Aplikasi Files by Google diciptakan untuk membantu pengguna memanfaatkan kapasitas penyimpanan di perangkatnya seefisien mungkin. Di saat yang sama, Files juga berperan sebagai file browser gratisan yang kaya fitur. Begitu kayanya, ia sekarang juga dapat dipakai untuk meneruskan konten multimedia ke Chromecast.
Fitur ini sebelumnya sudah menjalani tahap beta testing terlebih dulu, dan sekarang semua pengguna bisa mengaksesnya melalui versi terbaru Files, versi 1.0.27. Streaming konten ke Chromecast ini berjalan secara offline, dengan catatan semua perangkat yang terlibat terhubung ke jaringan Wi-Fi yang sama.
Konten multimedia yang dimaksud mencakup foto, video sekaligus audio. Semuanya bisa diteruskan dari ponsel ke TV yang dipasangi Chromecast (atau yang menjalankan sistem operasi Android TV). Untuk menggunakannya, cukup pilih konten yang hendak diputar di Files, lalu klik icon Chromecast yang muncul di ujung kanan atas.
Fitur ini bakal terasa sangat berguna saat, misalnya, kita hendak menikmati koleksi foto liburan bersama keluarga. Tanpa harus memindah file fotonya dari smartphone, kita tinggal memanfaatkan fitur ini untuk melihatnya bersama-sama di layar yang lebih besar.
Video dan audio pun juga demikian. Semuanya bisa di-stream dari TV maupun perangkat lain yang mendukung Chromecast tanpa harus memakan kuota data. Bagi pemilik Chromecast yang ponselnya belum dilengkapi Files by Google, Anda sekarang punya satu alasan untuk mengunduh aplikasi tersebut.
Setahun yang lalu, Google resmi merilis aplikasi bernama Files Go. Dilihat dari namanya, tampak bahwa aplikasi file manager ini ditujukan bagi para pengguna smartphone Android kelas budget, yang umumnya sering terkendala kapasitas penyimpanan yang sangat terbatas.
Namun seiring waktu, rupanya cukup banyak pengguna smartphone flagship yang juga ikut memakai Files Go, hingga akhirnya Google memutuskan untuk mengubah namanya menjadi “Files” saja sekaligus merombak tampilannya mengikuti filosofi Material Design baru-baru ini.
Dengan total jumlah unduhan Files yang telah mencapai angka 50 juta lebih di Play Store, wajar apabila Google ingin terus menyempurnakannya. Yang terbaru, Files kedatangan dukungan USB OTG (on-the-go); fitur yang belum bisa dianggap standar, tapi tetap cukup umum di kalangan pengguna perangkat Android.
Berkat dukungan USB OTG, pengguna Files dapat mengakses file yang tersimpan pada flash disk maupun memory card yang tersambung ke perangkatnya. Fitur ini sebenarnya juga sudah kerap dijumpai pada aplikasi file manager lain.
Terakhir, versi terbaru Files turut menghadirkan dukungan struktur folder secara penuh. Dengan demikian, manajemen file dapat dilangsungkan dengan lebih mudah, dan ini sejak awal sudah menjadi salah satu prioritas di balik pengembangan Files sejak namanya masih diimbuhi embel-embel “Go”.
OS Android dan teknologi pada smartphone memang terus berkembang, namun masih banyak di luar sana yang terjebak menggunakan smartphone entry-level dengan ruang penyimpanan pas-pasan. Semisal memori internal 4GB atau 8GB dan RAM 512MB atau 1GB.
Seiring makin canggihnya aplikasi-aplikasi di Android, mereka juga terlalu rakus resource. Pengguna smartphone budget pun harus, karena aplikasi tersebut menjadi terlalu berat dijalankan dan membuat memori internal smartphone menjadi penuh.
Kalau sudah begitu, salah satu solusinya ialah kita bisa memanfaatkan aplikasi versi ringan yang ditunjukkan untuk platform Android Go. Aplikasi ini lebih ringan hingga 50 persen dari versi biasa, meski sebagian fiturnya dipangkas.
Buat yang belum tahu, Android Go merupakan Android yang telah dimodifikasi supaya bisa berjalan optimal di perangkat berspesifikasi rendah, khususnya yang memiliki kapasitas RAM kurang dari 1 GB. Berikut beberapa aplikasi versi ringan Android Go yang sudah bisa kita coba, untuk hemat memori internal dan juga hemat kuota internet.
