Tag Archives: ESL Indonesia Championship Season 2

Rekap ESL Indonesia Championship S2 – Week 6 dan 7: Hancurnya Rekor Sapu Bersih BOOM.ID oleh PG.Orca

Setelah enam pekan panjangnya, fase grup ESL Indonesia Championship Season 2 akhirnya selesai pada akhir pekan lalu setelah Matchday 11 (3-4 September 2019) dan Matchday 14 (5-6 September 2019) selesai dijalankan. Menariknya pertandingan fase grup sendiri berakhir dengan kejutan besar yang mungkin tidak bisa Anda duga.

Tetapi sebelum menuju kepada hal tersebut, mari kita bahas satu per satu mulai dari matchday 11. Agar Anda tidak kebingungan dengan keseluruhan jadwal super week pekan lalu, berikut hasil dari semua pertandingan yang ada di pertandingan tanggal 3-6 September 2019.

MATCHDAY #11

Antrohphy 1 vs 0 The Prime
The Prime 0 vs 1 Antrohphy

Hans Pro Gaming 0 vs 1 BOOM ID
BOOM ID 1 vs 0 Hans Pro Gaming

MATCHDAY #12

PG.Orca 0 vs 1 Alter Ego
Alter Ego 1 vs 0 PG.Orca

EVOS Esports 1 vs 0 The Prime
The Prime 0 vs 1 EVOS Esports

MATCHDAY #13

PG.Barracx 1 vs 0 Antrohphy
Antrohphy 0 vs 1 PG.Barracx

EVOS Esports 1 vs 0 Alter Ego
Alter Ego 0 vs 1 EVOS Esports

MATCHDAY #14

Hans Pro Gaming 0 vs 1 PG.Barracx
PG.Barracx 1 vs 0 Hans Pro Gaming

PG.Orca 0 vs 1 BOOM ID
BOOM ID 0 vs 1 PG.Orca

Hari Pertama – 3 September 2019

Pertandingan pertama di hari pertama adalah antara Anthrophy dengan The Prime, yang terjadi dengan sangat sengit.  Pasalnya pada game pertama, Rizki “Varizh” Varizh bisa mengungguli permainan sampai ke fase late-game. Sayang, The Prime kesulitan untuk menutup keunggulan tersebt dengan kemenangan. Akhirnya Anthrophy dengan satu momentum berhasil membalik keadaan dan menangkan game.

Lanjut di pertandingan kedua, ada Hans Pro Gaming yang berada di papan bawah berhadapan dengan BOOM.ID. Walau sebenarnya BOOM.ID belum pernah kalau satu kalipun selama babak grup, menariknya HPG sempat mengungguli BOOM.ID dari segi net-worth. Sayangnya keunggulan tersebut tidak berarti apapun di hadapan Rafli “_Mikoto_” Fathurrahman dan kawan-kawan BOOM.ID. Mereka tetap berhasil meraih dua kemenangan berturut-turut tanpa balas.

 

Hari Kedua – 4 September 2019

Lanjut hari kedua kini giliran Alter Ego, si tim ambisius, tampil dan bertanding. Melawan PG.Orca, senioritas pemain seperti Farand “Koala” Kowara bicara banyak di pertandingan ini. Hal tersebut terlihat jelas pada game kedua, ketika Alter Ego berhasil mencundangi PG.Orca dengan skor kill 33-7 dan menutup permainan di menit 21.

Lalu pada pertandingan kedua, giliran EVOS Esports harus bertanding melawan The Prime. Menariknya, kali ini The Prime berhasil mengimbangi permainan EVOS Esports pada game kedua. Walau pada akhirnya permainan tetap berakhir dengan kemenangan EVOS Esports 2-0, tapi The Prime segitu menyulitkan di game kedua yang berakhir dengan skor kill 30-31 di menit 44.

 

Hari Ketiga – 5 September 2019

Masuk hari selanjutnya, kini giliran PG.Barracx yang digawangi oleh Felix “Ifr1t” Deardo unjuk gigi. Kali ini mereka menghadapi para senior, Anthropy, yang sepertinya masih membangun dan mencari pola permainan mereka tersendiri. PG.Barracx yang lebih solid akhirnya berhasil memukul telak para senior dengan skor 2-0.

Pertarungan selanjutnya jadi sangat menarik, ada EVOS Esports melawan Alter Ego. Dua tim ini sebenarnya merupakan dua tim papan atas, yang setidaknya selalu mempertahankan posisi 4 besar. Pertandingan ini sebenarnya diprediksi akan berimbang, tapi Alter Ego terpaksa harus menanggung malu di game kedua saat melawan EVOS di Matchday #13. Alter Ego ditekuk dengan cukup cepat, lebih tepatnya dengan skor kill 23-0 di menit 17.

 

Hari Keempat – 6 September 2019

Hari selanjutnya ada matchup yang juga cukup menarik, ada dua tim yang berangkat dari warnet saling bertemu, yaitu HPG bertemu dengan PGB. Tetapi PGB yang sudah membuktikan diri untuk menjadi wakil Indonesia untuk SEA Games 2019 cabang Dota 2 terbukti lebih berpengalaman. Akhirnya HPG harus puas mengakhiri perjalanan panjang mereka di fase grup ESL Indonesia Championship Season 2 – Dota 2 dengan catatan 3 kali kemenangan dan 11 kali kekalahan.

