Tag Archives: freelance-feat-desember

Sejarah Splinter Cell: Aksi Spionase Penuh Inovasi

Pengumuman remake untuk game original Splinter Cell beberapa waktu lalu mungkin menjadi kabar paling menggembirakan yang pernah diumumkan oleh Ubisoft akhir-akhir ini. Apalagi seri game spionase ikonik ini telah tertidur selama delapan tahun.

Bagi Anda yang masih asing dengan franchise yang satu ini, game yang berjudul lengkap Tom Clancy’s Splinter Cell ini merupakan salah satu judul klasik Ubisoft yang telah ada sejak tahun 2002 lalu. Game ini telah melewati banyak pengembangan dan juga perubahan selama perilisan serinya. Namun semua kembali ke awal tahun 2000-an ketika Ubisoft ingin membuat sebuah seri game baru.

Awal Mula Pengembangan Splinter Cell (2000)

Ubisoft E3 2002

Pada awal pengembangannya, game ini dikembangkan sebagai game agen rahasia bergaya James Bond dengan dunia fiksi ilmiah dengan kode nama “The Drift”. Dibuat dengan tujuan sebagai rival dari seri Metal Gear Solid milik Konami, Ubisoft perlahan meninggalkan tema fiksi ilmiahnya dan menggantinya dengan tema perang spionase yang lebih gelap dan serius.

Apalagi Ubisoft juga menjalin kerja sama dengan novelis militer dan spionase, Tom Clancy, meskipun Clancy tidak memberikan arahan apapun ke dalam game-nya. Ubisoft Montreal menjadi studio yang bertanggung jawab untuk membuat game pertama dari seri legendaris ini dengan mengambil inspirasi elemen stealth dari Metal Gear Solid dan Thief.

Tom Clancy’s Splinter Cell (2002)

Setelah masa pengembangan kurang lebih 2 tahun, Ubisoft akhirnya merilis game pertamanya pada 2002 secara eksklusif untuk Xbox. Baru di tahun 2003, mereka merilis versi port dari game-nya ke PC, PlayStation 2, GameCube, dan Mac OS X. Ada juga versi 2D-nya untuk Game Boy Advance dan Nokia N-Gage.

Game ini mendapat respon yang sangat positif dan bahkan masuk ke dalam daftar game terbaik yang pernah dibuat. Hampir semua aspek dari game ini mendapat pujian dari para kritikus mulai dari grafis mengagumkan Unreal Engine 2, voice acting karakter Sam Fisher yang menjiwai dari Michael Ironside, hingga ke mekanisme stealth yang dianggap revolusioner untuk genre stealth-action. Game pertama Splinter Cell ini langsung menjadi pondasi yang kuat untuk seri Splinter Cell berkembang menjadi besar.

Tom Clancy’s Splinter Cell: Pandora Tomorrow (2004)

Kesuksesan seri original Splinter Cell tentunya langsung membuat Ubisoft mengunci sekuel dan bahkan game-game berikutnya. Ubisoft bahkan menugaskan dua studio lain mereka, yaitu Ubisoft Shanghai dan Ubisoft Milan untuk menggarap sekuel game ini. Sedangkan developer aslinya, Ubisoft Montreal tengah mengembangkan Chaos Theory yang akan jadi game ketiganya.

Dalam game keduanya, Ubisoft memberikan fokus lebih ke pengalaman naratif dan juga musuh yang lebih cerdas. Game ini juga memperkenalkan fitur pilihan aksi yang akan memengaruhi narasi game-nya. Dengan berbagai perkembangan tersebut, Ubisoft sekali lagi mendapat kesuksesan lewat sekuel Splinter Cell ini.

Tom Clancy’s Splinter Cell: Chaos Theory (2005)

Developer original Splinter Cell, Ubisoft Montreal kini dibantu oleh Ubisoft Milan untuk memastikan game ketiganya dapat menandingi Pandora Tomorrow. Game ini pun dibuat lebih gelap dengan gerakan pertarungan serta cara membunuh yang lebih bervariasi. Hasilnya game ini menjadi judul pertama yang mendapat rating M (dewasa) dari ESRB.

Membuat aksi Sam Fisher lebih sadis dengan NPC yang lebih cerdas sehingga setiap misinya jadi lebih menantang ternyata merupakan resep yang tepat untuk membuat Chaos Theory sukses. Apalagi cerita Sam Fisher juga semakin kompleks dengan menjadi Third Echelon yang harus menghalau berbagai rencana militer berbahaya dari seluruh dunia.

Tom Clancy’s Splinter Cell: Double Agent (2006)

Untuk seri keempatnya Ubisoft cukup ambisius dengan membuat dua versi dari game-nya. Hal tersebut dilakukan karena Ubisoft ingin memberikan pengalaman yang maksimal di setiap platform untuk game ini. Sehingga, Ubisoft Milan dan Shanghai mengembangkan game-nya untuk generasi next gen yaitu Xbox 360, PlayStation 3, dan PC Windows yang disebut versi 01. Sedangkan Ubisoft Montreal mengerjakan untuk konsol generasi sebelumnya yaitu Xbox, PlayStation 2, Nintendo GameCube, dan Wii yang disebut versi 02.

Keduanya memiliki premis cerita yang kurang lebih sama, namun kedua versi tersebut diinterpretasikan berbeda oleh kedua studio. Versi 01 yang dibangun di platform yang lebih kuat mendapat berbagai keuntungan untuk berinovasi mulai dari grafis hingga fitur gameplay. Sedangkan versi 02 harus memperhitungkan keterbatasan kekuatan dari platform lamanya.

Kedua versi dari game ini tetap mendapatkan respon yang cukup positif dari para gamer saat dirilis. Namun karena adanya perbedaan yang cukup membuat kedua game seperti dua game berbeda, fans pun mulai terpecah dengan sebagian menyukai pendekatan baru dari versi next-gen dan sebagian lainnya lebih menyukai versi old-gen yang lebih mendekati game original Splinter Cell.

Tom Clancy’s Splinter Cell: Essentials (2006)

Sekian lama menjadi franchise emas milik Xbox, Splinter Cell akhirnya menjadi game eksklusif dalam PSP lewat Splinter Cell: Essentials. Meskipun game ini memiliki kemiripan cover dengan Double Agent namun Essentials membawa latar waktu dan cerita yang benar-benar berbeda. Game ini akan membawa pemain menyelami masa lalu Sam Fisher sebelum game pertamanya.

Sayangnya, perjalanan pertama Splinter Cell ke PSP tidak berjalan mulus karena game-nya mendapat rating yang kurang bagus karena game-nya disebut dirasa terlalu terburu-buru, dan bahkan banyak kekurangan di beberapa aspek. Ditambah lagi, mekanisme kontrolnya yang sedikit berantakan saat dibawa ke PSP juga menjadi masalah besar untuk game ini.

Tom Clancy’s Splinter Cell: Conviction (2010)

Setelah menyadari bahwa praktik siklus pengembangan tahunan dengan melibatkan banyak studio membuat serinya menjadi kacau, Ubisoft akhirnya memutuskan untuk benar-benar mengambil arah yang berbeda untuk Splinter Cell: Conviction yang diperkenalkan pada 2007, namun mendapat beberapa kali penundaan bahkan resmi ditahan pada 2008 untuk dirombak ulang. Game ini akhirnya dirilis pada 2010 dengan tampilan dan gameplay yang benar-benar baru.

Dalam Conviction, Sam diceritakan telah keluar dari Third Echelon dan kini tengah menginvestigasi kematian anaknya yang diduga bukan sekadar kecelakaan. Dalam petualangannya, Sam digambarkan lebih brutal dan juga kuat yang membuat gameplay Conviction memiliki lebih banyak aspek meskipun elemen stealth tetap ada. Namun ternyata arah ini disukai oleh para gamer yang membuat Conviction mendapat respon cukup positif dan sukses. Meski begitu, tidak sedikit gamer lainnya juga menyayangkan kenapa game Splinter Cell jadi terasa seperti Max Payne di Conviction.

Tom Clancy’s Splinter Cell: Blacklist (2013)

Merasa berhasil melahirkan kembali seri Splinter Cell lewat Conviction, Ubisoft percaya diri untuk melanjutkan seri ini. Bahkan mereka memberikan proyek keenam ini kepada studio baru mereka Ubisoft Toronto. Ubisoft Toronto tersebut ingin mengembalikan aspek stealth serta ciri khas yang dimiliki oleh Splinter Cell sebelumnya.

Kembalinya Splinter Cell menjadi sebuah game yang lebih berfokus ke stealth memang disambut positif oleh para pemain. Namun campaign yang singkat ketimbang seri-seri sebelumnya dan juga absennya pengisi suara Sam, Michael Ironside, membuat para fans veteran merasa kecewa. Hasilnya, meskipun mendapat respon positif, penjualan dari Blacklist disebut gagal memenuhi ekspektasi Ubisoft yang sekaligus menjadi penutup untuk Splinter Cell kala itu

Tom Clancy’s Splinter Cell Remake (TBA)

8 tahun berselang setelah seri terakhirnya, Ubisoft memberikan kejutan bagi para fans dengan mengumumkan proyek remake dari game original Splinter Cell. Game ini akan dikembangkan oleh Ubisoft Toronto yang mengerjakan Blacklist dan akan memodernisasi pengalaman dari game originalnya,

Game ini akan menggunakan engine milik Ubisoft, Snowdrop Engine yang juga digunakan pada game Ubisoft lainnya seperti The Division. Ubisoft juga mengatakan bahwa versi remake ini tidak akan mengadopsi sistem open world dan akan linear seperti game originalnya.

10 Turnamen Esports dengan Jumlah Penonton Terbanyak di Tahun 2021

Perkembangan ranah esports terus menunjukkan peningkatan, tidak terkecuali turnamen esports di tahun 2021. Kali ini, Esports Charts menunjukkan data mengenai 10 turnamen esports yang paling banyak ditonton di tahun 2021.

