Tag Archives: ERP

Sistem ERP: Pengertian, Jenis, dan Manfaat Bagi Perusahaan

Bagi kamu yang baru pertama kali mendengar istilah ini, ERP adalah sistem manajemen informasi bisnis atau perusahaan yang banyak digunakan oleh perusahaan besar maupun kecil. Sistem ERP mampu mengumpulkan dan mengatur informasi bisnis penting dan membantu perusahaan bekerja secara efisien dan efektif.

Sebagian besar pelaku bisnis mungkin akrab dengan istilah “ERP”, tetapi hanya sedikit yang memahami fitur dan manfaat pasti yang dapat dibawa perangkat lunak ini ke bisnis mereka. Oleh karena itu, artikel ini menjelaskan apa itu ERP, cara kerjanya, apa saja jenisnya, apa keuntungannya bagi bisnis dan tipsnya.

Definisi ERP

Enterprise Resource Planning atau ERP adalah proses pengumpulan dan pengorganisasian data bisnis menggunakan perangkat lunak terintegrasi. Pada dasarnya, ERP adalah aplikasi yang mengotomatisasi dan mengontrol proses bisnis serta mengumpulkan input dari berbagai data.

Informasi ini mencakup akuntansi, manufaktur, rantai pasokan, penjualan, pemasaran, dan informasi pribadi. Saat informasi dikumpulkan di database pusat, pemimpin perusahaan tahu bagaimana memberi mereka wewenang.

Mulai dari analisis berbagai strategi, menemukan metode untuk memperbaiki proses dan mencapai keuntungan efisiensi untuk mencapai tujuan perusahaan. Ini juga membantu bisnis menghemat biaya dan produktivitas karena membutuhkan lebih sedikit waktu untuk menemukan informasi yang mereka butuhkan.

Dalam istilah awam, ERP adalah sistem yang memfasilitasi proses bisnis di semua departemen. Dengan bantuan ERP, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi sumber daya bisnisnya untuk kebutuhan produksi dan kepegawaian.

Awalnya, ERP diterapkan pada produksi menggunakan model Economic Order Quantity (EOQ). Sistem jadwal yang digunakan masih berbasis kertas. Sistem ini secara bertahap digantikan oleh sistem Material Resource Planning (MRP).

MRP dikembangkan pada tahun 1960-an dan kemudian menjadi MRP II. ERP modern digunakan di perusahaan pada 1990-an sebagai perangkat lunak yang terintegrasi ke dalam kehidupan bisnis sehari-hari.

Sistem ERP adalah alat digital baru yang memungkinkan bisnis mengelola hubungan rantai pasokan, mengelola inventaris, mengotomatiskan akuntansi, dan lainnya. Saat ini, ERP ditemukan di beberapa industri di berbagai bidang. Selain itu, perangkat lunak ERP kini tersedia di platform cloud-hosted.

Jenis ERP Berdasarkan Implementasi

Terdapat beberapa jenis ERP berdasarkan kegunaan atau implementasi dalam perusahaan. Masing-masing jenis tentu memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.

Berikut beberapa jenis sistem ERP, diantaranya:

ERP On Premise

Ini adalah software ERP yang digunakan secara langsung dalam perangkat di perusahaan. Sistem ini dirancang untuk semua ukuran perusahaan, meskipun mungkin lebih sesuai untuk perusahaan kecil dan menengah.

Open Source ERP

Seperti halnya software open source lainnya, jenis ERP ini memungkinkan perusahaan untuk memeriksa, memodifikasi, dan meningkatkan kode sumber ERP.

Adanya ERP open source, perusahaan mampu menyesuaikan aplikasi agar lebih sesuai dengan tempat kerja.

ERP Berbasis Cloud

Jenis ERP ini tersedia melalui layanan hosting Cloud. Opsi ini memungkinkan perusahaan untuk mengakses data secara real-time selama perusahaan memiliki akses internet. Software ERP berbasis cloud umumnya cocok digunakan dalam perusahaan besar.

Hybrid ERP

ERP ini merupakan sistem perencanaan sumber daya perusahaan yang memadukan penyebaran on-premise dan berbasis Cloud.

Manfaat Sistem erp

Ada beberapa manfaat dari penggunaan ERP dalam perusahaan. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

Visibilitas dan Efektifitas Alur Kerja

Sebelum menggunakan sistem ERP, koordinasi antara beberapa workstation membutuhkan lebih banyak usaha. Jika kamu ingin memperbarui bagian tertentu dari perusahaan, kamu harus menelepon atau mengunjungi kantor pihak terkait.

Dengan bantuan sistem ERP, perusahaan kini dapat merevolusi transparansi proses kerja di perusahaan. Bisnis dapat mengakses database ERP bersama untuk informasi transaksi real-time.

Analisis Data

Untuk menjalankan bisnis, pengambilan keputusan harus berpedoman pada informasi yang akurat. Nah, ERP adalah solusi untuk menyediakan metode pengumpulan, analisis, dan pelaporan data. Bahkan ada cara untuk menganalisis data secara real time untuk membuat perubahan langsung pada proses manufaktur perusahaan.

Solusi Penjadwalan

Manfaat selanjutnya adalah mempermudah perusahaan dalam hal penjadwalan. Perusahaan dapat mengatur shift kerja karyawan, kapan inventaris dikirim, dan kapan waktunya perusahaan menjalani pemeliharaan.

Kolaborasi Lintas Departemen

Semakin banyak departemen yang ada di perusahaan, semakin penting untuk mengontrol komunikasi internal untuk menghindari penyalahgunaan.

Itulah mengapa ERP hadir sebagai alat komunikasi yang mengelola semua dokumen, file, email, teks, dan rekaman panggilan yang dipindai. Bahkan ada saluran internal pribadi untuk komunikasi instan, seperti aplikasi CRM untuk berkomunikasi dengan pelanggan.

Manajemen Risiko dan Keamanan Data

Sistem ERP juga bermanfaat dalam melindungi bisnis dari praktik penipuan di era digital. Saat bisnis perusahaan sedang online, perusahaan dapat memberikan keamanan tambahan dengan melakukan audit otomatis dan pemantauan penipuan.

Apalagi jika perusahaan memproses banyak data sensitif. Menggunakan sistem ERP dapat memberikan keamanan dengan menyimpan semua dokumen dan komunikasi penting. Organisasi juga dapat mengurangi duplikasi data dengan menyimpan semua data dalam satu sistem terpadu.

