Tag Archives: eric saputra

Ninja Express

Ninja Xpress akan Luncurkan Program Pembiayaan UKM di Tahun 2020

Setelah sukses mengakuisisi 80% pengguna dari kalangan UKM, tahun 2020 mendatang Ninja Xpress masih memfokuskan core business mereka untuk melayani segmentasi pasar tersebut. Sebagai backbone dari perusahaan, Ninja Xpress melihat potensi UKM untuk bisa berkembang memanfaatkan teknologi, layanan, hingga bimbingan dari tim Ninja Xpress.

Menurut Country Head Ninja Xpress Indonesia Eric Saputra, saat ini sudah ada 10 ribu mitra bisnis UKM yang menggunakan layanannya. Sebanyak 2500 di antaranya telah mengikuti seminar pelatihan yang digelar.

“Bukan hanya membantu mereka melancarkan kegiatan pengiriman, kami juga ingin membantu UKM untuk meningkatkan bisnis melalui teknologi hingga pelatihan yang kami adakan. Harapannya jika mereka tumbuh secara positif bisnis mereka, akan berpengaruh kepada bisnis kami sendiri,” kata Eric.

Saat ini Ninja Xpress telah melayani pelanggan di seluruh Indonesia dengan 400 warehouse. Secara regional, Indonesia merupakan pasar terbesar bagi perusahaan, dibandingkan negara lainnya seperti Singapura, Malaysia, Vietnam, Filipina, dan Thailand. .

“Sebagai platform social commerce, kami ingin membantu semua UKM memasarkan bisnis mereka di seluruh Indonesia. Dan jika memiliki produk yang bagus kami bisa membantu mereka memasarkan bisnis ke pasar regional,” kata Eric.

Rencana pembiayaan UKM binaan Ninja Academy

Saat ini Ninja Xpress telah memiliki program Ninja Academy, ditujukan untuk membantu UKM mengadopsi layanan digital untuk bisnis mereka. Termasuk membantu memasarkan secara regional untuk produk/layanan potensial. Meskipun belum banyak jumlahnya, namun Eric menyebutkan saat ini produk busana muslim asal Indonesia sudah menjadi favorit di pasar Singapura dan Malaysia.

“Ke depannya kita juga akan meluncurkan pembiayaan untuk UKM yang tergabung dalam Ninja Academy. Harapannya bisa memperlancar cash flow mereka memanfaatkan pembiayaan yang disediakan oleh mitra kami,” kata Eric.

Disinggung siapa mitra dari layanan fintech atau institusi keuangan yang bakal bergabung, Eric enggan untuk menyebutkan lebih lanjut. Rencananya layanan tersebut akan diluncurkan pada kuartal pertama tahun 2020 mendatang.

“Untuk pembiayaan sendiri sebelumnya sudah kami hadirkan dalam COD (Cash on Delivery) Advance, yang sudah digunakan oleh mitra UKM. Sebagai platform yang dikenal sebagai penyedia layanan COD favorit, kami menyadari pentingnya layanan ini dan diharapkan bisa memudahkan mitra UKM menjalankan operasional bisnisnya,” kata Eric.

Hingga saat ini pembayaran COD masih menjadi favorit pelanggan dan mitra UKM yang bergabung. Kemudahan serta fleksibilitas yang ditawarkan melalui pembayaran ini diklaim menjadi alasan mengapa COD masih menjadi pembayaran favorit.

“Kita tidak memiliki rencana untuk menghadirkan pembayaran melalui dompet digital. Karena kami melihat belum banyak penawaran atau kemudahan yang diberikan kepada penyedia layanan dompet digital kepada mitra UKM yang kami sasar yaitu social commerce,” kata Eric.

Target tahun 2020

Saat ini Ninja Xpress termasuk dalam top 3 perusahaan jasa layanan pengiriman di Indonesia. Sementara itu hingga tahun 2018 volume paket yang dikirimkan sudah mencapai 55 juta paket. Disinggung apakah Ninja Xpress memiliki rencana untuk melakukan penggalangan dana tahapan seri D tahun depan, Eric juga enggan untuk mengungkapkan lebih lanjut.

