Tag Archives: esports fifa

Barcelona tak Mau Ikut Dalam Game Esports Bertema Kekerasan

FIFA eWorld Cup 2019 ditonton sebanyak 47 juta kali. Hal ini dianggap sebagai bukti dari potensi dari esports FIFA di dunia. Memang, kebanyakan game esports yang populer adalah game dengan genre FPS atau MOBA. Namun, tampaknya, esports sepak bola juga akan semakin populer. Karena itu, tidak heran jika semakin banyak klub dan pemain sepak bola yang tertarik untuk membentuk tim esports atau bekerja sama dengan organisasi esports yang telah ada, seperti Arsenal atau Juventus. Barcelona menjadi salah satu klub sepak bola yang juga ikut aktif di esports.

Klub Spanyol itu pertama kali memasuki ranah esports pada 2018 dengan berlaga dalam game Pro Evolution Soccer (PES) buatan Konami. Tak berhenti sampai di situ, mereka kemudian ikut turun dalam turnamen Rocket League pada April 2019. Ini memunculkan pertanyaan apakah Barcelona tertarik untuk melakukan ekspansi besar-besaran ke esports. Untuk menjawab pertanyaan ini, President Barcelona, Josep Maria Bartomeu berkata bahwa Barcelona tidak akan ikut serta dalam esports yang menampilkan kekerasan. Alasannya karena kekerasan tidak sesuai dengan reputasi klub.

President Barcelona, Bartomeu. | Sumber: AsianAge
President Barcelona, Joseph Maria Bartomeu. | Sumber: AFP via AsianAge

“Kami punya beberapa tim esports di Asia yang bertanding membawa nama Barcelona,” kata Bartomeu pada Radio Marca, dikutip dari Sports Pro. “Tapi, kami tidak sepenuhnya masuk ke esports karena kami tidak ingin berpartisipasi dalam game yang menampilkan kekerasan, yang merupakan 80 persen dari esports.” Dalam waktu beberapa bulan ke depan, Barcelona berencana untuk bekerja sama dengan tim esports di Tiongkok. Mereka tampaknya lebih memilih untuk bekerja sama dengan tim yang sudah memiliki reputasi daripada harus membangun tim dari nol.

Terkait game bertema kekerasan yang disebutkan Bartomeu, dia tidak menyebutkan judul game tertentu. Namun, game FPS seperti Counter-Strike: Global Offensive dan Call of Duty, keduanya jelas memiliki gameplay yang penuh dengan kekerasan. Padahal, keduanya masuk dalam daftar 15 game esports yang memberikan dampak paling besar pada ekosistem. Meskipun begitu, menurut laporan Palco23, game seperti League of Legends atau Fortnite masih dianggap sebagai game strategi. Sehingga Barcelona tak keberatan untuk mendukung tim yang bermain di kedua game itu.

FIFA eWorld Cup 2019 - MoAuba

Liga Italia Serie A Bakal Adakan Turnamen Esports FIFA 20

Liga sepak bola Italia, Serie A hendak masuk ke ranah esports. CEO Luigi De Siervo mengumumkan bahwa mereka akan mengadakan turnamen esports FIFA 20. Turnamen online tersebut akan mengadu sekitar 4.000 pemain PlayStation 4 yang telah berumur setidaknya 16 tahun. Pendaftaran untuk turnamen tersebut telah dibuka dan tampaknya cukup diminati.

Turnamen yang dinamai eSerie A TIM ini akan memulai babak kualifikasi pada 10 dan 11 Februari 2020. Setelah babak kualifikasi, para peserta akan bertanding dalam group stage, kemudian mereka akan bermain dalam babak playoff sebelum berlaga dalam babak final yang akan disiarkan pada Mei. Selain itu, juga akan digelar acara khusus untuk menobatkan pemenang pertama dari eSerie A TIM.

“Saya bangga bisa menyelenggarakan eSerie A TIM,” kata De Siervo pada Sky Italia dalan konferensi pers, seperti dikutip dari Forbes. “Esports adalah fenomena yang terus berkembang dan merupakan salah satu bagian penting dari bisnis kami di olahraga. Kami memiliki kesempatan untuk ikut serta dalam komunitas yang luas dan beragam, yang memungkinkan kami untuk mendekatkan diri dengan generasi muda. Semua fans kini bisa ikut serta dalam turnamen esports dan pemain terbaik akan bisa mewakili tim favorit mereka.”

