Tag Archives: fitur Facebook

Facebook Perluas Fitur Eksperimen Today In ke Australia

Baik atau buruk, sejumlah besar pengguna internet memperoleh berita terbaru tentang banyak isu dari jejaring sosial Facebook. Ironisnya, sedikit dari mereka yang melakukan riset mendalam untuk memverifikasi kebenarannya. Kebiasaan semacam inilah yang memperburuk tren penyebaran hoax yang sudah jadi masalah di banyak negara. Facebook tahu betul ini adalah masalah yang serius.

Untuk menekan tren buruk itu, Facebook awal tahun ini menguji fitur yang disebut dengan Today In, agregrator berita lokal terkurasi yang diharapkan jadi konsumsi yang benar untuk penggunanya. Di awal peluncurannya, ada enam kota yang digandeng kemudian meluas ke 25 kota dan kini diumumkan meningkat pesan di angka 400 kota di seantero AS serta disebut sudah merambah ke Australia. Artinya, program ini mulai berjalan dengan baik meskipun keberhasilannya belum dapat diukur.

Disebut “Today In,” layanan ini menghantarkan informasi dari kota asal pengguna yang bersumber dari media, lembaga pemerintah dan kelompok masyarakat terpercaya. Berdasarkan riset yang mereka lakukan, lebih dari 50% pengguna menginginkan berita lokal dan informasi komunitas di jejaring sosial Facebook. Beberapa informasi yang diinginkan misalnya acara yang baru saja digelar, laporan kriminal, dan prakiraan cuaca.

Upaya ini didorong oleh keinginan Facebook untuk menghapuskan reputasinya yang tercoreng karena dianggap sebagai sarang hoax, bahkan dituding sebagai alat kampanye untuk menyerang lawan politik. Dengan Today In, Facebook tidak hanya menjawab permintaan pengguna lokal tapi juga memberi lebih dengan berita terkini, diskusi terbaru, pengumuman sekolah dan lain sebagainya.

local-alert-example-charlotte

Selain Today In, Facebook juga mengatakan sedang menguji fitur Local Alerts bersama 100 pemerintah lokal dan para responden pertama Halaman-halaman yang dapat diterbitkan untuk menyebarkan informasi darurat dan bencana, misalnya petunjuk tempat perlindungan ketika terjadi badai atau gempa. Local Alert nantinya akan ditampilkan di news feed, Today in dan tentu saja Fan Pages yang relevan dengan area terdampak bencana.

Sumber berita Facebook.

Facebook Mulai Uji Fitur Kencan di Aplikasi Utamanya

Rumor bahwa Facebook akan merilis aplikasi kencan untuk menyaingi Tinder dan Match sudah merebak sejak beberapa bulan yang lalu. Facebook sendirilah yang membeberkan detail aplikasi bersangkutan di salah satu sesi ajang akbarnya, F8 Developer Conference.

Belakangan, Techcrunch membocorkan rincian lebih banyak terkait layanan baru dari Facebook tersebut. Tapi, alih-alih diluncurkan dalam bentuk aplikasi mandiri, ternyata layanan kencan itu akan disematkan ke dalam aplikasi utamanya, Facebook.

Lebih jauh dikatakan bahwa fitur ini belum dirilis ke publik, tetapi karyawan internal Facebook sudah mulai mengujinya untuk menemukan kesalahan dan alur yang lebih baik. Sejumlah screenshot memperlihatkan bagaimana alur kerja fitur ini, dan tampaknya mengonfirmasi apa yang pernah disampaikan oleh Mark Zuckerberg di konferensi pengembang beberapa waktu yang lalu.

Facebook-Dating-Screenshots

Mark mengatakan bahwa fitur kencan Facebook dipersiapkan untuk membangun hubungan jangka panjang yang serius, bukan kencan semalam. Selaras dengan fokus perusahaan sejak skandal kebocoran data, layanan ini juga akan menerapkan prosedur keamanan data yang lebih baik, salah satu aturannya, pengguna yang bukan teman tidak akan dapat melihat keseluruhan profile pengguna lainnya. Malahan, pengguna yang tidak mengaktifkan fitur kencan ini akan sepenuhnya dijauhkan dari pencarian. Dengan demikian, hanya pengguna yang mengaktifkan fitur inilah yang bisa mencari pasangan.

