Tag Archives: FIFA 19

ePremier League - Donovan Hunt

Liverpool F.C. Sabet Gelar Esports Liga Primer Inggris, ePremier League

Esports di luar negeri kini telah memiliki ikatan yang erat dengan olahraga konvensional, apalagi untuk game olahraga seperti seri FIFA dan NBA 2K. Hubungan antara dua dunia ini telah terbukti mendatangkan keuntungan bagi banyak pihak. Pemilik klub dan brand bisa menjangkau audiens baru melalui game, sementara organizer bisa mendapat banyak sponsor dari relasi dengan klub besar. Kita yang ada di posisi penggemar pun jadi mendapat lebih banyak variasi hiburan menarik.

Liga Primer Inggris (Premier League) termasuk salah satu asosiasi olahraga yang menjalin hubungan dengan dunia esports. Diumumkan pada bulan Oktober 2018 lalu, Premier League telah bekerja sama dengan Electronic Arts untuk menggelar liga virtual bertajuk ePremier League. Mengusung game FIFA 19, dalam liga ini para gamer akan direkrut oleh tim-tim sepak bola Inggris untuk mewakili mereka. ePremier League juga ditayangkan di stasiun televisi ternama Inggris, Sky Sports.

ePremier League (ePL) musim pertama dimulai sejak tanggal 5 Januari 2019 kemarin, dan berakhir dalam acara puncak Grand Final yang diselenggarakan di London, 28 – 29 Maret. Dari ratusan peserta yang mendaftar, diambil 40 pemain untuk mewakili 20 tim Premier League—setengah dari platform PS4 dan setengah dari Xbox One.

ePremier League - Finalists
20 finalis ePremier League | Sumber: Premier League

F2Tekkz alias Donovan Hunt hadir sebagai salah satu finalis dari jalur Xbox One. Masih berusia 17 tahun, pemuda asal Atlanta ini sudah beberapa kali memenangkan kejuaraan FIFA sebelumnya. Di leaderboard FIFA versi Xbox One pun, F2Tekkz menempati peringkat 1 dunia. Ia merupakan penggemar Liverpool yang mengidolakan John Arne Riise juga Steven Gerrard, jadi sudah pasti di ePL pun ia maju sebagai wakil dari Liverpool F.C.

Babak playoff ePremier League tergolong unik. Karena peserta datang dari dua platform berbeda, sementara FIFA tidak memiliki fitur cross-play, setiap pertandingan dilakukan dalam dua leg. Satu leg di PS4, sementara satu lagi di Xbox One, dengan urutan tergantung dari hasil undian coin toss. Hebatnya F2Tekkz, walau ia biasanya bermain di Xbox One, ternyata ia tetap bisa unggul melawan juara platform PS4.

Lawan F2Tekkz di babak Grand Final adalah Kyle Leese, wakil dari klub Manchester United. F2Tekkz tidak takut bermain di console berbeda, bahkan ketika memenangkan coin toss, ia percaya diri memilih PS4 sebagai platform untuk leg pertama. Dahsyat, meski di platform berbeda dari biasanya, ia tetap berhasil melibas Kyle Leese dengan skor 4-1.

Donovan Hunt - Quarter Final
Donovan “F2Tekkz” saat bertanding di final ePL | Sumber: Liverpool F.C.

Unggul di platform Away, F2Tekkz justru lebih mengalami kesulitan saat menjadi tuan rumah. Skor agregat berakhir 6-2, artinya kedua pemain hanya berhasil mencetak satu angka di leg kedua. Dengan berakhirnya seluruh pertandingan Grand Final, F2Tekkz pun dinobatkan menjadi juara pertama ePremier League, dan berhak mendapat pro point untuk kualifikasi kompetisi FIFA 19 Global Series.

Akan tetapi sebetulnya F2Tekkz sudah memiliki jumlah pro point yang cukup untuk maju ke Global Series walau tanpa menjuarai ePL. Turnamen ini juga tidak menawarkan hadiah uang, jadi untuk apa ia bermain? Jawabannya adalah untuk kebanggaan Liverpool F.C.

“Saya selalu ingin bermain untuk Liverpool dan ePremier League telah memberi saya kesempatan untuk melakukannya!” kata F2Tekkz dalam videonya bersama Liverpool F.C. Impian itu kini terwujud, Donovan Hunt telah menjadi satu-satunya pemuda yang memberikan gelar Premier League kepada Liverpool dalam 19 tahun terakhir, walau hanya di liga virtual.

Sumber: Premier League, Liverpool F.C., ESPN

Kenny Prasetyo Siap Kembali Berlaga di London untuk FUT Champions Cup April 2019

Kabar baik yang mengejutkan datang dari esports FIFA 19 dan tim SFI Esports. Pasalnya, Kenny “Rainesual” Prasetyo akan kembali berlaga di London, untuk FUT Champions Cup April 2019.

Sebelumnya, Kenny mendapatkan undangan untuk berlaga di FUT Champions Cup December 2018 yang juga di London. Sayangnya, kala itu, Kenny tak lolos babak Grup karena hanya mampu mengantongi 2x kemenangan. Bagaimanakah ceritanya ia bisa kembali lolos ke London dan persiapannya kali ini?

Untuk itulah, kami langsung menghubungi Kenny untuk berbincang-bincang soal ini.

