Tag Archives: Finansialku

Segmen aplikasi pencatatan keuangan pribadi makin disesaki para pemain fintech seiring dengan peningkatan literasi finansial

Alternatif Menuju Kemandirian Finansial Lewat Aplikasi Pencatatan Keuangan Pribadi

Pengetahuan mengelola keuangan dulu memang tidak diajarkan di sekolah, namun memiliki pengetahuan dasar keuangan pribadi, seperti perencanaan keuangan, tabungan dan investasi, dan manajemen utang adalah rangkaian penting menuju keuangan sehat. Setiap orang punya ambisi untuk mencapai hal tersebut, apalagi setiap momentum awal tahun.

Belakangan perangkat berbasis digital membantu pengetahuan dasar tersebut makin banyak bermunculan, seiring meningkatnya penetrasi internet dan literasi finansial. Jumlah pengguna aplikasi wealthtech terus meningkat semenjak pandemi melanda dan berhasil melontarkan Ajaib sebagai startup unicorn.

Kepopuleran wealthtech mendorong kemunculan tren kehadiran aplikasi pencatatan keuangan pribadi. Istilah lain yang sering digunakan untuk mengategorikannya adalah manajemen keuangan pribadi (personal finance) atau budget tracking. Esensinya tetap sama.

Sebelumnya, fitur ini umum hadir sebagai nilai tambah aplikasi wealthtech atau keuangan digital untuk mengatur alokasi investasi dalam mencapai tujuan tertentu, misalnya dana pensiun, dana pendidikan, dana pernikahan, dan sebagainya.

Pendekatan yang diambil para pengembang aplikasi semacam ini adalah mempermudah pengguna melacak pengeluaran dan memantau keuangan mereka di beberapa akun secara sekaligus dengan menautkan akun keuangan. Berikutnya informasi tersebu akan dikategorikan untuk menunjukkan dengan tepat ke mana uang pengguna pergi.

Aplikasi ini juga dikenal sebagai agregator keuangan karena mereka menggabungkan atau menyatukan laporan keuangan, mulai dari tagihan, rekening bank, dan kartu kredit dalam satu tempat. Di tahap lebih lanjut, aplikasi ini dapat mencakup perencanaan keuangan, pajak, analisis portofolio investasi, pemantauan kredit, dan masih banyak lagi.

Contoh terdekat yang populer di pasar global adalah Money Lover, Mint, Goodbudget, YNAB (You Need a Budget), PocketGuard, dan masih banyak lagi. Aplikasi tersebut bahkan sudah merambah untuk kebutuhan yang lebih spesifik, misalnya pengelolaan keuangan untuk melacak pengeluaran, menjaga anggaran, permudah berhemat, keluar dari utang, dan untuk pekerja lepas.

Meski banyak variasi istilah, golnya hanya satu: membantu mengarahkan pengguna menuju kemandirian finansial.

Aplikasi jenis ini mulai bermunculan di Indonesia, di antaranya Finansialku, Sribuu, Pay Ok, PINA, Finoo, Moni, Xettle, Finku, Neu (Fazz Financial Group). Sebagian dari mereka sudah mengantongi kepercayaan dari investor dalam bentuk perolehan dana segar.

Tidak hanya aplikasi pencatatan keuangan UMKM saja yang marak hadir karena menyimpan potensi digitalisasi yang besar. Aplikasi sejenis yang menargetkan perorangan juga punya potensi yang tak bisa dianggap remeh.

Mengutip data OJK, berdasarkan hasil survei nasional literasi dan inklusi keuangan di 2016, baru sekitar 29,7% masyarakat yang paham mengenai keuangan. Sementara itu, hanya 12,6% masyarakat yang telah memiliki perencanaan keuangan. Lebih lanjut, terdapat 67,8% masyarakat yang menggunakan produk dan layanan keuangan, namun hanya 29,7% masyarakat yang well literate.

Hal ini menunjukkan banyak masyarakat yang telah menggunakan produk dan layanan keuangan tanpa dibekali pemahaman keuangan yang memadai. Survei tersebut juga menunjukkan tujuan keuangan masyarakat didominasi dengan tujuan jangka pendek untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Hanya 12,6% yang telah mempersiapkan pendidikan anak dan hanya 6,3% yang memiliki tujuan keuangan untuk persiapan pensiun.

Co-founder dan CEO Moni Ahmad Faiz Nasshor (Faiz) menjelaskan, ada dua hal yang menjadikan aplikasi pengelolaan keuangan pribadi menjadi booming di Indonesia. Pertama, karena pandemi yang mengakibatkan orang semakin mawas diri terhadap pentingnya mengatur keuangan pribadi.

