Seperti publisher-publisher besar lainnya, Square Enix tidak melewatkan kesempatan untuk memamerkan trailer game-game terbarunya di acara The Game Awards 2021. Dua di antaranya adalah Forspoken dan Babylon’s Fall, namun ternyata Square Enix juga punya kejutan lain, yakni Final Fantasy VII Remake Intergrade versi PC.
Sebagai pengingat, FF VII Remake Intergrade adalah upgrade next-gen yang dirilis di PlayStation 5 pada bulan Juni lalu, yang menghadirkan sederet penyempurnaan dari sisi performa sekaligus kualitas visual. Kabar baiknya, versi PC-nya juga akan menyertakan konten DLC Intermission yang sebelumnya dijual secara terpisah, yang menghadirkan episode campaign baru sekaligus karakter lawas yang tak kalah populer, yakni Yuffie Kisaragi.
Di samping itu, FF VII Remake Intergrade versi PC juga bakal membawa dukungan resolusi 4K dan HDR, serta kompatibilitas gamepad dengan API XInput maupun DirectInput seandainya tidak ingin menggunakan keyboard dan mouse.
Di PS5, FF VII Remake Intergrade sepenuhnya mendukung fitur adaptive trigger milik controller DualSense. Sayangnya sejauh ini belum ada konfirmasi apakah versi PC-nya juga demikian jika menggunakan DualSense. Satu hal yang pasti, game ini siap dijalankan di 120 fps bagi yang memiliki PC berspesifikasi sultan.
Kalau menurut Square Enix sendiri, spesifikasi PC yang dibutuhkan untuk menjalankan FF VII Remake Intergrade adalah sebagai berikut:
Persyaratan spesifikasinya bisa dibilang tidak terlalu menuntut, dan masih di bawah God of War. FF VII Remake Intergrade versi PC dijadwalkan hadir pada 16 Desember 2021, akan tetapi hanya melalui Epic Games Store saja. Selain bonus DLC tadi, pemain juga bakal menerima sejumlah item dan equipment ekstra.
Berikut adalah sejumlah screenshot dari FF VII Remake Intergrade versi PC.
Sekitar setahun setelah dirilis, Final Fantasy VII Remake akhirnya bakal mendapat upgrade next-gen pada tanggal 10 Juni 2021. Versi yang ditujukan untuk PlayStation 5 ini dinamai Final Fantasy VII Remake Intergrade, dan pemilik game aslinya di PS4 bisa menerima upgrade ini secara cuma-cuma.
Seperti yang sudah bisa ditebak, tentu saja ada penyempurnaan dari sisi performa maupun kualitas grafis di FF VII Remake Intergrade. Pemain nantinya dapat memilih antara “Graphics Mode” yang memprioritaskan resolusi 4K, atau “Performance Mode” kalau lebih mementingkan gameplay yang mulus di 60 fps.
Haptic feedback maupun adaptive trigger milik controller DualSense juga akan diintegrasikan, dan tentu saja pemain bakal mendapati waktu loading yang jauh lebih singkat. Namun Square Enix rupanya belum selesai.
Intergrade nantinya juga bakal menawarkan episode baru untuk dimainkan, sekaligus kembalinya salah satu lakon lawas favorit, yakni Yuffie Kisaragi sebagai playable character dalam episode tersebut. Episode Yuffie ini nantinya harus dibeli secara terpisah sebagai paid DLC dari PlayStation Store.
Tentunya ini merupakan kabar yang sangat menggembirakan bagi para penggemar FF VII, akan tetapi Square Enix rupanya masih punya kejutan lain buat mereka.
Final Fantasy VII The First Soldier
Judul di atas adalah judul dari game battle royale baru yang sedang Square Enix kerjakan untuk perangkat Android dan iOS. Battle royale? Ya, Anda tidak salah baca. Jujur saya sendiri masih kesulitan mencerna konsep gabungan dari dua hal yang semestinya sangat bertolak belakang tersebut. Namun rupanya itulah yang Square Enix lakukan saat menggarap game spin-off ini.