Bagaimana ceritanya bisa lolos ke London kali ini? Apakah benar Kenny lolos gara-gara ada yang kena diskualifikasi?


“Jadi, sekitar 1 bulan yang lalu itu diadain kualifikasi online buat nentuin 1 orang yang berhak lolos ke FUT Champions Cup #6 di London ini… Nah, kebetulan aku itu kalah dengan si juaranya di semifinal dan beberapa minggu lalu juaranya ini dinyatakan melanggar aturan EA dan di-ban dari kompetisi. Lalu secara tiba-tiba aja kemaren malem (20 Maret 2019), aku dapet email dari orang Gfinity yang mengurus event di London dan menyatakan kalo aku qualified ke event di London ini.” Cerita pemain yang modal tim FUT nya mencapai Rp35 juta.

Sebelumnya kan pernah ke London juga nih tapi kurang maksimal, kira-kira sekarang apa yang bisa dipersiapkan supaya hasilnya lebih baik?

“Yang pasti latihan lagi karena sekarang META gameplay-nya beda banget dari yang waktu itu aku ke London. Waktu ke London kemaren sepertinya persiapan aku masih belum mateng banget. Kalo sekarang pastinya bakal latihan setiap hari sampe ke hari H biar bisa maksimal dan tetap berdoa agar hasilnya lebih mantap. ”

Target minimal yang harus dicapai supaya bisa lolos ke Global Series Playoff itu harus sampai mana?

Sumber: EA
Sumber: EA

Kenny pun menjelaskan bahwa FIFA Global Series, rangkaian esports FIFA 19 tingkat dunia dalam satu musim, itu menggunakan sistem ranking (yang bisa dilihat di fifa.gg). Nah setiap partisipasi peserta di event resmi EA akan mendapatkan poin, tergantung dari pencapaiannya. Dari situ, para pemain yang masuk ranking 60 besar global akan mendapatkan undangan untuk berlaga di Global Series Playoff.

Kenny sendiri mengatakan bahwa ia harus lolos grup di FUT Champions Cup #6 nanti agar bisa mengamankan ranking 60 besar. Saat ini, ia berada di peringkat 86. “Kalo lolos Group Stage dapat 275 poin paling minimal. Jadi bisa naik sekitar 20 peringkat kalau lolos.”

Namun demikian, ia juga tahu bahwa perjalanannya tidak mudah. Menurut ceritanya, dari FUT 1-5, belum ada wakil Asia yang lolos dari babak Group.

Andaikan ia tidak lolos kali ini, menurut dia, masih ada kesempatan dari beberapa turnamen berikutnya seperti event License Qualifier. Jika FUT Champions Cup ini diibaratkan Major di Dota 2, License Qualifier bisa dibilang setingkat Minor. Selain itu, masih ada lagi kualifikasi Asia Tenggara untuk event Virtual Bundesliga (VBL) yang akan digelar tanggal 31 Maret 2019 di Malaysia. Namun Kenny sendiri mengaku tidak mengetahui apakah event VBL tadi akan mendapatkan poin untuk ranking.

FIFA 19
Sumber: EA

Akhirnya, kita doakan saja ya semoga Kenny bisa mendapatkan hasil yang lebih baik dari petualangannya di London bulan Desember kemarin. Semoga ada kejutan istimewa lagi dari pemain SFI yang satu ini, seperti lolos ke Global Series Playoffs.

Disclosure: Hybrid adalah media partner dari Komunitas FIFA 19 Indonesia

IGL - Qualifier 1

Kualifikasi Pertama IGL Loloskan Tiga Jagoan FIFA dari Penjuru Nusantara

Kompetisi Indonesia Gaming League (IGL) FIFA 19 FUT saat ini telah dimulai. Babak kualifikasi online yang berlangsung selama delapan pekan tengah berlangsung, dan kualifikasi minggu pertamanya baru saja dilaksanakan pada tanggal 9 – 10 Maret lalu. Setiap minggunya, IGL mempertandingkan para pecinta sepak bola dari level amatir hingga profesional, kemudian mengambil tiga pemain terbaik untuk maju ke babak liga.

Berdasarkan laporan dari Vivagoal.com, jumlah peserta di kualifikasi tahap pertama ini cukup banyak, mencapai 320 orang dari seluruh Indonesia. Ketua IGL, Frans Silalahi, mengaku cukup puas dengan suksesnya babak kualifikasi tahap pertama. “Kualifikasi minggu pertama berjalan dengan cukup lancar dan sesuai dengan ekspektasi kami,” ujarnya dalam siaran pers.

Frans juga memandang seluruh peserta yang bermain di minggu pertama ini berkemampuan baik dan kompetitif, seakan-akan tak ada perbedaan antara pemain amatir dengan profesional. “Meski kualifikasi random, semua mendapatkan porsi bermain yang sama, waktu yang sama, hanya skill saja yang membedakan mereka,” lanjutnya.

Meski semua peserta memiliki kemampuan setara, tentu pada akhirnya slot kualifikasi hanya tersedia untuk tiga orang terbaik. Menariknya, tiga pemain tersebut ternyata berasal dari tiga kota berbeda, bahkan tiga propinsi berbeda di berbagai penjuru Indonesia. Berikut inilah mereka yang lolos dari kualifikasi IGL FIFA 19 FUT pekan pertama.