Pengguna memegang kendali penuh bagaimana profil dan news feed ditampilkan, termasuk akses ke grup dan juga event. Rekomendasi pasangan juga didasarkan pada informasi yang boleh diakses oleh Facebook. Setelah sepasang pengguna dipertemukan dan masing-masing merasa cocok, selanjutnya mereka dapat saling mengirimkan pesan melalui Messenger atau WhatsApp.

Yang menarik, meskipun fitur ini berada di satu atap dengan Facebook, memblokir pengguna lain di fitur kencan tidak akan memutus pertemanan Anda di layanan utama Facebook. Sayangnya, belum diketahui secara jelas kapan fitur kencan ini akan digulirkan ke publik.

Sumber gambar header USAToday.

Facebook Siapkan Fitur untuk Membungkam Kata Kunci Tertentu

Meskipun bukan berperan sebagai media berita, Facebook berupaya menghadirkan suguhan News Feed yang relevan bagi penggunanya secara konsisten. Mengingat platform media sosial mereka menjadi salah satu pilihan penerbit di seluruh dunia untuk membagikan konten-konten terbarunya. Untuk menghadirkan aliran News Feed yang relevan dan sesuai dengan minat, Facebook telah menawarkan beberapa opsi untuk digunakan, antara lain See First, Hide, Unfollow dan juga Snooze. Semuanya dihadirkan untuk menjaga relevansi dan juga kenyamanan penggunanya.

Tapi itu saja ternyata belum cukup. Yang paling baru, Facebook mengonfirmasi sedang menguji fitur tambahan yang dinamai Keyword Snooze, fitur yang memungkinkan pengguna membungkam atau mencegah bahasan dengan kata kunci tertentu tampil di News Feed selama 30 hari.

facebook-snooze-techcrunch

Penggunaannya bisa diterapkan untuk berbagai tujuan, misalnya mencegah bocoran film yang baru rilis, hoax, topik tertentu, bisa juga nama tokoh, dan lain sebagainya. Facebook mengonfirmasi kepada Techcrunch bahwa fitur ini hanya akan bekerja untuk membungkam teks, bukan gambar, sinonim ataupun iklan. Facebook punya tool lain untuk membungkam yang terakhir.

Fitur ini serupa dengan fitur Snooze yang terlihat sejak bulan Desember lalu. Bedanya, fitur Snooze berguna untuk membungkam seluruh postingan dari pengguna, grup atau Page tertentu. Juga selama 30 hari.

Seperti fitur baru lainnya, Keyword Snooze saat ini masih dalam tahap pengujian dan baru bisa dipergunakan setelah dirilis ke publik. Untuk sementara, Anda bisa menggunakan fitur Snooze untuk membungkam pengguna yang rasis, suka menyebar hoax atau berperilaku spamming.

Sumber NewsroomFB.

Beri Kendali Lebih ke Pengguna, Facebook Perkenalkan Tool Clear History

Privasi dan kerahasian data pengguna di Facebook belakangan menjadi sorotan dunia menyusul terkuaknya skandal Cambridge Analytica. Berbagai langkah telah diambil untuk meredam kegelisahan pengguna. Yang paling baru, di moment konferensi tahunan F8, Facebook merilis alat bantu baru Clear History yang memudahkan pengguna memantau situs dan aplikasi apa saja yang mengumpulkan informasi pengguna dan memberi kontrol kepada pengguna untuk menghapusnya dari riwayat dan cookies.

