Tag Archives: freebuds

Huawei Luncurkan Perangkat Audio dan Smartwatch, untuk Mendukung Lifestyle Konsumen Indonesia

Selain meluncurkan produk smartphone, Huawei juga memfokuskan diri untuk mengambil pasar IoT di Indonesia. Berbekal dengan strategi 1+8+N, saat ini Huawei tengah memperkenalkan produk baru yang termasuk dalam kategori 8 tersebut. Produk yang dimaksud masuk ke dalam kategori audio dan smartwatch. Produk-produk tersebut pun diluncurkan secara langsung melalui Youtube pada tanggal 22 Oktober 2020.

- FreeBuds-Pro-KV-Horizontal

Pada perangkat audio, Huawei memperkenalkan beberapa perangkat baru. Yang pertama adalah Huawei FreeBuds Pro yang merupakan sebuah earphone TWS penerus dari FreeBuds. Huawei FreeBuds Pro menggunakan teknologi hybrid ANC untuk mendeteksi lingkungan kebisingan eksternal dan dalam telinga, serta mengurangi kebisingan latar belakang hingga 40dB. Eartips pada FreeBuds Pro tidak sama dengan sang pendahulunya, yaitu menutupi seluruh rongga telinga.

- MKT_FreeBudsPro_KspShot_Silver_Game_JPG_16-9_20200810

Perangkat kedua adalah headphone over the ear nirkabel pertama dari Huawei yang bernama Huawei FreeBuds Studio. Headphone ini memiliki kualitas suara HD dengan bandwidth 48 KHz sehingga diklaim dapat mengeluarkan suara detail dan HiFi yang bisa dipakai pada studio rekaman. Huawei juga mengatakan bahwa headphone ini memiliki tekanan yang pas ditengah sehingga pengguna tidak akan kesakitan saat menggunakannya dalam jangka waktu yang lama.

- HUAWEI-FreeLace-Pro-KV-Horizontal

Perangkat audio selanjutnya adalah Huawei FreeLace Pro. Perangkat ini merupakan sebuah earphone neckband generasi selanjutnya dari Huawei. FreeLace Pro mempertahankan karakteristiknya dengan melakukan charge baterai melalui interface USB-C. Active Noice Cancelling pada FreeLace Pro dapat meredam bising hingga 40 dB. Selain itu, perangkat ini juga memiliki dua buah microphone.

- Gentle-Monster-II-KV-Horizontal

Perangkat audio terakhir bukanlah sebuah headphone maupun earphone, namun sebuah kacamata hitam. Huawei bekerja sama dengan Gentle Monster untuk mengeluarkan Huawei Eyewear II, sebuah kacamata pintar yang bisa digunakan untuk mendengarkan musik. Untuk mengeluarkan suara musik terdapat sebuah speaker pada gagang kacamatanya yang langsung mengarah ke lubang telinga. Gagangnya sendiri juga bisa disentuh untuk mengatur suara dan lagu yang diinginkan.

- HUAWEI Watch GT 2 Pro

Berikutnya adalah Huawei Watch GT 2 Pro yang menjadi successor dari Watch GT 2. Jam pintar yang satu ini sudah ditambahkan dua macam olah raga baru seperti Golf dan Ski. Huawei Watch GT 2 Pro menggunakan body titanium, casing belakang keramik, dan kaca safir yang terkenal kuat terhadap benturan. Jam tangan ini juga masih mengadopsi pemakaian baterai yang bertahan 2 minggu yang sama dengan Watch GT 2.

HUAWEI FreeBuds Pro dibandrol dengan harga Rp 2.299.000 dan dijual  mulai dari tanggal 22 Oktober 2020 hingga 29 Oktober 2020. Untuk HUAWEI FreeLace Pro dibandrol dengan harga Rp 1.299.000 dan tersedia dari 30 Oktober 2020. Sementara HUAWEI FreeBuds Studio dijual dengan harga Rp 4.299.000 dan Gentle Monster – HUAWEI Eyewear dibandrol dengan harga Rp 6.299.000 dan  dapat dipesan mulai 30 Oktober hingga 30 November 2020. Terakhir untuk HUAWEI WATCH GT 2 Pro harga jualnya Rp 4.299.000 dan bisa dipesan mulai 23 Oktober hingga 30 November 2020.