Sementara itu di sisi lain, PGB berhasil mengamankan tiket mereka untuk bertanding di babak Grand Final ESL Indonesia Championship Season 2. Mereka mencatatkan poin yang sama dengan EVOS Esports yaitu 10 kali menang, 4 kali kalah. Alter Ego jadi tim selanjutnya yang berhasil lolos ke babak Grand Final. Namun mereka harus puas di peringkat 4 karena kekalahan yang mereka alami.

Berlanjut ke pertandingan, pekan keempat ini adalah pertandingan yang tadi di awal artikel saya sebut sebagai kejutan besar. Pertandingan tersebut adalah pertemuan antara BOOM.ID melawan PG.Orca. Di atas kertas, Anda mungkin bisa langsung saja bilang bahwa BOOM.ID akan menang dengan mudahnya di pertandingan ini.

Nyatanya daya juang anak-anak muda punggawa PG.Orca ternyata berhasil menghentikan rekor kemenangan BOOM.ID. Padahal, game pertama berjalan seperti apa yang diprediksi. BOOM.ID menang mulus dengan skor kill 32-10 di menit 23.

Masuk game kedua, PG.Orca seperti mendapat kereta momentum yang membawa mereka kepada kemenangan, bahkan sejak early game. MEngawali permainan dengan First Blood atas Mikoto, PG.Orca berhasil mencuri kill sampai tiga kali sampai pada menit 1:05.

BOOM.ID hampir mengembalikan harapan saat menuju mid-game, ketika mereka mendapat perolehan net-worth yang berimbang. Tetapi, secara skor kill, PG.ORca ternyata masih cukup mendominasi dengan skor 24-11 di menit 20.

Daya “MamangDaya” Pamungkas dari PG.Orca menjadi pemain paling cemerlang di pertandingan ini. BOOM.ID berkali-kali memberi perlawanan, namun tekanan dari PG.Orca sepertinya masih terlalu kuat. Dengan permainan sold, PG.Orca sungguh tak terbendung saat masuk late-game.

Mereka berhasil menutup keunggulan dengan kemenangan fantastis di menit 51, dengan skor akhir 57-26. Meski masih bertengger di puncak klasemen, tapi BOOM.ID akhirnya gagal mengamankan rekor clean sheet sepanjang fase grup ESL Indonesia Championship Season 2 ini.

Sementara pada sisi PG.Orca, walau berhasil tahan imbang BOOM.ID, sayangnya perjuangan mereka harus tetap terhenti di pekan terakhir ini. Kendati demikian, bisa mencuri kemenangan atas BOOM.ID tetap menjadi penutup musim yang manis bagi tim yang berisikan pemain-pemain muda ini.

Dengan seluruh hasil tersebut, maka berikut 4 tim yang berhak berlaga di babak Grand Final:

Sumber: ESL Indonesia Instagram
Sumber: ESL Indonesia Instagram
  1. BOOM ID
  2. EVOS Esports
  3. PG.Barracx
  4. Alter Ego

ESL Indonesia Championship Season 2 – Dota 2 yang dipersembahkan oleh Indofood dengan Chitato, Good to Go, Pop Mie, dan Mercedez sebagai Premium Sponsor serta didukung oleh Acer Predator dan Logitech sebagai Official Partner ini akan menggelar babak Grand Finalnya pada tanggal 15 September 2019 di Tennis Indoor Senayan, satu rangkaian dengan Grand Final ASL S3 by ESL yang digelar sehari sebelumnya (14 September 2019). 

Selain memperebutkan total hadiah sebesar US$20 ribu, sang jawara dari turnamen Dota 2 kali ini akan mendapatkan kesempatan untuk bertanding kembali di jenjang yang lebih tinggi yaitu ESL Clash of Nations Bangkok 2019 (25-27 Oktober 2019) yang masuk dalam rangkaian acara Thailand Game Show. Ada 8 tim terbaik dari negara-negara Asia Pasifik (Indonesia, Malaysia-Singapura, Thailand, Vietnam, Australia-New Zeland, Filipina, dan India) yang akan memperebutkan total hadiah sebesar US$50 ribu pada turnamen tersebut.

Sumber: Instagram ESL Indonesia
Sumber: Instagram ESL Indonesia

Saksikan langsung Grand Final ESL Indonesia Championship Season 2 – Dota 2 karena ada Special Performance dari JKT48 Acoustic serta sejumlah Door Prize untuk para pengunjung (Arcana dan Steam Wallet). 

Apakah BOOM ID mampu mempertahankan gelar juara bertahan mereka? Atau apakah tim-tim lain mampu menemukan kelemahannya dari kekalahan mereka di hari terakhir melawan Orca tadi?

[TEAM PROFILE] Alter Ego: Tim Ambisius yang Haus Akan Prestasi

Nama Alter Ego mungkin sudah cukup lama malang melintang di dunia esports, tetapi sebagian dari Anda bisa jadi belum terlalu kenal dengan organisasi yang satu ini. Kali ini, Hybrid akan mencoba membahas tim yang satu ini. Namun, kita akan membahas Alter Ego dari sisi divisi Dota mereka yang sedang bertanding di ESL Indonesia Championship Season 2.

