Tag Archives: Feedloop

CMO Feedloop.AI Muhammad Ajie Santika / Feedloop

Feedloop Perkenalkan Inovasi Berbasis AI untuk Efisiensi Proses Bisnis

Penyedia SaaS untuk digitalisasi bisnis Feedloop.io mengumumkan perubahan nama menjadi Feedloop.AI, menyusul kehadiran AI Co-Pilot untuk mendorong efisiensi proses bisnis.

Kepada DailySocial.id, CMO Feedloop.Ai Muhammad Ajie Santika mengungkap upayanya untuk memperkuat posisinya sebagai pemain utama di bidang AI termasuk proses penggalangan dana seri A tahun ini.

Rebranding dan penggalangan dana

Feedloop didirikan oleh Ahmad Rizqi Meydiarso, Muhammad Ajie Santika, dan Ronaldi Kurniawan Saphala pada 2019, yang fokus menghadirkan solusi Low-Code Platform bagi bisnis dan perusahaan melalui produk QORE untuk digitalisasi dan pembuatan aplikasi.

Feedloop.io memutuskan untuk rebranding menjadi platform Feedloop.AI, yang memungkinkan perusahaan untuk membuat AI Co-Pilot sendiri dalam mengefisienkan proses bisnis. Feedloop.AI yang didukung dengan OpenAI dari Microsoft Azure, menghadirkan fitur-fitur untuk kebutuhan internal perusahaan, di antaranya sebagai sumber pengetahuan, asisten personal virtual, hingga peningkatan produktivitas secara otomatis.

Sumber: Feedloop.AI

Feedloop.AI dapat diintegrasikan dengan database milik perusahaan, baik dalam format PDF, website, atau dokumen lain. Dengan begitu, hal ini dapat dimanfaatkan untuk membagikane product knowledge perusahaan ke karyawan internal maupun pelanggan.

Tak hanya itu, Feedloop.AI juga dapat dimanfaatkan sebagai asisten personal yang kemampuannya dapat dilatih serta disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Feedloop.AI mengklaim dapat digunakan dengan optimal dan aman sesuai data dan instruksi yang diberikan.

“Feedloop tidak hanya memberikan produk yang siap pakai, tetapi juga memberikan solusi yang dapat diadaptasi sesuai perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis klien. Tim ini akan bekerja sama dengan klien untuk memahami secara mendalam kebutuhan bisnis mereka dan tantangan yang dihadapi dan mengembangkan solusi yang tepat untuk memecahkan masalah tersebut,” ujar Ajie.

Dari sisi fleksibilitas, Feedloop.AI menawarkan kemampuan kustomisasi yang didukung oleh tim Solution & Delivery untuk mengakomodasi pemilik bisnis punya kebutuhan unik dan terus berkembang.

Lebih lanjut, Feedloop.AI berencana menggalang pendanaan baru tahun ini. “Saat ini, Feedloop sedang dalam proses penggalangan dana untuk tahap seri A untuk memperkuat posisi kami sebagai pemain utama dalam industri AI,” kata Ajie.

Sebelumnya, Feedloop telah memperoleh pendanaan awal dari angel investor sebagai modal awal untuk memulai operasional. Di 2021, Feedloop mendapat pendanaan pra-seri A dari TMI, Aksara Ventures, dan East Ventures. Pendanaan ini memungkinkan Feedloop untuk mengembangkan produk dan layanan lebih lanjut, serta memperluas jangkauan bisnis.

Pengembangan tanpa coding rendah

Meskipun sudah populer di Amerika Serikat dan Eropa, pengembangan solusi dengan sedikit coding (low-code) dan tanpa coding (no-code) dinilai masih tahap pengenalan di Indonesia. Menurut Ajie, pemahaman dan kesadaran atas manfaat dan potensi ini perlu ditingkatkan.

“Banyak perusahaan dan software developer masih mengandalkan pendekatan tradisional dalam pengembangan aplikasi, yang memerlukan keahlian pemrograman yang mendalam dan waktu yang cukup lama untuk menghasilkan produk yang kompleks,” tuturnya.

Feedloop.AI mengklaim sebagai pionir yang mengembangkan solusi dengan pendekatan low-code dan no-code di Indonesia. Dengan mengadopsi kemampuan ini, pihaknya dapat mengembangkan aplikasi dan solusi perangkat lunak lebih cepat dan efisien sehingga dapat mengurangi biaya dan waktu pengembangan, meningkatkan fleksibilitas, dan mempercepat go-to-market produknya.

