Tag Archives: eSport

Team Vitality Umumkan Kemitraan Jangka Panjang dengan Blockchain Tezos

Penetrasi blockhain pada industri gaming dan esport diprediksi bakal semakin meningkat tahun ini, terutama seiring bertambah populernya tren NFT dan metaverse. Berbagai indikasinya sudah kelihatan mulai sekarang. Salah satunya adalah kerja sama antara Team Vitality dan Tezos yang diumumkan baru-baru ini.

Dikatakan bahwa selama tiga tahun ke depan (hingga 2024), Team Vitality dan Tezos bakal berkolaborasi untuk mengedukasi para penggemarnya terkait manfaat-manfaat yang dapat teknologi blockchain hadirkan ke segmen gaming. Lebih lanjut, Team Vitality juga akan memanfaatkan blockchain Tezos untuk menciptakan cara-cara baru bagi komunitas penggemarnya untuk berinteraksi dengan pemain-pemain bintang favoritnya.

Team Vitality, buat yang tidak tahu, merupakan salah satu organisasi esport terbesar di Eropa, dengan deretan tim yang bertanding di delapan game yang berbeda. Di sisi lain, Tezos merupakan salah satu platform blockchain yang sedang naik daun belakangan ini — yang juga digunakan oleh Ubisoft —berkat teknologinya yang diklaim jauh lebih ramah lingkungan daripada blockchain lain seperti Ethereum maupun Bitcoin.

Kemitraan ini disebut sebagai yang terbesar di sepanjang sejarah Team Vitality. “Ini merupakan kemitraan yang sangat krusial buat Vitality, yang terasa tepat mengingat 2022 bakal jadi tahun terbesar dalam sejarah kami. Peluang yang dapat Tezos hadirkan untuk mempererat relasi kami dengan penggemar sangatlah menarik, dan kami amat bangga Tezos bisa bergabung dalam perjalanan ini,” ucap CEO Team Vitality, Nicolas Maurer.

Buat Tezos, ini menandai salah satu langkah pertamanya masuk ke industri esport. “Ini merupakan langkah yang signifikan bagi tim esport terkemuka di Eropa seiring blockchain dan industri gaming terus membangun masa depan yang berpusat pada pemain dan penggemar untuk esport. Keputusan Team Vitality untuk memilih blockchain Tezos sebagai mitra teknis adalah sinyal lain bagi vertikal gaming yang mapan dan berkembang bahwa gas fee yang rendah, forkless upgradability, dan kemudahan penggunaan adalah faktor-faktor kunci dalam mendorong gelombang adopsi teknologi blockchain yang berikutnya. Saya senang melihat Team Vitality bergabung dengan komunitas Tezos,” ujar Mason Edwards selaku Chief of Staff di Tezos Foundation.

Sumber: Team Vitality via CryptoSlate.

Monitor 27 Inci Beresolusi 1440p Bakal Jadi Standar Baru Esport Menurut Nvidia

Monitor gaming terbaik adalah yang bisa memenuhi preferensi bermain penggunanya secara tepat. Percuma Anda menggunakan monitor 4K 60 Hz kalau yang dimainkan setiap saat adalah game-game kompetitif seperti Valorant atau Apex Legends. Sebaliknya, menggunakan monitor 1080p 360 Hz untuk memainkan Red Dead Redemption 2 akan terasa seperti buang-buang uang.

Kesimpulan sederhananya, gamer kompetitif lebih mementingkan kemulusan permainan berkat refresh rate yang tinggi, sementara gamer non-kompetitif lebih memprioritaskan kualitas visual yang terbaik. Itulah mengapa di saat monitor-monitor 1440p dan bahkan 4K sudah menjadi mainstream, monitor 1080p masih menjadi kepercayaan di ranah esport.

Namun berhubung performa prosesor dan kartu grafis selalu meningkat dari generasi ke generasi, Nvidia menilai sudah waktunya standar resolusi monitor esport naik kelas dari 1080p menjadi 1440p. Nvidia mencontohkan bahwa kombinasi prosesor Intel Core i9-12900K dan kartu grafis GeForce RTX 3080 kini sanggup menjalankan beberapa judul game esport di lebih dari 360 fps pada resolusi 1440p secara konsisten.

