Tag Archives: equistrian

Horse Riding Activity Startup “Djiugo” is Officially Released

Equestrian activity has a stigma as an expensive and exclusive sport for the upper class only, but the recent conditions said otherwise. This sport does not require to own a horse due to many horse clubs  and recreation places which accommodate horse riding at an affordable cost.

The absence of information collected on horse riding activities inspired Reshwara Radinal, an Indonesian equestrian athlete, to establish Djiugo startup. Reshwara is a celebrity Nabila Syakieb’s husband, who also loves horse riding.

Djiugo is a one stop service platform that provides four types of services to meet all of equestrian needs, whether athletes, professional riders, or families who are interested in riding. Services of horse sale, horse trainer services from inside or outside the country, horse riding tour packages, also sharing information through blogs and news.

Temporarily, the new Djiugo is only available for iOS. An Android version is coming soon no later than this year.

Djiugo partners with various parties, from both the Netherlands and local in providing its services. There are three stable partners to facilitate the sale and purchase of imported horses, Djiugo will also provide logistics services in its delivery.

There are 10 stable partners in Indonesia. Potentially, there are approximately 200 stable throughout Indonesia that can be Djiugo partner. They also provide travel and photography packages to equestrian places in Indonesia and abroad.

“We’ve done some research. Djiugo can be considered as the first application in Asia Pacific that provides comprehensive information about horse riding. I built my own application a year ago and took CodeInc as the developer,” said Reshwara, Tuesday (11/14).

The presence of this application is expected to gain not only those who passionate about horse even the amateur ones to share information so that a new community can be formed. In consideration, Djiugo collects stable information or trainers not only within the country, but also abroad.

As for monetization, Djiugo relies on commissions from horse sales services, coach calling services and tour packages. However, Reshwara is not willing to mention the percentage taken.

His short term target for Djiugo is to be a complete source of information for Indonesian citizen on equestrian activity. According to him, the information can be a reference for users to be wiser in choosing equestrian activity with prevailing security standards.

“We want to develop further riding activities in Indonesia. We’ve seen many recreational areas that provide horse riding, swimming and archery in one location over the past two years. This is potentially good to break the stigma of an expensive riding activity. We are targeting all circles as users.”


Article is originally written in Indonesian. Translated by Kristin Siagian.

Startup Aktivitas Berkuda “Djiugo” Resmi Rilis

Aktivitas berkuda memiliki stigma sebagai olahraga yang mahal dan eksklusif untuk kalangan atas saja, padahal kondisi sekarang sudah berkata lain. Olahraga ini bukan berarti harus memiliki kuda sendiri karena sudah semakin banyak klub berkuda hingga tempat rekreasi yang mengakomodir hobi berkuda dengan biaya yang terjangkau.

Belum adanya informasi yang terkumpul mengenai aktivitas berkuda menginsiprasi Reshwara Radinal, yang merupakan atlet berkuda ketangkasan (equestrian) Indonesia, untuk mendirikan startup Djiugo. Reshwara adalah suami selebriti Nabila Syakieb, yang juga menyukai olahraga berkuda.

Djiugo merupakan platform one stop service yang menyediakan empat jenis layanan untuk memenuhi kebutuhan berkuda bagi semua kalangan, baik atlet, penunggang profesional, atau keluarga yang tertarik berkuda. Layanan tersebut mulai dari jual beli kuda, pemesanan jasa pelatih kuda dari dalam atau luar negeri, pemesanan paket tur berkuda, hingga berbagi informasi lewat blog dan berita.

Untuk sementara Djiugo baru tersedia untuk pengguna iOS, sementara untuk versi Android segera hadir paling lambat akhir tahun ini.

Djiugo bermitra dengan berbagai pihak, baik dari Belanda dan lokal dalam menyediakan layanannya. Ada tiga mitra stable untuk memfasilitasi transaksi jual beli kuda impor, Djiugo pun akan menyediakan jasa logistik dalam pengirimannya.

Mitra stable di Indonesia sendiri ada 10 stable. Secara potensi, kurang lebih ada 200 stable di seluruh Indonesia yang dapat menjadi mitra Djiugo. Mereka juga menyediakan paket perjalanan dan fotografi ke tempat-tempat berkuda di Indonesia dan luar negeri.

“Kami sudah riset. Bisa dibilang Djiugo ini adalah aplikasi pertama di Asia Pasifik yang komprehensif menyediakan informasi yang lengkap seputar berkuda. Saya bangun sendiri aplikasi ini sejak setahun lalu dan menggandeng CodeInc sebagai developernya,” terang Reshwara, Selasa (14/11).

Kehadiran aplikasi ini diharapkan dapat mengumpulkan seluruh pecinta kuda hingga orang awam untuk saling berbagi informasi sehingga dapat membentuk komunitas baru. Pasalnya, Djiugo tidak hanya mengumpulkan informasi stable atau pelatih dari dalam negeri saja, tetapi juga di luar negeri.

Untuk monetisasinya, Djiugo mengandalkan komisi dari layanan jual beli kuda, jasa pemanggilan pelatih dan paket tur. Hanya saja, Reshwara enggan menyebutkan persentase yang diambil.

Dia menargetkan dalam jangka pendek Djiugo menjadi sumber informasi yang lengkap untuk masyarakat Indonesia mengenai aktivitas berkuda. Menurutnya, informasi tersebut dapat menjadi acuan pengguna untuk lebih pintar dalam memilih aktivitas berkuda dengan standar keamanan yang berlaku.

“Kita mau mengembangkan aktivitas berkuda lebih jauh di Indonesia. Kami lihat selama satu dua tahun belakangan, banyak tempat rekreasi yang menyediakan aktivitas berkuda, berenang, dan memanah dalam satu lokasi. Ini potensi yang baik karena bisa mematahkan stigma aktivitas berkuda yang mahal. Kami menyasar seluruh kalangan sebagai pengguna.”