Tag Archives: Fatah Iskandar Akbar

Doktersiaga (Jakarta) is aiming for $350,000, while Talkabot (Bandung) needs $500,000.

[DSChoice] Doktersiaga and Talkabot are in Fundraising Stage

DailySocial continues to provide recommendations for investors regarding potential early-stage startups. This startup selection is based on several criteria. In the process, each nominee asked to submit extensive information about the team and the traction. The coverage will be limited, as an overview and public notice. The explanations are written directly by each founder.

Doktersiaga (Jakarta)

Vertical, Platform & Year of Founded: Healthtech, Web & Chatbot, 2015

Doktersiaga

Doktersiaga is a virtual health assistant app to help people get doctor’s schedule information in a fast time and can be accessed for 24 hours. Through the Doktersiaga web-app, users can also find the nearest hospital and make an appointment with a medical officer at the chosen location.

In 2018 there are at least 2820 hospitals in Indonesia. The founder’s ambitious target is to embrace up to 20%. They charge a subscription fee for the platform Rp3.5 million per month. Their business model is Software as a Service, leasing the systems (chatbot + machine learning) to hospitals/clinics/health-center. The service is applied through website and messaging applications such as WhatsApp, Facebook Messenger and others.

Tractions

Monthly Active Users Partners
12.000 users in the public website and chat apps integrated with the system 3 hospitals, 1 government office implemented the SaaS

 Planning

How much do you expect to raise? How much equity are you willing to give away for this round?
US$350.000 Max. 25%

The allocation plan after obtaining funding for OPEX (64%), CAPEX (5.5%), and marketing (30.5%).

Further details:

  • Founders: Fatah Iskandar Akbar, Fadrli Yahya Polosoro, Edi Alpino, and Nani Krisnawaty
  • Funding Round: Bootstrapping
  • Competitor: SehatQ, Alodokter, Periksa.id etc.

Talkabot (Bandung)

Vertical, Platform & Year of Founded: SMEs B2B, Web & Chatbot, 2017

Talkabot

Talkabot is a chatbot platform for SMEs that specializes in managing business investment systems. This service can be applied on websites or messaging applications, from WhatsApp, Instagram, Telegram and Line. Besides having an artificial intelligence-based feature for automatic replies, Talkabot also complements with an analytics dashboard to maximize business.

Their services are distributed in a subscription model based on the completeness of the features used. For WhatsApp and Instagram services, they charge special rates, because there are APIs that must be subscribed separately. Talkabot can also be integrated into various systems, such as WooCoomerce on WordPress.

Tractions

Monthly Active Users Partners
400.000 users in chat 400 platform subscribers

 Planning

How much do you expect to raise? How much equity are you willing to give away for this round?
US$500.000 Max. 20%

The funding will be allocated for marketing activities to scale the business & improve the performance & experience of the tool, so brands/businesses can use it as easy as possible.

Further details:

  • Founders: Distra Vantari and Eka Ginting
  • Funding Round: Seed Funding with undisclosed amount.
  • Competitor: Tokotalk, Bang Joni, Kata.ai etc.

DokterSiaga Chatbot is Now Adding the Doctor’s Schedule

In 2019, a startup for doctor’s information and schedule, DokterSiaga has done some improvements and updates. One of the things is on network infrastructure and software architecture. The chatbot too.

The last version, such as find the nearest hospital through chat and voice replaced by the feature to find the doctor’s schedule. It is due to the high demand for the doctor’s schedule

“In addition, DokterSiaga also release a chatbot platform for hospital or clinic as a communication media for patients and hospitals. Patients need information and hospital services as fast,” DokterSiaga’s Founder, Fatah Iskandar Akbar said.

He added, “On the other side, hospitals have limited resources to handle all patient’s requests through social media. Therefore, the problems expected to be solved with this hospital chatbot.”

The chatbot is said to answer all the questions on the doctor’s appointment and availability, including things like, “Is the dentist available on Monday?”, “Please share the eye specialist schedule in hospital X”, and many more.

He also mentioned that they’re to partner up with stakeholder in health industry, such as Indonesia’s Doctor Association United (PDIB), Indonesian Doctors Legal Aid Institute (LBHDI).

“There are three stages for this, data collection on doctor’s schedule, and deliver it based on the medium, such as the website, android app, WhatsApp, Facebook Messenger, and other chat apps. The last step is as important, for doctor’s schedule updates,” he said.

Later, the chatbot is to be offered to the hospital in need of efficiency solution, related to the doctor’s schedule and availability in partiular. The hospital is to get charged the subscription fee of each implementation.

