Tag Archives: Ford Mustang

Ford Pamerkan Mustang Mach-E 1400, Prototipe Mobil Elektrik Bertenaga 1.400 Hp

November tahun lalu, Ford menyingkap mobil elektrik perdananya, Mustang Mach-E. Kalau semuanya sesuai rencana, mobil tersebut bakal mulai mengaspal di akhir tahun ini. Namun sebelum itu terealisasi, Ford ingin lebih dulu menunjukkan segila apa sebenarnya performa mobil elektrik yang bisa kita ekspektasikan dari mereka.

Dari situ terlahir prototipe mobil elektrik yang benar-benar tidak mau berkompromi soal performa. Namanya Mustang Mach-E 1400, dan seperti yang sudah bisa ditebak dari namanya, angka tersebut merujuk pada total output tenaga yang dapat dihasilkannya: 1.400 tenaga kuda. Wujudnya tentu mirip seperti Mach-E standar, hanya saja dengan sederet body kit yang telah dipasangkan ke sana-sini.

Ford tidak sendirian selama menggarap Mach-E 1400, mereka ditemani oleh para ahli dari rumah modifikasi RTR Vehicles. Inspirasi mereka terpusat pada Mustang Cobra Jet 1400, prototipe mobil elektrik yang dikhususkan untuk melahap sirkuit drag race. Meski demikian, Mach-E rupanya tidak hanya jago di trek lurus saja. Ia juga siap diajak nge-drift secara ekstrem.

Ford tidak membeberkan data-data performa pada umumnya seperti akselerasi maupun top speed, akan tetapi spoiler belakangnya yang begitu masif pada dasarnya merupakan pertanda bahwa mobil ini bisa terbang seandainya output tenaganya tidak diimbangi oleh downforce yang tinggi. Ford mengklaim downforce-nya bisa menembus angka 1 ton di kecepatan 250 km/jam.

Tenaga 1.400 horsepower itu datang dari tujuh buah motor elektrik. Tiga dipasangkan di depan, empat sisanya menggerakkan roda belakang, dan mobil ini dapat dikonfigurasikan sebagai kendaraan FWD, RWD, maupun AWD. Jangan tanya soal jarak tempuhnya dalam sekali pengisian, sebab mobil ini jelas tidak dimaksudkan untuk berkendara jauh.

Pada kenyataannya, kapasitas baterai Mach-E 1400 cuma tercatat di angka 56,8 kWh. Sel baterainya terbentuk dari bahan nikel, mangan, dan kobalt, dan tujuannya adalah supaya baterai dapat menyalurkan sekaligus menerima energi yang begitu besar dalam waktu singkat.

Kepada Road and Track, perwakilan Ford bilang bahwa baterainya ini mereka rancang supaya bisa bertahan selama satu jam kebut-kebutan, lalu di-charge selama satu jam, dan kembali menyuplai daya selama satu jam, begitu seterusnya. Mekanisme pendingin tak lupa Ford sematkan agar baterainya tidak kepanasan saat di-charge, dan Ford mengklaim charging selama kurang dari satu jam sudah cukup untuk mengisi 80% kapasitasnya.

Seperti yang saya bilang, Ford menciptakan Mach-E 1400 murni untuk menunjukkan performa ekstrem yang dapat dihasilkan oleh sebuah mobil elektrik. Mereka juga berencana untuk mendemonstrasikannya lebih lanjut pada sebuah ajang balapan Nascar. Semoga saja mereka juga berkenan meminjamkannya kepada Top Gear untuk diadu melawan Volkswagen I.D. R.

Sumber: The Drive dan Ford.

Ford Resmi Perkenalkan Mobil Elektrik Pertamanya, Mustang Mach-E

Siapa yang tidak mengenal Ford Mustang? Salah satu ikon terbesar kategori muscle car ini telah eksis selama lebih dari setengah abad, dan dalam kurun waktu yang panjang itu, secara total Ford telah menelurkan enam generasi Mustang yang berbeda, dengan generasi terakhir yang dipasarkan mulai 2015.