Tahun 2020 terdapat tiga fokus yang ingin dicapai perusahaan. Di antaranya meningkatkan core operation dan operation excellence, meningkatkan skill dan talenta dari pegawai, serta mengembangkan teknologi. Ninja Xpress juga ingin menambah kemitraan dengan pihak terkait, seperti layanan e-commerce, perusahaan penerbangan, hingga startup teknologi.

Sebelumnya Ninja Xpress juga telah menjalin kemitraan strategis secara eksklusif dengan Grab melalui Grab Express yang dimulai pada bulan April 2019. Kemitraan ini bertujuan untuk dapat melayani kebutuhan pelaku UKM dan pelanggan, dengan memberikan layanan pengiriman dalam dan luar kota yang terintegrasi dalam satu atap.

Di bulan Juni 2019, Ninja Xpress melengkapi fasilitasnya dengan membangun gudang terbesar di Cakung, Jakarta Timur yang luasnya setara dengan 8 kali ukuran kolam renang berstandar olimpiade.

“Pencapaian kami selama 4 tahun kebelakang ini adalah hasil dari konsistensi dan obsesi kami untuk terus bertumbuh bersama para pelaku UKM di Indonesia. Kehadiran kami disini lebih dari sekedar penyedia layanan pengiriman, kami berkembang dan berinovasi untuk memberikan nilai tambah melalui ekosistem yang mempermudah para pelaku UKM untuk terus mengembangkan usaha mereka,” tutup Eric.

Application Information Will Show Up Here

Ninja Xpress Intends to Serve “Social Commerce” Logistics Segment

A Singapore-based logistics startup, Ninja Xpress, shared its commitment to serve social commerce segment as the main users by launching technology and supporting products. This year, Ninja Xpress business is expected to growth by three times.

Ninja Xpress Indonesia’s Country Head, Eric Saputra, becomes the new lead replacing Indra Wiralaksmana since last year. Previously, Eric led the business expansion.

The target realization will be reached through some innovations. One is to release Ninja Packs products dedicated specifically for social commerce sellers. This one is available in Indonesia.

Ninja Packs is a special package to wrap products to be delivered. The capacity is up to 3kg. When the sellers use this product, the delivery cost will be the same to all areas. Intercity delivery costs Rp19 thousand, Rp9 thousand within the city.

“Previously, we create a survey of social commerce sellers [about] difficulty. The result is, most package turned out to be disappointed, lack of branding, wrapped only by plastic bag. However, the new product includes better packaging at an affordable price,” Eric said on Tue (3/12).

Ninja Xpress also has Ninja Point product to facilitate users for package drop off. It’s only 300 units. The company plans to expand the service to Bandung in the near future.

Currently, Ninja Xpress Indonesia team has reached 300 people and occupying new office in Bidakara Tower, South Jakarta as the headquarter.

In terms of technology, the company will keep developing dashboard features that is accessible by users. Not only providing tracking order feature, Ninja Xpress shows the package position in detail.

Included also in the dashboard, one more feature, intelligence reporting that helps sellers to recap the total delivery in the past year for business development in the next year. He claims this as a leading feature of the company.

“As seen from the report, most consumers are Jakarta domicile, sellers can improve its services. The data we provide (consultant-kind) is free without charge.”

The company also develops a payment feature using COD for online transaction which hasn’t covered by banking services. Eric said this feature is very helpful for the consumer outside Java trying to shop online. Customers can submit refund if the product didn’t match their expectation.

In addition to innovation, he said the company will intensify offline education in some areas. Therefore, they can share lots of things about online business management.

He didn’t mention any further that SME sellers which becomes Ninja Xpress’ consumers have reached 80%. The number consists of sellers using marketplace and social commerce platform. The rest comes from corporate users.

It is said that Ninja Xpress owned 3 thousand units. 70% are two-wheelers, the rest are four-wheelers. They’re all in-house .

In terms of services, per August 2018, the company has covered almost all over Indonesia. It was accomplished after two-year operation since 2016.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Startup logistik asal Singapura Ninja Xpress berkomitmen membantu penjual social commerce mengembangkan usahanya. Berinovasi menghadirkan produk Ninja Packs

Ninja Xpress Berkomitmen Layani Logistik Segmen “Social Commerce”

Startup logistik asal Singapura Ninja Xpress mengungkapkan komitmennya untuk melayani segmen social commerce sebagai pengguna utamanya dengan meluncurkan teknologi dan produk pendukung. Diharapkan tahun ini bisnis Ninja Xpress di Indonesia secara keseluruhan dapat tumbuh tiga kali lipat.