Dapat Disesuaikan dengan Kebutuhan Perusahaan

Setiap perusahaan harus mempertimbangkan beberapa variabel unik dalam bisnis mereka. Apakah perusahaan bekerja sama dengan perusahaan internasional? Apakah perusahaan harus secara rutin menyerahkan dokumen resmi kepada pihak berwenang?

Untuk memudahkan operasional perusahaan, tersedia software ERP dengan modul khusus yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis perusahaan. Misalnya software akuntansi yang bisa kamu gunakan sesuai kebutuhan bisnis kamu dengan built-in financial management.

Sistem ERP telah menjadi solusi bagi perusahaan yang ingin menggunakan sumber daya secara bijak. ERP dapat membantu perusahaan merealokasi sumber daya manusia dan keuangan atau membangun proses yang lebih efisien tanpa mengorbankan kualitas atau efisiensi.

Selain itu, ERP juga menguntungkan dalam hal perencanaan dan koordinasi. Karyawan dapat melihat daftar detail inventaris dan pesanan pelanggan yang tersedia saat ini. Kemudian bandingkan pesanan pemasok dan perkirakan permintaan di masa mendatang. Jika perlu, mereka dapat melakukan penyesuaian untuk menghindari masalah yang tidak diinginkan.

RUN System IPO on IDX, Optimizing Momentum for Business Expansion and Sustainability

One of Telkom Group’s investment portfolios, PT Global Sukses Solusi Tbk (RUN System) plans to expand its business and seek funds through an initial public offering (IPO) on the Acceleration Board. This SaaS platform providing ERP solutions targets to collect IDR 49.9 billion Rupiah from its corporate actions.

The development of the company’s business in the past few years and the trust of various parties are believed to be one of the strong reasons for the IPO. With the current conditions, especially the impact of the pandemic that has changed many parts, including the urgency of digitizing business processes has urged companies to find ways to survive and thrive. On the other hand, the IPO is said to help improve the company’s performance.

RUN System’s Founder & CEO, Sony Rachmadi Purnomo said, “We’ve set an IPO as a target since the beginning in order to support business expansion and company’s sustainability. As a startup, agility really helps to grow and develop, however, it can also backfire if we don’t focus on stakeholders and corporate governance. We chose the IPO method in order to maintain the momentum for business expansion and sustainability (GCG) at the same time.”

DailySocial received an official statement that the company is to sell a maximum of 196,800,000 ordinary shares on behalf of which all are new shares and are issued from the company at a value of IDR 4 per share. The number of shares represents a maximum of 20.01% of the total issued and paid-up capital of Run System post-IPO. The share price offered to the public is between IDR 230-254 per share.

In addition, the company also held an ESA (Employment Stock Allotment) Program by allocating shares of a maximum of 1% of the total number of shares offered or a maximum of 1,968,000 shares.

Run System has scheduled the initial offering period between August 20-26, 2021,
with an estimated effective date of August 31st,2021. The IPO date for Run System is targeted between September 2-6, 2021, with an allotment date of September 6th. Meanwhile, the targeted date for distribution of electronic shares is September 7th and listing on September 8th, 2021.

Acting as the implementing guarantor of PT Global Sukses Solusi TBK’s share
issuance are PT BRI Danarekse and PT Mirae Sekuritas Indonesia.

The proceeds from the Initial Public Offering after deducting share issuance costs
are to be used for working capital (74%) including financing new projects, overhead and operational costs. Around 11% will be used for market acquisition and expansion and 10% for research and development. While 5% is to be allocated for the company’s capital expenditure which includes work equipment and infrastructure.

Papan Akselerasi IPO Startup

ERP Market in Indonesia

According to a report published by Allied Market Research, the global ERP market was pegged at $39.34 billion in 2019 and is expected to reach $86.30 billion by 2027, recording a CAGR of 9.8% from 2020 to 2027.

In a recent interview with DailySocial, Sony revealed that the ERP industry market in Indonesia is quite large, with around 10-20% of new companies taking advantage of the service for their business. This makes his team more optimistic about the development of this industry in the future.

The company, which has been focused on developing ERP solutions since 2013 from upstream to downstream, offer four types of products, an ERP software Run System, an enterprise internediary platform Run Market, Run iProbe (HR enterprise solution system), and a point of sales platform iKas.

In 8 years, RUN System has served around 50 companies in various business scales from MSMEs, medium to large, which are engaged in the manufacturing, distribution, trade, and service sectors. Sony said that his team is working on the integration of ERP and the banking sector.

Runway with Telkom Group

In 2014, RUN System participated in the first batch of Indigo Incubator program held by Telkom. Seeing the big potential in this startup, Telkom promotes RUN System as one of the Distribution Partners of ERP solutions for all its customers in Indonesia.

In addition, this Yogyakarta-based startup also received support from MDI Ventures and its managed fund MDI-KB Centauri with a strong partnership with Telkom Indonesia as their go-to-market prior to the IPO.

In 2020, a subsidiary of PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom), PT Metra-Net signed a Shareholder Agreement with RUNSystem. At that time, this agreement had a vision, one of which was to monetize opportunities in the online industry.

As one of its first portfolios, MDI Ventures believes that Run System is a validation of their modernized IPO thesis in comparison to other conventional VC which are much more tailored to the local stock exchange. Run System managed to grow positively on both top-line and bottom-line with profitability since day one while treating IPO as an additional funding milestone. It’s the opposite with how the usual startup dogma, where they are letting go of profit to push growth and treat IPO as one of the exit strategies.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

RUN System IPO

RUN System IPO di BEI, Manfaatkan Momentum untuk Ekspansi dan Keberlangsungan Bisnis

Salah satu portfolio investasi Telkom Group, PT Global Sukses Solusi Tbk (RUN System) berencana untuk mengembangkan bisnisnya dan mencari dana melalui penawaran umum perdana (IPO) di Papan Akselerasi. Platform SaaS penyedia solusi ERP ini menargetkan mengumpulkan Rp49,9 miliar Rupiah dari aksi korporasinya.

