Menyesuaikan target pasar, kantor Telkomtelstra sengaja didesain dengan gaya formal, dilengkapi dengan ruangan “Customer Experience Centre” yang berisi fasilitas dan produk Telkomtelstra. Namun demikian, ruangan kerja yang didominasi dengan warna merah ini, tidak meninggalkan ruangan santai dan olahraga untuk pegawai.
Dipandu CEO Telkomtelstra Erik Meijer, berikut liputan DStour selengkapnya.
Setelah berkarier di sektor telekomunikasi selama 25 tahun, Erik Meijer yang sempat menjabat sebagai Direksi Garuda Indonesia, saat ini menjadi Presiden Direktur/ CEO Telkom Telstra, sebuah perusahaan patungan (joint venture) antara Telkom Indonesia dan perusahaan telekomunikasi Australia, Telstra. Kepada DailySocial, Erik menjelaskan alasan kembali ke sektor telekomunikasi dan pandangannya tentang dunia startup Indonesia dan tips menarik menciptakan startup yang sukses.
Membantu korporasi mengadopsi teknologi
Kembalinya Eric ke sektor telekomunikasi memiliki alasan tersendiri. Salah satunya adalah cukup lambannya korporasi dan bisnis mengadopsi teknologi dibanding sektor konsumen.
“Jadi saya lihat ini adalah tantangan yang menarik, bagaimana kita bisa membantu perusahaan di Indonesia untuk menyesuaikan dengan perubahan perilaku konsumen yang semakin digital semakin canggih dan bagaimana perusahaan bisa mengejar perubahan tersebut,” kata Erik.
Ia melihat, Telkom Telstra, dengan berbagai layanannya, bisa membantu perusahaan menggunakan teknologi cloud (komputasi awan), memonitor solusi jaringan hingga layanan keamanan lainnya agar terhindar dari cyber attack.
“Idealnya kami ingin menjadi lebih dari sekedar perusahaan yang menyasar B2B saja, tapi juga B2B2C. Karena menurut saya B2C bisa menjalankan bisnis dengan baik dibantu dengan B2B. Kami bisa membantu perusahaan untuk melayani konsumen-nya dengan gaya yang lebih digital sesuai dengan kebutuhan,” katanya.
Berbeda dengan layanan cloud milik perusahaan asing lainnya, layanan cloud yang ditawarkan Telkom Telstra diklaim mampu memberikan pilihan kepada perusahaan untuk menentukan tempat penyimpanan, baik di Indonesia maupun di luar negeri, sehingga memudahkan bagi operasional perusahaan. Selain itu Telkom Telstra juga memastikan persoalan pajak akan tercakup, demikian juga data perusahaan yang menurut peraturan pemerintah harus tetap berada di dalam negeri.
“Kami menyebutnya Grocal Hybrid Cloud, yaitu global namun local hybrid. Bisa antara privat dan publik [atau] di luar negeri dan di dalam negeri, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan regulasi yang berlaku,” kata Erik.
Hal lain yang menjadi perhatian perusahaan adalah keamanan data perusahaan, yang saat ini termasuk rentan untuk diserang pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Menurutnya ssemua pihak harus serius menjaga kemanan data, tak hanya perusahaan teknologi atau startup, tetapi juga perusahaan konvensional.
Perkembangan startup Indonesia
Erik yang kerap diminta menjadi mentor kegiatan statup, termasuk melalui Founder Institute, memberikan apresiasi ke para pendiri startup di Indonesia. Tidak hanya cerdas memanfaatkan peluang, startup yang ada di Indonesia, menurutnya, telah mampu memberikan solusi terbaik untuk masyarakat.
“Saya saat ini melihat belum ada rencana untuk membangun startup sendiri, karena menurut saya mendirikan startup tidak bisa hanya setengah-setengah, harus totalitas menjalankannya. [Hal ini] sesuai dengan prinsip berkarier saya selama ini,” kata Erik.
Disinggung startup seperti apa yang menjadi perhatiannya saat ini, Erik menyebut layanan fintech masih menjadi sektor yang memiliki potensi besar saat ini dan ke depannya. Startup lainnya lain yang dsebut menarik minatnya adalah media sosial, entertainment, dan fashion commerce.
“Bukan sekedar membuat platform media sosial, melainkan bagaimana layanan tersebut bisa menjadi enabler atau plugin dari media sosial yang sudah ada saat ini,” kata Erik.
Hal lain yang menjadi perhatiannya adalah industri game di Indonesia yang memiliki potensi dan peluang yang besar, namun masih kesulitan untuk menjalankan bisnis di negeri sendiri, apalagi dikenal secara global.
“Para pengembang asal Indonesia sangat kreatif sekali, tapi belum banyak yang laku di tingkat dunia, feeling saya ke arah sana juga seru,” katanya.