Cara kerja fitur ini hampir sama dengan biasa kita jumpai di peramban seperti Chrome, Firefox ataupun Opera. Di peramban, kita bisa dengan mudah menghapus riwayat dan cookies menggunakan tool yang telah disediakan oleh aplikasi. Meskipun mayoritas situs membutuhkan cookies untuk bekerja secara normal, namun pengguna diberi kendali penuh untuk menghapusnya kapanpun. Sekarang, Facebook menghadirkan tool serupa versinya sendiri.

Tool ini sendiri dibuat untuk menjawab kegelisahan pengguna yang bertanya-tanya bagaimana cara kerja Facebook dan kuasanya terhadap informasi yang mereka peroleh. Dengan tool ini, pengguna dapat memantau situs dan aplikasi apa saja yang merangkum informasi pengguna. Kemudian dari sana, pengguna punya kendali lebih untuk menghapus riwayat yang tersimpan.

Mark Zuckerberg sebelum acara F8 juga menuliskan beberapa hal terkait fitur Clear History termasuk sisi buruknya. Mark mengatakan bahwa ketika seseorang menghapus cookies di peramban, maka secara otomatis akan berdampak pada menurunnya kenyamanan penggunaannnya. Misalnya, pengguna harus sign-in kembali ke setiap situs dan termasuk mengatur ulang hal-hal lain yang melekat padanya. Hal yang sama juga akan terjadi pada Facebook, karena Facebook harus mempelajari kembali preferensi masing-masing pengguna.

Untuk saat ini, fitur Clear History baru digulirkan untuk beberapa pengguna saja. Belum jelas kapan Facebook bakal merilisnya ke pengguna global. Namun, mengingat kuatnya desakan dari publik akan jaminan kerahasiaan data mereka, sepertinya Facebook tak ingin menunggu terlalu lama untuk melepaskannya ke publik.

Sumber NewsroomFB dan gambar header Pymnts.

Facebook Messenger Bakal Kedatangan Fitur Menghapus Pesan Terkirim

Facebook dilaporkan sedang menguji sebuah fitur baru yang memungkinkan pengguna menarik kembali pesan terkirim via Messenger. Apabila fitur ini benar-benar terealisasi, tentu akan membuat Messenger makin menarik di mata penggunanya.

Fitur ini sendiri bakal datang bukan karena Facebook sudah menjanjikannya – setidaknya itu kesan yang sekarang ini muncul – melainkan lebih dikarenakan menurut laporan Techcrunch Facebook kedapatan menghapus pesan yang dikirimkan oleh Mark Zuckerberg, sang founder. Meski sudah mengonfirmasi bahwa fitur tersebut juga akan tersedia bagi publik, namun hingga kini belum ada penjelasan teknis bagaimana cara kerjanya.

Dalam komentarnya kepada Theverge Facebook mengatakan, “Kami sudah mendiskusikan fitur ini beberapa kali. Kami akan memperluas ketersediaan fitur hapus pesan tersebut. Masih butuh waktu, dan sampai fitur tersebut dirilis, kami tidak akan lagi menghapus pesan para eksekutif. Maaf kami tidak melakukan ini lebih dini.”

Aplikasi Facebook Messenger sendiri sebenarnya sudah punya fitur yang hampir punya fungsi serupa. Namun, fitur Secret Conversation tidak bisa diterapkan hanya untuk pesan tertentu atau dipergunakan sesuka hati, karena pengguna harus mengaktifkan fitur Secret Conversation terlebih dahulu untuk bisa mempergunakannya.

Kehadiran fitur hapus pesan terkirim di Messenger sebenarnya bukan sesuatu yang mengherankan, kendati momentumnya kurang terasa “mengganjal”. Pasalnya, Facebook sudah menerapkan fitur seperti itu di aplikasi WhatsApp, portofolionya yang lain. Bahkan sudah sejak tahun lalu.

Facebook sendiri dalam beberapa pekan terakhir berada dalam sorotan menyusul skandal kebocoran data yang dilakukan oleh oknum tertentu. Akibatnya, Facebook harus menghadapi kritikan dari berbagai pihak mulai dari otoritas pemerintah hingga pemegang saham yang panik dan memilih menjual sahamnya secara masif yang berimbas pada anjloknya nilai saham. Dikutip dari BusinessInsider, saham Facebook mengalami penurunan sebesar 16% sejak skandal Cambridge Analytica.