Perkembangan bisnis perusahaan beberapa tahun ke belakang serta kepercayaan berbagai pihak diyakini sebagai salah satu alasan kuat untuk IPO. Dengan kondisi saat ini, khususnya dampak pandemi yang mengubah banyak tatanan termasuk tingkat urgensi dari digitalisasi proses bisnis mendesak perusahaan mencari cara untuk bertahan dan berkembang. Di sisi lain, IPO disebut akan membantu meningkatkan kinerja perusahaan.

Founder & CEO RUN System Sony Rachmadi Purnomo mengungkapkan, “Sejak awal kami sudah menargetkan IPO dalam rangka menunjang ekspansi bisnis dan keberlanjutan perusahaan. Sebagai Startup, agility sangat membantu untuk tumbuh dan berkembang namun bisa menjadi bumerang jika kita tidak fokus pada stakeholder dan tata kelola perusahaan. Kami memilih cara IPO agar dapat menjaga momentum untuk ekspansi dan keberlangsungan (GCG) bisnis secara bersamaan.”

Dalam rilis yang diterima DailySocial, perusahaan disebut akan menjual sebanyak-banyaknya 196,8 juta saham biasa atas nama yang seluruhnya adalah Saham Baru dan dikeluarkan dari portepel Perseroan, dengan nilai nominal Rp4,- per lembar. Jumlah saham tersebut mewakili sebanyak-banyaknya 20,01% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham. Harga saham yang ditawarkan kepada masyarakat sebesar Rp230-254 per lembar.

Selain itu, perusahaan turut mengadakan Program ESA (Employment Stock Allotment) dengan mengalokasikan saham sebanyak-banyaknya 1% dari jumlah penerbitan saham yang ditawarkan atau sebanyak-banyaknya sebesar 1.9 juta saham.

RUN System telah menjadwalkan periode penawaran awal antara 20-26 Agustus 2021, dengan perkiraan tanggal efektif 31 Agustus 2021. Tanggal IPO untuk Run System ditargetkan antara 2-6 September 2021, dengan tanggal penjatahan 6 September. Sedangkan target pendistribusian saham elektronik adalah 7 September dan listing pada 8 September 2021.

PT BRI Danarese dan PT Mirae Sekuritas Indonesia menjadi pihak yang bertindak sebagai pelaksana penjaminan saham PT Global Sukses Solusi TBK yang diterbitkan.

Dana hasil Penawaran Umum Perdana setelah dikurangi biaya emisi saham
akan digunakan sebagai modal kerja (74%) termasuk pembiayaan baru proyek, biaya overhead dan biaya operasional. Sekitar 11% akan dialokasikan untuk akuisisi dan ekspansi pasar dan sebesar 10% untuk penelitian dan pengembangan. Sementara 5% akan digunakan untuk belanja modal perusahaan yang termasuk peralatan dan infrastruktur kerja.

Papan Akselerasi IPO Startup

Pasar ERP di Indonesia

Menurut laporan yang diterbitkan oleh Allied Market Research, pasar ERP global dipatok pada $39,34 miliar pada tahun 2019 dan diperkirakan mencapai $86,30 miliar pada tahun 2027, mencatat CAGR sebesar 9,8% dari tahun 2020 hingga 2027.

Dalam wawancara terakhir bersama DailySocial, Sony mengungkapkan bahwa peluang industri ERP di Indonesia masih sangat besar, dengan sekitar 10-20% perusahaan yang baru memanfaatkan layanan tersebut untuk bisnis mereka. Hal ini membuat timnya semakin optimis akan perkembangan industri ini ke depannya.

Perusahaan yang sejak tahun 2013 fokus mengembangkan solusi ERP dari hulu ke hilir ini memiliki empat jenis produk yaitu Run System yang merupakan ERP software, Run Market yaitu enterprise internediary platform, Run iProbe (HR enterprise solution system), dan iKas yaitu point of sales platform.

Dalam kurun waktu 8 tahun, RUN System telah melayani sekitar 50 perusahaan di berbagai skala bisnis mulai dari UMKM, menengah, hingga besar yang bergerak di sektor manufaktur, distribusi, perdagangan, dan jasa. Sony menyampaikan timnya tengah menggarap integrasi ERP dan sektor perbankan

Perjalanan RUN System bersama Telkom Group

Pada 2014, RUN System ikut serta dalam program Indigo Incubator batch pertama yang diadakan oleh Telkom. Melihat potensi yang ada pada startup ini, Telkom kemudian menjadikan RUN System sebagai salah satu Distribution Partner solusi ERP bagi seluruh pelanggannya di Indonesia.

Di samping itu, perusahaan rintisan asal Yogyakarta ini turut mendapat dukungan dari MDI Ventures dan dana kelolaannya MDI-KB Centauri dengan kemitraan yang kuat dengan Telkom Indonesia sebagai go-to-market mereka sebelum IPO.

Pada tahun 2020 lalu, anak perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom), PT Metra-Net melakukan penandatanganan Shareholder Agreement dengan RUNSystem. Pada saat itu, kesepakatan ini memiliki visi salah satunya untuk memonetisasi peluang pada industri online.

Sebagai salah satu portfolio pertama mereka, MDI Ventures percaya bahwa Run System adalah validasi dari tesis IPO modern mereka. Run System disebut telah mencapai profitabilitas sejak hari pertama dan menjadikan IPO sebagai jalur pendanaan mereka. Hal ini berbanding terbalik dengan dogma startup biasa, di mana mereka melepaskan keuntungan untuk mendorong pertumbuhan dan menganggap IPO hanya sebagai strategi exit.

Beri Nilai Tambah, Zahir Segera Resmikan Agregator Produk Fintech “Capital Hub”

Perusahaan SaaS Zahir mengungkapkan optimisme tren migrasi ke layanan digital oleh perusahaan untuk menunjang aktivitas operasional dan bisnis selama pandemi akan terus berlangsung. Momentum tersebut akan dimanfaatkan dengan baik, salah satunya dengan merilis layanan agregator produk fintech “Capital Hub” yang rencananya akan mengudara pada tahun ini.

CEO Zahir Internasional Muhamad Ismail mengatakan, produk teranyarnya ini dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan permodalan yang lebih efisien untuk semua target pengguna Zahir dari berbagai skala bisnis. Menurutnya, ini adalah hasil masukan dari pelanggan mereka sendiri. “Dari sini Zahir menyimpulkan bagaimana cara membantu perusahaan untuk mendapatkan modal yang lebih cepat dan efisien,” ujarnya kepada DailySocial.id.