Dari berbagai judul game baik level regional hingga dunia menghiasi jajaran 10 turnamen esports kali ini. Apa saja turnamen esports tersebut? Mari simak informasi selengkapnya.

10. Mid-Season Invitational 2021 

Di peringkat ke-10 datang dari game League of Legends. Turnamen bertajuk Mid-Season Invitational berhasil meraih total penonton 1,83 juta dan rata-rata angka views di angka 711.465.

Popularitas ditunjang dengan pertandingan antara DWG KIA vs RNG. Memang tim DWG KIA paling memikat banyak penonton dengan total torehan 924.130 views.

9. MLBB Southeast Asia Cup 2021

https://cms.dailysocial.id/wp-content/uploads/2021/06/91f8a74d4689c40c7fdcf5301bf7b43e_execration-msc.jpg

Mobile Legends: Bang Bang menorehkan salah satu turnamennya yaitu MSC 2021. Tercatat menurut Esports Chart, MSC 2021 menghasilkan total 2,28 juta peak viewers.

Turnamen ini didominasi oleh penonton asal Filipina, apalagi saat Execration bertanding. Tim tersebut menorehkan rata-rata views sebesar 514.617. Angka ini juga membawa peningkatan dibanding seri MSC 2019 yang hanya menorehkan total 276.579 peak viewers.

8. MPL ID Season 8

mpl id season 8
Sumber: MPL ID

Lagi-lagi turnamen dari game Mobile Legends: Bang Bang. Memang turnamen dari game ini sangat populer di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia dengan MPL ID Season 8.

Turnamen ini menorehkan total 2,39 juta peak views, menjadi turnamen esports paling populer di bulan Agustus dan September mengalahkan LCK, LEC, hingga ESL Pro League.

MPL ID Season 8 mengumpulkan lebih dari 500.000 peak views dibandingkan seri sebelumnya (MPL ID Season 7).

7. The International 10

https://img.redbull.com/images/c_limit,w_1500,h_1000,f_auto,q_auto/redbullcom/2021/10/20/ribc5cuknakwouvwqjpx/team-spirit-ti10-winner
Sumber: Red Bull Esports

Turnamen Dota 2 paling populer yaitu The International 10 jadi yang paling berkesan sepanjang sejarahnya karena kemenangan Team Spirit. TI10 sendiri menorehkan 2,74 juta peak views dan total lebih dari 107 juta jam ditonton oleh seluruh penonton.

Saat dibedah melalui jumlah penonton dari tim yang bertanding, rupanya Team Spirit menjadi tim yang paling banyak ditonton, diikuti oleh PSG.LGD, Team Secret, dan OG.

Meski demikian, The International 10 belum mampu melampaui turnamen esports sang pesaing yaitu League of Legends World Championships.

6. PGL Major Stockholm 2021

PGL Major Stockholm 2021
Sumber: PGL

Belum mati ditelan zaman, turnamen CS:GO masuk di urutan ke-6 dengan turnamen PGL Major Stockholm 2021.

Turnamen CS:GO satu ini mencatat 2,74 juta penonton atau peak views. Angka penonton untuk turnamen CS:GO terbesar, bahkan Esports Charts memberikan data turnamen major paling banyak ditonton selain PGL Major Stockholm.

ELEAGUE Major 2017 mencatat 1,33 juta, 52% lebih rendah dibandingkan PGL Major Stockholm.

5. M2 World Championship

m2 world championship
Sumber: Moonton

Turnamen ketiga juga muncul lagi dari Mobile Legends: Bang Bang yaitu M2 World Championship. Pada turnamen kali ini, M2 menorehkan angka 3,08 juta peak views.

Karena torehan penontonnya, M2 World Championship dicatat sebagai turnamen esports dunia dengan penonton terbanyak ketujuh. Dari sisi jumlah penonton dari tim yang bertanding, BREN Esports sang juara memimpin lalu diikuti RRQ Hoshi di urutan kedua.

4. M3 World Championship

M3 World Championship
Sumber: Moonton Indonesia

Turnamen yang dimenangkan oleh Blacklist International, M3 World Championship mampu mencatat 3,19 juta peak views. Meski baru usai, Esports Charts sudah mencatat pencapaian penonton dari turnamen satu ini.

Dari segi angka, memang M3 World Championship sangat populer dengan angka 602.588 penonton dalam waktu 62 jam siaran. Secara efisiensi waktu, angka penonton yang dikumpulkan memang sangat tinggi.

3. PUBG Mobile Global Championship Season 0

pmgc season zero
Sumber: Tencent

PUBG Mobile tidak ketinggalan menghadirkan turnamen terpopuler di tahun 2021 dengan PUBG Mobile Global Championship Season 0 (Zero). Digelar pada tahun 2020 dan selesai di bulan Januari 2021, ajang ini mencatat 3,80 juta peak views.

Turnamen satu ini juga mencatat rata-rata penonton di angka 528.000 selama 122 jam waktu siaran. Penonton dari Indonesia memimpin dengan angka tertinggi, diikuti oleh Arab Saudi dan Rusia.

2. League of Legends 2021 World Championship

worlds 2021 league of legends
Sumber: Riot Games

Di urutan kedua datang dari League of Legends 2021 World Championship. Turnamen besutan Riot Games ini meraih 4,01 juta peak views bahkan tidak termasuk angka penonton dari regional Tiongkok.

Pencapaian Worlds 2021, memang memukau sebagai game esports PC pertama yang meraih penonton di atas 4 juta. Bahkan, turnamen ini juga menorehkan rekor turnamen esports paling lama ditonton yaitu total 175 juta jam.

Babak Grand Final sendiri menorehkan angka 73 juta peak views saat EDward Gaming dan DWG KIA bertanding.

Dengan angka yang tidak termasuk penonton dari Tiongkok, tentu rasanya sah menyebut League of Legends World 2021 Championship sebagai turnamen esports PC terpopuler.

1. Free Fire World Series 2021 Singapore

free fire world singapore 2021
Sumber: Garena

Rupanya game esports dari platform mobile mengisi urutan pertama. Dengan tajuk Free Fire World Series 2021 Singapore, turnamen ini dinobatkan sebagai turnamen esports paling banyak ditonton tahun 2021 versi Esports Charts.

Turnamen ini menorehkan angka 5,41 juta peak views dengan dominasi penonton dari India, Indonesia, lalu Brasil. Uniknya, penonton juga datang dari broadcast negara yang kurang populer yaitu Portugal (1,06 juta peak views) dan Spanyol (890.000 peak views).

Dengan hasil ini, maka Free Fire sah mengalahkan popularitas turnamen esports baik dari sang kompetitor PUBG Mobile maupun level game mobile seperti Mobile Legends: Bang Bang.

Build Arataki Itto Genshin Impact Terbaik: Artefak, Senjata, Komposisi Tim, dan Tips

Sebelum versi 2.3, elemen Geo di Genshin Impact memiliki posisi yang agak aneh. Di satu sisi, Geo secara elemen tidak memberikan manfaat yang berarti bagi pemain, mulai dari reaksi Crystallize yang kurang bagus sampai Geo Resonance yang memiliki manfaat dan kondisi yang terlalu spesifik.

Namun di sisi lain, keberadaan Zhongli di Genshin Impact dapat mengangkat derajat elemen Geo itu sendiri. Tidak bisa dibayangkan apa yang terjadi dengan Geo, jika Zhongli tidak berelemen Geo. Walaupun demikian, tidak semua pemain memilikinya, sehingga Geo terkesan merupakan sebuah elemen yang mahal karena membutuhkan karakter yang spesifik. Ditambah lagi, damage yang dihasilkan bersifat raw damage sehingga memerlukan investasi yang besar.

sumber: Genshin Impact

Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa elemen ini terlalu defensif, menjadikannya kurang sesuai dengan kebutuhan pemain. Hal ini dikarenakan tantangan di Genshin Impact yang didominasi oleh Time Attack/Time Trial, yang mengharuskan pemain untuk menghasilkan damage sebanyak mungkin, sebelum waktu yang ditentukan habis, contohnya Spiral Abyss dan event-event yang telah lalu.

Tetapi semua mulai berubah ketika versi 2.3 datang. Berbagai buff untuk Geo dimasukkan ke dalam game, mulai dari senjata terbaik Albedo, artefak baru, sampai karakter-karakter Geo rate-up, baik rerun maupun baru. Salah satunya adalah Arataki Itto. Mengingat kondisi Geo yang telah disebutkan di atas, seberapa baguskah Arataki Itto? Apakah ia mampu memberikan sesuatu yang berbeda?

Gameplay Overview

Arataki Itto merupakan karakter bintang 5 berelemen Geo terbaru yang dirilis pada versi 2.3. DPS yang bersenjatakan claymore ini merupakan salah satu kreasi unik miHoYo. Berbeda dengan karakter claymore kebanyakan, playstyle Itto bertumpu pada Charged Attack-nya, yang jarang dimanfaatkan oleh karakter claymore lain.

Untuk menggunakan Charged Attack tersebut, pemain harus mengumpulkan stack Superlative Superstrength, dengan jumlah maksimal sebanyak lima stack. Ada beberapa cara dalam mengumpulkan stack tersebut, yaitu melalui Elemental Skill dan Attack String milik Itto. Setiap pukulan Charged Attack yang berhasil, akan meningkatkan kecepatan Charged Attack selanjutnya dan ditutup dengan serangan terakhir yang besar.

Itto merupakan karakter DPS yang tergolong selfish, karena ia diharuskan untuk tetap menjadi karakter aktif, selama durasi Elemental Burst-nya, untuk memberikan damage. Contoh karakter dengan tipe serupa adalah Xiao, Razor, Eula, Hu Tao, Yoimiya, dlsb.