“Hal ini bisa dilihat dengan semakin banyaknya jumlah investor ritel kita dan juga semakin banyaknya jumlah akun-akun di media sosial yang berbagi tentang keuangan pribadi,” ucapnya Faiz saat dihubungi DailySocial.id.

Kedua, didukung adopsi transaksi digital yang meningkat. Dia bilang, lima tahun lalu mayoritas pengeluaran kemungkinan masih menggunakan uang tunai, tetapi hal tersebut mulai bergeser ke transaksi digital seiring dengan munculnya platform digital seperti e-commerce, ride hailing, dan yang paling terpenting adalah e-wallet.

“Adanya pergeseran ini mengakibatkan munculnya potensi untuk pencatatan otomatis, yang sebelumnya masih sangat sulit untuk dilakukan karena pengeluaran masih menggunakan metode cash.”

Moni dirintis untuk memudahkan proses pencatatan keuangan, dengan fitur utama berupa pencatatan transaksi secara otomatis. Agar proses pencatatan otomatis dapat dilakukan, Moni menggunakan tiga sumber data, yakni notifikasi ponsel, notifikasi email, dan sambungan langsung ke akun bank/e-wallet.

Sejauh ini ada 25 daftar produk yang telah Moni dukung beserta dengan sumber data yang digunakan, sebagian besar dari aplikasi perbankan, e-money, dan e-commerce. Beberapa di antaranya adalah BCA Internet Banking (akun bank dan e-wallet), Jenius (notifikasi email), GoPay (akun bank dan e-wallet), Grab (notifikasi email), dan Tokopedia (notifikasi email).

Fitur lainnya yang tersedia di Moni adalah Transfer (permudah top up/tarik tunai/transfer untuk pencatatan yang jadi lebih akurat) dan Saldo (monitor berbagai saldo e-wallet dari aplikasi Moni). Sejauh ini Moni belum melakukan monetisasi. Seluruh fiturnya dapat digunakan secara gratis.

Diklaim Moni memiliki ribuan pengguna dengan pertumbuhan pengguna baru hingga tiga kali per bulan dan jumlah transaksi yang tercatat lebih dari 10 kali lipat.

Di situsnya, pihak Moni mengklaim tidak menyimpan data password akun bank dan e-wallet pengguna. Perusahaan hanya menyimpan data email dari aplikasi yang telah disetujui pengguna. Untuk perlindungan data sensitif, layanannya diklaim terenkripsi dengan menggunakan enkripsi AES 256-bit yang biasa digunakan di perbankan dan militer.  Moni telah terdaftar di PSE Kominfo.

Fitur-fitur yang disediakan aplikasi perencanaan keuangan / DailySocial

Tidak geser peran perencana keuangan

Kendati aplikasi sejenis Moni ramai bermunculan, muncul pertanyaan apakah aplikasi saja cukup untuk menemani perjalanan keuangan pribadi seseorang. Co-founder dan CEO Halofina Adjie Wicaksana menuturkan, kondisi tersebut justru menambah alternatif bagi konsumen dalam mengelola keuangannya.

“Mungkin ada area [aplikasi] budgeting, financial planning, investment, dan sebagainya yang sebenarnya satu sama lain itu saling melengkapi, sebab ada yang kurang atau lebih. Lalu apakah tetap butuh financial planner? Enggak semua orang butuh yang kehadiran personal based [financial planner], yang terpenting adalah implementasi dari financial planning itu sendiri,” terangnya.

Dia melanjutkan, dalam mengimplementasikan perencanaan keuangan itu banyak caranya. Ada yang butuh penasihat, baca-baca dari artikel, atau pakai tools tertentu yang dapat membantu konsumen.

“Jadi secara umum kegiatan managing cash flow, doing financial planning, investment planning, portofolio management adalah unsur-unsur yang tidak hanya di-provide oleh satu perusahaan saja, tapi bisa jadi satu user pakai multiple product at the same time.”

Halofina merupakan salah satu startup yang menyediakan perencanaan keuangan, investasi, dan konsultasi berbasis aplikasi. Terdapat FINADVISOR untuk kemudahan perencanaan keuangan dan investasi dengan pilihan produk investasi terbaik yang telah dikurasi oleh pakar keuangan berpengalaman. Underlying kelas aset yang terdapat di Halofina adalah reksa dana (kerja sama dengan Tanamduit) dan emas dari Indogold.

Kemudian, FINACONSULT untuk konsultasi keuangan langsung dengan konsultan keuangan bersertifikat seputar perencanaan keuangan, pengelolaan uang, pengelolaan utang, atau perencanaan investasi untuk tujuan keuangan jangka panjang. Fitur ini hadir berkat kerja sama dengan ZAP Finance.