Secara lore, The First Soldier bakal berperan sebagai prekuel dari FF VII, menceritakan asal usul dari pasukan elit Soldier sekitar tiga dekade sebelum peristiwa yang terjadi di FF VII. Kalau melihat trailer-nya, gameplay The First Soldier sepertinya bakal menggabungkan aksi tembak-menembak dari perspektif third-person dengan combat ala Final Fantasy.
Menariknya, The First Soldier nantinya juga akan menyisipkan sejumlah elemen RPG ke dalam formula battle royale yang diangkat, seperti misalnya sistem level yang melibatkan sejumlah monster untuk dibasmi. Selain mode solo, The First Soldier juga akan menawarkan mode tim berisikan tiga pemain.
Final Fantasy VII Ever Crisis
Selain The First Soldier, Square Enix juga punya spin-off lain berjudul Final Fantasy VII Ever Crisis yang juga ditujukan untuk perangkat mobile. Ever Crisis pada dasarnya merupakan kompilasi dari seluruh cerita yang pernah diangkat, mulai dari FF VII orisinal, Before Crisis, Dirge of Cerberus, Crisis Core, sampai film Advent Children, tidak ketinggalan pula sejumlah elemen narasi baru yang berfokus pada asal usul Soldier.
Gameplay akan disajikan per chapter, dengan combat yang tentunya sudah kelihatan sangat familier. Tidak seperti The First Soldier yang akan dirilis di tahun ini juga, Ever Crisis rencananya baru akan tersedia tahun depan di Android sekaligus iOS.
Bagi para gamer, tiga bulan pertama di 2020 tidak kalah seru dari periode yang sama di tahun lalu. Di masa ini, sudah mulai bermunculan para kandidat Game of the Year. Setidaknya ada delapan permainan berkualitas yang sebaiknya tidak Anda lewatkan. Namun kita tahu, perilisan mereka hanyalah permulaan. Jika semuanya berjalan lancar, akan ada lebih banyak judul mengagumkan mendarat di tahun ini.
Mulai awal kuartal dua, arus perilisan game diperkirakan jadi lebih cepat dan beberapa permainan yang telah lama dinanti akan mendarat di bulan April 2020 besok. Dari pengamatan saya sejauh ini, sembilan judul rencananya siap dilepas selama 30 hari ke depan, tetapi ada enam yang paling esensial. Mereka terdiri dari sejumlah remake, spin-off serta satu game multiplayer berformula asimetris. Ini dia:
Resident Evil 3 (remake)
3 April – PC, PS4, Xbox One
Kesuksesan remake Resident Evil 2 menyemangati Capcom untuk turut merekonstruksi ulang sekuelnya. Seperti sebelumnya, seluruh aset permainan dibangun dari nol, diikuti oleh sejumlah modifikasi pada gameplay. Kali ini, game dirancang buat lebih mengedepankan elemen action. Melengkapi konten single-player, RE3 turut dibundel bersama mode online RE: Resistance.
Final Fantasy VII (remake)
10 April – PS4
23 tahun setelah meluncur di PlayStation, Final Fantasy VII akan kembali hadir dengan grafis dan gameplay modern yang mengombinasikan elemen strategi dan action real-time ala Kingdom Hearts. Game tetap menyajikan cerita, dunia, serta karakter yang sama; tapi Square Enix mengekspansi sejumlah bagian di versi remake ini dan akan merilis kontennya secara episodik.
Trials of Mana (remake)
24 April – PC, PS4, Switch
Permainan remake ketiga yang dijadwalkan untuk mendarat di bulan April. Juga merupakan IP milik Square Enix, developer mempertahankan aspek narasi dan gameplay yang diusung oleh versi Super Nintendo-nya; namun segala aset permainan kini dibangun dalam format tiga dimensi serta dilengkapi pula oleh voice-acting. Musiknya kembali digarap oleh sang komposer asli, Hiroki Kikuta.