Perusahaan SaaS Zahir segera merilis layanan agregator produk fintech Capital Hub pada tahun ini
CEO Zahir Internasional Muhamad Ismail / Zahir

Melalui fitur ini, Zahir akan menghubungkan perusahaan-perusahaan yang merupakan penggunanya dengan lembaga keuangan hingga fintech, sesuai dengan kebutuhan modal mereka. Misalnya pada segmen mikro, ada wacana dengan beberapa lembaga untuk menyediakan pembiayaan modal yang terjangkau melalui wakaf. Adapun Zahir bermain tiga segmen market, yakni usaha kecil, kecil-menengah, dan menengah-korporasi.

Sejauh ini, Capital Hub sudah menjalin kerja sama dengan sejumlah lembaga keuangan syariah dan fintech syariah. Tapi Muhamad enggan menuturkan lebih jauh. Ia hanya bilang saat ini Capital Hub sedang dalam proses menunggu perizinan dari OJK. Bila tak ada aral lintang, bakal diresmikan pada tahun ini.

Lebih jauh dijelaskan, selama pandemi, pertumbuhan pengguna Zahir mencapai 50%. Mayoritas mereka datang dari perusahaan berskala kecil-menengah dan menengah-korporasi. Berdasarkan segmen industrinya, kebanyakan bergerak di bisnis distribusi pasar dan trading, lalu manufaktur, kontraktor, lembaga pendidikan, dan industri kecantikan.

“Secara keseluruhan total pengguna Zahir mencapai lebih dari 100 ribu user, terdiri dari berbagai segmen industri, mayoritas industri adalah trading & distribusi, manufaktur seperti alat kesehatan, alat olahraga, dan alat mesin produksi. Kemudian, industri jasa kontraktor, lembaga pendidikan, yayasan dan beauty. Mereka 70% berada di Jawa dan sisanya di luar Jawa.”

Zahir bermain di tiga segmen pasar, yakni usaha kecil, kecil-menengah, dan menengah-korporasi. Namun secara revenue, terbesar datang dari kecil-menengah dan menengah-korporasi. Oleh karenanya, Zahir lebih fokus pada kedua segmen tersebut. “Ekspansi kami tahun ini akan menggarap lebih serius untuk market enterprise karena kami melihat pasar software ERP itu menarik dan pemainnya tidak begitu banyak di Indonesia.”

Ia meyakini Zahir punya tiga poin yang menjadi kekuatan untuk menangkap segmen tersebut. Mulai dari, investasi ERP yang terjangkau, implementasi yang cepat karena produk modular dan ready to use, dan fleksibilitas kustomisasi yang dapat beradaptasi dengan kebutuhan dan strategi bisnis yang dipilih. Ketiganya sekaligus menjadi unsur yang paling banyak dicari oleh pengguna, dalam suatu survei internal yang diadakan perusahaan.

Ia melanjutkan, Zahir memiliki 25 tahun pengalaman yang cukup solid di market kecil-menengah dan menyadari adanya peluang tambahan untuk mendorong revenue dan pertumbuhan perusahaan secara korporasi. Makanya strategi tersebut akan dilancarkan lewat pengembangan ZahirERP dan segmen korporasi.

Ada perbedaan karakteristik adopsi teknologi antara perusahaan kecil-menengah dengan menengah-korporasi. Untuk level kecil-menengah, mereka cenderung lebih mudah untuk self-on-board pada SaaS. Sedangkan di level korporasi butuh lebih banyak waktu untuk tuning in dikarenakan proses onboarding yang tidak mudah. Belum lagi proses sourcing yang cukup panjang, membutuhkan pengambilan keputusan yang berlapis.

Industri SaaS

Terkait  industri SaaS, Muhamad melihat saat ini adalah momentum awal buat perusahaan SaaS untuk bertumbuh. Pangsa pasar pemain SaaS di sini juga masih begitu besar, juga memiliki tantangan untuk akuisisi pasar yang relatif masih tinggi. “Artinya dalam mengejar profitabilitas masih akan menjadi tantangan.”

Dari sisi klaster industri dan segmen, jumlah pemain SaaS di Indonesia tumbuh dengan pesat. Namun untuk saat ini biaya akuisisi market masih relatif tinggi karena SaaS di Indonesia untuk akuisisi market tidak semudah di negara maju. Oleh karenanya, butuhkan lebih banyak effort tambahan.

“Sehingga walaupun tumbuh di berbagai segmen, SaaS di Indonesia masih memiliki beberapa PR dalam memastikan dapat menghasilkan profit dikarenakan skala ekonomi yang harus dikejar cukup besar. Tetapi saya percaya investasi dalam SaaS di dua tahun ke depan masih akan menjadi sesuatu yang diminati bagi VC di Indonesia.”

Bagi Zahir sendiri, kebutuhan pendanaan eksternal tetap dibutuhkan terutama dalam rangka meningkatkan penetrasi pasar. Saat ini perusahaan sedang melakukan analisis untuk memilih alternatif sumber pendanaan yang strategis buat perusahaan.

“Kami yakin saat ini, kami adalah SaaS yang paling efisien dalam mengakuisisi market dengan customer acquisition cost yang sangat atraktif. Dan pendanaan ini membantu Zahir meningkatkan akselerasi akuisisi pelanggan baru.”

Dalam upaya mendorong penetrasi solusi SaaS, perusahaan juga membentuk program inkubator sendiri “Zahir Business Incubator”. Program ini disiapkan untuk para pebisnis yang ingin naik kelas dalam mengembangkan bisnis mereka. Ada menyelesaikan lima masalah yang ingin dipecahkan, di antaranya menumbuhkan bisnis yang sudah bertahun-tahun, tapi revenue stuck; ingin menumbuhkan bisnis dengan bekerja sama dengan investor, tapi bingung mulai dari mana, dan sebagainya.

Zahir Business Incubator dijalankan dalam bentuk coaching one-on-one dengan para pakar. Target pesertanya adalah baru terbatas untuk konsumen Zahir saja.