27 inci dengan resolusi 1440p, serta refresh rate hingga 360 Hz, itulah spesifikasi yang Nvidia harapkan bisa menjadi standar baru untuk monitor esport ke depannya. Sepintas ini mungkin terdengar seperti trik murahan yang Nvidia galakkan untuk membujuk konsumen agar mereka mau membeli kartu grafis yang lebih high-end, akan tetapi Nvidia mengklaim ada manfaat dari sisi kompetitif yang bisa didapat oleh pengguna.

Berdasarkan riset internalnya, Nvidia bilang monitor 27 inci 1440p dapat membantu meningkatkan akurasi bidikan hingga 3% dibanding jika menggunakan monitor 24 inci 1080p, sebab target yang pengguna lihat lebih besar sekaligus lebih detail. 3% mungkin kedengarannya sepele bagi sebagian besar orang, tapi Nvidia percaya ini bisa berdampak besar buat para gamer kompetitif.

Selain resolusi, kekayaan warna juga menjadi faktor yang tak kalah penting dalam konteks gaming kompetitif. Itulah mengapa monitor-monitor esport baru ini juga akan mengemas fitur bernama Esports Vibrance, yang dapat diaktifkan kapan saja untuk meningkatkan intensitas warna secara optimal.

Fitur Reflex Analyzer kini juga bisa dikonfigurasikan secara otomatis pada monitor-monitor esport baru ini. Jadi cukup dengan menyambungkan mouse yang kompatibel ke monitor dan menekan tombol Alt + R, maka pengguna dapat langsung memonitor latensi sistem secara real-time.

Yang mungkin jadi pertanyaan adalah, setelah terbiasa menggunakan monitor 1080p selama bertahun-tahun, bisakah pengguna beradaptasi dengan ukuran dan resolusi baru ini? Untuk mengatasinya, Nvidia punya siasat dalam bentuk fitur Dual-Format. Saat fitur ini diaktifkan, tampilan layar otomatis mengecil menjadi 25 inci (jadi seperti punya bezel yang amat tebal), dan resolusinya pun turun menjadi 1080p. Jadi kalau memang masih kesulitan beradaptasi, pengguna tidak perlu repot mengganti monitor.

Tanpa perlu menunggu lama, sejauh ini sudah ada empat produsen monitor yang berpartisipasi untuk mewujudkan visi baru Nvidia ini. Mereka adalah Asus, AOC, MSI, dan ViewSonic. Tiga di antaranya bahkan turut mengadopsi teknologi Mini-LED yang menjanjikan tingkat kontras yang lebih superior.

Kapan kita bisa membeli monitor-monitor esport baru ini? Nvidia cuma bilang dalam waktu dekat, dan sejauh ini baru ViewSonic saja yang mengumumkan bahwa monitornya akan meluncur pada kuartal ketiga tahun 2022 ini. Harga jualnya pun masih belum diketahui, namun saya menduga pasti lebih mahal dari Rp14,5 juta (harga monitor 24 inci 1080p 360 Hz bikinan Asus).

Sumber: Nvidia via Engadget.

Jelang Akhir Tahun, Sausage Man Championship Akan Digelar dengan Prize Pool $50.000

Sausage Man memang jauh dari kata serius dan lebih terkesan konyol ketimbang game lain di genre-nya, tapi itu bukan berarti ia tidak punya peluang untuk ikut meramaikan kancah mobile esport. Menjelang akhir tahun 2021 ini, XD selaku pengembangnya bakal menggelar turnamen bertajuk Sausage Man Championship.

Turnamen ini merupakan kelanjutan dari All Star Royale yang berlangsung di bulan Oktober ini. Bedanya, kalau All Star Royale hanya bisa diikuti oleh kalangan streamer, Sausage Man Championship terbuka untuk umum. Dalam event berskala besar ini, tim-tim dari Singapura, Malaysia, Indonesia, Filipina, dan Thailand bakal bertarung untuk memperebutkan total hadiah uang tunai sebesar $50.000.

