengan aman dan mendapatkan hasil yang menguntungkan. Apakah kira-kira kamu telah mantap untuk mencoba berinvestasi? Produk investasi apa nih yang menarik perhatian kamu?

Sumber gambar header: Pexels

Marketplace Investasi Bareksa

Bareksa Rencanakan Garap Kelas Investasi Saham dan Obligasi Korporasi

Bareksa mengumumkan sedang mempersiapkan kelas aset saham dan obligasi perusahaan sebagai upaya mewujudkan posisi perusahaan sebagai marketplace investasi. Sejak beroperasi di 2016, bisa dikatakan mereka tidak segencar pemain sejenisnya, sebut saja Pluang yang semakin kaya dalam menawarkan berbagai kelas aset investasi kepada para penggunanya.

Co-founder dan CEO Bareksa Karaniya Dharmasaputra menuturkan, penambahan kelas aset lainnya diharapkan dapat meningkatkan antusiasme investor ritel dan semakin aware dengan berbagai produk investasi. Ia menilai saat ini, momentum investor pemula dan mahir sedang sama-sama tumbuh, sehingga kesempatan ini perlu dimanfaatkan secara maksimal oleh para platform investasi.

“Nantinya kami akan tumbuh produk investasi di Bareksa untuk masuk ke bursa saham dan corporate bonds,” ucapnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (2/12).

Sebenarnya, rencana Bareksa untuk masuk ke obligasi korporasi sudah diumumkan sejak 2019 bersama FIFGroup. Namun, ditunda karena ada isu di bagian regulasi. Hingga kini, Bareksa menyediakan produk invetasi reksa dana, Surat Berharga (SBN) Ritel, dan emas. Terhitung telah memiliki 2,6 juta investor ritel dengan pertumbuhan 115% secara year on year.

Dalam kesempatan tersebut, perusahaan juga mengumumkan penambahan kemitraan dengan Pegadaian untuk BareksaEmas. Kerja sama serupa juga sebelumnya telah dilaksanakan perusahaan dengan IndoGold dan masih berlangsung hingga saat ini.

Menurut Karaniya, kehadiran Pegadaian tentunya menambah pilihan pengguna untuk berinvestasi emas dan memperoleh benefit yang ditawarkan Pegadaian. Pengguna dapat memperoleh produk tabungan emas Pegadaian yang merupakan layanan beli dan titip emas yang memudahkan investasi emas fisik secara mudah dan aman.

“Pegadaian sangat antusias membangun kerja sama dengan Bareksa yang merupakan platform finansial dan investasi pertama yang menggunakan Tabungan Emas Pegadaian. Kini seluruh masyarakat bisa menabung emas dengan mudah dan cepat melalui aplikasi Bareksa,”kata Direktur Teknologi Informasi dan Digital Pegadaian Teguh Wahyono yang turut hadir dalam kesempatan tersebut.

Pengguna dapat memiliki produk tersebut melalui aplikasi Bareksa tanpa perlu datang ke kantor cabang Pegadaian karena proses pendaftaran dilakukan sepenuhnya secara online. Tabungan emas ini memiliki beberapa manfaat sebagai nilai tambahnya, seperti dapat dijadikan pembiayaan syariah untuk memperoleh kuota haji, bisa menggadaikan tabungannya untuk memperoleh pembiayaan.

“Ke depan, fitur ini juga akan kami integrasikan dengan BareksaUmroh yang menyediakan fitur investasi reksa dana pasar uang syariah untuk tabungan perjalanan umrah dan haji di platform Bareksa,” tambah Karaniya.

Bareksa Emas Pegadaian
Peluncuran kemitraan Bareksa dan Pegadaian / Bareksa

BareksaEmas menawarkan berbagai fitur unggulan. Di antaranya, proses registrasi dan validasi KYC (Know Your Customer) sepenuhnya dilakukan secara online. Selain itu, Tabungan Emas Pegadaian di Bareksa menawarkan nominal transaksi mulai dari Rp50.000, baik untuk pembelian atau penjualan (buyback). Investor juga dapat membeli (top up) atau pun menjual emas di BareksaEmas hingga 100 gram per hari.