Secara khusus, Feedloop.AI berfokus membantu transformasi digital enterprise di Indonesia melalui low-code platform, customer experience platform, dan AI platform. Saat ini, Feedloop.AI telah menangani 41 klien mulai dari sektor perbankan dan keuangan, FMCG, hingga BUMN. Ke depannya, Feedloop.AI akan memperluas penggunaan produknya ke berbagai kategori bisnis, tak hanya segmen enterprise.

“Pengguna dapat berlangganan dan menggunakan platform Feedloop.AI dengan membayar biaya langganan sesuai dengan paket yang mereka pilih. Selain itu, Feedloop.AI juga menyediakan layanan tambahan untuk memenuhi kebutuhan kustom dari klien. Layanan ini dapat mencakup fitur-fitur tambahan yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis individu.”

Feedloop Receives Pre Series A Funding, Currently Operating a Codeless Application Development Platform

SaaS service developer for business digitization Feedloop secures pre-series A funding of an undisclosed amount. This round was led by Telkomsel Mitra Innovation (TMI) with the participation of Aksara Ventures and the previous investor, East Ventures.

Funds will be focused on accelerating the development of technology products, recruiting more human resources, and building distribution networks.

Was founded by Ahmad Rizqi Meydiarsi (CEO), Ronaldi Kurniawan Saphala (CTO), and Muhammad Aji Santika (CMO) in 2018; Feedloop provides much different services than in the early days. They first debuted with a platform that allows marketers to create interactive content such as surveys, quizzes, or digital stories to support online marketing.

While the existing SaaS has been expanded with two main products, Qore and AIXP. Qore is a no code development platform (NCDP), allowing users to develop applications without code/programming for various purposes, such as HR management, warehouse management, consumer applications, and others.

Moreover, AXIP was developed as a customer data and experience platform (CDXP), enabling users to manage digital data from various channels to improve their marketing capabilities. Including aimed at analyzing customer behavior in real-time.

“Entering its third year, Feedloop will continue its commitment to become a digital-enabler for Indonesian companies [..] The investment from TMI will help us to accelerate the realization of our great mission to create equitable digital transformation throughout Indonesia,” Rizqi said.

Potential synergy

Since its debut in May 2019 with an initial managed fund of IDR 576 billion, TMI focused on investing in various types of startups that can be synergized with the main business of the parent. Synergy is an important point that is underlined, as a corporate venture capital (CVC), they carry an important mission to help companies achieve certain goals, in this case digital transformation.

The strategic partnership with Feedloop is no exception. Along with that, Telkomsel will jointly develop a data management platform and consumer experience. Various types of customer data will be formulated to be a more targeted marketing reference and product innovation. The purpose of developing this platform is also to help other SOEs (outside the Telkomsel group) adopt digital transformation.

Feedloop is now TMI’s 13th portfolio company. Previously they have invested in Kredivo, Inspigo, EVOS Esports, TaniHub, Qlue, Tada, PrivyID, Roambee, Halodoc, SiCepat, Skor, and Sekolahmu.

“In the future, TMI will be further developed to open up various opportunities for collaboration and wider startup empowerment. We have prepared many things to realize various strategic plans in the future,” TMI’s CEO, Marlin R. Siahaan said on a media briefing (22/7).

Data and no-code platform projection

Previously there were Typedream and Cotter, no-code platforms developed by founders from Indonesia. They managed to secure seed funding from Y Combinator and some global angel investors. The service concept takes the form of a web builder and a passwordless login platform, allowing users to build their websites without programming; and create secure login access without requiring a password.

The convenience offered makes the no-code platform, or often also called low-code, growing rapidly. In the global arena, currently there are many SaaS-based platforms that offer similar capabilities for various specific needs.

No-Code Platform
Various kinds of no-code platforms in global market / Petro Inverinizzi (Stride VC) and Ben Tossell (Makerpad)

According to the findings of the Appinventiv survey, no-code services are in great demand by business people because it makes it easier for them to innovate and transform. As is known, businesses are required to agilely carry out digital transformation by going online. The manual development process can take a long time for companies just starting out, as they have to go through many stages, from planning to recruiting programming experts.

Survey on user’s reasons to use low-code platform / Appinventiv

This potential brings the market value of these services to $45.5 billion by 2025. The existing platform variants not only facilitate the specific needs of large companies, but also for MSMEs who want to increase their online presence or minimize friction in their operational activities.