Ia memiliki kelemahan yang mirip dengan Xiao, yaitu sama-sama membutuhkan energi yang banyak. Selain itu, saat Elemental Burst sedang aktif, ketahanan Itto juga akan menurun. Maka dari itu, disarankan untuk memiliki shielder atau healer pada tim Itto.

Artefak

Karena Itto merupakan karakter Geo dan memiliki scaling dari stat DEF, maka artefak terbaiknya adalah 4 Husk of Opulent Dreams. Artefak ini akan memberikan 54% DEF dan 24% Geo Damage Bonus saat Itto memiliki 4 stack. Dapat dikatakan juga bahwa artefak ini didesain untuk Itto, baik secara efek maupun estetika.

Sebagai artefak alternatif, Anda dapat memakai 4 Retracing Bolide, atau 2 Husk of Opulent Dreams & 2 Archaic Petra. Anda dapat menggunakan artefak tersebut, jika belum memiliki 4 Husk of Opulent Dreams yang sesuai.

Itto memiliki cost energi yang cukup tinggi, sehingga ia membutuhkan setidaknya 130-140% Energy Recharge. Walaupun demikian, ER tersebut bisa dicari melalui substat, dan bisa diatasi melalui komposisi tim yang tepat.

Main stat yang dicari: DEF%, Geo DMG Bonus%, Crit rate/DMG%.

Prioritas sub stat: Energy Recharge% > Crit Rate/DMG% > DEF% > ATK%.

Senjata

Untuk bagian senjata akan dibagi menjadi dua bagian, yaitu senjata terbaik dan senjata F2P terbaik.

Untuk senjata terbaik, dipegang oleh Redhorn Stonethresher. Senjata yang dirilis bersamaan dengan Itto ini didesain khusus untuk memaksimalkan potensi Itto. Senjata ini memiliki substat Crit DMG yang sangat tinggi dan efek pasifnya akan meningkatkan damage dari Normal Attack dan Charged Attack dari penggunanya.

Untuk senjata alternatifnya, Anda bisa memakai antara Serpent Spine atau claymore bintang 5 lainnya, seperti Skyward Pride, The Unforged, Wolf’s Gravestone, atau Song of Broken Pines.

Skyward Spine bisa menjadi alternatif yang cocok, karena dapat memberikan sedikit ER, menambah semua jenis DMG, dan akan menciptakan Vacuum Blade untuk menyerang musuh. Sebagai informasi, bonus Attack Speed dari Song of Broken Pines hanya mempengaruhi Normal Attack saja.

Untuk senjata F2P terbaik, Anda bisa memakai Whiteblind. Senjata ini memiliki substat DEF% yang dibutuhkan Itto dan juga dapat meningkatkan DEF% Itto lebih lagi dengan efek pasifnya.

Untuk senjata F2P alternatifnya, Anda bisa memakai antara Blackcliff Slasher, Sacrificial Greatsword, atau Prototype Archaic.

Sacrificial Greatsword memiliki keunggulan tersendiri. Dengan senjata ini, kebutuhan energi Itto akan terpenuhi, dan ia dapat menggunakan Elemental Skill sebanyak dua kali. Perlu diingat bahwa Elemental Skill Itto memiliki damage multiplier yang cukup besar, dengan cooldown yang pendek. Anda bisa menggunakan Prototype Archaic, apabila Anda tidak memiliki pilihan claymore yang lain.

Komposisi Tim

Seperti karakter Geo lainnya, Itto bisa dimasukkan ke dalam tim mono Geo, yang tidak mengandalkan reaksi elemen. Di tim ini, Anda bisa memasukkan antara Gorou, Albedo, Zhongli, Traveler Geo, atau Bennet. Jika memakai tim full Geo, Anda bisa mengakses Geo Resonance dan permasalahan energi Itto juga dapat teratasi. Hanya perlu dipastikan saja, Anda perlu memiliki karakter yang dapat menyediakan shield, seperti Zhongli, Diona, atau bahkan Thoma.

Selain tim mono Geo, Anda bisa juga memasangkan Itto dengan duet karakter Pyro yang sering digunakan, yaitu Xiangling dan Bennet. Tim ini akan mendapatkan Geo dan Pyro Resonance, yang akan meningkatkan damage tim. Untuk karakter Geo selain Itto, Anda bisa memakai antara Gorou, Albedo, atau Zhongli, yang sesuai kebutuhan Anda.

Jika Pyro Resonance meningkatkan ATK, maka tidak ada salahnya untuk mencoba Cryo Resonance yang meningkatkan Crit rate. Di tim ini, Itto dapat merasakan bonus Crit Rate dari Cryo Resonance, dan juga dari skill Rosaria yang juga menambah Crit rate untuk satu tim. Anda bisa memakai Diona untuk karakter Cryo satu lagi, yang dapat memberikan shield untuk syarat Geo Resonance, dan juga menyediakan heal.

Tips Arataki Itto Genshin Impact

sumber: Genshin Impact

Berikut ini merupakan beberapa tips yang bisa Anda gunakan:

1. Saat bermain di Spiral Abyss, efek pasif antara Serpent Spine dan Husk of Opulent Dreams kurang optimal interaksinya. Pasalnya, Serpent Spine mewajibkan karakter aktif untuk mengumpulkan stack, dengan diam beberapa saat, sedangkan stack dari Husk of Opulent Dreams akan berkurang jika pemain tidak mengeluarkan damage Geo. Hal ini dapat diatasi dengan mengambil jalan tengah (masing-masing 2 stack) atau memilih 1 di antara 2 efek tersebut. Hal ini hanya berpengaruh pada rotasi tim pertama.

2. Salah satu aspek unik yang dimiliki oleh Elemental Skill Itto adalah skill tersebut mampu memberikan partikel energi, saat Itto dalam keadaan Burst. Kemampuan tersebut tidak dimiliki karakter DPS selfish lain seperti Xiao dan Razor. Dengan demikian, akan lebih baik memakai Elemental Skill-nya, setelah mengaktifkan Elemental Burst, karena Ushi akan tetap memberikan partikel energi, dan juga stack Superlative Superstrength.

3. Kemampuan unik Itto yang lain adalah ia mampu melanjutkan Attack String, walaupun Itto melakukan dash atau memakai Elemental Skill. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk pengumpulan stack sekaligus untuk menghindar dari serangan musuh.

Penutup

sumber: Genshin Impact

Kehadiran Arataki Itto di Genshin Impact, membuka sebuah cara bermain yang fresh. Gameplay yang sederhana, tidak mengandalkan reaksi, dan chaotic, menjadi daya pikat tersendiri bagi para pemain. Ditambah lagi, damage yang ia hasilkan juga relatif tinggi. Ia juga mampu bersaing dengan karakter-karakter DPS lain, mengingat ia terikat dengan elemen Geo.

Dapat disimpulkan, bahwa cara bermain elemen Geo sengaja didesain untuk bermain dengan karakter dengan elemen sejenis. Hal tersebut dapat dilihat dari desain gameplay dari Arataki Itto dan Gorou. Namun bukan berarti karakter Geo tidak bisa bermain dengan karakter elemen lain, hanya saja tidak semua karakter Geo tidak memiliki sinergi yang pas dengan komposisi tim lain.

10 Game Mobile yang Wajib Dinanti di Tahun 2022

2021  masih menjadi tahun yang menguntukan bagi pasar game mobile. Dengan jumlah pemain yang terus meningkat, keuntungan yang diperoleh oleh para developer dan publisher game ini juga terus meroket.

Tahun 2022 juga kelihatannya akan tetap menjadi tahun yang menarik untuk pasar game mobile. Terutama dengan semakin banyaknya game-game AAA yang di-porting ke platform mobile ataupun yang memang dikembangkan eksklusif untuk mobile.

Dalam artikel ini, saya telah merangkum 10 game yang wajib dinanti di tahun 2022 mendatang. Mayoritas game-game ini didominasi oleh “versi mobile” dari game yang awalnya telah populer di konsol dan PC. Namun hal ini bukan berarti negatif karena para developer kini mampu mempertahankan kualitas dan pengalaman bermain yang setara saat game-nya di bawa ke platform mobile.

Star Wars Hunter

Setelah sekian lama akhirnya para fans Star Wars akan kedatangan game mobile baru pada 2022 mendatang. Star Wars Hunter dikembangkan oleh Zynga yang tentunya telah dikenal lewat game-game-nya seperti Farmville dan juga CSR Racing. Star Wars Hunter merupakan game team-based arena combat yang akan menempatkan pemain dalam pertarungan 4 vs 4 melawan pemain lain.

Sayangnya game ini tidak membawa karakter-karakter ikoniknya, melainkan menggunakan karakter baru yang terinspirasi dari semesta Star Wars. Layaknya game heroes shooter lainnya, setiap karakter memiliki tipe dan memiliki kemampuan uniknya masing-masing.

Battlefield Mobile

Membicarakan Battlefield tentu langsung membawa imajinasi para gamer ke dalam sebuah pertarungan masif. Dan, setelah belasan tahun franchise-nya hadir, EA akhirnya akan membawa game FPS andalannya tersebut ke platform mobile. Kerennya, Battlefield Mobile ini bukanlah porting dari game sebelumnya, namun murni dikembangkan dari nol oleh developer Industrial Toys.

Battlefield Mobile tetap membawa inti permainan yang menjadi ciri khas dari Battlefield, seperti map yang luas hingga berbagai kendaraan yang bisa dikendarai. Grafisnya tentu tidak bisa dibandingkan dengan versi PC dan konsolnya, namun Battlefield Mobile tetap membawa grafis yang cukup bagus sebagai game shooter.