Egi Ilyas Fauzi (Egi)

IGL - QUARANTINE FUT
Tim QUARANTINE FUT | Sumber: IGL

Asal: Sukabumi

PSN ID: QRT_DeadlyDuo

Tim: QUARANTINE FUT

Memanfaatkan formasi 4-2-2-2, QUARANTINE FUT bermain dengan komposisi yang cukup seimbang antara penyerangan dan pertahanan. Dengan Lionel Messi sebagai penyerang andalan, David de Gea di posisi kiper, tim ini memberikan mimpi buruk bagi lawan, baik ketika menyerang ataupun ketika diserang. Egi juga memasukkan beberapa pemain legenda dalam skuad, seperti Alessandro Nesta dan Fabio Cannavaro.

Andika Putra Sanjaya (Andika)

IGL - Jeux Makassar
Tim Jeux Makassar | Sumber: IGL

Asal: Makassar

PSN ID: Arighijeux

Tim: Jeux Makassar

Dari ketiga tim yang lolos, tim milik Andika mungkin bisa dibilang sebagai tim paling “murah”. Pasalnya, nyaris tidak ada pemain dengan rating di atas 90 kecuali David de Gea. Namun itu tak menghalangi Andika untuk tetap menumbangkan lawan-lawannya. Beberapa pemain andalan Jeux Makassar antara lain Mohamed Salah, Marcus Rashford, serta N’Golo Kante.

Pugu Mujahid Mantang (Pugu)

IGL - Naga FC
Tim Naga FC | Sumber: IGL

Asal: Jakarta

PSN ID: Codock83

Tim: Naga FC

Pugu datang dengan membawa kesebelasan “sultan” yang komposisinya begitu menyilaukan. Semua pemainnya memiliki rating di atas 90, dan empat di antaranya adalah pemain legenda. Termasuk dalam tim ini antara lain legenda Brasil yaitu Ronaldo Luis Nazario de Lima, David de Gea versi Team of the Year yang memiliki rating 97, serta cover boy FIFA 19 yaitu Cristiano Ronaldo versi Team of the Year yang memiliki rating 99! Dengan komposisi monster seperti ini, tim Naga FC jelas merupakan lawan yang berat.

Masih tersisa tujuh babak kualifikasi lagi sebelum nanti kita masuk ke babak liga. Artinya masih ada 21 slot untuk diperebutkan. Mereka yang belum lolos di babak kualifikasi pertama diperbolehkan untuk tampil kembali di kualifikasi berikutnya. Bila Anda berminat, saat ini pendaftaran untuk kualifikasi kedua sudah dibuka, dan Anda dapat melakukan registrasi melalui tautan berikut.

Setelah didapatkan 24 pemain yang lolos kualifikasi, mereka akan menjalani liga yang terbagi ke dalam dua grup, yaitu Big East dan Big West. Sementara babak final IGL FIFA 19 FUT akan digelar pada tanggal 24 – 25 Agustus 2019. Siapakah yang akan menjuarai kompetisi ini dan membawa pulang hadiah total sebesar Rp250.000.000 nantinya?

Elions

Sambut FIFA eNations Cup, FA dan ESL Cari Atlet untuk Timnas eFootball Inggris

Hubungan antara esports dan olahraga konvensional belakangan ini terlihat semakin erat saja. Di dunia sepak bola misalnya, mulai bermunculan kompetisi-kompetisi esports yang menggunakan struktur mirip sepak bola sungguhan. Bahkan tim-tim sepak bola ikut terlibat dalam pengadaannya. Lihat saja ePremier League, atau kompetisi esports J.League yang baru-baru ini diumumkan.

FIFA juga telah meluncurkan beberapa kompetisi esports sepak bola tingkat dunia. Yang paling utama yaitu FIFA Global Series 2019, sebuah liga internasional di mana para pemain top dunia akan saling memperebutkan poin untuk menentukan siapa yang lolos ke acara puncak, FIFA eWorld Cup Grand Final. Selain itu, dalam rangka “pemanasan” sebelum masuk FIFA eWorld Cup itu, kita disuguhi turnamen dengan judul FIFA eNations Cup.

FIFA - Esports
Sumber: FIFA

FIFA eNations Cup akan digelar untuk pertama kalinya pada tanggal 13 – 14 April 2019. Turnamen ini diikuti oleh 16 timnas esports (atau “eFootball) dari wilayah-wilayah konfederasi FIFA, yaitu CONCACAF, CONMEBOL, CAF, OFC, AFC, dan UEFA. FIFA memperbolehkan setiap negara untuk menggelar kompetisi eFootball nasional sendiri-sendiri demi menemukan pemain-pemain terbaik. Nantinya, dari setiap negara akan diambil dua pemain yang maju ke eNations Cup sebagai perwakilan.

Asosiasi sepak bola Inggris (FA) tampaknya menanggapi tantangan ini dengan serius. Mereka bekerja sama dengan ESL menggelar kualifikasi online FIFA 19 untuk mencari dua pemain terbaik yang akan menjadi perwakilan timnas esports Inggris, alias “eLions”. Kualifikasi ini terbuka untuk semua gamer berusia 16 tahun ke atas di platform PS4 dan Xbox One.