Sausage Man Championship akan dibuka dengan Regional Tournament pada tanggal 8 November 2021 sebagai ajang kualifikasi para tim dari tiap-tiap negara. Dalam kualifikasi regional ini, ada prize pool sebesar $3.500 yang akan dibagi untuk empat tim pemenang (juara 1-4) dari masing-masing negara (Singapura/Malaysia, Indonesia, Filipina, dan Thailand).

Setelahnya, empat tim juara dari tiap-tiap negara tersebut (total 16 tim) akan bersiap untuk bertanding di babak Championship Tournament, yang bakal digelar selama dua hari mulai 17 Desember 2021. Total prize pool yang diperebutkan mencapai $36.000, dan juara pertamanya berhak membawa pulang $18.000 sendiri, sekaligus dikukuhkan sebagai Sausage Man Champion yang pertama dalam sejarah.

Buat yang tertarik mengikuti turnamen ini, Anda bisa langsung mendaftarkan tim Anda melalui tautan ini, paling lambat sampai 5 November 2021. Peraturan dan regulasi lengkap Sausage Man Championship 2021 juga dapat dibaca di sini.

Sejak diluncurkan secara resmi pada 29 Juni 2021, Sausage Man terbilang cukup berhasil memadukan gaya permainan battle royale yang familier dengan berbagai macam hal nyentrik. Sausage Man telah menarik lebih dari 20 juta pemain sejauh ini, dan tagar #SausageMan di TikTok juga sudah meraup 8,7 miliar view.

Pada tanggal 28 Oktober nanti, Sausage Man akan kedatangan update baru bertemakan Amarah Dewa Dewi yang akan menyajikan banyak Kartu ID Legenda baru, lengkap beserta mode game anyar seperti Hide & Seek, Sniper Showdown, dan masih banyak lagi.

Sony Patenkan Platform Turnamen Online Terintegrasi untuk PlayStation 5

Selain fokus pada game eksklusif dan memenuhi permintaan konsol PlayStation 5-nya di pasaran, Sony ternyata juga menaruh perhatian terhadap esports. Hal ini sejalan dengan akuisisi Sony atas EVO di bulan Maret tahun ini.

Namun lewat paten baru yang dipublikasikan minggu lalu, Sony kelihatannya ingin lebih seriues ke esport untuk ke depannya. Dalam paten yang diberi nama “Online Tournament Integration” tersebut Sony mengusulkan sebuah sistem turnamen online baru yang akan terintegrasi melalui PlayStation Network.

Nantinya para pemain, pengembang, atau bahkan penyelenggara pihak ketiga dapat mengadakan turnamenya sendiri. Namun setiap pihak tadi memiliki kapasitas yang berbeda-beda dalam menyelenggarakan skala turnamennya.

Image credit: United States Patent and Trademark Office

Pada tingkatan paling dasarnya, pemain dapat membuat turnamen kecil untuk teman-teman ataupun keluarga mereka. Namun pada tingkatan tertinggi, para penyelenggara event dapat mengadakan turnamen dengan skala besar dengan peraturan mereka sendiri.

Sistem ini juga akan menyediakan beragam pengaturan untuk manajemen tim, pelacakan event, menentukan parameter turnamen, social tools, percakapan instan, dan juga fitur untuk menelusuri arsip dari event esports.

Parameter turnamen disebut sebagai fitur yang akan paling berguna bagi para penyelenggara karena Sony mengklaim bahwa turnamen gaming yang paling sukses adalah ketika para peserta yang ikut berada di level kemampuan yang sama.

Fitur parameter yang disediakan nantinya dapat digunakan untuk memberikan persyaratan spesifik bagi para peserta yang ingin mengikuti turnamen yang diadakan. Para penyelenggara dapat mensortir para peserta lewat data yang ditarik dari profil pemain mulai dari statistik menang-kalah, durasi total bermain, jumlah kill atau poin, dll.

Image credit: Sony PlayStation

Bahkan para penonton yang nantinya tengah melihat sebuah pertandingan dan tertarik dengan salah satu pemain atau tim dapat mengeksplorasi lebih dalam informasi tentang turnamen-turnamen lain yang diikuti oleh pemain atau tim tersebut.