Di tengah popularitas esports yang terus meroket, semakin banyak pihak di luar esports yang tertarik untuk masuk. Tahun lalu, FIFA eWorld Cup ditonton sebanyak 47 juta kali. Ini menunjukkan potensi akan scene esports FIFA. Sebelum ini, ada sejumlah klub dan pemain sepak bola yang masuk ke dunia esports. Misalnya, Arsenal dan Gareth Bale yang membuat tim esports. Ada juga klub sepak bola yang memilih untuk bekerja sama dengan organisasi esports besar, seperti Juventus yang memilih Astralis.

Inter Milan juga dikabarkan tertarik untuk masuk ke dunia esports. Menurut laporan situs esports Italia esportsmag, klub asal Italia tersebut akan bekerja sama dengan tim Qlash untuk mewakili mereka dalam turnamen FIFA 20 dan PES 20. Daily Esports menyebutkan, saat ini, Inter Milan memang belum mengonfirmasi kebenaran berita tersebut. Namun, tidak aneh jika mereka memutuskan untuk turut serta dalam esports. Tim Italia lain, Atalanta juga baru saja mengumumkan rencana mereka untuk membuat akademi esports, yang bertujuan untuk mencari pemain terbaik.

Keputusan liga dan klub sepak bola Italia untuk ikut serta dalam esports, industri yang dipenuhi dengan generasi muda, menunjukkan keinginan mereka untuk mengikuti tren yang muncul di kalangan anak-anak muda.

Sumber header: FIFA

Gareth Bale Buat Ellevens Esports untuk Berlaga di FIFA

Pemain sayap Real Madrid, Garet Bale baru saja mengumumkan peluncuran organisasi esports baru miliknya, Ellevens Esports. Untuk mendirikan organisasi tersebut, Bale bekerja sama dengan 38 Entertainment Group, yang didirikan oleh penguasaha Jonathan Kark dan mantan pesepak bola Larry Cohen. Elleven Esports akan bertanding di FIFA eClub World Cup, yang akan diadakan pada bulan ini di Milan, Italia. Tim FIFA tersebut memiliki pemain asal Brasil dan juga Wales.

“Di lapangan, tujuan saya adalah untuk menang. Bagi Ellevens Esports, keinginan untuk menang juga sangat penting,” kata Bale, seperti dikutip dari BBC. “Ada kesamaan antara sepak bola dan esports, yaitu untuk menjadi pemain terbaik, diperlukan pengorbanan dan dedikasi.”

Bale lalu menjelaskan bahwa dia juga akan mencari para gamer berbakat untuk bermain di organisasi esports miliknya. Selain FIFA, Ellevens akan mencari pemain untuk bertanding di game esports lain, yaitu Counter-Strike: Global Offensive, Fortnite, dan Rocket League. Nantinya, mereka akan mengadakan talent hunt untuk mencari pemain berbakat yang bisa menandatangani kontrak untuk bermain di Ellevens.

Gareth Bale bersama pemain Ellevens Esports. | Sumber: Esports Insider
Gareth Bale bersama pemain Ellevens Esports. | Sumber: Esports Insider

“Kami melihat, esports adalah fenomena internasional yang berpotensi tumbuh pesat. Kami secara aktif menanamkan modal di bisnis lain dalam ekosistem esports,” kata Kark, menurut laporan Esports InsiderGame memang tak lagi menjadi hobi bagi segelintir orang. Menurut laporan terbaru, di dunia, jumlah gamer telah mencapai 3,5 miliar orang. Selain itu, semakin banyak orang yang tertarik untuk menonton permainan orang lain. Inilah yang membuat esports dan streamer konten game menjadi semakin populer.

Bale bukanlah atlet olahraga pertama yang memutuskan untuk masuk ke dunia esports. Pada Januari 2020, atlet american football memutuskan untuk banting setir menjadi pemain FIFA profesional. Selain itu, juga ada beberapa klub sepak bola yang membuat tim esports, seperti Arsenal atau bekerja sama dengan organisasi esports ternama, seperti yang dilakukan oleh Manchester City dengan FaZe Clan atau Juventus dengan Astralis. Selain atlet dan klub olahraga, juga ada konglomerat yang memutuskan untuk berbisnis di esports, seperti Co-founder Alibaba, Joe Tsai dan Aquilini dari Kanada.