“The long-term target is to develop chatbot features to be the virtual health asistant along with the DokterSiaga’s vision,” he said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Fitur chatbot DokterSiaga terdahulu, seperti pencarian rumah sakit terdekat melalui chat dan voice, digantikan fitur pencarian jadwal dokter

Chatbot DokterSiaga Kini Bisa Digunakan Mencari Jadwal Dokter

Di tahun 2019 ini DokterSiaga, startup yang membantu pengguna menemukan jadwal dan informasi mengenai dokter, melakukan sejumlah pembenahan dan pembaruan. Salah satu yang mereka perbarui adalah infrastruktur jaringan dan arsitektur perangkat lunak mereka. Chatbot yang mereka kembangkan juga mendapat pembaruan.

Fitur chatbot terdahulu seperti pencarian rumah sakit terdekat melalui chat dan voice digantikan fitur pencarian jadwal dokter. Hal ini mengingat kebutuhan pengguna yang cukup tinggi akan informasi mengenai jadwal dokter.

“Selain fitur jadwal dokter, DokterSiaga juga merilis platform chatbot untuk rumah sakit ataupun klinik sebagai sarana komunikasi antara pasien dengan rumah sakit. Pasien membutuhkan informasi dan layanan rumah sakit dengan cepat,” terang Founder DokterSiaga Fatah Iskandar Akbar.

Fatah melanjutkan, “Sedangkan di sisi lainnya SDM rumah sakit terbatas untuk melayani permintaan pasien melalui media sosial. Oleh karena itu dengan hadirnya platform chatbot rumah sakit ini diharapkan dapat menyelesaikan problem tersebut.”

Chatbot itu diklaim bisa menjawab secara langsung pertanyaan-pertanyaan seputar jadwal dokter dan ketersediaan dokter di waktu-waktu tertentu, termasuk percakapan seperti, “Dokter gigi hari Senin ada?”, “Mohon info jadwal dokter mata di rumah sakit X”, dan lain sebagainya.

Fatah menjelaskan, mereka saat ini juga aktif bermitra dengan para stakeholder di bidang kesehatan, seperti Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu (PDIB), Lembaga Bantuan Hukum Dokter Indonesai (LBHDI), dan lainnya.

“Ada tiga tahap proses yang harus kami lakukan, yaitu collect data jadwal dokter, modeling, dan menyajikan data tersebut sesuai dengan medianya, apakah itu untuk website, aplikasi android, WhatsApp, Facebook Messenger, dan aplikasi chating lainnya. Dan proses yang terakhir dan tidak kalah pentingnya adalah pembaruan jadwal dokter,” lanjut Fatah.

Nantinya chatbot ini akan ditawarkan ke rumah sakit  yang membutuhkan solusi untuk meringankan beban resepsionis, terutama terkait informasi jadwal dan ketersediaan dokter. Rumah sakit nantinya akan dibebankan biaya sewa atau berlangganan untuk setiap implementasinya.

“Target jangka panjangnya kami akan mengembangkan fitur-fitur chatbot ini sehingga dapat menjadi virtual health asistant sesuai dengan visi DokterSiaga,” tutup Fatah.

Chatbot DokterSiaga mungkinkan akses informasi jadwal praktik melalui pesan suara dan teks

Chatbot DokterSiaga Akomodasi Pencarian Jadwal Praktik Gunakan Pesan Suara

Sejak diluncurkan tahun 2016 silam, DokterSiaga terus mencoba berinovasi untuk menghadirkan kemudahan dan kenyamanan bagi penggunanya. Di tahun 2018 ini, chatbot DokterSiaga, salah satu fitur andalan mereka, mendapatkan beberapa pembaruan. Salah satunya adalah fitur informasi jadwal praktik dokter yang bisa diakses melalui pesan text chat atau pesan suara. Semua pesan yang masuk akan diterima dan diproses bot sehingga respon informasi bisa lebih cepat.

“Umumnya masyarakat bila ingin berobat menelpon ke call center rumah sakit untuk menyanyakan jadwal praktik dokter yang diinginkan. Tapi karena keterbatasan kapasitas line telepon atau karena hal lainnya, sambungan telepon tidak dapat terhubung dan bahkan terkadang setelah dicoba berkali-kali baru dijawab oleh operator. Bahkan banyak dari pengguna kami mengeluhkan karena mereka sudah mencoba menghubungi call center rumah sakit tapi tidak dapat tersambungkan,” terang Founder DokterSiaga Fatah Iskandar Akbar.

Untuk menggunakan chatbot DokterSiaga ini, pengguna harus memasang aplikasi Facebook Messenger atau mengakses tautan yang sudah disediakan. Kemudian pengguna mengetikkan atau merekam perintah dengan keyword “info jadwal dokter” atau sejenisnya.

Sejauh ini DokterSiaga sudah memiliki kurang lebih 7000 jadwal praktik dokter dari 87 fasilitas kesehatan yang berlokasi di area Jakarta, Bogor, Bekasi, dan Tangerang.