Semua aktivitas baik dari penyelenggara maupun para pemain yang mengikuti nantinya akan di-update secara real-time melalui PlayStation Network. Begitu juga dengan gameplay yang telah dilaksanakan sebelumnya, yang pada akhirnya akan di-update ke profil pemain masing-masing.

Sistem ini tentunya akan mempermudah bagi semua pihak yang akan menyelenggarakan turnamen esport dengan platform PlayStation 5 nantinya. Meskipun akhirnya semua fitur dan statistik tersebut akan bersifat eksklusif untuk para pemain PS5 saja.

Logitech Luncurkan Program Pelatihan Esport Bertajuk Playmaster

Meski sudah berkecimpung cukup lama di industri esport, Logitech rupanya masih ingin membentangkan sayapnya lebih lebar lagi. Baru-baru ini, mereka meluncurkan Playmaster, sebuah program pelatihan esport yang dirancang untuk membantu pemain menilai sekaligus meningkatkan kemampuannya di beberapa game kompetitif.

Di awal peluncuran dan fase beta Playmaster, game yang didukung sejauh ini baru CS:GO. Logitech cukup yakin mereka yang mengikuti program ini bisa meningkatkan teknik tracking, perceiving, spraying, peeking, maupun flicking mereka dalam game.

Keyakinan mereka didasari oleh riset selama empat tahun yang mereka lakukan bersama sejumlah pemain kelas dunia dan beberapa universitas ternama, termasuk halnya Lero Esports Science Research Lab di University of Limerick. Kurikulum yang mereka siapkan ditujukan untuk mengidentifikasi komponen-komponen penting yang pengaruhnya paling signifikan terhadap gameplay.

Bagaimana cara kerja Playmaster? Pertama-tama, pemain akan mengikuti kuis berdurasi sekitar 30 menit untuk memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam bermain, serta membandingkan performanya dengan rata-rata yang dicatatkan para pengguna lain, atau malah dengan pemain-pemain terbaik di kancah internasional.

Sesudahnya, Playmaster akan menyuguhkan kurikulum yang spesifik dan benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pemain. Kalau memang kekurangan terbesar pemain adalah terkait mendeteksi musuh atau memanajemen recoil, maka materi pelatihannya akan lebih banyak difokuskan pada area tersebut.

Logitech Playmaster

Selama mengikuti program, kita tentu bisa memonitor progres masing-masing secara cukup merinci. Logitech percaya Playmaster bisa memberikan dampak positif terhadap pemain dari segala tingkatan, baik yang masih masuk kategori amatir maupun yang sudah berkarier secara profesional.

Playmaster saat ini sudah bisa diakses secara gratis dengan mendaftarkan akun di situsnya. Logitech belum bilang kapan program untuk game lainnya bakal tersedia, tapi kalau boleh menebak, kemungkinan program berikutnya ditujukan buat para pemain Dota 2 atau League of Legends.

Sejauh ini juga belum ada indikasi apakah ke depannya Logitech bakal memonetisasikan Playmaster. Bisa jadi nantinya Playmaster bakal dijadikan layanan berlangganan seperti GamerzClass, tapi mungkin sekarang masih terlalu dini untuk itu.

Kalaupun Anda tidak berminat mengikuti program pelatihannya sampai habis, tidak ada salahnya mencoba Playmaster hanya untuk melihat sejauh apa skill bermain CS:GO Anda jika dibandingkan dengan pemain-pemain lain di luar sana.

Sumber: Logitech.

Selama Fase Beta, Valorant Dimainkan Hampir 3 Juta Pemain Setiap Harinya

Valorant resmi meluncur hari ini. Setelah lebih dari satu dekade, Riot Games akhirnya punya game yang bukan berasal dari lore League of Legends. Valorant tentunya juga lebih berbobot ketimbang Teamfight Tactics yang ber-genre auto chess maupun Legends of Runeterra yang merupakan digital collectible card game (CCG).

Penggemar game first-person shooter (FPS) kompetitif tentunya juga lebih banyak daripada auto chess maupun CCG, dan ini bisa kita lihat dari data seputar fase closed beta Valorant.