Produk baru meluncur, produk lama discontinue?

Banyak orang yang melihat bahwa dengan peluncuran yang baru, maka saat itulah waktu yang paling baik untuk membeli produk yang lama. Hal tersebut dikarenakan harga dari produk lama akan turun. Namun, hal tersebut pula akan menyebabkan dukungan terhadap produk lama juga terhenti. Bagaimana dengan Huawei?

Saya pun menanyakan apakah perangkat sebelumnya seperti Watch GT 2 akan menjadi end of life. Namun Lo Khing Seng, Deputy Country Director Huawei Consumer Business Group Indonesia mengatakan bahwa Watch GT 2 permintaannya masih tinggi. Namun untuk Watch GT generasi pertama sudah pasti akan discontinue.

Watch GT 2 Proh

Setelah peluncuran ini, tentu saja semua perangkat akan ada penyesuaian harga. Penyesuaian harga tersebut juga bakal sesuai dengan spesifikasi-spesifikasi yang ada. Jadi, Watch GT 2 dan Watch GT 2e sudah pasti masih ada di pasaran.

Watch GT 2 vs GT 2 Pro, Apa yang ditambahkan?

Saat peluncurannya, saya melihat selain dari bahan yang digunakan dari Watch GT 2 Pro, hanya penambahan mode Golf dan Ski saja yang ditambahkan. Hal ini tentu saja mudah untuk ditambahkan hanya dengan algoritma software saja. Namun apakah hal ini akan ditambahkan pada perangkat lama?

Edy Supartono selaku Country Training Manager Huawei Indonesia mengatakan bahwa mereka menambahkan satu sensor lagi pada Watch GT 2 Pro. Sensor tersebut adalah sensor swing yang akan mendeteksi ayunan tangan saat bermain ski dan golf. Sensor ini sendiri belum ada pada jam tangan pintar generasi yang lama.

Untuk penambahan fitur golf dan ski sendiri pada seri-seri sebelumnya, Edy mengaku belum mengetahui apakah ada atau tidak. Namun walaupun ada, kemungkinan besar akurasinya tidak akan sebaik GT 2 Pro yang memiliki sensor swing. Hal inilah yang membedakan antara Watch GT 2 Pro dengan seri-seri sebelumnya.

Huawei Nova 7, MatePad, dan FreeBuds 3i Resmi Dijual di Indonesia

Setelah meluncurkan smartphone flagship-nya, Huawei kembali melayani pasar Indonesia dengan meluncurkan perangkat barunya. Kali ini yang diluncurkan tidak hanya satu perangkat, tetapi ada tiga buah perangkat yang diperkenalkan di Indonesia. Ketiga perangkat tersebut adalah Huawei Nova 7, Freebuds 3i, dan MatePad.

Huawei meluncurkan ketiganya dengan mengandalkan ekosistem yang mereka miliki. “Kami berpegang teguh pada misi kami yaitu menghadirkan inovasi pengalaman baru dengan setiap iterasi di setiap produk. Tidak hanya untuk perangkat keras tetapi juga perangkat lunak, kami telah membangun dan menciptakan terobosan yang lebih lanjut akan membentuk ekosistem kami dan membawa konektivitas tanpa batas yang belum pernah ada sebelumnya. Produk-produk kelas menengah ini mengandung kualitas andalan bagi konsumen muda kami yang peduli dengan desain dan teknologi. Kami optimis bahwa produk-produk ini dapat mendukung kehidupan sehari-hari mereka”, kata Lo Khing Seng, Deputy Country Director HUAWEI CBG Indonesia 

(ki-ka) Lo Khing Seng dan Edi Supartono (2)

Huawei Nova 7 merupakan perangkat smartphone pertama di dunia yang menggunakan HiSilicon Kirin 985 sebagai SoC-nya. Kirin 985 sudah mendukung 5G, yang membuat perangkat ini sudah siap jika pemerintah menggelar jaringan 5G di Indonesia. Selain itu, Kirin 985 juga memiliki sebuah ISP (Image Signal Processor) tersendiri yang akan meningkatkan kualitas hasil fotonya. Dan dengan menggunakan SoC ini, berarti bahwa Nova 7 sudah mendukung pengisian cepat 40 watt.