Erik juga memberikan tips khusus tentang cara membangun startup yang bisa disimak melalui video wawancara berikut ini.
Bekerja sama dengan Microsoft, Telkomtelstra yang merupakan perusahaan patungan antara Telkom dengan operator telekomunikasi Australia, menghadirkan layanan hybrid cloud. Telkomtelstra sendiri dikenal dengan salah satu layanannya berupa managed services, dipadukan dengan produk komputasi awan dari Microsoft Azure.
Keduanya memiliki visi untuk memperkuat penetrasi ke pasar cloud yang tengah berkembang di Indonesia dan membantu perusahaan dalam mematuhi kebijakan residensi data lokal, latensi yang lebih rendah, serta akses kinerja yang lebih baik. Untuk itu Azure Hybrid Cloud dengan Azure Stack dihadirkan.
Mekanisme hybrid cloud memungkinkan pengguna untuk menyimpan aplikasi dan data secara hybrid, ada yang terletak di lingkungan non-virtual (on-premise) ada pula yang diletakkan di layanan private cloud, sesuai dengan kebijakan yang dimiliki.
“Agar bisa selalu memenuhi permintaan pasar, maka di era digital ini semua bisnis harus didukung dengan teknologi cloud, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dengan mengurangi biaya, menciptakan inovasi dengan meningkatkan pendapatan dan aset yang tersedia, serta mentransformasi bisnis dengan model bisnis baru,” sambut Presiden Direktur Telkomtelstra Erik Meijer.
Tingkat adopsi teknologi cloud di Indonesia terpantau terus meningkat dan menjadi suatu sistem bagi perusahaan untuk membangun, mengelola dan menciptakan nilai bisnis baru bagi pelanggannya. Menurut Tony Seno Hartono selaku National Technology Officer Microsoft Indonesia, para pemimpin teknologi dalam bisnis tengah melangkah pasti untuk melakukan transformasi digital di organisasi mereka masing-masing.
Kendati demikian, di saat yang bersamaan mereka juga harus mengelola infrastruktur teknologi warisan yang terdahulu. Oleh sebab itu 48% di antaranya lebih mengutamakan hybrid cloud dibandingkan public atau private cloud untuk perusahaan mereka dalam kurun waktu singkat ke depan.
“Beberapa tahun ke depan merupakan masa-masa penting bagi para pemimpin TI, di mana mereka harus melakukan transisi menuju infrastruktur TI modern berbasis cloud yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan bisnis digital mereka,” ujar Toni.
Lebih lanjut, kerja sama antara Telkomtelstra dan Microsoft Indonesia juga akan menawarkan solusi menyeluruh dari Azure Public Cloud kepada para pelanggan di Indonesia.
Perusahaan patungan antara Telkom Indonesia dan Telstra Corporation Limited, Telkomtelstra hari ini resmi meluncurkan layanan infrastruktur data center terbaru yang diberi nama Private Cloud. Produk terbaru ini akan melengkapi produk Managed Cloud Service yang sudah dimiliki Telkomtelstra sebelumnya.
Private Cloud yang akan ditawarkan Telkomtelstra ini didesain untuk membantu perusahaan atau organisasi di Indonesia untuk mengakomodir dari segi teknologi, sehingga mereka [perusahaan dan organisasi] bisa lebih fokus pada meningkatkan produktivitas, efisiensi dan inovasi bisnis.
Menanggapi peluncuran produk barunya Presiden Direktur Telkomtelstra Erik Meijer menyampaikan kebanggaannya karena Telkomtelstra telah berhasil menyediakan layanan Private Cloud. Telkomtelstra akan memanfaatkan kapabilitas jaringan yang luas dari Telkom termasuk infrastrukturnya dan juga keahlian teknologi Telstra untuk melayani organisasi atau perusahaan lokal dengan menawarkan Managed Clod.
“Telkomtelstra akan menggunakan kapabilitas network yang sangat luas milik Telkom termasuk dengan infrastruktur domestiknya dan keahlian teknologi Telstra, untuk melayani organisasi lokal dengan penawaran Managed Cloud, yang bertujuan untuk membantu mereka lebih fokus pada bisnis mereka sendiri dan melakukan apa yang mereka harus lakukan dengan lebih baik,” terang Erik.
Strategi Telkomtelstra meluncurkan produk Private Cloud juga didasarkan pada perkembangan permintaan perusahaan lokal akan teknologi cloud. Erik menerangkan organisasi dan perusahaan di Indonesia perlu mengetahui bagaimana teknologi private cloud tidak hanya bisa membantu mereka mengamankan aplikasi dan data bisnis penting mereka namun juga bisa menurunkan biaya layanan dari managed service.
“Kami menyediakan layanan cloud dengan infrastruktur pusat data di dalam negeri, yang bertujuan untuk memenuhi regulasi pemerintah tentang penyimpanan dan integritas data di Indonesia,” lanjut Erik.
