Tag Archives: feature phone

Zanco Perkenalkan Generasi Kedua Ponsel Termungil di Dunia, Tiny t2

Smartphone modern bisa melakukan apa yang dahulu tak pernah terbayangkan. Ia merupakan alat komunikasi, pendukung kerja, pusat hiburan, sekaligus akses ke beragam informasi. Tapi seiring dengan meningkatnya konsumsi konten, desain smartphone cenderung bertambah besar demi mendukung penggunaan layar lebar. Kondisi ini mendorong Zanco buat mengembalikan fungsi ponsel ke akarnya lewat cara yang unik.

Setelah sukses dengan proyek pengembangan telepon seluler terkecil di dunia di tahun 2017 silam, Zanco baru-baru ini memperkenalkan penerusnya yang mereka namai Tiny t2. Perangkat tetap mengusung arahan desain pendahulunya, namun sang produsen tak lupa membubuhkan sejumlah pembaruan. Tiny t2 dijanjikan mampu memenuhi berbagai kebutuhan, dan dapat jadi solusi di situasi-situasi ketika smartphone susah untuk digunakan.

Zanco Tiny t2 mempunyai ukuran sebesar USB/thumb drive, tepatnya berdimensi 61x30x16,5mm. Bobotnya juga sangat ringan, hanya 31-gram. Kombinasi kedua aspek ini memastikannya mudah diselipkan di dalam kantong. Penampilan Tiny t2 sendiri berkiblat pada desain umum feature phone. Di bawah layar TFT seluas 1-incinya, Anda bisa menemukan rangkaian tombol standar, termasuk angka dan huruf. Selain itu, ada modul kamera di sisi belakang.

Zanco Tiny t2 1

Meski belum mengusung kapabilitas pintar dan belum dilengkapi 4G LTE (hanya 3G), Tiny t2 memiliki banyak fitur esensial. Kamera 0,3Mp-nya bisa digunakan buat merekam video, ada fungsi SOS, alarm dan kalender, didukung radio FM, lalu Tiny t2 juga mampu menjalankan file MP3 dan MP4. Untuk ponsel berukuran mini, daya tahan baterai Tiny t2 terbilang memuaskan. Dalam sekali charge, perangkat bisa aktif hingga seminggu dalam keadaan standby serta menyuguhkan waktu bicara selama empat jam.

Ponsel mungil ini turut ditopang oleh konektivitas Bluetooth. Silakan sambungkan Tiny t2 ke headset wireless, dan Anda mendapatkan sebuah MP3 player. Kita bahkan bisa memperluas ruang penyimpanan dengan menambahkan kartu microSD. Dan jika Anda perlu menghabiskan waktu, Zanco membekali Tiny t2 bersama game-game kasual seperti Tetris, Snake serta Doodle Jump.

Tentu saja Tiny t2 tidak dirancang untuk menggantikan smartphone utama Anda. Zanco mencoba memasarkannya sebagai perangkat komunikasi sekunder atau darurat – ketika baterai smartphone habis atau sewaktu Anda menemui kendala lain. Saat ini Zanco tengah melangsungkan kampanye crowdfunding Tiny t2 di Kickstarter. Kabarnya respons konsumen terhadap produk ini sangat positif dan target pendanaan berhasil tercapai dalam waktu kurang dari satu hari.

Di periode crowdfunding ini, Tiny t2 bisa dibeli seharga mulai dari US$ 60. Produk rencananya akan dibanderol di harga retail US$ 130.

Via DigitalTrends.

KaiOS Indosat

KaiOS dan Strategi Indosat Ooredoo Merebut Pengguna 2G Indonesia

Indosat Ooredoo memperkenalkan feature phone pintar harga terjangkau berteknologi KaiOS. Ponsel ini menjadi cara anyar Indosat untuk memperluas akuisisi pelanggan jaringan 4G mereka.

Indosat menggandeng pabrikan lokal Advan untuk memproduksi ponsel ini. Mereka membanderol Rp499.000 per unit untuk ponsel yang dapat dipakai untuk mengakses YouTube, WhatsApp, dan platform media sosial seperti Facebook dan Twitter.

“Peluncuran ponsel ini untuk pengguna 2G dan migrasi ke feature phone 4G dengan harga terjangkau,” ujar Chief Sales & Distribution Officer Indosat Ooredoo Hendri Mulya Sam.