Founder dan CEO Finansialku Melvin Mumpuni juga mengutarakan hal yang sama. Ia bilang aplikasi perencanaan keuangan justru membuka segmen pengguna baru, yang masalahnya cukup terselesaikan lewat aplikasi. “Beberapa kasus memang bisa diselesaikan dengan aplikasi, namun kasus-kasus yang cukup complicated, perlu penangan khusus dari financial planner,” kata Melvin.

Untuk menggarap segmen baru tersebut, kini aplikasi Finansialku ditenagai dengan fitur teranyar Brangkas. Fitur ini bertugas membantu pengguna agar semakin disiplin mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran dari transaksi bank. Dengan demikian, pengguna dapat rutin melakukan evaluasi setiap bulannya dan mengetahui setiap kebocoran-kebocoran keuangannya. Brangkas hadir berkat kerja sama dengan startup open finance Brankas.

Terhitung, ada empat bank yang telah terintegrasi dengan fitur Brangkas, yakni BCA, BRI, Bank Mandiri, dan BNI. Tak hanya itu, terdapat fitur pendukung lainnya, yakni Financial Check Up dan Perencanaan Keuangan. “Sebagai bukti komitmen Finansialku terhadap perlindungan konsumen, maka Finansialku sudah melakukan sertifikasi ISO27001 yang berkaitan dengan keamanan data,” tambah CTO Finansialku Alvin Augusto Saputra.

Untuk memperkuat pernyataan Adjie dan Melvin, Faiz menambahkan sebenarnya perjalanan dalam merencanaan keuangan bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan dalam semalam, karena ada banyak sekali faktor yang mempengaruhi kondisi seseorang. Seorang perencana keuangan dapat memberikan saran yang sangat detail untuk setiap pengguna.

Kehadiran Moni, sambungnya, tidak untuk menggantikan peran perencana keuangan. Justru sebagai pelengkap dan membantu mereka. Aplikasi pencatatan keuangan pribadi dapat membantu pengguna dalam memantau pengeluaran dan aset yang mereka miliki secara lebih mudah untuk mencapai tujuan finansial yang diinginkan.

“Moni saat ini masuk di tahap awal perencanaan keuangan, di mana sebelum melakukan perencanaan keuangan, user seharusnya mengetahui cashflow keuangan mereka. Dengan proses pencatatan keuangan otomatis yang dilakukan Moni, cashflow dapat diketahui dengan lebih mudah, sehingga user dapat mengetahui langkah apa saja yang selanjutnya dapat mereka lanjutkan,” kata Faiz.

Sumber diolah / DailySocial

Sebagai bagian perjalanan edukasi keuangan, perjalanan aplikasi perencanaan keuangan ini masih baru. Adjie bilang, semakin banyaknya pemain di berbagai sektor fintech membuat awareness terhadap alternatif produk keuangan menjadi terus bertumbuh, terutama anak muda yang cenderung eksploratif.

“Tantangannya justru bagaimana meningkatkan literasi dan edukasi itu sendiri agar penggunaan produk-produk tersebut bisa disertai dengan pemahaman terkait fundamental perencanaan keuangan, sehingga mereka bisa mendapat manfaat yang maksimal dari produk tersebut sesuai dengan kebutuhan masing-masing,” ujar Adjie.

Faiz meyakini Moni dapat menyandingi aplikasi sejenis dari luar negeri yang bisa digunakan di Indonesia, bahkan mampu lebih baik. Tantangannya tinggal bagaimana mengubah persepsi orang mengenai hal tersebut.

“Visi kami masih sama, yakni membantu pengguna untuk mengelola keuangan dengan cara yang mudah dan menyenangkan. Untuk itu kami terus menambah produk-produk yang terintegrasi dengan Moni. Selain itu, kami juga sedang melakukan beberapa eksperimen sebagai sumber revenue,” tutupnya.

Startup perencanaan keuangan Finansialku memperkenalkan kembali tampilan situs dengan tambahan fitur yang memiliki objektif ingin meningkatkan literasi keuangan di Indonesia

Finansialku Luncurkan Ulang Situs Web, Utamakan Peningkatan Literasi Keuangan

Startup perencanaan keuangan Finansialku memperkenalkan kembali tampilan situs dengan tambahan fitur yang memiliki objektif utama meningkatkan literasi keuangan masyarakat. Seperti diketahui, berdasarkan survei OJK, tingkat literasi masyarakat pada tahun lalu sebesar 40% dan indeks inklusi sebesar 61,7%.

