Minggu lalu, ada beberapa pengumuman menarik di dunia esports. Salah satunya adalah Stardew Valley Cup pertama akan diadakan pada awal September 2021. Selain itu, T1 juga mengumumkan bahwa mereka akan membuat akademi esports, yang dinamai T1 Esports Academy. Sementara Evil Geniuses membuat program baru, yaitu Creator Collective.
Stardew Valley Cup Pertama Bakal Digelar di Awal September 2021
Kreator Stardew Valley, Eric “ConcernedApe” Barone, baru saja mengumumkan keberadaan kompetisi esports pertama dari game farming sim-nya, Stardew Valley Cup. Dalam kompetisi itu, empat tim yang terdiri dari konten kreator dan speedrunner Stardew Valley akan bertanding dengan satu sama lain untuk menyelesaikan 100 tugas yang diberikan pada mereka. Stardew Valley Cup akan mengadu kemampuan, pengetahuan, dan kerja sama para pemain. Total hadiah dari kompetisi itu mencapai US$40 ribu.
In collaboration with @UnsurpassableZ, I’m pleased to announce the 1st official Stardew Valley Cup! It’s a competition of skill, knowledge, and teamwork, with a prize pool of over $40k. See some of Stardew’s most dedicated players in their element! Main event is Sept. 4th 9am PST pic.twitter.com/qtDW5e5LvD
Untuk menggelar Stardew Valley Cup, Barone bekerja sama dengan Zach “Unsurpassable Z” Hartman. Keduanya akan memikirkan tantangan yang harus dihadapi oleh para tim peserta. Setiap tim yang berhasil menyelesaikan sebuah tantangan akan mendapatkan poin. Besar poin yang didapatkan akan tergantung pada tingkat kesulitan dari tantangan itu sendiri, ujar GameRant. Tim yang mendapatkan poin terbanyak akan keluar sebagai juara.
ESIC Bakal Mulai Program Transparansi
Esports Integrity Commussion (ESIC) mengumumkan bahwa mereka akan membuat “inisiatif transparansi”. Tujuannya adalah untuk memberikan informasi terpercaya terkait langkah yang ESIC ambil untuk menyelesaikan kasus yang tengah mereka selidiki. Inisiatif ini akan terdiri dari empat fase. Fase pertama adalah “Matters Register”, yang akan menampilkan informasi terbaru tentang penyelidikan ESIC. Informasi yang masuk dalam segmen ini hanyalah informasi yang telah diberitakan oleh jurnalis atau pihak ketiga.
Fase kedua adalah pembuatan “Public Sanctions Registry”, yang akan mencatat hukuman yang telah ESIC berikan. Informasi di segmen ini mencakup status, lama hukuman, jenis hukuman, dan tautan ke press release. Selain itu, ESIC juga akan membuat Public Appeals Registry, yang akan menampilkan informasi akan semua banding yang diajukan pada ESIC. Baik segmen Public Sanctions maupun Public Appeals diperkirakan akan bisa diakses oleh masyarakat pada Oktober 2021, lapor HLTV.
Sementara pada November 2021, ESIC berencana untuk merilis Public Appeals Library, yang merupakan fase terakhir dari inisiatif transparansi mereka. Segmen ini akan memberikan akses ke keputusan tertulis dari hasil banding.
T1 Buat Akademi Pelatihan Esports
Organisasi esports asal Korea Selatan, T1 Entertainment and Sport memperkenalkan akademi esports baru mereka, yaitu T1 Esports Academy (TEA). Akademi tersebut akan resmi dibuka di Seoul, Korea Selatan pada awal September 2021. Pada awalnya, T1 hanya akan mengadakan pelatihan untuk League of Legends. Nantinya, mereka berencana untuk mengadakan pelatihan untuk game-gameesports lain.
TEA berencana untuk menawarkan dua jenis pelatihan. Pertama adalah Path to Pro (PTP), program intensif yang didesain untuk melatih seseorang menjadi pemain profesional, lapor Esports Insider. Kedua adalah Path to Improvement. Berdasarkan laporan Inven Global, Path to Improvement ditujukan untuk para pemain kasual yang ingin bisa bermain dengan lebih baik. Satu hal yang pasti, semua kelas pelatihan dari TEA hanya tersedia untuk pemain yang tinggal di Korea Selatan.
SK Gaming Tanda Tangani Kontrak Kerja Sama dengan Motorola
SK Gaming telah menandatangani kontrak dengan Motorola pada awal Agustus 2021. Kontrak kerja sama ini berlangsung selama 1,5 tahun. Dengan ini, Motorola akan mendukung tim mobile game SK Gaming yang berlaga di Clash Royale dan Brawl Stars. Dan jika memungkinkan, SK dan Motorola akan menggelar sejumlah turnamen mobile, termasuk live events di Saturn XPERION Arena di Cologne, Jerman. SK memulai kerja sama dengan Motorola dengan menghadiri Hellomoto Cup 2021 yang digelar di Berlin. Ketika itu, mereka menyertakan sejumlah tim mereka untuk bertanding di kompetisi mobile tersebut, lapor Sports Business Journal.
Evil Geniuses Buat Creator Collective, Dipimpin Oleh Taylor Heitzig-Rhodes
Organisasi esports asal Amerika Utara, Evil Geniuses, mengumumkan peluncuran The Creator Collective, proyek yang melibatkan sejumlah kreator konten dan streamers esports. Program ini dipimpin oleh Taylor Heitzig-Rhodes, yang kini menjabat sebagai Director of Talent Management di Evil Geniuses, lapor Esports Insider.
Sebelum masuk ke EG, Heitzig-Rhodes menjabat sebagai Head of Talent di Queens Gaming Collective dan sebagai Esports Agent untuk Evolved. Sebelum masuk ke esports, dia pernah menduduki berbagai jabatan di Headspace dan menjadi pelatih catur profesional di STAR Education.