Sebelum membahasnya lebih lanjut, mari kita lihat sepak terjang divisi Dota Alter Ego di ESL Indonesia Championship Season 2. Jika dibahas secara performa, tim ini adalah salah satu tim papan tengah yang cukup kuat.

Saat ini, mereka menempati posisi ketiga dengan perolehan sebesar 27 poin, dan hanya terpaut 3 poin dari tim peringkat 2, EVOS Esports. Tim ini memiliki performa yang cukup stabil. Hasil-hasil pertandingan dari Alter Ego kerap kali sesuai dengan apa yang diharapkan.

Ketika harus melawan tim-tim papan bawah, mereka hampir selalu berhasil mengamankan poin. Seperti saat melawan The Prime di pekan kelima atau melawan Hans Pro Gaming di pekan keempat.

Performa stabil ini bisa dibilang didapatkan berkat kehadiran salah satu pemain senior di kancah kompetitif Dota, Farand “Koala” Kowara, ke dalam tim. Hal ini juga diakui sendiri oleh Ramzi “Ramz” Bayhaki, midlaner tim Dota Alter Ego.

Menurutnya sosok Koala betul-betul seperti menjadi penengah bagi tim. Peran Koala saat ini sangat membantu kawan-kawan Alter Ego baik dari sisi in-game maupun out-game.

“Dari out-game sendiri Koala banyak bantu ketika team meeting. Jadi sebelum bermain biasanya kita bahas strategi dan segala macam. Terus juga bantu memberi insight kalau lagi bahas replay segala macam. Kalau di luar teknis, Koala juga sering bantu menengahi tim kalau lagi konflik, menyemangati tim kalau lagi kalah. Hal-hal itu betul-betul sangat membantu bagi tim kami untuk berkembang lebih.” ujar Ramzi.

Kendati demikian, bukan berarti Alter Ego sudah puas hanya dengan kehadiran Koala saja. “Buat roster yang sekarang, menurut saya hanya butuh waktu latihan yang cukup buat bersaing dengan tim-tim papan atas Indonesia, kurang lebih sih begitu.” Ramzi melanjutkan

Sumber: Instagram @Alter Ego e-sports
Sumber: Instagram @Alter Ego e-sports

Dota 2 sendiri yang bisa dibilang menjadi akar bagi organisasi esports yang satu ini. Menariknya, terbentuknya Alter Ego justru berawal dari ketidaksengajaan. Indra “DRA” Hadiyanto, Co-Founder & COO Alter Ego menceritakan terbentuknya Alter Ego kepada redaksi Hybrid. Awal mula Alter Ego adalah dari tim The Watcher, sebuah tim yang berisikan: Spaceman, Feuru, KelThuzard, Ars, dan Huppey.

Potensi mereka terlihat saat mereka bertanding di salah satu kompetisi dan berhasil menjadi juara. Merasa ada peluang, akhirnya pada roster ini diakuisisi dan mereka maju dengan membawa nama Alter Ego pada Januari 2017.

“Berselang kurang lebih dua bulan, tim ini berhasil menunjukkan potensinya. Dapat peringkat 3 di Acer Predator League 2017 dan juga menjadi runner-up di kualifikasi Indonesia untuk GESC Indonesia Minor 2018.” Indra menceritakan.

Dota 2 menjadi game pertama yang dilirik oleh Alter Ego, karena Dota yang kala itu memang sedang berjaya di ekosistem esports Indonesia. “Apalagi ketika itu kami melihat KelThuzard, SpaceMan dan kawan-kawan yang memang pemain berbakat.” Tambah Indra, memperkuat alasannya mengambil tim Dota 2 sebagai divisi pertama Alter Ego.

Sumber: DRA Official Page
DRA, sosok COO dan CoFounder tim Alter Ego yang juga sempat malang melintang sebagai caster di kancah kompetitif Dota 2. Sumber: DRA Official Page

Mengikuti perkembangan zaman, kini Alter Ego berkembang menjadi organisasi esports multi-divisi. Saat ini, sudah ada total 8 divisi Alter Ego, yaitu: Dota 2, MLBB, Point Blank, Fortnite, PUBG Mobile, Tekken 7, Free Fire, dan Apex Legends.

Indra juga sempat cerita soal tantangan mengelola tim Dota, terutama di masa ini, ketika tren esports Indonesia mulai beralih ke arah mobile games. “Untuk sampai saat ini, yang terberat masihlah dalam membentuk tim solid tanpa harus ganti-ganti roster.” ujar Indra.

Memang, roster shuffle masih jadi momok bagi sebuah organisasi esports. Dalam scene Dota internasional, roster shuffle bahkan sudah dianggap lumrah, terutama setelah gelaran dota Dota 2 The International selesai digelar. Padahal OG sudah mencontohkan perjuangan mempertahankan roster, yang berbuah dua trofi Aegis of Champion. Nyatanya mempertahankan roster tetap menjadi hal yang lebih mudah diucapkan daripada dilakukan.

Terkait tren Dota sebagai esports yang sudah menurun, Ramzi juga terbilang tak terlalu mendengarkan opini-opini tersebut. “Gue sih nggak terlalu peduli dengan hal itu, karena gue cinta sama game Dota itu sendiri.” Ramzi mengatakan.