No-code platform market share in the world / MarketsandMarkets


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Feedloop Dapat Pendanaan Pra-Seri A, Kini Jadi Platform Pengembangan Aplikasi Tanpa Kode

Pengembang layanan SaaS untuk digitalisasi bisnis Feedloop mendapatkan pendanaan pra-seri A dengan nilai yang tidak diumumkan. Putaran ini dipimpin oleh Telkomsel Mitra Inovasi (TMI) dengan keterlibatan Aksara Ventures dan investor di tahap sebelumnya, yakni East Ventures.

Dana akan difokuskan untuk mendorong pengembangan produk teknologi, merekrut lebih banyak SDM, dan membangun jaringan distribusi.

Didirikan oleh Ahmad Rizqi Meydiarsi (CEO), Ronaldi Kurniawan Saphala (CTO), dan Muhammad Aji Santika (CMO) sejak tahun 2018; layanan yang disajikan Feedloop saat ini sudah jauh berbeda dibandingkan di masa awalnya. Mereka pertama kali debut dengan platform yang memungkinkan pemasar untuk membuat konten interaktif seperti survei, kuis, atau cerita digital untuk mendukung pemasaran daring.

Sementara SaaS yang ada sekarang sudah diperluas dengan dua produk utama, yakni Qore dan AIXP. Qore sendiri merupakan no code development platform (NCDP), memungkinkan pengguna mengembangkan aplikasi tanpa kode/pemrograman untuk berbagai kepentingan, seperti pengelolaan SDM, manajemen gudang, aplikasi konsumen, dan lain-lain.

Kemudian AXIP dikembangkan sebagai sebuah customer data and experience platform (CDXP), memungkinkan pengguna untuk mengelola data digital dari berbagai kanal untuk meningkatkan kapabilitas pemasarannya. Termasuk ditujukan untuk menganalisis perilaku pelanggan secara real-time.

“Memasuki tahun ketiganya, Feedloop akan melanjutkan komitmen untuk menjadi digital-enabler bagi perusahaan-perusahaan Indonesia [..] Investasi dari TMI akan membantu kami untuk mempercepat realisasi misi besar kami untuk dapat menciptakan pemerataan transformasi digital di seluruh Indonesia,” ujar Rizqi.

Agenda sinergi

Sejak debut pada Mei 2019 membawa dana kelolaan awal 576 miliar Rupiah, TMI fokus untuk berinvestasi ke berbagai jenis startup yang dapat disinergikan dengan bisnis utama induknya. Sinergi menjadi poin penting yang digarisbawahi, sebagai corporate venture capital (CVC), mereka membawa misi penting untuk membantu perusahaan mencapai tujuan tertentu, dalam hal ini transformasi digital.

Tak terkecuali kemitraan strategisnya dengan Feedloop. Bersamanya, Telkomsel akan bersama-sama mengembangkan platform pengelolaan data dan pengalaman konsumen. Berbagai jenis data pelanggan akan diracik untuk menjadi referensi pemasaran dan inovasi produk yang lebih tepat sasaran. Tujuan pengembangan platform ini juga untuk membantu BUMN lain (di luar grup Telkomsel) mengadopsi transformasi digital.

Feedloop kini jadi perusahaan portofolio ke-13 milik TMI. Sebelumnya mereka telah berinvestasi ke Kredivo, Inspigo, EVOS Esports, TaniHub, Qlue, Tada, PrivyID, Roambee, Halodoc, SiCepat, Skor, dan Sekolahmu.

“Ke depan, TMI akan semakin dikembangkan untuk membuka berbagai peluang kolaborasi dan pemberdayaan startup lebih luas lagi. Sudah ada banyak hal yang telah kami persiapkan untuk merealisasikan berbagai rencana strategis dalam beberapa waktu ke depan,” ujar CEO TMI Marlin R. Siahaan dalam sebuah kesempatan temu media (22/7).

Data dan proyeksi platform no-code

Sebelumnya ada Typedream dan Cotter, platform no-code yang dikembangkan founder asal Indonesia. Mereka berhasil membukukan pendanaan awal dari Y Combinator dan sejumlah angel investor global. Konsep layanannya berbentuk web bulider dan passwordless login platform, memungkinkan pengguna untuk membangun situs webnya tanpa pemrograman; serta membuat akses login yang aman tanpa memerlukan kata sandi.