Predator: Hunting Grounds
24 April – PC, PS4
Franchise Alien vs. Predator memang cukup populer di kalangan gamer, namun lewat Hunting Grounds, developer Illfonic mencoba mengembalikan tema Predator ke akarnya. Caranya ialah meramu formula multiplayer asimetris, menugaskan satu tim untuk mengerjakan sejumlah misi sementara itu satu orang akan bermain sebagai sang pemburu high-tech dari planet lain.
Gears Tactics
28 April – PC, Xbox One
Gears merupakan seri permainan yang mempopulerkan cover shooter, tetapi lewat Gears Tactics, tim The Coalition serta Splash Damage mencoba melakukan eksperimen: bagaimana jika tema perang melawan alien dan latar belakang fiksi ilmiah Gears of War digunakan sebagai basis pengembangan game strategi turn-based? Hasilnya adalah permainan yang sangat mirip XCOM.
Minecraft Dungeons
TBA April – PC, Xbox One
Satu-satunya game di daftar ini yang masih belum punya tanggal rilis pasti terlepas dari janji Mojang buat melepasnya di bulan April. Seperti Gears Tactics, Minecraft Dungeons juga merupakan spin-off. Di Dungeons, elemen sandbox dan survival khas Minecraft digantikan oleh formula dungeon crawler. Anda bisa menikmati game sendirian atau bersama dengan tiga orang kawan.
Panggung Gamescom 2019 minggu lalu dimeriahkan oleh banyak sekali permainan menarik, beberapa sudah diumumkan sebelumnya tapi tak sedikit pula yang baru disingkap di sana. Fans Sony boleh berbangga dengan keberhasilan sejumlah judul eksklusif PS4 dalam meraih penghargaan bergengsi, belum lagi ada rentetan permaian blockbuster yang siap dirilis sebentar lagi, misalnya Death Stranding dan remake Final Fantasy VII.
Square Enix memang tidak melepas trailer baru Final Fantasy VII Remake di Gamescom 2019, namun lewat sesi demo yang dipandu oleh produser Yoshinori Kitase, developer memperkenankan media untuk menyimak secara lebih teliti fitur-fitur anyar di permainan. Via blog resmi, tim PlayStation meng-highlight 11 aspek menarik dari versi remake FFVII, namun ada lima hal yang betul-betul esensial. Ini dia:
Pemberontak Avalanche, yaitu grup tempat protagonis Cloud Strife bekerja, memperoleh perombakan. Tiap-tiap anggotanya mendapatkan dialog tambahan dan akan saling bercakap-cakap saat menjalankan operasi infiltrasi. Selain lewat kata-kata, interaksi antar karakter juga diperkuat oleh ekspresi wajah dan bahasa tubuh. Hal ini dimaksudkan untuk membuat mereka lebih hidup.
Meski penyajian narasi tetap berkiblat pada FFVII versi lawas, Square Enix tak ragu untuk mengubah cara mereka menghidangkannya. Misalnya, sejumlah adegan misi yang Avalanche kerjakan tak lagi ditunjukkan secara langsung, namun dibahas oleh kata atau cerita (contohnya ialah ketika grup memotong pagar buat menyelinap masuk).
Berbekal aset serta perspektif kamera baru, Anda akan dimanjakan oleh pemandangan megah kota Midgar hingga rincian-rincian terkecil: pantulan gedung pencakar langit pada jendela kereta api sampai pita peringatan bahaya yang dipasang pada kabel-kabel terbuka di lokasi konstruksi. Menurut Sony, tiap detail di sana dirancang untuk menyampaikan cerita. (Contoh kecil lain bisa dilihat pada senapan mesin lengan milik Berret. Saat memuntahkan peluru, moncong senjata akan menyala oranye, akan hilang pelan-pelan begitu mulai mendingin).