Pembayaran di BareksaEmas bisa dilakukan melalui transfer bank, internet banking, ATM, virtual account, hingga uang elektronik. Salah satu moda pembayaran yang sangat simpel dan seamless adalah OVO karena bisa terverifikasi otomatis secara real time dan tanpa ada biaya administrasi.

Bagi nasabah baru yang hendak membuka Tabungan Emas di aplikasi Bareksa caranya sangat mudah. Cukup buka aplikasi Bareksa, pilih mitra pengelola emas “PT Pegadaian”, lalu tentukan jumlah emas yang akan dibeli dalam bentuk satuan gram atau rupiah.

Pengguna aplikasi wajib melengkapi data secara benar. Pada tahap akhir nasabah diminta untuk melakukan proses pembayaran. Jika proses pembayaran sukses, maka secara otomatis emas yang dibeli akan tercatat di fitur Tabungan Emas pada akun pengguna Bareksa.

Karaniya melanjutkan, kehadiran BareksaEmas ini nantinya akan diintegrasikan dengan platform Grab, mengingat perusahaan ride hailing tersebut sudah menjadi salah satu pemegang saham di Bareksa dalam putaran Seri C yang diumumkan beberapa waktu lalu.

Gerbang awal memperkenalkan dunia investasi

Emas logam mulia terus menjadi pilihan investasi masyarakat luas karena bisa menjadi safe haven di saat market crash, serta dinilai berkesesuaian dengan syariah. Selama pandemi, gejolak pada aset berbasis saham mendorong naiknya permintaan atas aset safe haven seperti emas. Saat ini harga emas berada di level baru yakni rata-rata Rp820 ribu per gram, melonjak 41% dari rata-rata harga 2018 yakni Rp570 ribu per gram, sehingga emas dapat menjadi pilihan investasi jangka panjang bagi investor.

Alternatif investasi ini bisa dianggap sebagai pintu gerbang untuk memperkenalkan dunia investasi kepada lebih banyak investor baru, terlebih instrumen ini sudah begitu familiar di telinga orang Indonesia.

Hasil survei Jakpat pada awal tahun ini menunjukkan sebanyak 46% responden di Indonesia memiliki investasi emas. Angka tersebut menjadi tertinggi dibandingkan instrumen lainnya, seperti reksa dana (32%) dan deposito bank (30%). Berikutnya, saham (22%), properti (18%), valuta asing (10%), dan hanya 5%-7% yang memilih obligasi dan sukuk. Sementara itu, masih ada 29% yang tidak berinvestasi.

Application Information Will Show Up Here

GoPay Luncurkan GoInvestasi, Investasi ke Instumen Emas dengan Saldo Secara Otomatis

Geliat investasi terus tumbuh justru di kala pandemi melanda negeri. Yang menarik, mayoritas investor pemula baru didominasi oleh anak-anak muda generasi milenial. Sejalan dengan tren ini, GoPay meluncurkan fitur baru GoInvestasi yang memungkinkan pengguna berinvestasi secara otomatis dari saldo GoPay.

Continue reading GoPay Luncurkan GoInvestasi, Investasi ke Instumen Emas dengan Saldo Secara Otomatis

Aplikasi Investasi Emas Indogold

Pandemi Mendorong Minat Investasi Emas, Dongkrak Jumlah Pengguna IndoGold

IndoGold selaku penyedia platform investasi emas berbasis aplikasi, menyebutkan saat pandemi telah mengalami pertumbuhan bisnis yang positif. Tercatat perusahaan mengalami peningkatan jumlah pengguna hingga 40%, sehingga awal tahun 2021 jumlah pengguna mencapai lebih dari 800 ribu orang.

Kepada DailySocial, Managing Director IndoGold Amri Ngadiman mengungkapkan, di tengah situasi yang tidak menentu seperti pandemi, banyak orang menjadikan emas sebagai investasi yang aman sebagai alat pelindung nilai. Hal ini berdampak positif bagi kinerja bisnis IndoGold.