“Visi kami dari 2016 adalah selalu fokus ingin bantu masyarakat Indonesia mewujudkan tujuan keuangan dengan perencanaan, inklusi, dan literasi keuangan. Situs Finansialku menjadi bagian dari visi tersebut,” ucap Founder Finansialku Melvin Mumpuni dalam konferensi pers virtual, Kamis (30/9).

Founder Finansialku Melvin Mumpuni / Finansialku

Dalam paparannya, ada tiga fitur baru yang dihadirkan dalam situs Finansialku. Pertama, Web Stories yang berisi storytelling keuangan berdasarkan kisah nyata dengan persetujuan klien Finansialku sebelum naik tayang. Cerita yang diangkat dalam fitur ini difokuskan pada topik yang relevan, berempati, dan dilengkapi dengan solusi.

Berikutnya, artikel Financial Planning dan Analisis Investasi berbasis riset. Penulisan artikel dan analisis ini ditulis oleh perencana keuangan Finansialku yang berkompeten, berpengalaman, berorientasi pada klien, dan objektif. Fitur ini juga dapat membantu investor dengan tampilan data-data IHSG dan kurs terkini setiap minggunya.

Terakhir, Panduan Belajar atau Guide yang berisi langkah-langkah perencanaan keuangan. Fitur ketiga ini dapat membantu pembaca untuk merencanakan keuangan dari nol. Panduan cara menambah pemasukan dan investasi juga turut disediakan dalam fitur ini. “Seluruh fitur ini semuanya dapat diakses secara gratis oleh pembaca,” tambahnya.

Melengkapi keberadaan aplikasi

Selain memiliki situs, Finansialku juga memiliki aplikasi perencanaan keuangan yang sudah diluncurkan sejak 2017. Menurut Melvin, kedua produk ini saling melengkapi tujuan Finansialku yang ingin meningkatkan literasi keuangan. Situs lebih mengarah pada informasi-informasi yang dibutuhkan untuk pemula.

“Sementara, dalam perencanaan keuangan itu tidak hanya literasi yang dibutuhkan, tetapi praktiknya. Aplikasi mengakomodasi kebutuhan tersebut karena dilengkapi dengan tools yang lengkap.”

Aplikasi Finansialku ini memiliki fitur premium yang mewajibkan pengguna perlu membayar biaya berlangganan sebesar Rp350 ribu per tahun atau Rp35 ribu per bulan. Menurut Melvin, biaya ini dikenakan karena bagian dari komitmen perusahaan dalam melindungi data nasabah dengan standar internasional.

Saat ini Finansialku sudah tersertifikasi ISO 27001: 2013 terkait keamanan dan kerahasiaan data. Perusahaan telah tercatat sebagai Certified Financial Planner, juga tercatat sebagai penyelenggara IKD di OJK, dan menjadi anggota dari Asosiasi Fintech Indonesia.

Perusahaan juga memiliki channel monetisasi lainnya, yakni menyediakan jasa konsultasi dengan tenaga perencana keuangannya. Diklaim perusahaan telah melayani hampir ribuan klien, tak hanya dari individu maupun korporasi.

Melvin menargetkan relaunch situs ini dapat mendongkrak tingkat kunjungan situs antara 9-10 juta kunjungan dalam setahun. Adapun untuk pengguna aplikasi diklaim telah mencapai lebih dari 350 ribu orang dan diharapkan dapat meningkat jadi 500 ribu orang hingga akhir tahun ini.

Dalam waktu dekat, perusahaan berencana untuk menambah fitur pencatatan keuangan dari berbagai bank terangkum ke dalam aplikasi Finansialku. “Fitur ini akan segera kami rilis pada November 2021 mendatang,” pungkasnya.

Lima pemain tercatat di IKD OJK

Finansialku menjadi salah satu dari lima penyelenggara IKD yang tercatat di OJK di cluster financial planner per Juni 2021. Empat pemain lainnya adalah Arkana Finance, Halofina, Fundtastic, PayOk, dan Savio. Belum ada pemain yang sudah mengantongi status berizin.

Menurut terminologi OJK, Financial Planner adalah sebuah platform yang membantu individu dalam merencanakan keuangan, memberikan advise terkait pilihan produk investasi yang ditawarkan oleh LJK yang terdaftar dan/atau berizin dan diawasi OJK sesuai risk profile masing-masing individu untuk tercapainya sebuah tujuan tertentu.

Sumber OJK
Application Information Will Show Up Here

Treasury App Introducing Gold Investment Platform

A gold-based online investment platform is introduced in the industry, starting from November 2018, to accommodate gold transaction online and jewelry & gold bar storage.