Dauntless

Bagi para gamer pecinta action RPG, Dauntless memang menjadi salah satu opsi gratis bagi mereka yang menginginkan game seperti Monster Hunter. Untuk sekarang, game yang dipublikasikan oleh Epic Games ini bisa dinikmati di PC dan konsol. Namun developer Phoenix Labs mengatakan bahwa mereka tengah mengerjakan versi mobile dari game ini.

Sayangnya, Phoenix Labs masih belum memberikan status pengembangan terhadap versi mobile dari game ini. Sang developer sebenarnya sudah menunjukkan antusiasmenya untuk membawa game mereka ke mobile. Sehingga, semoga saja pengumuman terhadap Dauntless Mobile ini akan tiba pada 2022 mendatang.

Plants vs. Zombies 3

Hampir 7 tahun seri utama Plant vs Zombies tidak mendapatkan game terbarunya setelah Plant vs Zombies dirilis pada 2013. EA memang beberapa kali mencoba arah baru bagi Plant vs. Zombies ini dengan membuatnya menjadi game heroes shooter. Sayangnya usaha beberapa tahun tersebut tidak juga menarik minat para gamer.

Seri ketiga ini sebenarnya telah diumumkan oleh EA dan PopCaps Games pada 2019 lalu. Namun game ini mengalami masa pengembangan yang cukup rumit hingga membuat game-nya beberapa kali melakukan perombakan mulai dari sisi grafis hingga ke gameplay-nya. Bila soft launch yang beberapa bulan lalu dilakukan lancar, maka besar kemungkinan Plant vs. Zombies 3 ini akan dirilis pada 2022.

Diablo Immortal

Meskipun pada awal pengumumannya game ini mendapat reaksi negatif dari para fans fanatik Diablo, namun kelihatannya hal tersebut tidak menyurutkan Blizzard untuk merampungkan game mobile mereka tersebut. Apalagi developer NetEase juga ternyata tidak setengah-setengah dalam mengembangkan Diablo Immortal ini.

Membawa hampir semua aspek dalam game PC ke dalam versi mobile dengan pendekatan semurni mungkin, Diablo Immortal terlihat sebagai sebuah RPG AAA dengan gaya khas Diablo. Dan untungnya setelah mengalami beberapa kali penundaan, Blizzard kini mengumumkan bahwa game ini akan dirilis pada semester awal 2022.

Valorant Mobile

Valorant tentunya menjadi salah satu game FPS yang paling populer saat ini. Diluncurkan pada 2020 lalu, game ini langsung meroket popularitasnya berkat pendekatan pada aspek shooter-nya yang menyenangkan tapi tetap kompetitif. Dan pada ulang tahun pertamanya, sang developer Riot Games juga memberikan berita gembira bahwa mereka akan membawa Valorant ke platform mobile.

Sayangnya, setelah pengumumannya pada Juni lalu, Riot memang tidak memberikan informasi baru mengenai perkembangan versi mobile-nya. Diyakini, versi mobile Valorant ini akan tetap dibuat semirip mungkin dengan versi PC-nya. Namun akan ada beberapa penyesuain seperti pada kualitas grafis dan juga jumlah operator serta map yang lebih terbatas. Valorant mobile ini juga diperkirakan akan tiba di awal tahun 2022 mendatang.

Apex Legends Mobile

Selain Dauntless dan Valorant, game FPS lain yang berencana masuk ke platform mobile adalah Apex Legends. Game battle royale andalan EA ini memang sudah cukup lama dikabarkan akan diluncurkan untuk mobile. Developer Respawn Entertainment bahkan mengembangkan versi mobile ini dari awal untuk memastikan game-nya optimal di platform mobile.

Apex Legends Mobile sebenarnya sudah beberapa kali mengadakan sesi beta tertutup termasuk di Indonesia. Sayangnya, EA belum memberikan tanggal rilis pasti untuk game ini. Meskipun banyak fans yang optimis bahwa EA akan segera merilis Apex Legends Mobile pada 2022 mendatang.

Total War Battles: Warhammer

Genre Real Time Strategy (RTS) mungkin bukan genre yang populer di platform mobile. Namun Total War Battles menjadi salah satu game yang mencoba menghidupkan genre ini lewat Warhammer. Sama seperti versi PC-nya, pemain dapat mengharapkan adanya perang antara bangsa-bangsa fantasi seperti dwarf, elv, skaven, dan lain-lainnya.

Total War Battles: Warhammer dikerjakan oleh NetEase yang juga mengembangkan Diablo Immortal. Dan game ini telah mendapatkan lisensi dari Creative Assembly dan Games Workshop. Cukup menarik untuk ditunggu bagaimana sebuah game simulasi perang taktis yang membutuhkan berbagai mekanisme kecil dapat diterjemahkan ke mobile.

Final Fantasy VII: Ever Crisis

Sambil menunggu kelanjutan kisah dari game utamanya yang belum mendapat kepastian dari Square Enix, para penggemar Final Fantasy kelihatanya bisa menanti game mobile yang satu ini. Game ini bisa dibilang merupakan kemasan modern dari game originalnya yang merangkum keseluruhan kisah dari Final Fantasy VII.

Berita baiknya, Square Enix akan membuat game ini nantinya sepenuhnya gratis. Dengan tambahan berupa loot box yang dapat memberikan pemain kostum baru dan juga item spesial yang dapat membuat permainannya berjalan lebih fresh dan berbeda.

Pokemon Sleep

https://www.youtube.com/watch?v=9X52hQKZGek

Setelah sukses besar dengan Pokemon GO pada 2016 lalu, kini The Pokemon Company membuat gebrakan baru dengan merilis Pokemon Sleep. Konsepnya pun tidak kalah unik dengan Pokemon GO yang meminta para pemain untuk berjalan dan berkeliling. Dalam Pokemon Sleep, pemain akan diminta untuk tidur agar dapat berprogres dalam game-nya. Sayangnya masih tidak dijelaskan bagaimana mekanisme permainannya nanti.

Game ini sebenarnya telah diumumkan sejak 2019 lalu, namun memang sayangnya tidak banyak informasi yang dirilis pasca pengumumannya. Berita baiknya, beberapa fans meyakini bahwa The Pokemon Company tengah melakukan finalisasi terhadap game-nya sekarang dan kemungkinan besar game-nya akan diluncurkan pada 2022 mendatang.

Build Albedo Genshin Impact Terbaik: Artefak, Senjata, Komposisi Tim, dan Tips

Sejak dirilis pada versi 1.2, Albedo merupakan salah satu karakter underrated yang ada di Genshin Impact. Kehadirannya sebagai karakter Geo dan sub DPS sering dipandang sebelah mata. Namun hal ini mulai berubah setelah miHoYo merilis senjata dan artefak baru, yang sepertinya ditujukan khusus untuk Albedo. Sebagus apakah dirinya setelah update tersebut?

Overview

Albedo adalah karakter bintang 5 berelemen Geo dengan senjata sword, yang dirilis pada versi 1.2. Ia merupakan sub DPS, yang mampu memberikan damage Geo secara terus menerus melalui Elemental Skill-nya, yang disebut Solar Isotoma. Skill ini akan memberikan damage Geo area, setiap kali pemain memberikan damage saat berada di dalam radius Skill ini.

Elemental Burst Albedo akan memberikan damage area yang besar, lalu diikuti dengan gelombang damage Geo susulan, saat diaktifkan di dalam radius Solar Isotoma. Saat karakter aktif menginjak bunga yang ada di tengah-tengah Elemental Skill ini, maka karakter tersebut akan diangkat. Kemampuan Elemental Skill yang ini tidaklah terlalu berguna untuk pertarungan dan lebih bermanfaat untuk eksplorasi saja.

Sebagai karakter Geo, Albedo merupakan karakter yang cukup unik. Gameplay-nya sangat berfokus untuk memberikan damage Geo. Sedikit berbeda dengan karakter Geo lain, yang biasanya memiliki setidaknya satu mekanik pertahanan, baik dari Geo Construct atau dari shield yang dihasilkan. Hal ini menjadikan Albedo sebagai karakter yang berbeda, untuk karakter Geo.

Walaupun demikian, Albedo memiliki beberapa kelemahan. Ia merupakan karakter dengan splitscaling, yaitu penghitungan damage-nya dihitung berdasarkan dua atau lebih stat, yaitu Elemental Skill-nya memakai DEF dan Elemental Burst-nya memakai ATK (C0). Namun semenjak dirilisnya Cinnabar Spindle pada versi 2.3, miHoYo seakan menegaskan, bahwa Albedo seharusnya berfokus pada Elemental Skill, ketimbang Elemental Burst-nya.

Prioritas talenta: Elemental Skill > Elemental Burst.

Artefak

Untuk artefak terbaiknya, Husk of Opulent Dreams merupakan pilihan terbaik untuk Albedo. Artefak yang dirilis pada versi 2.3 ini didesain khusus untuk karakter Geo yang memiliki scaling Defense.

Anda bisa memakai 4 Tenacity of the Millelith sebagai opsi lain, dikarenakan Albedo dapat mengaktifkan efeknya dengan mudah. Artefak ini cocok jika Albedo Anda belum memiliki investasi yang tinggi. Namun jika menginginkan damage off-field yang besar dan konsisten, dianjurkan untuk memakai 4 Husk of Opulent Dreams.

Sebagai alternatif, Anda bisa memakai antara 2 Husk of Opulent Dreams, 2 Archaic Petra, atau 2 Noblesse Oblige. Pilihan artefak ini tetap dapat mengeluarkan potensi Albedo, jika belum mendapatkan 4 Husk of Opulent Dreams yang bagus.

Main stat yang dicari: DEF%, Geo DMG Bonus%, Crit rate/DMG%.

Prioritas sub stat: Crit Rate/DMG% > DEF% > flat DEF > ATK% > flat ATK% > ER%.