Sumber berita Techcrunch dan gambar header Pixabay.

Fitur Facebook Jobs Diperluas ke 40 Negara

Facebook baru saja mengumumkan peluncuran alat pencarian pekerjaan ke lebih dari 40 negara. Fitur ini telah tersedia di Amerika Serikat dan Kanada sejak tahun lalu dan kini lebih banyak pengguna dipastikan bisa memperoleh manfaat selain menghabiskan waktu menggeser timeline di Facebook.

Wakil presiden Local, Alexel Himel mengatakan dalam rilis resminya di Newsroom bahwa bisnis lokal menciptakan lebih dari 60 persen pekerjaan baru, menambahkan bahwa jajak pendapat Morning Consult terhadap 5.000 orang dewasa menemukan bahwa kira-kira seperempat dari mereka sukses menemukan pekerjaan melalui Facebook.

Fitur Jobs mulai diuji oleh Facebook pada bulan November 2016, dan secara resmi diluncurkan di kawasan Amerika Serika dan Kanada pada bulan Februari lalu. Facebook menggabungkan agregator pekerjaan ZipRecruiter ke dalam proses aplikasi pekerjaannya pada bulan September yang lalu, dan mulai menguji fitur pengiriman resume pada bulan berikutnya.

Meski belum bisa diakses di Indonesia, akses fitur ini diyakini akan terus diperluas mengingat Indonesia termasuk salah satu pasar terbesar Facebook. Dalam praktikknya, untuk mencari pekerjaan di Facebook, pengguna dapat mengakses halaman Jobs.

Begitu mereka menemukan posisi yang mereka minati, pencari kerja dapat membuat sebuah aplikasi, yang akan terisi secara otomatis dengan informasi dari profil Facebook mereka, termasuk riwayat pekerjaan. Perusahaan hanya dapat melihat informasi yang diberikan oleh pemohon dan informasi yang tersedia untuk umum dari profil mereka. Namun, tentu saja aplikasi tersebut bisa diedit sebelum diserahkan.

Begitu permohonan diajukan, percakapan Messenger akan dibuka antara pemohon dan pencari tenaga kerja (pengelola fan page), memungkinkan kontak langsung antara kedua pihak dan bahwa permohonan tersebut diterima.

Untuk bisnis yang ingin daftar posisi yang tersedia, pengelola fan page dapat membuat lowongan kerja secara langsung melalui halaman mereka, termasuk rincian seperti judul pekerjaan, jenis pekerjaan (full-time, intern, part-time) dan gaji.

Facebook Gulirkan Fitur List untuk Berbagi Hal-hal Favorit di Status

Facebook selalu punya cara untuk membuat penggunanya merasa dimanjakan. Setelah meluncurkan latar belakang warna dan tekstur, kali ini Facebook meluncurkan satu fitur tambahan bernama List, sebuah fitur yang memungkinkan pengguna membuat daftar tempat favorit, makanan kesukaan, lagu populer, dan lain sebagainya. Tujuannya tak lain adalah untuk membuat Facebook terasa kian personal, kiat dekat dengan pengguna.

Fitur List saat ini belum digulirkan secara global, tapi proses distribusinya sudah dimulai dan secara perlahan akan tiba di seluruh pengguna di dunia.

Saya sendiri sudah bisa menggunakan fitur List sejak beberapa pekan yang lalu, meskipun belum tertera di opsi Status. Tapi, hari ini fitur List sudah bisa dijumpai di opsi Status, terletak di baris terakhir tepat di bawah Tag Event.

Screenshot_2018-02-15-10-02-48-283_com.facebook.katana

Untuk membuat List, Anda cukup men-tap List dan memilih beberapa judul yang disediakan oleh Facebook. Jika Anda punya judul sendiri, bisa membuatnya dengan men-tap opsi Create a list with your own title. Selanjutnya buat judul dan item-item daftar sesuai dengan judul buatan Anda.

