Tag Archives: Fisker Inc.

Fisker Resmikan SUV Elektriknya, Ocean, Siap Bersaing dengan Tesla Model Y

Juli tahun lalu, Fisker merilis foto SUV elektrik yang sedang mereka kerjakan untuk pertama kalinya setelah sebelumnya sebatas memberikan teaser demi teaser. Mobil itu sudah resmi sekarang, diperkenalkan di hadapan pengunjung CES 2020 dengan nama Fisker Ocean.

Apa saja keistimewaannya? Tidak banyak, apalagi kalau melihat track record Fisker yang selama ini terkesan sangat ambisius. Kendati demikian, ini justru bisa menjadi hal yang positif jika dilihat dari sudut pandang lain, sebab Fisker selama ini memang dikenal banyak sesumbarnya.

Fisker Ocean

Terlepas dari itu, Fisker Ocean terdengar cukup menjanjikan. Ia bakal bersaing langsung dengan Tesla Model Y yang duduk di rentang harga yang sama; Ocean mulai $37.500, sedangkan Model Y mulai $39.000. Kedua mobil ini akan membantu meningkatkan tingkat adopsi mobil elektrik di lebih banyak kalangan, khususnya kelas menengah ke bawah.

Untuk sekarang, Fisker rupanya masih agak malu-malu terkait spesifikasi Ocean. Varian termurahnya disebut bakal mengusung baterai berkapasitas mendekati 80 kWh, akan tetapi jarak tempuhnya belum dirincikan. Terkait performanya, Fisker mengklaim bahwa varian termahalnya bisa menempuh 0 – 100 km/jam dalam waktu 2,9 detik saja.

Fisker Ocean

Satu aspek unik dari Ocean adalah atapnya, yang dengan cerdik menyembunyikan panel surya. Pengaruhnya memang tidak begitu besar; Fisker mengklaim panel surya ini bisa menyuplai jarak tempuh ekstra sekitar 1.600 kilometer per tahun, atau setara 4 kilometer per harinya. Meski begitu, kinerjanya setidaknya masih jauh lebih baik ketimbang saat Fisker menerapkan ide yang sama pada mobil pertamanya delapan tahun silam.

Sebagai perbandingan, Lightyear One yang dilengkapi panel surya dari ujung ke ujung sanggup menghasilkan energi yang setara dengan jarak tempuh ekstra 12 km setiap jamnya. Toyota juga belum lama ini menguji sistem serupa, dan mereka bilang sistemnya mampu menyuplai jarak tempuh ekstra sejauh 56 km per hari.

Singkat cerita, atap panel surya pada Fisker Ocean ini hanya bisa dianggap sebagai fitur pemanis semata. Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan mereka bisa terus mengoptimalkan kinerjanya ‘memanen’ matahari ke depannya. Implementasi panel surya pada mobil listrik masih tergolong baru, jadi kita harus memberinya waktu untuk berkembang.

Fisker Ocean

Beralih ke interior, Fisker Ocean mengikuti tren terkini dengan gaya minimalis dan dashboard yang terpusat pada layar sentuh berukuran besar. Satu yang saya suka adalah, layar itu dilengkapi semacam shortcut bar di bagian bawahnya, dan Fisker tidak lupa menerapkan sistem haptic feedback pada bagian ini.

Poin menarik lain dari interiornya adalah klaim 100% vegan, yang berarti konsumen tak akan menjumpai sedikit pun kulit hewan yang melapisi bagian kabinnya. Sebagai gantinya, Fisker menggunakan bahan-bahan daur ulang beserta material sintetis lainnya.

Lalu kapan kita bakal melihat mobil ini di jalanan? Fisker menargetkan paling cepat akhir 2021 atau awal 2022, sekitar setahun lebih terlambat dari Tesla Model Y (dengan catatan Tesla menepati janjinya kali ini).

Sumber: The Verge dan Electrek.

Fisker Sedang Kerjakan SUV Elektrik, Kali Ini Tanpa Klaim Kelewat Ambisius

Henrik Fisker bukanlah nama yang asing di dunia otomotif. Pria berkebangsaan Denmark itu selama ini dikenal sebagai sosok yang bertanggung jawab atas rancangan mobil yang menawan macam Aston Martin DB9 dan BMW Z8, sebelum akhirnya ia memutuskan untuk mendirikan perusahaannya sendiri di tahun 2007.

Sayangnya kiprah Fisker Automotive tidak bertahan lama dan harus menghadapi kebangkrutan di tahun 2013. Namun ambisi Henrik Fisker rupanya belum habis, dan di tahun 2016, lahirlah Fisker Inc. sebagai perusahaan terbarunya.

Fisker Inc. sejauh ini belum punya produk untuk dinikmati konsumen sama sekali. Mereka memulai debutnya dengan memperkenalkan konsep mobil elektrik bernama Fisker EMotion, yang diklaim bakal menjadi terobosan baru berkat baterai berteknologi supercapacitor graphene yang diusungnya. Sayang konsep tersebut hanya semakin membuktikan bahwa Fisker kelewat ambisius, sebab tidak sampai setahun setelahnya, Fisker dilaporkan telah mengganti baterai EMotion menjadi li-ion biasa.