1. Google Maps Go
Google Maps Go adalah versi yang lebih ringan dari aplikasi Google Maps asli. Didesain untuk berjalan lancar pada smartphone dengan memori terbatas dan jaringan yang tidak stabil.
Namun tanpa mengurangi kecepatan untuk memberikan info tentang lokasi Anda, lalu lintas real-time, petunjuk arah, serta jadwal kereta, bus, dan transportasi umum kota. Salah satu kelemahannya ialah tidak disertai mode offline, yang pastinya hal ini sangat berguna.
Application Information Will Show Up Here
2. YouTube Go
YouTube Go merupakan aplikasi versi ringan dari versi asli YouTube. Dirancang untuk negara-negara yang mempunyai akses internet terbatas dan mahal.
Fitur menarik dari YouTube Go ialah memungkinkan pengguna mengunduh video ke memori untuk ditonton lagi nanti. Dengan begitu, Anda tidak harus menghabiskan kuota hanya untuk menonton video yang sama. Video yang disimpan bahkan bisa juga dibagikan ke teman dekat menggunakan koneksi Bluetooth.
Application Information Will Show Up Here
3. Files Go
Files Go adalah pengelola penyimpanan yang smart dari Google yang didesain untuk membantu mengelola berkas dan mengosongkan ruang penyimpanan di smartphone guna mempertahankan performa smartphone agar tetap nyaman digunakan.
Cukup dengan beberapa tap, Anda dapat mengosongkan ruang penyimpanan dengan lebih cepat dan mudah: Menghapus foto lama, meme dari aplikasi chatting, file duplikat, aplikasi yang tidak digunakan, cache, spam, dan lainnya.
Application Information Will Show Up Here
4. Google Go
Google Go adalah aplikasi penelusuran Google yang lebih ringan dan hemat kuota untuk pengguna smartphone entry-level dengan akses internet terbatas.
Aplikasi ini didasarkan riset Google di 170 kota yang tersebar di Indonesia dan India. Google Go dibuat agar bisa bekerja lebih cepat di smartphone dengan RAM rendah dan jaringan 2G.
Application Information Will Show Up Here
5. Datally
Tanpa adanya koneksi internet, smartphone tidak lagi ‘smart’. Lewat Datally, Google ingin membantu Anda bisa mengontrol lebih luas terhadap penggunaan data jaringan seluler di smartphone.
Aplikasi ini bisa digunakan untuk menghemat konsumsi data, jadi tak ada lagi kasus kehabisan kuota di tengah-tengah bulan.
Application Information Will Show Up Here
Selain lima aplikasi Android Go di atas, Google juga sedang mengembangkan Gmail Go, Google Assistant Go, dan Gboard Go. Untuk saat ini ketiga aplikasi tersebut belum tersedia di Google Play Store region Indonesia, tunggu saja.
Google merilis Files Go ke publik belum lama ini. Karena penasaran, saya pun mencoba sendiri aplikasi manajemen file yang katanya lain dari yang lain. Setelah dipasang dan digunakan, ternyata benar. Selain menawarkan alat kelola berkas, Files Go juga punya beberapa fitur yang dirancang untuk menghindarkan pengguna dari problema kepenuhan memori.
Menghapus Cache
Files Go menawarkan beberapa opsi yang bisa dipilih oleh pengguna yang menginginkan ruang simpan lebih. Salah satunya menghapus cache yang biasanya menumpuk dan membebani memori. Opsi ini tampil di layar terdepan Files Go, jadi tidak sulit untuk ditemukan.
Tap saja label Free Up 133MB tepat di bawah App cache.
Kemudian pilih cache di aplikasi apa yang ingin Anda hapus. Atau jika ingin menghapus semua, tap all items untuk menandai semua aplikasi di daftar tersebut. Terakhir tap Delete.
Menghapus Aplikasi yang Jarang Digunakan
Berikutnya, Files Go juga menawarkan opsi mencopot aplikasi-aplikasi yang ada di smartphone Anda tetapi jarang sekali digunakan atau tidak pernah sama sekali. Masih di jendela yang sama, Anda bisa temukan opsi Find Unused App lalu tap tombol Get Started.
Ketika pertama kali digunakan, fitur ini meminta akses terlebih dahulu. Tap saja tombol Go To Settings.
Tap aplikasi Files Go dan aktifkan.
Selanjutnya Anda akan dihantarkan kembali ke opsi Find Unused Apps tadi, lengkap dengan daftarnya. Beri tanda dan klik Uninstall.