Peluncuran produk ini mudah dipahami sebagai bagian strategi Indosat merebut pelanggan yang masih menghuni jaringan 2G yang cuma bisa dipakai untuk SMS dan telepon. Seperti diketahui, masih cukup banyak masyarakat Indonesia yang masih merasa nyaman di jaringan tersebut.

Tak disebut berapa jumlah unit yang akan dipasarkan oleh Indosat dan Advan lewat feature phone ini. Akan tetapi mereka memastikan ponsel ini akan banyak dipasarkan di kota-kota-kota seperti Medan, Pekanbaru, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Palu, dan Makassar mulai akhir bulan ini.

“Secara pengguna [2G] memang masih besar dan secara jualan masih banyak potensinya. Kita juga lihat dari succsess story sebuah operator di India,” ucap Boy Aulia selaku AVP Head of Device Partnership Indosat Ooredoo.

Mengenal KaiOS

Ada alasan di balik keyakinan Indosat akan potensi produk baru mereka ini. Seperti yang dikatakan Boy, alasan itu mungkin bisa dilacak ke India di mana KaiOS sebagai sistem operasi mulai diakui secara global.

KaiOS bisa disebut lahir sebagai “sepupu jauh” Mozilla Firefox. Dalam penjelasan sederhana, teknologi KaiOS disebut dapat menampilkan aplikasi berbasis web sebagai aplikasi mobile di feature phone. YouTube, WhatsApp, Facebook, Twitter, Google Maps, hingga Google Assistant adalah contoh aplikasi yang dapat dijalankan di KaiOS. Sistem operasi ini juga memungkinkan ponsel biasa memiliki teknologi 4G, WiFi, serta GPS.

KaiOS ini sengaja dibuat untuk menjangkau masyarakat yang tak bisa membeli ponsel pintar ataupun mereka yang terlanjur nyaman memakai feature phone. India merupakan contoh terbaik di mana sejak meluncur pada tahun lalu, KaiOS berhasil menyandang status sistem operasi kedua yang paling banyak dipakai oleh penduduk di sana, di belakang Android dan di atas iOS, dengan penjualan 40 juta perangkat dan terus bertambah.

Kesuksesan KaiOS di India terulang di negara-negara Afrika. Dengan harga rata-rata perangkat di kisaran US$20, sistem operasi ini mendulang sambutan positif. Kemunculannya seolah menjadi jawaban akan kebutuhan akses layanan digital bagi mereka yang masih terhalang oleh harga smartphone yang relatif mahal.

Pasar smart feature phone seperti ponsel KaiOS ini disebut dalam laporan Counterpoint Research akan terus meningkat. Diperkirakan pengapalan perangkat KaiOS akan menembus satu miliar unit pada 2021 nanti. Potensi ekonomi dari pasar ini pun diperkirakan mencapai US$16 miliar atau Rp224 triliun.

“Ada lebih dari 3 miliar orang di seluruh dunia yang hidup dengan pendapatan di bawah US$2,50 per hari. Segmen ini tidak bisa menjangkau smartphone atau paket data seperti yang terjadi di pasar smartphone. Maka dari itu, feature phone yang dilengkapi layanan mobile dasar jadi pilihan pengguna ini untuk berkomunikasi dan tersambung ke internet. Sebagian besar pengguna ini tersebar di Afrika, sebagian Asia, dan Amerika Latin,” tulis Associate Director Counterpoint Research, Tarun Pathak.

Ceruk Peluang

Sebagian besar masyarakat Indonesia memang sudah terhubung dengan jaringan 4G LTE. Laporan OpenSignal menunjukkan ketersediaan jaringan 4G di Indonesia sudah mencapai 83,5 persen. Kendati begitu, mereka yang masih menetap di jaringan 2G dengan feature phone tak bisa dihiraukan begitu saja.

Ambil contoh Telkomsel. Sebagai operator seluler terbesar dengan kisaran pelanggan 167 juta dan mayoritas pendapatan mereka sudah berasal dari data, Telkomsel masih memiliki pelanggan di jaringan 2G sekitar 47 persen. Jumlah itu saja sudah lebih besar dari jumlah pelanggan milik operator mana pun.

Operator lain seperti XL Axiata mengambil langkah berbeda untuk layanan 2G mereka. Jika Telkomsel masih berniat menghidupi layanan 2G mereka, XL sudah mulai mematikan layanan 2G mereka di wilayah perkotaan. Keputusan serupa juga diambil oleh Hutchison 3 Indonesia (Tri). Fokus ke layanan data dan sepinya pengguna di jaringan tersebut memantapkan kedua operator tadi untuk sepenuhnya meninggalkan jaringan 2G.

