Tag Archives: Frandy Wirajaya Sugianto

Infokost Mulai Layanan Pemesanan

Infokost memperluas layanannya dari sekedar informasi menjadi layanan perantara pemesanan. Dengan fitur Booking yang baru saja dibuka, Infokost kini memiliki sekitar 17.500 properti yang bisa dipesan di Jabodetabek, Pulau Bali, dan beberapa kota lain yang menjadi kota tujuan wisata. Infokost berharap layanan tambahan ini bisa memantapkan posisinya sebagai pemimpin pasar di segmen informasi tempat kos di Indonesia.

Kepada DailySocial, CEO Infokost Frandy Wirajaya mengemukakan latar belakang hadirnya layanan pemesanan ini adalah banyak permintaan konsumen untuk fitur ini. Mereka juga melihat potensi hunian sewa lainnya, di luar kos, seperti vila di daerah wisata. Dengan fokus Jabodetabek, Pulau Bali, dan sejumlah properti di kota tujuan wisata, Frandy menyebutkan 50% basisdata properti Infokost sudah menggunakan fitur Booking untuk kemudahan pemesanan. Saat ini mereka secara total memiliki 35 ribu properti yang terdaftar.

Sejauh ini Frandy memastikan pihaknya belum akan mengenakan biaya untuk layanan pemesanan ini. Ia mengatakan, “Saat ini Infokost belum memungut biaya atau fee untuk proses booking ini, baik untuk pemilik hunian atau pencari hunian sewa. Namun jika di kemudian hari akan mengenakan fee, maka fee yang dikenakan sangat kompetitif, karena ini merupakan service tambahan kami untuk para pemilik kost/hunian sewa.”

Terhadap persaingan secara head-to-head dengan layanan global Airbnb yang juga memiliki pasar di segmen ini, Frandy memastikan pihaknya yakin mampu bersaing karena mengklaim memiliki basisdata terbesar di Indonesia untuk jenis hunian sewa. Indokost disebutkan memiliki jaringan yang luas di kota-kota target sasaran.

Dibandingkan situs informasi penjualan atau penyewaan properti yang memiliki cukup banyak pemain, termasuk yang didukung oleh mereka yang bermodal besar, segmen penyewaan kamar kos memang memiliki target pasar tersendiri dan biasanya pengumpulan informasinya tidak mudah karena tidak menggandeng agen properti dalam pemasarannya.

Tanpa menyebutkan angka, Frandy menginginkan kehadiran fitur Booking bakal memantapkan posisi Infokost di segmen layanan hunian sewa di Indonesia. Selain mengandalkan situsnya, Infokost memiliki kelompok komunitas Kosmoklub dan kanal khusus di Kaskus untuk memperkuat positioning-nya.


Disclosure: DailySocial dan Infokost berada di bawah naungan induk perusahaan yang sama

Application Information Will Show Up Here

Opini.id Ingin Bantu Bangun Kerangka Logika Berpikir Masyarakat Untuk Kemajuan Indonesia

Ada banyak hal baru yang bisa didapatkan seseorang dengan saling bertukar pendapat dan di era digital seperti ini, proses tersebut bisa dilakukan tanpa harus bertatap muka. Salah satu startup yang hadir untuk memfasilitasi atau katakanlah menjadi wadah untuk menyalurkan pendapat adalah Opini.id yang hadir sejak tahun 2012 lalu. Opini.id sendiri memiliki mimpi untuk dapat bantu memajukan kerangka logika atau pola berpikir masyarakat demi kemajuan bangsa Indonesia melalui platform mereka.

Opini.id sejatinya telah digagas sejak tahun 2011 oleh Frandy Wirajaya Sugianto, yang saat ini menjabat sebagai CEO, bersama dengan tiga orang rekannya. Meskipun demikian, produknya sendiri baru lahir pada April 2012. Di versi awalnya, Opini. Id lebih menekankan pada pembahasan topik atau isu di masyarakat dengan sangat mendalam, dari hulu ke hilir.