Meskipun saat ini sudah banyak platform investasi online yang menawarkan produk dan layanan serupa, namun IndoGold mengklaim memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Di antaranya adalah, IndoGold terintegrasi secara online dan offline, mereka memiliki kantor cabang yang dapat melayani secara langsung dalam berinvestasi emas.

“Kami menyadari bahwa dalam menghadirkan produk keuangan yang inklusif, haruslah menjangkau semua kalangan. Kantor cabang kami tidak hanya melayani jual-beli emas, akan tetapi juga melayani gadai emas. Kantor cabang kami terletak di unit pasar Malabar Tangerang. Rencananya IndoGold akan berekspansi secara offline dengan menambah kantor cabang baru di tahun ini,” kata Amri.

Sebelumnya IndoGold juga telah memperluas kolaborasi dengan layanan dompet digital seperti GoPay dan payment gateway Doku untuk menambah pilihan pembayaran kepada pengguna.

Di Indonesia, emas memang menjadi salah satu katalisator platform investasi, mendorong minat masyarakat untuk berinvestasi secara online. Layanan investasi emas sekarang bisa ditemui di mana-mana, adapun aplikasi yang memberikan layanan serupa juga sudah banyak opsinya, seperti:

Platform Minimal Investasi
e-mas Rp100
Indogold Rp500
Lakuemas Rp50.000
Pegadaian Rp5.000
Pluang Rp10.000
Sehatigold Rp20.000
Tamasia Rp10.000
Tanamduit Rp10.000
Treasury Rp5.000

Luncurkan fitur auto-debet

Hingga saat ini fitur yang menjadi pilihan pengguna adalah fitur beli emas, sebagian besar pengguna menabung emas secara berkala. Harga beli emas yang ditampilkan IndoGold diperbarui secara real time mengikuti harga pasar. Untuk mempermudah pengguna mengelola investasi emas mereka, IndoGold meluncurkan fitur auto-debet. Melalui fitur ini para pengguna dapat menjadwalkan pembelian emas secara otomatis lewat pemotongan saldo KASPRO.

“Investasi emas secara berkala kami permudah dengan adanya fitur auto debet, sehingga memungkinkan para pengguna dapat menjadwalkan pembelian emas secara otomatis lewat pemotongan saldo KASPRO,” kata Amri.

Para pengguna dapat membeli emas secara berkala dengan fitur auto debet mulai dari Rp10 ribu. Hasil investasi emas yang telah dilakukan dapat dicairkan dalam bentuk uang tunai secara langsung ke rekening bank yang telah didaftarkan atau ditukarkan menjadi logam emas bersertifikat ANTAM atau UBS kadar 99,99% yang pengirimannya terasuransi kemana pun di seluruh Indonesia.

“Kami harap dengan fitur baru ini dapat menumbuhkan kebiasaan finansial yang sehat sehingga para pengguna dapat meraih tujuan finansial di masa depan. Dalam menghadirkan solusi investasi emas online yang aman dan terpercaya, IndoGold telah terdaftar dan diawasi oleh OJK serta memperoleh sertifikasi ISO 27001:2013 yang merupakan standar global dalam penerapan manajemen keamanan informasi,” ujar Amri.

Tahun ini IndoGold tengah mempersiapkan rencana penggalangan dana untuk ekspansi bisnis mereka. Harapannya IndoGold bisa menjangkau lebih banyak lagi masyarakat untuk berinvestasi emas.

Gambar Header: Depositphotos.com

Application Information Will Show Up Here
Ada peningkatan awareness dan penggunaan platform investasi digital. Emas digital menjadi penggerak awal, diikuti reksa dana dan saham

Katalisator Tren Investasi di Platform Digital

Berdasarkan hasil survei nasional tentang literasi keuangan yang dilakukan OJK pada tahun 2019, indeks literasi keuangan dan inklusi keuangan semakin meningkat dibanding survei serupa tiga tahun yang lalu.

