Tag Archives: Flip

Startup fintech khusus pembayaran Flip mengumumkan telah memberhentikan sebagian karyawannya (PHK) dalam rangka reorganisasi internal / Flip

Flip Tempuh PHK Dalam Rangka Reorganisasi Internal

Startup fintech khusus pembayaran Flip mengumumkan telah memberhentikan sebagian karyawannya (PHK). Tidak disebutkan berapa banyak karyawan yang terdampak dari keputusan tersebut.

Dalam keterangan resmi, Co-founder & CEO Flip Rafi Putra Arriyan menyampaikan kondisi ekonomi global yang masih tidak menentu, jadi dalang di balik keputusan ini ditempuh. “Demi menjamin keberlangsungan bisnis Flip, manajemen dengan berat hati melakukan reorganisasi internal,” ujarnya.

Dia melanjutkan, seluruh pihak yang terdampak akan menerima kompensasi secara adil dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan terkait ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia. Selain itu, sejumlah benefit akan diberikan, seperti: asuransi kesehatan, pemberian laptop, serta memanfaatkan jaringan perusahaan untuk mempermudah akses mencari pekerjaan baru.

Data terakhir perusahaan

Sebelumnya dalam tulisan yang dimuat DailySocial.id, Flip berawal dari tiga orang sejak pertama kali berdiri di 2015. Data terakhir yang diungkap, total karyawannya mencapai 400 orang yang hampir sepenuhnya adalah talenta lokal. Tim engineer dan operasional menempati posisi terbesar dari struktur perusahaan.

Flip memiliki dua target konsumen: individu dan bisnis (Flip for Business). Flip for Business merupakan solusi B2B yang membantu bisnis dan perusahaan untuk manajemen keuangan melalui layanan Money Transfer dan International Transfer melalui platform web dashboard atau integrasi API (Application Programming Interface).

Sementara itu, solusi B2C dapat digunakan melalui aplikasi Flip yang terdiri atas layanan transfer uang ke luar negeri (Flip Globe), transfer uang domestik, isi ulang (top-up) e-money, dan produk digital (pulsa, paket data, token listrik, tagihan listrik, dan tagihan air/PDAM).

Berdasarkan data internal perusahaan, total pengguna individu mencapai 13 juta orang dan lebih dari 1.000 pengguna bisnis. Transaksi yang diproses Flip diklaim mencapai miliaran per bulannya. Flip telah terhubung dengan lebih dari 100 bank dan transfer internasionalnya dapat terhubung ke lebih dari 50 negara.

Pengguna individu ini memiliki demografi usia rentang 25-35 tahun yang tersebar di seluruh Indonesia. Sesuai dengan kondisi ekonominya, rentang usia tersebut adalah kelompok yang baru mulai bekerja dan punya banyak kebutuhan. Berkaitan dengan itu, layanan yang paling sering mereka gunakan adalah transfer dana antar bank dan produk digital.

Sementara untuk pengguna bisnis cukup beragam skala bisnisnya, ada yang level UMKM hingga skala besar. Wajar saja, sebab kebutuhan transfer dana itu adalah kebutuhan semua bisnis. Produk untuk bisnis ini berbentuk dasbor dengan fitur yang sudah terhubung ke sistem user dengan direct API. Fitur yang tersedia adalah transfer dana (domestik dan internasional) dan penerimaan pembayaran.

Application Information Will Show Up Here
Flip memiliki 13 juta pengguna dan lebih dari 1.000 pengguna bisnis, transaksi yang diproses mencapai miliaran per bulannya

Dengar Suara Konsumen, Upaya Flip Tetap Relevan

Siapa sangka keluhan pribadi soal terbebaninya biaya transfer antarbank sebesar Rp6.500—yang ternyata juga jadi masalah banyak orang—mampu membawa Flip sebagai startup besar saat ini. Bukan perjalanan mudah bagi Flip untuk tetap relevan, di tengah gempuran pemain lain dengan strategi bakar duitnya.

Bagaimana Flip meracik setiap produknya sebelum dirilis ke publik dan memiliki fitur yang tetap relevan dengan perkembangan pengguna? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, DailySocial.id bertemu Co-Founder dan CTO Flip Luqman Sungkar di kantor mereka di bilangan Jakarta Selatan. Ia berbagi mengenai product journey Flip dan kabar terbarunya sejauh ini.

Luqman menceritakan bahwa inisiatif awal Flip lahir sejak para Co-Founder (Rafi Putra Arriyan, Luqman Sungkar, dan Ginanjar Ibnu Solikhin) duduk di bangku kuliah di Universitas Indonesia. Mereka dan teman-temannya sering berutang satu sama lain karena masing-masing nasabah dari bank berbeda. Untuk menyelesaikan utang tersebut, mereka harus meminjam rekening orang lain sebagai rekening Flip.

Setelah lulus kuliah, mereka ingin menyeriusi kebutuhan tersebut sebagai produk dari perusahaan. Hal pertama yang dilakukan adalah memvalidasi ide sebelum mencapai minimum viable product (MVP).

Tool sederhana yang mereka pakai adalah Google Form yang harus diisi para pengguna sebelum melakukan transfer. Setelah form masuk, Flip akan meneruskan uang tersebut ke rekening yang dituju secara manual dengan memanfaatkan internet banking.

“Semua prosesnya manual dari isi form Google tanpa ada coding sama sekali. Kita cuma beli domain dan sebagainya saja. Lalu kita tawarkan ke teman-teman dan saudara. Kita standby di kantor, begitu ada notifikasi, baru kita kerja [transfer dana],” kata Luqman.

Karena menjadi buah bibir di jagat maya, dalam dua bulan transaksi tembus ratusan per harinya. Mereka kewalahan kalau semua proses dilakukan secara manual. Pada bulan ketiga di awal 2016, diputuskan untuk mulai coding satu persatu mengotomatisasi sistem Flip. Kebetulan mereka semua adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer, sehingga tidak perlu rekrut engineer untuk coding.

“Butuh waktu tiga tahun sistem Flip bisa terotomatisasi penuh dengan bank karena kita harus jalin satu per satu dengan bank.”

Manajemen Flip / Flip

Dekat dengan konsumen

Tak hanya transfer domestik, produk Flip kini mencakup transfer internasional (Flip Globe), top up e-money, Top Up & Tagihan, Investasi (P2P lending di Amartha), Pembiayaan Syariah, Zakat & Sedekah, Minta Uang, Langganan (Flip Freedom), dan Flip for Business (B2B).