“FA memiliki kebanggaan sebagai organisasi modern dan inovatif yang terus berjuang untuk merangkul dan menginspirasi semua generasi penggemar sepak bola. FIFA 19 dimainkan oleh ratusan juga orang setiap hari dengan banyak di antara mereka menggunakan atlet-atlet pria dan wanita kami (Inggris), jadi kami memiliki kesempatan besar untuk berinteraksi dengan mereka sebagai bagian dari usaha kami untuk terus menumbuhkan game tersebut di Inggris,” demikian ujar Mark Bullingham, FA Chief Commercial & Development Officer, dalam situs resmi FA.

FIFA 19 Ultimate Team
FUT memungkinkan Anda menyusun tim berisi pemain-pemain terbaik dunia | Sumber: FIFAUTeam

Dari pihak FIFA sendiri, mereka berharap kompetisi negara-lawan-negara ini akan berkembang lebih besar di masa depan. “Keterlibatan anggota asosiasi kami dalam turnamen antarnegara adalah salah satu langkah menarik dan signifikan untuk FIFA dan perkembangan eFootball secara global. Setelah pengadaan FIFA eClup World Cup yang sukses beberapa tahun terakhir dan mode permainan tim baru, kami berharap dapat mengintegrasikan kompetisi negara versus negara ini ke dalam portofolio eFootball kami,” ujar Luis Vicente, Chief Digital Transformation & Innovation Officer di FIFA.

Kompetisi FIFA 19 dalam FIFA eNations Cup akan dimainkan menggunakan FIFA Ultimate Team (FUT). Selain FIFA eNations Cup, akan ada kompetisi-kompetisi besar lainnya sebelum kita sampai di FIFA eWorld Cup pada bulan Agustus nanti. Total event yang direncanakan mencapai delapan kompetisi. Mari kita tunggu tanggal mainnya.

Sumber: FIFA, FAThe Esports Observer

Mampukah Jagoan-Jagoan FIFA 19 Indonesia Meraih Kursi di eChampions League FIFA 19?

EA Sports dan UEFA bekerja sama menggelar sebuah kompetisi FIFA 19 yang berjudul eChampions League untuk turut merayakan kemeriahan pesta sepak bola termegah antar klub, Liga Champion. Pasalnya, final eChampions League 2019 ini nantinya akan digelar di Madrid, Spanyol, tanggal 31 Mei 2019 (sehari sebelum final Liga Champion tanggal 1 Juni 2019).

Turnamen bergengsi ini hanya akan mempertandingkan 8 pemain terbaik dari seluruh dunia. Karena itu, akan ada beberapa babak penyisihan yang akan digelar terlebih dahulu. Penyisihan pertama, yang bertajuk eChampions League Global Online Knockout, akan digelar pada tanggal 2-3 Maret 2019 ini. 64 pemain terbaik dari sana akan bertanding lagi di kualifikasi berikutnya tanggal 26-27 April 2019.

Turnamen yang eksklusif untuk PS4 ini menawarkan total hadiah sampai dengan US$280 ribu. Sedangkan sang juaranya berhak mendapatkan uang santunan sebesar US$100 ribu dan 850 poin untuk klasemen FIFA Global Series.

Sumber: AS
Sumber: AS

Dalam rilis resminya, Brent Koning, EA Sports FIFA Competitive Gaming Commisioner mengatakan “membangun kompetisi Liga Champion yang otentik adalah langkah logis selanjutnya untuk melanjutkan ekspansi FIFA 19 buat para pemain ataupun penonton. Para pemain kompetitif kami mencintai UEFA Champions League dan eChampions League menciptakan peluang unik untuk para bintang FIFA mewakili tim mereka dalam sebuah pesta termegah klub sepak bola.”

Menurut cerita dari Ahmad Karim, yang merupakan salah satu pemain FIFA 19 paling senior di Indonesia, akan ada 6 slot yang diberikan untuk para pemain terbaik dari kawasan Asia di kualifikasi pertama nanti. Karena itulah, menurutnya, peluang Indonesia mengirimkan wakilnya cukup besar. Dari informasi yang ia dapatkan, setidaknya ada 7 pemain Indonesia yang akan turun ke lapangan mencoba peruntungan mereka.

Ketujuh pemain tersebut adalah:

  • Kenny “rainesuaL-” Prasetyo dari SFI
  • Ega “Eggsy” Rahmaditya dari RRQ
  • Muhammad “icanbutsky” Ikhsan dari PG.Barracx
  • Fachry “LowlyGentlemen7” Bakrie (belum punya klub esports)
  • Abdul “blackrojacks” Rozak (belum punya klub esports)
  • Ahmad “FadhkarimUG” Karim
  • “Chanks” dari XCN namun memakai IGN netralsquad untuk klasemen FIFA 19 Global Series

7 pemain tadi mungkin memang boleh dibilang sebagai pemain-pemain FIFA 19 terbaik dari Indonesia. Hanya Dennis Pugu (Zeus_Dennis) dari TEAMnxl yang nampaknya akan absen di kualifikasi kali ini.

Kenny Prasetyo sebelumnya bahkan mendapatkan undangan untuk ikut berlaga di FUT Champions Cup di London. Sedangkan Eggsy sempat jadi juara Asia saat masih FIFA 18, di PlayStation League Asia yang digelar di Malaysia. Abdul Rozak juga sebelumnya menjadi juara di turnamen FIFA 19 Kaskus Battleground. Sedangkan icanbutsky, Chanks, dan LowlyGentlemen7 juga sudah biasa terdengar di ajang kompetitif FIFA 19 nasional.