Mantan Atlet American Football Jay Ajayi Jadi Pemain FIFA Profesional

Jay Ajayi menjadi pemain american football pertama yang memutuskan untuk menjadi atlet esports. Dia memulai karirnya sebagai atlet american football bersama Miami Dolphins pada 2016. Pada 2017, dia mulai dipindahkan ke Philadelphia Eagles. Satu tahun setelah itu, dia membantu Eagles untuk memenangkan Super Bowl pertama mereka. Sayangnya, pada tahun lalu, Eagles memutuskan untuk melepas Ajayi setelah dia bermain dalam tiga pertandingan. Daripada mencari tim american football baru, Ajayi memutuskan untuk banting setir dan menjadi atlet esports.

Ajayi akan mewakili Philadelphia Unions dalam eMLS Cup, kompetisi esports FIFA di Amerika Utara. Dalam turnamen tersebut, akan ada 25 pemain FIFA 20 terbaik yang akan saling bertanding mewakili organisasi esports untuk memperebutkan hadiah sebesar US$7.500. Ajayi mengatakan, dia telah mempertimbangkan opsinya dengan matang sebelum memutuskan untuk bergabung dengan Philadelphia Unions. Salah satu alasannya untuk menjadi atlet esports adalah karena dia ingin tetap mewakili Philadelphia.

“Philadelphia akan selalu memiliki tempat khusus di hati saya… Saya beruntung saya bisa mewakili kota ini dalam turnamen esports ke depan,” kata Ajayi pada Reuters. “Mewakili Philadelphia Union di eMLS menggabungkan dua minat saya di luar american football, yaitu sepak bola dan bermain game. Saya adalah seorang penantang, jadi saya akan memberikan usaha terbaik saya untuk Union di eMLS pada tahun ini.”

Meskipun pria berumur 26 tahun ini telah terbukti sukses sebagai atlet american football, tampaknya dia masih harus mengasah kemampuannya dalam bermain game. Pada Juni tahun lalu, dia bermain dengan streamer FIFA, Donovan ‘DhTekKz’ Hunt. Walau mereka tidak memainkan game FIFA terbaru, ketika itu, Ajayi dikalahkan 6-0 oleh Hunt. Namun, Philadelphia Union adalah tim yang sangat kuat. Tahun lalu, mereka mendominasi liga eMLS, memenangkan eMLS Cup 2019 serta eMLS League 2019 Series One dan Series Two.

Pertandingan perdana Ajayi akan diadakan di Philadelphia pada 10 Januari 2020. Mengingat dia tak memiliki rekam jejak sebagai pemain esports, menarik untuk melihat bagaimana dia akan beradaptasi.

Southampton FC Kini Punya Pemain Esports Tetap

Owen Venn menandatangani kontrak dengan Southampton FC, menjadikannya sebagai pemain esports pertama yang bekerja tetap untuk klub asal Inggris tersebut. Menggunakan alias SaintsVenny, pria berumur 22 tahun ini akan mewakili Southampton FC dalam dunia gaming profesional dengan bertanding di turnamen FIFA 20, termasuk 2019/20 ePremier League.

“Kami menyambut Venny sebagai pemain esports resmi kami dengan tangan terbuka,” kata Marketing Director Southampton FC, Luke Nicholson, seperti dikutip dari Esports News. “Sebagai klub, kami bangga dengan pencapaian kami di dunia digital, dan kami selalu berusaha untuk mendekatkan diri dengan fans dan audiens menggunakan cara baru yang menarik. Kami dapat melakukan itu dengan melibatkan diri dalam esports, area yang berkembang pesat dalam beberapa tahun belakangan.”

Owen Venn saat mewakili Southampton FC di ePremier League. | Sumber: Esports News
Owen Venn saat mewakili Southampton FC di ePremier League. | Sumber: Esports News

Setelah mendapatkan kontrak, Venn akan mendapatkan gaji bulanan dari Southampton FC. Selain itu, dia juga akan mendapatkan sejumlah dukungan lain untuk memastikan bahwa kondisinya tetap prima, baik dari segi mental maupun fisik, saat bertanding dalam turnamen esports. Salah satu dukungan yang didapatkan oleh Venn adalah akses ke psikolog olahraga serta ahli nutrisi dan fitness. Dengan begitu, diharapkan, Venn dapat merealisasikan potensinya sebagai pemain profesional.

Sebelum ini, Venn juga telah merepresentasikan Southampton dalam ePremier League pertama. Dalam turnamen tersebut, dia lolos ke babak semi-final dari PlayStation 4 bracket dan lolos babak kualifikasi untuk eChampions League. “Venny mewakili kami dengan sangat baik dalam ePremier League musim lalu, dan kami senang bisa menjalin kerja sama yang lebih erat dengannya sekarang,” kata Nicholson. “Kami senang untuk mendukungnya mencapai tujuannya sendiri dan kami tak sabar untuk melihat pencapaiannya bersama kami.”