Riot mengklaim bahwa kalau dirata-rata, ada hampir tiga juta orang yang memainkan Valorant setiap harinya selama fase beta. Sebagai perbandingan, CS:GO pada bulan Maret lalu sempat memecahkan rekor 1 juta concurrent player. Memang tidak apple-to-apple mengingat rekor CS:GO itu adalah untuk jumlah pemain yang online di saat bersamaan, tapi setidaknya kita punya gambaran sebesar apa hype Valorant.

Tidak kalah mengesankan adalah total durasi yang dihabiskan para penonton Valorant di Twitch. Tercatat bahwa dalam kurun waktu kurang dari dua bulan (7 April – 28 Mei), 470 juta jam habis terpakai untuk menonton sesi permainan Valorant. Pernah dalam satu hari, 1,7 juta orang menonton streaming Valorant secara bersamaan.

Dengan dirilisnya Valorant secara resmi, kita tidak perlu terkejut seandainya jumlah pemain hariannya terus bertambah banyak lagi. Demi meramaikan peluncurannya, Riot juga telah menambahkan seorang Agent baru bernama Reyna, map baru bernama Ascent, dan mode permainan baru bertajuk Spike Rush.

Sumber: PC Gamer.

Popdog Adalah Portal Agregrasi untuk Konten Live Streaming dari Twitch, Mixer dan YouTube

Awalnya cuma ada Twitch, tapi seperti yang kita tahu sekarang, Twitch harus berbagi pangsa pasar dengan yang lain. Guna melawan dominasi Twitch, kompetitornya tidak segan ‘menculik’ bintang-bintangnya.

Sebagai penonton, tidak ada untungnya kita loyal terhadap salah satu platform live streaming. Kita tidak dijanjikan kontrak senilai jutaan dolar seperti streamerstreamer idola kita, dan kemungkinan besar streamerstreamer idola kita tersebut juga tidak berkumpul di satu platform yang sama.

Contoh yang paling gampang: saya mengidolakan Tyler “Ninja” Blevins, tapi di saat yang sama saya juga tidak mau melewatkan sesi live stream Pokimane. Itu berarti saya tak bisa nongkrong di Mixer saja, melainkan juga di Twitch mengingat Pokimane masih bertahan di sana.

Popdog

Solusinya? Kita butuh portal agregrasi; sebuah situs yang mengumpulkan semua konten live stream maupun konten gaming lainnya dalam satu wadah yang mudah dinavigasikan. Kabar baiknya, portal serupa sudah tersedia sekarang. Namanya Popdog, dan ia baru saja meluncur dengan status beta.

Popdog sejauh ini sudah bisa menampilkan beraneka ragam konten dari Twitch dan Mixer (YouTube Gaming dikabarkan bakal segera menyusul). Popdog menyajikan konten berdasarkan jenis permainan atau berdasarkan streamer, tidak peduli di platform apa mereka menyiarkannya. Mereka bahkan juga punya segmen khusus untuk pertandingan esport.

Popdog

Saat mengklik suatu live stream, videonya akan langsung ditampilkan di situs Popdog sendiri secara embed, demikian pula kolom live chat-nya, sebab Popdog memang terhubung langsung ke sumbernya (Twitch atau Mixer). Penonton bahkan bisa login menggunakan akun Twitch sekaligus Mixer-nya, sehingga Popdog bisa menyuguhkan rekomendasi konten berdasarkan selera masing-masing penonton.

Popdog didirikan oleh sosok yang sudah sangat berpengalaman di industri esport, yakni Alexander Garfield, mantan karyawan Twitch sekaligus pendiri GoodGame, perusahaan yang menaungi tim Evil Geniuses dan Alliance.

Sumber: VentureBeat.

PUBG Mobile

PUBG Mobile Dapatkan Update Peta Baru “Sanhok” dan Sistem Anti Cheat

Menempatkan genre battle royale di perangkat mobile terbukti adalah ide brilian. Ini bisa dilihat dari jumlah pengguna PUBG Mobile yang kian hari masih kian meningkat. Kabar terbaru, Tencent melaporkan bahwa game berjudul lengkap Playerunknown’s Battlegrounds Mobile itu telah menembus angka 20 juta pengguna aktif harian. Itu belum termasuk pemain dari Jepang, Korea, dan Tiongkok.