FaZe Clan Dapat Kucuran Dana Segar dari Cox Enterprises
FaZe Clan baru saja mendapatkan investasi dari Cox Enterprises. Sayangnya, tidak diketahui berapa nilai dari investasi tersebut. Kerja sama antara FaZe dan Cox Enterprises dimulai pada 2019. Ketika itu, FaZe mengungkap bahwa mereka akan bertanding di Call of Duty League menggunakan nama Atlanta FaZe. Tim itu merupakan hasil kerja sama antara FaZe Clan dan Atlanta Esports Ventures (AEV), organisasi yang dijalankan oleh Cox Enterprises dan Province Inc., lapor GameReactor. Selain investasi, CEO AEV, Pete Hamilton juga akan menduduki jabatan sebagai penasehat strategis di dewan FaZe.
Dua organisasi esports mengumumkan kontrak kerja sama baru mereka pada minggu lalu. FaZe Clan mengungkap bahwa mereka akan berkolaborasi dengan McDonald’s untuk membuat industri game dan esports menjadi semakin inklusif. Sementara OG mengumumkan kerja sama mereka dengan perusahaan analitik asal Jerman. Di sisi lain, dua sponsor utama Overwatch League mempertimbangkan untuk menghentikan kontrak mereka karena skandal yang menimpa Blizzard.
Free Fire Kolaborasi dengan Timnas Sepak Bola Brasil
Minggu lalu, Free Fire resmi menjalin kerja sama dengan Konfederasi Sepak Bola Brasil (CBF). Dengan ini, Free Fire akan menjadi sponsor resmi dari tim-tim sepak bola Brasil selama dua tahun. Salah satu hasil dari kolaborasi ini adalah para pemain Free Fire di Brasil dan di seluruh dunia bakal punya kesempatan untuk mendapatkan skin dan item kolaborasi eksklusif. Selain itu, Free Fire juga akan melakukan kegiatan aktivasi di setiap pertandingan sepak bola dari timnas Brasil.
Pada 6 Agustus 2021, Free Fire memperkenalkan dua skin baru hasil kolaborasi mereka dengan tim nasional Brasil. Salah satu skin itu berupa seragam sepak bola berwarna biru dan kuning, dua warna yang biasa digunakan oleh tim nasional Brasil. Selain itu, Free Fire juga akan meluncurkan beberapa item baru. Koleksi item itu akan menjadi bagian dari Farra dos Colecionadores alias Collector’s Spree. Namun, Garena belum memberikan informasi lebih lanjut terkait item tersebut, lapor Esports Insider.
OG Esports Kolaborasi dengan Perusahaan IT, Shikenso Analytics
Organisasi esports asal Eropa, OG Esports, baru saja menjalin kerja sama dengan Shikenso Analytics, perusahaan IT asal Jerman. Sebagai bagian dari kolaborasi ini, Shikenso akan memberikan analisa mendalam tentang performa media sosial OG. Sebelum kerja sama dengan OG, Shikenso juga telah membantu beberapa pelaku esports lain, seperti FATE Esports dan penyelenggara turnamen BLAST. Kepada rekan mereka, Shikenso biasanya memberikan informasi terkait performa dari kegiatan aktivasi mereka.
“Kami sangat senang dengan platform Shikenso dan kami kagum akan layanan yang bisa mereka berikan pada rekan-rekan kami,” kata Head of Partnerships, OG Esports, Romane Sorine, seperti dikutip dari Esports Insider. “Ketka kami menggunakan platform dari Shikenso, mereka bisa membuat platform yang sesuai dengan kebutuhan OG serta membantu kami dalam membuat presentasi yang memenuhi keinginan dari rekan-rekan kami.”
Dua Sponsor Utama Overwatch League Dikabarkan Bakal Batalkan Kontrak Sponsorship
Coca-Cola dan State Farm dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk menghentikan kontrak sponsorship dengan Overwatch League (OWL) setelah kasus gugatan Blizzard akan diskriminasi dan pelecehan seksual merebak. Seperti yang disebutkan oleh The Washington Post, kedua sponsor utama OWL itu sedang menimbang kembali apakah mereka masih mau melibatkan diri dengan liga esports itu. State Farm dan Coca-Cola merupakan dua dari tujuh sponsor utama yang namanya tertulis pada situs OWL. Beberapa sponsor lain OWL adalah IBM, Xfinity, Cheez-It, Pringles, dan TeamSpeak.
Minggu lalu, perusahaan telekomunikasi AS, T-Mobile telah menghentikan kerja sama mereka dengan OWL. Dan tampaknya, sponsor-sponsor lain dari OWL akan mengikuti jejak T-Mobile, menurut laporan Polygon. Jika Coca-Cola dan State Farm memutuskan untuk berhenti menjadi sponsor, hal ini akan menjadi masalah bagi OWL. Pasalnya, kontrak sponsorship OWL dengan sejumlah brand besar merupakan salah satu bukti dari kesuksesan liga esports tersebut.
McDonald’s Gandeng FaZe Clan untuk Dorong Inklusivitas Industri Esports
McDonald’s baru saja menandatangani kontrak sponsorship dengan FaZe Clan. Melalui kerja sama ini, McDonald’s dan Faze akan membuat sejumlah konten yang dibintangi oleh para kreator ternama Faze. Konten tersebut dibuat dengan tujuan untuk menunjukkan bahwa industri game dan esports merupakan industri yang inklusif.
Konten hasil kolaborasi McDonald’s dan FaZe akan menampilkan beragam cerita. Misalnya, cerita tentang bagaimana para anggota FaZe bisa menjadi populer seperti sekarang. Pada akhirnya, tujuan dari kolaborasi ini adalah untuk mendukung keberagaman di industri game dan esports serta menunjukkan apa yang FaZe dan McDonald’s lakukan untuk membuat industri game dan esports menjadi semakin inklusif, lapor Forbes.
F1 Bakal Gelar Kompetisi Mobile Esports Baru
Formula 1 menggelar kompetisi mobile esports kedua mereka. Kali ini, game yang diadu adalah Real Racing 3, yang dirilis oleh Electronic Arts. Pemain yang keluar sebagai pemenang akan mendapatkan tiket untuk menghadiri satu balapan F1 pilihan mereka dalam satu tahun ke depan. Sementara 10 pemain terbaik akan mendapatkan kacamata hitam berlisensi F1, Formuleyes. Dalam update terbaru Real Racing 3, game itu sudah menyertakan semua mobile F1 pada 2021.
“Sekarang, kami sedang berusaha untuk membangun reputasi kami di lanskap mobile game. Dan kami sangat senang karena bisa menyertakan Real Racing 3 dalam F1 Esports,” kata Ellie Norman, Director of Marketing and Communications, Formula 1, seperti dikutip dari The Race. “Kami harap, jumlah peserta dari kompetisi ini akan lebih banyak dari sebelumnya.”
FaZe clan salah satu organisasi esports terbesar di Amerika Serikat baru saja memecat 1 pemainnya dan menskors 3 pemain lainnya. Hal ini karena skandal scam mata uang crypto yang mereka ikuti. Kay dikeluarkan dari tim. Sedangkan Jarvis, Nikan, dan Teeqo diskors oleh tim sampai waktu yang belum ditentukan.
Skandal ini bermula saat mata uang crypto baru hadir bernama Save The Kids. Mata uang crypto tersebut menjanjikan akan menyumbangkan beberapa keuntungannya untuk amal. Selanjutnya mereka merekrut beberapa influencer seperti pemain esports untuk mempromosikan mata uang crypto-nya tersebut.
Pada awalnya mata uang crypto Save The Kids mendapatkan tanggapan positif karena kampanye amal yang mereka lakukan. Banyak para pemain game dan pencinta esports membeli mata uang crypto Save The Kids yang menjadikan mata uang crypto ini melambung tinggi nilainnya. Sayangnya, tiba-tiba pasarnya jatuh dan membuat banyak orang mengalami kerugian. Hal ini dicurigai bahwa mata uang crypto Save The Kids hanyalah sebuah metode scam belaka.
Metode scam ini dinamakan “pump and dump” dengan merekrut influencer terkenal untuk mempromosikan mata uang cryptonya. Setelah mendapatkan banyak pembeli dan nilainnya naik, mereka langsung menjual besar-besaran dan membuat nilainnya turun drastis.
Menanggapi hal tersebut, pihak FaZe clan langsung bergerak cepat. Beberapa nama yang ikut mempromosikan scam mata uang crypto tersebut langusng ditindak. Organisasi FaZe clan juga menambahkan tidak ikut terlibat dan tidak mendukung segala jenis scam mata uang crypto.
Keempat pemain yang ditindak yakni Kay, Jarvis, Nikan, dan Teeqo sebenarnya bukanlah pemain profesional esports untuk tim FaZe clan. Mereka adalah content creator dalam organisasi dan mempunyai banyak viewer di setiap videonya.
Skandal scam mata uang crypto ini membuat tim FaZe clan dicap buruk oleh beberapa fansnya. FaZe clan adalah organisasi esports besar yang mempunyai tim untuk game CS:GO, Fortnite, FIFA, Rainbow Six Siege, PUBG, hingga Valorant. Mereka juga punya puluhan influencer dan content creator dengan ratusan juta penggemar dari seluruh dunia.
Ranah esports baru saja mendapat kabar baik dengan pencapaian terbarunya melalui FaZe Clan. Pasalnya, Sports Illustrated, salah satu publikasi majalah olahraga tertua di Amerika Serikat, baru saja mengeluarkan edisi majalah terbarunya yang menampilkan FaZe Clan di sampul majalahnya. Ini adalah kali pertama esports masuk di majalah bergengsi seperti Sports Illustrated.
Sekilas tentang Sports Illustrated, mereka adalah majalah olahraga mingguan AS yang diterbitkan oleh Time Warner. Memiliki jumlah pelanggan 3 juta dan dibaca oleh 23 juta orang dewasa setiap minggu, termasuk lebih dari 18 juta laki-laki, 19% dari orang dewasa laki-laki di AS. Majalah ini adalah yang pertama dengan peredaran di atas 1 juta eksemplar yang memenangkan National Magazine Award untuk General Excellence dua kali.
Majalah tersebut menampilkan beberapa tokoh penting FaZe Clan, yaitu NICKMERCS, Swagg, Rug, dan Temperr bersama dengan Quarterback Arizona Cardinals Kyler Murray dan putra LeBron James, Bronny James.
Menghiasi sampul Sports Illustrated adalah sebuah kehormatan bagi setiap atlet olahraga. Sampul edisi tersebut menampilkan streamer dan anggota manajemen FaZe Clan, bersama dengan Murray dan James. Namun, berbagai kritik datang dari ranah komunitas karena sampul majalah tersebut tidak menampilkan satupun atlet esports. Satu-satunya tim esports FaZe Clan yang disebutkan adalah Atlanta FaZe yang disebutkan sekilas di paragraf kedua dari belakang dan terakhir.
Salah satu kritik bahkan datang dari jurnalis esports ternama Ryan dari RushBMedia. “Oh itu keren, namun di mana pemain professional esports yang Anda pekerjakan di sampul ini?” sebutnya.
Walaupun mendapat kritik, masuknya FaZe Clan ke Sports Illustrated merupakan sebuah pencapaian baru bagi FaZe Clan dan esports secara keseluruhan karena semakin masuk ke ranah mainstream. Hingga saat ini, FaZe Clan adalah salah satu organisasi esports terbesar di dunia.
Dimulai sebagai tim trickshot di Call of Duty, penghasilan YouTube membantu memperluas skuad mereka dari YouTuber ke tim esports. FaZe memiliki tangan di hampir setiap titel game esports di penjuru benua Amerika hingga Eropa.
FaZe dikenal dengan perpaduan antara gaya hidup, game, dan esports. Selain itu, FaZe mengandalkan merchandise untuk menjadi pilihan yang layak bagi organisasi asal Amerika Serikat ini untuk menghasilkan uang di luar pembuatan konten dan iklan. Jika Anda tertarik untuk membaca lebih lanjut tentang sejarah perkembangan FaZe Clan, kami pernah menuliskannya lengkap sebelumnya.
Beberapa waktu yang lalu, organisasi esports dan gaming lifestyleFaZe Clanmengungkapkan kolaborasi terbarunya dengan DC Comics untuk mempromosikan seri komik edisi terbatas Batman/Fortnite: Zero Point dari Epic Games dan DC. Seri kolaborasi dua raksasa industri yang berbeda ini ditulis bersama oleh Chief Commercial Officer Epic Games, Donald Mustard dan Christos Gage, bersama seniman ternama Reily Brown.
Kerja sama ini membuahkan campaign spesial bertajuk “Batman/Fortnite: Zero Point x FaZe Clan Deathrun”. Program ini adalah acara satu minggu penuh yang menampilkan map Deathrun di Creative Mode game Fortnite yang dibuat khusus oleh JDuth. Mereka juga menghadirkan kontes speedrun dan siaran langsung oleh Nate Hill, salah satu anggota populer FaZe Clan.
Head of Marketing FaZe Clan, Xavier Ramos mengungkapkan bahwa kerja sama ini berhasil diteken berkat hubungannya dengan DC Comics. Diketahui bahwa Xavier Ramos sempat bekerja di bawah naungan Warner Bros Records selama 16 tahun di posisi eksekutif. Walaupun begitu, Xavier juga menyatakan bahwa banyak dari anggota manajemen, pemain, hingga lebih dari 90 content creators FaZe Clan merupakan penggemar berat dari DC Comics.
Hal ini bermula di bulan Februari lalu saat DC Comics mengumumkan bahwa seri komik Batman selanjutnya merupakan seri silang antara Batman dengan Fortnite. Komik dengan enam miniseries ini telah diluncurkan pada April lalu, dengan bagian finalnya yang akan didebut pada 6 Juli mendatang. Komik cetak seri ini akan memiliki item Fortnite hasil kolaborasi Epic Games dengan DC, dan kode langganan gratis aplikasi DC Universe Infinite.
Jika ditengok ke belakang, kolaborasi Epic Games dan DC Comics telah berlangsung cukup lama. He dan Catwoman sudah menjadi bagian dari Fortnite dalam bentuk skin sejak 2019 silam. Harley Quinn, Joker, dan Poison Ivy juga telah menyusul bagi para penggemar antusias DC Comics.
Tidak hanya DC, Epic Games juga menempatkan diri di posisi “netral” dengan sempat merilis Fortnite Chapter 2: Season 4 yang bertemakan Marvel Universe.
Minggu lalu, ada beberapa pengumuman menarik di dunia esports. Kabar baiknya, 100PLUS dan Secretlab telah resmi menjadi sponsor dari Wild Rift SEA Icon Series. Sementara itu, kabar buruk muncul dari Cloud9, yang memutuskan untuk membubarkan tim Counter-Strike: Global Offensive mereka.
100PLUS dan Secretlab Jadi Sponsor dari Wild Rift SEA Icon Series
Secretlab, pembuat kursi gaming, dan 100PLUS, merek sport drink, resmi menjadi sponsor dari League of Legends: Wild Rift Southeast Asia Icon Series Singapore. Dengan ini, 100PLUS akan menyediakan minuman untuk semua staf, casters, dan bahkan peserta dari turnamen itu. Sementara itu, Secretlab akan menyediakan kursi yang akan digunakan pada peserta. Menurut laporan Esports Insider, kerja sama ini adalah kali pertama 100PLUS memasuki dunia esports. Sementara Secretlab memang telah mendukung perkembangan ekosistem esports di Asia sejak lama.
Cloud9 Bubarkan Tim CS:GO
Cloud9 membubarkan tim Counter-Strike: Global Offensive mereka. Mereka melakukan hal ini karena mereka merasa, mereka tidak bisa merealisasikan potensi tim CS:GO mereka akibat pandemi virus corona. Jadi, untuk sementara, Cloud9 memutuskan untuk melepaskan pemain CS:GO mereka dan meninggalkan skena esports dari game FPS itu.
Selama ini, Cloud9 memang mengutamakan performa dari tim CS:GO mereka. Satu-satunya tugas tim CS:GO di Cloud9 adalah untuk memenangkan kompetisi. Tim yang dinamai Colossus itu bahkan tidak wajib untuk melakukan kegiatan streaming, seperti tim-tim dari game lain. Hanya saja, sejak September 2020, tim CS:GO dari Cloud9 gagal untuk memberikan hasil sesuai ekspektasi karena pandemi, lapor Clutch Points.
Game Berikan Kontriusi Besar Pada Pemasukan FIFA Tahun Lalu
Pada 2020, game memberikan kontribusi yang lebih besar pada total pemasukan FIFA daripada sepak bola itu sendiri. Berdasarkan laporan keuangan dari FIFA, pemasukan mereka pada tahun lalu mencapai US$266,5 juta. Dari total pendapatan mereka, lebih dari 50% atau sekitar US$158,9 juta berasal dari penjualan lisensi, termasuk menjual lisensi untuk game.
“Menjual lisensi untuk game merupakan salah satu sumber pemasukan utama kami terkait penjualan lisensi,” kata FIFA, seperti dikutip dari Inside the Games. “Berbeda dengan kebanyakan sektor ekonomi yang terkena dampak buruk selama pandemi COVID-19, industri game terbukti jauh lebih tangguh dalam menghadapi pandemi.”
Krafton dan FaZe Clan Rilis Jersey Edisi Terbatas
Krafton Inc., perusahaan di balik PUBG dan PUBG Mobile, bekerja sama dengan FaZe Clan untuk membuat merchandise edisi terbatas berupa FaZe Clan PUBG Jersey. Merchandise ini dibuat dalam rangka perayaan PUBG Global Invitational. S PGI. S) 2021, yang tengah diselenggarakan di Korea Selatan. Jersey hasil kerja sama antara Krafton dan FaZe hanya dijual selama 72 jam. Menurut laporan The Esports Observer, jersey tersebut akan dijual seharga US$70. Kali ini adalah pertama kalinya Krafton bekerja sama dengan organisasi esports untuk meluncurkan merchandise resmi.
Gen.G Gandeng Toyota untuk Adakan Turnamen Minecraft
Gen.G bekerja sama dengan Toyota untuk membuat kompetisi Minecraft yang berlangsung selama satu minggu. Kompetisi yang bertema “Let’s Go Places in Your Dream Ride” ini dinamai Toyota Sienna Dream Builds. Kompetisi tersebut dimulai pada 26 Maret 2021 dan akan berakhir pada 1 April 2021. Dari semua peserta, 10 pemain dengan build terbaik akan dipilih sebagai pemenang. Juara pertama akan mendapatkan PlayStation 5. Sementara para pemenang lainnya akan mendapatkan beragam hadiah seperti Nintendo Switch dan gift cards, lapor The Esports Observer.
Pada 2019, Fnatic masuk ke pasar esports India dengan mengakuisisi tim PUBG Mobile lokal. Sementara pada akhir Oktober 2020 lalu, organisasi esports asal Prancis, Team Vitality mengumumkan keputusannya untuk melakukan ekspansi ke India. Memang, India merupakan salah satu negara yang ekosistem esports-nya berkembang pesat. Salah satu buktinya adalah pada 2019, total hadiah dari turnamen esports di negara tersebut naik hingga lebih dari dua kali lipat dari tahun sebelumnya.
Negara dengan populasi besar, seperti Tiongkok dan India, memang selalu menjadi target pasar yang menggiurkan, termasuk bagi organisasi esports. Jadi, tidak heran jika ada organisasi esports yang tertarik untuk melakukan ekspansi ke dua negara tersebut. Selain India dan Tiongkok, Asia Tenggara menjadi salah satu kawasan yang tidak kalah “seksi”. Berikut penjelasannya.
Pasar Esports di Asia Tenggara
Menurut Newzoo, 82% dari pengguna internet di Asia Tenggara bermain game. Sudah bisa ditebak, mobile menjadi platform favorit bagi para gamer di kawasan tersebut. Selain bermain game, netizen di kawasan Asia Tenggara juga senang menonton esports.
Dalam laporan Newzoo yang dirilis pada Juli 2020, disebutkan bahwa lebih dari 50% pengguna internet di Asia Tenggara menonton konten esports dalam waktu 6 bulan terakhir. Newzoo memperkirakan, pada akhir 2019, jumlah penonton esports di Asia Tenggara hampir mencapai 30 juta orang, naik 22% jika dibandingkan dengan tahun 2018.
Dalam sebuah acara online yang diadakan pada 29 Oktober 2020 oleh ONE Esports, CEO Team Secret, John Yao mengungkap, jika dibandingkan dengan orang-orang di Amerika Utara atau Eropa, masyarakat Asia Tenggara jauh lebih terbuka untuk menerima esports sebagai industri. Dia mengatakan, masyarakat Amerika Utara relatif lambat dalam menerima fakta bahwa atlet esports merupakan sebuah pekerjaan yang patut ditekuni. “Di Asia Tenggara, teman dan keluarga lebih bersedia menerima ketika seseorang memutuskan untuk menjadikan atlet esports sebagai karir,” ujarnya.
Pada acara yang sama, CEO Talon Esports, Sean Zhang mengatakan, game esports yang populer di Asia Tenggara berbeda dengan kawasan lain seperti Tiongkok atau Amerika Utara. “Di Tiongkok, game esports yang paling banyak ditonton adalah game esports PC. Sementara di Asia Tenggara, game yang kuat adalah mobile game, seperti Arena of Valor di Thailand,” katanya. Dia menganggap, hal ini tidak aneh, mengingat tidak semua orang di Asia Tenggara dapat membeli PC yang cukup powerful untuk bermain game.
Sementara itu, menurut CEO ONIC Esports, Shawn Liem, satu hal yang membedakan pasar esports Asia Tenggara adalah tingkat konsumsi masyarakat. Menurutnya, besar uang yang dihabiskan oleh fans esports atau gamer di Asia Tenggara lebih sedikit daripada di kawasan Amerika Utara atau Eropa.
Selain itu, total hadiah turnamen esports di kawasan Asia Tenggara juga tidak sebesar di kawasan NA atau EU. Dan hal ini akan memengaruhi sumber pemasukan utama sebuah organisasi esports. “Anda tidak bisa menggantungkan diri pada total hadiah,” akunya. “Soal bisnis, biasanya kami sangat memanfaatkan media sosial dan ikut turun dalam manajemen influencer atau talent.”
Organisasi Esports EU/NA yang Sudah Masuk ke SEA
Salah satu organisasi esports asal Eropa yang melakukan ekspansi ke Asia Tenggara adalah Team Secret. Pada Januari 2019, Team Secret mengumumkan roster PUBG Mobile mereka yang berasal dari Malaysia. Salah satu prestasi dari tim tersebut adalah memenangkan PUBG Mobile Pro League – Fall Split 2020: MYSG Finals pada September 2020. Tak berhenti sampai di situ, pada akhir Oktober 2020, Team Secret resmi mengumumkan rencananya untuk melakukan ekspansi ke Filipina.
Team Secret bukan satu-satunya organisasi esports asal Eropa yang menjajaki pasar Asia Tenggara. Sebelum Team Secret, Fnatic telah terlebih dulu terjun ke skena esports di ASEAN. Pada 2015, Fnatic mengakuisisi Team Malaysia, yang berlaga di Dota 2. Salah satu pencapaian tim tersebut adalah memenangkan BTS Pro Series SEA Champions musim pertama. Sayangnya, pada musim kedua, mereka hanya berhasil meraih gelar juara tiga dan pada musim ketiga, mereka justru melorot ke posisi buntut.
Sementara itu, dari Amerika Utara, organisasi esports yang masuk ke pasar Asia Tenggara adalah FaZe Clan. Mereka memutuskan untuk melakukan ekspansi ke Thailand pada Januari 2020, dengan membuat tim PUBG Mobile. Pada September 2020, tim FaZe Clan Thailand itu baru saja berhasil memenangkan 4 Countries Battle, mengalahkan Bigetron Red Aliens yang hanya dapat meraih juara tiga.
Organisasi Esports NA dan EU Masuki ASEAN, Berkah atau Musibah?
Menurut CEO RRQ, Andrian Pauline alias AP, ekspansi organisasi esports asing ke Asia Tenggara merupakan hal yang bagus. “Karena itu berarti pasar esports Asia Tenggara cukup penting bagi mereka,” ujarnya saat dihubungi oleh Hybrid.co.id melalui pesan singkat. “Tinggal bagaimana kita, sebagai pemain lokal, mampukah bersaing atau hanya jadi penonton.” Dia juga menganggap, ekspansi organisasi esports dari NA atau EU merupakan “peringatan” bagi tim lokal agar mereka siap untuk bersaing dengan organisasi esports global. “Khususnya di kandang sendiri,” katanya.
Sementara itu, CEO BOOM Esports, Gary Ongko mengatakan, jika organisasi esports asal Amerika Utara atau Eropa melakukan ekspansi ke Asia Tenggara, hal itu bukanlah masalah baginya. “Tapi mungkin, untuk orang-orang lain akan lebih susah, karena dana mereka kan lumayan wah. Apalagi, gaji tim PC lebih besar daripada tim mobile,” ungkapnya. Meskipun begitu, dia merasa, jika organisasi esports asal NA atau EU datang jauh-jauh ke Asia Tenggara, hal itu justru karena mereka tertarik merekrut tim yang berlaga di mobile esports, seperti League of Legends: Wild Rift dari Riot Games.
Jika organisasi esports asal NA atau EU masuk ke Asia Tenggara, Gary hanya berharap, netizen akan tetap menghargai tim lokal. “Jangan terlalu over respect pada tim luar,” ujarnya. “Kita juga bukan tim-tim kecil kayak 3-4 tahun lalu. Gaji-gaji pemain Bigetron, RRQ, EVOS, dan BOOM sudah tier-1. Jadi, netizen harus mengganti persepsi ‘tim luar pasti better‘.”
Memang, seperti yang Gary katakan, baik BOOM maupun RRQ bukanlah organisasi esports kecil. Saat ini, BOOM memiliki 32 pemain profesional. Mereka punya enam tim yang bertanding di lima game, yaitu Counter-Strike: Global Offensive, Dota 2, Valorant, Free Fire, dan PUBG Mobile. Mereka juga punya seorang pemain Hearthstone profesional. Sementara itu, RRQ punya tujuh tim yang berlaga di empat game: Mobile Legends, PUBG Mobile, Free Fire, dan Valorant. Tak hanya itu, mereka juga punya pemain FIFA serta sepasang pemain di Fortnite. Secara keseluruhan, RRQ punya setidaknya 42 pemain profesional.
Tak hanya besar dari segi jumlah pemain profesional yang dipekerjakan, baik BOOM maupun RRQ juga kaya prestasi. RRQ Hoshi baru saja berhasil memenangkan Mobile Legends Professional League Season 6 dan menjadi tim pertama yang memenangkan MPL dua kali berturut-turut. Tak hanya itu, dengan tiga trofi, mereka juga berhasil menjadi tim dengan trofi MPL terbanyak.
Sementara itu, BOOM Esports lebih dikenal dengan tim PC mereka. Pada April 2020, tim Dota 2 BOOM berhasil memenangkan ESL SEA Championship. Dan dalam BTS Pro Series Season 3: Southeast Asia, mereka berhasil menjadi runner-up. Tak hanya itu, tim CS:GO BOOM Esports — yang bermarkas di Brasil — dapat membawa gelar juara dari Americas Minor Championship – South America Qualifier.
Salah satu cara bagi sebuah organisasi esports untuk melakukan ekspansi ke kawasan baru adalah dengan mengakuisisi tim lokal dan melakukan rebranding. Hal ini dilakukan oleh Fnatic di India ketika mereka membeli tim PUBG Mobile lokal, yaitu Team XSpark. Jika ada organisasi esports dari Eropa atau Amerika Utara yang hendak masuk ke Indonesia atau Asia Tenggara, tidak tertutup kemungkinan, mereka akan mengakuisisi tim lokal.
Ketika ditanya apakah ada kemungkinan RRQ akan melepas salah satu roster mereka jika memang ada organisasi esports asing yang menawar, sambil tertawa, AP menjawab, “Why not?” Meskipun begitu, AP menegaskan, tentu saja RRQ tidak akan sembarangan menjual tim mereka. Pasalnya, mereka masih ingin bisa bertanding di skena esports Indonesia atau tingkat Asia Tenggara.
Sementara terkait strategi untuk menghadapi organisasi esports Amerika Utara atau Eropa yang melakukan ekspansi ke Asia Tenggara, AP mengungkap, RRQ tak punya strategi khusus. “Kita bakal tetap lakukan apa yang selama ini kita lakukan: keep on winning, jaga hubungan dengan fans dan rekan-rekan kami,” akunya.
AP menjelaskan, fans RRQ di Indonesia cukup loyal dan fanatik. Namun, kesetiaan para fans juga diimbangi dengan tuntutan yang tinggi. “Risiko fanbase besar ya itu, pressure tinggi. Kalau kita tidak bagus, mereka tidak segan-segan untuk kritik,” aku AP. “Tapi, semua fans juga pasti ingin agar tim kesayangannya menang. Kami sendiri cukup menikmati pressure seperti ini.”
Sama seperti AP, Gary mengungkap, BOOM tidak punya strategi khusus untuk menghadapi tim NA atau EU yang hendak masuk ke Asia Tenggara. “Karena kita belum tahu siapa juga, tapi ya kita treat semua organisasi esports dengan perlakuan yang sama. Semua teman dan rival bangun ekosistem bersama, sama seperti EVOS dan RRQ,” ujarnya. “Karena EVOS dan RRQ juga merupakan tim besar in their own rights.”
Organisasi Esports Indonesia Ekspansi ke Negara Lain
Bagi sebuah organisasi esports, melakukan ekspansi adalah hal yang wajar. Dan terlepas dari asal sebuah organisasi esports, mereka bebas untuk melakukan ekspansi ke negara manapun. Organisasi esports dari kawasan NA atau EU bebas untuk masuk ke pasar esports Asia Tenggara. Sebaliknya, organisasi esports dari Indonesia atau Asia Tenggara juga bisa saja melebarkan sayapnya ke kawasan lain.
Di Indonesia, ada beberapa organisasi esports yang sudah memiliki tim yang bermarkas di negara-negara tetangga. Misalnya, RRQ punya tim PUBG Mobile di Thailand, sementara BOOM Esports punya tim CS:GO di Brasil. Dan jika mereka ingin melakukan ekspansi ke negara lain di masa depan, tidak ada yang salah dengan itu. Namun, AP mengaku, RRQ tidak berencana untuk melakukan ekspansi dalam waktu dekat, terutama di saat pandemi.
Memang, apa saja yang harus organisasi esports siapkan ketika hendak melakukan ekspansi?
Menurut Gary, salah satu persiapan paling penting saat hendak melakukan ekspansi adalah menyiapkan staf media sosial. “Selebihnya, ya harus bisa sacrifice tidur. Karena kalau dengan Brasil, ada beda delapan jam,” aku Gary sambil tertawa. Salah satu alasan mengapa staf media sosial penting adalah karena media sosial menjadi jembatan penghubung antara tim esports dengan para fans-nya.
Selain itu, Gary mengatakan, setiap negara memiliki budaya masing-masing. Hal itu berarti, konten yang disukai fans esports di satu negara belum tentu mengena bagi fans dari negara lain. “Makanya orang media sosial kita beda,” jelas Gary tentang staf media sosial untuk kawasan Indonesia dan Brasil. “Karena apa yang diterima di sini belum tentu diterima di sana.”
Perbedaan budaya antara negara juga mengharuskan organisasi esports untuk menyesuaikan pendekatan mereka ketika mereka melakukan ekspansi. Hanya saja, hal itu bukan berarti sebuah organisasi esports harus mengganti prinsip atau esensi mereka. Bagi BOOM, fokus tim di Indonesia dan Brasil tetap sama, yaitu menjadi tim nomor satu di dunia.
“Jadi, ya, kita selalu usaha supaya kita bisa jadi tim yang terbaik. Saya pikir, kita sukses melakukan itu di Brasil. Pada 2020, BOOM tidak pernah kalah satu turnamen pun. Walau hanya skala regional South Amerika, memenangkan delapan dari delapan turnamen dalam satu tahun, saat semua orang berusaha untuk meng-counter kita, I think it’s an amazing feat,” ujar Gary. Lebih lanjut dia bercerita, setelah pandemi virus corona berakhir, tim CS:GO BOOM akan berlaga di Eropa atau Amerika Utara. “Dan kita akan buktikan bahwa kita top 15 di dunia.”
Kesimpulan
Real Madrid merupakan salah satu klub sepak bola terbaik di Spanyol. Namun, tidak semua pemainnya berasal dari Spanyol. Faktanya, Cristiano Ronaldo — yang masih memegang gelar sebagai pencetak gol terbanyak di Real Madrid — berasal dari Portugal. Hal ini menjadi bukti dari keberagaman kewarganegaraan dalam sebuah klub sepak bola. Dan tampaknya, hal ini juga akan terjadi di dunia esports.
Memang, kebanyakan organisasi esports sekarang memiliki roster yang homogen. Sebagian besar organisasi esports di Indonesia berisi pemain profesional lokal. Contoh lainnya, Damwon Gaming, yang baru saja memenangkan League of Legends World Championship, memiliki tim League of Legends yang semua anggotanya berasal dari Korea Selatan. Namun, saat ini, juga ada organisasi esports yang para pemainnya berasal dari negara yang berbeda-beda. Sebut saja OG. Kelima anggota tim Dota 2 OG berasal dari lima negara yang berbeda.
Di era globalisasi seperti sekarang, batas antar negara menjadi semakin kabur. Di dunia esports, hal itu berarti, organisasi esports dari sebuah kawasan bisa saja melakukan ekspansi ke kawasan lain. Saat ini, beberapa tim di Asia Tenggara sudah ada di bawah naungan organisasi esports asal Amerika Utara atau Eropa. Sebaliknya, organisasi esports dari Asia Tenggara, Indonesia khususnya, juga bisa melebarkan sayap ke kawasan lain. Beberapa organisasi esports yang telah melakukan hal ini antara lain BOOM Esports, EVOS Esports, ONIC Esports, dan RRQ.
Soal siapa yang akan dapat menguasai satu negara atau satu kawasan, hal itu akan tergantung pada kemampuan dari masing-masing organisasi esports untuk bersaing.
Organisasi esports asal Amerika Serikat, FaZe Clan, baru saja mengumumkan telah merekrut LeBron “Bronny” James Jr. Bronny adalah putra dari salah satu pemain bintang di NBA, LeBron James. Di tingkat sekolah, Bronny juga tercatat aktif sebagai atlet cabang olahraga basket.
Bronny James yang masih berusia 15 tahun akan menjadi salah satu talenta termuda dalam organisasi esports FaZe Clan. Ke depannya Bronny James akan melakukan kegiatan streaming dengan nicknameFaZe Bronny. Kabar mengenai bergabungnya Bronny James ke dalam FaZe Clan disertai dengan perilisan sebuah video di media sosial.
Bermain basket yang membela nama sekolah bukan satu-satunya kemampuan yang dimiliki Bronny. Di waktu lain Bronny juga melakukan streaming game Fortnite, Call of Duty Warzone, ataupun sekadar membagikan kegiatan kesehariannya. Sejauh ini secara rutin Bronny melakukan streaming pada platform Twitch. Sampai berita ini diturunkan akun Twitch milik FaZe Bronny terhitung sudah mengumpulkan lebih dari 330.000 follower.
Lebih jauh lagi, status Bronny James sebagai atlet basket sekaligus streamer memberikan daya tarik tersendiri bagi organisasi esports FaZe Clan. Secara konsisten organisasi esports FaZe Clan membangun identitas brand yang tidak terbatas pada streamer, atlet esports, dan content creator. Meskipun demikian bukan berarti tidak ada kemungkinan FaZe Bronny akan diturunkan membela bendera FaZe Clan di gelaran turnamen Fortnite ataupun Call of Duty: Warzone.
Ini bukanlah kali pertama FaZe membangun relasi dengan atlet profesional. Sebelumnya sudah ada pebasket Meyers Leonard dari tim Miami Heat yang bergabung sebagai streamer dengan nickname, FaZe Hammer. Di waktu yang berdekatan juga pebasket Ben Simmons dari Philadelphia 76ers bergabung bersama FaZe Clan dan memberikan pendanaan.
Selama ini kegiatan esports masih dipandang tidak seserius olahraga tradisional. Dalam beberapa waktu terakhir FaZe Clan melakukan ekspansi yang agresif dan membangun kerja sama dengan banyak brand. Salah satu cita-cita yang ingin dicapai FaZe Clan adalah diterimanya esports sebagai bagian dari lifestyle.
Dengan bergabungnya sederetan atlet olahraga tradisional ke dalam organisasi esports, di waktu yang sama akan mencitrakan bahwa keduanya adalah hal yang serius. Sejak didirikan dan sampai sekarang FaZe Clan menjadi organisasi esports dengan fokus kepada game FPS. Di awal tahun 2020 FaZe Clan mencoba melakukan ekspansi ke luar Amerika Serikat dengan merekrut tim PUBG Mobile asal Thailand.
FaZe Clan bekerja sama dengan Riot Games untuk membuat turnamen VALORANT sendiri. Turnamen yang akan menjadi bagian dari Ignition Series ini dinamai FaZe Clan VALORANT Invitational. Dua rekan FaZe Clan, Nissan dan Verizon, akan menyediakan US$50 ribu sebagai total hadiah dari turnamen tersebut.
FaZe Clan VALORANT Invitational akan mempertemukan 16 tim VALORANT yang berasal dari kawasan Amerika Utara. Sebanyak 12 tim akan diundang secara langsung ke turnamen tersebut. Sementara empat slot sisanya akan diisi oleh tim-tim yang berhasil lolos babak kualifikasi.
ESPN melaporkan, babak kualifikasi untuk tim amatir tersebut akan diadakan oleh Nerd Street Gamers pada 1 dan 2 Agustus 2020. Sementara turnamen VALORANT Invitational dari FaZe Clan ini akan diselenggarakan pada 6-9 Agustus 2020. FaZe Clan VALORANT Invitational akan disiarkan di channel Twitch milik FaZe Clan, Nerd Street Gamers, dan channel resmi VALORANT.
Diluncurkan pada Juni 2020, VALORANT merupakan game terbaru dari Riot Games. Menariknya, bahkan saat game first-person shooter itu masih ada dalam tahap beta, telah ada beberapa organisasi esports yang tertarik untuk membentuk tim profesional. Memang, saat itu, telah ada beberapa turnamen esports dari VALORANT.
Tak mau kalah, FaZe Clan juga mencari pemain bertalenta untuk mewakili mereka di scene esports VALORANT, menurut The Esports Observer. Tim tersebut juga akan tampil di FaZe Clan VALORANT Invitational. Tim VALORANT dari FaZe Clan terdiri dari Jason “JasonR” Ruchelski sebagai kapten, Corey “corey” Nigra, Zachary “ZachaREEE” Lombardo, dan Jimmy “Marved” Nguyen. Tim tersebut duduk di peringkat 4 dalam turnamen T1 Showdown yang diadakan pada Juni lalu.
Meskipun baru diluncurkan, ekosistem esports VALORANT sudah cukup ramai. Faktanya, VALORANT bahkan berhasil menjadi salah satu game esports PC yang paling berpengaruh pada ekosistem esports. Di Indonesia, juga ada beberapa organisasi esports yang telah membuat tim VALORANT, seperti Alter Ego dan BOOM Esports.
FaZe Clan umumkan kerja samanya dengan salah satu provider telekomunikasi besar di Amerika Serikat, Verizon. Dalam kerja sama ini, Verizon akan menjadi exclusive 5G partner dari FaZe Clan. Selain itu, dalam kerja sama ini Verizon juga mendapat hak eksklusifitas terhadap para pemain profesional serta konten kreator FaZe Clan secara keseluruhan. Dalam kerja sama ini, FaZe Clan dan Verizon juga akan berkolaborasi untuk event dan konten yang menunjukkan “transformational experience” dari jaringan Verizon kepada pemain, penggemar, serta para kreator.
Terkait kerja sama ini Jaci Hays selaku COO FaZe Clan mengatakan. “FaZe Clan sangatlah bangga bisa melakukan bisnis bersama Verizon. Jaringan 5G milik milik mereka akan sangat membantu bisnis kami, dan mendukung pemain kompetitif, streamer, serta konten kreator kami berkembang dengan menggunakan teknologi terbaru. Kami tidak sabar untuk mengerjakan konten khusus dalam kerja sama ini yang akan dilakukan beberapa bulan ke depan, mendorong program livestream kami, serta bekerja bersama dalam sebuah kegiatan marketing bersifat eksperimental untuk para gamers, serta penggemar FaZe Clan yang sangat bersemangat.”
Lebih lanjut, John Nitti, Chief Media OfficerVerizon menambahkan. “Kami sangat semangat bisa bekerja sama dengan rekan seperti FaZe Clan untuk menunjukkan kemampuan Verizon 5G Ultra Wide Band Network kepada komunitas gaming. Kerja sama ini membuka kemungkinan untuk membawa konten gaming, event, serta entertainment ke tingkat berikutnya untuk para pemain, penggemar, juga kreator konten di berbagai belahan dunia.”
Maka dari itu, tidak heran jika FaZe Clan tak hanya giat di bidang kompetisi dan kreator konten saja, tetapi juga dalam bisnis merchandising. Pada November 2019, FaZe Clan bahkan membuka sebuah toko apparel, seraya menyatakan niatannya untuk menjadi “Supreme” dari komunitas gaming. Berawal dari niatan tersebut, tidak heran jika FaZe Clan jadi bekerja sama dengan beberapa brand apparel besar seperti Champion dan Kappa, bahkan jadi menarik perhatian ekosistem olahraga untuk melakukan co-branding seperti apa yang dilakukan oleh Manchester City dan NFL.