Owen sendiri mengaku puas dengan kontrak yang dia dapatkan dengan Southampton FC. Dia berharap, kerja sama dengan klub sepak bola tersebut akan membantunya untuk mengembangkan karirnya dalam dunia gaming profesional. “Saya bangga untuk menjadi pemain esports FIFA Southampton FC pertama,” kata Venn. “Saya memiliki ambisi besar dan saya merasa, Southampton dapat memberikan dukungan yang saya perlukan untuk memajukan karir saya. Saya tak sabar untuk melihat pencapaian yang bisa kami dapatkan melalui kerja sama ini.”

Sumber header: Esports News

Jadi Sponsor FIFA 20 Global Series, Adidas Juga Buat Desain Bola Baru

Adidas akan menjadi sponsor dari FIFA 20 Global Series. Selain itu, mereka juga akan mendesain dari bola yang akan digunakan dalam game. Seorang pemain FIFA 20 bisa menggunakan bola tersebut dengan membeli in-game pack atau menonton FIFA 20 Global Series di akun Twitch yang terhubung dengan akun EA. Desain bola baru ini akan pertama kali digunakan pada FIFA Ultimate Team (FUT) Champions Cup yang diadakan pada 8 November.

“”Kerja sama terkait EA Sports FIFA adalah bagian penting untuk menjembatani budaya sepak bola dan budaya game FIFA,” kata FIFA Competitive Gaming Commissioner, Brent Koning, seperti dikutip dari The Esports Observer. “Keputusan Adidas untuk mendesain bola dari EA Sports FIFA 20 Global Series menunjukkan bagaimana franchise game telah berkembang dengan sangat pesat. Menjadi rekan dari perusahaan yang sangat dikenal di kalangan komunitas sepak bola — baik oleh pemain atau para fans — ini akan membuat pemain dan penonton menjadi semakin tertarik dengan EA Sports FIFA 20 Global Series.”

Sumber: The Esports Observer
Sumber: The Esports Observer

Sebelum menjadi sponsor FIFA 20 Global Series, Adidas juga menjadi sponsor dari FIFA 19 Global Series pada tahun lalu. Sementara EA mengumumkan FIFA 20 Global Series pada minggu lalu. FIFA 20 Global Series akan menawarkan total hadiah sebesar US$3 juta dan melibatkan lebih dari 20 liga sepak bola tradisional. Sepanjang FIFA 20 Global Series berlangsung, akan ada enam FUT Champions Cups, yang menggunakan format kualifikasi terbuka. Selain FUT Champions, FIFA eNations Cup dan FIFA eClub World Cup juga akan menjadi bagian dari FIFA 20 Global Series. FIFA eClub World Cup akan diadakan pada Februari dan pada akhir musim pada Juli 2020. Sementara FIFA eNations Cup akan diadakan Mei 2020.

“EA Sports FIFA 20 Global Series adalah kompetisi esports paling inklusif di dunia,” kata Koning, menurut laporan VentureBeat. “Semua orang bisa menjadi bintang. Mengingat kami telah bekerja sama dengan lebih dari 20 liga resmi, semua orang juga memiliki kesempatan lebih besar untuk menang.” Dia berharap, total durasi ditonton FIFA 20 Global Series akan bisa melebihi total durasi ditonton dari FIFA 19 Global Series, yang mencapai 800 juta menit.

Sementara itu, Todd Sitrin, Senior Vice President for Competitive Gaming, Electronic Arts mengatakan, mereka bangga karena scene esports mereka telah berlangsung selama tiga tahun. Dia juga merasa, skala turnamen kali ini telah menjadi semakin besar dari ketika pertama kali mengadakan turnamen esports. “Tahun ini, kami memperkirakan, akan ada pemain dari lebih dari 60 negara di dunia,” ujarnya. “Esports adalah prioritas bagi EA dan itulah kenapa kami terus menanamkan investasi di industri ini. Sekarang, kami telah berinvestasi di lima franchise game esports yang berbeda, dan FIFA adalah yang terbesar.”

