Tag Archives: equity financing

KoinWorks Receives 316 Billion Rupiah Funding from European Financial Institution and Venture Capital

A fintech lending, KoinWorks, today (2/13) just announced new funding in two terms, equity and loan. The amount reaches US$20 million or around 316 billion Rupiah. Regarding investors, Quona Capital, EV Growth, and Saison Capital with participation of some others are involved in the equity. In terms of the loan, the company only reveals the two financial institutions that come from Europe.

This round has added up to the company’s capital after previously announced series B and B2 funding on November 2019 worth of SG$18.5 million (around 190 billion Rupiah) from Saison Capital. EV Growth and Quona Capital had first pour US$16.5 million (around 170 billion Rupiah). The flowing cash from investors has tightened its vision to be a “Super Financial App” in Indonesia.

“We are proud to announce funding from various sources amidst the challenging business situations. KoinWorks also stands along with some of the large financial institutions and hundreds of thousands retail investors to support digital SMEs during the Covid-19 outbreak,” KoinWorks’ Executive Chairman & Co-founder, Willy Arifin said.

In addition, KoinWorks also plans to use the fresh money for financial loans through the fintech lending platform. The new credit feature is provided by an international institution, namely Triodos Bank, global banking from the Netherlands.

In December 2019, the team has announced a new row of institutional lenders from abroad. Previously, there were only local financial institutions, including Sampoerna and Bank CIMB Niaga.

Investors are pouring money for Indonesian startups

The pandemic occurs in Indonesia and around the world has created difficulty for various life aspects, including the economy. Some startups had no other option than to downsizing business – including layoffs. While some others seem to be on-track in growth.

In addition to KoinWorks, several startups who have recently announced funding include Kargo Technologies (logistics), Investree (financial), WebTrace (logistics), BukuWarung (SaaS), and others.

DSResearch’s report has noted that during the first quarter of 2020, funding trends remained relatively normal. At least 20 funding transactions were announced to the public during the period. It includes Gojek’s Series F funding that reaches 21 trillion Rupiah.

Koinworks’s founder agreed, trusts from investors during these difficult times – especially from the outside – show a good indication for the digital ecosystem in Indonesia. At the same time providing slick business validation, bringing startups to sustainable growth.

“Investment from Triodos, especially during the current turbulence, shows extraordinary confidence in our ability as the best loan provider in the Indonesian fintech industry. We are pleased to have a leading international institution joining our ranks of investors while continuing to move forward,” KoinWorks CEO & Co-Founder, Benedicto Haryono said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Pendanaan KoinWorks 2020

KoinWorks Dapat Pendanaan 316 Miliar Rupiah dari Institusi Finansial Eropa dan Pemodal Ventura

Startup fintech lending Koinworks hari ini (13/2) mengumumkan perolehan pendanaan baru dalam dua skema, yakni pinjaman dan ekuitasi. Nilainya mencapai US$20 juta atau setara 316 miliar Rupiah. Terkait investor, Quona Capital, EV Growth, dan Saison Capital dan beberapa lainnya terlibat di sisi ekuitas. Sementara untuk pemberi pinjaman, perusahaan hanya memberikan informasi bahwa berasal dari dua institusi finansial asal Eropa.

Pendanaan ini menambah pundi-pundi modal perusahaan setelah sebelumnya pada November 2019 mereka mengumumkan seri B dan B2 senilai SG$18,5 juta (setara 190 miliar Rupiah) dari Saison Capital. EV Growth dan Quona Capital terlebih dulu menggelontorkan dana US16,5 juta (sekitar 170 miliar Rupiah). Mulusnya dana dari investor akan semakin mengokohkan visinya menjadi “Super Financial App” di Indonesia.