Diakui OJK, peningkatan tersebut disokong banyak faktor, termasuk hadirnya platform digital yang memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan keuangan.

Salah satu yang menarik perhatian adalah peningkatan awareness layanan investasi, sesuatu yang kurang membumi jika dibandingkan dengan layanan pembayaran dan pembiayaan. Di konsep ini, masyarakat harus menyisihkan sebagian pendapatan untuk tujuan-tujuan finansial di kemudian hari.

Emas digital sebagai katalisator

Platform investasi digital sendiri sebenarnya sudah ada sejak awal dekade. Layanan komunitas dan jual beli saham Stockbit, misalnya, sudah hadir sejak tahun 2013. Meski demikian, konsep investasi saham masih cukup asing dibanding konsep investasi tradisional yang lebih dikenal masyarakat, seperti properti dan emas batangan.

Memasuki tahun 2017, beberapa startup menghadirkan aplikasi investasi emas yang dihadirkan secara digital. Konsumen tidak harus memiliki emas secara fisik dan memungkinkan investasi dengan nominal yang sangat kecil, dari 0,0001 gram. Situs jual-beli perhiasan Orori memperkenalkan aplikasi e-mas pada September 2017. Enam bulan kemudian, Tokopedia mengintegrasikan layanan investasi emas di platformnya.

Hadir di lokapasar populer sontak meningkatkan traksi penjualan emas digital. Beberapa layanan lain pun bondong-bondong adopsi model serupa sampai saat ini. Misalnya Bukalapak dan Koinworks menggandeng Indogold, Gojek dan Dana menggandeng Pluang, Grab menggandeng Tamasia, dan Tokopedia yang kini memilih bermitra dengan Pegadaian. Di luar layanan tersebut ada juga aplikasi seperti Treasury, Tanamduit,  Sehatigold, dan Lakuemas.

Bursa Berjangka Jakarta (Jakarta Futures Exchange/JFX) kemudian meresmikan komite khusus pemain emas digital.

Para founder melihat adanya potensi pasar yang menjanjikan, termasuk dalam kondisi pandemi saat ini. CEO Dana Vincent Iswara mengatakan, “Kami melihat masyarakat mulai mengurangi pengeluaran yang tidak perlu dan memilih untuk berinvestasi jangka panjang dengan membeli emas. Melalui fitur DANA eMAS, pengguna dapat memulai investasi emas secara online dengan praktis [..]  Kehadiran fitur ini juga merupakan upaya berkelanjutan untuk ikut mengedukasi masyarakat mengenai investasi dan mempercepat inklusi keuangan.”

Platform Minimal Investasi
e-mas Rp100
Indogold Rp500
Lakuemas Rp50.000
Pegadaian Rp5.000
Pluang Rp10.000
Sehatigold Rp20.000
Tamasia Rp10.000
Tanamduit Rp10.000
Treasury Rp5.000

Potensi pangsa pasar

Menurut data proyeksi yang dihimpun Statista, tahun ini setidaknya akan ada 191,6 juta pengguna ponsel pintar di Indonesia. Jelas itu menjadi target penting para pengembang platform investasi emas digital.

Sepanjang tahun 2019, menurut data yang dihimpun Treasury.id dan China Gold Association, permintaan emas mencapai 54 ton, yang berarti 0,2 gram permintaan per kapita dengan nilai $3,5 miliar. Masih jauh jika dibandingkan India dan Tiongkok. Namun berdasarkan tren yang ada, pasar cukup optimis terjadi peningkatan hingga 0,72 gram per kapita di tahun mendatang dengan potensi nilai $12,6 miliar.

Terkait potensi pasar ke depan, Co-Founder Pluang Claudia Kolonas saat meresmikan kerja sama strategisnya dengan Gojek berujar, “Kami melihat bahwa ada kesadaran dan minat masyarakat untuk mulai berinvestasi demi masa depan; dan emas dengan profil risiko yang minim dan menguntungkan masih menjadi pilihan favorit investasi masyarakat. Melalui GoInvestasi kami memberikan solusi finansial untuk semua masyarakat Indonesia. Kemitraan dengan GoPay membuka peluang semua orang kini dapat berinvestasi.”

