Tag Archives: fitbit alta

Fitbit Alta HR Suguhkan Heart-Rate Monitoring dalam Kemasan yang Ramping Sekaligus Stylish

Setahun yang lalu, Fitbit memperkenalkan Alta, activity tracker pertamanya yang dirancang dengan mengedepankan nilai estetika. Kini Fitbit sudah siap untuk merilis suksesornya yang membawa fitur yang sangat ditunggu-tunggu oleh para pengguna Alta selama ini: heart-rate monitoring.

Fitbit Alta HR, demikian nama perangkat baru ini, mengadopsi desain yang sangat identik dengan pendahulunya. Tentu saja satu-satunya hal yang membedakan adalah kehadiran sensor laju jantung di belakangnya, dimana Fitbit mengaku harus mendesain ulang chip yang digunakan supaya bisa masuk ke bodi Alta HR yang sangat ramping.

Perihal kinerja, semua fitur yang ditawarkan Alta ikut hadir di sini, termasuk halnya fitur notifikasi. Pun demikian, Fitbit mengklaim Alta HR dapat memonitor pembakaran kalori secara lebih komprehensif, dimana ia dapat melakukannya ketika pengguna melangsungkan aktivitas yang tak melibatkan langkah kakinya, seperti yoga misalnya.

Fitbit Alta HR dapat memonitor pembakaran kalori pada aktivitas yang tidak melibatkan langkah kaki, seperti yoga misalnya / Fitbit
Fitbit Alta HR dapat memonitor pembakaran kalori pada aktivitas yang tidak melibatkan langkah kaki, seperti yoga misalnya / Fitbit

Bersamaan dengan heart-rate monitoring yang konstan, Fitbit turut memperkenalkan dua fitur sleep tracking baru lewat Alta HR, yaitu Sleep Stages dan Sleep Insights. Sleep Stages menggabungkan data dari accelerometer dan sensor laju jantung untuk mengestimasikan waktu tidur Anda di tiap-tiap fase secara lebih akurat, termasuk dalam fase REM (Rapid Eye Movement).

Sleep Insights di sisi lain didesain untuk memberikan rekomendasi aktivitas yang disesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing pengguna. Fitur ini pada dasarnya akan membantu pengguna untuk lebih memahami korelasi antara pola tidur, pola makan, olahraga, berat badan dan laju jantung.

Kedua fitur ini dikembangkan bersama sejumlah ahli dari Stanford University, John Hopkins University dan University of Arizona. Sleep Stages nantinya juga akan tersedia untuk Fitbit Blaze dan Charge 2, sedangkan Sleep Insights untuk semua produk Fitbit yang menawarkan fitur sleep tracking.

Fitbit mengaku harus mendesain ulang chip sensor laju jantung yang digunakan supaya bisa masuk ke bodi Alta HR yang ramping / Fitbit
Fitbit mengaku harus mendesain ulang chip sensor laju jantung yang digunakan supaya bisa masuk ke bodi Alta HR yang ramping / Fitbit

Selebihnya, Alta HR merupakan versi lebih komplet dari Alta yang kita kenal selama setahun terakhir ini. Terlepas dari semua fitur baru yang disajikan, Alta HR diklaim malah punya daya tahan baterai yang lebih awet; 7 hari dibandingkan 5 hari yang ditawarkan Alta standar.

Fitbit Alta HR akan dipasarkan mulai April mendatang seharga $150. Fitbit juga akan menawarkan Special Edition Alta HR yang mengemas case rose gold 22 karat seharga $180. Terakhir, strap opsional berbahan silikon, kulit atau stainless steel juga tersedia dngan banderol mulai $30 sampai $100.

Sumber: Business Wire.

Fitbit Lebur Fungsi dan Estetika Lewat Tracker Baru, Fitbit Alta

Selama berkiprah, Fitbit bisa dikatakan lebih mementingkan fungsi ketimbang estetika. Lini activity tracker-nya ditujukan buat konsumen dengan kebutuhan yang berbeda-beda. Ada Flex yang merupakan tracker standar untuk keperluan sehari-hari, ada Charge HR yang mengemas sensor laju jantung untuk pengguna yang lebih aktif, dan ada pula Surge yang dilengkapi fitur tracking paling komplet.

Namun dari semua itu belum ada yang punya desain begitu wah, termasuk halnya smartwatch perdana Fitbit, yaitu Blaze. Kalau selama ini estetika merupakan faktor yang menghalangi Anda membeli salah satu produk Fitbit, masalah itu akan segera diatasi oleh tracker paling gres bernama Fitbit Alta.

Fitbit dengan tegas menjelaskan bahwa Alta dirancang dengan titik berat pada aspek fashion. Ia secara khusus diciptakan untuk menjadi pelengkap busana Anda, sekaligus di saat yang sama memonitor kebugaran tubuh Anda setiap harinya.

Melihat fisiknya, kita tidak perlu terkejut. Bagian inti tracker dikemas dalam case stainless steel – Fitbit bahkan juga bakal menawarkannya dalam warna emas. Case bermaterial premium ini turut didampingi oleh deretan strap yang terbuat dari bahan premium pula, mencakup kulit asli dan stainless steel yang dipoles.

Fitbit Alta

Dari segi fitur, Alta pada dasarnya sangat mirip dengan Fitbit Charge (non-HR). Ia dapat memonitor aktivitas maupun pola tidur secara otomatis. Ia bahkan juga dilengkapi fitur SmartTrack, dimana tracker dapat mengenali jenis olahraga tertentu yang tengah dijalani penggunanya secara otomatis.

Sama seperti activity tracker pada umumnya, Alta juga akan mengingatkan pengguna agar tidak terlalu lama bermalas-malasan di atas kursi. Karena ditujukan buat konsumen secara luas, Alta tak dibekali sensor laju jantung maupun GPS. Hal ini pun membawa dampak positif pada daya tahan baterainya, dimana ia bisa beroperasi hingga lima hari dalam satu kali charge.

Alta hadir bersama sebuah layar sentuh OLED monokrom. Pengguna bisa memanfaatkannya untuk menjadi penunjuk waktu, dimana tampilannya bisa diatur dalam mode portrait ataupun landscape. Layar ini juga berfungsi untuk menampilkan notifikasi yang masuk ke smartphone pengguna.

Soal harga, Fitbit Alta dibanderol $130, sudah termasuk satu strap standar yang terbuat dari karet. Konsumen bisa membeli strap lain secara terpisah: yang berbahan kulit dihargai $60, sedangkan yang terbuat dari stainless steel dipatok $100. Jadwal rilis internasionalnya akan dimulai pada bulan April mendatang. Nantinya, Fitbit juga berencana menghadirkan aksesori garapan brand fashion ternama Tory Burch untuk Alta.

Sumber: Fitbit.