Square Enix tetap mempertahankan peti harta karun, namun penampilannya kini disesuaikan dengan aspek estetika kota Midgar. Developer tak lupa untuk menyebar peti dan barel Shinra. Silakan dihancurkan dan ada peluang besar Anda akan mendapatkan item-item menarik.
Anda akan menemukan slot atau lubang di sejumlah pakaian dan senjata. Mereka adalah tempat untuk menaruh Materia, yaitu batu-batu mistis warna-warni yang bisa memberikan Anda kekuatan magis. Di versi remake, interaksi dengan Materia tak hanya dibatasi menu, tapi betul-betul interaktif dan warnanya memengaruhi objek tempat ia dipasang.
–
Final Fantasy VII Remake rencananya akan dilepas dalam beberapa bagian terpisah. Episode pertama dijadwalkan untuk meluncur pada tanggal 3 Maret 2020. Game digarap secara eksklusif buat console PlayStation 4.
Jika Anda gamer, mungkin seperti saya, jejaring sosial saat ini tengah dipenuhi diskusi mengenai remake Final Fantasy VII. Square Enix pertama kali mengumumkan rencana mereka buat membangun ulang permainan ketujuh di seri Final Fantasy itu hampir empat tahun silam, namun baru minggu lalu developer akhirnya berkenan memperlihatkan potongan kecil dari gameplay lewat video trailer singkat.
Namun teaser berdurasi satu menit lebih itu sudah cukup untuk menampilkan gambaran seperti apa versi remake Final Fantasy VII nantinya. Beberapa cuplikan di sana mengindikasikan perombakan pada elemen eksplorasi dan pertempuran, semuanya telah saya rangkum di artikel ini. Tapi ada sejumlah informasi penting lagi tentangnya yang tidak dibahas di live-stream PlayStation State of Play, misalnya terkait bagaimana game ini disajikan dan kapan bisa kita nikmati.
Kabar pertama dilaporkan Gematsu berdasarkan info yang mereka peroleh dari blog resmi berbahasa Jepang milik Square Enix. Sang developer menjelaskan bahwa ada banyak pertimbangan yang mereka lakukan demi menghidupkan kembali Final Fantasy VII di PlayStation 4. Salah satu bagian terunik adalah proses pengembangan ‘dalam beberapa bagian’ atau ‘secara terpisah’. Deskripsi ini memang terasa ambigu, dan menimbulkan sejumlah pertanyaaan.
Apakah itu artinya remake Final Fantasy VII akan disajikan dalam beberapa bagian berbeda (per episode) atau maksudnya ialah dikerjakan oleh beberapa tim sekaligus? Square Enix berjanji akan mengungkap segala detailnya pada bulan Juni besok, kemungkin besar ketika E3 2019 dilangsungkan. Saya pribadi penasaran mengenai platform ketersediaan game. Buat sekarang memang hanya PlayStation 4 yang baru dikonfirmasi, tetapi sudah lama Square Enix merilis Final Fantasy sebagai judul multi-platform.
Info selanjutnya merupakan kabar gembira bagi Anda yang sudah tidak sabar menyambut peluncuran game. Secara mengejutkan, kita telah dipersilakan buat melakukan pre-order Final Fantasy VII remake walaupun saat ini pemesanan baru bisa dilakukan via Amazon khusus untuk edisi standar versi PlayStation 4. Belum ada opsi edisi spesial, tetapi para pemesan dijanjikan akan mendapat bonus, walaupun belum diketahui seperti apa hadiah-hadiah tambahannya.
Satu hal menarik dari pre-order di Amazon adalah, Anda dijamin selalu mendapatkan harga termurah – entah apakah nanti ada kenaikan harga, atau harganya malah merosot (seperti Mortal Kombat 11). Ketika itu terjadi, Anda akan mendapatkan refund. Di situs e-commerce raksasa itu, Final Fantasy VII dibanderol US$ 60.