Lanjut soal tantangan di kancah kompetitifnya tersendiri, Indra terbilang masih mencari cara yang tepat untuk bisa menumbangkan BOOM.ID di kompetisi lokal. Ramzi juga turut mengakui hal ini, tapi lebih ke arah mencoba melakukan intropeksi terhadap posisi tim Alter Ego itu sendiri apda saat ini. “Menurut gue, hal yang harus dihadapi oleh tim Alter Ego untuk saat ini adalah kenyataan bahwa posisi kami masih jauh buat bersaing sama tim Indonesia lainnya.” Ramzi menjelaskan.

Menariknya, scene Indonesia justru bukan menjadi tujuan bagi Ramzi untuk saat ini. “Gue sih nggak terlalu mikirin harus mengalahkan tim Indonesia tertentu, lebih mikirin gimana bisa compete di scene SEA aja. Jadi kita fokus untuk lebih giat lagi dalam segi latihan. Nanti bertahap, kalau di SEA kita udah bisa compete, lanjut ke tahap berikutnya. Bisa sampai tahap minor atau major gue anggap sebagai bonus atau rejeki aja.”

Sumber: Instagram @alteregoesports
Sumber: Instagram @alteregoesports

Lalu berlanjut membahas tim peserta ESL Indonesia Championship Season 2 ini, Ramzi juga memberikan beberapa pendapatnya. Untuk tim terkuat, tentunya tak lain dan tak bukan adalah BOOM.ID. Menariknya, menurut Ramzi, kehadiran Muhammad “InYourDream” Rizky bukan merupakan hal yang besar bagi tim ini.

“Menurut gue BOOM.ID sebetulnya udah cukup kuat dengan Jhocam dulu ya. Apakah kehadiran IYD akan membuat BOOM.ID jadi lebih kuat atau sama aja? Kita lihat saja nanti deh……hahaha.” ujar Ramzi sembari sedikit bercanda.

Lalu kalau tim yang paling potensial, Ramzi berpendapat bahwa setidaknya ada dua tim, yaitu EVOS dan PG.Barracx. “Kalau PG.Barracx bisa kita lihat mereka bisa lolos ke SEA Games untuk mewakili Indonesia. Sementara untuk EVOS, menurut gue lebih soal pengalaman bermain ya. Apalagi roster mereka saat ini juga jadi cukup kuat dengan kehadiran Carry asal Laos (Jaccky).”

Terakhir, ia juga memberi pendapat terhadap tim yang sebetulnya kuat di atas kertas, namun masih belum bisa menunjukkan performa sesungguhnya. Tim tersebut adalah PG.Orca. Menurutnya, tim tersebut adalah tim yang performanya masih naik-turun sejauh ini. “Menurut gue kurangnya PG.Orca adalah dari sisi carry-nya. Mungkin karena mereka masih muda, jadi ya cukup wajar juga. Tapi mereka nggak perlu banyak khawatir, karena masih punya banyak waktu untuk berkembang menurut gue.”

Untuk saat ini, Alter Ego kembali menyajikan roster yang cukup menjanjikan. Berikut daftar pemain divisi Dota 2 Alter Ego untuk ESL Indonesia Championship Season 2:

Sumber: ESL Official Site
Sumber: ESL Official Site
  • Brizio “Hyde-“ Adiputra
  • Rudy “MyDearest” Lucky (dulu bernama Barbie-Usagi)
  • Farand “Koala” Kowara
  • Michael “KelThuzard” Samsir
  • Ramzi “Ramz” bayhaki

Selain dari Ramzi dan Koala, KelThuzard sendiri juga merupakan salah satu nama yang sudah cukup lama malang melintang di kancah kompetitif Dota. Tetapi bagamana dengan MyDearest dan Hyde-? Mereka sendiri ternyata sudah ada di tim Alter Ego selama satu musim belakangan.

Sebelumnya mereka bermain untuk tim Pandora pada tahun lalu. Ramzi juga membagikan sedikit pendapatnya soal dua pemain ini “Kalau in-game, yang gue suka mereka selalu fokus dan punya mental haus akan kemenangan. Out-game-nya mereka gampang bergaul dan juga anak yang asik sih.”

Terakhir, Indra juga menyampaikan komentarnya seputar ESL Indonesia Championship Season 2. “Harapannya sih event ini jadi sesuatu yang rutin. Karena sebenarnya dari TI 9  kemarin, kita bisa lihat bahwa Dota masih punya penggemarnya tersendiri.

Saat ini Alter Ego masih sedang berjuang di Week 7 gelaran ESL Indonesia Championship Season 2. Dengan poin yang diperoleh, Alter Ego sudah hampir bisa dipastikan lolos ke jenjang berikutnya, yaitu ESL Clash of Nations Bangkok 2019 (25-27 Oktober 2019).

Akankah Alter Ego mencapai tujuannya menjadi tim yang dipandang di tingkat Asia Tenggara? Semoga ajang ESL Clash of Nations bisa menjadi pembuktikan bagi Ramzi, Koala dan kawan-kawan.

Rekap ESL Indonesia Championship S2 – Week 5: Daya Juang tim Palembang dan Penampilan Eksplosif Pemain Asal Laos

Pertandingan ESL indonesia Championship S2 – Dota 2 berlanjut. 29 Agustus 2019 kemarin menjadi pekan kelima pertandingan antar tim Dota 2 terbaik di Indonesia. Pertarungan di pekan ini jadi cukup menarik, karena ada matchup yang cukup seimbang.

