Tag Archives: fitur chrome

Membuka Situs Secara Offline di Chrome Android Kini Jauh Lebih Mudah

Adopsi jaringan internet bisa jadi sudah dirasakan oleh miliaran orang di dunia. Bahkan internet termasuk menjadi tulang punggung perekonomian yang bersifat vital, termasuk dalam menghantarkan informasi digital. Pun demikian, jangkauan internet yang luas tak lantas menjamin setiap aktivitas yang membutuhkan data terpenuhi setiap saat. Di banyak kasus, pengguna smartphone masih mengeluhkan stabilitas dan kualitas jaringan yang mengganggu keseruan ketika menjelajah dunia maya.

Untuk membantu pengguna menghindari momen buruk seperti itu, akhir tahun lalu Google menggulirkan update baru untuk Chrome yang memungkinkan pengguna Android mengunduh halaman situs untuk dibaca nanti. Menurut Google ada 45 juta halaman situs yang sudah diunduh dengan Chrome setiap minggunya, yang mengindikasikan bahwa fitur tersebut diterima dengan baik oleh publik. Sehingga cukup beralasan mengapa kemudian Google memutuskan untuk memberikan perhatian khusus dengan melakukan peningkatan-peningkatan berdaya guna.

Google-Chrome-Offline-update-01

Digulirkan ke platform Android, Chrome versi terbaru akan menampilkan pilihan untuk mengunduh halaman selain membuka di tab baru ketika pengguna men-tap dan menahan sebuah tautan. Opsi ini dapat dipergunakan tanpa harus membuka halaman terlebih dahulu. Yang kedua, Google juga menambahkan sebuah tombol dengan label “Download page later” saat pengguna membuka sebuah halaman namun dalam kondisi tanpa jaringan data. Setelah kembali online, aplikasi akan secara otomatis mengunduh halaman bersangkutan yang kemudian dapat dibaca setiap saat meski tanpa koneksi internet.

Selanjutnya, ketika pengguna membuka tab baru, Google Chrome akan menampilkan sebuah penanda tepat di sebelah tautan situs yang sudah pernah diunduh sebelumnya. Penanda ini akan membantu pengguna membedakan mana situs biasa dan mana situs yang bisa dibuka secara offline. Merasa penasaran? Update Chrome di perangkat Android Anda sekarang melalui Play Store.

Sumber berita Google.

Blokir Flash, Chrome 55 Mulai Jalankan HTML5 Secara Default

Google Chrome akhirnya melewati fase krusial setelah dalam beberapa tahun mencoba untuk melepaskan ketergantungannya kepada Adobe Flash. Digulirkan untuk Windows, Mac dan Linux, Chrome 55 mengawali langkah baru untuk sepenuhnya berjalan dengan HTML5 secara default saat menjelajah sebagian besar situs.

Ini adalah langkah terakhir dari perjalanan Chrome yang dimulai pada bulan September lalu ketika versi 53-nya dirilis. Langkah ini sekaligus memastikan nasib Adobe Flash yang makin dekat dengan masa-masa pensiun, setidaknya bagi Chrome. Standar Flash dianggap usang, kuno, tidak aman dan kerap jadi penyebab borosnya konsumsi daya dan sumber daya memori.

Di Chrome versi 53 lalu, peramban sudah mulai memblokir analitik halaman dan juga elemen latar belakang berbasiskan Flash. Tanda utamanya, Anda tidak akan lagi dapat menemukan badge Facebook ataupun Histats di sidebar sebagian besar situs. Di versi satu tingkat di atasnya, Chrome mulai menulis ulang kode sisipan YouTube Flash player dengan HTML5, sekaligus meningkatkan keamanan, memangkas konsumsi daya dan menampilkan halaman jauh lebih cepat.

Dengan Chrome 55 terbaru ini, pengguna masih bisa memutuskan untuk menggunakan Flash. Saat dibutuhkan, peramban akan meminta pengguna mengaktifkannya kembali. Tapi secara default bawaan pabrik, Chrome akan menggunakan HTML5. Artinya, saat ini peramban masih kompatibel dengan standar lawas misalnya untuk menampilkan navigasi 360 derajat secara penuh.

Selain dari perbaikan bugs, Chrome 55 juga menambahkan sejumlah dukungan untuk meningkatkan konsistensi visual khususnya bagian teks. Untuk perangkat Android, Chrome 55 akan menghadirkan fitur akses offline ke web, video dan gambar. Serta tambahan tombol yang mengindikasikan media atau berkas tertentu dapat diunduh.

Sumber berita Googlechromereleases.

Adopsi PGO, Google Chrome untuk Windows Kini Makin Ngebut

Tak mau diolok-olok lagi, Google secara konsisten dan relatif lebih cepat melakukan pembaruan untuk perambannya, Chrome. Diperuntukkan bagi platform Windows, pembaruan teranyar membuat Chrome sekarang bekerja 15% lebih cepat dari sebelumnya.

Dimunginkannya peningkatan performa tersebut merupakan hasil dari adanya teknologi yang justru dihadirkan oleh Microsoft, yakni Profile Guided Optimization (PGO). Teknologi di Windos ini mampu mengompilasi versi Chrome yang kemudian melacak dan membaca fitur apa saja yang paling sering digunakan.

Setelah dianalisa, PGO kemudian melakukan optimalisasi fungsi tersebut untuk makin ditingkatkan kecepatannya. Walhasil, kecepatan Chrome secara keseluruhan meningkat secara signifikan, yang juga menghasilkan footprint kode yang lebih ringkas.

Integrasi ini tidak hanya mendongkrak kecepatan Chrome ketika sedang berjalan, tapi juga memangkas waktu startup hingga 16,8%, mempercepat loading halaman di tab baru sebesar 14,8% dan loading halaman meningkat sebesar 5,9%. Ini menjadi sebuah peningkatan penting, dan sudah seharusnya membuat pengalaman browsing pengguna semakin cepat.

Pemanfaatan PGO oleh Google pertama kali diperkenalkan di Chrome 53 64-bit, dan sekarang pengguna Chrome 54 32-bit juga sudah bisa merasakan manfaatnya.

Google dalam beberapa bulan terakhir mulai getol menggenjot pembaruan guna meningkatkan performa tapi tanpa mengorbankan efisiensi, menyusul sindiran keras Microsoft. Selain menggulirkan update yang ditujukan untuk efieisnsi, Google juga menjanjikan pembaruan untuk memangkas penggunaan resource memori yang akan dirilis dalam waktu dekat.

Sumber berita Chromium dan gambar header Pixabay.