Menghapus Unduhan
Opsi lainnya, Files Go juga menawarkan alat bantu untuk menghapus unduhan dari peramban dan juga aplikasi lainnya. Opsi ini juga bisa Anda temukan di panel utama Files Go.
Menghapus Aplikasi Berukuran Besar
Terakhir, Files Go juga mendeteksi berkas-berkas yang tersimpan di dalam memori internal dan eksternal Anda. Jika ia menemukan berkas berukuran besar di atas 200MB, ia akan merekomendasikan Anda untuk menghapusnya.
Catatan Lainnya
Opsi-opsi di atas bisa saja tidak muncul secara bersamaan. Saya menemukan perilaku begini, bahwa Files Go bisa direfresh dengan cara menggeser layar dari atas ke bawah sampai muncul lingkaran kecil pertanda aplikasi sedang melakukan penyegaran. Di kasus yang saya alami, setiap kali direfresh, Files Go menampilkan opsi-opsi yang berbeda. Jadi, jika Anda tidak menemukan apa yang saya bahas di atas, jangan lupa menggeser layar untuk menyegarkan aplikasi.
Google creates a buzz to help users in developing countries, such as Indonesia, by launching Google Go and Files Go. Both application are designed based on user study results in Indonesia. They are part of “Next Billion Users” program, after launching Datally few days ago.
Google Go is a data-saving Google browser app for mobile devices with limited Wi-Fi or connection, while File Go is an app to help users send and receive files offline and help to sort the storage for faster access.
In official statement, Google Go is based on research in 170 cities in Indonesia and India. The new internet users tend to use simple mobile device with 512MB to 1GB storage capacity, including unstable connection. Google Go is made to work faster in mobile device with low-storage RAM and 2G network.
In details, Google Go offers an interface to help user in browsing, supported in many languages and front-page personalization to make it easier for browsing.
In terms of capacity, Google Go is efficient. It can also work well using only 5MB storage. Thanks to Google’s innovation technology development for compression in providing instant access despite in 2G network. The thing can be a solution for public users with no access of fast and stable network.
Files Go on the other hand, is designed to help user in sorting their storage. Its features are claimed to be able to help organize and clean the storage slot, making device performance remains comfortable.
Files Go can also be used in sending phone-to-phone files in close range, similar to iOS’s AirDrop, speeding up to 125Mbps without any internet data used. Another data attached is backup feature or cloud backup.
– Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian
Google membuat gebrakan untuk membantu pengguna di negara berkembang, seperti Indonesia, dengan meluncurkan Google Go dan Files Go. Kedua aplikasi tersebut didesain berdasarkan hasil studi pengguna di Indonesia. Keduanya merupakan lanjutan rangkaian program Next Billion Users, setelah beberapa hari yang lalu meluncurkan Datally.
Google Go merupakan aplikasi penelusuran Google yang hemat kuota untuk perangkat mobile dengan internet atau Wi-Fi yang terbatas, sedangkan Files Go merupakan aplikasi untuk membantu pengguna mengirim dan menerima berkas (files) tanpa menggunakan internet dan membantu merapikan penyimpanan berkas untuk bisa diakses lebih cepat.
Google Go, dalam keterangan resmi yang kami terima, merupakan aplikasi yang didasarkan riset Google di 170 kota yang tersebar di Indonesia dan India. Kecenderungan pengguna internet baru menggunakan perangkat telepon sederhana dengan kapasitas memori antara 512 MB hingga 1 GB, termasuk juga dengan kualitas jaringan yang tidak stabil. Untuk itu Google Go dibuat agar bisa bekerja lebih cepat di perangkat ponsel dengan RAM rendah dan jaringan 2G.
Lebih detil, Google Go menawarkan antar muka untuk membantu memudahkan pengguna internet baru untuk melakukan pencarian, lengkap dengan banyak dukungan bahasa dan personalisasi di halaman depan untuk memudahkan pengguna melakukan penelusuran.
Dari segi kapasitas, Google Go terbilang irit. Disebut Google Go juga mampu bekerja dengan baik meski hanya memakan slot memori 5 MB. Hal ini berkat pengembangan teknologi inovasi Google untuk kompresi sehingga bisa memberikan akses cepat meski berada di jaringan 2G. Sesuatu yang bisa jadi solusi pengguna di Indonesia yang belum sepenuhnya dijangkau oleh internet cepat dan stabil.