Produk baru ini diklaim bisa menjadi salah satu solusi yang bisa meminimalkan risiko di dalam operasi IT organisasi yang tentunya membutuhkan pengamanan khusus, tata kelola, manajemen dan alat untuk memastikan visibilitas dan kontrol pada setiap tingkat layanan.
Selain mengumumkan peluncuran produk baru, Telkomtelstra juga mengumumkan akan menghadirkan layanan baru dengan mengkombinasikan aplikasi Private dan Public Cloud berupa solusi Hybrid Cloud yang memungkinkan fleksibilitas lebih besar dari operasi bisnis, pengelolaan infrastruktur dan pengendalian biaya.
Telkomteltra juga akan bermitra dengan provider terkemuka dunia, seperti VCE, untuk menyediakan platform pengelolaan end-to-end.
“Saat ini adalah waktu yang tepat bagi bisnis di Indonesia untuk mentransformasi diri mereka secara digital dan makin memudahkan mereka untuk bersaing di pasar global,” tutup Erik.
Lama berkecimpung di dunia telekomunikasi, Erik Meijer akhirnya berlabuh menjadi CEO sebuah perusahaan teknologi informasi. Seperti dikutip dari Detikcom, Erik Meijer per 1 Desember ini bakal menjadi CEO TelkomTelstra, perusahaan patungan Telkom dan Telstra Australia yang bergerak di bidang Network & Application Services (NAS). Saat ini pucuk pimpinan TelkomTelstra dijabat oleh eksekutif Telstra Phill Sporton.
Posisi ini bakal menjadi tantangan baru bagi Erik yang saat ini menjadi Strategic Brand Advisor untuk Ooredoo dan Indosat. TelkomTelstra fokus memberikan layanan intrastruktur (IaaS) dan SaaS berbasis cloud bagi pelanggan enterprise yang didirikan enam bulan lalu dan sudah memiliki sejumlah klien perbankan. TelkomTelstra sendiri memiliki target 1300 klien korporasi hingga tahun 2020.
Erik Meijer sempat lama berkarier di Telkomsel sebelumnya akhirnya berturut-turut menjabat posisi manajemen di Bakrie Telecom, Indosat, dan Garuda Indonesia.
Sebagai negara dengan yang kerap mendapatkan gelar mobile first, ada banyak inovasi teknologi yang telah hadir di Indonesia dan kebanyakan hadir dengan ketersediaan mobile. Dengan jumlah penduduk yang masif, Indonesia juga dianggap memiliki potensi besar untuk tumbuh menjadi negara dengan kekuatan di bidang teknologi dan generasi millennial selalu dikaitkan sebagai roda penggerak inovasi.
Garuda Indonesia (GI), the flag carrier of Indonesia, apparently has a concrete interest in e-commerce industry. After successfully exclusively collaborating with Tiket.com not so long ago, it has already designed a number of plans to strengthen its bargaining position in the industry. This has put GI as the most prominent flight company to enter the e-commerce market. It has been confirmed by the company’s Director and Excecutive VP of Marketing & Sales, Erik Meijer. He stated that his company is now trying to push more sales through online transaction, despite the fact that most of transactions the company has are still done in the conventional way. Continue reading Garuda Indonesia Aims to Push Sales through E-Commerce→
Setelah sukses menjalin kerja sama secara eksklusif dengan Tiket.com beberapa waktu lalu, salah satu maskapai penerbangan terbesar di Indonesia, Garuda Indonesia rupanya memiliki rencana untuk terus meningkatkan performa pemasarannya melalui platform e-commerce.
Cermat dalam menjalin kemitraan strategis, bisa dibilang adalah suatu langkah wajib yang harus dilakukan bagi insan startup di samping kewajiban untuk terus mengembangkan layanan juga menjadi prioritas yang tak boleh ditinggalkan. Tiket.com mungkin adalah salah satu startup lokal yang berhasil menjadi contoh akan implementasi ini, setelah dikabarkan bersiap mencanangkan ekspansi layanan secara global, Tiket.com hari ini (10/10) berhasil meresmikan jalinan kerja sama apik dengan maskapai penerbangan nasional, Garuda Indonesia. Continue reading Jalin Kemitraan Dengan Garuda Indonesia Membuat Tiket.com Fokus “Jualan” Tiket Pesawat→
Masih ingat setahun lalu ketika semua kegiatan yang berhubungan dengan Content Provider, termasuk Ring Back Tone (RBT) dibekukan oleh BRTI? Kali ini XL Axiata (XL) dan Indosat beserta 12 record label bersama-sama menghidupkan kembali program RBT dan iRing. Tentu saja dengan konsep yang seharusnya lebih matang, lebih baik dan lebih transparan bagi pelanggan.