Tag Archives: emulasi

Nintendo Switch Tak Didukung Virtual Console di Hari Perilisannya Nanti

Euforia menyambut kedatangan Nintendo Switch dinodai oleh berita buruk. Awal Februari kemarin, PSe Gameshop mengumumkan bahwa produk ini dijajakan di Indonesia dengan harga Rp 6 jutaan, jauh lebih tinggi dari PlayStation 4 yang menyimpan hardware lebih bertenaga. Dan kabar kurang menggembirakan soal Switch tak berhenti sampai di sana.

Telah dikonfirmasi oleh Nintendo, console Nintendo Switch tidak didukung oleh layanan Virtual Console di hari pelepasannya nanti. Virtual Console ialah bagian dari eShop Nintendo yang menjajakan judul-judul permainan retro agar bisa dinikmati di platform current-gen, baik home console maupun handheld seperti 3DS. Di sana Anda bisa bertransaksi menggunakan uang ataupun poin – nilainya bergantung dari kelangkaan dan jumlah permintaan.

Dengan absennya Virtual Console, pemilik Switch belum bisa menikmati game-game lawas di sistem baru tersebut. Meski demikian, ada kemungkinan ketiadaan VC hanya bersifat sementara. Sang perusahaan hiburan raksasa dari Jepang itu bilang mereka akan ‘memberikan informasi mengenai VC lebih detail di lain kesempatan’ dan dengan demikian, boleh jadi implementasinya tidak dilakukan secara terburu-buru.

Di bulan Desember silam, tiga narasumber berbeda melaporkan pada Eurogamer bahwa Nintendo punya agenda untuk menghadirkan permainan-permainan GameCube di Switch lewat VC, di antaranya adalah Super Mario Sunshine, Luigi’s Mansion, serta Super Smash Bros. Melee. Selain itu, informasi lain menyatakan Nintendo sempat menguji Animal Crossing, sehingga ada peluang game juga akan tersedia di Switch.

Dengan adanya penundaan ini, kita juga harus bersabar untuk mengetahui soal penentuan harganya – terutama bagi Anda yang sudah pernah membeli game tersebut. Tentu saja pengunduran Virtual Console bukanlah masalah besar karena alasan banyak orang bersemangat menanti Switch ialah koleksi permainan eksklusif menarik seperti Legend of Zelda: Breath of the Wild dan 1-2-Switch.

Satu hal yang pasti adalah Switch juga menggunakan Nintendo Account serupa 3DS dan Wii U. Lewat website Nintendo, Anda dapat membeli dan mengunduh permainan. Sang produsen telah menambah tiga judul independen lagi ke daftar game Switch, siap dinikmati di momen peluncurannya: Fast RMX, Shovel Knight: Specter of Torment, serta Shovel Knight: Treasure Trove.

Rencananya, Nintendo akan kembali mengadakan presentasi live stream, kali ini difokuskan untuk membahas aspek eShop berserta 60 permainan indie yang disuguhkan di sana. Acara tersebut dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 1 Maret pukul 00:30 pagi WIB – dilakukan hanya dua hari sebelum Nintendo Switch dilepas resmi untuk publik.

Nintendo Switch akan dirilis pada tanggal 3 Maret 2017, dijajakan di harga US$ 300.

Sumber: Eurogamer.

Lewat Mega Drive Classic Hub, Sega Hadirkan Kembali Pengalaman Gaming ala Tahun 90-an

Didorong rasa nostalgia dan kesuksesan bundel kompilasi game di era console ke-6 sampai ke-7 (Dreamcast hingga PlayStation 3), retrogaming menjadi aspek yang diakui di industri. Sayangnya, legalitas proses emulasi masih dipertanyakan, dan Nintendo sendiri dengan tegas bilang bahwa hal ini merupakan sebuah ancaman besar terhadap kekayaan intelektual.

Namun siapa yang bisa menahan manisnya kenangan menikmati game klasik? Banyak perusahaan telah menciptakan console spesialis retrogaming dan menjanjikan konten melimpah. Namun sebentar lagi, hobi ini akan jadi jauh lebih simpel. Sega mengumumkan dukungan mereka terhadap upaya modifikasi permainan-permainan lawas di Genesis (dikenal sebagai Mega Drive di Negara Barat) melalui platform distribusi digital terfavorit, Steam. Dan kabar gembiranya, momen itu tiba tidak lama lagi.

Sang publisher Jepang menyingkap Sega Mega Drive Classic Hub, dan di sana, Sega berjanji Anda dapat memainkan sembari mengutak-atik game Genesis. Semuanya didukung fitur Steam Workshop, memungkinkan kita saling sharing game yang sudah dimodifikasi. Langkah ini sangat tidak biasa, karena umumnya developer dan publisher menentang upaya alterasi dan emulasi permainan-permainan tua – biasanya berkaitan dengan pembajakan.

