Tag Archives: four thirds

Leica D-Lux 7 Adalah Saudara Kembar Lumix LX100 II dengan Penampilan Lebih Elegan

Leica merilis Leica Q-P belum lama ini. Fisik kamera tersebut ringkas dan stealthy, tapi di saat yang sama mengemas sensor full-frame yang amat kapabel dan lensa fixed ber-aperture besar. Seperti biasa, kendalanya selalu pada harga; banderol Leica Q-P mencapai angka $4.995.

Kalau Anda mencari alternatif yang lebih terjangkau serta tidak memerlukan sensor full-frame, ada Leica D-Lux 7 yang baru saja diluncurkan. Kamera ini pada dasarnya merupakan Panasonic Lumix LX100 II yang dikemas ulang dengan gaya desain khas sang pabrikan Jerman.

Leica D-Lux 7

Maka dari itu, spesifikasinya pun sama persis. Utamanya adalah sensor Four Thirds 17 megapixel, dengan tingkat ISO maksimum 25600 dan kemampuan merekam video 4K 30 fps. Dimensi sensornya memang tidak sebesar full-frame, tapi masih lebih besar dibandingkan mayoritas kamera saku yang ada di pasaran.

Lensa yang digunakan juga sama, yakni Vario-Summilux 24-75mm f/1.7-2.8, sehingga ia lebih fleksibel ketimbang Leica Q-P. Pada lensanya ini ada tuas untuk mengubah aspect ratio antara 3:2, 4:3, 16:9 atau 1:1 ala Instagram. Selain itu, ada pula tuas untuk mengganti mode autofocus.

Leica D-Lux 7

Panel atasnya diisi oleh kenop shutter speed dan exposure compensation, sedangkan panel belakangnya menjadi rumah untuk viewfinder elektronik beresolusi 2,76 juta dot dan layar sentuh 3 inci beresolusi 1,24 juta dot. Sekali lagi, semuanya sama persis seperti yang ada pada Lumix LX100 II, hanya saja penampilannya terkesan lebih elegan.

Gerbang pre-order Leica D-Lux 7 saat ini sudah dibuka. Harganya dipatok $1.195, tidak terpaut terlalu jauh dari saudara kembar beda mereknya tersebut.

Sumber: DPReview.

BlackMagic Pocket Cinema Camera 4K Siap Tandingi Lumix GH5S Meski Hanya Berharga Separuhnya

Tidak setiap hari Anda mendengar nama Blackmagic disebut di dunia kamera. Namun ketika itu terjadi, bisa dipastikan topiknya tidak jauh dari kamera video kelas profesional, seperti ketika mereka merilis kamera bernama Pocket Cinema Camera di tahun 2013. Tepat lima tahun berselang, produsen asal Australia itu mengungkap suksesornya, Blackmagic Pocket Cinema Camera 4K.

Kamera ini membawa pembaruan yang amat signifikan dibanding pendahulunya. Yang paling utama bisa dilihat dari namanya, yakni perekaman dalam resolusi DCI 4K (4096 x 2160) dalam kecepatan 60 fps atau 1080p 120 fps, baik dalam format RAW 12-bit maupun ProRes 10-bit.

Kualitas gambarnya sendiri tidak perlu diragukan, mengingat Blackmagic telah menyematkan sensor Four Thirds. Lebih istimewa lagi, sensor ini mengusung teknologi Dual ISO (dengan ISO maksimum 25600) yang berguna untuk memaksimalkan kinerjanya di kondisi minim cahaya, kurang lebih mirip seperti yang ditawarkan Panasonic Lumix GH5S maupun RED Gemini 5K S35.

Blackmagic Pocket Cinema Camera 4K

Selain dari sisik teknis, desainnya juga jauh lebih baik ketimbang pendahulunya. Kini lebih menyerupai kamera mirrorless, perangkat mengemas hand grip yang jauh lebih besar dan nyaman di genggaman. Di saat mayoritas produsen kamera menggunakan bahan magnesium sebagai sasis kamera, Blackmagic memilih memakai material komposit yang terbuat dari polycarbonate dan serat karbon.

Juga tidak umum adalah layar sentuh berukuran masif yang mendominasi panel belakangnya, dengan bentang diagonal 5 inci dan resolusi 1920 x 1080 pixel. Hal lain yang tidak kalah menarik adalah, port USB-C miliknya bisa dimanfaatkan untuk merekam video secara eksternal, semisal dengan menyambungkan sebuah SSD.