Huawei Nova 7 memiliki empat buah kamera di mana yang utamanya memiliki resolusi 64 MP. Kamera lainnya adalah telephoto yang bisa mengambil zoom hybrid 5x dan digital hingga 20x. Dua kamera lainnya adalah untuk mengambil gambar makro serta ultrawide hingga 120 derajat.

Perangkat kedua yang diluncurkan kali ini adalah Huawei MatePad. MatePad merupakan sebuah tablet dengan dimensi layar 10,4 inci dengan resolusi 2000×1200. Tablet ini juga didukung dengan speaker Harman Kardon sehingga diklaim memiliki suara yang jernih. Perangkat ini juga sudah mendukung stylus bernama Huawei M-Pencil yang dijual secara terpisah.

HUAWEI NOVA 7

Huawei MatePad menggunakan SoC HiSilicon Kirin 810 yang memakai prosesor dua inti Cortex A76 dan enam inti Cortex A55 serta GPU Mali G52. Untuk menjalankan sistemnya, Huawei menanamkan baterai dengankapasitas 7250 mAh. SoC ini sendiri sudah mendukung GPU Turbo 3.0 yang bisa meningkatkan performanya saat dibutuhkan.

Perangkat terakhir adalah Huawei FreeBuds 3i yang merupakan sebuah True Wireless Stereo. Berbeda dengan Freebuds 3, 3i memiliki desain in-ear sehingga lubang kuping akan tertutup seluruhnya. Hal ini tentu saja akan membuat suara dari luar tidak akan masuk sehingga memiliki fungsi noise cancellation secara pasif. Tidak berhenti sampai di situ, TWS ini juga ternyata memiliki active noise cancellation.

Huawei Nova 7 dijual dengan harga Rp. 6.899.000. Sedangkan Huawei MatePad bisa didapatkan dengan harga Rp. 4.299.000 tanpa M-Pencil. Untuk Huawei Freebuds 3i dijual dengan harga Rp. 1.399.000.

Tablet masih diminati?

Penjualan smartphone di masa pandemi COVID-19 ternyata cukup mengagetkan. Banyak vendor yang justru kehabisan unit perangkatnya pada saat penjualan pertama mereka. Lalu bagaimana dengan penjualan tablet? Apalagi, saat ini Huawei justru mengeluarkan MatePad di masa pandemi seperti ini.

HUAWEI MATEPAD

Bapak Lo Khing Seng pun menjawab pertanyaan saya mengenai tren tablet, khususnya MatePad. Beliau mengatakan justru pada masa pandemi seperti ini, permintaan tablet malah mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini disebabkan oleh banyaknya kegiatan belajar dan bekerja di rumah, serta kebutuhan orang akan hiburan. Dan peningkatan ini juga sudah terlihat signifikan. 

Pada lini produk Huawei MatePad Pro, ternyata respon masyarakat juga sangat baik. Jadi, bapak Lo Khing Seng pun yakin dengan penjualan MatePad yang memiliki harga lebih terjangkau dan memiliki sasaran pada pasar mid range.

Apa Beda FreeBuds 3 dengan 3i?

Dengan meluncurnya FreeBuds 3i, tentu saja orang akan bertanya mengenai perbedaan antara keduanya. Edy Supartono selaku Country Training Manager Huawei Indonesia menjelaskan bahwa secara kasat mata, desain keduanya berbeda, di mana yang satu berbentuk lebih bulat dan yang satu lebih panjang.