“Kami dengan bangga mengumumkan penerimaan pendanaan dari berbagai sumber di tengah situasi bisnis yang menantang. KoinWorks juga tetap berdiri beriringan dengan berbagai institusi keuangan besar dan ratusan ribu pendana retail untuk mendukung UKM digital selama Covid-19 mewabah,” Executive Chairman & Co-Founder KoinWorks Willy Arifin.

Selain itu, KoinWorks juga mengumumkan penerimaan pendanaan yang akan dimanfaatkan untuk pembiayaan pinjaman melalui platform fintech lending. Fasilitas kredit baru tersebut salah satunya diberikan oleh sebuah institusi internasional, yaitu Triodos Bank, perbankan global asal Belanda.

Pada Desember 2019 lalu pihaknya memang sudah mengumumkan bahwa segera menambah deretan lender institusi dari luar negeri. Sebelumnya baru ada institusi finansial lokal, termasuk Sampoerna dan Bank CIMB Niaga.

Dana investor mengalir untuk startup Indonesia

Serangan pandemi di Indonesia dan dunia memang terbukti menyulitkan berbagai aspek kehidupan, tak terkecuali perekonomian. Sebagai dampak, beberapa startup memilih melakukan perampingan – termasuk dengan melakukan layoff. Sementara beberapa lain terlihat terus on-track dalam pertumbuhan.

Selain KoinWorks, beberapa startup yang baru-baru ini mengumumkan pendanaan termasuk Kargo Technologies (logistik), Investree (finansial), WebTrace (logistik), BukuWarung (SaaS), dan lain-lain.

Catatan DSResearch bahkan mengemukakan bahwa sepanjang kuartal pertama 2020, tren pendanaan masih relatif normal. Sekurangnya ada 20 transaksi pendanaan yang diumumkan ke publik di periode tersebut. Termasuk pendanaan Seri F yang kembali didapat Gojek mencapai 21 triliun Rupiah.

Senada dengan yang diyakini founder Koinworks, masih adanya kepercayaan dari investor di masa sulit seperti saat ini – terlebih dari luar—menjadi indikasi baik bagi ekosistem digital di Indonesia. Sekaligus memberikan validasi bisnis yang apik, membawa startup menuju pertumbuhan berkelanjutan.

“Investasi dari Triodos, terutama saat masa bergejolak seperti sekarang, menunjukkan kepercayaan diri yang luar biasa atas kemampuan kami sebagai penyedia pinjaman terbaik di kelas fintech Indonesia. Kami dengan senang memiliki institusi internasional terkemuka yang bergabung bersama jajaran investor kami seraya terus bergerak maju,” ujar CEO & Co-Founder KoinWorks Benedicto Haryono.

Application Information Will Show Up Here

Enam Cara Mendapatkan Investor untuk Pendanaan Startup

Pertanyaan yang satu ini pasti sering dilontarkan oleh para pendiri startup yang berencana meluncurkan startup atau bersiap untuk melakukan penggalangan dana, bagaimana cara terbaik untuk bertemu dengan para investor?

Tidak semua pendiri startup memiliki jaringan hingga mentor yang cukup berpengaruh dan memiliki nama besar untuk mendukung bisnis yang akan dikembangkan, masih banyak pendiri startup yang bukan berawal dari lingkungan startup, tidak memiliki latar belakang bisnis hingga tidak mengenal jaringan investor lokal hingga asing. Artikel berikut ini membantu Anda pendiri startup yang hingga kini masih kesulitan untuk bertemu dengan para investor lokal hingga asing untuk mendanai startup.

Kompetisi startup

Saat ini sudah banyak kegiatan atau kompetisi yang diinisiasi oleh venture capital, korporasi hingga perusahaan. Manfaatkan acara tersebut untuk Anda pendiri startup berkenalan dan tentunya mempromosikan produk yang dimiliki. Jika startup Anda belum beruntung lolos sebagai finalis, tetap datang dan berkenalan dengan investor yang pastinya akan hadir di kegiatan tersebut.