Generasi keenamnya ini cukup istimewa. Istimewa karena untuk pertama kalinya, bakal ada model yang tak membutuhkan bensin di keluarga Mustang. Di saat muscle car identik dengan mesin V8 berkapasitas besar, Ford justru memberanikan diri merancang Mustang versi elektrik.

Ford Mustang Mach-E

Dari situ terlahir Ford Mustang Mach-E, Mustang pertama yang bertenaga listrik, sekaligus yang pertama kali mengadopsi rancangan SUV. Terlepas dari dua kejanggalan tersebut, sejumlah elemen khas Mustang memang masih bisa kita lihat jelas dari eksteriornya, dan kesan sporty-nya pun sama sekali tidak luntur meski berwujud SUV.

Sebagai bagian dari keluarga Mustang, Mach-E tentu tidak mau merusak reputasinya dalam hal performa. Konfigurasi termurahnya ditargetkan mampu menghasilkan daya sebesar 332 tenaga kuda dan torsi 417 Nm. Di saat yang sama, Ford juga bakal menawarkan Mach-E GT Performance Edition, varian paling mahal sekaligus paling bertenaga yang sanggup menghasilkan daya sebesar 459 tenaga kuda dan torsi 830 Nm, dengan akselerasi 0 – 100 km/jam di kisaran 3 detik.

Soal efisiensi, Mach-E pun tidak mengecewakan. Varian termurahnya bakal hadir membawa baterai berkapasitas 75,7 kWh, akan tetapi konsumen juga bisa memilih opsi dengan kapasitas lebih besar, tepatnya 98,8 kWh. Untuk yang berkapasitas besar ini, Ford bilang satu kali pengisian cukup untuk membawa Mach-E menempuh jarak 480 kilometer.

Ford Mustang Mach-E

Juga menarik adalah generasi terbaru sistem infotainment Ford SYNC yang akan menjalani debutnya bersama Mach-E. Premis yang Ford tawarkan adalah sistem yang adaptif, yang memanfaatkan machine learning untuk terus mempelajari preferensi pengemudi seiring berjalannya waktu.

Jadi semisal seorang pemilik Mach-E selalu menelepon rumahnya dalam perjalanan pulang dari kantor, SYNC bakal merekomendasikan hal tersebut di waktu yang tepat. Lalu seandainya pemilik mobil selalu berkunjung ke gym setiap hari Senin, SYNC juga akan menyuguhkan panduan navigasi ke lokasi tersebut secara otomatis di hari yang tepat pula.

Ford Mustang Mach-E

Interface-nya sendiri mengandalkan layar sentuh besar berukuran 15,5 inci yang diposisikan di tengah dashboard. Satu detail yang menarik menurut saya adalah bagaimana Ford turut mengintegrasikan kenop volume fisik pada bagian bawah layar. Ini menandakan bahwa tidak sedikit konsumen yang benci harus mengoperasikan layar sentuh hanya untuk mengatur volume audio. Ya, yang saya maksud adalah konsumen Tesla Model 3, yang dashboard-nya benar-benar bersih dari input fisik.

Dashboard Mach-E sendiri sudah tergolong cukup minimalis. Panel instrumen digital di balik lingkar kemudinya pun juga terkesan mungil. Detail lain yang tak kalah menarik adalah speaker rancangan Bang & Olufsen yang disembunyikan di sekujur panel dashboard di atas ventilasi AC hingga menyerupai sebuah soundbar.

Ford Mustang Mach-E

Di saat yang sama, ruang kabinnya terkesan cukup lega untuk lima penumpang, dan berhubung ia bertenaga listrik, ruang mesin di bagian depannya pun telah digantikan oleh bagasi tambahan. Terakhir, Mach-E juga menjadi mobil pertama Ford yang mengusung teknologi Phone As A Key, sehingga konsumen dapat membuka kunci pintu mobil hanya dengan mendekat sembari membawa ponselnya.