PG.Barracx.Icanbutski Menjadi Juara IGL FIFA Offline Competition KAI Millennial Travel Fair

Berada di antara riuh rendah kompetisi Piala Presiden Esports dan ESL Clash of Nation, terselip gelaran IGL FIFA Offline Competition KAI Millenial Travel Fair pada akhir pekan kemarin. Dari gelaran kompetisi yang diselenggarakan selama 2 hari (30-31 Maret 2019), Muhammad “PG.Barracx.Icanbutski” Ikhsan akhirnya berhasil keluar sebagai pemenang.

Memperebutkan total hadiah sebesar Rp6.000.000, sebanyak 86 peserta bertarung sengit demi bisa merebut gelar juara. Selain Icanbutski yang menjadi juara, ada Fahmi sebagai peringkat 2, lalu Marvin Recca yang menjadi peringkat 3.

Kompetisi FIFA ini sendiri merupakan bagian dari gelaran KAI Millennial Travel Fair. Acara tersebut merupakan acara yang diselenggarakan oleh PT. KAI untuk memuaskan kebutuhan pecinta pelesir, khususnya kalangan anak muda.

Sumber: IGL Official Page
Sumber: IGL Official Page

Gelaran turnamen FIFA offline dalam KAI Millennial Travel Fair ini sendiri digarap oleh Indonesia Gaming League. Bagi Anda yang mungkin belum tahu, IGL adalah lembaga esports yang menghadirkan liga kasta utama FIFA 19 FUT tingkat nasional. Namun selain itu, IGL juga menjadi salah satu perpanjangan tangan komunitas FIFA.

Melihat itikad BUMN seperti PT.KAI untuk melirik esports FIFA, Ahmad Fadh selaku Ketua Indonesia FIFA Community pun turut berkomentar. “Jelas senang sekali, FIFA atau game sepakbola bisa dilirik oleh BUMN” jawab Fadh. “Apalagi kita juga tahu bahwa PT KAI kini memang sedang melirik esports sebagai target pasarnya”.

Memang sekarang esports bisa dibilang salah satu cara terbaik untuk menjangkau anak-anak muda. Hal ini mengingat fenomena gaming yang kini menyerebak, dan membuat gaming menjadi salah satu hobi yang umum di kalangan anak muda.

Untuk kerjasama lebih lanjut, Fadh mengatakan bahwa belum ada kepastian, namun kemungkinan akan ada event lanjutan. “Sekarang IGL sedang fokus dengan liganya dan nanti kita juga bakal mengurus event skala regional Asia Tenggara” Fadh menambahkan.

Babak final kompetisi tersebut mempertemukan PG.Barracx.Icanbutski dengan Fahmi, seorang pendatang baru di jagat kompetisi FIFA. Pertandingan berakhir dengan skor 2-2 yang dilanjutkan dengan extra time. Sayang extra time masih belum bisa menemukan konklusi pertarungan antara Ican dengan Fahmi Hussain. Pertandingan akhirnya dilanjut dengan penalty shootout yang dimenangkan oleh Ican.

“Passingnya sabar, terus dia build-up play-nya rapih. Lalu ditambah permainan defend Fahmi juga sangat kuat” Icanbutski bercerita kepada saya soal pertandingannya melawan Fahmi. Lebih lanjut soal kompetisi tersebut, Ican mengaku kegiatan ini sangat berarti bagi komunitas FIFA. “Apalagi kompetisinya free registrasi lalu hadiahnya besar. Melihat KAI berani menyelenggarakan event FIFA, saya optimis scene FIFA akan lebih berkembang lagi ke depannya.” Jawab Icanbutski.

Sumber: PG.Barracx Official Documentation - Edit Hybrid (Akbar Priono)
Sumber: PG.Barracx Official Documentation – Edit Hybrid (Akbar Priono)

Bicara soal target lanjutan, Icanbutski mengatakan bahwa IGL merupakan jadi kompetisi yang ia kejar berikutnya. “Next target saya IGL FIFA 19 FUT Competition yang punya totoal hadiah Rp250 juta. Semoga saya bisa perform bagus dan menjadi juara.” Ican menjawab, menutup obrolan singkat kami.

PG.Barracx.Icanbutski selaku juara kompetisi ini berhak menerima hadiah sebesar Rp3 Juta. Dilanjut dengan peringkat kedua yaitu, Fahmi Hussain, menerima hadiah sebesar Rp2 juta, dan Marvin Recca sebagai peringkat ketiga menerima hadiah sebesar Rp1 juta.