Keistimewaan Sega Mega Drive Classic Hub tak cuma itu. Saat masuk, Anda akan dibawa ke ruang tidur virtual, memperlihatkan keadaan kamar gamer di era 90-an: televisi CRT, rak berisi koleksi game, poster-poster Golden Axe dan Steets of Rage tertempel di tembok, dan buku-buku komik berserakan. Di sana, Anda bisa berjalan-jalan dan waktu-pun ikut bergerak.

Sega memang belum menjelaskan lebih banyak modifikasi apa yang bisa dilakukan lewat Steamworks – info detail akan diungkap minggu depan. Saat ini diketahui, pemain dapat meng-edit dan mendistribusikan tileset grafis, serta mengganti sprite resmi dan background dengan buatan mereka. Ada kemungkinan, musik serta elemen lain juga bisa diganti.

Terdapat puluhan judul yang Sega cantumkan dalam daftar, namun beberapa seri game belum mereka masukkan, contohnya Toejam and Earl dan Sonic the Hedgehog serta sejumlah permainan dari program bundel lain. Asumsi saya, jumlahnya akan diperbanyak melalui update.

Sega Mega Drive Classic Hub rencananya akan meluncur pada tanggal 28 April 2016. Namun ada satu hal yang mengganjal: pengumuman ini dilakukan oleh channel PR di Inggris (itu mengapa ia mengusung nama Mega Drive, dan bukan Genesis). Apakah Classic Hub nanti cuma tersedia di wilayah tertentu saja? Saya harap tidak.

Via Engadget. Sumber: Sega.

Tak Mau Kalah dari Xbox, Backward Compatibility Akan Hadir di PlayStation 4

Bagi gamer PC, backward compatibility bukanlah cerita baru. Berkat layanan semisal GOG, Anda bisa menikmati permainan berumur belasan tahun. Namun hal ini merupakan sebuah titik peralihan penting di ranah console. Dengannya, kita diberi kesempatan untuk menikmati koleksi game tua yang mulai terlupakan. Dan lewat update Xbox, Microsoft jadi selangkah lebih unggul dari Sony.

Tidak mau kalah dari rival bersarnya, kepada Wired, Sony Computer Entertainment mengonfirmasi bahwa kapabilitas tersebut juga akan hadir di console current-gen PlayStation 4. Tim sedang bekerja supaya judul-judul PlayStation 2 bisa dimainkan dari PlayStation 4, diimplementasikan melalui teknologi emulation. Fans sudah pasti menuntut penjelasan lebih rinci, sayangnya hanya itu yang bisa disampaikan oleh Sony.

Informasi mengenai dimanfaatkannya emulator PS2 di PlayStation 4 sudah sempat terdengar dari bulan Januari 2014, bersamaan dengan pengumuman layanan PlayStation Now. Sejak saat itu, hampir tidak ada berita mengenainya kecuali lewat bocoran rating PEGI dan screenshot saat periode beta PS4 firmware 3.0. Kemudian tanpa pemberitahuan lebih dulu, ia meluncur tiba-tiba bersama PlayStation 4 Limited Edition Star Wars: Battlefront.

Bundel tersebut meliputi game-game klasik yaitu Super Star Wars, Star Wars: Racer Revenge, Star Wars: Jedi Starfighter, dan Star Wars: Bounty Hunter. Khususnya untuk tiga permainan terakhir, mereka dirilis di era PlayStation 2. Dan Digital Foundry menemukan bahwa Racer Revenge, Jedi Starfighter dan Bounty Hunter berjalan via emulator setelah proses pengunduhan rampung.

Bagaimana Digital Foundry tahu Sony menggunakan teknik emulasi dan bukan re-master? Pertama, fungsi tombol start dan select dibubuhkan pada trackpad DualShock 4. Selain Sony sendiri, developer third-party tidak bisa mengakses sistem OS. Lalu seperti emulator PS2 di PlayStation 3, terdapat sistem emulation khusus yang bekerja buat menangani kartu memori console lawas. Animasi logonya terlihat pecah dan Sony juga tidak mengubah posisi tombol controller PS2.

Meskipun ‘mundur’ hingga ke generasi console keenam, fitur ini mempunyai premis tidak kalah menarik dibanding backward compatibility Xbox One. Memang betul game Xbox 360 jauh lebih canggih dari PS2, namun platform tua Sony tersebut adalah console terlaris sepanjang masa, tempat mendaratnya lebih dari 3.800 permainan. Layaknya GOG, aspek nostalgia sangat kental di sana.

Pertanyaanya, kapan kira-kira Sony siap meluncurkan fitur backward compatibility untuk para pemilik PlayStation 4?