Startup manufaktur Bababos meyakini telah berada di jalur menuju profitabilitas (path-to-profitability) yang kuat setelah fokus meningkatkan fundamental bisnis melalui perbaikan signifikan di sepanjang 2023.
Kepada DailySocial.id, Co-Founder dan CEO Bababos Fajar Adiwidodo mengatakan perbaikan ini mencakup strateginya mengakses pasar, mendorong produktivitas, mengembangkan platform, hingga pengelolaan risiko. Dengan fokus ini, pihaknya dapat konsisten memberikan harga murah dengan kualitas dan pengiriman lebih baik, yang tidak didapatkan sebelumnya.
Alhasil, Bababos kini telah menjangkau lebih dari 400 manufaktur IKM dan memproses ratusan transaksi per bulan dengan pertumbuhan 30% setiap bulannya. Pihaknya juga mengklaim telah ikut mendorong utilisasi mesin dari volume produksi awalnya di bawah 50% hingga naik tiga kali lipat.
“Kami telah memiliki path-to-profitability yang kuat. Ini justru menjadi keypoint kami mendapat pendanaan. Setiap transaksi kami menghasilkan keuntungan, yang mana sudah bisa mengkover sales, operation, dan salary. Our direct cost is so low, jadi sudah sustaining. Kami tinggal mendorong margin, the more we scale, and more productivity.“
Bababos merupakan platform yang mempertemukan manufaktur industri kecil dan menengah (IKM) dengan para pemasok bahan baku. Ada tiga solusi yang ditawarkan, yaitu penyediaan bahan baku manufaktur, agregasi permintaan, dan fasilitas tempo.
Selain itu, pihaknya berupaya untuk memperkuat posisinya sebagai supply chain platform dengan fokus pada kapabilitasnya di demand aggregation dan pembayaran. Bababos tidak terlibat dalam penyetokan barang demi menghindari spekulasi harga dan memudahkannya meningkatkan skala bisnis.
“Conversion rate kami naik secara drastis. Jadi setiap transaksi, kami tahu tingkat konversinya. Bagi kami, tahun 2023 adalah tahun fundamental. Jadi, segala hal yang dibutuhkan untuk bisnis berjalan dengan kuat di 2023,” tuturnya.
Bababos baru saja menutup putaran pendanaan awal senilai $3 juta (sekitar Rp46 miliar) pada September 2023 yang dipimpin oleh East Ventures, serta partisipasi Patamar Capital dan Accion Venture Lab.
Ekspansi dan produk
Bababos mempertimbangkan ekspansi untuk memperkuat pasarnya di Pulau Jawa. Saat ini, layanan Bababos baru menjangkau kawasan Jabodetabek dan Surabaya. “Kami sedang mencoba eksplorasi ke Jawa Tengah karena kota-kota industri masih banyak di Jawa,” ucap Fajar.
Mengacu data Kementerian Perindustrian (Kemenperin), sebanyak 61,7% kawasan industri yang sudah terisi dan beroperasi masih terpusat di Pulau Jawa. Namun, kawasan industri di luar Jawa tengah didorong agar menjadi salah satu pendorong berkembangnya pusat ekonomi baru.
Selain itu, tambahnya, Bababos juga tengah memperkuat layanan pembiayaannya dengan membangun pricing engine (rekomendasi harga) dan credit engine (underwriting hingga collection). Fajar mengungkap saat ini Bababos melakukan underwriting sendiri, tetapi fasilitas pinjamannya disalurkan dari lembaga keuangan lokal dan global.
“Kami juga kembangkan fitur untuk suplai dan pengiriman. Sama seperti Google di mana tampilan depannya hanya terlihat search bar, tetapi di dalamnya ada mesin yang sangat kompleks. Begitu juga dengan Bababos. Kami memastikan seluruh fitur-fitur tersebut dapat di-scale semua.”