Week 5 menjadi ajang pertarungan dari tim yang sama-sama sedang berjuang keras untuk naik pangkat. Selain itu, pemain baru EVOS Esports, yang berasal dari Laos, juga unjuk kemampuan di pekan ini.

Week 5 – Hari Pertama

Ajang adu otot dari tim yang sama-sama sedang berjuang di klasemen terjadi di Hari pertama. Kedua tim tersebut adalah Hans Pro Gaming (HPG) dengan PG.Orca. Matchup ini menarik karena di satu sisi HPG sedang berusaha keras untuk merangkak ke papan tengah. Sementara pada sisi lain PG.Orca juga berjuang mati-matian merebut posisi 4 besar, atau setidaknya mempertahankan peringkatnya saat ini.

Game satu, Orca sebenarnya hampir mendominasi sebagian besar durasi permainan. Tapi HPG menunjukkan mental ngotot yang luar biasa, bertahan sekuat tenaga meski ditekan habis-habisan. Orca berhasil menang dengan skor 21-41, namun dengan durasi permainan yang cukup panjang, yaitu 49:36.

Game dua, Orca kembali unjuk gigi. Lewat permainan Daya “MamangDaya” Pamungkas yang tampil memukau di awal permainan, ditambah Haikal “DEADFOX^” Hadzik yang mengacak-acak lawan dengan Phantom Lancer. Sayangnya permainan mereka berdua tidak berhasil menutup kemenangan PG.Orca di Game kedua.

HPG kembali bermain dengan ketangguhan mental yang luar biasa dan membalikkan keadaan. Akhirnya pada menit 40 keadaan berbalik, dan HPG berhasil tahan imbang tim PG.Orca 1-1.

Pertandingan kedua juga hadirkan matchup yang tak kalah menarik. Ada dua tim kawakan saling bertemu, EVOS Esports dengan PG.Baraccx (PGB). Mirip seperti pertandingan pertama, keunggulan antar kedua tim sebenarnya saling tarik-menarik di awal, namun EVOS mendapat momentum yang dapat memutarbalik keadaan.

Kejadian ini terjadi berkat permainan cemerlang dari salah satu pemain baru EVOS, Souliya “Jaccky” Khoomphetsavong. Jaccky adalah pemain asal kota Louangprabang, Laos, yang berhasil mencuri perhatian khalayak sejak beberapa pertandingan kemarin. Berduet dengan Adit “AVILLE” Rosenda, mereka pun jadi pemain kunci kemenangan Game satu antara EVOS melawan PGB.

Masuk Game dua, PGB tampil lebih konsisten. Mereka kembali menguasai awal permainan, namun akhirnya berhasil ditutup dengan sebuah kemenangan yang nyaris sempurna (30-8) di menit 36:40. Andil terbesar bisa dibilang datang dari Muhammad “Azur4” Luthfi dan Hidayat “lawlesshy” Narwawan, membuat PGB dapat mencuri 1 kemenangan dari EVOS yang berada di peringkat kedua klasemen sementara ESL Indonesia Championship S2.

Week 5 Hari Kedua

Saking serunya pertandingan di hari pertama Week 5, membuat keseruan di hari kedua jadi kurang terasa. Memang ada kasus Anthropy yang terpaksa dianggap Walk Out (WO) di pertandingan pertama karena mengalami masalah teknis. Alhasil BOOM.ID menang 2-0 secara otomatis.

Namun di pertandingan kedua, hari kedua adalahpertarungan antara Alter Ego, pengisi peringkat 3 klasemen sementara, melawan The Prime, pengisi peringkat bontot di klasemen.

Game pertama, pertandingan berjalan terlalu mulus bagi Alter Ego. memimpin sejak awal permainan, The Prime tidak menemukan satupun momentum untuk bangkit kembali. Permainan selesai di menit 28:24 dengan skor 39-19.

Ternyata di Game kedua The Prime juga masih belum bisa menemukan pola permainannya sendiri. Alter Ego yang kini diperkuat dengan pemain kelas kakap seperti, Farand “Koala” Kowara, Ramzi “Ramz” Bayhaki, dan Michael “KelThuzard” Samsir, bisa menang dengan cukup mudah. The Prime kalah telak dengan skor 30-9 dalam waktu 23 menit permainan saja.

Bagaimana kelanjutan ESL Indonesia Championship S2 pada pekan selanjutnya? Lolosnya BOOM.ID sudah dapat dipastikan, namun 3 slot yang tersisa masih ada untuk diperebutkan!

Sumber: ESL Indonesia Official Page
Sumber: ESL Indonesia Official Page

Nantinya pemenang turnamen ini akan mendapatkan kesempatan bertanding di jenjang yang lebih tinggi, yaitu ESL Clash of Nations Bangkok 2019 (25-27 Oktober 2019) yang masuk dalam rangkaian acara Thailand Game Show.

Ada 8 tim terbaik dari negara-negara Asia Pasifik (Indonesia, Malaysia-Singapura, Thailand, Vietnam, Australia-New Zeland, Filipina, dan India) yang akan memperebutkan total hadiah sebesar US$50 ribu (Sekitar Rp700 juta).