Fisker Electric SUV

Namun Fisker sepertinya mulai menemukan titik terang tahun ini. Setelah beberapa bulan memberikan sejumlah teaser, Fisker akhirnya mengumumkan bahwa mereka sedang mengerjakan sebuah SUV elektrik, dan yang paling penting, tanpa klaim terobosan ini-itu seperti sebelumnya.

Melihat wujudnya, sejatinya tidak ada yang terlalu istimewa dari SUV elektrik Fisker ini. Namun itu justru merupakan kabar baik mengingat peluangnya untuk terealisasi semestinya jauh lebih besar. Kategori SUV juga seharusnya bisa menjangkau minat lebih banyak kalangan mengingat belakangan pabrikan-pabrikan seperti Mercedes-Benz maupun Audi pun merilis mobil elektrik perdananya di segmen ini.

Desain prototipenya tidak melenceng jauh dari sketsa awalnya / Fisker Inc.
Desain prototipenya tidak melenceng jauh dari sketsa awalnya / Fisker Inc.

Detail mengenai mobil ini masih belum banyak. Spesifikasinya seperti apa juga masih belum diketahui, namun mobil ini disebut mampu menempuh jarak hingga 480 km dalam satu kali charge. Fisker juga bilang bahwa interiornya yang banyak mengandalkan bahan-bahan hasil daur ulang tergolong sangat lapang untuk ukurannya, dan ini mengindikasikan kalau mobil ini bakal masuk kategori compact SUV (tanpa kursi baris ketiga).

Fisker menarget harga jual mobil ini di bawah $40.000, dan ini cukup mengesankan kalau mempertimbangkan jarak tempuh per charge-nya itu tadi. Fisker berencana memamerkan prototipenya dalam beberapa bulan ke depan, dan berharap bisa memasarkan SUV elektrik ini mulai tahun 2021 mendatang.

Sumber: Electrek.

Tempuh 640km Sekali Charge, Mobil Elektrik Futuristis Fisker EMotion Siap Jegal Tesla

Hampir 10 tahun silam Henrik Fisker menggandeng Quantum Technologies untuk meluncurkan Fisker Automotive. Visi sang desainer Aston Martin DB9 itu sederhana: menciptakan mobil elektrik yang anggun serta menyenangkan dikendarai. Sayang kiprah mereka harus terhenti prematur. Perusahaan itu bangkrut di 2013, dan asetnya dibeli Wanxiang. Di September 2015, Fisker Automotive berubah jadi Karma Automotive.

Beralihnya kepemilikan aset tentu memengaruhi produk mereka, termasuk Fisker Karma. Mobil sedan sport premium range-extended elektrik pertama itu harus berganti nama jadi Karma Rovero. Tapi Henrik Fisker tidak mau menyerahkan mimpinya begitu saja. Di bulan Oktober 2016 ia kembali mendirikan perusahaan mobil elektrik, bernama Fisker Inc, dan segera menyingkap ‘penerus spiritual’ Fisker Karma: Fisker EMotion.

EMotion 1

Sebelum sejumlah gambar EMotion diunggah lewat Twitter milik Fisker, Business Insider sempat menyebut mobil baru itu sebagai ‘jagal bagi Tesla’. Kabarnya, EMotion tidak lagi ditenagai baterai lithium-ion biasa, ia memanfaatkan supercapacitor graphene. Graphene ialah material tertipis dan terkuat di Bumi, lalu selain mampu menyimpan energi, supercapacitor membutuhkan waktu pengisian yang jauh lebih singkat dibanding li-ion. Berbekal teknologi ini, EMotion diklaim mampu membawa penumpangnya berkendara sejauh 640km sekali charge.

Ketika Fisker Karma mengusung penampilan ala mobil sport mewah – kesan ini diperkuat oleh grille depan serta garis-garis mirip Aston Martin – Fisker EMotion terlihat lebih futuristis. Ia tidak lagi mempunyai grille, lalu lekukan-lekukan, spoiler terintegrasi dan hoodline rendah membuatnya seperti anggota Decepticon. Tentu saja rancangan tersebut bukan sekedar diusung agar mobil tampil menarik, tapi juga membantu performa dari sisi aerodinamika.

EMotion 2

EMotion akan memanfaatkan kombinasi struktur bingkat dari serat karbon dengan tubuh aluminium sehingga bobotnya minimal. Dari gambar, kendaraan ini memiliki cermin spion yang hampir pipih dan tidak membutuhkan handle untuk membuka pintu butterfly-nya. Buat pencahayaan, EMotion menggunakan jenis lampu LED adaptive.

Henrik Fisker memang belum mengungkap spesifikasi resminya, namun di atas kertas, mesin elektrik EMotion kabarnya sanggup melesat hingga kecepatan maksimal 260-kilometer per jam berkat dukungan baterai graphene, diproduksi oleh Fisker Nanotech, sebuah joint venture antara Fisker dan Nanotech Energy. Jika menghitung dari angka, jarak tempuh serta kecepatan tertinggi EMotion memang berada di atas Tesla Model S – yaitu 506km dengan top speed 250km/j.

Rencananya, tim Fisker Inc. akan segera mengumumkan info mengenai kapan distribusi dilakukan setelah EMotion dipamerkan secara resmi ke publik pada pertengahan tahun 2017.

Via Engadget & Jalopnik.