“Selain dapat digunakan oleh orang awam, layanan ini juga dapat digunakan oleh rumah sakit, klinik, puskesmas dan bahkan dokter-dokter yang ingin mengotomatisasi dan meningkatkan layanannya untuk para pasiennya. Chatbot ini juga dapat berfungsi sebagai customer support bagi rumah sakit atau klinik,” terang Chief Commercial Officer DokterSiaga Fadeli Yahya Polosoro.

Di tahun 2018 ini DokterSiaga berhasil mendapatkan beberapa pencapaian. Salah satunya adalah chatbot DokterSiaga dinobatkan sebagai pemenang Facebook Ideathon Build Day 2018 yang diselenggarakan Juli silam. Saat ini fungsi chatbot DokterSiaga tengah diimplementasikan di salah satu instansi kesehatan untuk membantu instansi tersebut memberikan pelayanan yang lebih baik.

“Kami akan terus melakukan inovasi dengan memperkuat performance chatbot DokterSiaga agar dapat mewujudkan visi kami sebagai virtual health assistant,” terang Fatah.

Ia juga melanjutkan bahwa tahun 2019 persaingan di sektor kesehatan akan semakin seru mengingat Grab sudah mulai menggandeng mitra startup kesehatan.

“Tahun 2019 persaingan semakin seru dengan masuknya Grab di bidang kesehatan dengan menggandeng mitranya dari luar. Sedangkan potensinya di bidang kesehatan masih sangat besar dan belum ada pemain besar yang mendominasi seperti di sektor transportasi yang sudah ada Go-Jek dan Grab. Jadi peluangnya masih cukup besar,” tutup Fatah.

DokterSiaga Releases Chatbot for Easier Searching on Medical Facility

Innovate and facilitate simple solution are important element for startup. It is acknowledged by DokterSiaga, one of the medtech startup in Indonesia. In early 2018, DokterSiaga introduces chatbot service to help user in getting information regarding hospital or any health facilities.

DokterSiaga chatbot can be accessed through Facebook Messenger platform. DokterSiaga chatbot will also be available on other popular instant messaging platforms such as LINE and Telegram.

“Chatbot is made as natural as possible using NLP (Natural Language Processing) technology to make it sounds as we talked to human. We avoid any certain code or symbol-based responses,” DokterSiaga’s chatbot developer, Luri Darmawan, explained.

DokterSiaga chatbot will read any keyword, such as “rumah sakit”, “RS”, and cities or any locations typed by users. Chatbot will then reply with list of hospitals. The information provided consists of hospital names, addresses, and Google Maps location to ease the navigation.

This innovation is actually full of challenges. Beside educating users, chatbot should be able to give complete information faster than any search engines.

The chatbot is also expected to be used by hospitals, clinics, public health centers or doctors who wants to automate and improve patients services.

The chatbot also collects frequently asked questions (FAQs) made by patients, such as “how can I get the disease”, “what are the factors that possibly made me experience the disease”, and other similar questions. According to DokterSiaga, doctor should focus on the treatment, while education process will be taken over by chatbot.

“The chatbot is expected to provide useful service for public to get information regarding hospital or clinic location easier and faster when in need and nobody is around to be asked or contacted,” Fatah Iskandar Akbar, DokterSiaga’s Founder, said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

DokterSiaga Luncurkan Chatbot, Mudahkan Cari Lokasi Fasilitas Kesehatan

Terus berinovasi dan terus memudahkan solusi yang memudahkan adalah hal penting yang harus dimiliki oleh startup. Hal tersebut dihayati DokterSiaga, salah satu startup di bidang kesehatan asal Indonesia. Di awal tahun 2018 ini DokterSiaga mengenalkan layanan chatbot yang berfungsi memudahkan pengguna mendapatkan informasi mengenai rumah sakit atau fasilitas kesehatan.

Chatbot DokterSiaga saat ini bisa diakses melalui percakapan dengan akun DokterSiaga di platform Facebook Messenger. Tidak berhenti sampai di situ, chatbot DokterSiaga juga akan disediakan di platform pesan instan populer lainnya, seperti LINE dan Telegram.

“Chatbot ini dibuat senatural mungkin dan dibuat dengan menggunakan teknologi NLP (Natural Language Processing) sehingga layaknya kita berbicara dengan manusia. Jadi kami hindari respon yang bersifat kode atau simbol-simbol tertentu,” terang pengembang chatbot DokterSiaga Luri Darmawan.

Chatbot DokterSiaga akan bekerja membaca kata-kata kunci seperti “rumah sakit”,”RS”, dan juga kota atau lokasi yang diketikkan pengguna. Selanjutnya chatbot akan membalas dengan daftar rumah sakit yang ditemukan. Informasi yang diberikan meliputi nama rumah sakit, alamat, hingga lokasi Google Maps untuk memudahkan navigasi ke rumah sakit yang dituju.