Saksikan terus ESL Indonesia Championship S2 – Dota 2 yang dipersembahkan oleh Indofood dengan Chitato, Good to Go, Pop Mie, dan Mercedez sebagai Premium Sponsor serta didukung oleh Acer Predator dan Logitech sebagai Official Partner ini di kanal YouTube ESL Indonesia ataupun Facebook Fanpage ESL Indonesia.

[Team Profile] Hans Pro Gaming: Usaha Keras Putra Daerah Palembang

Buat yang mengikuti esports Dota 2 belakangan, Anda mungkin pernah mendengar nama Hans Pro Gaming. Mereka berawal dari tim warnet yang serius berkompetisi, seperti IENC ataupun ESL Indonesia Championship Season 2.

Sebelum kita membahas lebih lanjut soal siapa Hans Pro Gaming, mari kita simak dulu sedikit perjalanan tim ini di ESL Indonesia Championship Season 2.

Setelah empat pekan pertandingan ESL Indonesia Championship Season 2, Hans Pro Gaming harus berada di peringkat 7 dari 8 tim yang bertanding, dengan total 6 poin yang berhasil dikumpulkan. Perjalanan mereka memang terbilang cukup terjal namun tim-tim yang harus mereka lawan di ESL Indonesia Championship adalah tim-tim kelas berat.

Ada tim sekelas BOOM.ID, EVOS Esports, Alter Ego, dan PG.Barracx. Namun mereka tak pernah gentar melawan mereka semua, dan tetap memberi perlawanan terbaiknya. Secara statistik, selama empat pekan pertandingan, mereka berhasil menahan imbang beberapa tim seperti The Prime dan Anthrophy.

Walaupun Hans Pro Gaming (HPG) baru mulai naik daun belakangan ini, namun tim berbasis warnet ini sebenarnya sudah ada sejak lama. Mereka sudah cukup lama berjibaku di tengah ketatnya persaingan kancah kompetitif Dota 2 Indonesia. Menurut pengakuan Manajer Timnya, Abhie “Avveiro” Pratama, tim HPG terbentuk pada tahun 2016 namun hanya 1 pemain yang masih bertahan sejak formasi awal. Sedangkan roster mereka saat ini baru terbentuk di 2019, tepatnya pada saat penyisihan ESL Indonesia Championship S2.

Tahun 2017 lalu, tim ini sudah mulai menunjukkan tajinya. Mereka berhasil menjadi juara IeSPA GeForce Battle Series, mengalahkan tim dari GeForce iCafe lainnya, termasuk Underground Infinite yang ketika itu adalah kandidat juara terkuat.

Kini Hans Pro Gaming semakin giat menantang jagoan-jagoan Dota Indonesia. Mereka sempat mengikuti pertarungan untuk memperebutkan kesempatan mewakili Indonesia di SEA Games 2019 lewat gelaran IENC 2019. Sayang ketika itu mereka harus tertekuk lutut oleh Freak Esports.

Ide pembuatan tim ini memang berawal dari iCafe dengan nama yang sama, yang berbasis di Palembang, Sumatera Selatan. Warnet atau iCafe ini menjadi buah bibir di kalangan komunitas Dota 2 Indonesia karena tempatnya yang punya standar tinggi.

Tidak percaya? Kalau Anda mencoba untuk mencari nama Hans Pro Gaming di Google, Anda bisa melihat bagaimana banyak blog buatan komunitas membahas iCafe yang satu ini.

Sumber: Official Page Hans Pro Gaming
Sumber: Official Page Hans Pro Gaming

Terkenalnya iCafe ini di Palembang berdampak pada banyak pemain berbakat yang turut bermain di dalamnya. Melihat hal tersebut, Dani Handoko (owner dari HPG) akhirnya berusaha mencoba membuat satu tim yang fungsinya untuk mengembangkan bibit-bibit potensial tersebut.

“Saya melihat di Palembang banyak pemain yang berbakat. Dari sana, saya merasa sayang kalau tidak dikembangkan. Jadi akhirnya terbentuklah tim Hans Pro Gaming.” Cerita Dani.

Untuk saat ini, tujuan terdekat wong Palembang ini adalah untuk membuat timnya naik satu kasta. “Posisi tim Dota 2 kita masih tier 2, (jadi) kita berusaha untuk menuju tier 1 Indo.” Namun, hal tersebut agaknya lebih mudah untuk dikatakan daripada diwujudkan. Kendala pemerataan scene esports di Indonesia menjadi salah satu masalah yang dirasakan.

“Kita sebagai tim dari daerah sangat merasakan kendala tersebut. Karena kebanyakan event besar fokus di Jakarta.” Ujar Dani. Namun, bukan berarti tim ini menyerah begitu saja.

Selain mengikuti ESL Indonesia Championship Season 2 sebagai upaya menempa mental, Abhie juga menceritakan lebih lanjut beberapa hal yang dilakukan agar tim ini bisa naik level.

“Kita berusaha sebaiknya sih supaya terus jadi lebih baik. Salah satu upaya kita dengan perbanyak scrim lawan tim luar dan satu lagi adalah memperbaiki draft.” Abhie mengatakan kepada Hybrid.

Sejauh ini, Hans Pro Gaming memang terbilang belum masuk dalam peta kekuatan tim Dota 2 Indonesia. Dalam prediksi 4 besar ESL Indonesia Championship Season 2 dari duet caster Dimas “Dejet” dan Yudi “JustInCase” Anggi, tim ini bahkan tidak masuk ke dalam hitungan.