Lewat pelepasan Resident Evil 2 di bulan Januari kemarin, Capcom menetapkan sebuah standar sangat tinggi dalam meramu remake. Namun gamer juga tahu, Resident Evil 2 bukanlah satu-satunya permainan istimewa yang tengah digarap ulang oleh developer-nya. Saat ini, banyak dari kita sedang menanti informasi lebih lanjut dari tim Square Enix mengenai status remake Final Fantasy VII.
Dan beberapa jam lalu, sebuah kabar gembira diungkap oleh Sony lewat PlayStation State of Play. Di event live stream tersebut, Square Enix menyematkan teaser trailer Final Fantasy VII remake yang difokuskan pada sisi gameplay. Permainan tersebut sempat menghebohkan pengunjung E3 2015 ketika diumumkan di sana, tetapi hampir empat tahun berlalu tanpa ada berita baru mengenainya – hingga hari ini.
Teaser yang Square Enix publikasikan memang tidak begitu panjang, hanya berdurasi satu menit lebih, namun kontennya menunjukkan sudah sejauh mana developer mengembangkan FFVII remake. Video tersebut sepertinya diambil langsung dari porsi permainan di bagian pembuka, difokuskan pada penyerangan yang Cloud dan Barret lakukan pada reaktor Mako di kota Midgar. Di sana, beberapa karakter familier seperti Aerith dan Sephiroth turut ditampilkan.
Selama beberapa detik, Square Enix juga sempat memamerkan sedikit potongan gameplay: aksi Cloud berlari dan memanjat, status damage berupa angka khas RPG, tombol-tombol buat mengeluarkan serangan berbeda, dan kesempatan untuk mengendalikan karakter lain. Hal-hal tersebut memang mengindikasikan berubahnya formula permainan. Versi kemungkinan remake tak lagi mengusung gameplay turn-based taktis ala Final Fantasy VII orisinal dan jadi lebih menyerupai Final Fantasy XV.
Memang masih terlalu dini buat mengambil kesimpulan, namun saya membayangkan, dengan melebur elemen eksplorasi dan pertempuran menjadi satu pengalaman seamless sembari menyajikan perspektif kamera orang ketiga, kita bisa lebih merasakan besarnya dunia dan kemegahan kota Midgar.
Bersamaan dengan dipublikasikannya trailer ini, director Tetsuya Nomura (via Twitter Square Enix) menjelaskan bahwa timnya telah mematangkan agenda pengerjaan game hingga momen peluncurannya nanti. Ia berjanji, segala detail mengenai Final Fantasy VII akan diungkap di bulan Juni besok – kemungkinan di E3 2019.
Here’s the Teaser Trailer for #FinalFantasy VII Remake that was introduced just now at #StateofPlay.
Most of the plans are already in place in the run up to launch, so please bear with us a little longer until we can release more information next month – Tetsuya Nomura #FF7Rpic.twitter.com/LLMqWw8e9x
Produser Yoshinori Kitase juga memberikan sedikit keterangan, kali ini via blog PlayStation: “Kami harap Anda menikmati video [Final Fantasy VII remake] yang disingkap di State of Play. Durasinya memang pendek, tapi semoga Anda menikmati perjumpaan kembali dengan Cloud dan Aerith, kini disajikan dalam grafis yang realistis.”
Luar biasa, akhirnya kita bisa menyaksikan kembali kematian Aerith yang begitu traumatis dalam resolusi tinggi…
Selama dua dekade terakhir Final Fantasy dan Nintendo bukanlah dua nama yang terkenal dekat. Memang benar, seri JRPG ciptaan Hironobu Sakaguchi itu pertama kali lahir di console Nintendo. Namun semenjak era PS1, Final Fantasy lebih erat menjalin hubungan dengan Sony. Seri utama dan terbaru Final Fantasy selalu muncul di console PlayStation, sementara Nintendo hanya kebagian spin-off atau port seri klasik.