Application Information Will Show Up Here
startup SaaS smart ERP Rantai didirikan pada awal 2019 di bawah PT Cyberindo Sinergi Sistem oleh Steven Dharmawan dan Thomas Wilson

Startup SaaS ERP “Rantai” Hubungkan Distributor, Dropshipper, dan Reseller dalam Sistem Terintegrasi

Kondisi pandemi memaksa banyak usaha beralih ke platform e-commerce untuk kegiatan pemasarannya. Hal tersebut berdampak pada dibutuhkannya cara mengelola bisnis berbasis teknologi, mengingat cara lama tidak lagi dapat diandalkan karena kurang efisien. Dalam memanfaatkan kesempatan tersebut, “Rantai” hadir sebagai startup SaaS yang fokus pada layanan smart enterprise resource planning (ERP).

Inisiasi Rantai pertama kali dimulai pada awal 2019 di bawah naungan PT Cyberindo Sinergi Sistem. Proyek ini dipimpin oleh dua co-founder Steven Dharmawan dan Thomas Wilson. Steven yang berlatar belakang di bidang IT dan Thomas sebagai auditor dan pernah menjadi CFO di suatu perusahaan properti ini merintis Rantai karena terinspirasi dari perkembangan dunia e-commerce yang melahirkan konsep dropship dan reseller sebagai suatu tren bisnis baru.

Kepada DailySocial, Thomas menuturkan bisnis model ini menjadi suatu terobosan yang dapat menguntungkan, baik dari sisi distributor sebagai pemilik barang maupun dropship dan reseller sebagai penjual ke konsumen secara langsung. Akan tetapi, model bisnis ini muncul masalah mengenai keterbatasan kecepatan maupun ketepatan informasi.

“Masalah ini menjadikan suatu tantangan bagi kami untuk menginisiasi adanya suatu sistem digital yang dapat memecahkan permasalahan tersebut,” terangnya.

Berbeda dengan kebanyakan startup SaaS ERP lainnya yang kebanyakan bersifat eksklusif, sehingga tidak memungkinkan perusahaan yang berbeda dapat saling bertukar informasi. Rantai melakukan pendekatan sistem B2B yang mempertemukan dua pihak di dalam rantai perdagangan (distributor dengan dropship/reseller) dalam satu sistem sehingga tercipta suatu efisiensi informasi dan produktivitas.

Rantai menciptakan ekosistem antara penyuplai dengan distributor, distributor dengan toko, dan toko dengan konsumen. Kemudian, memfasilitasi manajemen dengan meningkatkan efisiensi perusahaan distribusi, mulai dari pembelian, penjualan, inventaris manajemen, piutang, dan point of sales (POS) untuk manajemen perusahaan.

Dengan demikian, pebisnis kini tidak perlu buang-buang waktu untuk berkomunikasi dengan penyuplai mengenai update stok barang karena penyuplai hanya perlu meng-update stok barang dan secara otomatis semua stok akan diperbarui secara real-time.

Karena berbeda dengan sistem ERP lainnya, Rantai secara otomatis menangkap dan mengekstrak data pesanan penjualan, seperti pembelian masa lalu pelanggan dan perusahaan, serta data tidak terstruktur seperti komunikasi tertulis dan menyimpannya ke dalam arsip elektronik.

Sistem tersebut dapat menjadi solusi bagi pebisnis UKM untuk memangkas biaya operasional, serta mengatur proses penjualan dengan baik. “Rantai membantu mengatur dan mengelola bisnis dengan mudah melalui satu platform terintegrasi bernama Rantai Link. Platform ini membuat Anda selalu terhubung dengan konsumen dan rekan bisnis.”

Rencana berikutnya

Thomas menerangkan, Rantai baru meluncurkan kehadirannya pada awal tahun 2021 dan berhasil menarik 10 perusahaan distribusi barang sebagai penggunanya. Perusahaan tersebut bergerak di bisnis distributor barang kebutuhan rumah tangga, alat kebutuhan industri garmen, sanitasi, fesyen, dan lain-lain.

Pihaknya akan terus menyempurnakan dan mengembangkan fitur-fitur yang lebih inovatif agar dapat menjangkau seluruh rantai distribusi, mulai dari prinsipal, distributor, hingga ritel. “Rencana kami pada kuartal II tahun 2022 akan menjangkau negara tetangga, seperti Filipina, Thailand, dan Vietnam,” pungkasnya.

Ia juga menyampaikan bahwa Rantai dibangun secara bootstrap dan belum menerima pendanaan dari pihak ketiga. Namun Thomas cukup optimis, dengan penyempurnaan produk yang terus dilakukan sesuai dengan kebutuhan pasar, lambat laun akan menarik minat para investor untuk berinvestasi ke Rantai.

Application Information Will Show Up Here
RUN System

Didukung Penuh Telkom Group, RUN System Tawarkan Solusi ERP untuk Perusahaan

Pandemi Covid-19 mendadak mengubah budaya kerja sekaligus mengganggu roda bisnis hampir di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, Badan Pusat Statistik mencatat lebih dari 82 persen bisnis terdampak. Hal ini menyebabkan perusahaan harus kembali beradaptasi dengan kebiasaan baru di masyarakat, dan ini berlaku untuk semua sektor.

Berbagai jenis pekerjaan mulai dari sales, purchasing, akuntansi, inventaris, dan kolaborasi kini harus saling koordinasi demi mencapai hasil pekerjaan yang maksimal. Teknologi ERP (Enterprise Resource Planning) dipercaya bisa menjadi solusi dari kepelikan yang melanda perusahaan. Layanan tersebut mampu menyuguhkan laporan bisnis dari interaksi secara real time sehingga koordinasi antar departemen bisa berjalan lebih efektif dan efisien.

PT Global Sukses Solusi (RUN System) didirikan pada tahun 2010; dan sejak 2013 mengkhususkan diri dalam menyediakan solusi software ERP untuk bisnis skala menengah hingga besar di industri manufaktur, distribusi dan perdagangan, dan jasa. Mereka juga sempat mengikuti program inkubator Indigo Incubator 2014 yang diadakan oleh PT Telkom Indonesia.

RUN System mencoba mewujudkan sebuah solusi lokal yang bisa menyelesaikan masalah global yang disesuaikan dengan situasi, kondisi dan budaya perusahaan di Indonesia yang memiliki keunikan tersendiri.

Pada tahun 2015, Telkom menjadikan RUN System sebagai salah satu Distribution Partner solusi ERP bagi seluruh pelanggannya di Indonesia. Di samping itu, perusahaan rintisan asal Yogyakarta ini turut mendapat dukungan dari MDI Ventures dan dana kelolaannya Centauri Fund.