Senjata

Karena kekuatan Albedo terletak pada Elemental Skill-nya dan Skill tersebut memiliki Def scaling, maka dari itu Albedo tidak memiliki banyak pilihan senjata. Untungnya pada versi 2.3 diperkenalkan Cinnabar Spindle, yaitu sebuah sword gratis yang didesain khusus untuk Albedo, baik secara stat, efek pasif maupun visualnya. Senjata ini seketika menjadi senjata terbaik untuk Albedo.

Jika Anda tidak memiliki Cinnabar Spindle, maka Anda bisa memakai antara Harbinger of Dawn, Primordial Jade Cutter, atau Festering Desire. Namun untuk Jade Cutter dan Festering Desire, keduanya lebih baik dipasangkan ke karakter lain yang lebih cocok.

Harbinger of Dawn sangat cocok dengan Albedo, karena ia tidak membutuhkan base ATK yang tinggi, Selain mudah didapatkan, efek pasifnya juga mendukung, karena Albedo akan jarang terkena damage langsung.

Namun kelemahan senjata ini adalah saat Anda menghadapi musuh dengan mekanik corrosion, yang akan menguras HP Albedo secara perlahan walau sedang tidak menjadi karakter aktif. Perlu diingat juga, Anda baiknya mengganti Circlet dengan main stat DEF% saat memakai senjata ini.

Komposisi Tim

Salah satu keunggulan Albedo dibandingkan dengan sub DPS lain adalah ia karakter fleksibel, yang dapat diletakkan di berbagai tim. Ia mampu memberikan damage konsisten secara independen. Namun perlu diperhatikan untuk tidak meletakkan Albedo di komposisi tim Freeze, karena Crystallize akan sangat mengganggu reaksi tersebut.

Albedo kerap kali dipasangkan dengan Zhongli, karena keduanya memiliki sinergi yang bagus. Dengan memakai 2 Geo, maka Anda juga dapat mengakses Geo Resonance, yang akan memperkuat shield dan juga memberikan tambahan damage. Duet ini dapat dipasangkan dengan duet pasangan lain, contohnya seperti Hu Tao & Xingqiu, Xiao & Jean, dlsb.

Komposisi tim lain yang cocok untuk Albedo adalah dengan memakai 4 karakter Geo sekaligus di satu party. Anda bisa memakai karakter DPS Geo seperti Itto, Ningguang, atau Noelle. Kelemahan dari tim ini adalah tim ini tidak bisa memanfaatkan reaksi elemen, sehingga damage yang dihasilkan cenderung lebih rendah. Selain itu, tim ini juga tergolong mahal dan juga tidak efektif saat menghadapi musush dengan shield elemen, seperti Abyss Mage dan Fatui.

Tips Albedo Genshin Impact

sumber: Genshin Impact

Berikut ini merupakan beberapa tips yang bisa Anda gunakan:

1. Albedo merupakan salah satu dari sedikit karakter di Genshin Impact, yang memiliki scaling DEF. Hal ini sangat dipengaruhi oleh base DEF yang dimiliki Albedo. Maka dari itu, untuk memaksimalkan potensinya, ada baiknya level Albedo bisa dinaikkan setinggi mungkin, bahkan sampai level 90 bila perlu. Dengan menaikkan level, maka base DEF Albedo akan naik juga, dan juga meningkatkan damage yang dihasilkan.

2. Saat melawan boss, peletakkan Elemental Skill-nya harus diperhatikan. Jika salah meletakkan, Elemental Skill tersebut akan langsung hancur dan perlu menunggu beberapa saat untuk meletakkan Skill ini kembali.

3. Elemental Skill Albedo akan memberikan damage Geo, saat anggota tim mengurangi/mengenai HP dari musuh. Hal ini tidak berlaku saat musuh yang sedang dihadapi, memiliki elemental shield. Mekanik serupa dimiliki pula oleh Elemental Skill milik Raiden Shogun.

Penutup

sumber: Genshin Impact

Dengan diperkenalkannya artefak baru, senjata baru, dan juga Gorou sebagai karakter support Geo, hal ini seolah-olah menegaskan bahwa miHoYo masih memperhatikan karakter lama, seperti Albedo. Kekuatan Albedo saat sebelum dan sesudah versi 2.3 langsung melonjak drastis.

Dengan artefak baru lainnya, yaitu Ocean-Hued Clam, miHoYo juga memberikan buff secara tidak langsung kepada beberapa karakter healer, seperti Kokomi, Barbara, atau Qiqi. Hal ini akan membuka cabang baru dalam membangun sebuah komposisi tim yang berbeda dari sebelumnya.

7 Referensi Guide Mobile Legends di YouTube yang Perlu Anda Tahu

Ekosistem sebuah game memang melibatkan banyak pihak untuk terus berkembang. Salah satunya adalah kreator konten atau YouTuber. Kehadiran para kreator konten di YouTube memberikan cara sekaligus ide dalam menggunakan hero kepada sesama pemain game Mobile Legends.

https://gumlet.assettype.com/afkgaming%2Fimport%2Fmedia%2Fimages%2F14398-bda06228ed51156d6f4dd42aa34e1eeb.jpeg?format=auto
Sumber: Mobile Legends

Pada konten kali ini, beberapa YouTuber terkenal memang fokus dalam memberikan guide atau cara menggunakan beberapa hero hingga strategi baru.

Beberapa di antaranya merupakan mantan pemain/atlet profesional hingga YouTuber pada umumnya yang fokus dalam membuat edukasi konten Mobile Legends yang dikemas menarik. Jika Anda merasa masih sering mengumpat karena lose streak, Anda bisa menonton konten-konten dari YouTuber di bawah ini untuk membantu Anda.

1. JessNoLimit

Ia merupakan salah satu mantan pemain EVOS Esports hingga MPL ID Season 3. Pemain dengan nama Tobias Justin merupakan kreator konten Mobile Legends yang sangat aktif sejak memutuskan pensiun.

JessNoLimit bisa dibilang menjadi pionir bagi para influencer Mobile Legends di Indonesia. Sejak memutuskan menjadi YouTuber, tercatat hingga sekarang JessNoLimit sukses mendapatkan 23,8 juta subscribers.

Konten dari JessNoLimit sendiri memang lebih variatif namun dia tetap konsisten memberikan guide atau cara menggunakan beberapa hero Mobile Legends hingga saat ini.

2. ShinmenTakezoYT

Kreator konten atau YouTuber berikutnya adalah ShinmenTakezoYT. Dia sangat aktif memberikan guide untuk game Mobile Legends: Bang Bang yang dikemas dengan sangat menarik.

ShinmenTakezoYT memang menghadirkan konten yang orisinal dan unik. Meski begitu, ada banyak ilmu yang bisa Anda dapatkan darinya, hingga beberapa strategi yang ada di luar META seperti Tank Badang.

Jadi, bagi yang ingin mencoba cara baru menggunakan beberapa hero, Anda bisa langsung menyimak konten dari ShinmenTakezoYT.

3. RRQ Lemon

Bukan dari EVOS Esports, kali ini pemain dari sang rival yaitu RRQ Lemon juga turut menjadi kreator konten yang terhitung masih aktif sebagai pemain. Membela RRQ Hoshi hingga MPL ID Season 7, Lemon memutuskan rehat di MPL ID Season 8.

Mengisi waktu rehatnya, Lemon atau pemain dengan nama Ikhsan ini fokus dalam memberikan konten guide untuk Mobile Legends. Beberapa konten terbarunya adalah cara menggunakan Valentina, hero baru di Mobile Legends.

Tentu latar belakangnya sebagai pemain profesional bisa jadi nilai lebih dalam memberikan saran yang menunjang permainan Anda.

4. Betosky

Salah satu YouTuber dari Amerika Serikat, Betosky memberikan warna yang lebih unik dan menarik dalam menyajikan kontennya. Guide Mobile Legends yang dia suguhkan tampil lebih berkelas dan menghibur.

Memang perbedaan gaya setiap YouTuber dalam menyunting kontennya bisa menjadi ciri khas tersendiri. Betosky sendiri mengedepankan gaya konten yang lebih seru, mudah dipahami, dan nyaman ditonton.

Tentunya unsur meme tidak luput dari sentuhan di setiap kontennya meski memang tidak banyak. Apakah Anda tertarik menonton konten dari Betosky yang dikemas ‘agak’ lebih serius?

5. Oura Gaming

Mantan pemain/atlet esports dari EVOS Esports kembali mengisi jajaran YouTuber yang layak Anda tonton. Selain kaya akan pengalaman, Oura merupakan juara dunia Mobile Legends di M1 World Championship 2019.

Konten yang disajikan Oura sendiri sangat variatif seperti konten hiburan, podcast, analisa permainan tim esports, hingga guide Mobile Legends.

Saat aktif sebagai pemain Mobile Legends, Oura mengisi beberapa role seperti jungle dan offlane. Tidak heran banyak yang mengidolakan Oura apalagi para pemain dengan posisi yang sama.

Untuk hero sendiri Oura kerap menggunakan Fanny, Masha, Yu Zhong, Thamuz, dan lain sebagainya. Jika Anda merupakan salah satu pemain offlane, tidak salah jika Anda menyimak banyak konten dari Oura Gaming.

6. Hororo chan

Siapa yang tidak mengenal Hororo chan? YouTuber ini sudah aktif membuat konten Mobile Legends dalam waktu yang lama. Meski tidak diketahui identitasnya, namun Hororo chan menggunakan animasi seorang wanita dengan rambut hitam.

Segala kontennya dibuat menarik dan unik. Apalagi dengan penambahan unsur meme yang menghibur. Meski demikian, Hororo chan memiliki kemampuan yang sangat hebat di game Mobile Legends.

Ada banyak tips dan trik yang bisa Anda terapkan di Mobile Legends dari konten Hororo chan. Anda ingin tips hero seperti Yve? Alice? Beatrix? Freya? Semua ada, bahkan Hororo chan juga memiliki konten khusus untuk mengecek perubahan status di setiap patch Mobile Legends.