In today press release, Treasury’s Head of Brand Development, Narantara Sitepu said by targeting unserved customers, the company intends to be the favorite app for gold investment.

“Using only Rp20 thousand, people can buy gold via Treasury app starts from 0,5 grams. It’s for more people to be able to invest by purchasing gold online.”

In order to guarantee gold sales, Treasury partners with UBS as ISO-certified gold provider and clearing institutions. Treasury is currently registered in OJK. In the meantime, Treasury is only available for Indonesian citizen.

“To guarantee users, we comply with the regulation from related parties. It was to gain higher trust of the customers,” he said.

Similar to other services providing online gold transaction, Treasury is accessible through mobile via Android platform. The iOS version is soon to be launched. In terms of payment options, Treasury has partnered up with some banks and Doku payment gateway.

“”We have plans for additional payment options to facilitate customers. Aside from BNI, we’ll also partner with BCA in the near future,” he added.

Collaborates with Finansialku

Treasury is said to have around 2 thousand users. In order to increase users, expand marketing activities and education to the related society of online gold investment, Treasury collaborates with Finansialku.

As a financial planning portal, Finansialku provides education related to financial management and starts to sell some financial products.

“Based on the background, Treasury decided to partner with Finansialku. We see the same vision and mission with Finansialku,” Sitepu said.

Using #PunyaSimpenan campaign, Finansialku and Treasury will held a roadshow for broaden information and education related to online gold investment. If according to the plan, by the third quarter 2019, Treasury is accessible through Finansialku.

“I’m very positive that the #PunyaSimpenan campaign can improve literacy, boost interest, and for millennials to aware of building a better future,” Finansialku’s CEO, Melvin Mumpuni said.

This year’s business target

Currently, Treasury is only available in Jabodetabek, however, there’s plan to expand this year to other big cities in Indonesia. The company also targets to increase app downloads up to 100 thousand by the end of this year.

“The aim is to increase users according to target in 2019,” he added.

Regarding fundraising, the three-month old startup is said to have no plan yet. Treasury is still in the seed funding stage.

“We guarantee, with Treasury app, everyone can purchase gold whenever, wherever by viewing gold rate in real time. We also guarantee all investment are in a form of gold, ready to be issued and delivered to the customers,” he finished.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Treasury menggandeng Finansialku memperluas kegiatan pemasaran

Aplikasi “Treasury” Hadirkan Platform Investasi Emas

Sebuah platform investasi online berbasis emas kembali hadir meramaikan industri. Treasury mulai beroperasi sejak November 2018 untuk mengakomodasi transaksi jual beli emas secara online dan penyimpanan emas batangan serta perhiasan.

Dalam acara temu media hari ini, Head of Brand Development Treasury Narantara Sitepu mengungkapkan, dengan menyasar unserved customer perusahaan ingin menjadi platform pilihan untuk investasi di emas.

“Hanya dengan Rp20 ribu kini semua orang sudah bisa secara langsung membeli emas langsung dari aplikasi Treasury mulai dari 0,5 gram. Harapannya agar semakin banyak lagi masyarakat umum melakukan investasi dengan membeli emas secara online.”

Untuk menjamin keamanan pembelian dan penjualan emas, Treasury bermitra dengan UBS sebagai penyedia emas dengan sertifikasi ISO dan bermitra dengan lembaga kliring. Saat ini Treasury juga sudah tercatat di OJK. Untuk sementara waktu, Treasury hanya terbuka untuk warga Indonesia.

“Untuk menjamin semua keamanan kepada pelanggan, kami mematuhi semua peraturan dari regulator terkait. Hal ini kami lakukan agar lebih besar lagi rasa kepercayaan dari pelanggan,” kata Narantara.

Serupa dengan layanan lain yang melakukan penjualan dan pembelian emas secara online, Treasury bisa diakses secara mobile melalui platform Android. Untuk versi iOS rencananya akan segera diluncurkan dalam waktu dekat. Untuk pilihan pembayaran, Treasury menjalin kerja sama dengan sejumlah bank dan payment gateway Doku.

“Kita juga memiliki rencana untuk menambah pilihan pembayaran untuk memudahkan pelanggan. Selain BNI kita juga akan menambah kemitraan dengan BCA dalam waktu dekat,” kata Narantara.

Menggandeng Finansialku

Saat ini Treasury mengklaim telah memiliki sekitar dua ribu pengguna. Untuk menambah jumlah pengguna, memperluas kegiatan pemasaran, dan edukasi ke masyarakat terkait investasi emas secara online, Treasury menggandeng Finansialku.

Sebagai sebuah portal perencana keuangan, Finansialku memberikan edukasi terkait manajemen keuangan dan mulai menjual beberapa produk finansial.