Setelah kurang lebih dua tahun beroperasi, di pertengahan Oktober 2014, Opini.id memutuskan untuk melakukan perombakan besar-besaran. Dari sini versi kedua Opini.id lahir dan menambahkan beberapa fitur yang mengoptimasi layanan seperti pertanyaan, gambar, video, polling, dan rating. Meskipun dirombak, mimpi yang ingin yang dicapai tidak berubah, yakni memajukan pola piker masyarakat Indonesia.

Frandy mengatakan, “Kami ingin menanamkan, atau membentuk suatu logika berpikir [masyarakat Indonesia] yang benar. Jadi, […] Opini.id hadir karena Opini.id ingin menjadi bagian dari bangsa Indonesia yang maju. Agar masyarakatnya punya pola berpikir yang gak kebalik-balik.”

Saat ini Opini.id sendiri berada di bawah naungan PT Global Visi Media (GVM) bersama dengan startup lain yang juga bergerak di bidang media, yakni Bolalob. Bolalob sendiri baru saja menjadi bagian GVM pada pertengahan Juli tahun ini. Rencananya, dalam waktu dekat ini GVM juga akan meluncurkan satu produk baru yang khusus membahas segmen perempuan.

Bagaimana Opini.id bekerja dan memonetisasi layanan

Sebagai media yang menjadi wadah untuk menyalurkan opini publik, pada dasarnya Opini.id beroperasi dengan menggabungkan konsep media sosial dan media. Melalui Opini.id, pengguna dapat menyalurkan pendapatnya dengan memanfaatkan tools yang disediakan, seperti mengajukan pertanyaan, poling, melalui gambar, atau bisa juga melalui video. Topiknya beragam, mulai dari olahraga hingga politik pun ada.

Menurut Frandy, saat ini Opini.id telah memiliki 900 topik yang dibahas, 13.000 pertanyaan, dan 480.000 opini dalam platform mereka. Sedangkan untuk monthly active user, Frandy mengklaim bahwa Opini telah mencapai satu juta kunjungan per bulannya. Dijelaskan juga bahwa konten yang tampil dalam Opini sendiri adalah perpaduan antara Editorial internal dan pengguna.

Bicara mengenai monetisasi, Frandy menjelaskan, “Opini ini agak eksklusif. […] Kami tidak mau sembarangan untuk ini. Kami lebih memprioritaskan untuk program-program CSR. Kami arahnya lebih ke situ, [partnership] program CSR dengan brand-brand besar. […] Hard selling-nya melalui content marketing dengan mengangkat topik atau isu tertentu dengan memanfaatkan semua tools yang dimiliki.”

Frandy juga berjanji untuk selalu menjaga konten yang ada dalam Opini tetap memiliki standar kualitas yang baik dan terhindar dari penyebar hate speech. Upaya yang dilakukan yaitu dengan menyediakan fitur vote down dan report. Selain itu, tim internal juga dapat langsung menghapus opini yang dianggap berbau hate speech.

Harapan ke depan Opini

Selain melalui desktop, Opini.id juga telah dapat diakses melalui aplikasi mobile. Sejauh ini, aplikasi mobile Opini.id telah tersedia di perangkat Android dan iOS. Keduanya diluncurkan pada tahun 2015 ini, hanya berbeda bulan saja, Android pada bulan September dan iOS pada bulan November. Untuk tahun depan, Opini.id berharap dapat mengejar pertumbuhan hingga dua kali lipat.

Frandy mengungkap, “Tahun depan kami pengen […] konten lebih bisa viral. Monthly Active User (MAU) juga bisa meningkat, paling tidak bisa double dari yang sekarang. Kami juga ingin mulai bermitra [terkait kemitraan melalui CSR program] dengan perusahaan-perusahaan yang punya kesamaan visi untuk membangun Indonesia yang lebih baik.”