Sebagai raksasa digital di Indonesia, decacorn Gojek bersemangat turut memperebutkan kue pasar emas digital. September lalu, melalui unit venturanya Go-Ventures, Gojek memimpin pendanaan Seri A Pluang senilai 42 miliar Rupiah. Selain integrasi yang diperdalam, pendanaan tersebut diharapkan dapat melahirkan instrumen investasi lain lewat platform Pluang.

Terlepas dari aspek kultural, emas dipilih karena dipandang sebagai instrumen yang memiliki stabilitas dan relatif lebih kecil risikonya. Hal itu juga yang menjadi pertimbangan Managing Director GoPay Budi Gandasoebrata dalam meluncurkan GoInvestasi. Data internal perusahaan juga menunjukkan tren potensial di sektor ini.

“Berdasarkan data GoPay, investasi adalah salah satu tren penggunaan yang meningkat saat ini. Oleh karena itu, kami yakin fitur investasi yang transparan dapat dilakukan kapan saja, di mana saja akan memenuhi kebutuhan pengguna.”

Tampilan fitur GoInvestasi yang dirilis Gopay dan Pluang / Pluang
Tampilan fitur GoInvestasi yang dirilis Gopay dan Pluang / Pluang

Mendorong investasi lainnya

Literasi finansial yang terus meningkat mendorong minat investasi. Masyarakat pun makin antusias mengeksplorasi berbagai instrumen lain. Juli 2020 lalu, DailySocial dan Populix mengadakan sebuah survei dengan responden pengguna aplikasi investasi, sebagian besar kalangan muda (22-38 tahun). Hasilnya reksa dana (67%) menjadi instrumen yang saat ini paling diminati. Di bawahnya ada emas (62,7%) dan saham (44,5%). Sebanyak 43,5% responden mengalokasikan 1-10% pendapatannya untuk investasi dan 35,9% sebanyak 10-20%.

Tren di platform reksa dana juga bisa dikatakan mirip dengan emas. Banyak platform yang hadir secara standalone, seperti Ajaib, Bareksa, Bibit, Moduit, Tanamduit, dan Raiz Invest. Para unicorn juga menghadirkan layanan reksa dana di platformnya dengan menggandeng beberapa mitra. Awalnya Bukalapak menggunakan mekanisme yang sama, tapi awal Oktober 2020 ini mereka menunjukkan keseriusan dengan mendirikan PT Buka Investasi Bersama yang udah mengantongi lisensi APERD.

“BukaReksa merupakan platform awal kami untuk memahami pendekatan terbaik dalam menghadirkan solusi investasi mikro berbasis teknologi. Dalam perjalanannya, ada beberapa aspek penting yang menjadi prioritas kami untuk terus berinovasi dan memperluas akses, yaitu independensi, peningkatan dari segi operasional, keamanan dan pengawasan regulator yang menjadi sangat penting untuk meningkatkan kepuasan dan kenyamanan investor,” jelas AVP Investment Solution and Financing Bukalapak Dhinda Arisyiya.

Reksa dana juga cenderung bisa dimulai siapa saja, karena minimal investasi yang lebih terjangkau. Hampir semua produk bisa diperoleh dengan investasi minimum Rp10.000. Proses pencairannya juga mudah, seperti menjual emas. Secara lebih teknis, reksa dana yang terdiri dari kumpulan banyak investor memungkinkan diversifikasi portofolio secara efektif, sehingga menghasilkan risiko yang cenderung lebih minim. Ini menjadi cara penjajakan bagi investor pemula untuk mengenal pasar modal.