Managing Partner MDI Ventures Kenneth Li menjelaskan, investasi di RUN System merupakan salah satu bentuk yang sejalan dengan misi grup Telkom dalam menuju persaingan di pasar software sekaligus berkompetisi dengan pemain global seperti SAP atau Oracle. “MDI Ventures menyasar investasi berdasarkan karakteristik perusahaan dan daya saingnya di era pasca pandemi. Kami melihat RUN System sebagai startup yang sudah established dengan model bisnis yang teruji.” kata Kenneth.

Di Indonesia sendiri sudah ada beberapa startup lain yang sajikan solusi serupa, dua di antaranya Esensi Solusi Buana dan Ukirama. ESB bahkan belum lama ini baru bukukan pendanaan awal senilai 69,5 miliar Rupiah dengan salah satu investor yang terlibat adalah AC Ventures.

Target Bisnis

Tampilan software ERP RUN System pada smartphone / RUN System
Tampilan software ERP RUN System pada smartphone / RUN System

Di tahun 2021, Run System menargetkan peningkatan pendapatan hingga 300% sebagai bagian dari rencana strategis perusahaan untuk memperkuat posisinya di industri ERP tanah air. Dalam wawancara terpisah, Presiden Direktur RUN System Sony Rachmadi Purnomo turut menyampaikan bahwa pihaknya memang dari awal mengincar skala kontribusi yang menjangkau pasar korporasi di Asia Tenggara untuk bisa bersaing dengan pemain global.

Selain itu, IPO juga dikabarkan menjadi target selanjutnya dari perusahaan startup jebolan Indigo batch pertama ini. Sementara itu, di tengah pandemi, antrean perusahaan untuk melantai di bursa jauh dari kata sepi. Dilansir dari Katadata, setidaknya sudah ada 50 emiten yang melakukan IPO sepanjang tahun ini. Berdasarkan pipeline yang ada di bursa, masih ada sekitar 17 perusahaan lagi yang siap untuk melantai.

Saat ini RUN System telah melayani sekitar 50 perusahaan di berbagai skala bisnis mulai dari UMKM, menengah, hingga besar yang bergerak di sektor manufaktur, distribusi, perdagangan, dan jasa. Dalam sesi wawancara berbeda, Soni turut menyampaikan, saat ini timnya tengah menggarap integrasi ERP dan sektor perbankan.

Sony mengungkapkan bahwa peluang industri ERP di Indonesia masih sangat besar, dengan sekitar 10-20% perusahaan yang baru memanfaatkan layanan tersebut untuk bisnis mereka. “Kami sangat optimis industri ERP akan terus berkembang ke depannya dengan semakin banyaknya perusahaan yang mulai berinvestasi dan mengimplementasikan sistem ERP untuk mengefisiensikan operasional mereka,” jelasnya.

Aplikasi Karya Startup yang Bisa Digunakan oleh Pelaku UKM

Startup pastinya identik dengan yang namanya teknologi, bisa dalam bentuk aplikasi berbasis web, mobile ataupun desktop. Sasarannya pun tak melulu kaum korporat, pelaku usaha skala yang kecil hingga menengah pun dibidik karena jumlahnya yang cukup banyak dan cukup tahan dengan guncangan ekonomi.

Continue reading Aplikasi Karya Startup yang Bisa Digunakan oleh Pelaku UKM

ESB bermain di solusi ERP secara end to end untuk bantu restoran melakukan efisiensi saat mereka semakin tumbuh / ESB

Esensi Solusi Buana Tawarkan Aplikasi ERP Menyeluruh untuk Bisnis F&B

Sudah jadi cerita lama kalau restoran kesulitan dalam menyelesaikan berbagai masalah demi mencapai efisiensi operasional dan meningkatkan profit, apalagi ketika bisnis mereka terus tumbuh. Gunawan Woen yang memiliki ketertarikan kepada dunia F&B menyadari masalah tersebut untuk terjun sebagai wirausaha sebagai konsultan di firma konsultasi keuangan dan perpajakan dari pekerjaan sebelumnya sebagai auditor di PwC.

Ketertarikan Gunawan di bidang ini bermuara hingga Esensi Solusi Buana (ESB) dirintis, setelah ia bertemu dengan Eka Prasetya, yang kini menjadi salah satu co-founder ESB.

“Kemudian saya diperkenalkan dengan partner-nya Prawiryo dan Dwi Prawira. Mereka bertiga programmer andal banyak handle programming untuk big companies, banks, insurance, tapi kebanyakan jadi subcon (subkontraktor) dari main programmer. So I askem them to build ESB in 2015,” ujar Gunawan sebagai Co-Founder dan CEO ESB kepada DailySocial.

Para co-founder ESB / ESB
Para co-founder ESB / ESB

ESB pertama kali memulai kiprahnya dengan membuat solusi ERP (Enterprise Resource Planning) yang terkustomisasi sesuai kebutuhan brand restoran. Gunawan bahkan mengklaim, solusi yang mereka buat berhasil menggeser brand ERP besar pada waktu itu. Namun, pada pertengahan 2018 memutuskan untuk membuat produk sendiri yang sesuai dengan passion dan keahlian masing-masing.

“Lalu terpikirlah teknologi restoran karena waktu itu bahkan sampai saat ini, belum ada integrated solution yang betul-betul bisa kasih jawaban ke masalah yang dihadapi restoran. Berbekal pengalaman sebagai problem solver untuk banyak klien F&B, kita develop teknologi restoran ESB di tengah 2018, kita start komersial November 2018.”

Dari pengalamannya, restoran akan kehilangan pendapatan mulai dari 10% (bahkan lebih) akibat dari inefisiensi. Oleh karenanya, ada tiga aspek yang perlu ditingkatkan, yakni manajemen order & outlet, manajemen HQ & operasional, dan manajemen purchase & vendor. Solusi tersebut dapat terselesaikan apabila memanfaatkan teknologi.

Model bisnis ESB

Sebagai startup yang bergerak di SaaS, ESB menyediakan beragam solusi menyeluruh untuk restoran, mulai dari bagian ordering, POS (Point of Sales), KDS (Kitchen Display System), CDS (Customer Display System), kios, loyalitas, dan ERP. Gunawan mengklaim dari seluruh solusi tersebut, yang membedakan ESB dengan pemain sejenisnya adalah integrasi dan fokus.