Country Head Ninja Xpress Indonesia Eric Saputra menjadi pemimpin perusahaan yang baru menggantikan Indra Wiralaksmana, sejak tahun lalu. Sebelumnya Eric memimpin usaha ekspansi perusahaan.

Realisasikan target tersebut disebutkan bakal dicapai dengan beberapa inovasi. Salah satunya perusahaan merilis produk Ninja Packs yang didedikasikan khusus untuk penjual social commerce. Inovasi ini baru tersedia di Indonesia.

Ninja Packs berupa kemasan berukuran khusus untuk membungkus barang yang ingin dikirim. Kapasitasnya dapat menampung barang hingga 3 kg. Apabila penjual menggunakan produk ini, biaya pengiriman akan tetap sama kemanapun tujuannya. Khusus antar kota biayanya Rp19 ribu, sementara dalam kota sebesar Rp9 ribu.

“Sebelumnya kami survei para penjual social commerce [tentang] apa kesusahannya. Hasilnya adalah kebanyakan packaging dari mereka itu tidak bagus, kurang branding hanya dibungkus plastik hitam. Namun dengan produk baru ini mereka bisa dapat packaging yang lebih rapi dan tarifnya terjangkau,” kata Eric, Selasa (12/3).

Ninja Xpress juga memiliki produk Ninja Point untuk permudah pengguna melakukan drop off paket. Jumlahnya baru sekitar 300 unit. Perusahaan berencana memperluas layanannya tersebut ke Bandung dalam waktu dekat.

Saat ini tim Ninja Xpress Indonesia mencapai 300 orang dan menempati kantor baru di Menara Bidakara, Jakarta Selatan, sebagai kantor pusat.

Dari sisi teknologi, perusahaan akan terus mengembangkan fitur-fitur dalam dashboard yang bisa diakses oleh para penggunanya. Tidak sekadar menyediakan fitur tracking order, Ninja Xpress secara detail memperlihatkan di mana posisi paket berada.

Dalam dashboard juga diselipkan salah satu fitur lainnya, yakni intelligence reporting yang membantu penjual merekap total pengiriman selama setahun ke belakang untuk peningkatan bisnis di tahun berikutnya. Eric mengklaim fitur ini menjadi keunggulan perusahaan dibandingkan lainnya.

“Misalnya pas dilihat dari laporan konsumen dari toko online ini kebanyakan ada di Jakarta, penjual bisa meningkatkan pelayanannya. Data yang kami hadirkan ini sekelas konsultan yang bisa dinikmati tanpa tambahan biaya.”

Perusahaan juga mengembangkan fitur pembayaran dengan COD untuk melayani transaksi online yang belum terjangkau layanan bank. Eric menyebut fitur ini dirasa sangat membantu para pembeli dari luar Jawa yang ingin mencoba belanja online. Apabila calon pembeli kurang sreg dengan produk yang dibeli, ia dapat mengajukan refund.

Eric melanjutkan, selain berinovasi perusahaan bakal lebih kencang dalam hal edukasi offline bersama komunitas di tiap daerah. Di situ perusahaan akan berbagi banyak hal yang berkaitan dengan pengelolaan bisnis online.

Meski tidak dirinci oleh Eric, penjual UKM yang menjadi konsumen di Ninja Xpress mencapai 80%. Angka itu terdiri dari penjual yang memanfaatkan platform marketplace dan social commerce. Sisanya, 20%, datang dari pengguna korporat.

Saat ini disebutkan armada Ninja Xpress mencapai sekitar 3 ribu unit. Sebanyak 70% di antaranya adalah armada roda dua, sisanya roda empat. Keseluruhan armada ini adalah in house milik Ninja Xpress sendiri.

Secara layanan, per Agustus 2018 perusahaan telah mencakup seluruh Indonesia. Pencapaian ini dicapai perusahaan setelah beroperasi selama sekitar dua tahun sejak 2016.