Tag Archives: fintech startup

Peran Fintech dalam Pertumbuhan Ekonomi di Industri Pariwisata

Pariwisata merupakan salah satu sektor industri di Indonesia yang memiliki perkembangan signifikan, khususnya dalam kurun waktu dua tahun belakangan ini. Riset itu dikemukakan oleh Kementerian Pariwisata terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), mulai tahun 2010 tercatat sebesar 261,05 triliun naik menjadi 461,36 triliun tahun 2015. Untuk itu penting memaksimalkan dukungan pertumbuhan ekonomi yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat ini.

Melalui acara yang diusung oleh Lab Kinetic dan BNVLabs dengan platform diskusi Fintech Connect, mencoba melihat fenomena industri pariwisata di era digital saat ini. Diskusi tersebut juga fokus membahas industri pariwisata yang sedang menjadi daya tarik turis mancanegara.

Pelayanan fintech memudahkan transaksi wisatawan

Dengan adanya teknologi finansial dinilai akan menjadi garda terdepan pihak pengembang pariwisata di Indonesia dalam meningkatkan produktivitas jual beli atau transaksi. Sektor inilah yang menjadi penentu meningkatnya pertumbuhan industri pariwisata saat ini.

Apalagi melihat budaya dan tempat wisata di Indonesia yang sangat beragam, memberikan suguhan layanan dengan fintech melalui aplikasi di smartphone bukan hal sulit lagi. Dampaknya pun akan meningkatkan dominasi turis untuk berkunjung. Tren ini sebenarnya sudah dimulai dengan pergeseran yang ada di masyarakat saat ini, misalnya saat memesan tiket pesawat dan kamar hotel melalui OTA (Online Travel Agency).

Fintech sangat berpotensi untuk mendorong pertumbuhan sektor wisata dengan memberi kemudahan bertransaksi. Dengan fintech dapat dilakukan berbagai inovasi dalam metode pembayaran untuk segala urusan perjalanan pariwisata, sehingga turis makin mudah dan nyaman dalam melakukan wisata. Hal inilah yang dapat meningkatkan daya tarik pariwisata di Indonesia,” ujar Direktur Pengembangan Bisnis dan TI Bank Bukopin Adhi Brahmantya.

Siap Berinovasi untuk Cashless Society

Baru sekitar dua minggu yang lalu, DailySocial merilis sebuah hasil survei tentang bagaimana masyarakat Indonesia menyikapi tren pembayaran non-tunai di masa depan. Survei yang melibatkan 1028 responden ini menyajikan beberapa data menarik yang perlu dicatat. Misalnya, 82,39% responden telah secara aktif menggunakan sistem pembayaran non-tunai. Lalu, ada pula hasil yang menyebutkan bahwa 67,32% responden yakin bahwa alat bayar non-tunai dapat menggantikan alat bayar tunai. Dua poin ini cukup menggambarkan optimisme masyarakat akan terwujudnya cashless society di kemudian hari.

Mengacu pada kenyataan tersebut, maka industri financial technology (fintech) Indonesia mengemban tugas sentral dalam kehidupan cashless society kini dan nanti. Terkhusus, peran yang besar juga dipikul para pelaku startup di industri fintech.

Namun demikian, dengan digital payment yang kian digandrungi beragam lapisan masyarakat, tak hanya tantangan saja yang ada di depan mata. Fintech startup juga punya kesempatan yang lebar pengadopsian cashless system di masyarakat Indonesia dengan strategi-strategi tertentu yang perlu disiasati dengan cerdik. Itu semua akan lengkap dibahas dalam acara persembahan Mandiri Capital, MDI Ventures, dan DailySocial bernama Finnovate.

Bertajuk “Big Plan for Digital Cashless Payment in Indonesia”, Finnovate adalah sebuah talkshow yang akan membahas seputar dunia fintech di masa mendatang. Di sana, Anda akan diajak untuk memahami lebih dalam seluk-beluk financial technology serta signifikansinya bagi kehidupan masyarakat. Tentunya, semua itu bisa menjadi insight yang bergizi bagi pola strategi startup yang tengah Anda rencanakan.

Lima orang nahkoda bisnis sekaligus pelaku industri fintech dan startup Indonesia akan berada di dalam satu panggung untuk berdiskusi bersama, yaitu Eddi Danusaputro (CEO Mandiri Capital Indonesia), Nicko Widjaja (CEO MDI Ventures), Brata Rafly (CEO Dimo Pay), Arie Nasution (CEO Bulp), serta Rama Mamuaya (CEO DailySocial) yang akan menjadi moderator dalam perbincangan tersebut.

Brata Rafly sebagai penggawa sebuah fintech startup akan berbagi ceritanya mengenai siasat yang perlu dilakukan para pemain di industri fintech dalam menghadapi tantangan-tantangan yang ada. Sementara, Arie Nasution, sebagai pemenang dari Wirausaha Muda Mandiri 2015, akan memaparkan bagaimana bisnisnya ikut berperan di industri ini.

Sebagai pimpinan dari venture capital firm, Eddy Danusaputro dan Nicko Widjaja rencananya akan berbicara seputar tren corporate venture capital Tanah Air, tantangan dan peluang yang dihadapinya.

Gelaran yang merupakan bagian dari sosialisasi kompetisi Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2016 ini akan berlangsung di Rumah Mandiri Inkubator Bisnis (RMIB), pada 26 Oktober 2016, pukul 18.00 – 20.00 WIB, dan dapat dihadiri secara gratis.

Seperti yang diketahui, Bank Mandiri telah menyelenggarakan WMM secara rutin setiap tahunnya sejak 2007, dan tahun 2016 ini adalah tahun pertama kalinya WMM membuka kompetisi di cabang fintech. Merujuk pada aspek lomba WMM tersebut, Finnovate hadir untuk memberi cakupan perspektif baru bagi peserta talkshow dalam menyikapi perubahan pola pikir masyarakat dalam bertransaksi, terutama bagi para UMKM atau startup yang akan berinovasi untuk menciptakan cashless society.

Mengikuti event yang diisi para pakar tanpa dipungut biaya adalah kesempatan langka. Dan, untuk soal fintech, Anda bisa menemukannya di Finnovate. Jadi, daftarkan diri Anda sekarang juga secara gratis di sini!

Disclosure: Artikel ini adalah hasil kerja sama DailySocial, MDI Ventures, dan Mandiri Capital untuk kegiatan Finnovate.