Sepanjang Season 2 yang berjalan dari bulan Mei – Agustus 2018, Tencent mencatat lebih dari 130 juta orang dari 200 negara berbeda telah ikut bermain. Kini Tencent tengah menjalankan PUBG Mobile Season 3 yang membawa berbagai perubahan penting. Tiga di antaranya adalah Royale Pass baru, arena pertandingan baru, dan fitur anti cheat.

PUBG Mobile | Season 3 Royale Pass

Royale Pass adalah fitur dalam PUBG Mobile yang memungkinkan pemainnya mendapatkan barang-barang kosmetik dengan cara meningkatkan level. Semua pengguna bisa memanfaatkan Royale Pass tanpa membayar, tapi bila membayar upgrade ke Elite Royale Pass maka keuntungan yang didapat pun jauh lebih banyak. Kurang lebih mirip dengan fitur Battle Pass di Fortnite, atau Xeniel’s Codex yang muncul di Arena of Valor baru-baru ini.

Royale Pass untuk PUBG Mobile Season 3 sudah meluncur mulai akhir Agustus. Sementara update versi 0.8.0 yang baru saja dirilis menghadirkan arena baru bernama Sanhok. Sanhok adalah peta bertema pulau tropis yang memiliki ukuran relatif kecil dibanding peta PUBG Mobile lainnya. Karena sempit, aksi di Sanhok dijamin akan lebih rusuh dan menegangkan.

Luas arena Sanhok hanya 4×4 kilometer, alias 1/4 kali ukuran peta lain yang umumnya 8×8 kilometer. Sanhok juga menyajikan beberapa kendaraan dan senjata baru, seperti Flare Gun, QBZ (automatic rifle), Muscle Car (mobil 4 kursi), dan Bulletproof UAZ (jip anti peluru). Di PUBG versi PC sudah ada sejak bulan Juni lalu, jadi bila Anda juga memainkan versi PC pasti peta ini tak asing lagi.

Satu fitur yang cukup penting lagi adalah fitur anti cheat. PUBG Mobile kini bisa mendeteksi aplikasi cheat dengan lebih akurat. Tombol Report juga ditambahkan di Spectator Mode dan layar hasil pertandingan. Artinya pengguna yang sedang tidak ikut bermain pun bisa ikut melaporkan pemain yang dicurigai curang.

PUBG Mobile | Sanhok

PUBG Mobile versi 0.8.0 kini telah tersedia di Google Play Store maupun Apple App Store. Sudahkah Anda mencobanya?

Sumber: Gadget360, newtalk.tw

Grimstroke

Mengenal Hero Terbaru Dota 2, Grimstroke si Pengikat Takdir

Turnamen Dota 2 The International 2018 telah berakhir pada tanggal 25 Agustus lalu. Tim OG yang keluar sebagai juara, pulang dengan membawa hadiah uang sebesar US$11,2 juta. Total hadiah turnamen ini sendiri mencapai lebih dari US$25 juta dan merupakan prize pool turnamen Dota 2 terbesar sepanjang sejarah.

Selain sebagai ajang kompetisi, The International juga merupakan momen bagi Valve untuk merilis hero baru yang pastinya akan membuat nuansa permainan Dota 2 kembali segar. Hero terbaru itu bernama Grimstroke, dan kini sudah bisa kamu mainkan. Siapa sebenarnya Grimstroke, dan seperti apa gaya permainannya? Ayo kita kupas bersama!

Pembawa tragedi klan Ashkavor

Bila Anda familier dengan cerita-cerita rakyat Jepang, Anda pasti akan langsung sadar bahwa desain hero Grimstroke terinspirasi dari mitologi negeri sakura tersebut. Dikisahkan bahwa Grimstroke dulunya adalah seorang pemuda yang berlatih sihir untuk melindungi rakyat Ashkavor. Namun saat melakukan ritual penting, sebuah bencana terjadi.

