Salah satu kriteria yang diminta oleh investor, pihak bank dan perusahaan finansial kepada startup baru yang ingin mengajukan pinjaman pendanaan adalah laporan keuangan yang jelas dan lengkap. Tentunya menjadi hal yang krusial bagi startup baru untuk bisa memperhatikan struktur finansial yang bisa berguna untuk masa mendatang, baik untuk kebutuhan operasional maupun pelaporan eksternal
Artikel berikut ini akan membahas cara tepat dan mudah dalam pengaturan keuangan oleh founder startup baru. Meskipun terkesan merepotkan dan rumit, namun bisa menjadi awal yang baik untuk kemajuan startup.
Tentukan sistem yang sesuai
Keuntungan lebih dari startup dengan perusahaan konvensional biasanya tidak adanya kegiatan yang berkaitan dengan keuangan secara rutin, seperti membayar vendor setiap hari, menerima deposit secara langsung dari pelanggan seperti yang dihadapi oleh perusahaan konvensional lainnya. Untuk itu temukan sistem keuangan yang paling sesuai dengan karakter dan kebiasaan operasional dari startup. Jika perlu lakukan review terhadap aplikasi pencatat arus kas yang akan digunakan.
Pajak perusahaan
Di awal masa berjalannya startup biasanya belum memiliki penghasilan pajak hingga bisnis memasuki tahun ketiga atau setelah empat tahun berjalan. Dengan demikian tidak ada banyak perbincangan yang bisa dilakukan terkait dengan pembatasan kewajiban pajak. Idealnya sejak awal Anda sudah bisa memaksimalkan manfaat pajak, prioritas utama adalah mulai membatasi kewajiban pajak perusahaan.
Memilih akuntan yang tepat
Ketika waktunya startup Anda membutuhkan tenaga akuntan karena keuangan yang kian besar, carilah akuntan yang bisa dijadikan partner. Akuntan yang nantinya diperkerjakan harus bisa mendiskusikan semua hal terkait perihal finansial perusahaan hingga strategi finansial perusahaan. Namun yang menjadi prioritas adalah sang akuntan harus bisa menemukan cara yang tepat untuk mengumpulkan uang dengan tepat dan cepat dari pelanggan, mengidentifikasi metrik finansial (KPI) hingga mengambil keputusan yang terkoordinasi.