Perbandingan reksa dana dengan instrumen investasi perbankan / Tanamduit
Perbandingan reksa dana dengan instrumen investasi perbankan / Tanamduit

Gelombang berikutnya

Rata-rata platform investasi yang bermunculan akhir-akhir ini memang menargetkan kalangan investor muda (pemula). Hal tersebut diakui Co-Founder & CEO Ajaib Group Anderson Sumarli. Selain reksa dana, mereka baru saja mematangkan layanan investasi saham. “Pada dua bulan pertama sejak diluncurkannya layanan saham di Ajaib, kami sudah mencatatkan puluhan ribu pengguna baru, yang kebanyakan di antaranya merupakan generasi milenial.”

Geliat investasi yang makin menguat di kalangan itu juga mendorong pemain lain menyuguhkan produk-produk baru. Pluang tergolong cukup berani dengan meluncurkan produk investasi berjangka Micro E-mini S&P 500 Index Futures untuk memperluas akses kaum milenial dalam menjangkau produk investasi di indeks saham perusahaan publik Amerika Serikat dengan terjangkau, praktis, dan aman.

Claudia menjelaskan, perusahaan melirik instrumen investasi ini karena ingin memberikan perluas kesempatan investor Indonesia untuk mendiversifikasi portofolio investasinya, mengingat alternatif ini masih awam buat sebagian besar orang Indonesia. ia dia mengaku belum memiliki gambaran secara industri berapa banyak investor yang berminat berinvestasi secara offshore (di luar negeri).

Produk indeks berjangka yang ditawarkan Pluang ini ditransaksikan di bursa derivatif terbesar di dunia, Chicago Mercantile Exchange. Perusahaan tertarik memilih Indeks S&P 500 karena indeks ini memiliki kinerja yang unggul dengan pertumbuhan 325,54% dalam 10 tahun terakhir per 31 Desember 2019.


Gambar Header: Depositphotos.com

Dampak Pandemi, Bisnis Orori Terdongkrak Penjualan Emas

Ketidakpastian kondisi ekonomi akibat pandemi, membuat pilihan investasi sebagian orang beralih ke emas yang merupakan salah satu jenis investasi “save haven”. Pun secara tren global, harga emas selalu menanjak naik. Momentum ini juga dirasakan oleh berbagai penjual emas, salah satunya adalah Orori, situs e-commerce khusus perhiasan.

Founder & CEO Orori George Budi Sumantri mengungkapkan, tren pembelian logam mulia selalu meningkat setiap tahun, seiring lebih banyaknya orang-orang yang mulai mengenal investasi emas secara online. Sayangnya, dia tidak merinci lebih lanjut dengan angka.

“Tren pembelian logam mulai selalu meningkat setiap tahunnya. Untuk transaksi di Orori, saat ini jumlah penjualan logam mulai lebih tinggi dibandingkan perhiasan,” ucapnya kepada DailySocial.

Untuk menjaga momentum tersebut, dia mengungkapkan perusahaan berencana untuk perluas kanal penjualan dengan menggandeng berbagai mitra dari lintas industri, seperti perbankan, e-commerce, dan e-money. Diharapkan pada tahun depan sudah bisa terlaksana.

“Tahun 2021 akan lebih banyak integrasinya dengan channel lain, yang mana tahun 2020 sedang dilakukan proses integrasinya.”

George berujar, sejauh ini kanal penjualan masih berasal dari platform sendiri. Pun untuk penjualan emas online baru tersedia melalui aplikasi e-mas, bisa diunduh versi Android dan iOS.

Sebelumnya, e-mas digandeng sebagai mitra Tokopedia Emas untuk transaksi jual beli emas penggunanya. Hampir satu tahun berjalan, produk ini telah menarik 327.330 pengguna dengan total 62,5 kg emas. Akan tetapi, kerja sama tersebut terputus sejak awal tahun lalu dan kini Tokopedia menggandeng Pegadaian.

“Sejauh ini transaksi e-mas bisa mencapai ribuan [transaksi] setiap bulannya.”