Dota 2 | Grimstroke 1
Perhatikan baik-baik lima jenis role milik Grimstroke

Grimstroke rupanya melanggar perintah dari guru-gurunya. Demi mendapatkan kekuatan yang dahsyat, Grimstroke mencampurkan tinta sihir dalam ritual dengan suatu ramuan penguat. Akibatnya, sihir yang muncul dalam diri Grimstroke menjadi jahat. Bukannya melindungi, sihir itu justru menelan nyawa seluruh rakyat Ashkavor. Klan Ashkavor musnah, jiwa mereka kini terperangkap dalam tinta yang menjadi media sihir milik Grimstroke.

Penampakan Grimstroke yang berwajah merah, bertanduk dua, dan membawa tongkat pemukul adalah adaptasi legenda makhluk gaib Jepang bernama Oni. Oni merupakan raksasa pemakan manusia, sekaligus juga penghukum manusia atas dosa-dosa mereka di neraka. Konsep desain ini juga mirip dengan tokoh Ink Demon Agura yang pernah muncul dalam game PS Vita berjudul Sumioni: Demon Arts.

Mengikat musuh dan menghancurkannya

Grimstroke adalah hero ranged dengan gaya permainan yang fokus pada dua hal: nuke dan disable. Artinya, hero ini cocok menempati posisi support ataupun mid. Kemampuannya memperlambat musuh, melakukan stun di jangkauan area, serta melipatgandakan damage hero teman membuat Grimstroke sangat menakutkan di tengah war.

Grimstroke memiliki empat skill, antara lain:

  • Stroke of Fate. Grimstroke mencipratkan tinta ke area berbentuk garis lurus di depannya. Musuh yang terkena akan menerima damage dan pengurangan movement speed.
  • Phantom’s Embrace. Grimstroke mengirim arwah yang menempel ke satu hero musuh untuk memberi damage dan efek silence. Mirip kemampuan The Swarm milik Weaver, arwah ini bisa dibunuh untuk menghilangkan efeknya.
  • Ink Swell. Grimstroke melumuri dirinya atau unit teman dengan tinta. Selama berlumuran tinta, unit ini mendapat bonus movement speed dan kebal terhadap serangan, namun tidak bisa menggunakan skill. Setelah 3 detik, tinta tersebut meledak, memberi damage dan stun ke area di sekitarnya.
  • Soulbind. Kemampuan ultimate Grimstroke ini mengikat satu hero musuh ke hero lain di dekatnya. Selama terikat, kedua hero musuh mendapat pengurangan movement speed, dan bila ada hero yang terkena skill, hero pasangannya akan terkena skill yang sama.

Anda dapat mengintip demonstrasi kemampuan Grimstroke lewat video singkat di bawah. Kemampuan ‘setan’ ini tidak bisa diremehkan!

Strategi dan tips penggunaan Grimstroke

Grimstroke punya berbagai kemampuan yang sangat berbahaya, tapi butuh koordinasi tim agar bisa berfungsi maksimal. Ink Swell bersinergi sangat baik dengan hero-hero ganker atau initiator, terutama bila mereka memegang Blink Dagger. Dengan timing yang tepat, musuh bisa terkena stun selama 4 detik dan mati tanpa perlawanan.

Berkat Phantom’s Embrace, Grimstroke dapat merusak strategi tim lawan ketika war. Bila arwah gentayangan ini tidak ditangani, satu hero musuh tidak bisa berkontribusi maksimal selama 5 detik. Tim lawan harus memilih antara melanjutkan war tanpa bantuan skill 1 hero penting, atau mundur sebentar untuk menolong temannya.

Soulbind memiliki sinergi dahsyat dengan jurus-jurus ultimate lain. Bila di tim kawan ada hero seperti Bloodseeker, Doom, atau Lina, pastikan Anda fokus pada target yang sama saat war. Ditambah item pendukung seperti Aghanim’s Scepter atau Refresher Orb, Anda bisa melumpuhkan sebagian besar tim lawan dalam sekejap.

Dota 2 | Grimstroke 2
Contoh sinergi Grimstroke dengan Pugna

Kecuali jurus ultimate (Soulbind), semua skill Grimstroke memiliki cooldown yang cukup singkat. Gunakan jurus-jurus tersebut semaksimal mungkin, tapi hati-hati jangan sampai kehabisan mana di saat penting.