Klasemen sementara FIFA Global Series untuk para pemain dari Indonesia. Sumber: fifa.gg
Klasemen sementara FIFA Global Series untuk para pemain dari Indonesia. Sumber: fifa.gg

Meski begitu, perjalanan kawan-kawan kita tadi juga tidak akan mudah karena ada pemain-pemain terbaik FIFA 19 dari seluruh Asia yang juga siap berlaga seperti shing7160 dari Hong Kong yang sebelumnya lolos kualifikasi Asia untuk FUT Champions Cup April 2019, xMarkoHD dari Australia, ataupun GB.Fenrir dari Malaysia.

Beberapa pemain-pemain kita juga sempat memberikan nama-nama pemain yang menurut mereka paling mengerikan, yang dihimpun langsung informasinya oleh Ahmad Karim. Berikut ini adalah nama-nama pemainnya:

  • xMarkoHD (Australia) menurut Eggsy
  • Nasri121017 (Jepang) menurut icanbutsky
  • Nasri121017 (Jepang) menurut blackrojacks
  • fastblkdude (Singapura) menurut FadhkarimUG
  • Wisuwat (Thailand) menurut Chanks

Kira-kira, apakah ada yang lolos dari 7 jagoan kita tadi? Siapakah 6 pemain yang akan mewakili Asia di kualifikasi eChampions League yang selanjutnya? Apakah ada 1 pemain dari Asia yang mampu menembus ke gelaran utama di Madrid nanti?

Kita tunggu saja ya!

Disclosure: Hybrid adalah media partner dari Komunitas FIFA 19 Indonesia

 

FIFA 19 Ultimate Team

Indonesia Gaming League Gelar Kompetisi FIFA 19 Online Berhadiah Rp250 Juta

Seiring semakin pesatnya perkembangan esports, organisasi-organisasi esports baru pun bermunculan di mana-mana, termasuk di Indonesia. Salah satunya Indonesia Gaming League (IGL) yang baru saja dibentuk di tahun 2019 ini.

Sebagai kompetisi perdananya, IGL menggelar ajang kompetisi FIFA 19 FUT (FIFA Ultimate Team) dengan hadiah sebesar Rp250.000.000. Event ini merupakan hasil kerja sama antara IGL, organizer 1011 EVENT, serta Vivagoal.com sebagai media partner resmi. Menariknya, sebelum masuk babak liga, sebelumnya IGL akan mengadakan kualifikasi online untuk membagi jagoan-jagoan FIFA Indonesia menjadi dua grup yaitu BIG EAST dan BIG WEST.

Kualifikasi online berlangsung selama delapan minggu, mulai dari 9 Maret hingga 27 April 2019. Setiap minggunya, akan diambil tiga pemain terbaik yang akan masuk ke babak liga. Artinya total terdapat 24 pemain di babak liga nantinya. Dari situ, 12 pemain akan masuk ke grup BIG EAST, sementera 12 sisanya masuk ke BIG WEST.

FIFA 19
FIFA 19 | Sumber: Sony

Fase grup kemudian akan berjalan dengan sistem layaknya UEFA Champions League. Dari 12 pemain di masing-masing grup, 8 di antaranya akan lolos menuju babak final (playoff) 16 besar. Babak final ini dilangsungkan secara offline pada tanggal 24 – 25 Agustus nanti. Sepanjang kompetisi, Vivagoal.com akan melaporkan jalannya pertandingan-pertandingan sebagaimana laporan pertandingan sepak bola nyata yang biasa mereka lakukan.

“Kami akan coba melaporkan apa yang terjadi di babak kualifikasi kepada pembaca. Besar harapan adanya event ini bisa memacu semangat para gamer untuk tampil lebih baik dan siap berkompetisi,” papar Stephen Clinton, Editor in Chief Vivagoal.com dalam siaran pers. Stephen juga berharap event IGL ini bisa menjadi blueprint untuk kompetisi-kompetisi berikutnya. “Soalnya kan gim FIFA itu selalu update tiap tahun. Kita bisa saja mengadakan event berikutnya jika ini sukses,” ujarnya.

IGL FIFA 19 Online Qualifiers
IGL FIFA 19 Online Qualifiers | Sumber: IGL

Dua hal yang penting diperhatikan, kompetisi IGL FIFA 19 FUT ini hanya dilaksanakan di platform PS4, dan setiap peserta harus memiliki PSN ID serta tim FUT sendiri-sendiri. Selain menjaga standar kompetitif, hal ini juga dilakukan untuk mencegah kemungkinan adanya kecurangan.

Berikut ini jadwal kualifikasi online kompetisi IGL FIFA 19 FUT:

  • Kualifikasi I: 9 Maret 2019, pendaftaran 23 Februari – 7 Maret 2019
  • Kualifikasi II: 16 Maret 2019, pendaftaran 9 Maret – 14 Maret 2019
  • Kualifikasi III: 23 Maret 2019, pendaftaran 16 Maret – 21 Maret 2019
  • Kualifikasi IV: 30 Maret 2019, pendaftaran 23 Maret – 28 Maret 2019
  • Kualifikasi V: 6 April 2019, pendaftaran 30 Maret – 4 April 2019
  • Kualifikasi VI: 13 April 2019, pendaftaran 6 April – 11 April 2019
  • Kualifikasi VII: 20 April 2019, pendaftaran 13 April – 18 April 2019
  • Kualifikasi VIII: 27 April 2019, pendaftaran 20 April – 25 April 2019

Kualifikasi terbuka untuk siapa saja, baik pemain amatir ataupun profesional. Akan tetapi di setiap babak kualifikasi hanya tersedia slot untuk maksimal 512 peserta. Bila Anda berminat untuk berpartisipasi, pendaftaran dan informasi lebih lanjut tersedia di situs Vivagoal.com.