Kini, berkat kesuksesan Switch yang begitu dahsyat, tampaknya Square Enix kembali tergerak untuk melirik Nintendo dengan tatapan yang lebih mesra. Merilis Final Fantasy XV di Switch mungkin mustahil karena console tersebut tidak punya spesifikasi hardware yang mumpuni. Namun Square Enix menggantinya dengan perlakuan yang tak kalah spesial, yaitu merilis delapan seri Final Fantasy di Switch.
Delapan game itu terdiri dari enam Final Fantasy klasik dan dua judul Final Fantasy baru. Beberapa di antaranya sudah pernah dirilis untuk PS4, Xbox One, serta PC. Tapi penggemar Nintendo akhirnya bisa menikmatinya juga. Berikut daftar game tersebut.
Final Fantasy VII
Siapa tak kenal Final Fantasy VII? Game yang sering disebut sebagai salah satu JRPG terbaik sepanjang masa ini mengawali perjalanan Final Fantasy di era 3D, juga menjadi debut Tetsuya Nomura sebagai desainer karakter Square Enix (dulu bernama Squaresoft). Anda dapat bernostalgia bersama Cloud Strife dan kawan-kawannya dalam petualangan menyelematkan planet yang sekarat.
Final Fantasy VII yang sebelumnya sudah tersedia di PS4 dan PC, akan mampir juga di Switch dan Xbox One tahun depan. Selagi menunggu Final Fantasy VII Remake yang masih belum jelas kabarnya, barangkali game ini bisa menjadi pelipur lara.
Final Fantasy IX
Final Fantasy IX sempat kembali menjadi buah bibir di kalangan penggemar ketika Square Enix merilis versi enhanced port untuk PC, iOS, dan Android di tahun 2016 silam. Walaupun bukan remaster penuh, Final Fantasy IX rilisan terbaru itu ternyata membawa banyak pembaharuan menarik, seperti model 3D karakter yang jauh lebih tajam, fitur auto save, serta high speed mode.
Square Enix maupun Nintendo tidak memberi keterangan detail, tapi kemungkinan port untuk Switch dan Xbox One ini juga akan mengusung fitur serupa. Sama seperti versi PS4 yang sudah terbit lebih dulu. Final Fantasy IX akan dirilis pada tahun 2019.
Final Fantasy X/X-2 HD Remaster
Final Fantasy IX hanya memberi perbaikan di model 3D karakter, tapi Final Fantasy X dan X-2 mendapat remaster penuh yang menawarkan tampilan visual keren. Dua game ini adalah Final Fantasy pertama yang mendapat perlakuan remaster. Terbukti, dengan kualitas remaster yang baik maka game klasik pun bisa jadi best seller lagi.
Sama seperti versi PS3, PC, dan PS4 sebelumnya Final Fantasy X dan X-2 akan dijual dalam satu bundel. Anda bisa menikmatinya di Switch mulai 2019, tapi sayangnya belum ada tanggal perilisan yang pasti.
Final Fantasy XII The Zodiac Age
Sebagian penggemar Final Fantasy membenci Final Fantasy XII karena gaya permainannya berbeda dengan Final Fantasy kebanyakan. Sebagian lainnya mencintai game ini karena pertarungannya seru dan ceritanya mengandung banyak unsur politik. Apakah Final Fantasy XII bagus atau jelek, itu bisa diperdebatkan. Tapi semua setuju bahwa Final Fantasy XII The Zodiac Age adalah versi remaster yang ciamik.
Bukan hanya tampilan visual yang mendapat upgrade, Final Fantasy XII The Zodiac Age juga mengandung fitur-fitur dari Final Fantasy XII International Zodiac Job System yang dulu hanya dirilis di Jepang. Sistem job membuat versi ini terasa seperti game baru yang seru untuk dimainkan di era modern. Versi Switch dan Xbox One akan meluncur pada tahun 2019.