Kemudahan yang ditawarkan membuat platform no-code, atau sering juga disebut low-code, berkembang pesat. Di kancah global, saat ini banyak sekali platform berbasis SaaS yang menawarkan kapabilitas serupa untuk berbagai kebutuhan spesifik.

No-Code Platform
Berbagai layanan no-code yang saat ini beredar di pasar global / Petro Inverinizzi (Stride VC) dan Ben Tossell (Makerpad)

Menurut temuan hasil survei Appinventiv, layanan no-code banyak diminati oleh pebisnis lantaran memudahkan langkah mereka melakukan inovasi dan transformasi. Seperti diketahui, bisnis dituntut untuk secara tangkas melakukan transformasi digital dengan go-online. Proses pengembangan manual dapat memakan waktu panjang untuk perusahaan yang baru memulai langkah tersebut, karena harus melakukan banyak tahapan, mulai perencanaan hingga perekrutan staf ahli di bidang pemrograman.

Survei mengenai alasan pengguna memakai platform low-code / Appinventiv

Potensi ini membawa nilai pasar layanan tersebut mencapai $45,5 miliar pada tahun 2025 mendatang. Varian platform yang ada tidak hanya memfasilitasi kebutuhan spesifik perusahaan besar, melainkan juga kepada UMKM yang ingin meningkatkan kehadirannya secara online atau meminimalkan friksi dalam kegiatan operasionalnya.

Proyeksi pangsa pasar platform no-code di dunia / MarketsandMarkets
Platform Konten Pemasaran Feedloop

Startup Pengembang Platform Konten Pemasaran “Feedloop” Dapatkan Pendanaan Awal dari East Ventures

Startup SaaS di bidang pemasaran Feedloop hari ini (19/6) mengumumkan perolehan pendanaan tahap awal (seed funding) dari East Ventures dan beberapa angel investor. Terkait nominal yang diterima tidak diinfokan lebih lanjut. Modal tambahan tersebut akan difokuskan untuk membangun pengalaman konten yang interaktif dan mutakhir, sehingga dapat membantu para perusahaan dalam inisiatif “brand activation”.

Layanan Feedloop menyediakan perangkat untuk para staf pemasaran dalam membuat kampanye pemasaran interaktif, berbentuk survei, kuis, dan cerita yang dapat dibagikan di media sosial atau ditempel di aplikasi dan website.

“Konsumen masa kini menginginkan dialog dua arah dengan brand. Sekadar menampilkan iklan dan mempromosikan produk atau brand tidak lagi efektif. Brand harus berinvestasi dalam membangun konten yang memicu dialog dan memberikan nilai tambah kepada konsumen,” ujar Co-founder & CEO Feedloop Ahmad Rizqi Meydiarso, sebelumnya merupakan Co-founder Kata.ai.

“Feedloop bisa mempercepat sebuah kampanye kreatif hingga diterima masyarakat, sembari mengurangi biaya bila dibandingkan dengan kampanye yang dibuat oleh vendor,” tambah Co-founder & CTO Feedloop Ronaldi Kurniawan. “Karena itu, kami menghilangkan kesulitan para staf pemasaran, dan memungkinkan mereka untuk fokus pada hal yang lebih penting, yaitu proses kreatif. Kami juga memungkinkan mereka untuk terus memperbaiki diri lewat masukan-masukan pengguna yang berasal dari sistem analisis kami.”

Feedloop
Contoh hasil konten survei racikan Feedloop untuk Liga1

Menurut PwC, pertumbuhan pengeluaran digital media di Indonesia merupakan salah satu yang paling cepat di dunia. PQ Media memperkirakan bahwa pengeluaran iklan di tanah air bisa mencapai US$12 miliar. Kendati pengeluaran yang besar, tantangan terbesar pemasar adalah merancang pengalaman pelanggan yang berkesan secara menyeluruh untuk meningkatkan brand engagement, sehingga menghasilkan ROI yang lebih tinggi.

“Kami percaya lebih dari 150 juta konsumen Indonesia sudah terhubung secara online. Dengan demikian, personalisasi akan menjadi strategi utama yang lebih efektif bagi brand dan perusahaan untuk menjangkau pelanggan mereka. Tim Feedloop memiliki pola pikir yang tepat, mereka membawa pendekatan berbasis produk untuk membantu perusahaan berinovasi dalam memberikan pengalaman merek yang terpersonalisasi dalam berbagai situasi,” sambut Partner East Ventures Melisa Irene.