Disclosure: DailySocial dan Opini.id memiliki induk perusahaan yang sama

Dekati Masa Liburan, Infokost Perluas Listing Hunian Sewa Sementara di Bali Untuk Gaet Wisatawan

Menjelang liburan panjang akhir tahun, Infokost memperluas listing hunian sewa sementara mereka untuk kawasan Bali. Tujuannya untuk menggaet wisatawan lokal dan mancanegara. Bali sendiri hingga saat ini dianggap masih menjadi tujuan wisata favorit. Hingga tulisan ini dibuat, Infokost mengklaim telah miliki 7000 listing hunian sewa sementara di Bali untuk Vila, Condotel, Apartemen, dan juga Guest House.

CEO Infokost Frandy Wirajaya Sugianto mengatakan, “Bali merupakan tujuan favorit wisatawan untuk berlibur, terutama […] di akhir tahun bersama teman maupun keluarga yang [dapat] berpengaruh pada meningkatnya kebutuhan atas hunian [sewa] sementara. Melihat kesemmpatan ini, kami berusaha untuk memnuhi kebutuhan para wisatawan atas hunian sementara di masa liburan dengan memperluas listing hunian di Bali.”

Dengan tujuan untuk menarik wisatawan mancanegara juga, Infokost kini menghadirkan pilihan penggunaan bahasa Inggris khusus untuk kawasan Bali sebagai fitur pendukung. Selain itu, listing hunian sewa sementara seperti Villa, Condotel, Apartemen, dan juga Guest House telah diperluas sejak pertengahan tahun 2015 lalu.

Menurut Frandy, saat ini mereka telah memiliki hampir 7000 listing di platform Infokost untuk kawasan Bali saja. Rencananya, akhir tahun nanti jumlah listing untuk kawasan Bali bisa mencapai angka yang ditargetkan, yakni 8000 listing.

“Target pasar kami tidak berubah. Core [target utama] Infokost adalah tetap mahasiswa dan para pencari kerja. Tapi, kami [juga] melihat pengembangan untuk ke depan. Kami ingin menambah segmen baru […] yang masih ‘bau-baunya’ hunian sewa lah,” jelas Frandy menanggapi perluasan listing yang dilakukan Infokost di Bali.

Dijelaskan juga oleh Frandy, pihaknya akan fokus untuk lebih memperkuat SEO dengan dukungan tim IT yang dimiliki untuk kawasan Bali. Selain itu juga akan lebih memperkaya konten-konten dalam platform yang berkaitan dengan pariwisata. Itu semua demi meningkatkan awareness terhadap layanan Infokost di Bali.

Bicara mengenai keanggotaan untuk menempatkan listing hunian sewa sementara, Frandy menjelaskan, “Ada yang free ada yang berbayar. Berbayar, ada listing biasa dengan kategori enam bulan dan satu tahun. Untuk enam bulan, biaya yang dikenakan adalah IDR 300.000 dengan fasilitas bisa unggah hingga lima foto. Untuk satu tahun, biayanya IDR 600.000 dengan fasilitas bisa unggah dua belas foto untuk ditampilkan dan juga video.”

“Selain itu ada listing yang kategorinya banner platinum. Ini range-nya dari IDR 1.000.000 sampai IDR 10.000.000 per bulan. Itu tergantung dari kotanya maupun lokasi tampilnya, di kotamadya atau kecamatan, atau lainnya,” jelas Frandy lebih lanjut.

Sebelum ini, Infokost sendiri telah memiliki rencana untuk mengembangkan pasar mereka ke Sulawesi, Kalimantan, dan juga Sumatera. Tahun depan, Frandy mengungkap bahwa Infokost menargetkan bisa mencapai 40.000 listing dan juga akan fokus untuk pengembangan produk. Sayangnya, Frandy enggan menjelaskan lebih jauh seperti apa arah pengembangan produk mereka nantinya.


Disclosure: DailySocial dan Infokost memiliki induk perusahaan yang sama