“Dengan alasan itulah akhirnya Treasury memutuskan untuk menjalin kemitraan dengan Finansialku. Kami melihat adanya kesamaan visi dan misi dengan Finansialku,” kata Narantara.

Mengusung kampanye #PunyaSimpenan, nantinya Finansialku dan Treasury akan menggelar roadshow yang bertujuan untuk memperluas informasi dan edukasi seputar investasi emas secara online. Jika sesuai rencana, di kuartal ketiga 2019, produk Treasury juga bisa diakses di aplikasi Finansialku.

“Saya sangat optimis kampanye #PunyaSimpenan emas ini bisa menambah literasi, mendorong minat dan menyadarkan generasi millenial untuk merencanakan masa depan yang lebih baik,” kata CEO Finansialku Melvin Mumpuni.

Target tahun ini

Saat ini Treasury baru tersedia di kawasan Jabodetabek, namun di tahun ini ada rencana untuk memperluas area jangkauan di kota-kota besar lainnya di Indonesia. Perusahaan juga memiliki target menambah jumlah unduhan aplikasi hingga 100 ribu di akhir tahun.

“Harapannya tahun ini kami bisa menambah jumlah pengguna sesuai dengan target dari Treasury tahun 2019 ini,” kata Narantara.

Disinggung apakah ada rencana melakukan penggalangan dana, startup yang baru berusia sekitar tiga bulan ini disebut masih belum memiliki rencana terkait ini. Treasury masih berada di tahapan pendanaan seed.

“Kami pastikan dengan aplikasi Treasury, semua orang bisa membeli emas kapan saja dan di mana saja dengan melihat pergerakan harga emas secara real time. Kita juga menjamin semua investasi sudah dalam bentuk emas dan siap untuk dicetak dan diantarkan langsung ke rumah pelanggan,” tutup Narantara.

Application Information Will Show Up Here
Portal Pengelola Keuangan Finansialku Rambah Perluasan Akses Produk Keuangan / Finansialku

Portal Pengelola Keuangan Finansialku Rambah Perluasan Akses Produk Keuangan

Portal pengelola keuangan Finansialku akan segera menambah berbagai produk keuangan yang berada di bawah OJK, sebagai langkah perusahaan dalam memperluas inklusi dan literasi keuangan masyarakat Indonesia.

“Tahun ini kami ingin fokus pada literasi keuangan [pendidikan keuangan] dan inklusi keuangan [akses terhadap produk-produk keuangan]. Kami ingin menambahkan produk-produk keuangan dalam aplikasi Finansialku. Tentu saja produk-produk tersebut yang sudah berada di bawah OJK,” ucap CEO dan Founder Finansialku Melvin Mumpuni kepada DailySocial.

Kehadiran produk tersebut diharapkan dapat melengkapi layanan yang sudah lebih dahulu hadir di Finansialku. Seperti aplikasi untuk untuk bantu pengguna mengelola cashflow dan merencanakan keuangan untuk beli rumah, kendaraan, menikah, berlibur, dan pensiun.

Sementara itu, layanan konsultasi dengan perencana keuangan Finansialku diklaim sudah mengantongi lisensi CFP® (Certified Financial Planner).

Di operasionalnya, sambungnya, Finansialku sudah menerapkan prinsip berbayar untuk upgrade layanan dalam aplikasinya. Biayanya sebesar Rp350 ribu per tahun dan akan mendapat bonus kursus online perencanaan keuangan. Selain itu, seminar dan pelatihan untuk kelas umum dan in-house training.

Pelatihan yang dibawakan terkait keuangan individu dan keluarga, seperti investasi, mengelola keuangan, asuransi, persiapan pensiun, dan sebagainya.

“Kami banyak bantu klien kami dalam merencanakan keuangan secara aplikatif dan mempermudah akses terhadap produk keuangan.”

Perlu edukasi yang konsisten

Berangkat dari semangat awal mendirikan Finansialku,  langkah edukasi yang konsisten dinilai harus ditempuh mulai dini. Untuk itu, Melvin dan tim melakukan kolaborasi dengan berbagai pelaku bisnis yang bergerak di perusahaan sekuritas, fintech, co-working space, media, dan lainnya mengadakan event untuk berbagi ilmu tentang pengelolaan keuangan.

Tak berhenti disitu, perusahaan juga rutin mengadakan event online dengan memanfaatkan platform media sosial Finansialku.

“Tantangan di Indonesia adalah mengenalkan/mengedukasi keuangan. Kami menghadapi tantangan tersebut dengan cara kolaboratif, tapi juga konsisten.”