Sementara itu Files Go didesain untuk membantu pengguna mengelola berkas di penyimpanan mereka. Fitur-fitur yang disematkan di dalamnya pun diklaim mampu membantu mengatur dan membersihkan slot penyimpanan sehingga performa perangkat bisa tetap nyaman digunakan.
Files Go juga bisa digunakan untuk mengirim file dari ponsel ke ponsel lainnya dam jarak dekat, seperti halnya AirDrop di perangkat iOS, dengan kecepatan mencapai 125Mbps tanpa memakan kuota internet. Fitur lain yang disematkan Google adalah fitur backup atau mencadangkan berkas di cloud.
Kapasitas penyimpanan yang kecil adalah salah satu kelemahan umum smartphone kelas budget. Pintar-pintar memanajemen file adalah salah satu trik untuk tidak kehabisan storage, dan Google tampaknya sudah menyiapkan solusi dalam wujud aplikasi bernama Files Go.
Secara mendasar, Files Go termasuk kategori aplikasi file manager. Tab “Storage” menampilkan kapasitas yang tersisa, lalu tersedia pula opsi untuk menghapus cache atau media yang berasal dari aplikasi-aplikasi tertentu. Selain itu, ada juga opsi untuk menghapus aplikasi yang jarang digunakan, serta untuk menghapus gambar duplikat atau yang bersifat spam.
Akan tetapi yang lebih menarik tersimpan di tab keduanya yang berlabel “Files”. Di situ file dikategorikan berdasarkan gambar, video dan audio. Lalu di bawahnya ada opsi untuk berbagi file tanpa internet, dengan klaim kecepatan transfer yang tinggi.
Fitur berbagi file ini mengandalkan konektivitas Bluetooth, dan cara kerjanya sepertinya tidak jauh berbeda dari fitur AirDrop di perangkat iOS, di mana pengguna tinggal memilih pengguna lain di dekatnya yang ingin dikirimi file, lalu meminta sang penerima untuk membuka aplikasi Files Go dan menyentuh tombol “Receive”.
Pengguna Android sendiri sebenarnya tidak membutuhkan cara khusus untuk bisa berbagi file via Bluetooth, tapi setidaknya prosesnya bisa disederhanakan lewat satu aplikasi yang juga merangkap sebagai file manager, apalagi mengingat aplikasi ini merupakan besutan Google sendiri.
Untuk sekarang, Files Go masih berstatus beta dan belum dirilis untuk publik secara luas. Google sepertinya menarget negara berkembang sebagai pasarnya, sama seperti Google Search Lite maupun layanan pembayaran Tez di India.
Google sudah punya banyak sekali aplikasi yang ditujukan untuk pengguna Android. Sebagai empunya OS, wajar jika mereka ingin pengguna smartphone ataupun tablet makin terbantu, makin betah dan makin menggilai Android. Belum lama ini, Google punya “mainan” baru bernama Files Go yang sudah tersedia di Play Store.
Bicara fungsi, Files Go adalah aplikasi pengelola berkas atau lebih familiar dengan sebutan file manager yang menawarkan cara cerdas dalam mengelola berkas di perangkat. Membantu pengguna untuk menjaga memori tetap bersih, rapi dan terorganisir dengan baik.
Saat pertama kali meluncur, Files Go sudah mejeng di Play Store namun masih berstatus unreleased. Artinya, aplikasi hanya tersedia di early access program yang hanya bisa dipakai oleh pengguna terdaftar. Files Go juga hanya bisa dijalankan di perangkat yang berjalan dengan sistem operasi minimal versi 5.0 Lollipop.
Fitur utama Files Go sendiri secara default tak berbeda jauh dengan aplikasi pengelola berkas serupa. Namun ada beberapa fitur pendamping yang membedakan diri dengan yang lain, seperti fitur pengiriman berkas secara offline dengan teman, pencarian cepat dokumen, dan juga sistem rekomendasi yang bertujuan untuk melegakan memori.
Nama Files Go sendiri menyiratkan kesan bahwa aplikasi ini menonjolkan elemen ringan dan cepat, mudah dipergunakan dan sederhana. Konsep yang sangat ideal untuk perangkat dengan spesifikasi minimalis meskipun tetap optimal untuk perangkat yang lebih bertenaga.
Sayangnya, tak lama setelah berita asli yang jadi rujukan kami diterbitkan, Google menarik aplikasi dari Play Store sehingga sekarang tidak bisa diakses lagi. Tetapi, hal ini dipercaya hanya sementara. Kemungkinan Google ingin menyempurnakannya terlebih dahulu sebelum dirilis ke publik.