Angel network 

Saat ini sudah banyak grup investor perorangan yang meluncurkan angel network atau jaringan angel investor untuk membantu startup baru yang membutuhkan modal usaha di awal berdirinya startup. Angel network di Indonesia yang bisa didekati di antaranya adalah Angel Investor Network Indonesia (Angin) yang secara aktif memberikan investasi kepada startup baru yang memiliki potensi menjadi besar.

Situs crowdfunding

Cara lain yang bisa dilakukan untuk startup mendapatkan modal awal adalah melalui situs crowdfunding. Saat ini sudah banyak situs crowdfunding lokal hingga asing yang memberikan kesempatan untuk startup baru mendapatkan modal dengan cara crowdfunding. Masing-masing situs crowdfunding memiliki sistem dan cara tersendiri bagaimana mereka mengelola proses crowdfunding. Idealnya pelajari dan temukan situs crowdfunding yang sesuai dengan startup Anda.

Inkunbator dan akselerator

Selain kompetisi cara lain yang bisa dicermati ketika waktunya menemukan investor yang tepat adalah dengan mengikuti program akselerator atau inkubator. Sebelum startup Anda bersiap untuk mengikuti program ini, pastikan produk dan model bisnis telah dimiliki dan pastinya memiliki potensi untuk tampil lebih unggul dengan startup lainnya yang juga berlomba-lomba ingin menjadi bagian dari program inkubator dan akselerator yang ada.

Platform pinjaman peer-to-peer

Dengan makin ketatnya peraturan yang diterapkan oleh bank juga venture capital, memanfaatkan platform lending peer-to-peer nampaknya bisa dijadikan pilihan utama. Saat ini sudah banyak startup hingga perusahaan keuangan yang menawarkan pinjaman dengan konsep peer-to-peer. Selain peraturan lebih mudah, proses peminjaman seperti ini juga lebih cepat untuk dilakukan.

Perusahaan ekuitas swasta

Banyak yang menganggap pilihan yang satu ini sebagai cara yang tradisional untuk mendapatkan pendanaan dari investor. Perusahaan ekuitas swasta biasanya akan memberikan akses berupa dana yang bervariasi, mulai dari jumlah ribuan hingga jutaan dollar, khususnya untuk startup baru yang masih dalam early stage dari berbagai industri dan memiliki potensi untuk berkembang.

Jenis-jenis Permodalan (Bagian 1)

Perkembangan usaha di Indonesia dewasa ini telah membuat terminologi financing atau permodalan menjadi hal yang umum didengar. Istilah-istilah seperti angel investor, venture capital, dan bank loan merupakan beberapa hal yang sudah lazim menjadi topik perbincangan dalam komunitas entrepreneur. Sebagian entrepreneur sudah senior dan paham mengenai seluk-beluk permodalan, tapi sebagian lain merupakan pendatang baru, yang masih bertanya-tanya dari mana saja mereka bisa menerima suntikan modal untuk ide bisnis mereka.

Modal adalah aset dalam bentuk uang atau non-uang, yang dimiliki oleh penanam modal, dan mempunyai nilai ekonomis. Modal bisa berbentuk uang cash, bisa juga berbentuk bangunan, mesin, ataupun perlengkapan. Modal-modal ini ada yang datang dari kantong sendiri, tapi ada juga yang diberikan oleh orang lain dalam suatu kegiatan penanaman modal. Apa sajakah jenis-jenis penanaman modal tersebut? Secara garis besar, terdapat tiga macam kegiatan penanaman modal:

1. Equity Financing

Menurut Investopedia, equity financing adalah penanaman modal melalui penjualan saham di suatu perusahaan, sehingga kegiatan ini erat dengan penjualan kepentingan kepemilikan bisnis demi menggalang dana usaha. Equity financing banyak dilakuan oleh angel investor, venture capitals, dan private equity. Dalam kegiatan ini, investor biasanya mencari perusahaan yang memiliki potensi pasar yang baik dan kemudian menginjeksi modal ke dalam perusahaan tersebut. Injeksi modal tersebut akan dihitung ekuivalen dengan struktur modal dalam tubuh perusahaan dan dikonversi menjadi kepemilikan saham.