7. OzaRess

YouTuber berikutnya adalah OzaRess. Ia adalah salah satu kreator konten yang sangat sering bermain di Advanced Server. Bagi Anda yang belum tahu, Advanced Server memberikan pengalaman bermain Mobile Legends dengan patch/hero yang sedang dalam masa percobaan.

Tentu akan banyak hero yang belum kalian dengar apalagi dalam ranah kompetitif Mobile Legends. OzaRess menghadirkan beberapa tips menarik yang langsung bisa Anda terapkan bila benar terjadi perilisan patch atau hero baru di update mendatang.

Beberapa guide yang dihadirkan OzaRess di kanal YouTube miliknya antara lain hero-hero baru seperti Aulus, Floryn, Aamon, Valentina, hingga Phylax. Jajaran hero terbaru dari Mobile Legends ini akan dikulik secara mendalam oleh OzaRess seperti build dan emblem yang harus dipilih.

Jadi bila Anda hobi dalam mencoba hero-hero baru di Advanced Server, jangan sungkan untuk menonton konten guide Mobile Legends milik OzaRess.

10 Best Roblox Games in 2021

Over its 15 years journey, Roblox has amassed millions of loyal players around the world and, with it, a community of creative minds building game modes for others to enjoy. So yes, even though Roblox is defined as a game, it is more of a platform to deploy projects to you and the fans alike. Roblox, as a result of this paradigm, has also accumulated quite an expansive set of game modes for players to enjoy. “Expansive” might even be slightly misleading as there are over 40 million game modes currently playable in Roblox in 2021, and this figure will expectedly continue to increase as the game becomes more popular every day.

However, scrolling through 40 million possibilities of fun and entertainment is not a very feasible task, to say the least. Therefore, we have selected the 10 most popular (according to Statista) and best games considered by the community in the whole of the Roblox ecosystem.

Adopt Me!

Source: Roblox Wiki

One of, if not the most visited games in all of Roblox is an MMO called Adopt Me!. Developed by Uplift Games, Adopt Me! has already garnered over 5 million likes and 25 billion visits as of writing this article. The game is essentially a glorified version of Sims in Roblox, where players can either take the role of a pet-owner or caretaker. You can obtain pets from hatching eggs, purchasing them with Robux (and the in-game currency Bucks), or trading with other players. Each pet has its own distinct rarity, which also affects its costs or pricing.

However, Adopt Me! hasn’t always been about taking care of virtual pets. 2 years ago, the game focuses more about adopting and raising children. But as the game shifted and received updates that introduces adoptable pets, Adopt Me! quickly rose in popularity and became what it is today.

Tower of Hell

Source: Roblox Wiki

Obbies (or obstacle courses games) are often shunned upon by the Roblox community due to the fact most of them are made with low quality. However, Tower of Hell is a major exception. This game is the pinnacle of obbies in Roblox, has gathered near to 15 billion visits as of November, and even received nominations as the “Best Mobile Game” in the 7th annual Bloxy awards. Tower of Hell has all the features you want in an addicting and high-adrenaline obstacle course, such as randomly generated levels, multiplayer (up to 20 players), and the absence of checkpoints. So if you are looking for an intense parkour experience in Roblox, Tower of Hell will not disappoint.

MeepCity

Source: Roblox.com

MeepCity is one of the most popular games in the Town & City category, with over 10 billion visits at the current moment. It is an MMORPG that is all about socializing and hanging out in the virtual world of Roblox. If you want to feel what it’s like to go outside before the pandemic, then MeepCity will truly relive that experience. To maximize its social aspects, the servers in MeepCity even go one step further in expanding their capacity to accommodate up to 200 players (where 30 is usually the limit). There are also other additional features, such as customizable pets called Meeps and constructing your own home, so you won’t have any trouble getting bored.

Brookhaven RP

Source: Roblox Wiki

If you want to have a smaller-sized space for hanging out in Roblox, then Brookhaven RP is a great alternative in MeepCity. Other than its smaller server sizes, Brookhaven also emphasized living in a luxury and providing a chill environment to socialize or meet up with other like-minded players. There is a reason why this relatively new game created in 2020 was able to have its popularity skyrocket: it is the perfect place to relax, cool down, have a small chat, and possibly make long-lasting friendships.

Piggy

Source: Roblox Wiki

Piggy is a horror game that interestingly combines many elements from zombie apocalypses, mystery, survival, and a cute Peppa Pig. It is, in a lot of ways, similar to the indie horror game called Granny with the added episodic storytelling scheme that is highly interesting as you continue to uncover it in-game. Piggy also provides a free setup for private servers, so this is a definite go-to game when it comes to having a horrifying yet fun Roblox session with your friends. Of course, when I say horrifying, I mean it by Roblox’s standards.

Murder Mystery 2

Source: Roblox.com

Despite being placed in the horror category, Murder Mystery 2 is much more suited to be called a social deduction game. Simply put, it’s Among Us in Roblox. I am sure that we all experienced the boom of social deduction games in 2020, which is why it is not surprising that Murder Mystery 2 became exponentially popular recently. The gameplay of Murder Mystery is much more similar to Werewolf than it is with Among Us. Instead of all the innocents voting out the murderer (or impostor), there is one sheriff designated with this task. But of course, all the fun elements of discussion, lies, blames, and convictions are very much present in Murder Mystery 2.

Jailbreak

Source: Roblox Wiki

Jailbreak is another popular game in the Town & City category, but its gameplay diverges from the norm to a great extent. Jailbreak is essentially GTA Online, with all the gore and explicit materials removed. You have the option of being criminals executing heists all around town or becoming the cops that stop them in their tracks. So if you want a chill premise to socialize, Jailbreak is not the game for you. But if you are looking for an intense experience of fighting criminals or becoming one, then you are in for an awesome ride.

Today, it still remains as one of the most played games in Roblox, already accumulating over 5.2 billion visits. The game’s popularity also spawned several merchandise deals and led to its feature on Roblox’s Ready Player One event.

Welcome to Bloxburg

Source: Roblox Wiki

The Town and City category is filled with games that try to replicate the pinnacle of life-sim games, The Sims. However, only one game came close to being defined as the Sims copy in Roblox, and that game is Welcome to Bloxburg. Welcome to Bloxburg has all the features you expect in a Sims game, a character you fully control, choices for work, leisure, and adventuring. One major selling point of Welcome to Bloxburg is build mode, a feature that allows you to build your homes to your liking. Unfortunately, unlike all the games in this list, you have to purchase access to Welcome to Bloxburg. However, despite its 25 Robux paywalls, it still has over 4.8 billion visits as of today, which is a pretty amazing feat considering the entry barrier to the game.

Theme Park Tycoon 2

Source: Roblox Wiki

This game is all about building the best and most creative theme parks to attract as many guests as possible. Theme Park Tycoon closely mimics the RollerCoaster Tycoon franchise, perhaps the most popular coaster sim game. So if you are a fan of coaster sims, Theme Park Tycoon will certainly be the game for you. Despite being over 9 years old already, Theme Park Tycoon never gets boring with constant new updates being released. The game is truly a blank slate for you all with creative minds to pour out your ideas and construct what you have always envisioned to be the dream theme park.

Anime Fighting Simulator

Source: Roblox Wiki

Anime Fighting Simulator is exactly what it sounds like: a game where you can pick favorite characters from various animes and battle against other players. The game is perfect for avid anime fans who want to see and control their beloved characters from popular shows. For those who don’t watch anime, the game is still very much playable. However, just take note that you might not see the true picture of the characters’ capabilities, since you know… it’s Roblox after all. Fortunately, Anime Fighting Simulator is not only about mindlessly combating other players. There are quite a few additional game modes such as Tournament mode of story mode that you can try out as well.

 

Featured Image: Gamer Roof

Komunitas Esports Disabilitas, Ebility.id Terima Dana Pengembangan Sebesar Rp100 Juta

Pasca selesainya Grand Final Oxtrade IFeLeague 1 di Highgrounds, Pantai Indah Kapuk, pada 4-5 Desember yang lalu, terdapat juga acara Lelang Oxtrade x IFeL yang dilaksanakan secara terbuka melalui platform lelang.

Beberapa tokoh juga mengikuti acara lelang tersebut, seperti Indra Kenz yang disebut sebagai Sultan Medan. Lalu ada juga aktor Indonesia, Mang Saswi, dan Bastian Steel.

Selain itu ada Jackson Lo, Joseph, hingga penyerang Timnas Sepak Bola Wanita Indonesia, Zahra Muzdalifah yang ikut memeriahkan proses lelang. Oxtrade dan IFeL berkolaborasi menciptakan merchandise berupa hand drawing custom shoes yang dibuat eksklusif hanya berjumlah tiga pasang. Sebagian hasil lelang tersebut akan diberikan kepada komunitas Esports Ability Indonesia (Ebility.id).

Redaksi Hybrid.co.id mendapatkan kesempatan wawancara eksklusif dengan Shena Septiani selaku Founder Ebility.id tentang penerimaan dana pengembangan senilai Rp100 juta hingga tujuan di balik gelaran esports disabilitas mendatang.

Bagaimana prospek yang akan dilihat di turnamen mendatang dari pendanaan Rp100 juta untuk Ebility.id?

“Untuk poin pertama, turnamen ini bakal digelar sama IFeL. Kami cuma request saja mau acaranya bagaimana dan IEeL akan buat sesuai keinginan kami. Sesuai kesepakatan terakhir ya. Nah untuk acara dari dana Rp100 juta itu kami ingin buat yang benar-benar bagus sih.