Melvin juga mengungkapkan sedang proses penggalangan dana dan sudah berkomunikasi dengan beberapa investor. Tujuan pendanaan ini untuk perkuat TI dan mempercepat progress monetisasi. Sebelumnya, Finansialku sudah mendapat investasi dari angel investor dengan nominal dan identitas yang tidak disebutkan.

“Kami mengejar 50 ribu sampai 100 ribu pengguna aplikasi dan 5 juta orang untuk jumlah pengunjung situs bulanan,” pungkasnya.

Finansialku Fokuskan Pengembangan Layanan Konsultasi Finansial

Berawal dari layanan yang memfokuskan pada edukasi finansial, platform Finansialku bertransformasi menjadi portal perencana keuangan dengan aplikasi berbasis SaaS. Secara khusus aplikasi Finasialku ditargetkan untuk kalangan pekerja, freelance, entrepreneur, ibu rumah tangga, dan mahasiswa.

Baru-baru ini, menurut data IDC’s FinTech Fast 101, Finansialku masuk ke dalam 10 startup fintech paling bertumbuh di Indonesia bersama dengan Amartha, Bareksa, CekAja, DOKU, GO-PAY, Midtrans, Modalku, TCash, dan UangTeman. Melihat perkembangan tersebut, DailySocial mencoba menghubungi Finansialku menanyakan pembaruan yang sedang dikerjakan saat ini.

“Finansialku saat ini sedang melakukan banyak update pada aplikasi mobile dan web. Perbaikan lebih banyak difokuskan di fitur-fitur yang sudah ada. Salah satu fitur yang kami perbaiki adalah fitur konsultasi dengan perencana keuangan yang telah tersertifikat. Fitur konsultasi tersebut dapat diakses jika pengguna sudah berlangganan aplikasi Finansialku premium 1 tahun,” tutur Founder & CEO Finansialku Melvin Mumpuni.

Salah satu strategi yang terus digalakkan juga termasuk dengan memperluas jalinan kerja sama dengan para perencana keuangan tersertifikasi. Ada juga rencana untuk menambah produk keuangan dalam unit aplikasi Finansialku, termasuk menambah layanan kursus online mengenai investasi reksa dana, saham dan lain sebagainya.

Fintech memang menjadi salah satu yang tengah menjadi tren saat ini dalam bisnis digital, khususnya di kalangan startup. Pergerakan cepat tersebut menjadikan para pemainnya berpikir keras tentang inovasi apa yang bisa memberikan ketertarikan bagi para pengguna, di tengah memanfaatkan berbagai kesempatan misalnya kalangan unbanked-society.

“Sejauh ini kami melihat persaingan di beberapa bagian fintech, misal pembayaran, lending. Dari segi regulator, kami sangat mengapresiasi langkah otoritas, dalam hal ini OJK dan Bank Indonesia, serta asosiasi Fintech.id. Mereka telah melakukan yang terbaik untuk memastikan perusahaan fintech dapat melayani masyarakat Indonesia dengan maksimal,” imbuh Melvin.

Melvin melanjutkan, “Saat ini sedang terus berusaha meningkatkan jumlah pengguna aplikasi Finansialku. Berdasarkan Investopedia.com salah satu tantangan masyarakat millennials adalah membeli barang-barang yang butuh dana besar, misal beli kendaraan atau rumah. Aplikasi Finansialku bertujuan untuk membantu para millennials menyiapkan masa depan keuangan dengan perencanaan keuangan.”

Application Information Will Show Up Here

Pencapaian dan Target Portal Perencanaan Keuangan Independen Finansialku

Pertumbuhan startup yang bergerak di bidang finansial pada periode 2015-2016 telah mengalami ledakan yang luar biasa. Berdasarkan data Asosiasi Fintech Indonesia angkanya mencapai 78 persen dan itu lebih tinggi 69 persen di banding periode tahun sebelumnya. Berbagai layanan pun mulai naik ke permukaan, baik yang lama maupun baru. Salah satunya adalah Finansialku yang menyediakan layanan perencanaan keuangan pribadi dan keluarga.

Finansialku sendiri sebenarnya sudah berdiri sejak akhir tahun 2013, tetapi ketika itu wujudnya masih berupa website perusahaan keuangan yang konsisten memberikan edukasi tentang keuangan. Melvin Mumpuni dan Alvin Augusto Saputra, yang merupakan teman kuliah di Universitas Katolik Parahyangan Bandung, adalah dua tokoh yang berperan dalam menginisiasi layanan Finansialku ini.

Sekarang Finansialku sendiri telah bertransformasi menjadi sebuah portal perencana keuangan dengan fokus dua layanan utama, layanan Edukasi dan Pelatihan Keuangan dengan layanan Aplikasi Finansialku.