Lalu kapan mobil ini dijadwalkan mengaspal? Paling cepat akhir 2020, dengan banderol mulai $43.895 untuk konfigurasi terendahnya. Harganya termasuk terjangkau apabila dibandingkan dengan SUV elektrik lain, semisal Audi e-tron, akan tetapi kelasnya memang sudah berbeda jauh.

Sumber: Ford.

Charge Mustang Adalah Mobil Elektrik dalam Balutan Wajah American Muscle Klasik dan Otentik

Di dunia otomotif, perkawinan antara elemen klasik dan modern selalu membuahkan karismanya tersendiri. Buktinya sudah ada beberapa, mulai dari Renovo Coupe, Jaguar E-type Zero, sampai VW Type 20 Concept, yang semuanya merupakan mobil elektrik dalam balutan wajah klasik yang otentik.

Kalau masih perlu bukti lain, coba kita lirik karya sebuah perusahaan Inggris bernama Charge Automotive berikut ini. Mereka membeli rangka bodi Ford Mustang tahun 1967 yang resmi dan berlisensi, lalu menjejalinya dengan segudang teknologi canggih. Hasilnya lagi-lagi adalah mobil elektrik bertampang klasik otentik.

Charge Mustang

Hilang sudah mesin haus bensinnya yang berukuran bongsor, digantikan sepenuhnya oleh motor elektrik bertenaga 350 kW. Performanya pun tidak kalah dari sang American Muscle legendaris, dengan kecepatan maksimum 240 km/jam dan akselerasi 0-100 km/jam di bawah hitungan 4 detik.

Mesin listrik itu menerima suplai energi dari baterai berkapasitas 64 kWh, yang diyakini mampu membawa mobil menempuh jarak sejauh 320 km dalam sekali pengisian. Angka efisiensi itu jelas bukan yang terbaik di segmen mobil elektrik, tapi setidaknya masih jauh lebih baik ketimbang versi asli Mustang yang terkenal super-boros.

Charge Mustang

Sentuhan modern yang diberikan Charge Automotive tidak berhenti sampai di bawah kap mesinnya saja, tapi juga berlanjut hingga ke bagian interior. Di sini Charge telah menyematkan layar sentuh besar sebagai pusat kendali sistem infotainment-nya, macam yang diterapkan selama ini oleh Tesla.

Lewat layar dashboard ini pula pengemudi dapat mengutak-atik karakteristik berkendara Charge Mustang. Contoh paling gampangnya adalah mengaktifkan Burnout Mode, yang tentunya bakal membuat mobil ini semakin mirip dengan versi aslinya. Bukan cuma itu, bahkan panel instrumennya juga sudah diganti dengan versi digital.

Charge Mustang jelas bukan untuk semua orang. Kaum purist yang begitu mencintai Mustang lawas beserta legacy-nya sudah pasti menolak eksistensi Mustang jadi-jadian seperti ini. Belum lagi sifat mobil ini yang memang tergolong cukup eksklusif: Charge hanya akan memproduksinya sebanyak 499 unit, dan banderol harganya dipatok mulai £300.000.

Sumber: Engadget.

Revology Mustang Adalah Reinkarnasi Muscle Car Legendaris dengan Sentuhan Elemen Modern

Mobil klasik banyak menyimpan nilai-nilai yang, sejauh pemahaman saya, sulit untuk dideskripsikan. Entah gara-gara lekukan bodinya yang sudah jarang dijumpai saat ini, atau interiornya yang sederhana yang banyak dibalut kayu, yang pasti mobil klasik banyak diminati oleh para kolektor. Continue reading Revology Mustang Adalah Reinkarnasi Muscle Car Legendaris dengan Sentuhan Elemen Modern