Screenshot_2018-02-15-10-02-52-992_com.facebook.katana

Saat membuat daftar, Anda juga bisa memilih warna untuk latar belakang dan memilih jenis poin, apakah berbentuk angka atau titik. Setelah dibagikan, pengguna lain yang sudah berteman bisa ikut membagikan sekaligus mendapatkan penawaran untuk membuat daftar yang sama, terutama jika mereka belum melihat opsi List di kolom status.

Screenshot_2018-02-15-10-03-26-791_com.facebook.katana

Konten-konten bersifat personal menjadi tantangan besar bagi Facebook terutama di tahun 2016 dan 2017. Menurut laporan The Information di bulan Desember 2016, update personal mengalami penurunan sebesar 15% selama setahun penuh dan terus anjlok hingga 21% selama rentang pertengahan 2014 ke 2015. Sementara menurut laporan dar eMarketer, pengguna Facebook berusia muda juga mengalami penurunan. Di tahun 2017, terdapat 2.8 juta pengguna di bawah usia 25 tahun, dan diprediksi turun ke angka 2.1 juta di tahun ini.

Sumber berita Techcrunch.

Facebook Manfaatkan Kecerdasan Buatan untuk Cegah Keinginan Bunuh Diri

Beberapa insiden bunuh diri yang sengaja direkam bahkan disiarkan secara langsung di Facebook tampaknya sangat mengganggu Mark dan timnya. Untuk itu, pengembang di belakang Facebook mencoba menghadirkan alat bantu deteksi dini dengan memanfaatkan bantuan teman dan rekan. Tapi cara ini dinilai masih memiliki banyak kekurangan, sehingga Facebook kembali melakukan penyempurnaan, kali ini dengan melibatkan teknologi kecerdasan buatan.

Apa itu teknologi kecerdasan buatan? dibahas mendalam di artikel long form kami.

Kembali ke topik, di mana dalam hal ide dasarnya, tool baru ini sama dengan tool yang diluncurkan sebelumnya, di mana seseorang bisa melaporkan teman yang dianggap mengalami depresi. Apabila sistem menilai seorang pengguna terlapor membutuhkan bantuan, sistem akan menampilkan notifikasi ketika sedang dalam posisi Live bersamaan dengan beberapa opsi bantuan dengan harapan ia membatalkan niatnya untuk melakukan bunuh diri. Bedanya, tool ini masih membutuhkan keterlibatan teman dan dilakukan secara manual.

Sekarang, Facebook melangkah lebih maju dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan yang bekerja secara proaktif mencatat dan membentuk pola. Berdasarkan pola tersebut, sistem secara otomatis menandai postingan yang dianggap memiliki kecenderungan depresi yang mengarah ke bunuh diri. Melalui teknologi ini, Facebook dapat memberikan notifikasi bantuan meskipun pengguna bersangkutan belum pernah dilaporkan.

Sebagai tambahan, Facebook juga menghadirkan tool yang sama ke Facebook Live, menandai siaran yang memuat konten berpotensi bunuh diri dan mengirimkannya ke tim khusus untuk kemudian menghubungi pengguna bersangkutan untuk pendampingan. Cara ini diharapkan dapat mencegah lebih cepat ketimbang cara manual yang mengandalkan peran aktif teman yang ironisnya kebanyakan orang kini mulai kurang peka dengan hal-hal semacam ini.

Facebook VP of Product Management Guy Rosen dalam tulisannya mengatakan bahwa metode baru ini telah diuji dan melakukan tugasnya dengan sangat baik. Dan untuk pertama kali, Facebook juga mulai merilis fitur ini untuk pengguna global meskipun akan dilakukan secara bertahap.

Sumber berita Newsroor/FB.