2 Jagoan Indonesia Nyaris Lolos ke FUT Champions Cup April 2019

FUT Champions Cup merupakan turnamen resmi yang rutin digelar secara berkala, sekali setiap bulan dari November 2018 sampai April 2019. FUT Champions Cup ini masuk dalam rangkaian gelaran FIFA 19 Global Series yang merupakan liga resmi tertinggi milik EA.

Karena itulah, lolos berlaga di sini saja sebenarnya sudah menjadi sebuah kebanggaan tersendiri. Menurut penuturan dari Ahmad Karim, yang merupakan salah satu punggawa esports FIFA Indonesia dan juga bisa dibilang sebagai kingmaker-nya pemain-pemain FIFA generasi sekarang, ada 2 pemain Indonesia yang sebenarnya nyaris lolos kualifikasi FUT Champions Cup April 2019 untuk kawasan Asia.

Di kualifikasi yang digelar tanggal 15 Februari 2019 ini, sebenarnya ada beberapa pemain FIFA 19 Indonesia yang ikut serta dari total 39 pemain yang bertanding. Namun demikian, hanya Ega “Eggsy” Rahmaditya dan Kenny “rainesuaL-” Prasetyo yang berhasil masuk ke babak 16 besar alias babak Knockout.

“Awalnya Ega dan Kenny berhasil mengalahkan lawan-lawannya di babak 16 besar. Kenny berhasil mengalahkan player no 1 di Asia, Web Nasri dan Ega mengalahkan Elsagaldiaz dari Thailand.” Cerita Karim. “Sayangnya, memasuki babak 8 besar, kedua player Indonesia harus baku hantam karena hanya 1 spot wakil Indonesia di babak semifinal. Kenny keluar sebagai pemenang dan berhasil masuk ke babak 4 besar.” Tambahnya.

Kenny nampaknya tidak beruntung karena ia harus kalah pinalti saat melawan jagoan dari Hongkong, shing7160. Padahal saat itu Kenny berhasil menyamakan kedudukan setelah sebelumnya sempat tertinggal.

Sebelum mengakhiri ceritanya, Karim pun memberikan pendapatnya, ” jelas kecewa karena saya sendiri gagal lolos. Padahal, saya sudah menang 3 kali dari 3 game dan hanya butuh 1 kemenangan lagi untuk lolos ke babak berikutnya. Tapi masih semangat untuk E-Champions League Qualifier pada tanggal 2 dan 3 Maret 2019 karena kesempatan lolosnya lebih besar. Pasalnya, ada 6 slot Asia untuk berlaga di main event di Spanyol pada bulan Mei 2019.”

Kedua jagoan kita tadi mungkin memang tidak beruntung sebab Ega sendiri sebenarnya pernah jadi juara PlayStation League Asia untuk FIFA 18. Sedangkan Kenny juga pernah mendapatkan undangan langsung untuk berlaga di London untuk FUT Champions Cup bulan Desember 2018.

Lalu, bagaimana dengan peluang para pemain Indonesia di kualifikasi selanjutnya? Apakah benar seperti yang dikatakan Karim tadi, mengingat memang hanya 1 slot yang diberikan untuk Asia kali ini? Kita tunggu saja…

Disclosure: Hybrid adalah media partner dari Komunitas FIFA 19 Indonesia

Electronic Arts Kerjasama Dengan ELEAGUE Untuk Kompetisi FIFA 19

ELEAGUE, salah satu penyelenggara kompetisi esports yang terkenal berkat kompetisi CS:GO, umumkan akan selenggarakan kompetisi FIFA 19. Hal ini dilakukan ELEAGUE setelah kerjasama antara mereka dengan sang pengembang FIFA 19, Electronic Arts, akhirnya resmi terjalin.

Bentuk kerjasama antar keduanya adalah penyelenggaraan serta penayangan kompetisi FIFA 19 oleh ELEAGUE, termasuk kompetisi FIFA 19 Global Series (salah satu kompetisi kelas Major dari game FIFA 19). Selain itu karena kepemilikan Turner (konglomerasi media di Amerika Serikat) terhadap ELEAGUE, maka kerjasama ini juga menawarkan integrasi unik antara FIFA 19 dengan kompetisi sepakbola itu sendiri serta kesempatan untuk menayangkan esports di jaringan televisi TBS.

Sumber: Esports Observer
Esports FIFA 19, menjadi salah satu game yang banyak dilirik oleh ekosistem industri hiburan esports di luar negeri sana. Sumber: Esports Observer

Kerjasama ini tentu menjadi sesuatu yang menguntungkan bagi EA sendiri selaku pengembang FIFA. Alih-alih sekadar menayangkan kompetisi mereka di Twitch dengan menggunakan branding ELEAGUE, tawaran agar game FIFA 19 bisa tayang di televisi tentu jadi tawaran rekanan yang sulit untuk dilewatkan.