Menurutnya, terkait integrasi, pemain restoran yang mampu beli software fully integrated seperti ini tidak banyak karena harganya sangat mahal. Namun, dengan model bisnis ESB, software tersebut bisa disediakan kepada restoran melalui berlangganan.

“Karena ESB fokus hanya ke industri F&B, membawa kita ke satu konsep yang dinamakan community-based software artinya ESB solve masalah satu brand, kemudian solusi tersebut ditanamkan dalam bentuk enhancement, mengakibatkan brand lain ikut menikmati pengembangannya.”

Hal tersebut menjadi lingkaran pengembangan yang membuat detail dari software ESB, menjadi sangat tajam mengatasi permasalahan dunia F&B. “Tidak mungkin satu perusahaan bisa mengatasi semua permasalahan di suatu industri, tapi kalau dibantu secara urunan oleh banyak brand, hal itu jadi memungkinkan. Solusi yang dipergunakan oleh merchant ESB besok, adalah solusi yang dipergunakan oleh brand-brand besar. Kita membawa best practice dari sisi teknologi ke industri ini.”

Pengembangan solusi ESB kini sudah menyentuh ke aspek integrasi dengan marketplace B2B untuk menghubungkan penyuplai dengan restoran, Business Intelligence (BI), dan Artificial Intelligence (AI). Menurut Gunawan, sebagian besar prosesnya sudah rampung dan akan dirilis resmi pada kuartal pertama tahun ini.

Masuk ke ranah marketplace B2B, ESB ingin permudah proses pengadaan bahan bagi restoran, termasuk membuka kesempatan bagi penyuplai untuk menjual lebih mudah dan aman tanpa harus berinvestasi lebih di armada logistik atau investasi gudang.

“Untuk B2B marketplace, model bisnisnya agak beda. Di sini kita sediakan berbagai kemudahan untuk supplier bisa melakukan proses penjualan ke restoran, membantu restoran memitigasi fraud dan kesalahan-kesalahan dalam proses procurement. Jadi supplier akan membayar untuk kemudahan-kemudahan ini per transaksi dengan harga yang pastinya sama sekali tidak memberatkan.”

Sementara, untuk BI nantinya menggunakan model bisnis berlangganan bulanan dan AI akan dikenakan biayanya berdasarkan kemampuan ESB membawa up sell untuk restoran. Pengembangan fungsi AI diharapkan mampu merekomendasikan menu yang tepat untuk konsumen, menyenangkan untuk mereka, dan membawa keuntungan lebih untuk restoran.

Perusahaan bekerja sama dengan industri jasa keuangan, untuk menyediakan kredit usaha apabila pengguna ESB ingin mengembangkan bisnis ke level berikutnya. “Karena transaksi B2C dan B2B seluruhnya menggunakan platform ESB, maka di sini dapat dipasangkan dengan jasa keuangan. ESB mendapatkan revenue sharing dari bunga tersebut.”

Telah kantongi pendanaan tahap awal

Platform ESB memungkinkan dipakai oleh restoran yang masih skala kecil. Kendati, mayoritas pengguna ESB datang dari brand besar, seperti Boga Group, Ismaya Group, MAP Group, dan Sour Sally Group, dan masih banyak lagi. Gunawan mengklaim software ESB sudah dioptimasi sedemikian rupa, sampai mampu bekerja di hardware spesifikasi rendah.

“Pasalnya, dua cost paling tinggi di restoran itu adalah biaya produksi makanan dan karyawan. ESB fokus bantu penghematan di dua tipe beban ini. Less cost = increased profit.”

Malah, dia mengungkapkan ESB telah memiliki pengguna di Malaysia dan Swiss. Serta, beberapa pengguna di sejumlah negara di Eropa sempat menghubungi ESB karena tertarik dengan solusi yang ditawarkan. “Mereka mengaku tidak menemukan perbandingan yang apple to apple dengan ESB. Which is a good news to me, sayangnya kami belum siap ekspansi ke luar Indonesia. Jadi saya masih batasi pengguna-pengguna di luar Indonesia.”

Terkait pendanaan baru, Gunawan masih menutup rapat-rapat. Akan tetapi ia menginformasikan akan ada pengumuman pada bulan ini. Sebelumnya, ESB dikabarkan telah mengantongi pendanaan tahap awal dari AC Ventures dengan nominal dirahasiakan pada Mei 2020.

Gunawan menuturkan pendanaan yang sudah diterima perusahaan sejauh ini hampir $5 juta (sekitar Rp69,5 miliar). “Pendanaan kami pergunakan untuk perkuat fungsi-fungsi produk, sembari meningkatkan penjualan,” tutupnya.

Direktur Ukirama Kevin Eka Putra bersama tim / Ukirama

Ukirama dan Misinya Menghadirkan Layanan ERP Lokal untuk UKM

Meningkatnya pertumbuhan UKM di Indonesia saat ini membuat kebutuhan layanan teknologi untuk bisnis pun meningkat. Salah satu layanan yang saat ini tengah diminati dan makin banyak pertumbuhannya adalah berbasis SaaS (Software as a Service). Teknologi yang sepenuhnya memanfaatkan komputasi awan ini, mulai banyak dikembangkan oleh startup yang menyasar berbagai sektor, salah satunya fintech.

Startup lokal yang bergerak di bidang SaaS ERP (Enterprise Resource Planning) salah satunya adalah Ukirama. Produknya menawarkan sistem aplikasi lengkap berbasis komputasi awan yang menyediakan kemampuan mengontrol dan mengatur data transaksi pembelian, penjualan, manajemen stok, akuntansi, keuangan, reparasi, manufaktur, proyek, dan HRD yang membantu mengelola kegiatan administrasi bisnis, khususnya di tingkat UKM.

Kepada DailySocial  Direktur Ukirama Kevin Eka Putra mengungkapkan, pada awalnya model bisnis Ukirama bukan SaaS. Di awal tahun 2017 ini, Ukirama mengubah bisnis model menjadi SaaS.

“Kita melihat pertumbuhan pengguna yang sangat baik. Beberapa minggu yang lalu, Ukirama mengikuti ajang Mandiri Finspire 2017 dan menempati juara ke 3,” kata Kevin.