Ketika membahas tim PG.Barracx, Yudi mengatakan bahwa 4 tim yang peringkatnya di bawah PG.Barracx (termasuk HPG) masih kurang menjanjikan untuk lolos. “Nggak yakin ada (dari 4 tim tersisa) bisa mengalahkan PG.Barracx. Potensi paling besar ada di Anthropy, tapi performa mereka masih kurang walaupun berisikan pemain besar (Yabyoo, Nafari, dkk.).” Ujar Yudi ketika itu.

Namun, melihat semangat juang wong Palembang ini, jujur saya sendiri optimis mereka bisa memberikan perlawanan terbaiknya meski masih dipandang sebelah mata oleh tim lain. Siapa saja para pejuang di balik tim Hans Pro Gaming? Berikut roster lengkapnya:

Sumber: ESL Indonesia Official Website
Sumber: ESL Indonesia
  1. Chandra “cNz-” Susanto – Carry
  2. Jeffry ” YourMaker” Antonius – Midlaner
  3. Nofian “Potato” Bondan – Offlaner
  4. Rizky “Rizi” Alfarissi – Support 2
  5. Alexander “BANCOL” Napitapulu – Support 2
  6. Abhie “Avveiro” Pratama (Team Manager)

Menariknya, meski sekarang tim ini setiap hari berlatih di warnet HPG di Palembang, tidak semua pemainnya berasal dari sana. Ada dua pemain yang berasal dari luar Palembang, yaitu cNz yang dari Batam dan YourMaker asal Surabaya.

Cerita sukses tim warnet yang berkembang jadi organisasi esports besar di Indonesia itu memang bukan hanya mimpi semata karena PG.Barracx (yang berawal dari warnet Pondok Gaming) sudah membuktikannya. Namun, apakah HPG bisa mengulangi sukses yang sama?

Tinggal tiga 3 pekan tersisa bagi Hans Pro Gaming berjuang mendapatkan setidaknya posisi ke-4, agar dapat lolos ke babak semifinal. Apakah mereka bisa menunjukkan permainan terbaiknya di tiga pekan tersisa?

Pertarungan ESL Indonesia Championship Season 2 akan melanjutkan pertandingan pekan kelimanya pada pada tanggal 27 dan 28 Agustus 2019 mendatang. Saksikan setiap pertandingan ESL Indonesia Championship Season 2 di kanal YouTube ESL Indonesia ataupun Facebook Fanpage ESL Indonesia.

Disclosure: Hybrid adalah perwakilan Media Relations untuk ESL Indonesia Championship Season 2

Prediksi Semifinalis Dota 2 ESL Indonesia Championship dari Duet Caster Dejet dan JustInCase

ESL Indonesia Championship Season 2 sedang rehat tengah musim setelah menyelesaikan seluruh pertandingannya di pekan keempat (31 Juli 2019). Setelah empat pekan bertanding, performa dan gaya main 8 tim yang bertanding sudah makin jelas, begitu juga dengan empat besar ESL Indonesia Championship Season 2 yang jadi menarik untuk diprediksi.

Namun, agar prediksinya lebih akurat, mari kita bicara dengan dua shoutcaster yang memandu acara ESL Indonesia Championship Season 2, yaitu Dimas “Dejet” Surya Rizki dan Yudi “JustInCase” Anggi. Kira-kira siapa empat tim yang akan lolos ke semi final ESL Indonesia Championship Season 2?

1. BOOM.ID

Sumber: Twitter @ESLIndonesia
Sumber: Twitter @ESLIndonesia

Prediksi yang sudah jelas dan mungkin sangat sulit untuk ditampik. “Sederhana saja, karena memang belum ada yang bisa menjatuhkan BOOM.ID di Indonesia.” Ujar Dejet. Bukti lain yang juga sudah jelas, BOOM.ID sempat menjadi salah satu tim esports Indonesia dengan catatan kemenangan beruntun di kancah lokal.

Pengalaman dan jam terbang tim ini juga tak main-main. Sudah tiga kali bertandang ke negara orang, untuk tanding dengan tim-tim papan atas dunia dalam kompetisi dengan kategori DPC Minor.

Satu pertanyaan yang muncul dari BOOM.ID mungkin cuma satu. Apakah penambahan Muhammad “InYourDream” Rizky ke dalam roster mengganggu stabilitas performa BOOM.ID?

Sejauh ini sih jawabannya masih tidak. Karena BOOM ID sudah mencatatkan 8 kali kemenangan dari 8 kali pertandingan di Dota 2 ESL Indonesia Championship 2019.

2. EVOS Esports

EVOS Esports | Facehugger
Facehugger saat bertanding di gelaran ESL One Hamburg 2018. Sumber: ESL

Setelah ditinggal InYourDream, kini EVOS Esports harus bertanding dengan empat roster utama, ditambah Jack sebagai stand-in. Menariknya, kehadiran sosok stand-in ini malah jadi satu faktor yang membuat JustInCase memprediksi bahwa EVOS Esports akan lolos ke semifinal ESL Indonesia Championship Season 2.