Grimstroke sangat bergantung pada skill. Hati-hatilah terhadap item yang bisa melindungi hero lawan dari magic, seperti Black King Bar, Linken’s Sphere, dan Lotus Orb. Bila hero lawan memiliki kemampuan silence, Grimstroke juga akan kerepotan. Anti-Mage, Riki, Rubick, dan Silencer adalah beberapa hero yang sangat berbahaya bagi Grimstroke.

Grimstroke cocok bagi Anda yang suka melakukan kerja sama tim, memantau gerakan lawan, dan menyusun strategi di medan pertarungan.

Selain Grimstroke, Valve juga mengumumkan satu hero baru lagi bernama Mars. Sayangnya belum ada info mendetail tentangnya, dan perilisannya pun baru sekitar akhir tahun ini. Satu hal yang jelas, keberadaan Grimstroke dan Mars adalah alasan untuk mulai rajin main Dota 2 lagi!

Rekap Pertandingan Tokopedia Battle of Friday Week 2

Sesuai jadwal yang telah diumumkan oleh Indonesia Esports Premier League, event kedua Tokopedia Battle of Friday digelar tepat di hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke-73, tanggal 17 Agustus 2018. Sesi Matchday 2 (panitia juga menggunakan istilah ‘Week 2’) dilangsungkan di iCafe ‘Nvidia Certified’ High Ground yang berlokasi di Pantai Indah Kapuk.

Jika Anda tidak sempat untuk berkunjung langsung ke lokasi acara, tiap-tiap pertandingan TBoF ditayangkan langsung di platform video stream Cube TV, lalu rekamannya bisa disimak di channel resmi IESPL di YouTube. Namun jika Anda tak sempat buat melakukan keduanya, saya sudah menyiapkan rangkuman dari Matchday 2 Tokopedia Battle of Friday serta mencantumkan ranking sementara dari masing-masing tim yang perpartisipasi di sana.

 

Mobile Legends

  • Evos Esports: 3 vs. Recca Esports: 1
  • NXL: 0 vs. Alter Ego: 3
  • Juggernaut: 3 vs. PG.Barracx: 0
  • RRQ: 3 vs. Capcorn: 1
  • Boom ID: 3 vs. The Prime: 0
  • Bigetron vs. XCN (diubah ke lain waktu)

 

Point Blank

  • Boom ID: 0 vs. RRQ: 2
  • Alter Ego vs. XCN (dipindahkan ke lain waktu)
  • Bigetron: 0 vs. The Prime: 2
  • Capcorn: 2 vs. Recca Esports: 0
  • Evos Esports: 0 vs. PG.Barracx: 2
  • Juggernaut: 1 vs. NXL: 1

 

Di bawah ini adalah peringkat sementara ke-12 tim eSport lokal berdasarkan poin yang mereka peroleh:

Mobile Legends

  1. Alter Ego – 6 poin
  2. Juggernaut – 6 poin
  3. RRQ – 4 poin
  4. Boom ID – 3 poin
  5. EVOS – 3 poin
  6. PC.Barracx – 3 poin
  7. XCN – 3 poin
  8. NXL – 1 poin
  9. Bigetron – 0 poin
  10. Capcorn – 0 poin
  11. Recca – 0 poin
  12. The Prime – 0 poin

Point Blank

  1. Capcorn – 6 poin
  2. PG.Barracx – 6 poin
  3. RRQ – 6 poin
  4. Juggernaut – 4 poin
  5. Alter Ego – 3 poin
  6. The Prime – 3 poin
  7. Boom ID – 1 poin
  8. NXL – 1 poin
  9. XCN – 1 poin
  10. Bigetron – 0 poin
  11. EVOS – 0 poin
  12. Recca – 0 poin

 

Jika agenda IESPL berjalan sesuai rencana, sesi Matchday (atau Week) ketiga akan kembali digelar di High Grounds PIK pada tanggal 24 Agustus 2018. Namun saat artikel ini ditulis, saya belum bisa menemukan waktu spesifik dimulainya pertandingan ‘Week 3’ di situs IESPL.id. Lalu berdasarkan posting-an Instagram milik Indonesia Esports Premier League, saya juga belum melihat hasil serta ranking dari pertandingan Counter-Strike: Global Offensive dan Dota 2…