Tidak hanya sekadar turnamen saja tapi hasilnya bisa everlast gitu, mungkin bisa buat coaching clinic, talk show yang lebih inklusif dan tentunya melibatkan sahabat disabilitas secara langsung.”

Apa yang sebenarnya ingin dicapai oleh Ebility.id di esports?

Shena Septiani (tengah) di acara IFeL. Sumber: Ebility.id

“Yang ingin dicapai kami sih advokasi. Dari awal banyak yang mengira bahwa disabilitas harus masuk ke esports yang lebih serius atau kompetitif. Dari kami sendiri itu usaha advokasi. Kami ingin tunjukkan ke masyarakat luas bahwa kami memang exist atau ada gitu.

Dan keberadaan mereka diakui oleh para media, kawan esports, dan tetap tujuan utamanya kami advokasi dan terus menjalankan campaign tentang disabilitas yang inklusif dan setara dengan yang non-disabilitas,”

Kapan dan apa saja game yang akan dipilih untuk turnamen mendatang?

“Untuk turnamen mendatang kami akan memilih PUBG Mobile, Mobile Legends: Bang Bang, dan PES Mobile.

Semuanya mobile karena kami ingin teman-teman disabilitas dari background manapun bisa bermain karena (game) mobile itu kan sangat mudah diakses, apalagi semua teman-teman disabilitas belum pasti punya konsol atau PC, namun sudah pasti punya smartphone.

Jadi acara lebih kompetitif lagi karena tidak ada alasan tidak ikut karena tidak memiliki konsol atau PC karena semuanya (game) mobile,”

Pandangan Ebility.id terkait ranah turnamen esports dan keterbukaannya terhadap sahabat penyandang disabilitas?

“Pandangan kami esports itu sebagai medianya, justru yang utama adalah tentang disabilitasnya itu sendiri. Kami ingin mengadvokasi masyarakat tentang keberadaan sahabat disabilitas, jenis-jenis disabilitas yang berbeda-beda bisa jadi satu di ranah esports.

Jadi sebenarnya esports di sini sebagai wadah atau media, tetap tujuan utama kami adalah advokasi secara umum untuk menunjang kesetaraan dan cita-cita kami untuk dipandang sama, exist di masyarakat.” Terang Shena.

Harapan dari turnamen ini bila sudah selesai terselenggara?

Twitch bisa bantu orang-orang dengan disabilitas. | Sumber: Microsoft News

“Harapannya ini bisa jadi portoflio kami (Ebility.id) di bidang esports dan memang kami ada di sekitar masyarakat. Saya ingin masyarakat kenal, tahu keberadaan, dan juga belajar tentang kaum disabilitas. Nantinya kami juga akan menggelar kelas bahasa isyarat.

Jadi selesai acara ini kami inginnya everlast, ada lagi kegiatan-kegiatan ke depannya. Apalagi acara ini offline ya, jadi semoga terus berlanjut,”

Sejarah Forza Horizon: Spin-off yang Malah Jadi Favorit Utama Para Gamer

Forza Horizon 5 memang jadi salah satu primadona di tahun 2021 ini. Pasalnya, tidak banyak game balap yang bisa mendapat perhatian besar dari para gamer di seluruh dunia. Bahkan game ini tidak hanya dimainkan oleh para pecinta game balap, namun para gamer kasual pun ternyata banyak yang ikut menjelajahi alam Meksiko yang luas dengan beragam jenis mobil yang disediakan.

Forza Horizon sebenarnya merupakan spin-off dari seri Forza milik Microsoft. Namun berbeda dengan seri utamanya yang lebih mengedepankan sisi sim-cade (simulation-arcade) untuk melawan kedigdayaan Gran Turismo milik Sony, seri Horizon lebih mengedepankan kesenangan, mulai dari lifestyle hingga ke eksplorasi dunia terbuka.

Lalu bagaimana kisah Forza Horizon yang awalnya hanyalah seri spin-off hingga kini menjadi favorit banyak gamer? Semuanya kembali ke tahun 2010 saat Microsoft melihat bahwa mereka merasa butuh untuk membuat gebrakan untuk seri Forza.

Pembentukan Playground Games dan Ideasi Awal Forza Horizon (2010)

Image Credit: Playground Games

Melanjutkan kisah sebelumnya, Microsoft yang ingin membuat gebrakan untuk seri Forza membentuk sebuah developer baru yang diberi nama Playground Games. Developer yang berbasis di Inggris ini bisa dibilang merupakan sebuah all-star-developer karena berisikan para developer veteran yang sebelumnya sudah mengerjakan judul-judul game balap legendaris seperti Project Gotham Racing, Driver, Colin McRae: Dirt, Colin McRae Rally, Race Driver: Grid, dan bahkan Burnout.

Dengan bekal yang matang tersebut, Microsoft langsung memberikan tugas pertama yang berat untuk membuat hal baru namun masih berada di dalam lingkup seri Forza.

Dalam beberapa bulan, akhirnya Playground Games mengajukan konsep awal dari Forza Horizon. Konsep festival musik dan dunia terbuka tersebut ternyata disetujui oleh Microsoft dan Playground Games memiliki waktu dua tahun untuk menyelesaikan game pertamanya.

Forza Horizon (2012)

Image Credit: Playground Games

Setelah masa pengembangan yang berat, Playground Games akhirnya dapat merampungkan game pertama Forza Horizon. Game balap open-world ini mengambil latar Colorado, Amerika Serikat, yang menjadi taman bermain bagi para pemain.

Horizon Festival menjadi atraksi utama dari game ini yang menjadi pusat semua aktivitas dari pemain. Seri pertama ini masih menggunakan cerita klise anak baru yang datang dan mengalahkan nama-nama besar dalam festival.

Dirilis secara eksklusif untuk Xbox 360, Forza Horizon langsung menjadi hits bagi mereka para pecinta game balap maupun otomotif secara umum. Implementasi game engine Forza Tech yang dimiliki oleh seri utamanya memberikan beberapa benefit kepada Playground Games dalam mengembangkan game ini. Salah satunya adalah menghadirkan mobil yang terasa realistis baik secara visual, audio, dan bahkan kendalinya yang membuat banyak pecinta otomotif menyukainya.

Forza Horizon 2 (2014)

Image Credit: Playground Games

Kesuksesan Horizon pertama membuat Microsoft yakin untuk menunjuk kembali Playground Games membuat sekuel dari game-nya. Sang pengembang sekali lagi menggunakan seri utamanya yaitu Forza Motorsport 5 sebagai landasan game-nya. Kini, mereka membawa pemain dari Amerika Serikat menuju ke Eropa Selatan.

Kehadiran konsol baru, Xbox One, membuat Playground Games memiliki ruang lebih untuk membuat Horizon 2 lebih bebas lewat kemampuan mengemudi off-road dan juga hadirnya cuaca dinamis dalam game-nya.

Sama seperti game pertamanya, sekuel dari Forza Horizon ini juga mendapatkan respon dan penilaian yang positif. Dunia yang lebih luas dan bebas, variasi balapan yang bertambah, dan juga grafis yang semakin memanjakan mata bahkan membuat game ini disebut sebagai surga untuk game balap. Kesuksesan Forza Horizon 2 ini bahkan membuat Microsoft merilis dua ekspansi yaitu Storm Island dan Forza Horizon 2 Presents Fast & Furious.

Forza Horizon 3 (2016)

Image Credit: Playground Games

Dengan formula yang mulai terbentuk, Microsoft akhirnya membawa seri ketiga dari Forza Horizon menjadi game pertama yang ikut menyambangi platform PC. Playground Games menyambut antusias pembuatan game ini lewat map yang berlatar di area selatan Australia. Kemampuan next-gen yang dimiliki oleh Xbox One juga membuat Playground Games dapat menaikkan berbagai standar di dalam game-nya.

Mulai dari geografis alam yang semakin bervariasi, pilihan mobil yang semakin masif, mobil dapat dimodifikasi, hingga ke langit dan awan yang ditangkap langsung menggunakan kamera HDR, hal-hal tersebut membuat atmosfer game-nya terasa semakin realistis.

Dengan berbagai peningkatan dan juga kebebasan yang ditawarkan Forza Horizon 3, game ini sekali lagi mendapatkan penilaian dan respon yang positif. Para gamer PC juga menyambut gembira kehadiran perdana dari seri balapan ini. Apalagi Playground Games juga memasok konten update untuk game ini seperti koleksi mobil baru, hingga ekspansi map Blizzard Mountain, dan bahkan ekspansi Hot Wheels yang membuat seri ini mencapai titik kolaborasi yang baru.

Forza Horizon 4 (2018)

Image Credit: Playground Games

Setelah berkeliling dunia pada tiga game awalnya, Playground Games akhirnya membawa Forza Horizon ke tanah kelahiran mereka yaitu Inggris. Playground Games tetap mempertahankan formula Horizon sebelumnya yang telah cukup matang, namun menyuntikkan beberapa hal baru mulai sistem 4 musim yang akan berganti setiap satu minggu. Game ini juga memiliki map yang sedikit lebih luas daripada seri sebelumnya dan juga ketinggian yang lebih bervariasi dengan adanya pegunungan di dalamnya.

Koleksi mobil dalam game ini juga bertambah hingga mencapai lebih dari 740 mobil. Serta beragam mode baru seperti battle royale The Eliminator, Super 7, treasure hunt, dan lain-lain. Dengan popularitas yang semakin meningkat, Forza Horizon 4 benar-benar mendapat spotlight bagi para pecinta game balap. Hasilnya, game ini berhasil memenangkan berbagai penghargaan dan dimainkan hingga lebih dari 24 juta pemain sejak dirilis.

Forza Horizon 5 (2021)

Image Credit: Playground Games

Instalasi terbaru dan terbesar dari seri balap ini baru saja dirilis pada bulan lalu, dan dengan kehadiran konsol next-gen terbaru yaitu Xbox Series X|S Playground kembali mencoba membuat lompatan pada seri Forza Horizon 5.