Mengembangkan software ERP

Berawal dari pengalaman pribadi ketika kembali ke Indonesia, Kevin melihat bisnis orang tuanya yang masih menggunakan cara yang sangat tradisional. Semua transaksi bisnis dicatat manual, mulai dari penjualan, pembelian, inventori stok, customer base, dan lainnya.

Saat itu Kevin mulai mencari software yang bisa digunakan untuk membantu bisnis orang tua, tetapi bisnis software ERP sangat mahal. Banyak software di Indonesia yang harganya lebih murah tapi tidak saling terintegrasi. Saat bersamaan juga di Indonesia 99% adalah UKM dan banyak di antara mereka yang menggunakan cara manual dan belum ada otomatisasi administrasi menggunakan software.

“Maka dari itu saya melihat ini sebagai masalah yang bisa dibantu dengan adanya ERP yang cocok untuk kondisi di Indonesia dengan harga terjangkau. Saya dan tim memutuskan untuk membuat software bisnis ERP berbasis komputasi awan yang terintegrasi untuk UKM di Indonesia dengan harga yang terjangkau,” kata Kevin.

Cara kerja Ukirama

Sebagai layanan yang berbasis komputasi awan, Ukirama memberlakukan biaya berlangganan kepada penggunanya. Sementara pilihan pembayaran untuk pengguna Ukirama menyediakan pilihan bank transfer dan akan mengembangkan auto debit dengan online payment gateway.

“Kita kenakan biaya per concurrent user. Misalnya dalam satu perusahaan ada 20 staf, semua staf bisa buat user tidak dibatasi, hanya saja yang kita batasi berapa jumlah pengguna yang sign in dan aktif menggunakan sistem pada saat bersamaan,” kata Kevin.

Nantinya concurrent atau existing user bisa menentukan sendiri, berapa concurrent user yang akan bisa menggunakan sistem tersebut. Biaya berlangganan akan dikenakan setiap bulannya untuk per concurrent user.

Pada saat ini kebanyakan yang menggunakan Ukirama adalah perusahaan berukuran menengah hingga besar dengan jumlah karyawannya berkisar 100 – 1500 orang. Secara keseluruhan Ukirama telah memiliki lebih dari 50 klien perusahaan dengan jumlah pengguna berkisar 600 – 800.

Keunggulan layanan Ukirama

Saat ini sudah banyak produk ERP di pasaran, kebanyakan didominasi oleh brand asing. Disinggung tentang perbedaan Ukirama dengan kompetitor yang ada saat ini Kevin menyebutkan Ukirama memberikan harga yang lebih terjangkau dan pengguna mendapatkan banyak fitur-fitur menarik lainnya, sementara produk ERP lainnya cenderung lebih mahal harganya.

“ERP Ukirama secara khusus dibuat untuk bagian distributor, retail, simple, manufacturing, contractors, dan services, jadi banyak fitur yang dibuat untuk membantu mereka, cocok sekali untuk perusahaan yang sudah mulai ada pembagian divisi dan mau mengembangkan bisnis mereka,” kata Kevin.

Rencana fundraising dan target Ukirama

Saat ini Ukirama masih belum memiliki investor dan menjalankan bisnis sepenuhnya mengandalkan pendapatan dari pelanggan berbayar. Namun demikian untuk mempercepat pertumbuhan bisnis dan penetrasi pasar, Ukirama berencana untuk melancarkan kegiatan penggalangan dana. Selain fundraising, Ukirama juga memiliki rencana lainnya, seperti fokus untuk menambah user base.

“Selain itu kami juga ingin menyematkan business inteligence dan machine learning ke dalam ERP Ukirama, untuk membantu memajukan bisnis pelanggan. Kami akan fokus untuk memperkenalkan produk ERP kita ke pasar terlebih dulu,” tutup Kevin.

Turboly Bantu Bisnis UKM dengan Teknologi SaaS

Ada banyak pilihan bagi usaha kecil menengah untuk mengadopsi teknologi, lebih spesifiknya perangkat lunak. Beberapa di antaranya bisa dengan membeli perangkat lunak dari software house, membeli perorangan atau menggunakan model sistem sewa. Opsi terakhir ini yang menjadi peluang bagi startup yang menyediakan sistem manajemen seperti POS (Point Of Sale), ERP (Enterprise Resource Planning), dan sistem manajemen lainnya. Salah satu startup yang ada di segmen ini adalah Turboly.

Ide awal Turboly berangkat dari masih banyaknya usaha kecil dan menengah masih banyak yang menggunakan manual dalam hal manajemennya. Hal ini tidak lepas dari sistem ERP yang ada di pasaran dinilai terlalu mahal. Karena tidak adanya sistem tersebut maka kontrol atas inventaris, keuangan dan pajak menjadi berantakan. Kepada DailySocial, Founder Turboly Santoso Suratso menegaskan Turboly hadir untuk memecahkan permasalahan tersebut.

“Platform kami adalah modern cloud based integrated accounting / ERP system untuk multi-outlet businesses yang sedang berkembang. Platform kami unik karena memiliki fiture Franchise-Ready yang sangat menguntungkan untuk pemilik multi-store,” papar Santoso.

Santoso juga menjelaskan bahwa saat ini Turboly menargetkan untuk menggaet pengguna dari kalangan usaha kecil dan menengah seperti usaha yang memiliki multi outlet / store, franchise, dan perusahaan menengah dan perusahaan kecil.

Santoso bersama dengan Co-founder Romi Hartanto dan dengan pendanaan yang masih mengandalkan pribadi bersama-sama berusaha membawa Turboly mendapat lebih banyak pengguna. Meski baru beberapa bulan didirikan dengan nama resmi PT Turboly Teknologi Indonesia, proses pengembangannya sudah dimulai sekitar satu tahun.

Saat ini Turboly sudah menangani beberapa pelanggan di berbagai kota, seperti Medan, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan Bali. Dengan beberapa fitur andalan seperti fitur akunting, fitur POS, mini ERP, dan memberikan pilihan kustomisasi, termasuk dengan teknologi berbasis cloud,  Turboly optimis bisa meraih banyak pengguna.

“Tantangan utama bukan di teknologi tapi di mental pengusaha kecil menengah, yang mana sudah kami siapkan sistem training dan sistem konsultan (multilevel) untuk memberi pengajaran atas akuntansi yang terpadu dan benar. Ini bisa lewat video training dan assisted on boarding process,” terang Santoso.