Selain dari kompetisi ini, kualifikasi online IGL FIFA 19 FUT sendiri masih berlanjut sampai 27 April 2019 mendatang. Saat ini kualifikasi sudah memasuki pekan ke-5 untuk mencari sisa 16 pemain FIFA terbaik se-Indonesia lainnya. Semoga dengan semakin banyaknya kompetisi, komunitas FIFA bisa semakin berkembang pesat di antara hingar-bingar esports MOBA dan Battle Royale.

Tiga Pemain Terbaik Indonesia Gaming League dari Fase Kedua Kualifikasi Online

Kualifikasi fase kedua Indonesia Gaming League (IGL) baru saja selesai pada Minggu, 17 Maret  2019, lalu. Kompetisi IGL ini merupakan liga esports yang mempertandingkan game FIFA 19 FUT (Versi online dari game FIFA 19). Liga ini merupakan kompetisi rutin FIFA 19 FUT yang ditujukan untuk mencari bakat pemain FIFA 19 terbaik se-Indonesia.

Sebanyak 250 pemain telah berpartisipasi pada minggu kedua liga ini. Kualifikasi online dari IGL 2019 ini berlangsung selama delapan pekan, mulai dari 9 Maret sampai 27 April 2019 mendatang. Dari setiap pekan, tiga pemain terbaik akan diambil untuk memasuki fase babak liga.

Sumber: dokumentasi resmi IGL
Sumber: dokumentasi resmi IGL

Namun satu yang menarik adalah, meskipun Anda gagal di pekan sebelumnya, Anda masih bisa mengikuti kualifikasi kembali di pekan berikutnya. Tercatat, beberapa nama besar di esports FIFA 19 bahkan sempat gugur di pekan pertama dan kedua kualifikasi online. Nama seperti Anding wong (EVOS), Angga (The Prime), Kenny Prasetyo (SFI), Icanbutski (PG.Barracx), Tarigan (CAPCORN), Davi (NARA), dan Chanks (XCN) merupakan nama besar yang belum berhasil lolos dari kualifikasi online.

Dari kualifikasi sepekan kemarin sudah terpilih tiga pemain terbaik yang berhasil lolos dari kualifikasi. Mereka yang berhasil lolos adalah Abdul “PandaDewa” Rozak R (Jakarta), Dedy “DavionGre” Tami H (Bogor), dan Arlan “ParantiFIFA” Paranti (Sukabumi). Penasaran dengan sosok sosok tersebut, kami pun menanyakan komentar dari Achmad “FadhKarim” Fadh selaku Ketua Indonesia FIFA juga community manager dari IGL.

“Kalau untuk kelolosan Rozak dan Dedi sebenarnya sesuai prediksi saya, tetapi untuk Paranti agak surprise. Kenapa? Karena dia bisa mengalahkan dominasi beberapa pemain yang sudah profesional dan dinaungi oleh organisasi.” Ucap Fadh mengomentari ketiga orang yang lolos tersebut.

Achmad Fadh (Kiri) ketua komunitas FIFA, sekaligus community manager di IGL. Sumber: RevivalTV
Achmad Fadh (Kiri) ketua komunitas FIFA, sekaligus community manager di IGL. Sumber: RevivalTV

Paranti memiliki gaya permainan yang unik. Skuad FUT miliknya banyak mengandalkan pemain pemain klasik seperti Hernan Crespo, Gennaro Gattuso, Luis Figo, serta ditambah dua jendral lini belakang yaitu Paolo Maldini serta Fabio Cannavaro. Faranti mengandalkan pola permainan 4-3-3 yang siap berganti menjadi 4-2-3-1 wide. Dengan permainan penyerangan serta pertahan yang seimbang dan cukup presisi, Paranti kerap melakukan serangan counter attack yang mematikan.

Namun menariknya, kalau bicara soal pemain yang paling potensial, Fadh malah lebih melihat Abdul Rozak. “Karena dia adalah salah satu player yang memiliki skill di atas rata-rata, dicampur gaya permainan possession yang kuat.” Jawab Fadh membicarakan soal Abdul Rozak.

Saat ini baru ada 6 pemain yang lolos ke dalam liga IGL. Fase online qualifier masih berlangsung sampai 26 April 2019 mendatang. Ini berarti tersisa sekitar 6 pekan lagi untuk mencari 18 pemain lain guna berkompetisi di IGL 2019. Bagi Anda pemain FIFA 19 FUT dan ingin menguji kemampuan di dalam kompetisi, Anda bisa langsung ke laman resmi Indonesia Gaming League untuk mendaftarkan diri ke dalam online qualifier pekan selanjutnya.