“Hal ini adalah kesempatan yang besar. Sejak awal kami memang sudah melihat peluang pada game FIFA 19. Dengan aset yang kami miliki, kami merasa kerjasama ini adalah kesempatan untuk membuat esports jadi lebih dikenal lagi, memberi pengalaman yang lebih menyeluruh namun tetap otentik kepada para fans. Menurut kami, ini adalah nilai pembeda dari ELEAGUE; sesuatu yang tak bisa dilakukan oleh ESL ataupun MLG.” Kata Craig Barry, Executive Vice President dan Chief Content Officer dari Turner Sports kepada Esports Observer.

Seperti tadi sudah disebutkan, ELEAGUE selama ini terkenal sebagai salah satu penyelenggara dari kompetisi Major CSGO. Namun portfolio pengalaman mereka tak terbatas pada  CSGO saja. Selama kurang lebih 4 tahun pengalaman, mereka juga sudah menggelar kompetisi beragam game, contohnya seperti Super Smash Bros, Street Fighters, Injustice 2,  dan juga Rocket League.

Sumber: Esports Observer
Sumber: Esports Observer

Dengan semua pengalaman tersebut, ELEAGUE menjanjikan produksi berkualitas tinggi seperti kompetisi lainnya yang pernah mereka jalankan. Barry pun kembali menambahkan soal evolusi teknologi serta industri game yang kini semakin bergeser nilainya. Kembali mengutip dari Esports Observer, menurutnya salah satu pelajaran terbesar dalam industri tersebut adalah keharusan untuk mendengar masukan dari para fans dan ekosistem.

Salah satu contoh terbesar hal ini adalah Fortnite, yang mana game tersebut tak lagi hanya sekadar game. Fortnite, terutama di Amerika Serikat sana, seakan jadi perpanjangan tangan dari kultur serta cara anak muda untuk bersosialisasi, layaknya seperti bagaimana popularitas Mobile Legends mengakar di Indonesia.

Inilah Daftar Para Pemain yang Masuk di FIFA 19 FUT Team of the Year

Kalau harus bertanya game apa yang tidak pernah salah, jawabannya mungkin adalah game sepakbola! Sebagai olahraga paling populer di dunia, game sepak bola bisa dicintai begitu mudahnya oleh mereka para pecinta olahraga sepakbola. Maka dari itu tak heran juga jika FIFA 19 jadi salah satu game sepakbola favorit di kalangan gamer.

Beberapa faktor yang membuat FIFA 19 jadi favorit adalah karena grafisnya yang makin ke sini makin terlihat detil, efek physics yang terasa nyata seperti main sepakbola betulan, dan tentunya tak lupa keseruan dari FUT atau FIFA Ultimate Team. FUT sendiri merupakan mode permainan daring dari FIFA 19. Dalam permainan ini kamu diperkenankan untuk membuat tim kamu sendiri dengan komposisi pemain terbaik dari berbagai belahan dunia.

Sumber: easports.com
Sumber: easports.com

Lalu bagaimana cara mendapatkan dan memasukkan pemain-pemain tersebut ke dalam tim Anda? Tentunya adalah dengan gacha! Dalam FUT, para pemain bola memiliki semacam grade yang berpengaruh kepada performa sang pemain. Baru-baru ini, FIFA 19 juga merilis daftar FUT Team of the Year. Sekumpulan pemain terbaik di dunia nyata, sehingga mereka juga memiliki performa terbaiknya di dalam FUT 19!

Walau memang ada unsur RNG (Random Number Generator) di sana namun performa pemain dalam FIFA FUT 19 ini tidak sembarangan. Dalam FUT Team of the Year ini, pemain dipilih dan dikurasi sedemikian rupa. Pemain yang terpilih menjadi Team of the Year ini harus melewati voting dari para media, para atlitnya sendiri, dan tentunya komunitas EA SPORTS FIFA.

Sebelas pemain FUT 19 Team of the Year pertama pun sudah diumumkan. Pemain ini terdiri dari 3 orang pemain CF, 3 orang pemain MF, 4 orang pemain DEF, dan tentunya 1 pemain GK. Pemilihan Team of the Year ini tak terlekang oleh waktu, jadi kamu bisa melihat nama seperti CR dan Messi, lalu Marcello, dan bahkan De Gea yang bisa dibilang kini sudah tidak lagi sebagus dahulu.

Menyandang gelar Team of the Year, para pemain-pemain ini tentu saja memiliki stats terbaik di dalam FUT 19. Bayangkan saja, Ronaldo, Messi dengan grade Team of the Year memiliki skill-rate 99!

Walau juga menerima beberapa respon negatif namun sejauh ini respon komunitas terhadap pemain pilihan dalam Team of the Year terbilang cukup positif. Mewakili komunitas Indonesia beberapa pemain pro FIFA 19 pun sedikit memberikan komentarnya.