Blackmagic Pocket Cinema Camera 4K

Konektivitas lainnya mencakup port HDMI yang mendukung output 10-bit, input mini XLR, 3,5 mm, dan sebuah jack headphone. Soal lensa, kamera ini secara default kompatibel dengan semua lensa Micro Four Thirds buatan Panasonic dan Olympus.

Desainnya premium, spesifikasinya cukup dewa, tentu saja harganya mahal, bukan? Tidak, kamera ini rencananya bakal dipasarkan seharga $1.295, meski pastinya kapan masih belum diketahui. Banderol tersebut sudah termasuk software DaVinci Resolve Studio, yang normalnya harus ditebus secara terpisah seharga $300.

Sumber: DPReview.

Panasonic Lumix GH5S Lebih Totalitas Lagi Soal Video Ketimbang Versi Standarnya

Panggung CES 2018 Panasonic manfaatkan untuk mengungkap sebuah kejutan dalam bentuk kamera mirrorless baru bernama Lumix GH5S. Bukan, ia bukanlah suksesor Lumix GH5 yang diperkenalkan tahun lalu. Ia lebih pantas dianggap sebagai versi alternatif Lumix GH5 yang bahkan lebih totalitas lagi dalam hal videografi.

Fisik keduanya hampir identik, terkecuali adanya sedikit aksen merah pada GH5S. Yang sangat berbeda adalah sensor yang digunakan: GH5S mengemas sensor yang berukuran lebih besar (Four Thirds), akan tetapi resolusinya cuma 10,2 megapixel. Hal ini membuat GH5S jauh lebih sensitif di kondisi minim cahaya – konsepnya sama persis seperti Sony a7 dan a7S.

Ditemani prosesor Venus Engine 10, sensor ini mengandalkan teknologi Dual Native ISO yang menawarkan dua mode: satu untuk memaksimalkan dynamic range di ISO rendah, satu lagi memprioritaskan noise reduction dengan mengkompromikan dynamic range.

Panasonic Lumix GH5S

Singkat cerita, Lumix GH5S bakal lebih ideal dijadikan kamera video ketimbang GH5 standar, apalagi mengingat ia juga bisa merekam dalam format DCI 4K 60 fps, yang sedikit lebih lebar ketimbang 4K UHD. Lebih lanjut, hasil rekamannya di kondisi minim cahaya juga dipastikan jauh lebih baik. Tentu saja kamera masih bisa digunakan untuk menjepret foto, bahkan dalam format RAW 14-bit.

Perbedaan lainnya meliputi mode slow-motion 1080p 240 fps, kinerja autofocus yang sedikit lebih baik di kondisi low-light, dan viewfinder elektronik dengan refresh rate 120 fps. Fitur VLog-L yang harus ditebus dengan biaya oleh pengguna GH5, hadir sebagai fitur standar di GH5S.

Panasonic Lumix GH5S

Yang mungkin terdengar agak mengejutkan, GH5S sama sekali tak memiliki sistem image stabilization. Panasonic bilang bahwa tujuannya adalah supaya kinerja gimbal profesional yang dipakai konsumen bisa lebih maksimal dan tidak terganggu oleh sistem internal kamera seperti pada GH5 standar.

Panasonic Lumix GH5S rencananya bakal dipasarkan mulai awal Februari mendatang. Harganya dipatok $2.499 (body only).

Sumber: DPReview.

Lebih Kecil dari Kamera Saku, Z Camera E1 Bersensor Besar dan Bisa Merekam Video 4K

Mendekati akhir tahun 2013 kemarin, Panasonic menggemparkan industri fotografi dengan merilis kamera mirrorless termungil yang mereka juluki Lumix GM1. Ukurannya bahkan lebih ringkas dari kamera pocket standar ketika tidak ada lensa yang terpasang di bodinya, akan tetapi ia mengemas sensor Micro Four Thirds yang berukuran cukup besar. Maka dari itu, tidak heran apabila ia termasuk dalam 5 kamera mirrorless pilihan berharga terjangkau versi TRL. Continue reading Lebih Kecil dari Kamera Saku, Z Camera E1 Bersensor Besar dan Bisa Merekam Video 4K