Selain Orori, di Indonesia sudah ada beberapa startup lokal yang tawarkan platform penjualan/pembelian logam mulia. Dua di antaranya Pluang (sebelumnya EmasDigi) dan Tamasia. Para pemain emas digital kini juga sudah dipayungi regulasi yang diterbitkan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

Inovasi baru

Kerja sama Orori dengan Sampoerna untuk penjualan emas batangan WARIS pada tahun lalu / Orori
Kerja sama Orori dengan Sampoerna untuk penjualan emas batangan WARIS pada tahun lalu / Orori

George melanjutkan perusahaan melakukan sejumlah penyesuaian karena ikut terdampak pandemi. Dia memberi contoh, salah satunya adalah selama PSBB berlaku, proses produksi atau penyediaan perhiasan dan logam mulia tidak bisa dilakukan layaknya di masa normal.

Dengan demikian, pihaknya harus menyesuaikan kebijakan waktu produksi dan pengiriman perhiasan dan logam mulia. Di samping itu, perusahaan merilis fitur baru yang dirilis secara bersamaan, yakni jasa pengantaran gratis untuk pengguna yang ingin menjual (buyback) cincin pernikahan, berlian, perhiasan, dan logam mulia yang dibeli di Orori.

Hanya saja, fitur ini baru bisa dinikmati untuk konsumen yang berlokasi di area Jakarta dan Bekasi saja. “Jadi bisa jual emas dari rumah, barangnya kita pick-up dan free ongkos kirim. Fitur ini sudah live selama Covid-19.”

DailySocial juga menanyakan terkait pendanaan yang kemungkinan diraih Orori. Hanya saja, George menolak untuk menjawabnya. “Untuk pendanaan akan diumumkan pada saatnya,” tutupnya.

Terakhir, Orori mengumumkan pendanaan Seri B dengan nominal dirahasiakan dipimpin Amand Ventures pada 2018. Pada saat itu, pendanaan difokuskan untuk pengembangan bisnis dan produk.

Application Information Will Show Up Here

Tanammduit Claims Increasing in User Growth, Introducing Koleksi Emasku Feature

The number of customers doing KYC (Know Your Customer) on the Tanamduit platform has grown by 31% from 175 thousand customers in December 2019 to 230 thousand in May 26, 2020.

The surge of investment interest since mid-May 2020 was also due to the low-rate momentum of stock market valuation which has been decreased since the Covid-19 pandemic outbreak and was declared a global pandemic by the World Health Organization (WHO) in early March.

As a wealth management platform, Tanamduit offers investment instruments such as mutual funds, Government Securities (SBN) and bonds. Tanamduit also offers self-protection insurance with its current products available in the application, including protection against the current Covid-19 virus.

In late 2019, made a pact with Premiro, a digital insurance broker registered in OJK, Tanamduit launched an in-app insurance product. The insurance platform offers variety of products, targeting millennial market share.

Launching the Koleksi Emasku feature

Aiming to complete the investment products, Tanamduit launches the latest feature named Koleksi Emasku. This new feature exists to buy, store and sell physical gold online. Through this feature, customers can buy physical gold starting from 0.1 gram easily, anytime, personalized and flexible.

Tanamduit’s Founder & Chairman, Indra Suryawan told DailySocial, this feature is expected to introduce gold products better to the target user. Tanamduit also targets to increase the user growth while providing education about investment awareness and a variety of investment products in Tanamduit.

“Koleksi Emasku is an innovation to make  gold investment more fun with attractive card designs. Therefore, customers can easily sell, buy, print and store gold through an application,” Indra said.

In order to optimize service and convenience, Tanamduit collaborates with Masduit, a subsidiary and sole distributor of PT Hartadinata Abadi, a company engaged in gold manufacturing and trading.

Meanwhile, to facilitate customers, printed gold can be resold at competitive and transparent buyback prices in more than 20 gold/jewelery stores partnered with Tanamduit or general gold/jewelry stores.

As for purchasing gold, customers can use the existing balance in Gopay, LinkAja, Dana, and Shopeepay electronic money. Aside from being part of the lifestyle, with the current PSBB situation, Tanamduit claims that buying gold online can be more effective for customers.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian