Tag Archives: flyquest

Cerita Gen.G dan FlyQuest Menuju League of Legends World Championship 2020

Preview event League of Legends World Championship 2020 untuk media pada 21 September 2020 lalu, tidak hanya membagikan soal Mercedes-Benz sebagai official automotive partner LoL Esports, atau petunjuk soal esports Wild Rift di Indonesia saja. Dalam acara tersebut, Gen.G dari LCK Korea Selatan dan FlyQuest dari LCS Amerika Serikat juga berkesempatan menceritakan persiapannya menghadapi League of Legends World Championship 2020.

Arnold Hur, COO Gen.G berkesempatan membagikan ceritanya lebih dulu. Ia bercerita soal bagaimana musim ini menjadi musim yang berat bagi Gen.G, dari segi performa tim, ataupun situasi pandemi yang sedang terjadi.

“Ya kami mengalami beberapa hasil buruk di Spring Final, juga termasuk kalah 0-3 di Mid-Season Cup. Tapi satu hal yang kami sadari adalah kami benar-benar harus berubah. Satu yang saya sadari adalah LPL Tiongkok yang sangat-sangat kuat. Tapi saya dan para pemain lalu berdiskusi ‘Ok, apa yang dapat kita ubah supaya kita bisa benar-benar siap untuk pertandingan Worlds.’ Sampai akhirnya tim dan para pemain bekerja dengan sangat keras, dan saya merasa satu-satunya alasan kami bisa mencapai Worlds adalah karena perubahan, serta segala kerja keras yang dilakukan oleh para pemain.” ucap Arnold menceritakan perjuangan Gen.G menuju Worlds.

Sumber: Riot Games
(Dari kiri ke kanan), Arnold Hur COO Gen.G, Tricia Sugita CEO FlyQuest, bersama David Higdon dari Riot Games selaku host. Sumber: Riot Games

Tricia Sugita, CEO FlyQuest, juga menceritakan bagaimana bangganya dia atas kelolosan perdana FlyQuest ke World Championship 2020. “Lolosnya kami ke Worlds adalah buah kerja keras dan fokus dari seluruh bagian FlyQuest. Pada awal tahun, kami membuat dua tujuan. Satunya adalah untuk #ShowcaseGreatness terhadap inisiatif hijaukan bumi yang FlyQuest lakukan, dan lainnya adalah untuk dapat menuju ke World Championship 2020. Jujur, tidak ada yang percaya terhadap kami saat itu. Tetapi sekarang di sinilah kami, menjadi salah satu tim pertama dari LCS yang lolos ke World Championship 2020. Lagi-lagi, rasanya saya tidak bisa lebih bangga lagi terhadap tim kami.”

Kedua tim tersebut memang menjalani proses yang cukup keras untuk menuju LoL World Championship 2020. Gen.G harus menghadapi situasi seperti apa yang diceritakan oleh Arnold tersebut. FlyQuest juga demikian, berjuang keras mempertahankan posisi papan tengah di babak Regular Season LCS Summer, dan menghadapi serentetan pertarungan sengit di LCS Summer Playoff Lebih lanjut, kedua tim lalu juga menceritakan soal sisi lain perjuangan mereka menuju Worlds, mulai dari tantangan, hingga hal konyol yang terjadi.

“Soal visa bisa dibilang jadi tantangan terberat bagi kami.” Tricia membuka pembahasan. “Kita sedang dalam masa dengan penuh ketidakpastian, dan untungnya Riot telah menjadi rekan yang luar biasa untuk memastikan kami bisa berangkat ke sana (Tiongkok), bekerja sama dengan pemerintah Tiongkok, dan memungkinkan kami untuk melakukan solo queue di Super Server Tiongkok. Pemain kami senang sekali dengan hal tersebut, dan kami mengomentari permainan para pemain kami setiap harinya, dan menontonnya. Tantangan terbesarnya, oh maaf, maksudnya cerita lucunya dari pemain kami bisa dibilang hampir semua dari pengalaman solo queue. Anda bisa menontonnya sendiri, tapi saya benar-benar tidak menyangka bahwa sepanjang karir ini, saya harus bernyanyi di depan ratusan ribu orang. Menyeramkan sekali.”

Arnold juga menceritakan dari sisi Gen.G. “Cerita lucu dari kami mungkin bahwa kami berada di satu titik di mana pemain-pemain kami begitu serius berolahraga. Kebetulan Gen.G memang memiliki program kebugaran, dan mereka juga sudah terbiasa dengan hal tersebut. Jadi yang kami lakukan adalah kami mengirimkan mereka berbagai peralatan kebugaran rumahan, bersama dengan apa yang disediakan oleh Riot, termasuk Theragun massage supaya tidak kesakitan setelah melakukan olahraga. Jadi saya berpikir, ini jadi lucu karena anak-anak ini (para pemain) mungkin kebingungan mencoba untuk olahraga sendiri, dan menggunakan Theragun massage agar tetap prima untuk dapat kembali bermain.”

Pertandingan League of Legends World Championship 2020 akan dimulai tanggal 25 September, dengan babak Play-In sebagai permulaan. Kira-kira, bagaimana nantinya penampilan Gen.G dan FlyQuest di Worlds 2020?

Tim League of Legends Ini Punya Program Hijaukan Bumi

Pada Januari 2020, Tricia “megumixbear” Sugita ditunjuk sebagai CEO FlyQuest, menggantikan Ryan Edens yang menjadi President. Salah satu tugas pertama Sugita sebagai CEO adalah membuka markas FlyQuest, yang dinamai Greenhouse. Sugita telah memiliki banyak pengalaman di industri esports. Dia pernah menjadi pemain profesional StarCraft II sebelum menjadi caster, streamer, dan interviewer. Sebelum ditunjuk sebagai COO FlyQuest pada 2018, Sugita juga pernah menjadi Head of Partnership dari Immortals. Setelah membuka markas baru FlyQuest, Sugita mengumumkan program baru mereka untuk menghijaukan Bumi dengan nama Go Green.

“Untuk memulai 2020, kami meluncurkan program pertama kami — Go Green,” kata Sugita, dikutip dari The Esports Observer. “Kami percaya, semua orang bisa membuat perubahan nyata pada Bumi kita dan dengan ini, kami juga ingin membuka diskusi tentang masalah lingkungan. Warna hijau merupakan simbol dari kehidupan, alam, pertumbuhan, harmoni, dan lingkungan. Semua itu penting bagi kami.”

Jersey dari FlyQuest. | Sumber: Colin Young-Wolff / Riot Games via The Verge
Jersey dari FlyQuest. | Sumber: Colin Young-Wolff / Riot Games via The Verge

Filosofi Go Green dari FlyQuest tidak hanya terlihat pada markas mereka — yang memang dicat berwarna hijau — tapi juga pada desain jersey dan kegiatan mereka. Misalnya, ketika FlyQuest membuka booth di studio Riot Games di Los Angeles bersama dengan tim-tim lain yang berlaga di League of Legends Championship Series, booth FlyQuest terlihat unik. Di sini, Sugita dan para pemain FlyQuest berlatih ikebana, yaitu seni menata bunga Jepang. Sugita mengaku, dia telah berlatih ikebana selama kurang lebih 30 tahun dan  ini memengaruhi pola pikirnya.

Tak berhenti sampai di situ, pada akhir Januari 2020, FlyQuest juga mengumumkan program untuk menanam pohon berdasarkan performa tim. Jadi, untuk setiap kill yang didapatkan oleh pemain FlyQuest, mereka akan menanam satu pohon. Sementara setiap kemenangan yang  mereka dapatkan, mereka akan menanam 100 pohon. Inisiatif ini disambut dengan baik oleh fans dan tim-tim LCS lain. Ketika bertanding melawan Cloud9 dan Dignitas, keduanya memutuskan untuk ikut menanam pohon. Sementara Evil Geniuses memilih untuk menyumbangkan buku berdasarkan performa pemain.

Sumber: Twitter
Sumber: Twitter

“Kami bangga karena rekan kami di LCS ingin melakukan sesuatu yang sangat penting bagi FlyQuest,” kata Sugita pada The Verge. Sugita mengaku, pada awalnya, tidak semua orang setuju degan program yang dia buat, seperti soal desain jersey tim yang menampilkan bunga. Sebagian orang khawatir bahwa desain jersey ini membuat para pemain FlyQuest tidak terlihat seperti tim esports atau membuat para pemain merasa tidak nyaman. Namun, sekarang, semua pemain dan pelatih sudah setuju dan justru mendukung program Sugita. Dia merasa, inisiatif ini justru mendekatkan anggota tim dan staf dengan satu sama lain.

Tentu saja, FlyQuest juga memiliki keinginan untuk menang. Saat ini, mereka duduk di tengah klasemen LCS dengan tiga kemenangan dan tiga kekalahan. Tujuan mereka tahun ini adalah untuk bisa lolos kualifikasi dan bertanding di League of Legends World Championship. Sugita percaya, inisiatifnya terkait penghijauan tidak akan mengganggu performa para pemain, tapi justru membuat mereka merasa bahwa proses untuk mencapai sebuah tujuan sama pentingnya dengan pencapaian tujuan itu sendiri.

Sumber header: Twitter