“Jack (stand-in) yang bermain sebagai carry memiliki performa stabil. Jadi menurut gue tim ini memang layak masuk Semifinal.” ujar Yudi. Menariknya, selain soal performa, ada ternyata ada satu kabar burung yang berhembus di badan salah satu organisasi esports yang sukses ini.

“Kabarnya ini bakal jadi last-run EVOS Dota 2. So, menurut gua turnamen ini bakal jadi pembuktian bagi para pemain EVOS Dota. Apakah mereka layak dipertahankan atau tidak?” Dimas “Dejet” mengatakan.

Kendati bisa dibilang sebagai tim Dota 2 terkuat kedua di Indonesia, tetapi kurangnya kompetisi Dota tingkat lokal mungkin jadi salah satu alasan divisi ini jadi terlihat cenderung redup.

Ketika harus bersaing di tingkat internasional (atau setidaknya tingkat SEA) bisa dibilang mereka masih punya banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Belum lagi jika harus dibanding-bandingkan dengan divisi lainnya, dengan EVOS AOV contohnya.

Dengan prestasi EVOS AOV di kompetisi tingkat SEA, lewat ESL Clash of Nations 2019, dan selalu jadi juara ASL (Arena of Valor Star League) sejak Season 1, tentu membuat EVOS Dota 2 seolah jadi terlihat cenderung redup prestasinya.

3. Alter Ego

Sumber: Instagram @alteregoesports
Sumber: Instagram @alteregoesports

Setelah dua tim yang namanya paling berkibar di kancah Dota lokal, prediksi Dejet dan JustInCase ada pada tim Alter Ego. Roster tim ini terbilang baru, tapi adaptasi yang cepat menjadi alasan mereka masuk prediksi.

“Alter Ego adalah tim dengan roster baru yang paling cepat adaptasi, bahkan dengan perubahan posisi KelThuzard yang menjadi Support.” ujar Yudi.

Selain dari Michael “KelThuzard” Samsir, sosok menarik yang ada di tim ini adalah Farand “Koala” Kowara. Satu-satunya legenda Dota yang masih eksis di scene kompetitif Dota 2 sampai hari ini, ternyata berpengaruh banyak pada performa tim Alter Ego.

“Dari setiap Match ke Match lainnya, Alter Ego mulai dewasa dari segi gameplay. Peran Farand terlihat jelas di sini, yang mana ia memimpin pemain lain di Alter Ego yang sebelumnya tak tahu arah mau ke mana sebagai sebuah tim.” ujar Dimas.

4. PG.Barracx

Sumber: ESL Official Website
Sumber: ESL Official Website

Tim terakhir yang masuk daftar prediksi adalah PG.Barracx. Faktor kuncinya ada pada Hidayat “Lawlesshy” Narwawan. “Lawlesshy jadi makin jago. PG.Barracx yang sebelumnya kurang di offlane sekarang tertutup dengan performa yang baik dari dia.”

Tetapi, Yudi menambahkan, bahwa masuknya PG.Barracx ke dalam prediksi adalah karena melihat performa 4 tim sisa yang kurang menjanjikan. “Nggak yakin ada (dari 4 tim tersisa) bisa mengalahkan PG.Barracx. Potensi paling besar ada di Anthropy, tapi performa mereka masih kurang walaupun berisikan pemain besar (Yabyoo, Nafari, dkk.).”

Dejet juga menambahkan soal prediksi keempat ini. Namun, berbeda dengan Yudi, ia sedikit ragu dengan prediksi yang satu ini. “Perolehan skor sementara bukan berarti bisa jadi patokan 100%. Kalau misalkan PG.Barracx tidak stabil performanya, gue menjagokan Antrophy untuk ambil slot keempat. Jadi kalau based-on performance, gua pilih PG.Barracx. Kalau luck? I’m all-in for Anthrophy.” Tutup Dimas.

Setelah rehat tengah musim, ESL Indonesia Championship Season 2 akan melanjutkan pertandingannya pada pekan kelima. Berikut jadwal lebih lengkapnya.

  • Week 1: 16 & 20 Juli 2019
  • Week 2: 21 & 22 Juli 2019
  • Week 3: 23 & 24 Juli 2019
  • Week 4: 30 & 31 Juli 2019
  • Week 5: 27 & 28 Agustus 2019
  • Week 6: 3 & 4 September 2019
  • Week 7: 5 & 6 September 2019
  • Semifinal: 7 & 8 September 2019

Pada pertarungan panjang liga bermode double round-robin ini, 8 tim Dota 2 terbaik se-Indonesia harus berjuang selama 7 pekan untuk memperebutkan 4 slot di babak Semifinal.

Memperebutkan total hadiah sebesar US$20 ribu (Rp285 juta). Turnamen gelaran ESL Indonesia ini dipersembahkan oleh Indofood, dengan Chitato, Good to Go, Pop Mie, dan Mercedez sebagai Premium Sponsor, serta didukung oleh Acer Predator dan Logitech sebagai Official Partner. 

Akankah semua yang diprediksi oleh duo caster Dota ternama ini menjadi kenyataan? Atau malah sebaliknya? Saksikan setiap pertandingan ESL Indonesia Championship Season 2 di kanal YouTube ESL Indonesia ataupun Facebook Fanpage ESL Indonesia.

Disclosure: Hybrid adalah perwakilan Media Relations untuk ESL Indonesia Championship Season 2