Situasi tersebut menjadi kesempatan bagi Indosat untuk akuisisi pelanggan baru lewat perangkat KaiOS. Peluang ini menjadi cukup penting mengingat layanan bisnis selular, yang terutama didorong oleh layanan data, menjadi sumber pendapatan utama Indosat.

Strategi ini pun berkesinambungan dengan target Indosat mengincar 1 juta pengguna baru sampai 2020 nanti. Mereka menggandeng Facebook dalam program literasi digital “Internet 101” dengan target wilayah terutama di Kalimantan dan Sulawesi. Kombinasi antara literasi digital dan feature phone 4G yang terjangkau cukup menunjukkan keseriusan Indosat merebut pengguna internet baru di Indonesia.  Maka tak heran Indosat begitu yakin smart feature phone ini akan diterima publik luas seiring pengembangan sistem operasi di masa depan yang memungkinkan aplikasi lain dapat diakses lewat perangkat KaiOS.

“KaiOS punya store juga meski saat ini lebih banyak jenis media sosial dan aplikasi gim tapi tidak menutup kemungkinan [tersedia aplikasi] lain. Ini masalah waktu aja sih, seiring waktu kalau ini working dan ekosistem terbentuk akan mengarah ke sana,” tutup Boy Aulia.

Ponsel Flip Legendaris Nokia 2720 Siap Meluncur Kembali

Absen selama beberapa tahun, brand Nokia dibangkitkan kembali oleh HMD Global di tahun 2016. Sejak saat itu, sang perusahaan asal Finlandia mencoba mengejar ketinggalannya dengan menggarap beragam model smartphone – dari mulai entry-level sampai varian ber-setup tiga kamera. HMD juga menyadari bahwa merek Nokia punya sejarah panjang di ranah penyediaan perangkat telekomunikasi.

Di beberapa kesempatan, HMD bahkan memanfaatkan sisi sentimental dan nostalgia dalam meracik produk. Hasil dari konsep ini ialah versi baru Nokia 3310 (disingkap di MWC 2017) dan Nokia 8110 yang populer berkat kemunculannya di film The Matrix. Kali ini di acara IFA 2019, HMD Global mengumumkan penjelmaan modern dari ponsel flip  Nokia 2720. Ia mungkin belum bisa mengusung gelar ‘smartphone‘, tapi ada banyak fitur pintar yang produsen tanamkan di sana.

Seperti tipe 3310 dan 8110, Nokia 2720 anyar masuk dalam ke lini Nokia Originals, terdiri dari perangkat-perangkat klasik yang memperoleh sentuhan modern. Nokia 2720 Flip terlihat mirip seperti pendahulunya, lengkap dengan engsel flip di bagian tengah, tombol-tombol navigasi fisik dan numerical pad di bawahnya. Namun jika dikomparasi, ia punya penampilan yang lebih ramping dan memiliki layar internal lebih lebar, yaitu 2,8-inci.

Tanpa perlu membuka, Anda bisa melihat jam, siapa yang menelepon dan mengirim pesan via panel eksternal. Untuk menjawab panggilan, Anda hanya tinggal membuka layar. Lalu ketika sudah selesai berbicara, tutup kembali lid-nya

Satu aspek yang jadi andalan HMD di Nokia 2720 Flip adalah daya tahannya. Tubuh ponsel ini terbuat dari bahan polikarbonat yang dijanjikan mampu ‘menangani’ benturan sehari-hari. Lalu produsen sengaja memanfaatkan tombol-tombol berukuran besar agar mudah ditekan dan dicapai jari.

Menariknya lagi, produsen tak melupakan faktor keamanan. HMD menyediakan pula tombol darurat di sisi samping, fungsinya ialah buat menelepon lima orang terdekat sembari mengaktifkan mode loudspeaker.

Nokia 2720 Flip 1

Walaupun masih tergolong feature phone, HMD membekali Nokia 2720 dengan sistem operasi KaiOS yang menyimpan bermacam-macam fitur dan app ala ponsel pintar. Di sana ada fungsi search Google, aplikasi Google Maps, WhatsApp, YouTube, Facebook, hingga Google Assistant. Lewat Assistant, Anda dipersilakan melakukan panggilan atau mengirim pesan tanpa perlu mengetik manual.

Selain itu, Nokia 2720 turut ditopang konektivitas 4G dan bisa terhubung ke hotspot Wi-Fi, serta memiliki baterai yang sangat awet, dengan waktu standby mencapai 28 hari.

HMD berencana untuk mulai memasarkan Nokia 2720 Flip di bulan September ini. Produk dibanderol seharga € 90 atau kisaran US$ 100 dan ditawarkan dalam dua pilihan warna, yakni hitam serta abu-abu.

Via The Verge. Gambar: NokiaPowerUser.

Google Assistant Beserta Layanan Google Lain Bakal Tersedia di Feature Phone

Anggap Anda bos besar Google, mana yang bakal Anda pilih: 1) semua orang di dunia menggunakan smartphone Android, atau 2) semua orang di dunia memiliki akses terhadap produk dan layanan Google seperti Search, Maps, YouTube, dan lain sebagainya? Idealnya, Anda bakal memilih opsi yang pertama, tapi kondisi realistisnya belum memungkinkan.

Di negara-negara seperti India maupun Indonesia sendiri, nyatanya masih banyak konsumen yang bahkan belum mampu membeli smartphone Android kelas budget. Itulah mengapa feature phone macam Nokia 3310 masih memiliki pangsa pasar yang cukup besar.

Pada kenyataannya, sistem operasi feature phone macam KaiOS menempati urutan kedua OS terpopuler setelah Android di India berdasarkan data yang dikumpulkan DeviceAtlas, sedangkan iOS di urutan ketiga. KaiOS, bagi yang tidak tahu, adalah sistem operasi berbasis Firefox OS yang menenagai jutaan ponsel buatan Alcatel, Jio, maupun Nokia, termasuk halnya versi reborn dari Nokia 8110.

Ilustrasi tampilan Google Assistant pada feature phone / KaiOS
Ilustrasi tampilan Google Assistant pada feature phone / KaiOS

Balik lagi ke pertanyaan di awal, Google rupanya memilih opsi yang kedua, di mana mereka baru saja mengucurkan dana investasi sebesar $22 juta untuk KaiOS. Aliran dana segar ini bakal membantu pengembang KaiOS untuk mengintegrasikan layanan-layanan Google seperti Search, Maps, YouTube, serta Assistant secara langsung pada ponsel KaiOS.

Menurut pendapat Sebastien Codeville selaku CEO KaiOS, kehadiran Google Assistant di ranah feature phone merupakan pencapaian yang sangat revolusioner, sebab kemudahan berinteraksi menggunakan perintah suara bakal secara langsung meniadakan keterbatasan yang selama ini eksis akibat penggunaan keypad pada feature phone.

Dari sisi Google, investasi ini bisa dilihat sebagai langkah jangka panjang. Andai kata konsumen feature phone nantinya memutuskan untuk upgrade ke smartphone, entah itu Android atau iOS, mereka semestinya masih akan sangat bergantung pada layanan-layanan Google yang sudah mereka kenal sejak masih memakai ponsel KaiOS.

Sumber: BuzzFeed dan KaiOS.

Berkat Chipset Qualcomm 205, Feature Phone Nantinya Bisa Terhubung ke Jaringan 4G LTE

Kehadiran Nokia 3310 generasi modern membawa makna baru untuk feature phone. Namun pada kenyataannya, tanpa kemunculannya pun feature phone masih memiliki pangsa pasar di negara-negara berkembang.

Koneksi internet sudah termasuk fitur standar yang ditawarkan feature phone di tahun 2017 ini, meski dalam kasus Nokia 3310 tadi koneksinya hanya terbatas di jaringan 2G. Namun ke depannya, pengguna feature phone dipastikan juga dapat menikmati internet cepat yang ditawarkan jaringan 4G LTE, demikian premis yang sejatinya ingin disampaikan Qualcomm lewat peluncuran chipset barunya, Qualcomm 205.

Chipset ini dirancang dan dikembangkan secara spesifik untuk feature phone. Di dalamnya terdapat prosesor dual-core 1,1 GHz dan GPU Adreno 304, dengan dukungan resolusi layar maksimum 480p dan kamera 3 megapixel. Ingat, yang kita bicarakan ini adalah feature phone, yang pastinya punya spesifikasi lebih inferior ketimbang smartphone kelas budget.

Qualcomm 205 Mobile Platform tidak termasuk dalam lini Snapdragon / Qualcomm
Qualcomm 205 Mobile Platform tidak termasuk dalam lini Snapdragon / Qualcomm

Wi-Fi dan Bluetooth 4.1 turut hadir, namun sekali lagi yang terpenting adalah dukungan jaringan 4G LTE, dengan kecepatan download maksimum mencapai 150 Mbps (secara teori). Tidak hanya itu, fitur modern seperti VoLTE (Voice over LTE) pun bisa Qualcomm 205 hadirkan pada feature phone.

Penamaannya sendiri sengaja tidak menggunakan brand “Snapdragon” karena Qualcomm memang sudah mengumumkan kalau nama itu sekarang hanya berlaku untuk chipset dengan nomor model 4xx, 6xx dan 8xx. Sisanya, yaitu model 2xx, ditempatkan di bawah nama Qualcomm Mobile.

Feature phone yang mengusung chipset Qualcomm 205 kabarnya bakal meluncur ke pasaran mulai kuartal kedua tahun ini. Pasar yang ditunjuk sendiri mencakup kawasan Amerika Selatan, Asia Tenggara dan India.

Sumber: Qualcomm dan Ars Technica. Gambar header: Pixabay.

Nokia 216 Resmi Mendarat di Indonesia

Setelah diperkenalkan pada bulan September kemarin, Nokia 216 akhirnya resmi tersedia di pasar tanah air. Feature phone terbaru – kemungkinan juga terakhir – Microsoft tersebut datang membawa sejumlah fitur yang cukup pantas menjadikannya sebagai ponsel cadangan pengguna smartphone.

Wujudnya masih mempertahankan desain khas Nokia yang terkesan timeless. Bodi polikarbonat membalut layar 2,4 inci dengan resolusi 240 x 320 pixel. User interface-nya sendiri mengadopsi sistem grid sehingga pengguna bisa lebih mudah mengakses aplikasi, termasuk halnya Bing Search yang terintegrasi.

Sepasang kamera VGA beserta LED flash ditambatkan ke sisi depan sekaligus belakangnya. Pengalaman multimedia turut didukung oleh fitur macam FM radio, pemutar MP3 dan video, plus konektivitas Bluetooth 3.0.

Nokia 216 Dual SIM hadir dalam warna hitam dan biru / Microsoft
Nokia 216 Dual SIM hadir dalam warna hitam dan biru / Microsoft

Perihal konten, Nokia 216 mengemas Opera Mobile Store yang menawarkan ratusan aplikasi dari beragam kategori. Lebih lanjut, pengguna juga dipersilakan mengunduh satu game dari Gameloft secara cuma-cuma setiap bulannya selama satu tahun.

Faktor lain yang kian memperkuat peran Nokia 216 sebagai ponsel cadangan yang ideal adalah daya tahan baterai. Microsoft mengklaim waktu bicaranya mencapai angka 18 jam, sedangkan waktu standby-nya hingga 19 hari. Saat dipakai untuk mendengarkan musik, ia bisa terus beroperasi selama 47 jam, atau 42 jam jika FM radio yang diaktifkan.

Nokia 216 hadir dalam warna hitam dan biru, serta telah mendukung kartu SIM ganda. Harganya dipatok Rp 450 ribu dan sudah bisa dibeli sejak tanggal 17 November kemarin.

Diresmikan, Nokia 216 Bisa Jadi Ponsel Feature Persembahan Terakhir Microsoft

Kendati telah melego seluruh bisnis feature phone-nya kepada FIH Mobile Ltd yang baru akan selesai pada akhir tahun 2016, Microsoft secara mengejutkan tetap melanjutkan produksi ponsel feature yang bisa jadi bakal jadi ponsel feature terakhir mereka. Ponsel baru Nokia 216 yang bakal mendarat di Indonesia dalam waktu dekat ini mungkin bukan perangkat yang Anda harapkan, terlebih perangkat ini memang bukan tiba dengan label smartphone.

Pun demikian, untuk sejumlah pengguna yang membutuhkan ponsel kedua di samping smartphone, Nokia 216 patut dipertimbangkan. Spesifikasi hardware-nya memang tak sementereng smartphone, tapi kemampuan baterai, dan fungsi-fungsi dasarnya mampu menjawab kebutuhan pengguna yang butuh untuk terus bergerak di jalanan. Microsoft juga menawarkan varian Dual SIM untuk fleksibilitas lebih dalam berkomunikasi.

Ponsel Nokia 216_2

Keunggulan-keunggulan itu didukung oleh hadirnya komponen baterai BL-5C ,1020 mAh yang diklaim mampu memberikan waktu bicara sampai dengan 18 jam, waktu standby hingga 24 hari untuk varian single dan 19 hari untuk varian dual.

Di bagian terdepan, Nokia 216 menyuguhkan layar berpenampang 2,4 inci dengan resolusi QVGA (240×320 piksel). Tak jauh dari sana terdapat sepasang kamera depan dan belakang masing-masing dengan resolusi VGA plus tambahan LED flash.

Meski berpredikat sebagai ponsel murah, Nokia 216 tetap berupaya memberikan hiburan terbaik bagi pemiliknya. Perangkat menyuguhkan fitur-fitur seperti FM Radio, pemutar MP3, video dan juga bluetooth audio untuk sambungan headset nirkabel. Cukup beralasan mengapa kemudian Microsoft juga membenamkan dukungan untuk memori eksternal hingga 32GB.

Ponsel berbasis Nokia Series 30+ ini bakal tersedia dalam balutan warna hitam, abu-abu, dan biru dengan banderol mulai $29 atau setara dengan Rp 390 ribu sebelum pajak.

https://youtu.be/AsKCq1rwG8c

Microsoft Lagi-lagi Rilis Ponsel Murah, Nokia 230

Walaupun tengah disibukkan dengan berbagai proyek besar, namun hal itu tak lantas membuat Microsoft melupakan konsumen kelas bawah yang menginginkan ponsel berharga murah. Nyatanya baru-baru ini raksasa software tersebut kembali melepas ponsel feature berjuluk Nokia 230 dan kembarannya, Nokia 230 Dual SIM.

Yap, betul ini adalah ponsel murah yang menawarkan kemampuan dasar perangkat telekomunikasi. Tapi, bukan berarti keduanya punya fitur yang malu-maluin. Nokia 230 bersaudara punya fitur yang cukup kerena untuk ukuran ponsel feature, di antaranya berupa dua buah kamera di belakang dan depan dengan resolusi sama-sama 2MP seperti layaknya smartphone kelas entry level.

Nokia-230-Silver-Front_Back-SSIM

Selain itu, Nokia 230 juga piawai dalam memberi hiburan di waktu senggang lewat suguhan sejumlah game besutan Gameloft, seperti Assassin’s Creed Brotherhood dan Midnight Pool 3. Hanya saja dengan layar hanya 2,8 inci tentu Anda tak bisa berharap banyak seperti halnya perangkat di kelas yang lebih tinggi.

Pun begitu, Microsoft memberikan keleluasaan kepada Anda untuk menyimpan musik favorit dengan menyediakan slot microSD hingga 32GB dan menikmati hiburan lain melalui alunan musik dari radio terintegrasi. Nokia 230 juga menawarkan akses menjelajah internet menggunakan Opera Mini Browser yang terintegrasi dengan Bing Search.

https://www.youtube.com/watch?v=GrZs6hJ-1b4

Ponsel berbasis Nokia Series 30+ ini diklaim mampu bertahan dalam modus stand by selama 27 hari. Keduanya akan tersedia dalam balutan warna silver dan dark silver. Mulai bulan depan kawasan India, Asia, dan Timur Tengah sudah dapat membeli perangkat dengan banderol mulai $55 sebelum pajak. Setelah itu baru Microsoft akan menjangkau wilayah lain yang dijadwalkan terlaksana pada tahun depan.

Sumber berita Windows.

Gagal “Move On”, Microsoft Kembali Rilis Ponsel Murah, Nokia 105 Baru

Di era serba canggih sekarang ini smartphone adalah pilihan yang paling tepat. Perangkat ini mempunyai kemampuan untuk mengimbangi gaya hidup dan kebutuhan kerja manusia modern. Tapi anehnya Microsoft justru tampak gagal “move on” dan berkutat di feature phone yang notabene mulai ditinggalkan oleh vendor lain.

Continue reading Gagal “Move On”, Microsoft Kembali Rilis Ponsel Murah, Nokia 105 Baru

Berbentuk Hati, Ponsel Heart 401AB Bisa Jadi Kado Ulang Tahun Buat Si Dia

Terkadang kita kehabisan ide dalam mencari kado ulang tahun terbaik untuk orang tersayang. Tapi jika Anda masih mencoba menemukan tanda mata spesial dari ribuan gadget yang kini tersedia, device unik dari perusahaan telekomunikasi asal Tokyo Ymobile Corp bisa menjadi pilihan; tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam, sekaligus memastikan Anda tetap terhubung.

Continue reading Berbentuk Hati, Ponsel Heart 401AB Bisa Jadi Kado Ulang Tahun Buat Si Dia