Facebook Uji Tombol “Diam” Bagi yang Tak Tega Unfriend

Jejaring sosial seperti Facebook sejatinya dirancang untuk mempermudah penggunanya dalam berinteraksi di dunia maya. Tetapi, sekarang jejaring sosial dijejali oleh beragam konten dan informasi yang beberapa di antaranya secara keliru disebar-luaskan. Dalam praktiknya, pandangan politik, suku dan agama adalah tiga topik paling sering diperdebatkan sehingga menimbulkan percikan.

Salah satu solusi bagi pengguna yang tak ingin terlibat dalam debat kusir atau menemukan postingan-postingan berbau ketiga topik tersebut adalah dengan melakukan unfriend. Tapi jika menurut Anda solusi itu terlalu keras, Facebook sedang mempersiapkan alternatifnya untuk Anda.

Dilaporkan oleh Techcrunch bahwa jejaring sosial raksasa Facebook tengah melakukan pengujian fitur baru yang memungkinkan penggunanya untuk mendiamkan pesan dari Fan Page dan teman tertentu. Tujuannya adalah untuk memangkas postingan-postingan yang mungkin bertentangan dengan pemahaman pengguna bersangkutan. Tetapi fitur ini hanya mendiamkan aktivitas tersebut secara sementara. Ketimbang unfriend, cara ini dianggap lebih ramah dan tidak menimbulkan permusuhan.

facebook-snooze-button

Sayangnya fitur ini belum bisa Anda pergunakan sekarang, namun jika Facebook tak berubah pikiran dan menganggap fitur ini berguna, nantinya Anda akan menemukan tiga buah titik tepat di samping postingan yang tidak diinginkan. Jika diklik akan muncul opsi unfollow atau snooze.

facebook-snooze-24-hours-7-days-30-days

Fitur ini menawarkan beberapa penyesuaian lagi, misalnya mendiamkan notifikasi selama 24 jam, satu minggu atau selama 30 hari penuh. Setelah diaktifkan, maka selama rentang waktu itulah Anda akan terbebas dari postingan-postingan yang membuat hati Anda panas. Tapi sekali lagi, fitur ini masih dalam tahap pengujian, bahkan Facebook belum bersedia buka suara soal kebenarannya. Jadi, mari berharap mereka tak berubah pikiran.

Sumber gambar header Pixabay.

Facebook iOS Mulai Tawarkan Fitur Pembuatan Animasi GIF

GIF makin banyak dipilih sebagai salah satu opsi mengungkapkan ekspresi atau meramaikan percakapan di banyak aplikasi pesan instan dan jejaring sosial. Facebook sendiri sudah sejak lama memberikan dukungan GIF ke dalam layanan dan aplikasi pesannya, kendati masih menggandeng layanan pihak ketiga. Tapi, mulai beberapa hari yang lalu Facebook sudah menginisiasi fase pengujian berupa fitur pembuatan gambar animasi GIF melalui kamera aplikasi utamanya.

Berdasarkan sebuah laporan, disebutkan bahwa pengujian fitur pembuat animasi GIF disematkan di kamera aplikasi utama untuk perangkat iOS. Sejumlah pengguna diklaim telah menemukan opsi baru ini dan mulai membuat gambar animasi GIF versi sendiri.

image_uploaded_from_ios_1024

Cara pakainya cukup mudah,pengguna cukup membuka kamera dari aplikasi Facebook dan mengaktifkan mode GIF yang terletak di samping opsi Normal. Setelah diaktifkan, pengguna dapat mulai merekam video yang akan diubah menjadi animasi. Guna mempercantik hasil animasinya, pengguna bisa menambahkan efek dan frame yang sudah disediakan.

Setelah gambar GIF dibuat, pengguna mempunyai opsi untuk melakukan tindakan lanjutan, misalnya membagikannya ke profil, menjadi Story atau disimpan ke memori lokal untuk jadi koleksi atau dipakai nanti di kemudian hari. Namun sampai saat ini belum jelas kapan fitur pembuat gambar animasi GIF ini akan digulirkan ke pengguna iOS global, dan apakah Facebook berniat menghadirkannya ke platform Android.

Sumber berita ThenextWeb dan gambar header Pixabay.