2. Debt Financing

Seperti namanya, dalam kegiatan ini, modal didapatkan dari hutang. Hutang tersebut dapat berbentuk surat berharga atau uang tunai. Dalam skema ini, investor (kreditur) mendapatkan untung dari pengembalian hutang beserta dengan bunganya. Hubungan hutang-piutang di Indonesia dapat terjadi antara perorangan dengan perorangan, antara perorangan dengan badan hukum, ataupun antara badan hukum dengan badan hukum. Regulasi terkait hutang ada bermacam-macam, tergantung dari subyek hutang-piutang itu sendiri.

3. Crowd-based Financing

Crowd-based financing, atau lebih dikenal dengan sebutan crowdfunding, merupakan sebuah hal baru yang terjadi dalam perkembangan pasar dewasa ini. Pada dasarnya, dalam crowdfunding, dana usaha dikumpulkan secara kolektif dari masyarakat umum, yang kebanyakan dilakukan melalui Internet dan media sosial. Bentuknya pun bisa bermacam-macam seperti berikut:

a. Donation Model

Model ini mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam penghimpunan dana demi merealisasikan suatu gagasan. Mereka yang memberikan dana biasanya memang tidak mengharapkan timbal balik dalam bentuk finansial. Meskipun demikian, untuk menarik perhatian dari masyarakat, pemilik proyek biasanya memberikan reward atau apresiasi tertentu sebagai insentif bagi donatur.

b. Lending Model

Model ini sangat mirip dengan debt financing, akan tetapi penghimpunan dananya dilakukan secara mikro dari banyak pihak. Dana yang telah dikumpulkan di dalam kegiatan ini, pada jangka waktu yang disepakati, harus dikembalikan seperti layaknya perjanjian hutang-piutang pada umumnya. Model seperti ini juga dikenal dengan sebutan crowdlending.

c. Investment Model

Untuk model yang satu ini, kegiatannya mirip dengan IPO (Initial Public Offering), yang biasa terjadi pada kegiatan equity financing di pasar modal, oleh karena itu kadang disebut “IPO Lite”. Berbeda dengan donation model, masyarakat yang memberikan dana akan mendapatkan timbal balik berupa kepemilikan saham atau sebagian keuntungan dari proyek yang dijalankan. Jumlahnya biasanya akan dihitung prorata sejumlah dana yang diberikan. Model seperti ini juga dikenal dengan sebutan crowdsourcing. Baru-baru ini, crowdsourcing sudah mendapatkan lampu hijau di Amerika Serikat, dan tentunya hal ini akan mengubah wajah kewirausahaan di negeri Paman Sam itu. Apakah suatu hari hal ini dapat terjadi juga di Indonesia? Mungkin saja.

Begitulah bentuk-bentuk permodalan yang dapat anda pilih untuk memodali usaha Anda. Tidak menutup kemungkinan usaha anda dimodali melalui lebih dari satu cara, selama anda ingat bahwa investor tentunya selalu ingin menerima keuntungan. Anda harus cukup realistis dalam menerima modal dari orang lain, apakah anda mampu untuk memberikan profit yang diharapkan oleh investor? Dalam artikel selanjutnya, kami ingin berbagi lebih rinci lagi mengenai kegiatan equity financing di Indonesia. Semoga bermanfaat.

logo_klikkonsulKlikonsul adalah konsultan hukum dan bisnis di bidang ekonomi kreatif, termasuk teknologi informasi. Kami dapat menyusun kontrak, mengurus izin, mendirikan perusahaan, hingga membantu perencanaan bisnis. Informasi lebih lanjut dapat dibaca di http://klikonsul.com.