(ki-ka) Lo Khing Seng dan Edi Supartono

Ear tips juga merupakan pembeda dari FreeBuds 3 dengan 3i, di mana 3i memiliki ear tips dengan bahan karet. Dan terakhir, Edy mengatakan bahwa segmen penjualan kedua TWS pun juga berbeda, di mana FreeBuds 3i dijual juga pada pasar mid range. Untuk spesifikasinya, kapasitas baterai juga menjadi pembeda antara keduanya. Dan terakhir, ukuran driver keduanya juga berbeda, di mana membuat suara FreeBuds 3 lebih ke arah bas dan 3i lebih balanced.

 

Huawei Mulai Serius Garap Pasar Audio di Indonesia

Huawei mungkin selama ini sangat dikenal dengan produk modem wifi dan smartphone mereka di Indonesia. Namun, sepertinya Huawei tidak hanya ingin bermain di pasar itu saja. Pada tahun 2020 nanti, mereka pun bakal memboyong perangkat IoT (Internet of Things) mereka. Hal tersebut akan dimulai dengan produk audio yang mereka miliki.

Saat ini, Huawei sendiri sudah menelurkan tiga produk audio di Indonesia. Ketiganya adalah Huawei Freelace, Huawei SoundStone, dan Freebuds 3. Semua yang dikeluarkan tersebut akan tersambung pada smartphone melalui konektivitas Bluetooth.

Setelah tahun 2020, Huawei pun berencana memasukkan beberapa perangkat lagi ke Indonesia. Perangkat tersebut tablet, laptop, router dan bahkan televisi pintar. Semuanya ini nantinya akan dapat saling berhubungan antara satu dengan lainnya.

Freebuds 3

Lo Khing Seng, Deputy Country Director Huawei Indonesia, mengatakan bahwa tahun 2025 nanti, prediksi mereka mengatakan bahwa tiap orang akan menggunakan perangkat lebih banyak, lebih dari dua. Setiap perangkat akan dibekali dengan sensor-sensor, sehingga akan saling terkoneksi dan akan lebih cerdas.

Semua perangkat itu tentunya akan menggunakan cip buatan HiSilicon, anak perusahaan Huawei sendiri. Untuk perangkat audio dari Huawei, saat ini sudah menggunakan cip HiSilicon Kirin A1. Kirin A1 sendiri digadang memiliki kinerja yang lebih baik serta efisiensinya lebih tinggi.

Huawei Freelace - Extra

Kirin A1 juga berhasil memberikan latensi yang rendah, sehingga cocok untuk digunakan dalam bermain game di perangkat smartphone. Kirin A1 juga mampu memberikan feature noise cancellation pada produk Huawei Freebuds 3. Cip ini yang pertama pula memiliki Bluetooth versi 5.1.

Kacamata Audio

Pada kuartal pertama tahun 2019 ini, Huawei meluncurkan sebuah kacamata pintar. Dalam memproduksi kacamata tersebut, Huawei bekerjasama dengan Gentle Monster, sebuah produsen kacamata asal Korea Selatan. Namun, sepertinya kacamata pintar ini bukan seperti yang digelontorkan oleh Google beberapa tahun yang lalu.

Dengan kacamata ini, penggunanya bakal bisa mendengarkan musik saat sedang memakainya. Penggunanya pun tidak memerlukan alat apa pun untuk dipasangkan pada kupingnya. Nantinya, kacamata ini akan menembakkan suara langsung ke arah lubang kuping penggunanya.

Huawei smart glasses

Saya pun mencoba kacamata pintar dari Huawei ini untuk beberapa menit. Suara yang dihasilkan memang cukup terdengar pada saat memakainya. Bahkan suara tersebut bisa juga terdengar oleh orang lain di sekitar saya. Namun, suaranya masih kurang jelas.

Pengguna yang memakai hijab akan diuntungkan dengan perangkat yang satu ini. Hal tersebut karena hijab yang digunakan bisa mengisolasi suara yang ditembak tersebut, sehingga tidak terganggu oleh suara di sekitarnya.

Huawei juga memiliki sebuah rencana untuk menghadirkan sebuah headphone ke Indonesia. Hal tersebut akan melengkapi rencana Huawei untuk “berperang” di segmen audio. Yuk kita tunggu saja kehadiran semua perangkat audio dari Huawei.