Tag Archives: Ember Labs

Embr Wave Ialah AC Personal Dalam Wujud Perangkat Wearable

Dalam beraktivitas sehar-hari, para penduduk negara tropis – Indonesia contohnya – mau tak mau harus berhadapan dengan dua kondisi yang kurang nyaman: udara panas dan lembab. Umumnya kita mengandalkan AC untuk menyejukkan udara, tapi perangkat ini tidak tersedia di semua tempat, dan terus-menerus berada dalam ruang ber-AC juga tidak baik bagi tubuh.

Sebuah solusi jenius ditawarkan para peneliti dari MIT buat mengatasi masalah ini. Bukannya mengandalkan cara konvensional seperti air conditioning, tim Embr Labs menggunakan metode yang sangat unik: mendinginkan (atau menghangatkan) badan dari ‘dalam’. Penemuan mereka itu dinamai Embr Wave, perangkat wearable unik yang berfungsi sebagai thermostat pribadi.

Embr Wave 3

Embr Wave memiliki penampilan seperti smartband, dirancang untuk dikenakan di pergelangan tangan. Saat Anda merasa gerah ataupun kedinginan, silakan aktifkan perangkat ini dan sesuaikan temperaturnya dengan menekan satu tombol di modul utama. Dalam waktu singkat, tubuh akan segera jadi sejuk atau bertambah hangat. Modul tersebut memiliki ukuran 50x32x13mm dan berbobot 85 gram.

Ember Labs menjelaskan bahwa temperatur itu bersifat personal dan tiap orang memiliki suhu nyamannya sendiri. Misalnya: 24 derajat Celcius mungkin cukup sejuk buat Anda tapi bagi penduduk negara beriklim dingin seperti Kanada, 20 derajat Celcius adalah suhu ruang paling ideal. Embr Wave memperkenankan pengguna menentukan temperatur ternyaman untuk dirinya sendiri.

Embr Wave 2

Cara kerja Embr Wave mirip seperti sensasi saat Anda memegang gelas teh hangat ketika kedinginan atau mengenakan kaus kaki basah sewaktu kepanasan. Modul Embr Wave mempunyai pelat pendingin di sisi bawah yang menyentuh kulit, memungkinkannya bekerja efisien. Saat diaktifkan, device mengirimkan gelombang temperatur yang diinginkan secara cepat, mampu memengaruhi sistem saraf tubuh sehingga pengguna segera merasa nyaman.

Embr Wave 1

Di mode ‘pemanas’, pelat akan menjaga suhu kulit tetap hangat; lalu di mode ‘penyejuk’, suhu panas akan dibuang lewat heat sink aluminium di bagian atas modul. Embr Wave dibekali 16 level temperatur, dari opsi Very Cold hingga Very Warm, lalu developer mempersilakan Anda mengenakan modulnya di atas lengan seperti jam tangan, atau dekat nadi. Unit baterai built-in-nya dijanjikan mampu menjaga device aktif selama dua sampai tiga hari (atau 25-50 sesi pemakaian).

Di periode crowdfunding via Kickstarter yang masih berlangsung ini, developer berhasil mengumpulkan dana berkali-kali lipat dari target awal mereka. Di sana, produk dijajakan seharga mulai dari US$ 200. Distribusi rencananya akan dilakukan di bulan Juli 2018.

Perangkat berkonsep serupa sebetulnya pernah diajukan oleh Embr labs tiga tahun silam. Namun sepertinya, Embr Wave merupakan realisasi sesungguhnya dari gagasan tersebut.