Inovasi yang diharap bisa membawa perubahan ini memiliki banyak tantangan. Selain mengedukasi pengguna, layanan chatbot ini harus bisa memberikan informasi yang lebih lengkap dan cepat dibandingkan mesin pencari.

Menurut informasi yang diterima, selain untuk mencari rumah sakit dan fasilitas kesehatan, chatbot ini diharapkan ke depannya bisa dimanfaatkan rumah sakit, klinik, puskesmas, hingga dokter-dokter yang ingin mengotomasi dan meningkatkan layanan untuk pasiennya.

Chatbot ini juga menghimpun pertanyaan yang sering terlontar dari pasien seperti “kenapa saya terkena penyakit”, “apa saja faktor yang dapat membuat saya mengalami penyakit tersebut”, dan pertanyaan sejenis. Menurut DokterSiaga, idealnya pada saat pemeriksaan dokter berfokus kepada pengobatan, sementara proses edukasi kesehatan pasien dapat diambil alih chatbot.

“Seiring dengan pertumbuhan pengguna DokterSiaga yang mencapai 79,4% di tahun 2017 makan kehadiran chatbot ini diharapkan dapat memberikan layanan yang bermanfaat bagi masyarakat agar lebih mudah dan cepat untuk mendapatkan informasi mengenai lokasi rumah sakit, klinik atau pun puskesmas saat mereka membutuhkan walaupun di tengah amalan di saat kita sulit mendapatkan bantuan dari keluarga atau orang-orang di sekeliling kita,” terang Founder DokterSiaga Fatah Iskandar Akbar.

Doktersiaga optimis diterima masyarakat / Shutterstock

Doktersiaga Tawarkan Kemudahan Membuat Janji dengan Dokter

Persaingan startup dengan niche pemesanan jadwal dokter dan rumah sakit semakin ramai. Belum adanya pemain besar di sektor ini membuat siapa saja masih berpeluang untuk mendominasi. Doktersiaga, startup yang belum genap berusia satu tahun ini mencoba hadir untuk meramaikan persaingan. Dengan mengedepankan fitur Smart Reservation Doctor miliknya Doktersiaga berharap ke depan bisa menjadi layanan utama dan melayani jutaan pengguna.

Layanan yang diusung Doktersiaga sebetulnya bukan konsep yang baru. Nama-nama seperti Practo, Doktermana, dan Dokter.id bahkan memiliki fitur yang lebih lengkap jika dibandingkan dengan Doktersiaga. Namun Fatah Iskandar Akbar, Founder Doktersiaga, kepada DailySocial mengatakan pihaknya tetap optimis mampu diterima masyarakat karena mereka sangat paham permasalahan dalam dunia kedokteran.

“Sebelum kami memulai membuat Doktersiaga, kami sering berkunjung ke beberapa rumah sakit di Jakarta. Karena sebelumnya rumah sakit tersebut sudah menjadi customer kami pada saat kami membuat software house Asacreative. Dan kami sering berdiskusi dengan mereka mengenai problem mereka sehingga kami mengerti dan merasakan problem yang dihadapi dalam dunia kedokteran dan pelayanan kesehatan,” terang Fatah.

Fatah melanjutkan, ia juga optimis karena Doktersiaga saat ini dihuni oleh tim yang solid dan terus melakukan pembenahan dengan mencoba mendapatkan feedback dari survei yang mereka lakukan.

Doktersiaga menjadikan fitur Smart Reservation Doctor sebagai salah satu fitur unggulan mereka. Fitur ini memungkinkan pasien membuat jadwal kunjungan ke dokter maupun rumah sakit dengan lebih mudah dan cepat. Sehingga ada waktu tunggu yang terpangkas. Sebuah fitur yang menjadi khas layanan sejenis. Selain itu, di situs Doktersiaga juga menyediakan informasi mengenai event bertema kesehatan.

Saat ini Doktersiaga baru bisa diakses melalui platform web, sedangkan untuk platform mobile masih dalam tahap pengembangan. Fatah menjelaskan, meski baru enam bulan beroperasi Doktersiaga menunjukan tren yang positif.

“Walaupun doktersiaga baru live selama 6 bln (juli – des 205) kami sudah  memiliki revenue dan beberapa user yang reservasi melaui web. nilainya sih memang masih kecil. Transaksi member untuk event telah mencapai nominal Rp 14 juta. Secara umum grafik pertumbuhanya sangat bagus dan beberapa target KPI berhasil dicapai,” papar Fatah.

Doktersiaga sekarang masih berfokus untuk meningkatkan performa sistem dan pengembangan aplikasi mobile. Promosi melalui media sosial juga masih terus dilakukan untuk menarik pengguna. Hal tersebut dilakukan untuk mencapai target Doktersiaga yang menginginkan 50.000 pengguna dalam waktu dekat dan satu juta pengguna untuk target jangka panjang.