Sebelum selengkap ini, perusahaan selalu bertanya ke konsumen apa yang mereka butuhkan. Kesuksesan layanan transfer domestik yang berbekal dari pengalaman pribadi ini menjadi landasan bagi Flip bahwa semua produk itu harus berawal dari kebutuhan konsumen sebagai validasi awal.

Aktivitas tersebut kontinu dilakukan seiring struktur organisasi Flip semakin besar. Bahkan perusahaan membuat satu grup khusus super user di WhatsApp yang merepresentasikan demografi pengguna Flip yang aktif bertransaksi. Di dalamnya berisi CEO Flip dan tim lainnya turut bergabung dan sigap menjawab seluruh pertanyaan pengguna.

“Ini yang mau kita pertahankan, sebab tanpa dimungkiri, semakin besar organisasi rasanya jarak ke konsumen jadi beda. Kita berusaha tetap dekat dengan user walau caranya bisa direct, sekarang jadi lebih terstruktur. Untuk user B2B, ada tim bizdev yang banyak ngobrol.”

Menurut Luqman, setiap konsumen menghubungi Flip tidak melulu berisi keluhan saja, tapi ada juga masukan untuk pengembangan produk ke depannya. Tim consumer service (CS) selalu memisahkan antara keduanya dan meneruskan setiap ada masukan ke tim yang menanganinya. Inilah yang menginspirasi lahirnya pembelian pulsa dan tagihan, serta kehadiran e-money di dalam aplikasi Flip.

“Selalu cari feedback dari user, tanya ke mereka apa yang sedang dibutuhkan. Ketika user sudah banyak, kita melihat ada tidak potensi dari pola transaksi pengguna. Begitu ada, kita tanya ke mereka buat apa saja pake Flip. Ini juga yang jadi cikal bakal Flip for Business.”

Ada cerita menarik yang menjadi cikal bakal Flip for Business yang hadir di 2017. Timnya menemukan ada pengguna yang bertransaksi dengan nominal yang begitu banyak dan berkali-kali yang diestimasi transaksinya mencapai tiga digit. “Kita coba tanya mereka pakai Flip buat apa, ternyata punya bisnis. Lalu kita tanya-tanya dan buat produk [B2B] dari keluhan dia.”

Ia melanjutkan, “Sebelumnya kita juga berusaha cari-cari ide tapi ternyata yang paling cocok itu datang dari user karena mereka yang punya kebutuhan.”

Kehadiran solusi e-money yang disediakan oleh Duta Money selaku mitra Flip, awalnya juga dikarenakan masukan dari pengguna. Mereka merasa repot harus berkali-kali transfer ke rekening Flip setiap kali mau bertransaksi entah untuk transfer dana, top up e-money, beli pulsa, atau isi token listrik.

“Uang e-money ini seakan-akan jadi rekening bank baru yang fleksibel tanpa berkali-kali transaksi. Kalau e-money tempat lain transfernya tidak sebanyak di sini karena bisa saja sekalian top up dalam jumlah besar agar sekalian.”

Tim teknologi

Berawal dari tiga orang saja di 2015, kini total karyawan di Flip mencapai 400 orang yang hampir seluruhnya adalah talenta lokal. Tim engineer dan operasional menempati posisi terbesar dari struktur perusahaan. Penambahan tim yang ekspansif ini baru terjadi sejak 2019, setelah melihat kebutuhan perusahaan terus bertambah.

Sebagai perusahaan yang sangat bergantung pada teknologi, Luqman mengaku selalu berhati-hati orang yang bertanggung jawab terhadap penambahan tim untuk divisinya. Ia memastikan setiap orang baru yang direkrut punya tugas yang selaras dengan kebutuhan perusahaan dan nilai yang ingin dibawa ke konsumen.

Menariknya, dalam komposisi tim teknologi di Flip berisi kelompok-kelompok kecil berdasarkan produk Flip. Setiap kelompok memiliki tim dari lintas divisi, ada tim produk, engineer, desain, dan UI. “Mereka fokus bareng-bareng solve satu produk di Flip. Ada domestic transfer, international transfer, digital product, dan lain-lain.”

Berkaitan dengan pengembangan kemampuan tim teknologi, Luqman mengakui bahwa ada sejumlah skillset yang belum dimiliki oleh talenta lokal. Karena alasan tersebut, Flip pun merekrut dua karyawan dari luar Indonesia. Agar kemampuan tim lokal berkembang, karyawan tersebut diwajibkan untuk transfer pengetahuan agar naik level.

“Kita ingin tim engineer di Flip tumbuh bersama. Kita juga rutin buat internal sharing session dari karyawan ke karyawan untuk berbagi ilmu.”

Perkembangan Flip

Berdasarkan data internal perusahaan, total pengguna individu mencapai 13 juta orang dan lebih dari 1.000 pengguna bisnis. Transaksi yang diproses Flip diklaim mencapai miliaran per bulannya. Flip telah terhubung dengan lebih dari 100 bank dan transfer internasionalnya dapat terhubung ke lebih dari 50 negara.

Pengguna individu ini memiliki demografi usia rentang 25-35 tahun yang tersebar di seluruh Indonesia. Sesuai dengan kondisi ekonominya, rentang usia tersebut adalah kelompok yang baru mulai bekerja dan punya banyak kebutuhan. Berkaitan dengan itu, layanan yang paling sering mereka gunakan adalah transfer dana antar bank dan produk digital.

“Mereka mulai berusaha sehemat mungkin. Flip jadi krusial buat mereka terutama kalau mereka punya kebutuhan transfer yang banyak. Bisa hemat beberapa ribu [Rupiah] setiap harinya lumayan. Itu segmen utama pengguna kita.”

Sementara untuk pengguna bisnis cukup beragam skala bisnisnya, ada yang level UMKM hingga skala besar. Wajar saja, sebab kebutuhan transfer dana itu adalah kebutuhan semua bisnis. Produk untuk bisnis ini berbentuk dasbor dengan fitur yang sudah terhubung ke sistem user dengan direct API (host-to-host). Fitur yang tersedia adalah transfer dana (domestik dan internasional) dan penerimaan pembayaran.

Luqman juga optimistis dengan prospek layanan Flip akan terus dibutuhkan ke depannya. Kehadiran BI FAST (Bank Indonesia Funds Transfer System) justru bukan sandungan, melainkan dukungan tulang punggung infrastruktur yang jauh lebih baik buat industri.

“[BI FAST] gak ganggu secara bisnis karena value yang kita deliver bukan sekadar mengurangi biaya, tapi ada kebutuhan transfer dan readability yang bisa dijaga sebagai consumer service-nya,” pungkasnya.

Flip telah didukung oleh sejumlah investor papan atas, seperti Sequoia, Insignia Ventures Partners, dan Insight Partners. Pendanaan terakhir yang diterima perusahaan adalah Seri B+ sebesar $55 juta pada Juni 2022. Putaran kedua ini dipimpin oleh Tencent dengan partisipasi dari Block, Inc, dan investor existing Insight Partners.

Aplikasi transfer uang Flip meluncurkan fitur baru Minta Uang untuk permudah pengguna menerima uang dan melakukan pemantauan atas penerimaan transfer uang tersebut

Flip Rilis Fitur “Minta Uang” untuk Permudah Permintaan Transfer

Aplikasi transfer uang Flip meluncurkan fitur baru “Minta Uang” untuk permudah menerima uang dari pengguna lainnya dan melakukan pemantauan atas penerimaan transfer uang tersebut. Fitur ini sudah mulai digulirkan ke seluruh pengguna sejak bulan ini.

VP Product & Design Flip Sourabh Gupta menjelaskan, saat ini salah satu kendala yang kerap kali dirasakan pengguna adalah harus membagikan nomor rekening secara manual yang dapat menyebabkan salah kirim. Oleh karena itu, Flip menyediakan langkah efisien untuk para pengguna dalam memantau penerimaan transfer melalui fitur “Minta Uang”.

Sebenarnya fitur ini juga mirip dengan Payment Link yang dimiliki sejumlah payment gateway seperti Midtrans. Pengguna bisa meng-generate sebuah tautan khusus yang memberikan kepada pengguna lain opsi untuk melakukan pembayaran secara lebih terstruktur. Ini banyak dimanfaatkan oleh pelaku UMKM, khususnya yang fokus jualannya di social commerce. Fitur serupa juga dimiliki fintech lain seperti Durianpay dan Xendit.

“Kami menyadari bahwa terdapat berbagai kendala yang dihadapi pengguna dalam melakukan transfer uang. Sebagai perusahaan yang mengutamakan pelanggan (customer centric), Flip berinovasi meluncurkan fitur Minta Uang demi mempersingkat serta permudah proses transfer uang hanya dengan satu tautan (link),” ucapnya dalam keterangan resmi, Kamis (13/10).

Melalui satu tautan atau link, pengguna dapat membagikan nomor rekening, memantau, dan menerima uang masuk ke rekening tanpa khawatir salah transfer. Selain itu, dalam fitur ini pengguna dapat memantau penerimaan transfer uang melalui menu Riwayat Transaksi Minta Uang.

Alur menggunakan fitur ini, dari menu utama, klik menu ‘Minta’, kemudian klik ‘Tambah Rekeningmu’ dan pilih bank yang digunakan untuk menerima uang. Pastikan nomor rekening sesuai, kemudian ‘Simpan Rekening’. Pengguna bisa memilih tautan yang diinginkan, kemudian salin tautan untuk dibagikan ke pengguna Flip lainnya.

Pengguna yang menerima tautan tersebut dapat langsung memasukkan nominal uang yang hendak ditransfer tanpa perlu memasukkan nomor rekening lagi. Uang akan langsung masuk ke rekening pengguna apabila sudah melakukan transfer.

Head of Marketing Flip Andri Rahmad Wijaya menambahkan, hadirnya fitur Minta Uang ini relevan dengan berbagai gaya hidup masyarakat dalam melakukan transaksi uang sehari-hari. Misalnya, untuk mengumpulkan uang arisan, donasi, patungan, dan tagihan setelah makan bersama.

“Bersosialisasi merupakan gaya hidup yang melekat pada masyarakat Indonesia. Tak jarang, di dalam sosialisasi tersebut dibutuhkan berbagai transaksi keuangan, misalnya arisan, pengumpulan donasi, dan lain-lain. Fitur Minta Uang ini dapat memudahkan pengumpulan uang, hanya dengan membagikan satu link kepada kelompok sosial sesama pengguna Flip,” kata Andri.

Pencapaian Flip

Pada paruh pertama ini, pengguna individu Flip tembus ke angka 10 juta orang. Jumlah pengguna individu ini meningkat jika dibandingkan dengan semester II tahun 2021, yakni lebih dari 7 juta pengguna. Meski tidak dirinci lebih spesifik, solusi transfer antarbank dan top-up e-wallet tanpa biaya admin milik Flip diklaim telah membantu para pengguna berhemat hingga ratusan miliar Rupiah.

Perusahaan juga me-rebrand layanan B2B-nya menjadi Flip for Business dari sebelumnya bernama Big Flip. Perubahan identitas ini sekaligus untuk memperkuat ekosistem solusi B2B demi mendukung produktivitas perusahaan-perusahaan melalui layanan transfer uang dan transfer internasional untuk kebutuhan bisnis.

Total tim Flip disebutkan telah mencapai lebih dari 400 orang yang bekerja secara WFA di Indonesia maupun di luar negeri.

Application Information Will Show Up Here
Pendanaan seri B+ Flip

Flip Dapat Pendanaan Seri B+ Senilai 811 Miliar Rupiah

Flip mengumumkan perolehan pendanaan tambahan untuk putaran seri B senilai $55 juta atau setara 811 miliar Rupiah. Kali ini Tencent berperan memimpin pendanaan, diikuti Block (sebelumnya Square) dan Insight Partners. Sejumlah angel investor turut terlibat, di antaranya Guillaume Pousaz (CEO Checkout.com); Gokul Rajaram (eksekutif Doordash sekaligus komisioner Coinbase, Pinterest), dan Michael Vaughan (ex-COO Venmo).

Investasi baru ini melanjutkan perolehan seri B yang diumumkan Flip akhir tahun 2021 lalu, senilai $48 juta dipimpin Sequoia Capital India, Insight Partners, dan Insignia Venture Partners. Menurut sumber kami, Jika ditotal dana ekuitas yang berhasil didapat startup ini telah mencapai $120 juta atau setara 1,7 triliun Rupiah.

Modal tambahan ini akan difokuskan untuk memperkuat tim, khususnya di divisi teknis dan produk. Saat ini Flip telah memperkerjakan lebih dari 400 karyawan. Ini dilakukan untuk mengakselerasi pengembangan produk dan teknologi baru.

COO Flip Gita Prihanto mengatakan bahwa per Mei 2022 mereka telah melayani lebih dari 10 juta pengguna — meningkat dari sebelumnya di Desember 2021 baru 7 jutaan. Layanan utama mereka membantu pengguna melakukan transfer antarbank, top-up, dan remitansi.

Di sisi lain, layanan B2B mereka juga berkembang pesat. Flip B2B telah digunakan ratusan perusahaan untuk membantu proses penggajian karyawan, pengembalian uang pelanggan, pembayaran faktur, dan remitansi. Total setiap tahun mereka membukukan transaksi sampai $12 miliar.

Layanan transfer antarbank

Flip hadir untuk mengatasi isu terkait biaya transfer antarbank yang cukup mahal — terutama dirasakan kalangan menengah ke bawah dan pelaku UMKM. Teknologi Flip mampu menjadi “forwarder”. Misalnya pengguna dari bank A ingin mentransfer ke bank B, maka ia dapat mentransfer terlebih dulu ke rekening bank A milik Flip untuk kemudian diteruskan ke rekening tujuan bank B calon penerima oleh rekening bank B milik Flip secara otomatis.

Konsep tersebut diterima baik oleh masyarakat Indonesia. Apalagi model bisnis Flip adalah freemium, hingga batas tertentu pengguna dapat menggunakan layanan tersebut secara gratis.

Pemain lain juga mulai menghadirkan layanan ini sebagai salah satu fitur unggulan. Misalnya dilakukan oleh platform e-money DANA, layanan tersebut sempat mengokohkan mereka di peringkat tertinggi untuk platform sejenis. Per Desember 2021, tercatat lebih dari 350 juta transaksi dengan menggunakan fitur “Kirim Uang” di DANA, rata-rata 30 juta transaksi per bulan.

Strategi serupa kini diterapkan banyak fintech, termasuk platform bank digital yang baru-baru ini bermunculan.

Di sisi lain, Bank Indonesia juga telah merilis BI Fast Payment (BI-FAST), mereduksi biaya transfer antarbank menjadi Rp2.500. Menanggapi ini, dalam sebuah wawancara dengan DailySocial.id, Co-founder dan CEO Flip Rafi Putra Arriyan menuturkan pihaknya senantiasa menyambut baik kebijakan yang dibuat oleh Bank Indonesia karena selaras dengan visi Flip dalam menghadirkan solusi teknologi keuangan yang adil bagi seluruh masyarakat di Indonesia.

“Untuk mendukung inisiatif tersebut, kami berkomitmen untuk melanjutkan upaya dan inovasi kami dengan memanfaatkan teknologi guna memberikan kualitas terbaik, baik untuk kepraktisan, kemudahan, maupun kecepatan dalam bertransaksi bagi para pelanggan di seluruh Indonesia.”

Application Information Will Show Up Here

Flip to Expand Market Reach, Introducing Remittance for B2B

International money transfer has become common activity for some customers. With the rapid increase of this kind of financial activities, many financial institutions offer various features to simplify the transactions, including remittance.

Startup that offers the cross-bank transfer, Flip, is now adding the remittance feature for its B2B solution, Flip for Business. Through this feature, a company can transfer cash up to 1.000 bank accounts abroad with a competitive fee, both to personal and business account in real-time.

Since January 2022, this feature is available to use by entrepreneurs for transactions with partners or suppliers abroad altogether. Also, Flip has obtained a license from Bank Indonesia to operate International Transfer feature. There are no hidden fees charged on every transaction and the exchange rate is relatively competitive with other players.

To date, Flip for Business’ International Transfer feature is available for several countries, including Singapore, Malaysia, Thailand, Japan, UK, Australia and Germany. Those are the most in demand countries by Indonesian entrepreneurs. Furthermore, Flip is seeking to expand the scope of its services to more countries.

This service is also a form of Flip’s effort to facilitate and support money transfer between countries, particularly from Indonesia to other countries. Previously, Flip has been providing International Transfer feature called Flip Globe. Every individual or entrepreneur is able to use this feature to send money up to 48 countries.

“Flip is expecting to be able to continuously support more companies and business owners in Indonesia through B2B finance solution, not only for both domestic and international money transfer, but also for payment. Through this initiative, we are expecting to support every segment of finance transaction, in line with our tagline, #FlipBuatSemua or Flip for all,” Henri explained.

Flip announced the rebranding of its B2B solution from “Big Flip” to “Flip for Business” in early this year. The transformation was backed with financial transaction automation solutions powered by the latest technology such as dashboard for no-code solution, API for seamless integration, extension features like verification and idempotency key.

There are three primary features, including Money Transfer which allows partner to transfer funds up to 20.000 bank accounts with just few clicks; Accept Payment which provides simple and real-time payment for client’s customers; International Transfer which enables users to save transfer fee up to 50% to seven countries.

Within 7 years of operation, Flip’s B2B solution has grown significantly amid the increased technology adoption. This service has been utilized by hundred companies and SMEs (small and medium-sized enterprises) in Indonesia and served more than seven million users to process various financial transactions both from and to various regions in Indonesia as well as overseas remittance.

In late 2021, the platform founded by Rafi Putra Arriyan, Luqman Sungkar and Ginanjar Ibnu Solikhin managed to secure a Series B funding of 48 million dollars led by Sequoia Capital India, Insight Partners and Insignia Ventures Partners.

Remittance for B2B

Indonesia’s remittance market, both in terms of business and users, is still very fragmented. In fact, this service has been provided by almost every bank in the country. Most of the users are migrant workers or overseas students.

Bank Indonesia (BI) recorded remittances from Indonesian migrant workers amounted to $2.28 billion or equivalent to Rp33 trillion (exchange rate of Rp14.496/$) in the second quarter of 2021. Those amounts increased by 0,75% compared to the first quarter of 2021 at US$ 2.26 billion (month to month/m-to-m).

In addition, the Micro-Small and Medium Enterprise (MSME) sector in Indonesia is currently growing. Driven by  technology and digital transformation, entrepreneurs are now able to sell their products overseas. In this case, the opportunity for remittance apps for business is definitely getting bigger.

There are already several non-bank players in Indonesia that provide similar service and are focusing to serve B2B including Wallex Technologies which was recently acquired by M-DAQ, RemitPro as a part of Digiasia Bios. In addition, there is Transfez that is said to be expanding its service to the B2B payment sector after securing a funding led by East Ventures and BEENEXT.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Flip remitansi B2B

Flip Perluas Jangkauan Pasar, Hadirkan Fitur Remitansi untuk B2B

Mengirim uang dari dalam negeri ke luar negeri maupun sebaliknya telah menjadi aktivitas yang biasa dilakukan bagi beberapa nasabah. Dengan semakin pesatnya aktivitas transfer keuangan ini membuat banyak perusahaan keuangan menciptakan berbagai layanan yang memudahkan transaksi keuangan, yakni layanan remitansi.

Startup yang menawarkan layanan transfer antarbank Flip kini menambahkan fitur remitansi pada solusi B2B mereka Flip for Business. Melalui fitur ini, perusahaan dapat mengirim uang hingga ke 1.000 rekening di luar negeri sekaligus dengan biaya yang lebih kompetitif, baik ke rekening pribadi maupun bisnis secara real-time.

Layanan yang telah tersedia sejak Januari 2022 ini bisa digunakan oleh para pengusaha untuk melakukan transfer ke para mitra atau suplier yang berada di luar negeri secara sekaligus. Flip sendiri telah mendapat lisensi dari Bank Indonesia untuk menjalankan fitur International Transfer. Tidak ada biaya tersembunyi yang dikenakan pada setiap transaksi, serta kurs pengiriman uang juga dibuat lebih kompetitif dengan para pemain lain.

Saat ini, layanan International Transfer Flip for Business dapat melayani ke beberapa negara, yaitu Singapura, Malaysia, Thailand, Jepang, Inggris, Australia, dan Jerman. Negara-negara tersebut menjadi negara yang paling diminati oleh para pelaku bisnis di Indonesia. Namun, ke depannya, Flip akan berupaya memperluas cakupan layanan ini tidak terbatas di 7 negara tersebut.

Layanan ini juga sebagai wujud upaya Flip untuk mempermudah dan mendukung kelancaran arus transfer uang antarnegara, khususnya dari Indonesia ke luar negeri. Sebelumnya, Flip memang telah memiliki layanan International Transfer yang disebut Flip Globe. Para individu atau pengusaha bisa menggunakan layanan ini untuk mengirim uang ke 48 negara.

“Flip berharap dapat terus membantu semakin banyak perusahaan dan pemilik bisnis di Indonesia melalui solusi keuangan B2B, baik untuk keperluan transfer uang ke domestik maupun luar negeri serta penerimaan pembayaran. Melalui inisiatif ini juga, kami berharap dapat membantu transaksi keuangan semua segmen sesuai dengan tagline kami, #FlipBuatSemua.” jelas Henri.

Flip mengumumkan rebrand solusi B2B mereka dari “Big Flip” menjadi “Flip for Business pada awal tahun ini. Perubahan turut didukung dengan penguatan solusi automasi transaksi keuangan yang ditenagai dengan teknologi mutakhir, seperti dashboard for no-code solution, API for seamless integration, fitur lanjutan seperti verifikasi dan idempotency key.

Ada tiga fitur unggulan yang ditawarkan, yakni Money Transfer memungkinkan mitra dapat mengirim dana hingga 20 ribu akun bank dalam beberapa klik. Kemudian, Accept Payment yang menyediakan pembayaran bagi konsumen perusahaan klien yang mulus dan dapat diterima secara real-time. Terakhir, International Transfer yang mampu menghemat biaya transfer hingga 50% ke tujuh negara.

Selama kurang lebih 7 tahun beroperasi, solusi B2B Flip tumbuh secara signifikan di tengah meningkatnya adopsi teknologi. Layanan ini telah dimanfaatkan oleh ratusan perusahaan dan UKM (Usaha Kecil Menengah) di Indonesia, juga melayani lebih dari tujuh juta pengguna untuk memroses berbagai jenis transaksi keuangan dari dan ke berbagai daerah di Indonesia serta untuk pengiriman uang ke luar negeri.

Pada akhir tahun 2021 lalu, platform yang dikembangkan oleh Rafi Putra Arriyan, Luqman Sungkar, dan Ginanjar Ibnu Solikhin ini berhasil memperoleh pendanaan Seri B senilai 48 juta dolar yang dipimpin oleh Sequoia Capital India, Insight Partners, dan Insignia Ventures Partners.

Layanan Remitansi untuk B2B

Pasar remitansi, baik dari segi bisnis dan pengguna, masih sangat terfragmentasi di Indonesia. Sejatinya, layanan ini disediakan oleh hampir seluruh perbankan yang ada di Tanah Air. Kebanyakan pengguna layanan ini merupakan para pekerja migran atau pelajar yang berada di luar negeri.

Bank Indonesia (BI) mencatat pengiriman uang (remitansi) dari tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri sebesar US$ 2,28 miliar atau setara Rp 33 triliun (kurs Rp 14.496/US$) pada kuartal II-2021. Nilai tersebut naik 0,75% dibandingkan pada kuartal I-2021 yang sebesar US$ 2,26 miliar (month to month/m-to-m).

Di samping itu, sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia saat ini kian bertumbuh. Menggunakan kendaraan teknologi dan transformasi digital, pelaku bisnis kini mampu memasarkan produknya hingga ke luar negeri. Melihat hal ini, tentunya peluang aplikasi yang menawarkan layanan remitansi untuk bisnis ini semakin besar.

Di Indonesia, sudah ada beberapa pemain non-bank yang menyediakan layanan serupa dan fokus melayani b2b termasuk Wallex Technologies yang belum lama ini diakuisisi M-DAQ, juga RemitPro sebagai bagian dari solusi Digiasia Bios. Selain itu juga ada Transfez yang disebut akan memperluas layanannya ke sektor pembayaran B2B setelah berhasil mengamankan pendanaan yang dipimpin oleh East Ventures dan BEENEXT.

Application Information Will Show Up Here
Flip, startup penyedia platform pembayaran dan transfer dana antarbank, mengumumkan rebranding lini B2B “Big Flip” menjadi “Flip for Business”

Perkuat Lini Bisnis, Flip Kenalkan Layanan “Flip for Business”

Flip, startup penyedia platform pembayaran dan transfer dana antarbank, mengumumkan rebranding lini B2B “Big Flip” menjadi “Flip for Business”. Perubahan turut didukung dengan penguatan solusi automasi transaksi keuangan, mencakup transfer uang, penerimaan pembayaran, dan transfer internasional.

Sejatinya lini B2B ini sudah dirilis sejak Maret 2017. Saat itu, Big Flip masih fokus membantu bisnis melakukan operasional bisnis, seperti penggajian, pembayaran ke mitra bisnis, maupun refund ke konsumer. Seiring berkembangnya waktu, kebutuhan konsumen B2B makin banyak, maka Flip perlu melakukan berbagai pengembangan lebih lanjut.

Dalam konferensi pers virtual yang diselenggarakan hari ini (22/2), Head of Marketing Flip Andri Rahmad Wijaya mengatakan, rebranding ini tidak sebatas simbolis, tapi membawa semangat bagi perusahaan dalam memperkuat ekosistem solusi B2B. Pasalnya, solusi berkaitan keuangan ini tidak hanya dibutuhkan oleh perusahaan teknologi saja, tapi juga perusahaan yang proses bisnisnya masih konvensional sekalipun.

“Kami percaya Flip dapat menjadi solusi andal karena kami memberikan solusi yang seamless yang dapat membantu mitra bisnis meningkatkan pengalaman untuk pelanggannya jadi jauh lebih efektif. Bahkan diklaim solusi ini empat kali jauh lebih cepat dari solusi konvensional,” ujarnya.

Flip for Business kini ditenagai dengan teknologi mutakhir, seperti dashboard for no-code solution, API for seamless integration, fitur lanjutan seperti verifikasi dan idempotency key. Ada tiga fitur unggulan yang ditawarkan, yakni Money Transfer memungkinkan mitra dapat mengirim dana hingga 20 ribu akun bank dalam beberapa klik.

Kemudian, Accept Payment yang menyediakan pembayaran bagi konsumen perusahaan klien yang mulus dan dapat diterima secara real-time. Terakhir, International Transfer yang mampu menghemat biaya transfer hingga 50% ke lima negara. Dalam mendukung fitur tersebut, perusahaan menyediakan layanan pelanggan 24/7, fleksibilitas dalam limit, opsi top-up, dan transaksi di luar jam kantor.

Efisiensi sistem pembayaran bisnis

Mengutip dari perusahaan riset global Censuswide dan platform automasi pembayaran global Tipalti menemukan bahwa rata-rata 520 jam kerja per tahun tim keuangan terbuang untuk pekerjaan-pekerjaan yang dapat dengan mudah diotomatisasi melalui teknologi, seperti pembayaran dan verifikasi.

Temuan ini beresonansi dengan survei CFO Indicator Survey 2021 yang dipublikasikan Workday. Riset ini menyimpulkan bahwa 17% waktu dari tim keuangan di perusahaan dimanfaatkan untuk aktivitas strategis dan 50% dari waktu pekerja keuangan dihabiskan untuk pemrosesan transaksi.

VP Enterprise Growth & Business Development Flip Henri Halim menuturkan, sebelum menggunakan Flip para pemilik usaha mengaku terbebani oleh proses manual untuk transaksi keuangan rutin atau berulang yang memakan waktu, biaya transfer yang mahal, dan besarnya volume transaksi yang gagal akibat kesalahan-kesalahan kecil, dan perangkat transaksi bisnis yang sulit diintegrasikan dan dikustomisasi.

“Waktu dan tenaga yang tersita untuk pemrosesan transaksi keuangan tumbuh seperti kanker dalam tubuh perusahaan. Tanpa kita sadari, semakin besar perusahaan, semakin besar pula produktivitas yang terbuang. Flip menjawab masalah ini dengan menghadirkan solusi automasi transaksi yang efisien dan andal melalui Flip for Business,” kata dia.

Meski tidak diterangkan secara spesifik perkembangan bisnisnya, Henri menyampaikan solusi B2B tumbuh signifikan dan telah dimanfaatkan oleh banyak perusahaan, baik itu dari perusahaan teknologi maupun non-teknologi. Makanya, ke depannya perusahaan akan lebih aktif menggaet lebih banyak pengguna bisnis dari multi sektor.

“Kita ingin bantu bisnis dari semua kalangan karena kebutuhan transfer ini enggak terlepas dari bisnis [sektor] mana pun. Bisnis yang masih konvensional bisa kita berikan dasbor untuk bantu efisiensi, sementara perusahaan teknologi akan tetap kita targetkan karena kita bisa support dengan API.”

Monetisasi Flip B2B

Dalam melakukan monetisasi, ada dua hal yang perusahaan lakukan. Henri menjelaskan, pada dasarnya Flip for Business itu melihat bagaimana Flip membantu B2B melakukan transfer. Selama dari transfer tersebut, Flip bisa menyimpan dari sisi Flip sebagai sumber dana, untuk push melakukan transfer tersebut.

“Dari situ merupakan satu perjalanan monetisasi. Kedua, dari sisi platform. Setelah perjalanan monetisasi terjadi saat transfer, platform kami adalah sebuah wadah monetisasi karena membantu me-streamline semua proses-proses dan rekonsiliasi tersebut. Kedua perjalanan monetisasi tersebut kami gabungkan untuk bagaimana Flip dapat mengembangkan bisnis dari Flip for Business.”

Potensi transaksi digital

Pemain terdekat Flip, OY! juga memiliki lini B2B OY! Bisnis yang menyasar pemilik usaha dari skala kecil hingga enterprise. Solusi yang disediakan juga tak jauh berbeda yang berfungsi membantu bisnis menerima pembayaran dari pelanggan dan pengiriman uang ke ribuan rekening sekaligus (disbursement).

Potensi transaksi digital terus meningkat. Menurut data Bank Indonesia, nilai transaksi digital banking pada tahun lalu mencapai Rp39.841 triliun atau tumbuh 45,64% secara yoy. Angka tersebut diproyeksikan akan tumbuh 24,83% menjadi Rp49.733 triliun pada tahun ini.

Nilai transaksi uang elektronik tercatat tumbuh 49,06% mencapai Rp305 triliun pada 2021 dan diproyeksikan meningkat 17,13%. Bank sentral menyatakan, transaksi ekonomi dan keuangan digital selama 2021 berkembang pesat seiring meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja online, perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital, serta akselerasi digital banking.

Tren tersebut akan terus berlanjut seiring upaya bank sentral dalam mendorong akselerasi digitalisasi sistem pembayaran untuk mendorong pemulihan ekonomi, dalam bentuk perluasan penggunaan QRIS, akseptasi BI-FAST, dan masih banyak lagi.

Application Information Will Show Up Here
Cara transfer bebas admin dengan flip

Praktis! Begini Cara Transfer Bebas Admin dengan Flip

Cara transfer bebas admin dengan Flip sangat berbeda dari cara transfer melalui aplikasi kirim uang serupa lainnya. Transfer uang antar bank melalui Flip sangat praktis dan bisa menjadi alternatif bagi Anda pelaku usaha mikro, menengah, dan besar sekalipun. 

Bagi Anda yang belum tahu apa itu Flip, Flip adalah aplikasi perantara untuk kirim uang antar bank tanpa biaya admin dengan pilihan bank yang lengkap dan cara transfer yang mudah.

Cara Transfer Bebas Admin dengan Flip

Berbeda dengan aplikasi serupa yang mengharuskan pengguna untuk top up saldo sebelum kirim uang, Flip tidak mengharuskan penggunanya top up saldo terlebih dahulu. Anda hanya perlu transfer ke Flip dengan kode unik dan Flip akan meneruskan ke rekening tujuan dalam waktu singkat. Untuk cara selengkapnya, simak informasinya di bawah ini.

  • Buka aplikasi Flip.
  • Tekan tombol Kirim Uang Gratis yang ada pada halaman utama Flip.

 

cara transfer bebas admin dengan flip

 

  • Selanjutnya, pilih bank tujuan.
  • Lalu, masukkan nomor rekening tujuan. Pastikan nama pemilik rekening yang muncul sesuai.

 

cara transfer bebas admin dengan flip

 

  • Jika sudah sesuai, klik Lanjut.
  • Masukkan nominal transfer dan berita (jika ada). Klik Lanjut.

 

cara transfer bebas admin dengan flip

 

  • Lalu, Anda akan melihat ringkasan informasi transaksi. Apabila sudah benar, klik Lanjut ke Metode Pembayaran.

 

cara transfer bebas admin dengan flip

 

  • Pilih bank yang akan Anda gunakan untuk transfer.

 

cara transfer bebas admin dengan flip

 

  • Kemudian, Anda akan melihat instruksi transfer ke rekening atas nama PT Fliptech Lentera Inspirasi Pertiwi dengan nominal transfer yang Anda masukkan sebelumnya + kode unik.

 

cara transfer bebas admin dengan flip

 

  • Lakukan transfer dari rekening asal sesuai dengan instruksi yang ditampilkan. Anda bisa melakukan transfer melalui ATM/internet banking/mobile banking. Jangan lupa untuk menyimpan bukti transfer untuk memudahkan proses konfirmasi jika terjadi masalah.
  • Jika Anda sudah transfer, klik Saya Sudah Transfer.
  • Lalu, Flip akan melakukan pengecekan dan mengirimkan dana ke rekening tujuan.
  • Apabila transfer telah berhasil, Anda akan mendapatkan bukti transfer yang bisa Anda kirimkan ke penerima.

 

cara transfer bebas admin dengan flip

 

Itu dia cara transfer bebas admin dengan Flip. Sangat praktis, bukan? Anda tidak perlu melakukan top up. Anda hanya perlu transfer dengan kode unik yang diberikan. Nantinya nominal kode unik tersebut akan tersimpan di saldo Flip Anda yang nantinya bisa diambil kembali.

Video Cara Transfer Antar Bank Gratis oleh Flip Indonesia

cara daftar flip

2 Cara Daftar Flip, Aplikasi Transfer Bebas Biaya Admin

Flip adalah salah satu aplikasi transfer antar bank bebas biaya admin. Cara daftar Flip cukup mudah. Anda bisa mendaftar flip melalui aplikasi ataupun website di PC dan mobile.

Sebagai pelaku usaha menengah, kegiatan kirim uang tentu sudah menjadi makanan sehari-hari. Namun, biaya admin transfer antar bank tentu akan menyulitkan. Untuk mengatasi hal ini, daftar Flip bisa menjadi salah satu solusinya.

Cara Daftar Flip Melalui Aplikasi Mobile

Cara registrasi flip yang pertama adalah melalui aplikasi mobile. Anda dapat mengunduh aplikasi ini di Play Store dan App Store. Berikut ini adalah langkah-langkah mendaftar Flip melalui aplikasi mobile.

  • Buka aplikasi Flip di smartphone Anda.
  • Kemudian, pilih Buka Akun.

 

cara daftar flip

 

  • Selanjutnya, Anda akan diminta untuk mengisi beberapa informasi. Diantaranya nama lengkap, e-mail, dan buat password. Pastikan password berisi minimal 8 karakter.

 

cara daftar flip

 

  • Lalu, masukkan juga nomor HP aktif Anda.
  • Jika sudah, klik Buat Akun Flip.
  • Berikutnya, pilih salah satu metode untuk memverifikasi nomor Anda. Anda bisa memilih agar kode verifikasi dikirim via SMS atau via WhatsApp.

 

cara daftar flip

 

  • Setelah itu, masukkan kode verifikasi yang telah dikirim melalui metode verifikasi yang telah Anda pilih sebelumnya.

 

cara daftar flip

 

  • Jika sudah, selamat! Anda berhasil daftar akun Flip.

Cara Buat Akun Flip via Website

Selain melalui aplikasi Flip, Anda juga bisa membuat akun Flip melalui website di browser smartphone atau PC Anda. Cara membuat akun Flip melalui browser kurang lebih sama seperti cara daftar melalui aplikasi. Berikut ini cara lengkapnya.

  • Akses flip.id.
  • Pada halaman utama, klik Daftar Flip Sekarang.

 

cara daftar flip

 

  • Kemudian, masukkan nama lengkap, e-mail, dan buat password.

 

cara daftar flip

 

  • Setelah itu, masukkan nomor HP aktif Anda.
  • Selanjutnya, pilih salah satu metode verifikasi yang tersedia. Apakah melalui SMS atau WhatsApp.

 

cara daftar flip

 

  • Terakhir, lakukan verifikasi nomor HP Anda dengan memasukkan kode yang telah dikirimkan.

 

cara daftar flip

 

Setelah Anda mengikuti cara daftar Flip di atas dan berhasil, selanjutnya Anda bisa langsung kirim uang antar bank tanpa biaya admin. Dengan Flip, Anda tidak perlu pusing memikirkan biaya admin untuk transfer keperluan bisnis. Selamat mencoba!

Bank Indonesia akhirnya meresmikan BI Fast Payment (BI-FAST) yang memungkinkan transfer antarbank hanya Rp2.500 untuk transaksi ritel

BI-FAST Diresmikan, Biaya Transfer Antarbank Turun Jadi Rp2.500

Satu per satu implementasi dari Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025 mulai terealisasi. Bank Indonesia akhirnya meresmikan BI Fast Payment (BI-FAST) yang memungkinkan transfer antarbank hanya Rp2.500.