Final Fantasy Crystal Chronicles Remastered Edition
Pengumuman game yang satu ini cukup mengejutkan. Rasanya tak ada seorang pun penggemar Final Fantasy yang mengira bahwa nama Final Fantasy Crystal Chronicles akan terdengar lagi. Spin-off Final Fantasy yang dulunya terbit eksklusif untuk Nintendo GameCube ini memang tergolong sangat niche.
Bila Final Fantasy kebanyakan fokus pada petualangan single player, Final Fantasy Crystal Chronicles justru memiliki fitur local multiplayer yang kuat. Tapi cara memainkannya cukup rumit karena setiap pemain harus juga memiliki Game Boy Advance. Bagaimana Square Enix menerapkannya di versi remaster, kita lihat saja saat game ini dirilis untuk Switch dan PS4 tahun depan.
Final Fantasy XV Pocket Edition HD
Petualangan Noctis dan kawan-kawan dalam wujud yang lebih imut kini hadir untuk Switch, Xbox One, juga PS4. Dari semua judul yang diumumkan, inilah judul yang paling cepat rilis. Bahkan Anda sudah bisa membelinya sekarang.
Final Fantasy XV Pocket Edition dulunya merupakan versi demake atau downgrade dari Final Fantasy XV untuk perangkat mobile. Anda tetap bisa menikmati keseluruhan cerita Final Fantasy XV, namun dengan visual dan gameplay yang disederhanakan. Mungkin Square Enix merasa bahwa game ini cukup banyak diminati, sehingga mereka kembali membawanya ke console dalam versi HD.
World of Final Fantasy Maxima
Ketika World of Final Fantasy diumumkan di E3 2015, game ini dipandang sebelah mata, tenggelam oleh hype luar biasa akibat Final Fantasy VII Remake. Tapi ternyata World of Final Final Fantasy membuktikan dirinya sebagai spin-off bermutu yang dapat mengantar para penggemar bernostalgia ke era saat mereka kanak-kanak.
World of Final Fantasy menghadirkan sistem pertarungan turn-based ala Final Fantasy klasik dipadu dengan koleksi monster a la Pokemon. Ditambah kemunculan karakter-karakter dari berbagai seri Final Fantasy dalam wujud imut, membuatnya terasa seperti game yang benar-benar dibuat untuk orang yang tumbuh besar bersama seri tersebut.
World of Final Fantasy Maxima akan dirilis pada tanggal 6 November 2018 di PS4, PC, Xbox One, serta Switch. Versi Maxima memberi tambahan monster baru, summon baru, serta fitur baru seperti minigame memancing. Para pemilik World of Final Fantasy orisinal di PS4 dan PC dapat melakukan upgrade ke Maxima dengan membeli DLC.
Chocobo’s Mystery Dungeon Every Buddy!
Chocobo’s Mystery Dungeon Every Buddy! merupakan remaster dari game yang terbit untuk Wii pada tahun 2007, berjudul Final Fantasy Fables: Chocobo’s Dungeon. Game ini memiliki genre roguelike, artinya Anda akan menghabiskan waktu untuk menjelajah dungeon dengan sistem gerakan turn-based.
Sesuai judulnya, karakter utama game ini adalah seekor Chocobo. Uniknya, Chocobo di sini dapat berganti-ganti job, misalnya menjadi Black Mage, Knight, Thief, dan lain-lain. Setiap job memiliki keahlian tersendiri yang membuat petualangan terasa lebih seru.
Square Enix berkata bahwa versi remaster ini akan menghadirkan gameplay baru, tapi belum ada info detail seperti apa wujudnya. Chocobo’s Mystery Dungeon Every Buddy! akan dirilis untuk Switch dan PS4 pada akhir tahun 2018.