  • NXL> Denis Pugu: “Harganya mahal-mahal banget!”
  • PG.Barrax.Icanbutski: “Ini bakal game changing banget sih, ngubah META!”
  • E8.Fadhkarim: “Stat dewa semua! Ngeri!”
Pemuka komunitas FIFA 19 saat hadir di acara serba serbi gamers dari Revival TV. Sumber: revivaltv.id
Pemuka komunitas FIFA 19 saat hadir di acara serba serbi gamers dari Revival TV. Sumber: revivaltv.id

Kehadiran Team of the Year ini sendiri ternyata menciptakan hype tersendiri di kalangan komunitas para pecinta sepakbola dan tentunya game bola. Begitu hebohnya, sampai-sampai sempat ada 300 ribu penonton di saat yang bersamaan menonton streamer FIFA 19 di Twitch!

Selain komunitas, mereka yang tidak kalah heboh tentunya para streamer; mengingat pemain dengan kelas Team of the Year ini hanya bisa didapatkan dalam waktu yang sangat terbatas.

Sumber: gamerant.com
Sumber: gamerant.com

Salah satu yang beruntung adalah streamer bernama Castro yang berhasil mendapatkan pemain Right Wing, Mbappe, dengan grade Team of the Year. Namun memang mendapatkan kartu pemain Team of the Year ini tidak mudah. Kenapa? Tentu karena kartu ini sangat langka dan dengan persentase untuk mendapatkannya hanya kurang dari 1%!

Untuk kartu FUT 19 TOTY ini sendiri hanya bisa didapatkan secara terbatas sampai akhir pekan ini saja. Anda bisa mendapatkannya dari berbagai macam pack selama masih punya grade kartu gold di dalamnya tapi, ingat, kartu FUT 19 TOTY adalah kelas SSR!

FIFA 19 dan PUBG jadi Game PS4 Paling Favorit di Desember 2018

Secara mengejutkan PUBG dan FIFA 2019 menjadi dua game yang paling banyak diunduh oleh para pemain PlayStation 4. Dua game ini bahkan menempati posisi teratas dalam daftar tersebut dan berhasil melampaui penjualan COD: Black Ops 4, Red Dead Redemption 2, bahkan Marvel’s Spider-Man untuk bulan Desember kemarin.

Dalam hal PUBG, mereka memang baru-baru ini merilis versi PlayStation 4. Sudah ada tanda-tanda terkait hal ini sejak dari bulan November 2018 sampai akhirnya game ini pun dirilis pada 14 November 2018. Perilisan PUBG untuk PS4 cukup memunculkan perdebatan tersendiri di dalam komunitas. Pasalnya para pemain PUBG di Steam merasa bahwa masih ada cukup banyak masalah dalam game mereka, sehingga perilisan PUBG PS4 dikhawatirkan akan membuat PUBG Corp. jadi tak fokus dalam memperbaiki game buatannya.

Meski begitu akhirnya PUBG Corp. pun tetap merilis PUBG untuk PS4 tepat sesuai jadwalnya. Tak lupa perilisan ini pun juga diwarnai dengan sebuah paket penjualan PUBG yang dilengkapi dengan skin yang membuat karakter kamu jadi seperti Nathan Drake dari Uncharted, serta sebuah tas punggung seperti milik Ellie yang ada di dalam Last of Us.

Lalu bagaimana dengan FIFA 19? Mungkin hal ini tentu tak lain dan tak bukan dipengaruhi karena sepakbola yang memang masih menjadi olahraga paling populer di seluruh dunia. Terlebih console cenderung biasanya jadi alat untuk main game ketika kumpul bersama dengan teman atau keluarga, maka tak heran jika banyak pemilik PS4 membeli game FIFA untuk dimainkan bersama.

Sumber: windowscentral.com
Sumber: windowscentral.com

Kedua game tersebut sendiri berhasil meraih penjualan yang luar biasa untuk pasar Amerika Serikat dan juga Eropa. Berikut daftar lengkap game yang paling banyak di-download untuk pasar Eropa dan juga Amerika Utara.

PS4 Top Downloads for December – Europe

  1. FIFA 19
  2. PUBG
  3. Battlefield 5
  4. Call of Duty: Black Ops 4
  5. Grand Theft Auto 5
  6. God of War
  7. Red Dead Redemption 2
  8. Marvel’s Spider-Man
  9. The Forest
  10. The Sims 4

PS4 Top Downloads for December – North America

  1. PUBG
  2. Call of Duty: Black Ops 4
  3. Grand Theft Auto 5
  4. Red Dead Redemption 2
  5. Battlefield 5
  6. FIFA 19
  7. Mortal Kombat XL
  8. Marvel’s Spider-Man
  9. NBA 2K19
  10. Madden NFL 19

Kalau soal FIFA 19, mungkin memang tidak mengherankan jika laku keras. Namun kalau PUBG, sebenarnya saya sendiri cukup kaget melihatnya. Mengingat bermain PUBG di konsol sebenarnya terbilang cukup sulit bagi beberapa orang, terutama yang memang tidak terbiasa main game shooter di konsol. 

Saya sendiri sempat mencoba PUBG di konsol dan, secara kualitas, merasakan banyak kekurangan dalam hal performa karena masih kerap terjadi FPS (Frame per Second) drop dan maksimal di 30 FPS saja.

Melihat angka download tadi, bisa dibilang strategi PUBG Corp. merilis PUBG versi PS4 untuk mendongkrak penjualan mereka terbilang berhasil. Walau sesekali masih menerima sentimen negatif sendiri dari kalangan gamer, namun mereka berhasil menuai kesuksesan sambil terus berusaha memberikan yang terbaik kepada para pemainnya.