BI-FAST adalah infrastruktur sistem pembayaran yang disediakan Bank Indonesia yang dapat diakses melalui aplikasi yang disediakan industri sistem pembayaran dalam memfasilitasi transaksi pembayaran ritel bagi masyarakat. Implementasi BI-FAST oleh bank kepada nasabahnya akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan rencana bank dalam mempersiapkan kanal pembayaran bagi nasabahnya masing-masing.

Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan, BI-FAST merupakan tongak penting reformasi digitalisasi sistem pembayaran nasional sebagai implementasi BSPI 2025 bersama, QRIS, SNAP, dan reformasi regulasi sistem pembayaran. Ini merupakan inisiatif nasional untuk menciptakan infrastruktur SP ritel yang lebih efisien untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam bertransaksi ekonomi dan keuangan yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal.

“Saya berharap peluncuran BI-FAST akan mempercepat digitalisasi ekonomi keuangan nasional, mengintegrasikan ekosistem industri sistem pembayaran secara end-to-end dari perbankan digital, fintech, e-commerce, dan konsumen, mendorong inklusi ekonomi keuangan, serta mendorong pemulihan ekonomi nasional“ ungkap Perry dalam peluncuran BI FAST, Selasa (21/12).

Pada tahap awal di Desember 2021, implementasi BI-FAST fokus pada layanan transfer kredit individual dengan 21 peserta batch 1 yang telah go live. Bagi calon peserta lainnya yang belum masuk sebagai peserta batch 1, Bank Indonesia tetap membuka gelombang-gelombang berikutnya untuk menjadi peserta BI-FAST. Selanjutnya, layanan akan diperluas secara bertahap mencakup layanan bulk credit, direct debit, dan request for payment.

Nasabah bisa bertransaksi menggunakan BI-FAST di berbagai instrumen pembayaran, seperti nota debit atau kredit, uang elektronik, dan alat pembayaran menggunakan kartu. Lalu bisa menggunakan kanal dari teller, mobile banking, internet banking, ATM atau EDC, dan agen.

“Selanjutnya calon peserta lainnya akan terus kami dorong untuk bergabung pada tahapan-tahapan berikutnya. Pada pekan ke-4 Januari akan ada peluncuran kembali, dengan harapan pada 2022 seluruh industri bisa memanfaatkan BI-FAST untuk kepentingan rakyat.”

Teknologi dan kepesertaan BI-FAST

Sebagai catatan, sistem baru ini akan melengkapi layanan pembayaran ritel yang sudah ada saat ini, yakni Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI). Tetapi layanan BI-FAST diklaim lebih unggul dari sisi efisiensi waktu hingga tarif yang lebih murah.

BI menetapkan tarif yang harus dibayarkan oleh peserta, dalam hal ini perbankan, kepada BI selaku penyelenggara, sebesar Rp19 per transaksi. Sedangkan tarif yang dikenakan oleh perbankan kepada nasabah maksimal Rp2.500 per transaksi. Biaya ini lebih murah dibandingkan tarif SKNBI sebesar Rp2.900. Bank sentral juga menetapkan batas maksimal nominal transaksi BI-FAST secara bertahap, di mulai dari Rp250 juta pada tahap awalnya.

BI mengklaim kecepatan penyelesaian pembayaran hanya butuh waktu 25 detik, beroperasi 24 jam dan seminggu penuh. Kecepatan tersebut bukan hanya di level nasabah, juga setelmen di perbankannya itu sendiri. “Kalau sekarang beberapa transfer online di nasabahnya memang real-time, tapi di banknya H+1,” ujar Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Filianingsih Hendrata mengutip dari Katadata.

Keunggulan BI-FAST lainnya adalah memiliki fitur proxy address, yang memungkinkan transfer tidak hanya bisa dilakukan dengan nomor rekening melainkan proxy address yang didaftarkan, berupa nomor HP atau alamat email.

Dalam penyelenggaraan BI-FAST, bank sentral menerbitkan beleid yang tertuang dalam PADG No. 23/25/PADG/2021 sebagai pedoman bagi para calon peserta maupun peserta BI-FAST. Peserta BI-FAST adalah bank maupun lembaga selain bank (LSB) dan pihak lainnya, sepanjang memenuhi kriteria yang telah ditentukan.

Disebutkan, bank yang bisa menjadi peserta langsung harus memiliki modal inti minimum Rp6 triliun dan modal disetor minimal Rp100 miliar untuk lembaga non bank. Dengan kata lain, bank-bank yang modal intinya masih di bawah angka tersebut, hanya bisa menjadi peserta tidak langsung dengan bekerja sama dengan peserta langsung untuk setelmen transaksi pembayarannya.

Dari sisi nasabah, biaya transfer BI-FAST yang berlaku pada peserta tidak langsung akan lebih mahal dibandingkan peserta langsung karena ada biaya tambahan yang dibebankan.

Tanggapan Flip

Kehadiran BI-FAST bisa dikatakan menjadi ancaman tersendiri bagi startup seperti Flip dan Oy! yang menyediakan bebas biaya transfer antarbank. Kepada DailySocial.id, Co-founder dan CEO Flip Rafi Putra Arriyan menuturkan pihaknya senantiasa menyambut baik kebijakan yang dibuat oleh Bank Indonesia karena selaras dengan visi Flip dalam menghadirkan solusi teknologi keuangan yang adil bagi seluruh masyarakat di Indonesia.

“Untuk mendukung inisiatif tersebut, kami berkomitmen untuk melanjutkan upaya dan inovasi kami dengan memanfaatkan teknologi guna memberikan kualitas terbaik, baik untuk kepraktisan, kemudahan, maupun kecepatan dalam bertransaksi bagi para pelanggan di seluruh Indonesia.”

Produk Flip sebenarnya tidak hanya transfer antarbank tanpa biaya saja, ada juga remitansi, pembelian produk digital, top up e-wallet, dan solusi manajemen transfer untuk B2B. Meski produk Flip head-to-head secara langsung dengan BI-FAST, sebenarnya Flip membebankan biaya sebesar Rp2.500 per transaksi apabila pengguna mengirim dana lebih dari batas maksimal Rp5 juta dalam sehari. Biaya ini sama persis dengan yang dibebankan BI-FAST.

Baru-baru ini perusahaan menyediakan jam operasional 24 jam untuk memberikan akses transfer dana yang lebih leluasa kepada penggunanya di sejumlah bank, untuk saat ini. Sebelumnya, Flip membatasi jam operasionalnya dari jam 7 pagi sampai jam 8 malam.