Ukuran mapnya kini bertambah hingga 50% lebih luas dari Horizon 4. Game ini juga memiliki variasi geografis yang jauh lebih kaya dari seri sebelumnya. Berlatar di Meksiko, game ini memiliki gunung api aktif, pantai, padang pasir, perkotaaan padat, hingga hutan hujan dengan peninggalan suku Maya di dalamnya.

Hebatnya, meskipun mendapat peningkatan yang signifikan di berbagai aspek Forza Horizon 5 tetap hadir di konsol Xbox One dengan performa yang cukup baik. Playground Games telah berhasil mendorong engine Forza Tech hingga ke titik maksimal untuk menghadirkan pengalaman terbaik dari game ini untuk semua platform. Maka tidak mengejutkan bila Forza Horizon 5 menjadi game Microsoft dengan peluncuran terbesar.

Masa Depan Forza Horizon

Berkaca dari game-game sebelumnya, sudah dapat dipastikan bahwa Microsoft akan membuat Forza Horizon 5 memiliki umur panjang untuk beberapa tahun ke depan. Apalagi seri utama mereka, Forza Motorsport 8 juga ditunda dan tiba paling cepat pada bulan November tahun 2022 mendatang.

Baru setelah seri Forza Motorsport terbaru dirilis, seri Horizon terbaru nantinya akan dikembangkan menggunakan basis dari game utamanya. Yang berarti paling cepat Playground Games akan mengumumkan Forza Horizon 6 pada 2024.

Untuk sekarang, Playground Games akan berfokus pada penyempurnaan Forza Horizon 5 sembari mempersiapkan fitur-fitur baru. Salah satunya adalah fitur aksesibilitas termasuk akan hadirnya bahasa isyarat untuk memudahkan para gamer dengan gangguan pendengaran. Selain itu mereka juga akan disibukkan dengan persiapan konten masa depan seperti map ekspansi maupun koleksi kendaraan baru yang akan tiba secara berkala.

7 Mantan Pro Player Mobile Legends yang Masih Eksis Pasca Pensiun

Mobile Legends: Bang Bang memang menjadi salah satu game yang ramai dimainkan di Indonesia. Seiring perkembangannya, tokoh atau atlet esports pun turut merasakan dampak positifnya.

Beberapa pemain yang memutuskan untuk pensiun dini masih kedapatan ‘bermain’ di lingkup ekosistem esports Mobile Legends. Sebelumnya, kami membahas tentang 7 mantan pro player Mobile Legends yang kurang terdengar kiprahnya.

Lalu di edisi kali ini, siapa saja pemain yang masih eksis pasca pensiun? Apa kesibukan yang digeluti oleh para mantan pro player Mobile Legends tersebut? Yuk, simak 7 mantan pro player Mobile Legends yang masih eksis pasca memutuskan pensiun.

1. Justin “JessNoLimit”

https://www.revivaltv.id/wp-content/uploads/2019/10/Jess-no-Limit-1.jpg
JessNoLimit di MPL ID Season 1. Sumber: RevivaLTV

Siapa yang tidak kenal dengan JessNoLimit? Dia bisa dibilang sebagai pionir kreator konten Mobile Legends: Bang Bang di YouTube.

Pemain yang memiliki nama Tobias Justin tersebut bermain Mobile Legends cukup lama. JessNoLimit bahkan sempat memperkuat Saints Indo bersama Daylen dan Warpath.

Memulai masa kejayaannya bersama EVOS Esports sebagai runner-up MPL ID Season 1, kariernya sebagai pro player hanya bertahan hingga akhir MPL ID Season 3. JessNoLimit sudah tidak aktif berlatih bersama tim dan memutuskan untuk hengkang.

Bukan tanpa rencana, JessNoLimit melihat peluang di YouTube dan beralih profesi sebagai kreator konten. Sang pemain kini sangat terkenal dan sudah memiliki total 23,8 juta subscribers saat artikel ini ditulis.

2. Yurino “Donkey”

https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/x/photo/2019/11/17/1259504673.jpg
Donkey (paling kanan) merayakan kemenangan EVOS di M1. Sumber: EVOS Esports

Salah satu pemain penting dari masa kejayaan EVOS Esports adalah Donkey. Pemain dengan nama Yurino tersebut merupakan pemain setia EVOS bahkan sejak MPL ID Season 1.

Donkey yang menjadi seorang Tank sudah merasakan pahitnya kekalahan di grand final MPL ID Season 1 hingga manisnya comeback di grand final M1 World Championship di Malaysia bersama EVOS.

Seiring dengan torehan manisnya selama bertanding, rupanya Donkey secara mengejutkan keluar dari EVOS Esports. Setelah memperkuat tim Harimau Putih hingga MPL ID Season 5, Donkey mengatakan tidak akan kembali ke tim tersebut.

Lantas apa yang dilakukan Donkey pasca pensiun? Pada awalnya, Donkey aktif sebagai seorang streamer, namun perlahan-lahan sang pemain aktif dalam beberapa acara esports baik on-air maupun off-air.

Hingga akhirnya, kini Donkey membuat timnya sendiri dan menjabat sebagai CEO di GPX (Geng Kapak).

3. Afrindo “G/Four” Valentino

https://asset-a.grid.id/crop/12x0:1076x816/x/photo/2019/08/23/1642405140.jpg
G atau Four (tengah atas) saat aktif di EVOS pada gelaran MPL ID Season 4. Sumber: EVOS Esports.

Saat terjadi perubahan pemain yang masif di era MPL ID Season 3, EVOS Esports menarik salah satu juara MPL ID Season 1 yaitu Afrindo “G” Valentino. Sang pemain resmi memperkuat tim EVOS mulai di MPL ID Season 3 pasca bermain untuk Aerowolf.

Kehadiran Afrindo di tubuh tim bisa dibilang cukup baik, namun tidak berakhir cemerlang. Beberapa rotasi kerap dilakukan oleh tim EVOS Esports untuk menemukan kecocokan pola permainan.

Meski begitu, G tidak mampu berkontribusi banyak dan harus hengkang sebagai pemain aktif. Melihat potensi yang ada, manajemen EVOS tidak mendepak Afrindo melainkan masih menggunakan jasanya sebagai pelatih.

Hingga saat ini, Afrindo “G” Valentino masih aktif sebagai pelatih untuk tim EVOS Icon di ajang MDL Indonesia, liga resmi kasta kedua Mobile Legends: Bang Bang.

4. Eko “Oura” Julianto

https://oneesports.azureedge.net/cdn-data/sites/2/2021/05/EVOS-Legends-juara-M1.jpg
Oura (dua dari kanan) bersama EVOS Esports saat menjuarai M1 Worlds Championship. Sumber: ONE Esports

Lagi-lagi mantan pemain EVOS Esports sekaligus bintang di M1 World Championship. Eko Julianto atau yang kerap disapa Oura merupakan salah satu pensiunan pro player Mobile Legends yang masih aktif.

Saat masih aktif bermain, Oura lihai dalam menggunakan hero di posisi jungle hingga offlane. Siapa yang tidak ingat aksi Oura dalam menggunakan Masha di grand final M1 World Championship?

Pasca menjuara M1 World dan MPL ID Season 4, Oura memutuskan untuk hengkang sekaligus pensiun dari skena kompetitif Mobile Legends.

Namun hingga saat ini Oura sendiri masih aktif di ekosistem Mobile Legends sebagai influencer dan juga menjabat sebagai head of Esports di Geng Kapak (GPX).

5. Jonathan “Emperor” Liandi

Pemain berikutnya masih mantan punggawa EVOS Esports. Jonathan Liandi atau Emperor merupakan pemain yang membela tim tersebut di musim MPL ID Season 2 dan MPL ID Season 3.

Pasca hengkang, Emperor tidak bermain untuk tim lain. Langkah awalnya menjadi seorang streamer dan kini aktif sebagai influencer dan kreator konten YouTube.

Jonathan Liandi juga terkenal dengan konten podcast miliknya yaitu EmpeTalk di kanal YouTube.

6. Steven “Marsha” Kurniawan

https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/x/photo/2018/10/03/3766006383.jpg
Marsha (paling kanan) saat membela EVOS di MPL ID Season 2. Sumber: RevivaLTV

Pemain yang juga sempat membela EVOS Esports pasca bermain untuk RRQ.O2, Marsha, memang sudah tidak aktif lagi sebagai atlet esports. Ia terakhir membela Genflix Aerowolf pada MPL ID Season 4.

Namun kegagalannya bersama Genflix Aerowolf di MPL ID Season 4 membuatnya hengkang lebih cepat. Pada akhir pertandingan, Marsha sempat memberikan niatnya untuk pensiun.

Pasca memutuskan pensiun, Marsha kini aktif di tim Geng Kapak (GPX) sebagai bagian yang mengurus bisnis GPX, terkait lobi investor maupun sponsor.

7. Dicky “Tuturu

https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x169:1080x1081/x/photo/2021/07/17/3626321785.jpg

Pensiunan pro player Mobile Legends kali ini tidak datang dari EVOS Esports, melainkan RRQ. Dicky atau pemain dengan nickname Tuturu merupakan sosok Marksman yang dihormati sekaligus disegani.

Tuturu sendiri belum memperkuat roster RRQ sejak MPL ID Season 6 usai. Posisi pemain tersebut perlahan digantikan dengan pendatang baru.

Meski begitu, Tutur mengakui bahwa dirinya tidak bilang pensiun dari skena kompetitif Mobile Legends melainkan rehat.

Namun hingga saat ini belum ada niat Tuturu untuk kembali ke tim profesional. Bahkan, kini Tuturu terlihat sangat aktif di kanal YouTube miliknya sebagai konten kreator yang memiliki 1,18 juta subscribers.