Melvin mengatakan, “Finansialku adalah portal perencanaan keuangan yang memberikan informasi dan pendidikan keuangan kepada masyarakat, khususnya para karyawan, freelance, entrepreneur, ibu rumah tangga, dan mahasiswa. Kami berbagi informasi dan edukasi mengenai perencanaan keuangan, cara mengelola keuangan, investasi, asuransi dan lain sebagainya.”

Lebih jauh, Melvin menjelaskan bahwa ada dua fokus layanan yang coba ditawarkan oleh Finansialku. Layanan pertama adalah Edukasi dan Pelatihan Keuangan yang diberikan baik secara online maupun offline. Layanan kedua adalah Aplikasi Finansialku yang berfungsi untuk mengelola dan merencanakan keuanan pribadi dan keluarga.

Untuk layanan pertama, Edukasi dan Pelatihan Keuangan, pihak Finansialku sendiri saat ini sedang dalam tahap pengembangan fitur pelatihan online dengan harapan agar pelatihan pendidikan keuangan dapat diakses oleh seluruh masyarakat Indonesia. Sementara untuk layanan kedua, Aplikasi Finansialku, pihak Finansialku sedang dalam tahap pemantapan untuk versi mobile yang rencananya akan dirilis pada tahun 2017 nanti.

Terkait dengan monetisasi layanan, Melvin menjelaskan bahwa ada charge biaya untuk pelatihan online dan fitur-fitur premium yang disediakan dalam aplikasi Finansialku.

Pencapaian di tahun 2016 dan kerja sama dengan pihak Bareksa

Di tahun 2016 ini memang telah terjadi ledakan layanan fintech di Indonesia dan Melvin sendiri menyadari bahwa saat ini sudah ada beberapa website fintech di Indonesia yang memberikan layanan serupa, edukasi keuangan. Pun begitu, Melvin menegaskan bahwa dirinya enggan menyebut mereka sebagai kompetitor karena ia melihat masing-masing perusahaan memiliki tujuan yang berbeda.

“Alih-alih sebagai kompetitor, kami lebih memilih bekerja sama dengan beberapa fintech untuk meningkatkan literasi keuangan,” ujar Melvin.

Langkah untuk bekerja sama ini pun sebenarnya sudah direalisasikan oleh Finansialku melalui kerja sama mereka dengan Bareksa. Melvin menjelaskan bahwa Bareksa kini adalah salah satu rekan dari Finansialku dengan tujuan untuk mengenalkan masyarakat tentang investasi reksa dana online.

Selain kerja sama, di tahun 2016 ini juga ada beberapa milestone yang dicapai oleh Finansialku dari sisi trafik layanan. Melvin mengungkapkan bahwa saat ini pihak Finansialku telah berhasil meningkatkan jumlah kunjungan ke layanan yang angkanya mendekati ratusan ribu visitor per month. Sementara untuk pengguna aplikasi web based, Melvin mengungkap telah merengkuh ratusan pengguna terdaftar.

Perubahan logo untuk mempertegas visi dan misi perusahaan

Ada satu hal menarik lagi yang terjadi pada Finansialku di tahun 2016 ini. Mereka (Finansialku –red), telah memiliki logo baru untuk layanannya. Tujuan dari perubahan logo ini menurut Melvin adalah untuk mempertegas visi dan misi Finansialku sebagai portal perencanaan keuangan di Indonesia.

Melvin menjelaskan bahwa shape berbentuk ‘chatbox’ berarti mendiskusikan sesuatu, sedangkan tulisan ‘F’ di tengah menggambarkan huruf ‘F’ yang mewakili kata Finansial. Lalu warna kuning yang menghadap ke kanan atas menunjukkan tujuan ke depan dan arah yang lebih baik.

Menurut Melvin, filosofinya sama seperti konsep perencanaan keuangan, yaitu membantu klien untuk  mewujudkan tujuan keuangan di masa yang akan datang.

Melvin mengatakan, “Jadi secara keseluruhan logo Finansialku berarti Finansialku akan mendiskusikan hal-hal tentang finansial [keuangan] individu dan keluarga, agar pembacanya dapat mewujudkan tujuan keuangannya dan memiliki kondisi keuangan yang lebih baik.”

“Kami [akan] terus melakukan perbaikan berkelanjutan agar dapat memberikan yang terbaik untuk masyarakat Indonesia dan customers kami. […] Di tahun 2017, Finansialku menargetkan untuk bisa dikunjungi jutaan visitors dan [memperoleh] ribuan pengguna aplikasi,” tandas Melvin.